Anda di halaman 1dari 6

Rapat Koordinasi Monitoring Progress dan Kendala

Penyaluran Top-up Sembako dan BLT-Desa pada


35 Kabupaten Prioritas Kemiskinan Ekstrem TA 2021

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan


Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden RI
Sekretaris Eksekutif TNP2K

13 Desember 2021
Arahan Presiden Terkait Kemiskinan Ekstrem

Rapat Terbatas Penanganan Kemiskinan Ekstrem


18 November 2021
1. Menko Bidang Perekonomian dan para pimpinan K/L terkait lainnya, segera realisasikan top up
(tambahan) program Kartu Sembako, mengingat Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
akan dilaksanakan di Desember 2021 sehingga rakyat harus sudah menerima bantuan sosial
termasuk Kartu Sembako pada saat Susenas dilaksanakan.
2. Mengingat jumlah sasaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kartu Sembako sebanyak 1,3 juta
dianggap masih memiliki inclusion dan exclusion error, Menteri Sosial harus memastikan
upaya merapikan data tersebut dilakukan bersamaan dengan proses realisasi bantuan
sosial tersebut. Proses perbaikan data harus terus dilakukan sehingga akan siap digunakan
pada tahun 2022.
3. Menteri Sosial dan Mendes PDTT segera realisasikan top up (tambahan) program Kartu
Sembako dan top up (tambahan) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Upaya perbaikan data
diharapkan tidak menghambat realisasi bantuan sosial sebelum Susenas 2021,
4. Para pimpinan KL harus memastikan agar error dalam data jumlahnya tidak terlalu besar.
5. Hal terpenting dari program bantuan sosial dari pemerintah adalah multiplier effect
terhadap perekonomian karena semakin banyak uang beredar di masyarakat, maka akan
mendorong konsumsi dan daya beli.
6. Untuk merealisasikan top up (tambahan) BLT Desa, dibutuhkan dukungan regulasi berupa
Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Jika PMK terkait telah diterbitkan, maka akan dapat
dikeluarkan Surat Edaran (SE) Bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kemendes PDTT.
7. Daerah juga bisa ikut berpartisipasi dan berkontribusi bersama dalam program bantuan sosial
untuk masyarakat melalui APBD-nya. Oleh karena itu, para pimpinan K/L terkait harus
memastikan realisasi program bantuan sosial telah clear sebelum masuk Desember 2021.
8. Program top up (tambahan) Kartu Sembako yang awalnya akan diberikan pada Oktober 2021,
karena sekarang sudah masuk November 2021, maka disarankan pemberiannya dilakukan
sekaligus menjadi Rp. 900.000,-
2
Hasil dan Kesepakatan Rakor Eselon 1
Percepatan Pengurangan Kemiskinan Esktrem (29 Nov 2021)

1. Menyusun linimasa harian tentang rencana kegiatan proses penyaluran serta monitoring
realisasi penyaluran top-up bansos Kartu Sembako dan BLT-Desa (konsep awal terlampir)
yang selanjutnya dilengkapi masing-masing KL dan dibagikan kembali kepada seluruh K/L
terkait sebagai acuan pelaksanaan program.
2. Ditjen Anggaran dan Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Setjen
Kementerian Sosial, dan Setjen Kementerian Desa PDTT diharapkan memberikan akses
kepada Sekretariat TNP2K data dan informasi penyaluran Kartu Sembako dan BLT-Desa
sebagai bahan pemetaan kesiapan desa dan KPM eksisting mengacu pada PMK No. 162
Tahun 2021.
3. Terus memantau kebutuhan akan regulasi sebagai dasar kelengkapan administrasi target
penyaluran top-up sampai dengan tanggal 3 Desember 2021 terutama terkait dengan
penambahan anggaran dari APBD.
4. Desa yang menerima top-up bansos adalah seluruh desa dan kecamatan penerima eksisting
di 35 kabupaten prioritas sebagaimana mengacu pada PMK No. 162 Tahun 2021.
5. Segera menyusun konsep upaya khusus tahun 2022-2024 yang menggunakan pendekatan
peningkatan pendapatan (melalui pemberdayaan masyarakat dan UMKM) dengan
mempertimbangkan efektivitas upaya khusus tahun 2021 (hasil Susenas Mini Desember 2021).
6. Diperlukan dasar penetapan wilayah prioritas tahun 2021 (35 kabupaten di 7 provinsi) dan
tahun 2022 (212 kabupaten/kota di 25 provinsi) yang menjadi dasar penyiapan
program/kegiatan bagi K/L, Pemda, dan Pemdesa.
7. Untuk memonitor perkembangan realisasi penyaluran top-up bansos di seluruh desa di 35
kabupaten prioritas akan diselenggaran Rakor tanggal 6 Desember 2021.
3
Hasil dan Kesepakatan Rakor Eselon 1
Percepatan Pengurangan Kemiskinan Esktrem (6 Des 2021)

