Anda di halaman 1dari 11

Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk

Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

KARBON AKTIF KULIT SINGKONG SEBAGAI MEDIA FILTRASI UNTUK


MENURUNKAN BAKTERI E. COLI DAN KESADAHAN AIR SUMUR

Zumrotul Lailil Lutfia1), Indah Nurhayati2*


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email: indahnurhayati@unipasby.ac.id

Abstrak
Tingginya kadar E. coli dan kesadahan air sumur dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi yang mengkonsumsi. Oleh karena itu diperlukan teknologi yang dapat
menurunkan bakteri E. coli dan kesadahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh suhu
karbonasi terhadap kualitas karbon aktif kulit singkong, penurunan kadar bakteri E. coli dan
penurunan kesadahan. Penelitian ini menggunakan kolom filtrasi (KF) dari pipa PVC Ɵ 4”
tinggi 70 cm, dengan media kerikil, pasir silika, zeolite, dan karbon aktif kulit singkong.
Tinggi masing-masing media 10 cm. KF1 berisi karbon aktif kulit singkong dengan suhu
karbonasi 500oC, KF2 600oC, KF3 700oC. Karbon kulit singkong diaktivasi menggunakan
NaOH 5% selama 24 jam. Mengoperasikan Kolom filtrasi secara downflow selama 48 jam,
dan mengambil sampel setiap 12 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah karbon aktif
kulit singkong dengan suhu karbonasi 500oC, 600oC, 700oC dan aktivasi menggunakan
NaOH 5% selama 24 jam, untuk kadar abu, kadar air, daya serap I2 sudah sesuai SNI 06-
3730-1995. Kolom filtrasi KF2 dengan karbon aktif suhu karbonasi 600oC dan waktu
operasi 48 jam dapat menurunkan bakteri E. coli dan kesadahan tertinggi yaitu 99,99% dan
65%.

Kata kunci : E. coli, Karbon aktif kulit singkong, Kesadahan, Suhu karbonasi

Abstract
High levels of E. coli and the hardness of well-water can cause health problems for those
who consume it. Therefore we need a technology that can reduce E. coli bacteria and
hardness. This study aims to examine the effect of carbonation temperature on the quality of
activated carbon in cassava peels, decreasing levels of E. coli bacteria and decreasing
hardness. This study uses a filtration column (KF) of PVC pipe Ɵ 4” 70 cm high, with
gravel, silica sand, zeolite, and activated carbon of cassava peel as the media. The height of
each media is 10 cm. KF1 contains cassava peel-activated carbon with a carbonation
temperature of 500oC, KF2 600oC, KF3 700oC. Cassava peel carbon was activated using
5% NaOH for 24 hours. Operate the filtration column downflow for 48 hours, and take
samples every 12 hours. The conclusion of this research is cassava peel activated carbon
with carbonation temperature of 500oC, 600oC, 700oC and activation using 5% NaOH for
24 hours, for ash content, moisture content, I2 absorption is in accordance with SNI 06-
3730-1995. KF2 filtration column with activated carbon with a carbonation temperature of
600oC and an operating time of 48 hours can reduce the highest E. coli bacteria, and
hardness is 99.99% and 65%.

Keywords: Cassava peel activated carbon, Carbonation temperature, E. coli, Hardness,

