Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Karbon Aktif

Untuk Pengolahan Air


Syaiful Nahwan¹, Naldin Adi Putra¹, Pieteo Filimon¹

Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas Teknik Pengolahan Migas, Sekolah Tinggi Teknologi
Minyak Dan Gas Bumi, Jln. KM.8, Karang Joang 76127, Balikpapan
email: syaifulnahwan24@gmail.com

ABSTRAK

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1/3 dari buah kulit pisang yang belum dikupas. Sedangkan sampai saat
ini kulit pisang hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak. Arang aktif adalah suatu karbon yang mempunyai kemampuan daya serap yang baik
terhadap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa
larutan maupun gas. Beberapa bahan yang mengandung banyak karbon dan terutama yang
memiliki pori dapat digunakan untuk membuat arang aktif. Pembuatan arang aktif dilakukan
melalui proses aktivasi arang dengan cara fisika atau kimia di dalam retort. Metode yang akan
digunakan adalah dengan menggunakan proses adsopsi atau di endapkan, dengan cara
mengeringkan kulit pisang dibawah sinar matahari hingga kering. Metode ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air dari kulit pisang , sehingga kinerja karbon aktif lebih baik. Hasil penelitian
menunjukan bahwa sample air yang diuji pHnya menjadi 7 (netral) dan untuk uji kekeruhannya
juga semakin bersih.

