Anda di halaman 1dari 24

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pembelajaran mengenai kimia elektroteknik, tentu kita mengenal
istilah-istilah yang tidak asing lagi terutama yang mengenai atau yang
berubungan dengan sifat fisika dan sifat kimia. Hal-hal dasar atau istilah-
istilah yang umum kita degar seprti atom, ion, dan contoh-contoh sifat fisika
dan kimia lainnya.
Di dalam makalah ini saya  akan membahas sifat fisika dan kimia, sebagai
salah satu bahan acuan pembelajaran kimia elektroteknik, Isitilah sifat kimia
dan fisika sudah tak asing lagi bagi telinga kita, mukin sudah banyak yang
mengetahui apa itu kimia,  dan apa itu fisika yang masih minim
pengetahuan mengenai sifat kedua hal tersebut, untuk itu saya akan
membahas sifat kimia dan fisika untuk menambah dan memperdalam
pegetahuan tentang hal tersebut

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk membahas dan memperdalam
mengenai apa itu sifat kimia dan fisika, dan memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah kimia elektroteknik.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu Kimia dan fisika  ?
2. Apa sifat-sifat kimia dan fisika itu ?
3. Apa sajakah contoh-contoh dari sifat kimia dan fisika tersebut ?

pg. 1
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kimia


Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya,
komposisinya, dan perubahannya yang disebabkan karena interaksi dengan
benda lain atau reaksi kimia.

Dalam reaksi kimia, ikatan antara atom-atom akan dipecah dan akan
membentuk substansi baru dengan ciri-ciri yang berbeda. Dalam tanur
tinggi, besi oksida yang direaksikan dengan karbon monoksida akan
membentuk besi dan karbon dioksida.

Kimia (dari bahasa Arab: ‫كيمي((اء‬, transliterasi: kimiya = perubahan


benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu
yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi
dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.[1][2]
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu
dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya
ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan
oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.

Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan


berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [3]. Koneksi ini timbul
melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari
berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan
prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua


zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan
hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi
antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat

pg. 2
menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh
pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti
hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi
lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang
umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi
tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi
elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet
dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat
kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam
spektroskopi.

Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen


subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks
seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari
dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat
kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-
atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau
mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan
oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.

Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi


kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang
memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari
keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang
berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat
memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau
gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang
terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak
memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma
hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang
berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara
untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan
bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat
cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas
tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.

Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.

Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-


molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di
sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan
standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub
(dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi
untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi

pg. 3
tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu
antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau
energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat,
menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi
akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih
(lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi
gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk
bergerak menjauhi satu sama lain.

Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian


besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin.
Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum"
dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan
untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya.
Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak
lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut
merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat
dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena
terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat
bervariasi.

Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini
berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di
seluruh dunia.

2.2 Sejarh Kimia


Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen
terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.

Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api


merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan
karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang
menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan
dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan
metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan
suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak
kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat,
mistisisme, dan protosains.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada


pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-
alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan
Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme

pg. 4
dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah.
Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap
alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–
1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang
diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada
tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang
mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh
Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901


memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun
terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan
dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia.
Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat
memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang
biokimia.

Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada


tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan
mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan
pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [4].

2.3 Cabang Ilmu Kimia

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula


beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam
kimia.

Lima Cabang Utama:

Kimia analitik adalah studi yang melibatkan bagaimana kita


menganalisis komponen kimia dalam sampel. Berapa banyak sebenarnya
kafein dalam secangkir kopi? Adakah obat-obatan yang ditemukan dalam
sampel urin atlet? Bagaimana tingkat pH kolam renang saya? Contoh bidang
yang menggunakan kimia analitik meliputi ilmu forensik, ilmu lingkungan,
dan pengujian obat. Kimia analitik dibagi menjadi dua sub cabang: analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode /
pemastian untuk membantu menentukan komponen zat (menjawab
pertanyaan: apa?). Analisis kuantitatif di sisi lain, membantu untuk
mengidentifikasi berapa banyak setiap komponen hadir dalam suatu zat
(menjawab pertanyaan: berapa?).
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi
kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik
berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia.
Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan
genetika. Di bawah payung utama biokimia banyak sub-cabang baru telah