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 1


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

1. PENDAHULUAN al., 2021). Kadar Ca2+ dalam air dapat


Masyarakat masih banyak yang menyebabkan urin mengandung kalsium
menggunakan air sumur gali sebagai salah yang tinggi dan kristalisasi kalsium
satu sumber air bersih. Air sumur gali oksalat, sebagai tanda awal terjadinya
rentan terkontaminasi bakteri Escherichia penyumbatan saluran kemih (Sa’adah et
coli (E. coli), karena air sumur berasal al., 2021), penyumbatan pembuluh darah,
dari lapisan yang paling dekat dengan dan batu ginjal (Nyoman et al., 2018).
permukaan tanah (Rahmawati & Kesadahan yang tinggi pada air juga dapat
Nurhayati, 2016). Di beberapa daerah air menyebabkan korosi dan kerak pada
sumur melewati bebatuan kapur sehingga peralatan yang terbuat dari besi, konsumsi
mengandung kesadahan yang tinggi sabun tinggi karena tidak menimbulkan
(Sa’adah et al., 2021). busa sabun (Nyoman et al., 2018).
Sesuai peraturan Menteri Kesehatan Pengolahan air sumur untuk
RI No. 32 tahun 2017 tentang Standar menurunkan kesadahan dan bakteri E. coli
Baku Mutu Kesehatan Air Untuk dapat dilakukan dengan menggunakan
Keperluan Hygiene Sanitasi, Kolam filtrasi media zeolite, kerikil, pasir dan
Renang, Solus Peraqua dan Pemandian karbon aktif. Pengolahan air payau
Umum kadar bakteri E. coli adalah 0 dengan filtrasi media karbon aktif, zeolit,
CFU/100 ml. Bakateri E. coli merupakan pasir silika dan kerikil dapat menurunkan
indikator pencemaran air. Semakin tinggi bakteri E. coli 97%, walaupun belum
kadar bakteri E coli pada perairan memenuhi baku mutu (Rahmayanti &
semakin tinggi pula kandungan bakteri Hamidah, 2019).
patogen dalam air tersebut. Penyakit yang Daya adsobsi karbon aktif tinggi,
abikatkan oleh bakteri patogen karena karbon aktif mempunyai luas
diantaranya diare, muntaber, dan disentri. permukaan yang besar (Nurhayati et al.,
Tingginya kadar E. coli pada air sumur 2015). Karbon aktif dapat mengadsobsi
antara lain karena lokasi sumur gali zat organik, gas, logam, bau, zat warna.
berada didekat tempat pembuangan Karbon aktif dapat dihasilkan dari tulang,
kotoran hewan atau tinja manusia (Awuy dan limbah pertanian seperti sekam padi,
et al., 2018) tongkol jagung, kulit singkong,
Kesadahan merupakan sifat air tempurung kelapa, ampas tebu, dan kayu
mengandung ion kalsium (Ca2+) dan (Nurhayati et al., 2018). Karbonasi
magnesium (Mg2+) berlebihan (Sa’adah et biasanya dilakukan pada suhu tinggi

2 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

tetapi dibawah 1000oC (Putri et al., 2019). Pembuatan karbon aktif dilakukan
Kulit singkong mengandung protein, dengan tahapan yaitu membersihkan kulit
selulosa, serat kasar yang tinggi oleh singkong bagian dalam yang berwarna
karena itu dapat manfaatkan sebagai putih, memotong seperti dadu,
adsorben. Kandungan karbon (C) pada mengeringkan sampai kering
kulit singkong sekitar 59,3 % sehingga menggunakan sinar matahari. Kulit
dapat digunakan sebagai karbon aktif singkong dikarbonasi pada suhu yang
(Sylvia et al., 2021). Karbon aktif kulit divariasikan (500oC, 600oC, 700oC)
singkong dapat menyerap Fe++ 94,07% menggunakan furnace selama 3 jam.
dengan kapasitas adsobsi 470,35 mg/g Aktivasi karbon dilakukan secara kimia,
(Sylvia et al., 2021). Karbon aktif kulit dengan cara direndam larutan NaOH 5%
singkong dengan suhu karbonasi 600oC selama 1 hari. Mencuci karbon aktif
dapat menurunkan Fe sebesar 51,97% menggunakan aquades sampai pH netral,
(Pratiwi & Dewi, 2017). Tujuan dari sekitar 6 – 7. Menyaring karbon aktif
penelitian ini adalah untuk mengkaji menggunakan kertas saring dan
pengaruh suhu karbonasi terhadap mengeringkan dalam oven pada suhu
kualitas karbon aktif kulit singkong, 105oC selama 3 jam.
penurunan kadar bakteri E. coli dan Menguji kualitas karbon aktif dengan
penurunan kesadahan air sumur gali. mengukur kadar air, kadar abu dan daya
serap iodium (I2). Mengukur kadar air
2. METODE PENELITIAN dengan cara menimbang cawan porselin
Penelitian dilakukan dalam skala kosong, memasukan 2 gram karbon aktif
laboratorium menggunakan kolom filtrasi ke dalam cawan porselin, memasukan ke
dari pipa PVC Ø 4”, tinggi 70 cm, dalam oven selama 3 jam pada suhu
mengguakan media filtrasi zeolit, pasir 105oC. Menghitung kadar air dalam
silika, kerikil, dan karbon aktif kulit satuan %. Mengukur kadar abu dengan
singkong. Air sumur yang digunakan cara memasukan 2 gram karbon aktif
berasal dari daerah Prambon Sidorajo. kedalam cawan porselen yang sudah
Filtrasi dilakukan secara kontinyu dengan ditimbang. Memasukan cawan ke dalam
debit 1 liter/jam dan arah aliran aliran furnace pada suhu 400oC sampai semua
down flow. Proses filtrasi dilakukan karbon menjadi abu. Mendinginkan
selama 48 jam dan pengambilan sampel cawan di dalam desikator sampai suhu
dilakukan setiap 12 jam. konstan lalu menimbang. Menghitung

