Anda di halaman 1dari 2

Tugas Ke 3 Senin, 22 November 2021

Nama : Afmi Alfiani Rahmah

Nim : 2019200002

Kelas :E

Mata Kuliah : Logika Hukum

Dosen Pengampu : Dr. Aby Maulana, S.H., M.H.

Soal :

Analisis Atas Peristiwa Penjatuhan Pidana Mati Bagi Anak Korban Salah
Tangkap Vonis Mati untuk Bocah Telaumbanua "Vonis Mati untuk Bocah
Telaumbanua", lalu Berikan tanggapan atas proses penegakan hukum kasus ini dalam
perspektif Logika hukum.

Jawab :

Dalam kasus tersebut, Yusman Telaumbanua yang masih masuk usia anak, tidak
dapat dihukum mati. Karena berdasarkan hukum Internasional, yang merujuk pada Pasal 37
(a) Konvensi Hak Anak dan Pasal 6 ayat (5) Konvenan Hak Sipil dan Politik, bahwasanya
hukuman mati dan hukuman seumur hidup tidak dapat dijatuhkan pada anak.

Selanjutnya terjadi pula pelanggaran hak anak dalam proses pemeriksaan kasus
Yusman Telaumbanua, berdasarkan UU SPPA ataupun karena pada saat terjadi tindak pidana
masih dalam yurisdiksi UU Pengadilan Anak, Yusman Telaumbanua harusnya diperiksa
dalam sidang tertutup dan khusus anak, namun berdasarkan fakta yang ditemukan, semua
proses yang dihadapi Yusman Telaumbanua disamakan dengan peradilan terdakwa usia
dewasa.
Dan juga berdasarkan pula Pasal 3 huruf c UU SPPA yang diatur ketentuan bahwa
Anak berhak memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif. Jadi, apa yang
dimaksud secara efektif dalam pasal ini tentu saja berkaitan dengan kualitas dari pembelaan
Advokat atau Penasehat Hukum itu sendiri. Sikap Advokat terhadap Yusman Telaumbanua
meminta kliennya untuk dihukum mati telah melanggar aturan dari UU SPPA tersebut, dan
parahnya didalam kasus tersebut Hakim tidak merespon persoalan ini, bahkan Jaksa Agung
HM Prasetyo mendasarkan alasan pernyataan Advokat Yusman Telaumbanua sebagai dasar
tidak adanya rekayasa kasus dalam kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai