Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP KERJA EKSITASI MOTOR SINKRON DAN

PENGGUNAAN NYA DALAM MESIN MESIN LISTRIK

DISUSUN OLEH :
ROBBY HENDRIANSYAH
19030005
MUHAMMAD DIKI FADILLAH
19030018
EGI KOSMAS SIHURA
19030027
ANDREANTO SILITONGA
19030033
• MOTOR SINKRON

Motor sinkron adalah suatu motor AC tiga-fasa yang kecepatannya sinkron dengan
ketentuan Kecepatan rotor harus kurang atau terlambat dari perputaran fluks stator
supaya arus diinduksikan ke rotor sehigga menghasilkan kecepatan putaran yang
sinkron dan tanpa slip.
Ada 2 pengertian yang menyatakan bahwa motor sinkron adalah saling
berinteraksinya kedua flux magnet yang mengakibatkan rotor berputar dengan
kecepatan putar rotor sinkron dengan kecepatan stator.
Dan motor sinkron adalah motor yang dipergunakan untuk memutar atau
menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik atau industri yang menghendaki putaran
tetap.
Prinsip Kerja Motor Sinkron

Prinsip kerja dari motor sinkron sebagai berikut :


• Amortisseur pada rotor menghasilkan memulai torsi dan mempercepat torsi untukmotor
sinkron.
• Ketika kecepatan motor motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM, medan DC
diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan dan rotor akan menarik langkah
dan mensinkronisasi dengan medan fluks yang berputar didlam stator. Motor akan
dijalankan pada kecepatan sibkron dan menghasilkan torsi yang sinkron atau
synchronous Torque.
• Setelah sinkronisasi,dorongan torsi tidak dapat ditingkatan lagi atau motor akan
menjadi diluar kendali. Kadang-kadang, jika kelebihan bebabn sesaat,motor akan slip
dan sinkronisasi ulang. Pelindungan saat dorongan harus disediakan, jika tidak motor
akan berjalan sebagai sebuah motor induksi arus tinggi dan memungkinkan kerusakan
motor yang parah.
Eksitasi Pada Motor Sinkron

Pada motor sinkron, sifat GGL armatur (stator) yang timbul akibat adanya fluks
rotor adalah menentang tegangan sumber Vt. Besar GGL armatur hanya tergantung
pada arus eksitasi rotor (tidak seperti pada motor DC yang tergantung pada
kecepatan). Dengan adanya GGL armatur (Ea) dan tegangan sumber (V), maka pada
armatur timbul tegangan armatur resultan (ER) yang besarnya merupakan jumlah
vektor V dan Ea.  
Rotor pada motor ada dua tipe yaitu salient pole( menonjol ) dan salient pole
( tidak menonjol ) dan terdiri dari dua kutub yang menonjol yang juga di beliti dengan
lilitan untuk eksitasi Dc dari luar. Kumparan dari lilitan excitasi ini dihubungkan dengan
sumber eksitasi Dc dari luar.
Eksitasi Statis, merupakan perkembangan dari eksitasi dinamis. Dimana alat ini
menggunakan penyearah elektronik ( Rectifier ), penyearah ini memerlukan sumber
tengangan input AC yang diambil dari sumber tegangan jala-jala.
Eksitasi Brusless, pada prinsipnya brusless ini menggunakan generator AC kecil
sebagai ekciter. Pertama, arus DC diberikan pada stator, kemudian rotor pada exciter
akan menghasilkan arus AC yang kemudian diserahkan oleh rectifier yang juga ikut
berputar pada poros rotor motor sinkron.
APLIKASI MOTOR SINKRON

Salah satu aplikasi dari penggunaan motor sinkron dalam kehidupan sehari-hari adalah
Conveyor
.Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyaifungsi memindahkan barang dari satu tempat
ke tempat yang lain. Conveyor
banyakdipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.Dala
m kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilaiekonomis dibanding transportasi
berat seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyordapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan
kontinyu dari satu tempat ketempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap
agarsistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidakempunyai fleksibilitas
saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan
jumlah barang yang masuk tidak kontinyu. Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan
karakteristik barang yang diangkut.

Anda mungkin juga menyukai