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 3


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

kadar abu dengan satuan %. Menguji daya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


serap I2 dengan cara menimbang 0,5 gram Kualitas Karbon Aktif
karbon aktif, memasukan karbon aktif ke Kualitas karbon aktif kulit singkong
dalam tabung centrifuge dan disajikan dalam Table 1. Kadar air karbon
menambahkan 50 ml larutan Iodium 0,1 aktif kulit singkong dengan suhu
N, kemudian dikocok selama 15 menit. karbonasi antara 500ºC sampai 700ºC
Tabung disentrifuge sampai karbonnya antara 5,15% sampai 14,9%. Sesuai SNI
turun. Mengambil 10 ml larutan sampel 06-3730-1995 tentang Arang Aktif
untuk dititrasi dengan larutan Natrium Teknis, kadar air karbon aktif serbuk
Tiosulfat 0,1 N dan indikator amilum maksimal 15%. Dengan demikian untuk
sampai sampai larutan berubah dari biru kadar air karbon aktif sesuai SNI 06-
sampai tidak berwarna. Menghitung daya 3730-1995. Kadar air karbon aktif
serap I2 dengan satuan mg/g. tertinggi 14,9% diperoleh pada suhu
Mencuci media filtrasi zeolite, pasir karbonasi 500ºC dan terendah 5,15%
silika, batu kerikil sampai bersih dan diperoleh pada suhu karbonasi 700 ºC.
dikeringkan sampai kering menggunakan Berdasarkan pada pengaruh suhu
sinar matahari. Memasukan media filter karbonasi, semakin tinggi suhu karbonasi
ke dalam kolom filtrasi dengan urutan semakin rendah kadar airnya. Hal ini
dari bawah ke atas kerikil, pasir silika, dikarenakan semakin tinggi suhu dan
zeolite dan karbon aktif kulit singkong. lamanya waktu karbonasi maka semakin
Tinggi media masing-masing 10 cm. banyak kadar air yang hilang (Laos &
Kolom filtrasi 1 (KF1) menggunakan Arkilaus, 2016)
karbon aktif kulit singkong dengan suhu Kadar abu karbon aktif kulit singkong
karbonasi 500oC, kolom filtrasi 2 (KF2) sebesar 2,45 % sampai 9,3%. Menurut
suhu karbonasi 600oC, dan kolom filtrasi SNI Sesuai SNI 06-3730-1995 kadar abu
3 (KF3) suhu karbonasi 700oC. karbon aktif serbuk maksimal 10%.
Melakukan analisis sampel pada jam ke-0, Dengan demikian karbon aktif kulit
12, 24, 36 dan 48. Analisis bakteri E. coli singkong untuk kadar abu sesuai SNI 06-
menggunakan uji Most Probable Number 3730-1995. Berdasarkan pengaruh suhu
(MPN). Analisis kesadahan menggunakan karbonasi, terlihat bahwa semakin tinggi
metode titrasi kompleksometri. suhu karbonasi dari 500ºC sampai 700ºC
maka kadar abu semakin tinggi. Kadar
abu terendah 2,45% terdapat pada suhu

4 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

karbonasi 500ºC dan tertinggi 9,3% 750 mg/g. Daya serap I2 tertinggi terjadi
terdapat pada suhu karbonasi 700ºC. pada karbon aktif dengan suhu karbonasi
Peningkatan kadar abu karena semakin 600ºC. Pada suhu karbonasi 500ºC dan
tinggi suhu karbonasi menyebabkan 600ºC daya serap terhadap I2 semakin
senyawa volatile, karbon, dan mineral tinggi, karena semakin tinggu suhu
akan teroksidasi menjadi abu (Putri et al., semakin terbuka pori-pori karbon aktif
2019). (Laos & Arkilaus, 2016). Pada suhu
Daya serap I2 karbon aktif kulit 700ºC daya serap I2 menurun karena pada
singkong antara 790 mg/g sampai 1018.77 suhu terlalu tinggi karbon akan
mg/g. Berdasarkan SNI 06-3730-1995 teroksidasi menjadi abu, sehingga kadar
daya serap I2 karbon aktif kulit singkong karbon berkurang (Putri et al., 2019).
sudah memenuhi, karena lebih tinggi dari
Tabel 1. Kualitas Karbon Aktif Kulit Singkong

Suhu (ºC) Kadar Air (%) Kadar Abu (%) Kadar I2 (mg/g)

500 14.9 2.45 790.35

600 11.9 6 1018.77

700 5.15 9.3 841.11

Berdasarkan SNI 06-3730-1995 dapat Kualitas Air Sumur


disimpulkan bahwa karbon aktif kulit Karakteristik air sumur gali sebelum
singkong dengan suhu karbonasi 500ºC, dan sesudah filtrasi tersaji pada Tabel 2,
600ºC dan 700ºC dengan aktivasi kimia yang menunjukkan bahwa kadar bakteri
menggunakan NaOH 5% selama 24 jam E. coli sebelum treatment yaitu sebesar
sudah memenuhi. Hasil penelitian ini 5.900.000 CFU/100 ml. Sesuai
hamper sama dengan sejalan dengan Permenkes No. 32 tahun 2017, baku mutu
penelitian terdahulu bahwa karbon aktif air untuk keperluan hygiene sanitasi,
kulit singkong dengan suhu karbonasi untuk parameter biologi Kadar E. Coli
200ºC sampai 600ºC dan aktivasi adalah 0. Dengan demikian air sumur gali
menggunakan H3PO4 menghasilkan sudah tercemar bakteri E coli yang berasal
karbon aktif yang sesuai SNI 06-3730- dari tinja manusia atau hewan sehingga
1995 (Laos & Arkilaus, 2016). tidak aman untuk digunakan sebagai air
bersih. Tingginya angka E. coli air sumur

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 5


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

gali disebabkan jarak sumur dengan silika, zeolite dan karbon aktif kulit
jamban kurang dari 10 meter, tidak singkong dengan suhu karbonasi 500oC,
terdapat saluran pembuangan air limbah, 600oC dan 700oC kadar bakteri E. coli
dekat dengan kandang ternak, dan menurun dari 5.900.000 CFU/100 ml
masyarakat belum terbiasa menjaga menjadi 396 CFU/100 ml, tetapi belum
kebersihan sekitar sumur. Tingginya memenuhi baku mutu. Kadar kesadahan
kadar bakteri E. coli pada air sumur menurun dari 750 mg/l menjadi 260 mg/l
dikhawatirkan dapat menyebabkan diare, dan sudah sesuai baku mutu. Penelitian
disentri, muntaber bagi yang ini hamper sama dengan penelitian
mengkonsumsi (Awuy et al., 2018; Zikra terdahulu yaitu filter mangan zeolite dan
et al., 2018). karbon aktif dapat menurunkan bakteri E.
Konsentrasi kesadahan air sumur coli dari 2863/100 ml menjadi ˂ 300/100
sebelum difiltrasi 750 mg/l. Sesuai ml (Jundulloh et al., 2021). Pengolahan
Permenkes No. 32 tahun 2017, kesadahan air dengan filter media arang aktif, pasir
air sumur belum sesuai karena lebih tinggi silika, zeolite dan kerikil dapat
dari baku mutu yaitu 500 mg/g. Agar menurunkan bakteri E. coli 97%
didapatkan air sumur yang sesuai baku walaupun belum sesuai baku mutu
mutu, maka perlu adanya pengolahan. (Rahmayanti & Hamidah, 2019).
Setelah dilakukan filtrasi
menggunakan media filtrasi kerikil, pasir
Tabel 2. Karakteristik Air Sumur Gali Sebelum dan Sesudah Treatment
Suhu Karbonasi Waktu Operasi Bakteri E. Coli Kesadahan
No.
(oC) (Jam ke-) (CFU/100 ml) (mg/l)
1 500 0 5.900.000 750
12 710.000 335
24 190.000 325
36 1.000 300
48 8.600 285
2 600 12 77.000 300
24 100.000 290
36 114.000 285
48 13.000 260
3 700 12 1.600.000 325
24 680.000 325
36 240000 312.5
48 396 290