pg. 5
muncul dan banyak ahli kimia modern yang mungkin mengkhususkan diri
di dalamnya. Beberapa disiplin ilmu ini meliputi:
1. Enzimologi (studi tentang enzim)
2. Endokrinologi (studi tentang hormon)
3. Biokimia klinik (studi tentang penyakit)
4. Biokimia molekuler (studi biomolekul dan fungsinya)
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa
anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak
dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia
organologam. Kimiawan di bidang ini fokus pada unsur-unsur dan senyawa
lain selain karbon atau hidrokarbon. Sederhananya, kimia anorganik
meliputi semua bahan yang tidak organik dan disebut sebagai zat tak-hidup -
senyawa yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen (CH). Senyawa
yang dipelajari oleh ahli kimia anorganik meliputi struktur kristal, mineral,
logam, katalis, dan sebagian besar unsur pada tabel periodik. Contohnya
adalah kekuatan balok daya yang digunakan untuk membawa berat tertentu
atau menyelidiki bagaimana emas terbentuk di bumi. Cabang kimia
anorganik meliputi:
1. Kimia bioanorganik (studi peran logam dalam biologi)
2. Kimia koordinasi (studi senyawa koordinasi dan interaksi ligan)
3. Geokimia (studi komposisi kimia bumi, batuan, mineral &
atmosfer)
4. Teknologi anorganik (sintesis senyawa anorganik baru)
5. Kimia nuklir (studi bahan radioaktif)
6. Kimia organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan
antara logam dan karbon – tumpangsuh dengan kimia organik)
7. Kimia padatan / kimia material (studi pembentukan, struktur, dan
karakteristik material fasa padat)
8. Kimia anorganik sintesis (studi sintesis bahan kimia)
9. Kimia anorganik industrial (studi material yang digunakan dalam
industri. Contoh: pupuk)

Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari senyawa karbon


seperti bahan bakar, plastik, aditif makanan, dan obat-obatan. Berlawanan
kimia anorganik yang berfokus pada masalah tak-hidup dan zat berbasis
non-karbon, kimia organik berurusan dengan studi karbon dan bahan kimia
dalam organisme hidup. Contohnya adalah proses fotosintesis di daun
karena ada perubahan dalam komposisi kimia dari tanaman hidup. Cabang-
cabang dari kimia organik melibatkan banyak disiplin ilmu yang berbeda
termasuk studi keton, aldehid, hidrokarbon (alkena, alkana, alkuna) dan
alkohol.
1. Stereokimia (studi struktur molekul 3-dimensi)
2. Kimia medisinal (berurusan dengan perancangan, pengembangan
dan sintesis obat-obatan farmasi)
3. Kimia organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan
antra karbon dan logam)

pg. 6
4. Kimia organik fisik (studi struktur dan reaktivitas dalam molekul
organik)
5. Kimia polimer (studi komposisi dan pembentukan molekul
polimer)
Kimia fisik adalah studi tentang sifat fisik molekul, dan
hubungannya dengan cara menyatukan molekul dan atom. Kimia fisik
berurusan dengan prinsip-prinsip dan metodologi baik kimia dan fisika serta
merupakan studi tentang bagaimana struktur kimia berpengaruh terhadap
sifat fisik suatu zat. Contohnya adalah pembuatan brownies, karena ada
pencampuran bahan serta menggunakan panas dan energi untuk
mendapatkan produk akhir. Sub-cabang kimia fisik meliputi:
1. Elektrokimia (studi interaksi atom, molekul, ion dan arus listrik)
2. Fotokimia (studi efek kimia cahaya; reaksi fotokimia)
3. Kimia permukaan (studi reaksi kimia pada permukaan)
4. Kinetika kimia (studi laju reaksi kimia)
5. Termodinamika/termokimia (studi hubungan panas dengan
perubahan kimia)
6. Mekanika kuantum/kimia kuantum (studi mekanika kuantum dan
hubungannya dengan fenomena kimia)
7. Spektroskopi (studi spektrum cahaya atau radiasi)

Cabang - cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau


lebih lima cabang utama:

Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan,


mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan
praktis.
Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar
(biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan
mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang
Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan
sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan
penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia.
Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen)
dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan
membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia
nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang
ini.
Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang
disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.

Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular,


elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular,
geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat,

pg. 7
kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia
lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia
supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia,
teknik kimia, serta termokimia

2.4 Konsep Dasar

Tatanama

Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah


dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik.
Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa
anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.

Atom

Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan
positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa
elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga
merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih
mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan
positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.

Unsur

Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama
pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh,
semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur
kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah
atom unsur uranium.

Ion

Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan
atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif
(misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya
klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida,
NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa
adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).

Senyawa[sunting | sunting sumber]

pg. 8
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur
dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh,
air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan
perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh
reaksi kimia.

Molekul

Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia
murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu
molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.

Zat kimia

Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran
senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar
materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu
bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.

Ikatan kimia

Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom


dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan
valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga
struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika
klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada
senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan
valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih
dalam dengan basis mekanika kuantum.

Wujud zat

Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif
serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya
(misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya).

pg. 9
Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan
fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan
kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah
paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.

Reaksi kimia

Reaksi kimia antara hidrogen klorida dan amonia membentuk senyawa baru
amonium klorida

Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi


ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang
lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih
kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

Kimia kuantum

Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada


tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua
sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya
sistem kimia paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi
dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk
sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock,
atau teori fungsi kerapatan, lihat kimia komputasi untuk detilnya).
Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak diperlukan bagi
sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting dari teori (terutama
hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.

Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan


kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat
dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan
energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam
persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum
tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.

Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan


bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari
orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk
memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.

Hukum kimia

Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan


dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah
Hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan

pg. 10
jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern
menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi
dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada
pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.

Industri Kimia

Industri kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50
produser kimia dunia pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD
$587 miliar dengan profit margin sebesar 8.1% dan penegluaran rekayasa
(research and development) sebesar 2.1% dari total penjualan kimia.

2.5 Sifat Kimia

Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi
ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer
beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat
diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat
digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.

Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:

 elektronegativitas
 potensial ionisasi
 jenis ikatan kimia yang dibentuk, antara lain logam, ion, dan
kovalen.

 SIFAT KIMIA
 Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar,
mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat (korosif). Berikut ini
pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :

 Mudah terbakar
 Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun
pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“.
Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan
dapat menggunakannya secara aman.

 Mudah busuk
 Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,
dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan

pg. 11
berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi
dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.

 Berkarat
 Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda
tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah
berkarat.

 Mudah meledak
 Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat
mudah meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium.

 Racun
 Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara
lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun
tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun
tikus.

2.5 PENGERTIAN FISIKA

Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis),


"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup
ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan
sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga
perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat
semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut
sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan
zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat
molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak


dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang
sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan
dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia
material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas

pg. 12
penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika
matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

SEKILAS TENTANG FISIKA

Fisika teoretis dan eksperimental

Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya


pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan
fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis
atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang
berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris
dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses.

Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat


menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan
hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis
menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis.
Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka
saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika
eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori
yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa
eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena
eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.

Teori fisika utama

Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori


yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja.
Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu.
Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda
dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak
dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.

Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari


mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad
kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun,
hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang.
Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian
menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.

pg. 13
Teori Subtopik utama Konsep

Hukum gerak
Dimensi, Ruang, Waktu,
Newton,
Gerak, Panjang,
Mekanika
Kecepatan, Massa,
Lagrangian,
Momentum, Gaya,
Mekanika
Energi, Momentum
Mekanika klasik Hamiltonian,
sudut, Torsi, Hukum
Teori chaos,
kekekalan, Oscilator
Dinamika
harmonis,
fluida,
Gelombang, Usaha,
Mekanika
Daya
kontinuum

Muatan listrik, Arus, Medan


listrik, Medan
Elektrostatik, Listrik,
magnet, Medan
Magnetisitas,
Elektromagnetik elektromagnetik,
Persamaan
Radiasi
Maxwell
elektromagnetis,
Monopol magnetik

Termodinamika Konstanta Boltzmann,


dan Mesin panas, Teori Entropi, Energi
Mekanika kinetis bebas, Panas, Fungsi
statistik partisi, Suhu

Hamiltonian, Partikel identik


Path integral
Konstanta Planck,
formulation,
Pengikatan kuantum,
Mekanika Persamaan
Oscilator harmonik
kuantum Schrödinger,
kuantum, Fungsi
Teori medan
gelombang, Energi
kuantum
titik-nol

Teori relativitas Relativitas khusus, Prinsip ekuivalensi, Empat-


Relativitas momentum,
umum Kerangka referensi,
Ruang waktu,

pg. 14
Kecepatan cahaya

2.7 Bidang utama dalam fisika

Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek


yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai
bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat
dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan
interaksi mutual dari atom.

Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan


individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan
cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi",
mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom,
termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya.

Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk


menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya
dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.

Bidang Sub-bidang Teori utama Konsep

Big Bang, Inflasi


Kosmologi, Ilmu Lubang hitam, Latar belakang radiasi
kosmik, Relativitas
Astrofisika planet, Fisika kosmik, Galaksi, Gravitasi, Radiasi
umum, Hukum
plasma Gravitasi, Planet, Tata surya, Bintang
gravitasi universal

Fisika atomik, Fisika atom, Fisika


Difraksi, Radiasi elektromagnetik,
molekul, dan molekul, optik, Optik quantum
Laser, Polarisasi, Garis spectral
optik Photonik

Gaya Fundamental (gravitasi,


Model standar, Teori elektromagnetik, lemah, kuat), Partikel
Fisika Fisika akselerator,
penyatuan besar, elemen, Antimatter, Putar,
partikel Fisika nuklir
teori-M Pengereman simetri spontan, Teori
keseluruhan Energi vakum

pg. 15
Teori BCS, Fase (gas, cair, padat, Kondensat
Fisika benda padat,
Gelombang Bloch, Bose-Einstein, superkonduktor,
Fisika benda Fisika material,
Gas Fermi, Cairan superfluid), Konduksi listrik,
kondensi Fisika polimer,
Fermi, Teori Magnetism, Pengorganisasian sendiri,
Material butiran
banyak-tubuh Putar, Pengereman simetri spontan

2.8 Bidang yang berhubungan

Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang lainnya.
Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika
dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari
bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat
kimia dari atom dan molekul. Beberapa didata di bawah:

pg. 16
Sejarah
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari
benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material
yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya
adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek
celestial seperti Matahari dan Bulan.

Jauh sebelum rakyat Yunani mengagumi Fisika, orang-orang dari Mesir


terlebih dahulu melakukan kajian Fisika yang mendalam hingga bisa
melahirkan ilmu-ilmu praktis tentang bidang miring untuk melakukan
perpindahan benda dengan keuntungan mekanis yang besar lewat
pembuatan Piramida. Disini para ahli-ahli Fisika Firaun menerapkan teori-
teori tentang gaya, energi, dan perpindahan dengan sangat brilian.

Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak
tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen
sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan
anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak
deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.

Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk


memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode
sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari
dinamika mekanik, terutama Hukum Inert.

Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Philosophiæ Naturalis Principia


Mathematica ("prinsip matematika dari filsafat alam", dikenal sebagai
Principia), memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses.

Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber mekanika klasik; dan


Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua
teori ini cocok dalam eksperimen. Principia juga memuat beberapa teori
dinamika fluida.

Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de


Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan
formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitasi memulai bidang

pg. 17
astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori
fisika.

Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh


Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel
Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk
menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik.

Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja


mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum
konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.

Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George


Simon Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan
kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh
persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah
gelombang elektromagnetik.

2.9 SIFAT FISIKA

Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang dapat “diamati”. Ada dua
macam sifat fisika: sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifat intensif tidak
tergantung pada ukuran atau jangkauan sistem. Mereka juga tidak tergantung
pada jumlah zat yang diukur. Di sisi lain, sifat yang luas menunjukkan
hubungan aditif yang membangun dengan lebih banyak materi.

Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani "Physic" yang berarti "alam" atau
"halikhwal alam" sedangkan fisika (dalam bahasa inggris "Physic") ialah
ilmu yangmempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-
dasar pengertianterhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementemya.
Selanjutnya fisika dapatdidefenisikan dalam berbagai pengertian, satu
diantaranya mengatakan bahwa fisikaadalah ilmu yang mempelajari suatu zat
dan energi atau zat dan gerakan.Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat
luas. Tetapi dalam persoalansering dijumpai khususnya dalam bidang teknik
(kimia) yang mempelajari tentanggerakan atom dalam perpindahan panas
(termodinamika).Sejak ditemukannya teleskop oleh Galileo Galilei (1564-
1642), perkembanganilmu fisika sangat pesat sebab para ahli pada saat itu
telah dapat dijelaskan denganketiga hukum Kepler yang ditemukan oleh
Johannes Kepler. (1571-1630).Perkembangan fisika yang sangat penting
ialah mekanika yang bertumpu padahukum-hukum gerak, massa dan gaya
oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). HukumNewton ini merupakan salah satu
dasar hukum dari ilmu teknik. Hukum inidinyatakan sebagai berikut :Fa =
(m/s2)mdimana : F = gaya (Newton atau Kg.m/s1m = massa benda (Kg)a =
percepatan (m/s)Hingga tahun 1890-an ilmu fisika seakan-akan telah
merupakan bangunanilmu yang mantap, sehingga orang akan percaya bahwa
tidak akan ada hukum-hukum baru yang ditemukan lagi.Ruang lingkup fisika

pg. 18
hingga sekarang mencakup cabang-cabang ilmu.mekanika, termodinamika,
bunyi, optika, listrik, magnet dan medan magnet listrik.Fisika adalah ilmu
yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup
(biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi,
kimia,fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan energi
adalah akar daritiap bidang sains dan mendasari semua gejola.Fisika juga
dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran,sebab segala
sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip
yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-
pengamatanterhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu
mengikuti ataumemahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut
hukum-hukum fisika.

2.10 CONTOH SIFAT FISIKA

Serikat Materi

Titik didih, titik leleh, dan titik beku suatu zat akan dianggap sebagai
sifat fisikaa. Selain itu, suhu zat ini akan menjadi sifat fisika. Juga, sifat ini
tidak berubah tergantung pada jumlah zat yang diuji, ini akan dianggap sifat
intensif.

Listrik dan Magnet

Ada beberapa karakteristik listrik diukur dalam sifat fisika suatu zat,
termasuk muatan listrik, konduktivitas listrik, medan listrik, impedansi
listrik, daktilitas dielektrik, dan potensial listrik. Zat juga memiliki medan
magnet yang dapat diidentifikasi dan fluks magnetik.

Unit Pengukuran

Beberapa sifat fisika yang dapat diukur untuk setiap zat termasuk
massa, volume, kepadatan, daerah, elastisitas, konduktivitas termal, kualitas
radioaktif, panjang, berat, kelarutan, dan konsentrasi. Sifat ini akan
dianggap luas karena nilai-nilai akan berubah tergantung pada jumlah materi
tersebut, dengan pengecualian volume yang akan tetap sama dengan nilai
massa dan volume berubah.

