SOSIOLOGI
A. Kelompok sosial
bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar, kelompok sosial adalah himpunan
atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara
mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Dalam buku Pengantar
Sosiologi, Wila Huky juga mengatakan bahwa kelompok sosial adalah suatu unit
yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau saling
berkomunikasi. Nah, jadi kalau ada kumpulan orang, kemudian mereka saling
berinteraksi, itu udah bisa dibilang kelompok sosial ya, guys. Contohnya keluarga,
teman kelas, dll.
Sebelumnya kamu udah tau kalau pengertian dari kelompok sosial salah satunya ada
interaksi. Maksudnya, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut sadar untuk
tugas dari guru dengan baik dan mendapatkan hasil sempurna, maka terdapat
diskusi dan kerjasama untuk mewujudkan itu di dalam kelompok, betul? Lain halnya
dengan mereka yang berada di halte saat menunggu bis, mereka gak merasa
terhubung satu sama lain, tujuan mereka masing-masing, yaitu untuk menuju suatu
tempat. Jadi, tidak ada kelompok sosial yang terjadi di sana. Tapi, kalau mereka sadar
bahwa mereka memiliki tujuan yang sama dan saling berinteraksi, itu bisa dikatakan
Antar anggota kelompok harus memiliki hubungan timbal balik supaya tujuan
dapat tercapai. Jadi, mereka yang tergabung di dalam kelompok saling mendapatkan
feedback gitu lho, guys. Contohnya tadi saat kerja kelompok. Supaya guru
memberikan nilai sempurna untuk kelompokmu, maka kamu dan anggota yang lain
harus saling berdiskusi, memberikan ide-ide, dan bekerjasama. Kalau sama orang lain
pas nunggu bis di halte dan gak ada interaksi, maka tidak ada kelompok sosial di
sana.
Adanya faktor pengikat antar anggota.
Meskipun antar anggota terdiri dari berbagai suku, karakter, dan latar
belakang, tapi kelompok sosial itu selalu memiliki suatu kesamaan antar anggotanya,
kelompok sosial yang terjadi antara kamu dan sahabat-sahabatmu, ada kesamaan
kelompok lainnya. Nah, struktur atau pola perilaku termasuk faktor pembeda yang
cukup penting ada di dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, ada peraturan di dalam
kelompok, maka anggota yang tergabung dalam kelompok sosial tersebut mengikuti
aturan yang ditetapkan dalam kelompok tersebut. Jadi, antar anggotanya memiliki
Kelompok sosial terbentuk dalam jangka waktu tertentu. Agar kelompok sosial
tersebut terbentuk, bertahan, dan meningkat, tentu ada interaksi dan aktivitas yang
kalau hanya ada satu yang memenuhi syarat, tapi syarat lainnya tidak terpenuhi,
Kamu udah tau syarat dan ciri-ciri adanya kelompok sosial, nah sekarang apa
aja sih klasifikasi atau tipe kelompok sosial? Berdasarkan keempat pendapat ahli di
dan organik.
Solidaritas organik berarti udah ada pembagian kerja, kamu ingat-ingat aja
halnya dengan kelompok sosial yang masuk dalam klasifikasi organik ini,
setiap anggota memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, namun antara
Ferdinand Tonnies
Antar anggota tidak terlalu dekat, contohnya adalah kelompok kerja dan
partai politik.
Gemeinschaft (paguyuban), kalau kelompok yang satu ini lebih ke
hubungan informal, biasanya karena adanya hubungan darah atau daerah asal
Charles Cooley
Cooley membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu primer dan sekunder.
Primer, merupakan kelompok yang akrab atau kenal satu sama lain, informal.
Sekunder, merupakan kelompok formal dan resmi, kemudian hubungan antar
anggotanya tidak begitu akrab. Teori ini sama dengan gesellschaft milik
Tonnies.
W.G Sumner
Akulturasi
Akulturasi adalah gabungan dari dua kebudayaan, tapi masih ada sisa
kebudayaan masing-masing.