6 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

Penurunan Kadar Bakteri E. Coli dari pori-pori karbon sehingga


Pengaruh variasi suhu karbonasi meningkatkan daya adsobsi (Pratiwi &
terhadap efisiensi penurunan bakteri E. Dewi, 2017). Pada karbonasi 700oC
coli ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar penurunan kadar E. coli berkurang, hal ini
tersebut menunjukkan bahwa ketiga filter karena pada suhu terlalu tinggi karbon
selama 48 jam dapat menurunkan bakteri akan teroksidasi menjadi abu, sehingg
E. coli dengan efisiensi antara 99,78% - kadar karbon berkurang, dan abu akan
99,99%. Hal ini dikarenakan media mengotori pori-pori karbon (Putri et al.,
karbon aktif kulit singkong yang 2019).
dikarbonasi dengan suhu 500oC - 700oC, Waktu operasi filtrasi berpengaruh
zeolit, pasir silika, dan kerikil memiliki terhadap penurunan bakteri E. coli,
peranan dalam penurunan kadar E. coli. semakin lama waktu operasi dari jam ke-
Karbon aktif mempunyai volume pori 12 sampai jam ke-48 semakin tinggi
yang besar, banyak mengandung kapiler- penurunan bakteri E. coli. Kolom filtrasi
kapiler yang halus, sehingga bakteri E. KF1 penurunan bakteri E coli meningkat
coli teradosbsi di sela-sela kapiler karbon pada jam ke-12 penurunan sebesar
aktif. 87,97% dan pada jam ke-48 menjadi
Suhu karbonasi karbon aktif 99,78%. Kolom filtrasi KF2 jam ke-12
berpengaruh terhadap penurunan kadar penurunan 98,68%, jam ke-48 sebesar
bakteri E. coli. Suhu karbonasi 600oC 99,00%. Kolom filtrasi KF3 jam ke-12
dapat menurukan E. coli paling tinggi penurunan sebesar 72,88%, jam ke-48
yaitu 99,99% dibandingkan suhu sebesar 99,85%. Kenaikan penyerapan
karbonasi 500 oC dan 700 oC. Keadaan ini bakteri E. coli terjadi karena semakin
sesuai dengan nilai daya serap I2 karbon lama waktu operasi semakin lama kontak
aktif kulit singkong dengan karbonasi antar adsorben dengan air sumur sehingga
600oC mempunyai nilai daya serap I2 bakteri E coli yang terserap semakin
yang paling tinggi. Suhu karbonasi 600oC banyak. Hasil penelitian ini hamper sama
menghasilkan karbon aktif dengan dengan penelitian terdahulu yaitu karbon
kualitas paling bagus, pengotor terlepas aktif kulit singkong sebagai adsorben
dari pori-pori karbon sehingga pori-pori dalam pengolahan limbah minyak bumi,
terbuka. Pada suhu 600oC pengotor semakin lama waktu kontak semakin
seperti tar, asam, dan aldehid, hydrogen tinggi penurunan BOD (Marhaini et al.,
yang terikat pada karbon akan terlepas 2021). Waktu kontak berpengaruh

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 7


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

terhadap penurunan Fe2+ menggunakan 94,04% terjadi pada waktu kontak 2 jam
karbon aktif kulit singkong dengan (Sylvia et al., 2021).
aktivator NaOH 30%, penurunan tertinggi

100
90
80
Penurunan E.coli (%)

70
60
50
40
30
KF1
20
KF2
10
0 KF3
0 12 24 36 48 60
Waktu Operasi (Jam)