Sifat Lain

Sifat-sifat lain yang tidak disebutkan, tapi sejauh hanya sampel dari
kemungkinan, termasuk momentum, opacity, permeabilitas, permitivitas,
penyerapan fisika dan elektromagnetik, albedo, momentum sudut,
kerapuhan, plastisitas, kapasitansi, warna, distribusi, khasiat, dan tekanan.

pg. 19
2.11 PENGERTIAN SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA

         Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk
zat baru.

         Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya
zat  jenis baru

Sifat Fisika Zat

Zat  adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap


zat mempunyai  sifat yang berbeda. Kawat yang terbuat dari tembaga dapat
kamu bengkokkan dengan mudah, sedangkan sebatang besi sulit
dibengkokkan.

Sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat,
misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan
kemagnetan. dinamakan sifat fisika.

Sifat fisika suatu benda, antara lain:

1. Wujud Zat

2. Warna Zat

3. Kelarutan

4. Daya Hantar Listrik

5. Kemagnetan

6. Titik didih dan titik lebur

pg. 20
Sifat Kimia Zat

Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan


terbentuknya zat jenis baru. Berikut ini beberapa contoh sifat kimia yang
dimiliki suatu benda

Sifat kimia suatu benda, antara lain :

1.    Mudah terbakar

2.    Membusuk

3.    Berkarat

4.    Mudah meledak

5.    Beracun

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

pg. 21
Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk,
wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru . Salah satu ciri
dari perubahan fisika adalah bersifat reversibel artinya dapat kembali ke bentuk semula,
contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, lalu terjadi menguapan, maka
uap tersebut dapat kembali menjadi air jika didinginkan.

Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi,


maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan
energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas  tidak mengalami perubahan.

2. PERUBAHAN KIMIA

Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan
terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru, zat yang
berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui
reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa
zat sesudah reaksi.

CONTOH PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA

1.    Contoh perubahan fisika adalah :

         Mengembun                           

         Menguap

         Mencair

         Membeku

         Menyumblim

         Mengkristal

2.    Contoh perubahan kimia adalah :

a.    Apel membusuk

b.    Roti basi

c.    Besi berkarat

Pemisahan Campuran
Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air,
pg. 22 garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut.
Pada bab sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa campuran terbentuk dari gabungan
beberapa macam unsur dan senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan komponen-komponen
BAB 3. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru
dan Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat 
jenis baru.

3.2 SARAN
Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah iniagar pada
penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan

pg. 23
DAFTAR PUSTAKA

 Atkins, P.W. (2003), Galileo's Finger: The Ten Great Ideas of Science, Oxford
University Press, ISBN 0-19-860941-8
 Atkins, P.W., Physical Chemistry, Oxford University Press, ISBN 0-19-879285-9
 Atkins, P.W. et al., Molecular Quantum Mechanics, Oxford University Press
 Atkins, P.W.; Overton, T.; Rourke, J.; Weller, M.; Armstrong, F. (2006), Shriver and
Atkins Inorganic Chemistry (4th ed.), Oxford University Press, ISBN 0-19-926463-5
 Chang, Raymond (1998), James M. Smith, ed., Chemistry (6th ed.), Boston, ISBN 0-07-
115221-0
 Clayden, J.; Greeves, N.; Warren, S.; Wothers, P. (2000), Organic Chemistry, Oxford
University Press, ISBN 0-19-850346-6
 McWeeny, R., Coulson's Valence, Oxford Science Publications, ISBN 0-19-855144-4
 Pauling, L., General Chemistry, Dover Publications, ISBN 0-486-65622-5
 Pauling, L., The Nature of the chemical bond, Cornell University Press, ISBN 0-8014-
0333-2
 Pauling, L.; Wilson, E.B., Introduction to Quantum Mechanics with Applications to
Chemistry, Dover Publications, ISBN 0-486-64871-0
 Smart and Moore, Solid State Chemistry: An Introduction, Chapman and Hall, ISBN 0-
412-40040-5
 Stephenson, G., Mathematical Methods for Science Students, Longman, ISBN 0-582-
44416-0
 Voet and Voet, Biochemistry, Wiley, ISBN 0-471-58651-X

pg. 24

Anda mungkin juga menyukai