Anggota Kelompok :
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
1
Tentang Jurnal :
I. Abstrak
Penulisan abstrak oleh peneliti kurang lengkap. Dalam abstrak tersebut termuat
tujuan penelitian, langkah-langkah penelitian, sedangkan hasil penelitian, dan latar
belakang penelitian belum termuat didalamnya.
II. Pendahuluan
Pendahuluan pada penelitian ini mengangkat mengenai citra digital dan hubungan
dengan matemtika terutama hubungan dengan metode numerik lebih tepatnya
penggunaan teori differensial dalam analisis citra digital untuk pendeteksian tepi.
Kebutuhan pengolahan dengan berbantuan computer, citra disajikan dalam bentuk
diskrit yang disebut citra digital. Citra merupakan kumpulan elemen-elemen
gambar (pixel) yang secara keseluruhan merekam suatu adegan (scene) melalui
pengindera visual (kamera). Pendeteksian tepi pada pengolahan citra digital
menggunakan pendekatan kemiringan differensial
Pada laporan penelitian ini, peneliti menyantumkan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini berupa citra digital gedung rektorat UNIB dalam format JPEG dan
alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perangkat keras berupa: 1 set komputer Intel Pentium 4 yang dilengkapi 1 buah
2
monitor warna, 1 buah printer dan 1 buah scanner.
b. Perangkat lunak Matlab ver. 6,5
Tepi dapat diorientasikan dengan suatu arah, dan arah ini berbeda- beda pada
bergantung pada perubahan intensitas.
∂f
∂f
∂y
[ ][ ]
G
∇f= ∂x = x
Gy
∂ f ( x , y ) f ( x + ∆ x , y )−f ( x , y )
G x= =
∂x ∆x
∂ f ( x , y ) f ( x +∆ x , y )−f ( x , y )
G y= =
∂y ∆y
asumsikan ∆ x=∆ y=, 1 sehingga persamaan differensial pertama menjadi
∂ f (x , y)
G x= =f ( x+ ∆ x , y )−f ( x , y )
∂x
∂f (x , y)
G y= =f ( x+ ∆ x , y )−f ( x , y )
∂y
Kekuatan tepi merupakan magnitudo dari gradien dapat dinyatakan
G [ f ( x , y ) ]= √ G2x +G2y
3
Sedangkan arah tepi dapat dinyatakan
Gy
α ( x , y )=tan−1
Gx
Praktek kekuatan tepi biasanya disederhanakan perhitungannya dengan
menggunakan pendekatan rumus berikut (Dulimarta dalam Munir, 2004):
a. G [ f ( x , y ) ] =|G x|+¿ G y ∨¿ atau
2 2
b. G [ f ( x , y ) ] =maks {|G x|,|G y|}
Hasil pendeteksian tepi adalah citra tepi (edge image) g( x , y), yang nilai setiap
pixel-nya menyatakan kekuatan tepi:
g ( x , y )=G [ f ( x , y ) ]
Keputusan apakah suatu pixel merupakan tepi atau bukan tepi dinyatakan
dengan operasi treshold berikut:
g ( x , y )=¿
Yang dalam hal ini T adalah nilai ambang, pixel tepi dinyatakan putih
sedangkan pixel bukan tepi dinyatakan hitam.
A. Differensial Numerik Turunan Kedua
Pada penelitian ini menggunakan operatol laplace (operator turunan kedua)
Turunan kedua fungsi dengan dua peubah adalah:
2 ∂ 2 f ∂2 f
∇ f= +
∂ x2 ∂ y2
Dengan menggunakan definisi hampiran selisih mundur:
∂ f (x , y ) f ( x , y )−f ( x−∆ x , y)
G 3 x= =
∂y ∆x
∂ f ( x , y) f ( x , y )−f (x , y−∆)
G 3 y= =
∂y ∆y
∂2 f ∂2 f
2
Maka ∇ f = 2 + 2
∂x ∂ y
¿ G1 ( G3 ( x ) ) +G1 ( G3 ( y ) )
¿ G1 ( G3 ( x ) )−G1 ¿
1 f ( x +∆ x , y )−f ( x , y ) −f ( x , y ) + f ( x−∆ x , y)
¿
∆x { ∆y }
+1 f ( x , y +∆ y )−f ( x , y )−f ( x , y ) +f ( x , y−∆ y)
∆y { ∆y }
4
f ( x+ ∆ x , y )−2 f ( x , y )+ f ( x−∆ x , y )
¿
¿¿
+ f ( x , y + ∆ y )−2 f ( x , y ) + f (x , y−∆ y)
¿¿
Dengan mengasumsikan ∆ x=∆ y=1, maka diperoleh:
∇ 2 f ( x , y )=f ( x +1 y )−2 f ( x , y ) + f ( x−1 y ) + f ( x , y +1 )−2 f ( x , y ) + f ( x , y −1)
¿ f ( x , y−1 ) +f ( x−1 y )−4 f ( x , y ) + f ( x +1 , y )+ f (x , y +1)
Atau dapat dinyatakn sebagai mask:
0 1 0
[ 1 −4 1
0 1 0 ]
B. Implementasi Teori Differensial Numerik pada Citra Digital
Perintah yang digunakan untuk membaca dan menampilkan citra digital adalah:
>>Imshow(I)
>>I=imread(‘D:\FILEDOSEN\YFAUZI\unin1.tif’);
>>Imshow(I)
Gambar 2. Citra tepi gedung rektorat UNIB hasil pemfilteran Laplace [2].
6
% Konvolusi dengan operator Roberts
robertshor = [0 1; -1 0];
robertsver = [1 0; 0 -1];
Ix = conv2(I,robertshor,'same');
Iy = conv2(I,robertsver,'same');
J = sqrt((Ix.^2)+(Iy.^2));
7
set(h,'EdgeColor',[.75 0 0]);
hold on;
end