Gambar 1. Efisiensi Penurunan Bakteri E. Coli

Penurunan Kesadahan Suhu karbonasi kulit singkong


Pengaruh suhu karbonasi terhadap berpengaruh terhadap daya adsobsi
penurunan kesadahan tersaji dalam kesadahan. Kolom filtrasi KF2 dengan
gambar 2. Semua kolom filtrasi KF1, KF2 suhu karbonasi 600oC dapat menurunkan
dan KF3 dapat menurunkan kesadahan kesadahan tertinggi mulai dari jam ke-12
dengan efisiensi antara 55,33% - 65%. sampai jam ke-48. Hal ini terjadi karena
Penurunan kesadahan tertinggi sebesar pada suhu karbonasi 600OC didapatkan
65% terjadi pada kolom filtrasi KF2 karbon aktif dengan daya serap paling
dengan waktu operasi 48 jam. Hal ini tinggi. pengotor pada pori-pori karbon
karena media filter zeolite, pasir silika, terlepas sehingga daya adosbsi kesadahan
kerikil dan karbon aktif kulit singkong meningkat (Pratiwi & Dewi, 2017)
dapat mengadsobsi kesadahan air sumur. Berdasarkan waktu operasinya, pada
Hasil penelitian ini hamper sama dengan jam ke-12 terjadi penurunan kesadahan
penelitian sebelumnya, filtrasi dan yang signifikan sebesar 55,33% - 60%.
adsobsi dengan media pasir, ijuk, kerkil, Pada jam ke-24 sampai jam ke-48
arang aktif, zeolit selama 120 menit dapat penurunan kesadahan mengalami
menurunkan kesadahan 62.85% (Husaini kenaikan tetapi tidak siginifikan. Keadaan
et al., 2020). ini terjadi karena pada jam ke-12 pori-pori
8 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867
Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

adsorben belum terisi sehingga terjadi pori adsorben sudah bayak yang terisi
adsobsi kesadahan dengan cepat. Tetapi sehingga proses penyerapan berjalan
pada jam ke-24 sampai ke jam 48 pori- lambat (Nurhayati et al., 2020).
100

Penurunan Kesadahan (%)


90
80
70
60
50
40 KF1
30 KF2
20 KF3
10
0
0 12 24 36 48 60
Waktu Operasi (jam)

Gambar 2. Efisiensi Penurunan Kesadahan


2018. Jurnal KESMAS, 7(4), 1–2.
4. KESIMPULAN http://ejournalhealth.com/index.php/
Karbon aktif kulit singkong dengan kesmas/article/viewFile/890/873
suhu karbonasi 500oC, 600oC, 700 oC dan Husaini, A., Yenni, M., & Wuni, C.
aktivasi menggunakan NaOH 5% selama (2020). Efektivitas Metode Filtrasi
24 jam untuk kadar abu, kadar air, daya Dan Adsorpsi Dalam Menurunkan
serap I2 sudah sesuai SNI 06-3730-1995. Kesadahan Air Sumur Di Kecamatan
Kolom filtrasi KF2 dengan karbon aktif Kota Baru Kota Jambi. Jurnal
suhu karbonasi 600oC dan waktu operasi Formil (Forum Ilmiah) Kesmas
48 jam dapat menurunkan bakteri E. coli Respati, 5(2), 91–102.
dan kesadahan tertinggi yaitu 99,99% dan https://doi.org/10.35842/formil.v5i2.
65%. 323
Jundulloh, P., Winarno, D. J.,
5. DAFTAR PUSTAKA Kusumastuti, D. I., & Khotimah, S.
Awuy, S. C., Sumampouw, O. J., & Boky, N. (2021). Peningkatan Kualitas Air
H. B. (2018). Kandungan Menggunakan Filter Mangan Zeolit
Escherichia Coli pada Air Sumur dan Karbon Aktif 2 . 2 Kualitas Air
Gali dan Jarak Sumur Dengan Septic Baku Sebagai Air Bersih Air yang
Tank di Kelurahan Rap-Rap akan dijadikan sebagai air baku tentu
Kabupaten Minahasa Utara Tahun saja harus memliki mutu yang.

