NIM : 06101011011
skor orang
9 ……… 3
8,5 ……… 2
8 ……… 5
7,5 ……… 6
7 ……… 5
6,5 ……… 3
6 ……… 12
5,5 ……… 8
5 ……… 5
4 ……… 3
a. Tentukan berdasarkan Stanine, berapa orang siswa yang termasuk ke dalam klasifikasi
rata-rata?
b. Berdasarkan Standar Enam, berapa orangkah yang mendapat nilai 9?
Jawaban:
1
∑f . x 336,5
Mean (rata-rata) = ∑ f = 52 = 6,47
2
86,20673
= ∑ f (x− x́ )
Standar Deviasi
√ ∑ f −1
=
√ 51
= 1,30
2
Membuat tabel konversi
Mengubah skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala enam dengan rumus
sebagai berikut:
a. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 + 1,25 (1,30)
= 6,471+ 1,625 = 8,096
b. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 + 0,75 (1,30)
= 6,471+ 0,975 = 7,446
c. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 + 0,25 (1,30)
= 6,471+ 0,325 = 6,796
d. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 – 0,25(1,30)
= 6,471 – 0,325 = 6,146
e. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 – 0,75 (1,30)
= 6,471- 0,975 = 5,496
f. Mean + 1,25 SD ke atas = 9
= 6,471 - 1,25 (1,30)
= 6,471- 1,625 = 4,846
3
Membuat tabel konversi
Siswa yang mendapatkan nilai 9 berdasarkan standar Enam ini ada 5 orang.
2. Masalah yang segera timbul dalam distribusi nilai ini adalah apabila terdapat pemusatan
skor, yakni banyak siswa yang memiliki skor yang sama.
Apa yang di maksud dengan “masalah” ini?
Jawaban:
Maksudnya, dari berbagai siswa yang ada, terdapat siswa yang memiliki “peringkat” yang
sama akibat memiliki skor yang sama.
3. Tentukan dengan nilai Stanines, Standar Enam, dan Standar Lima berdasarkan presentase
yang ada bagi skor-skor di bawah ini:
76765848435267678966
67657849367768765876
87676753487865767658
Jawab:
Menyusun daftar distribusi frekuensi
5
No. Skor Stanines Orang Interpretasi
1 8,89 ke atas 9 2 Tinggi
2 8,13 – 8,88 8 10 Diatas rata-rata
3 7,37 – 8,12 7 0
4 6,36 – 7,36 6 16 Rata-rata
5 6,1 – 6,35 5 0
6 5,09 – 6,0 4 17
7 4,33 – 5,08 3 7 Dibawah rata-rata
8 3,57 – 4,32 2 4
9 3,56 kebawah 1 4 Rendah
6
Misalkan kita gunakan skor maksimum berdasarkan kunci jawaban = 9, kita gunakan
Pedoman Acuan Penilaian (PAP). Pedoman konversi yang di gunakan dalam mengubah skor
mentah menjadi skor standar pada norma absolut skala lima adalah:
7
b. Jika dihubungkan dengan standar penilaian, stadar apakah yang digunakan?
Jawaban :
a. salah! siswa yang jumlah nilainya paling tinggi tidak selalu mendapatkan peringkat
paling atas, tergantung besarnya nilai Z / skor.
2. Dengan menggunakan simple rank, apakah selalu ada anak nomor ke-1 dan ke-n?
Coba Selidikilah!
Jawaban:
Akan selalu ada anak nomor ke-1, anak ini akan memperoleh peringkat atau nomor
ke-1, dengan kata lain anak ini memiliki skor tertinggi dalam kelompoknya,
sedangkan anak ke-n, anak dengan peringkat atau kedudukan ke-n pula.
3. Manakah yang lebih baik, menentukan ranking untuk satu kelas, ataukah untuk kelas-
kelas paralel yang setingkat? Jika ada yang lebih baik, apakah keburukan keputusan
yang saudara ambil?
Jawaban:
Pendapat saya, saya lebih setuju jika ranking itu dibuat untuk satu kelas. Seperti
kita ketaui bahwa kemampuan yang dimiliki siswa dalam sebuah kelas parallel
berbeda-beda. Namun, lebih mudah mendeteksi siswa dengan kemampuan kurang
dalam satu kelas dibandingkan kelas paralel yang setingkat. Adapun efek negatif dari
pemberian rangking ini yakni dikhawatirkan timbul persaingan yang tidak sehat
antarsiswa, misalnya berlaku curang (mencontek) dalam ujian sehingga lebih
mementingkan nilai yang besar dibandingkan ilmu yang didapatkan.
Sita : 8 ,7, 9, 6, 9
Narti : 7 ,8 ,8 , 8 , 8
Tono : 9, 9, 9, 6, 6
8
Liza : 7, 7, 7, 9, 9
Dari siswa-siswa ini, manakah yang menduduki ranking teratas?
Jawaban:
Bidang studi
A B C D E Jumlah
Nama siswa
Siti 8 7 9 6 9 39
Narti 7 8 8 8 8 39
Tono 9 9 9 6 6 39
liza 7 7 7 9 9 39
X́ 7,75 7,75 8,25 7,25 8
SD 0,96 0,96 0,96 1,5 1,41
Menggunakan Z score :
M − X́
Z=
SD
Bidang studi
A B C D E Jumlah Peringkat
Nama siswa
Siti 0,26 -0,78 0,78 -0,83 0,71 0,14 II
Narti -0,78 0,26 -0,26 0,5 0 -0,28 III
Tono 1,30 1,30 0,78 -0,83 -1,41 1,14 I
liza -0,78 -0,78 -1,30 1,16 0,71 -0,99 IV