1. Top up Bansos Sembako masih dalam proses finalisasi persiapan administrasi, untuk seera
disalukan paling lambat tanggal 10 Desember 2021
2. Top up BLT Desa sudah salur pada 11 dari 35 kabupaten prioritas kemiskinan ekstrem TA 2021,
dan data OMSPAN Kemenkeu dijadikan basis data utama pemantauan penyaluran top up BLT
Desa
3. Penyaluran Top up Bansos Sembako dan Top up BLT Desa 35 kabupaten prioritas kemiskinan
ekstrem TA 2021 diharapkan tuntas pada 10 Desember 2021 mengingat survei BPS untuk
mengevaluasi pelaksanaannya akan dilakukan mulai tanggal 17 Desember 2021.
4. Perlu dilakukan pengecekan kembali data sasaran penerima top up Bansos Sembako
sebanyak 1,2 juta KPM, mengingat penyaluran akan dilakukan melalui rekening tabungan KPM,
sesuai kesepakatan antara Kemenkeu dan Kemensos.
5. Untuk menghindari duplikasi KPM penerima top up bansos kemiskinan ekstrem yang
teridentifikasi menerima Sembako dan BLT Desa, maka data KPM BLT Desa dari Kemendes
PDTT akan menyesuaikan dengan data KPM Bansos Sembako Kemensos.
6. Kementerian Dalam Negeri diharapkan dapat mengidentifikasi jumlah anggaran tambahan top
up bansos BLT Desa yang bersumber dari APBD provinsi, APBD kabupaten, dan APBDesa
untuk menutupi kekurangan Dana Desa pada beberapa kabupaten prioritas kemiskinan
ekstrem TA 2021, termasuk identifikasi potensi sumber pembiayaan non pemerintah.
7. Kemenko PMK dan Kemenko Perekonomian didukung KSP dan Sekretariat TNP2K perlu
segera menyiapkan sosialisasi dan strategi komunikasi untuk TA 2021 dan persiapan TA 2022
8. Perlu segera disusun kerangka regulasi pelaksanaan percepatan pengentasan kemiskinan
ekstrem sebagai dasar perencanaan program mulai TA 2022 hingga 2024.
9. Rakor berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2021.
4
Perkembangan Pelaksanaan Program

Survei Efektivitas
Top up BLT Desa Top up Bansos Sembako
(12 Desember 2021) (12 Desember 2021)
Program Bantuan Sosial
(10 Desember 2021)
Sumber anggaran dari Dana Desa
Pelatihan Innas (199 orang)
dan/atau tambahan APBD Provinsi Sumber anggaran murni dari BA-BUN
sudah terlaksana dengan baik
dan Kabupaten (jika APBDesa tidak sebesar Rp. 1.113.025.500.000,-
pada 9-10 Desember 2021
mencukupi) sebesar Rp. 625,4 miliar
Program disalurkan nontunai melalui
Target penerima 694.913 KPM yang Pelatihan petugas lapangan
saving account (BSA) KPM oleh
berasal dari 8.264 desa tersebar di (2.502 orang) pada 13-14
Himbara dan secara tunai oleh PT
35 kabupaten prioritas Desember 2021
POS untuk Papua dan Papua Barat
Masih terdapat 6 kabupaten yang Rakor sosialisasi pelaksanaan top up
belum menyalurkan top up BLT bansos sembako dihadiri eselon 1
Pelaksanaan lapangan SEPBS
Desa, yaitu Kab. Kep Tanimbar, lintas KL, pemda, korda, korkab,
pada 17-22 Desember 2021
Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny korcam, pendamping bansos pangan
Jaya, Deiyai, dan Maybrat (10 Desember 2021)
Dari target penerima 1.236.695 KPM,
Penyaluran top up BLT Desa proses SI dan SPM sudah selesai
sebesar Rp. 46.048.200.000,- untuk 850.852 KPM, dan 385.843 KPM
masih dalam proses.
153.494 KPM (22%) sudah menerima Diharapkan sebanyak 68.8% KPM
top up BLT Desa sudah dapat memanfaatkan bantuan
pada 13 Desember 2021.

5
Agenda Rapat Koordinasi

1. Pengantar
2. Penyampaian Update oleh Sekjen Kemensos: Kemajuan
Penyaluran Top-up Program Sembako di 35 Kabupaten
3. Penyampaian Update oleh Sekjen Kemendes: Kemajuan
Penyaluran Top-up Program BLT-Desa di 35 Kabupaten
4. Penyampaian Update oleh Deputi Statistik Sosial BPS
tentang Persiapan Pelaksanaan Mini Susenas Desember
2021
5. Diskusi
6. Penutup dan Kesepakatan

Anda mungkin juga menyukai