Dominasi
Dominasi adalah suatu keadaan di mana salah satu ras menguasai kelompok
lain. Ada 5 jenis dominasi menurut Kornblum, yaitu genosida,
Pengusiran.
Perbudakan.
Segregasi (pembuatan stratifikasi/kasta).
Paternalisme
Paternalisme merupakan dominasi kelompok pendatang. Pola hubungan
seperti ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh kelompok pendatang untuk
Integrasi adalah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan dan bisa
berbaur atau campur antar kebudayaan. Ingat ya, inti dari integrasi ini mengakui dan
B. Stratifikasi Sosial
Tahukah kamu, salam struktur sosial, terdapat dua konsep penting yang
membedakan masyarakat berdasarkan hak dan kewajibannya. Dua konsep tersebut
adalah status dan peran. Status diartikan sebagai seperangkat hak dan kewajiban
seseorang sebagai guru. Sedangkan peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan berjalan sesuai dengan status seseorang. Misalnya status sebagai guru
masyarakat. Struktur sosial bersifat abstrak dan tidak dapat terlihat oleh mata. Selain
itu, struktur sosial pada masyarakat bersifat sangat dinamis atau bisa berubah-ubah
sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Nah, kamu harus ingat nih, struktur sosial
mencakup dua unsur perbedaan pada masyarakat, baik perbedaan hierarkis berupa
stratifikasi soal dan perbedaan horizontal berupa diferensiasi sosial. Jangan sampai
lupa, ya!
sosial juga bisa menyebabkan terbentuknya hierarki dalam bentuk kelas-kelas sosial
di masyarakat, lho!
Diferensiasi Sosial
tidak ada kelas sosial yang timbul akibat diferensiasi sosial. Dalam diferensiasi sosial,
agama. Supaya kamu lebih gampang mengingat kategori diferensiasi sosial, ingat
aja KA SARAS. Apaan tuh, kok KA SARAS? KA SARAS adalah Klan, Agama, Suku
Stratifikasi Sosial
adalah kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan pendidikan. Bisa disingkat menjadi K3P
nih, supaya kamu nggak lupa, Squad! Selo Soemardjan, seorang tokoh sosiologi
Indonesia, juga mengemukakan dasar-dasar stratifikasi sosial. Apa saja, ya? Yuk,
bertingkat. Wujud nyata dari stratifikasi sosial adalah pembagian kelas sosial atas,
homogen masih cenderung sedikit dan hampir semua orang melakukan peran yang
yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Kasta Brahmana, Ksatria dan Waisya
semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta dan hampir tidak
memungkinkan tiap individu untuk bergerak secara vertikal untuk naik kasta. Di
tatanan paling atas ditempati penguasa tertinggi seperti raja. Di lingkup sekitarnya
terdapat kaum bangsawan, tentara, dan para pemuka agama. Pelapisan kedua
ditempati oleh kalangan pekerja seperti petani, dan pelapisan terendah terdiri atas
para budak.
Tipe Oligarki
Tipe oligarki memiliki tipe stratifikasi yang menggambarkan garis pemisah
yang sangat tegas di antara strata. Akan tetapi, perbedaan antar strata satu dengan
strata lain tidak begitu mencolok. Walaupun kedudukan para warga masyarakat
masih banyak didasarkan kepada aspek keturunan, akan tetapi individu masih
diberikan kesempatan untuk naik ke strata yang lebih atas. Contohnya bisa dilihat
dari kelas menengah yang mempunyai warga paling banyak, seperti masyarakat di
lebih atas dan juga ada kesempatan bagi warga kelas menengah untuk menjadi
penguasa.
Tipe demokratis adalah tipe ketiga dengan garis pemisah antar lapisan yang
sifatnya fleksibel. Faktor keturunan tidak menentukan kedudukan atau tinggi-
untuk bisa melaju dari satu lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya sangat
maupun mobilitas sosial turun. Lalu, stratifikasi sosial campuran itu yang seperti apa,
ya? Stratifikasi sosial campuran ini merupakan gabungan dari stratifikasi sosial
terbuka dan tertutup. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat skemanya di bawah ini,
ya!