Kata Kunci : Kulit Pisang, Arang aktif

PENDAHULUAN transportasi, baik di sungai maupun di laut


Air merupakan kebutuhan pokok bagi (Arya, 2004).
kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai Kulit pisang dapat dijadikan sebagai
dengan kegunaanya air dipakai sebagai air baha karbon aktif , hasil yan ddapat untuk
minum, air untuk mandi, dan mencuci, air nilai karbonisasinya mencapai 96,56% .
untuk pengairan pertanian, air untuk kolam penelitian tersebut hanya diteliti proses
perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk pembuatan karbon aktif dan kulit pisang
tidak sampai kepada aplikasinya ke air belum dimanfaatkan secara nyata, hantya
sebelumnya memang bisa menurunkan dibuang sebagai limbah organic saja atau
kandungan logam berat namun tanpa digunakan sebagai pakan ternak. Jumlah dari
diproses sebagai karbon aktif dalam kulit pisang cukup banyak yaitu sekitar 1/3
penelitian yang dilakukan oleh Gustavo dari buah pisang yang belum di kupas. Kulit
castro dari biosiences institute bahwa kulit pisang juga menjadi salah satu limbah dari
pisang dapat menarik logam logam berat industry pengolahan pisang, namun bisa
yang mengkontaminasi air kulit pisang yang dijadikan teknologi dalam penjernihan air
dikeringkan kemudian dicampur dengan air (Lubis, 2012)
dan hasilnya berihdari logam, logam Pisang Kepok (musa paradisiacal
menempel pada kulit pisang(Carso, 2011) forma typical) merupakan jenis pisang olahan
Dari penelitian yang dilakukan, kulit yang paing sering diolah terutama dalam
pisang dapat dibuat menjadi bioserben. Hal olahan pisang goreng, pisang kapok memiliki
ini dikarenakan zat vektin yang terkandung kulit yang sangat tebal dengan warna kuning
dalam kulit pisang tua jauh lebih banyak. kehijauan dan kadang berwarna coklat serta
Pektin merupakan polimer yang mempunyai daging buahnya manis. Pisang kapok tumbuh
kemampuan untuk mengikat ion logam pada suhu optimum sekitar 27° C dan suhu
didalam air sehingga unsure pencemar air maksimum 38°C. bentuk buah pisang kapok
dapat dihilangkan. (Buanarinda, 2014) agak gepeng dan bersegi ukuran buahnya
kecil, panjangnya 10-12 cm dan berartnya
TINJAUAN PUSTAKA 80-120 gr. (Prabawati,2008)
Pisang adalah komoditas pertanian Kulit pisang kapo(musa paradisiacal
dan merupakan salah satu buah unggul forma typical). Mengandung beberapa
Indonesia yang sangat digemari masyarakat komponen biokimia antara lain selulosa,
dan menjadi salah satu komoditas tanaman hemiselulosa, pigman klorofil, dan zat pektin
buah yang mulai di kebunkan selain yang mengandung asam galac turonic,
mangga,durian, rambutan, manggis.(Musa arabinosa, galaktosa, dan rahmnosa. Asam
SPP,2013) galac turunic menyebebab kan kuat untuk
Kulit pisang merupakan bahan mengikat ion logam yang merupakan gugus
buangan atau limbah buah pisang yang cukup fungsi gula karboksil. Limbah kulit pisang
banyak jumlahnya. Umumnya kulit pisang yang dicincang dapat dipertimbangkan untuk
penurunan kadar kekeruhan dan ion logam beker, cawan, timbangan analitik,
berat pada air yang terkontaminasi. Hanya ayakan, botol mineral, Ph meter, Alat
butuh sekitar 20 menit untuk mencapai pengukur kekeruhan air, batang
keseimbangan (Kumalaningsih, 1993) pengaduk, corong, mortar dan alu.
Metode yang akan digunakan adalah Bahan yang digunakan dalam
dengan menggunakan proses adsopsi atau di penelitian ini adalah kulit pisang
endapkan, dan pengolahan karbon yang kapok, Sample air waduk matadinata,
terdapat pada kulit pisang dengan cara sampel air bakau graha indah.
Mengeringkan kulit pisang dibawah sinar
matahari hingga kering. Metode ini C. Prosedur Kerja
dilakukan untuk mengurangi kadar air dari 1. Pembuatan arang aktif
kulit pisang , sehingga kinerja karbon aktif  Dibersihkan kulit pisang
lebih baik. kapok dari kotoran yang
menempel
METODOLOGI PENELITIAN  Dipotong-potong kulit pisang
kapok
A. Waktu dan Tempat  Dikeringkan kulit pisang
Percobaan tentang penjernihan air kapok selama 3 hari
ini sampel sebelumnya diuji  Dimasukan kulit pisang
kekeruhan dan uji pH dilaksanakan di kapok yang telah dikeringkan
Laboratorium Kimia STT Migas ke dalam oven
Balikpapan pada hari Jumat 19  Dihaluskan bahan yang telah
Oktober 2018 dan setelah nya di oven hingga menjadi arang
dilakukan Di Kost anggota kelompok dengan menggunakan mortar
kami pada hari Selasa 22 Oktober dan alu
2018 .  Diayak arang yang telah
dihalusakan
 Dipanaskan serbuk arang
B. Alat dan Bahan kedalam oven dengan suhu
Alat yang diguakan dalam 105°C selama 2 jam untuk
penelitian ini adalah oven, gelas
mengaktifkan arang dan dibawah sinar matahari kurang lebih selama
mengurangi kadar air satu minggu.

Proses Pembuatan Arang Aktif


2. Penjernihan air
 Disiapkan air yang akan Kulit pisang kepok yang dihasilkan
dijernihkan pada proses sebelumnya kemudian
 Dicampurkan 5 gram arang dikarbonisasi pada suhu 400°C selama 2 jam.
aktif pada air yang keruh Karbonisasi adalah proses pengarangan yang
sebanyak 50 ml akan menghasilkan karbon dari kulit pisang

 Ditunggu proses adsorpsi kepok melalui reaksi pembakaran yang tidak


selama 5 jam sempurna dengan menghasilkan C, CO dan

 Dipisahkan arang aktif H2O, pada tahap ini bahan organik yang

dengan cara penyaringan terkandung pada kulit pisang akan


didegradasi menjadi karbon dan senyawa non
organik akan diubah menjadi Senyawa
senyawa tar. Reaksi yang terjadi pada saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
proses karbonisasi adalah:

