Katoda Baterai Dari Kulit Pisang
Katoda Baterai Dari Kulit Pisang
NPM : 1717041053
SINTESIS ELEKTRODA KARBON BERBASIS TUMBUHAN ECENG GONDOK DAN
tumbuhan ini adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung yang pertumbuhanya sangat
sulit di kendalikan sehingga sebagian orang menganggapnya sebagai gulma air. Pertumbuhan
eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang kaya akan nitrogen, fosfat, dan
karena banyak ditemui tumbuh di rawa-rawa, waduk, danau atau sungai hampir di seluruh
daerah di Indonesia. Proses pembuatan karbon dilakukan dengan metode karbonisasi pada
suhu 400 °C selama 1 jam. Komposisi tanaman eceng gondok terdiri dari 3,50% lignin,
48,70% hemiselulosa, 18,20% selulosa, dan protein kasar 13,30% (Magnum et al., 2012). Dari
komposisi tersebut eceng gondok berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Pada bagian
katoda baterai lithium-ion banyak digunakan lithium cobalt oxide (LiCoO2), banyak juga
dikembangkan baterai lithium-ion dari lithium iron phospate (LiFePO4), sedangkan pada
bagian anoda digunakan material karbon. Karbon dapat diperoleh dari hampir semua bahan
alam yang mengandung karbon, baik dari tumbuhan, hewan, bahan tambang maupun bahan
dari limbah industri seperti kayu, tulang, batu bara, tempurung kelapa, sekam, ampas tebu dan
lain-lain. Penelitian baterai yang menggunakan tumbuhan air sebagai bahan dasar elektroda
dilakukan oleh Wu (2016), pada penelitian tersebut ditemukan bahwa kandungan silika (SiO2)
dalam matriks karbon yang dihasilkan dari karbonisasi tumbuhan air dapat meningkatkan
kinerja baterai lithium-ion Penelitian yang telah dilakukan Syarif et al., (2018) dan Syarif and
(supercapacitor). Pada penelitian lain dilaporkan bahwa tumbuhan akuatik dapat digunakan
untuk menyiapkan anoda untuk baterai Li-ion (Currie and Perry, 2007). Secara spesifik
laporan tersebut menyatakan bahwa aktifitas elektron bergantung pada struktur pori karbon
penyusun alamiah jaringan histologi tumbuhan. Pori tersebut berukuran mikro dan nano
terbentuk secara alamiah selama kondisi preparasi (Oleksiak et al., 2014). Salah satu metoda
preparasi yang dapat digunakan agar pori mikro dan nano dapat dipertahankan adalah dengan
menggunakan gelombang mikro. Keberadaan pori mikro dan nano sangat berperan dalam
proses adsorpsi ion pada elektroda, sehingga diperoleh baterai dengan kinerja tinggi.
Pustaka :
Wu, K., Gao, B., Su, J., Peng, X., Zhang, X., Fu, J., Peng, S., and Chu, P. K. 2016. Large and
Currie, H. A., and Perry, C.C. 2007. Silica in Plants : Biological, Biochemical and Chemical
Oleksiak, A. L., Nowak, A. P., and Wicikowska, B. 2014. Aquatic Biomass Containing Porous
dibersihkan, dan dicuci dengan akuades kemudian dikeringkan pada suhu ± 105°C sampai
berat konstan. Eceng gondok yang telah kering dihaluskan menggunakan gerinder sampai
didapatkan bubuk eceng gondok. Bubuk eceng gondok direndam dalam KOH 1 N dengan
magnetic stirrer selama 4 jam kemudian disaring, dicuci dengan akuades dan dikeringkan. 1 g
bubuk eceng gondok yang telah diperlakukan dengan KOH 1 N kemudian ditambahkan 2 g
KOH dan 5 mL akuades, diaduk selama 15 menit, kemudian disaring dan dikeringkan pada
suhu ±100ºC20. Bubuk eceng gondok yang telah diperlakukan dua kali kemudian
dikarbonisasi pada suhu 400ºC selama 2 jam. Karbon yang didapatkan dihaluskan sampai
ukuran 45 μm. Karbon kemudian dicuci menggunakan HCl 1 N sampai pH netral dan
oven pada suhu ±110ºC sampai didapatkan berat konstan. Anoda dibuat dengan
mencampurkan karbon eceng gondok 0,70 g, PANi 0,15 g, DMSO 0,15 g, kemudian
dilapiskan pada plat alumunium. Anoda dikarakterisasi dengan XRD, SEM dan FTIR.
Kemudian untuk menguji kinerja baterai diuji dengan menggunakan voltametri siklik pada
Pustaka :
Mulyani, R., Buchari, Noviandri, L., dan Ciptati. 2012. Studi Voltametri Siklik Sodium
Decocyl Benzen Sulfonate Dalam Berbagai Elektroda dan Elektrolit Pendukung. Jurnal