Fungsi Stratifikasi Sosial
dengan fungsi stratifikasi sosial? Ada 6 fungsi stratifikasi sosial yang harus kamu
ingat. Yuk kita bahas satu persatu!
Yang dimaksud dengan distribusi hak-hak istimewa yang objektif adalah penentuan
atau kekuasaan.
Selain ketiga fungsi yang sudah disebutkan di atas, fungsi lain dari stratifikasi
sosial adalah penentu simbol status atau kedudukan. Contohnya adalah tingkah
laku dan cara berpakaian. Coba deh kamu perhatikan, tingkah laku mereka yang
berasal dari kalangan bangsawan tentu berbeda dengan yang lain, kan? Selain
itu, tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan dan alat solidaritas di antara
individu-individu dalam sistem sosial yang sama juga merupakan fungsi
stratifikasi sosial.
C. Sosialisasi
Pada dasarnya dalam ilmu sosiologi, sosialisasi itu merupakan proses seseorang
mempelajari atau memahami nilai dan norma yang nantinya akan mempengaruhi
cara kita berperilaku. Jadi kalo ada yang bilang ke kalian kalo “bersosialisasi” itu
identik dengan haha hihi ke temen-temen atau ikut nongkrong di cafe-cafe gaul
yang kekinian, itu kurang tepat guys, lebih tepat kalo kita sebut berinteraksi. Kenapa
keluarga berperan penting, karena mereka lah orang yang ngajarin kita pertama kali,
meskipun nantinya gak cuma keluarga aja namun ada agen lain juga, lebih
kebudayaan berupa nilai dan norma yang berlaku di masyarakat untuk menjadi
anggota atau bagian yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat itu sendiri.
Untuk memahami mengenai nilai dan norma kalian bisa belajar di sini.
Yang namanya proses itu, identik banget sama pergerakan, atau dinamis, yang
berarti proses sosialisasi ini akan berjalan sepanjang akhir hayat, karena dunia terus
berubah, pasti ada saatnya kita akan bertemu orang baru, atau berada di dalam
kelompok baru, contohnya peralihan fase dari SD ke SMP, kemudian dari SMP ke
SMA, kemudian SMA ke kuliah atau kerja dan seterusnya.
Tujuan Sosialisasi
kehidupan bermasyarakat.
Tipe Sosialisasi
Sosialisasi sendiri dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
1) Formal
Sosialisasi tipe ini berasal dari pemerintah dan masyarakat, dimana norma dan
berlaku juga tertulis, dan berlaku secara global, atau semua orang yang berada
disana. Contohnya, di suatu tempat restoran dilarang membawa makanan dari luar.
3) Informal
Sosialisasi tipe ini berasal dari masyarakat, dimana norma dan nilai yang
berlaku tidak tertulis. Contohnya, misalnya kalian pulang maksimal jam 10 malam,
tidak ada peraturan tertulisnya kan di rumah kalian harus pulang sebelum jam 10
malam, tapi ini norma yang berlaku di keluarga kalian.
Agen-Agen Sosialisasi
Agen yang dimaksud disini adalah pihak-pihak atau orang-orang yang berperan
kita mengenai nilai dan norma yang berlaku, misalnya seperti diajarkan sopan santun
yang berlaku di masyarakat, dan lain-lain. Keluarga ini dibagi menjadi 2 tipe, tipe
represif yaitu tipe orang tua atau keluarga yang tegas, dan mengatur segalanya,
contohnya kalian harus masuk jurusan A, atau harus masuk perguruan tinggi B, dan
lain-lain, sedangkan tipe yang satunya lagi adalah tipe partisipatoris, yaitu tipe orang
tua atau keluarga yang ikut berpartisipasi dalam berdiskusi dalam pengambilan
keputusan kalian, misalnya orang tua berdiskusi dengan anaknya mau mengambil
jurusan kuliahnya.
Sekolah
Sekolah juga memiliki peran yang cukup penting, seperti guru, dan pelajaran
yang kalian terima, seperti guru mengajarkan nilai dan norma tentunya, atau dari
lainya.
