YERMIA LOLOK LINGGI’ ALLO. 2020. Uji tarik material komposit penguat
serat ijuk dengan perendaman alkali (Dibimbing oleh Musa B. Palungan dan
Benyamin Tangaran).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa besar kekuatan tarik yang
mengalami perlakuan perendaman larutan Alkali. Pada penelitian ini proses
perendaman dilakukan bervariasi antara 1,5jam, 3jam, 4,5jam dan 6 jam.
Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian eksperimen.
Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sejumlah data langsung pada alat uji.
Pengujian yang dilakukan meliputi Uji Tarik Serat Tunggal dan Pengujian Tarik
Komposit. Data dianalisis secara teoritis berdasarkan data pengujian eksperimen
dilapangan.
Kekuatan tarik terbesar pada specimen perendaman 3 jam dengan variasi arah
serat 00,900 pada serat dengan kekuatan tarik sebesar 2751,33 MPa
Hasil dari penelitian
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Serat merupakan material yang umumnya jauh lebihkuat dari matriks dan
serat adalah sebagai penguat bahan untuk memperkuat komposit sehingga sifat-sifat
mekaniknya lebihkuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila dibandingkan dengan
Pada masa sekarang ini teknologi komposit serat mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Pada dasarnya serat dibagi menjadi dua antara lain serat alami (natural
fibers) dan serat buatan (synthetic fibers). Serat banyak digunakan di dunia
perindustrian, seperti pabrik pembuat tali, industry tekstil, industry kertas, karena
serat mempunyai kekuatan yang tinggi, serat sangat baik untuk material dasar
komposit. Perkembangan komposit bukan hanya pada komposit sintesis saja tetapi
abaca, serat bambu, rosella, serat jerami, serat nanas, serat sabut kelapa dan serat
alami yang lain biasa dimanfaatkan untuk material yang bersifat inovatif, bahkan
gagasan yang menakjubkan terutama sebagai bahan baku industri material komposit.
Indonesia ialah juga salah satu negara penghasil serat ijuk terbesar di dunia dengan
Serat ijuk adalah serat alam yang berasal dari pohon aren.Dilihat dari bentuk,
pada umumnya bentuk serat alam tidaklah homogen.Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan dan pembentukan serat tersebut bergantung pada lingkungan alam dan
musim tempat serat tersebut tumbuh. Aplikasi serat ijuk masih dilakukan secara
pangkal kayu bangunan yang ditanam dalam tanah untuk mencegah serangan rayap,
penahan getaran padarumah adat Karo, saringan air dan lain-lain.Kegunaan tersebut
didukung oleh sifat ijuk yang elastis, keras, tahan air, dan sulit dicerna oleh orgasme
perusak.[Evi, 2008]
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2019 sampai selesai di bulan September
Pengambilan serat dilakukan untuk mendapatkan contoh serat ijuk yang akan
diteliti di laboratorium. Pengambil anserat ijuk dilakukan dengan cara di panjat lalu
serat ijuk dilepas dari batangnya menggunakan ujung parang kemudian serat ijuk
Prosedur Penelitian
2. Serat dibersihkan dan dipisahkan dari lidi dan serat yang diameternya terlalu
besar
penelitian.
4. Serat dikeringkan dan dipotong sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan.
5. Dilakukan pemasukan serat kedalam cetakan kertas sesuai dengan dimensi
dengan gerinda
9. Setelah proses uji tarik selesai kemudian beralih pada proses pengambilan dan
NaoH)
Dengan melihat hasi lanalisa data dan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka
dapat dilihat pengaru perendaman serat dengan tegangan Tarik yang terjadi
bahwa grafik tersebut bervariasi dimana pada serat tanpa perendaman (0 jam)
mempunyai tegangan tarik sebesar 162,85Mpa, pada perendaman 1,5 jam mengalami
kenaikan tegangan Tarik yaitu dari 174,44 MPa. Kemudian mengalami kenaikan
drasti pada perendaman 3 jam dengan nilai 447,37 MPa dan mengalami penurunan
secara beruntun pada perendaman 4,5 jam dan 6 jam dengan nilai 309,12
MPa. dan 118,35 MPa nilai tertinggi tegangan Tarik berada pada perendaman 3 jam.
mbar 3. Grafik pengujian tarik material komposit Dari grafik diatas terlihat bahwa
serat yang mengalami peningkatan nilai tegangan tarik paling maksimal terjadi pada
material komposit dengan serat penguat yang mengalami perendaman selama 3 jam
yaitu dengan nilai 34,39MPa. Namun pada material komposit dengan serat penguat
yang mengalami perendaman selama 4,5 jam dan 6 jam mengalami penurunan secara
beruntun dari nilai 29,52 MPa sampai 15,89 MPa, berbanding terbalik dengan
material komposit tanpa serat,material komposit dengan serat tanpa perendaman
alkali,
dan material komposit dengan serat penguat hasil perendaman alkali selama 1,5 jam
yang terus mengalami peningkatan nilai tegangan tarik, dengan nilai 9,37MPa untuk
komposit tanpa serat, 19,03 MPa untuk komposit dengan serat tanpa perendaman
alkali dan 22,24 Mpa untuk komposit dengan serat perendaman alkali selama 1,5 jam.
IV. PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan analisa pengujian tarik serat tunggal ijuk dan uji tarik
material komposit penguat serat ijuk dengan perlakuan perendaman cairan alkali 5%
NaOH dan variasi arah anyaman serat pada material komposit (00, 900) dapat ditarik
tarik terendah pada material komposit di dapatkan pada komposit tanpa serat
penguat.
DAFTAR PUSTAKA
Evi kristiani s. :Karakterisasi Ijuk Pada Papan Komposit Ijuk Serat Pendek Sebagai
Idris, 2019. Pengaruh Variasi Komposisi Komposit Berbahan Gypsum, Serat Ijuk
Irontpapan komposi, 2019. Sifat Mekanik Komposit Penguat Serat Batang Pepaya