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 9


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

JRSDD, 9(4), 819–828. (2018). Perbandingan Kadar


Laos, L. E., & Arkilaus, S. (2016). Kesadahan Air Pdam Dan Air Sumur
Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Suntik Kelurahan Tondo Kota Palu
Bahan Baku Karbon Aktif. Jurnal Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Ilmu Pendidikan Fisika, 1(1), 32–36. Kedokteran, 5(3), 12–21.
https://doi.org/10.29103/jtku.v4i2.69 jurnal.untad.ac.id
Marhaini, Martini, S., & Iksani, K. Pratiwi, I., & Dewi, Y. S. (2017).
(2021). Pengolahan Limbah Cair PEMANFAATAN LIMBAH KULIT
Minyak Bumi Secara Adsorpsi SINGKONG (Manihot utilissima)
Menggunakan Karbon Aktif Kulit DALAM MEMPENGARUHI
Singkong. TEKNIKA, 15(01), 5–11. KADAR FE DALAM AIR. Jurnal
Nurhayati, I., Sugito, S., & Pertiwi, A. Universitas Satya Negara Indonesi,
(2018). Pengolahan Limbah Cair 10(1), 52–58.
Laboratorium dengan Adsorpsi dan Putri, R. W., Haryati, S., & Rahmatullah.
Pretreatment Netralisasi dan (2019). Pengaruh suhu karbonisasi
Koagulasi. Jurnal Sains &Teknologi terhadap kualitas karbon aktif dari
Lingkungan, 10(2), 125–138. limbah ampas tebu. Jurnal Teknik
https://doi.org/10.20885/jstl.vol10.iss Kimia, 25(1), 1–4.
2.art5 https://doi.org/10.36706/jtk.v25i1.13
Nurhayati, I., Sutrisno, J., Pungut, & Rahmawati, J. O., & Nurhayati, I. (2016).
Sembodo, B. P. (2015). Arang Aktif Pengaruh Jenis Media Filtrasi
Ampas Tebu Sebagai Media Kualitas Air Sumur Gali. Jurnal
Adsorpsi Untuk Meningkatkan Teknik WAKTU, 14(2), 32–38.
Kualitas Air Sumur Gali. Teknik https://doi.org/10.36456/waktu.v14i2
Waktu, 13(2), 9–18. .131
Nurhayati, I., Vigiani, S., & Majid, D. Rahmayanti, A., & Hamidah, L. N.
(2020). PENURUNAN KADAR (2019). Efisiensi Removal Bakteri
BESI ( Fe ), KROMIUM ( Cr ), Pada Filter Air Payau Dengan Media
COD DAN BOD LIMBAH CAIR Karbon Aktif. Journal of Research
LABORATORIUM DENGAN and Technology, 5(1), 81–88.
PENGENCERAN ,. ECOTROPHIC, Sa’adah, U. L., Mukono, J., Sulistyorini,
14(1), 74–87. L., & Setioningrum, R. N. K. (2021).
Nyoman, R. N., Amri, I., & Harun, H. Kesadahan Air Minum dengan Kadar

10 Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867


Zumrotul Lailil Lutfia dan Indah Nurhayati : Karbon Aktif Kulit Singkong sebagai Media Filtrasi untuk
Menurunkan Bakteri E. Coli dan Kesadahan Air Sumur

Kalsium Urin dan Keluhan Jurnal Teknologi Kimia Unimal,


Kesehatan pada Masyarakat Samaran 2(November), 83–91.
Barat Desa Samaran Sampang. http://ejournalmapeki.org/index.php/
Media Gizi Kesmas, 10(2), 246. JITKT/article/view/444
https://doi.org/10.20473/mgk.v10i2.2 Zikra, W., Amir, A., & Putra, A. E.
021.246-253 (2018). Identifikasi Bakteri
Sylvia, N., Wijaya, Y. A., Masrullita, & Escherichia coli (E.coli) pada Air
Safriwardy, F. (2021). Minum di Rumah Makan dan Cafe di
EFEKTIVITAS KARBON AKTIF Kelurahan Jati serta Jati Baru Kota
KULIT SINGKONG (Manihot Padang. Jurnal Kesehatan Andalas,
Esculenta Crantz) TERHADAP 7(2), 212.
ADSORPSI ION LOGAM Fe2+ https://doi.org/10.25077/jka.v7i2.804
DENGAN AKTIVATOR NaOH.

Jurnal Teknik WAKTU Volume 20 Nomor 01 – Januari 2022 – ISSN: 1412:1867 11

Anda mungkin juga menyukai