Teman Sepermainan
Biasanya dalam lingkungan permainan kita memiliki nilai dan normanya
sendiri, misalnya semua teman-teman kalian gak suka orang yang menyontek setiap
hari, maka agar bisa bergabung dan nyambung sama mereka kalian akan
menyesuaikan diri dan mengambil nilai menyontek sebagai hal yang buruk itu
sebagai norma.
Media Massa
Media massa bisa mencakup banyak hal, radio, TV, Internet, dan lain-lain.
Contoh yang paling mudah kita dapati adalah misalnya dalam drama korea atau film,
kita suka sama karakter dalam film itu, misalnya kalian suka karakternya Han Ji-
pyeong (penggemar start-up pasti tau), atau kalian suka karakter Harry Potter, kalian
akan mengambil sikap atau sifat karakter tersebut sebagai norma. Atau bisa juga dari
berita, misalnya kalian berita korupsi, dan kalian akan menganggap bahwa korupsi
bukan hal yang baik, atau tidak boleh dilakukan dan mengambil itu sebagai norma
yang berlaku.
Bentuk Sosialisasi
Sosialisasi Primer, yaitu sosialisasi yang kita terima dari kita kecil atau dari
kita lahir yang kita terima di keluarga.
Sosialisasi Sekunder, yaitu sosialisasi yang kita terima diluar dari keluarga
temen-temen kalian pun yang katanya “teman se-frekuensi” pun pasti memiliki
kepribadian yang berbeda dan tidak persis sama, kenapa bisa beda? Karena ada
beberapa faktor pembentuknya yang membuat setiap dari kita memiliki kepribadian
yang berbeda, berikut faktor-faktornya.
Warisan Gen
sangat besar dalam pembentukan kepribadian kita, karena salah satu faktor
pembentuk kepribadian kita berasal dari warisan gen atau faktor biologis.
Lingkungan Fisik
medan kenapa kalo ngomong itu suara nya keras, karena dulu jarak antar rumahnya
jauh, jadi mempengaruhi cara mereka berbicara.
Budaya
Budaya yang udah kita jalani selama hidup kita akan membentuk kepribadian
kita, dimana biasanya di setiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Misalnya, kita
terbiasa ketemu guru atau orang yang lebih tua kita salim, tapi kalo di Amerika
Pengalaman Kelompok
hukum, dari situ kalian jadi tahu kalo lagi jam pelajaran itu gak boleh main, harus
belajar, semenjak itu kalian jadi belajar di pas jam kelas atau jadi memiliki
Mirip dengan pengalaman kelompok tapi bedanya ini kalian alami sendiri, misalnya
kalian pulang malem sendirian dan kemudian diikutin orang gak dikenal sampe
rumah, semenjak itu kalian jadi takut buat pulang sendirian pas malem atau jadi
dependent jadi bergantung sama orang lain kalo mau pulang.
D. Kejahatan Sosial
Salah satu masalah sosial yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah
tindakan kriminalitas atau tindakan kejahatan. Dilansir dari buku Kamus Sosiologi
(2018) karya Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko, kejahatan adalah suatu bentuk
penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap nilai dan
tentang agama).
Pada dasarnya, masalah sosial seperti tindakan kejahatan dapat membawa
dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dampak tersebut dapat berupa dampak
ekonomis dan dampak psikologis. Selain itu, adanya tindakan kejahatan juga
Kriminologi Suatu Pengantar (2018) karya A.S. Alam dan Amir Ilyas, dijelaskan jenis-
jenis kejahatan menurut pandangan ahli sosiologi, yaitu:
dan pemerkosaan.
2) Kejahatan harta benda karena kesempatan (occational property crime)
crimes).
Contoh kejahatan terhadap ketertiban umum adalah pemabukan,
pencurian kecil-kecilan.
7) Kejahatan terorganisir (organized crime)
pencopetan.
E. Principles of Sociology
Esai-esai:
Education (1861)
universal umat manusia menunjukkan bahwa pada garis besarnya Spencer melihat