Reaksi Pengendapan adalah suatu


C₆ H₁₂ O₆ + O₂ 4C(s) + 2CO(g) +
jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam
6H₂O(g)
cairan.Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi
pengendapan apabila reaksi tersebut Proses karbonisasi umumnya

menghasilkan endapan.Endapan adalah zat dilakukan pada suhu berkisar 300-8000C.

yamg tidak larut dalam cairan tersebut. Jika suhu yang digunakan lebih rendah dari
3000C maka karbonisasi yang terjadi tidak
Preparasi Arang Aktif Kulit Pisang
maksimal sedangkan apabila melebihi dari
Kepok.
8000C maka pori-porinya mengalami

Kulit pisang kepok yang digunakan kerusakan dan arang tersebut akan berubah

pada penelitian ini diperoleh dari tempat menjadi abu. Arang yang terbentuk dari hasil

penjualan gorengan di daerah Siantan. Kulit karbonisasi kemudian dihaluskan dengan

pisang dibersihkan dengan cara dicuci dan menggunakan mortar dan diayak dengan

dipotong kecil-kecil kemudian dijemur ukuran 100 mesh, untuk memperoleh arang
dengan luas permukaan yang seragam. Kulit Tabel Kadar Kekeruhan
pisang kepok yang telah dikarbonisasi
NO Nama Kadar Kadar
selanjutnya ditentukan rendemenya yang
Sampel Kekeruhan Kekeruhan
bertujuan untuk mengetahui jumlah arang
Sebelum(Pp Sesudah(Pp
yang dihasilkan setelah proses karbonisasi.
m) m)
Rendemen arang dari kulit pisang kepok
1 Air 0131 1272
sebesar 50%.
Waduk
Karakteristik Arang Dari Kulit Pisang Martadi
Kepok nata
2 Air 2302 2351
Karakterisasi bertujuan untuk
Bakau
mengetahui kualitas arang aktif yang mana
Graha
arang aktif tersebut kemudian akan
Indah
digunakan sebagai adsorben untuk
KM.5
mengadsorpsi ion Fe(II). Kualitas arang aktif
dapat diketahui melalui penentuan kadar pH
dan tingkat kekeruhan air.Tabel Kadar pH KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kami lakukan kami mendapatkan hasil:
1. Air Waduk Martadinata (Kadar
pH dan Kadar kekeruhan)
Nama Sampel pH pH Telah diperoleh hasil sebelum
sebelum sesudah dilakukan pemberian arang kulit pisang
1 Air Waduk 8.5 7 kepok diperoleh nilai pH 8.5 yang
Martadinata bersifat asam.Setelah diberikan arang
2 Air Bakau 5.9 7 dari kulit pisang kepok kadar pH menjadi
Graha Indah 7 (netral).Sementara kadar kekeruhan
KM.5 sebelum pemberian arang kulit pisang
kepok adalah 0131 Ppm dan setelah di uji
dengan pemberian arang kulit pisang kulit pisang dalam meningkatkan kualitas air
kepok kadar keekruhannya menjadi 1272 dan bisa lebih baik lagi dalam
Ppm. memperhatikan lamanya perlakuan dengan
2. Air Bakau Graha Indah KM.5 media kulit pisang,agar tidak mempengaruhi
(Kadar pH dan Kadar kekeruhan) dan merusak kualitas fisik air.
Telah diperoleh hasil sebelum
dilakukan pemberian arang kulit pisang
DAFTAR PUSTAKA
kepok diperoleh nilai pH 5.9 yang
bersifat basa.Setelah diberikan arang dari Arya, 2004
kulit pisang kepok kadar pH menjadi 7 Carso, 2011
(netral).Sementara kadar kekeruhan Buanarinda, 2014
sebelum pemberian arang kulit pisang Musa SPP,2013
kepok adalah 2302 Ppm dan setelah di uji Lubis, 2012
dengan pemberian arang
kulit pisang kepok kadar keekruhannya
menjadi 2351 Ppm. Prabawati,2008
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
agar dapat melanjutkan penggunaan media Kumalaningsih, 1993

Anda mungkin juga menyukai