Oleh :
Veni Junisia
22180314
Proposal Skripsi
Manajemen
Pemasaran
JAKARTA
Oktober 2021
Daftar Isi
Daftar Isi………………………………………………………………… i
BAB I. Pendahuluan……………………………………………………..ii
B. Indentifikasi Masalah………………………………………..5
C. Batasan Masalah……………………………………………..5
D. Batasan Penelitian…………………………………………...6
E. Rumusan Masalah…………………………………………...6
F. Tujuan Penelitian……………………………………………6
G. Manfaat penelitian…………………………………………..7
1. Produk………………………………………………………..8
2. Kualitas Layanan……………………………………………14
3. Kepuasan Pelanggan………………………………………..17
A. Objek Penelitian……………………………………………..26
B. Desain Penelitian………………………………………….....26
C. Variabel Penelitian………………………………………….28
Daftar Pustaka……………………………………………………………v
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia memiliki tiga hal pokok dalam kehidupnnya yaitu: sandang (pakaian), pangan
(makanan), dan papan (tempat tinggal). Manusia tidak akan bisa menjalani kehidupannya
tanpa tiga hal pokok tersebut terutama makanan. Ada berbagai macam jenis makanan yang
beredar di masyarakat. Ada makanan tradisional atau daerah dan ada pula makanan cepat saji
(fast food). Dalam kehidupan yang semakin maju saat ini banyak beredar atau meluasnya
Usaha makanan saat ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan, didukung dengan
tingginya minat konsumen. Pada jaman modern saat ini masyarakat lebih menyukai segala
sesuatu yang cepat dan praktis. Fast food sendiri merupakan pilihan yang paling banyak
dicari oleh konsumen saat ini. Dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, membuat
bisnis makanan menjadi hal amat menguntungkan dan memiliki peluang yang besar.
pada tahun 1940 sebagai restoran yang dioperasikan oleh Richard dan Maurice McDonald,
di San Bernardino, California, Amerika Serikat. Mereka mengisi ulang bisnis mereka sebagai
kios hamburger, dan kemudian mengubah perusahaan menjadi waralaba, dengan logo Golden
Arches diperkenalkan pada tahun 1953 di sebuah lokasi di Phoenix, Arizona. Pada tahun
1
1955, Ray Kroc, seorang pengusaha, bergabung dengan perusahaan sebagai agen waralaba
dan mulai membeli rantai dari McDonald bersaudara. McDonald's memiliki kantor pusat
aslinya di Oak Brook, Illinois, tetapi memindahkan kantor pusat dunianya ke Chicago pada
Juni 2018.[5]
lebih dari 69 juta pelanggan setiap hari di lebih dari 100 negara di 37.855 outlet pada 2018.
penutup. Menanggapi perubahan selera konsumen dan reaksi negatif karena makanan mereka
yang tidak sehat, perusahaan telah menambahkan menu salad, ikan, smoothie, dan buah.
Pendapatan McDonald's Corporation berasal dari sewa, royalti, dan biaya yang dibayarkan
oleh pemegang waralaba, serta penjualan di restoran yang dioperasikan perusahaan. Menurut
dua laporan yang diterbitkan pada tahun 2018, McDonald's adalah perusahaan swasta
terbesar kedua di dunia dengan 1,7 juta karyawan (di belakang Walmartdengan 2,3 juta
karyawan
Setiap harinya, ada sekitar 70 juta orang di dunia yang datang ke McD untuk menikmati
Apa yang membuat McD bertahan hingga kini ditengah persaingan bisnis waralaba
1
Apa rahasia bisnis McDonald? Sistem franchise menjadi salah satu kunci mengapa
McDonald bisa meraup untung dan memperbesar jaringan waralaba mereka di seluruh dunia.
Menurut Market Realist, 93% (35.085 restoran) dari gerai McD di seluruh dunia adalah milik
franchise sedangkan sisanya (2770 restoran) dikelola oleh McD pada tahun 2018.
Sistem tersebut memberikan kemudahan serta keuntungan bagi McD. McD mendapatkan
pemasukan yang stabil. McD menerapkan persyaratan yang ketat bagi orang-orang yang
ingin menjadi franchise. Salah satunya, franchise harus memiliki modal senilai 500.000
Dollar AS atau sekitar Rp 7,2 Milyar. Franchise juga harus memilih 2 jenis waralaba yang
restaurant bagi orang yang membeli gerai McD yang sudah ada.
Meski menerapkan persyaratan yang sulit, hal ini tidak menyurutkan niat orang-orang
untuk menjadi franchise. McD memberikan jaminan keuntungan yang besar dan stabil.
Bisnis restoran dikenal sebagai bisnis yang kejam. Iklim persaingan yang ketat serta
kemunculan pemain-pemain baru membuat para pengusaha restoran harus bergerak dinamis
agar tetap bisa bertahan. Hal ini tidak berpengaruh pada McDonald karena, para franchise
Melihat fakta-fakta diatas, jalan McDonald seakan mulus untuk menjadi waralaba
tersukses di dunia. Namun, hal ini tidak semulus yang kamu tahu. McDonaldo menghadapi
1
Masalah pertama, McDonald sempat mendapatkan predikat sebagai salah satu penyebab
masalah obesitas dalam buku Fast Food Nation dan masuk sebagai salah satu restoran fast
Akibatnya, saham McD turun dari 48 Dollar AS per lembar menjadi 40 Dollar AS per
lembar.
menu Supersize Me, pilihan untuk memesan makanan dengan porsi besar. Kedua, mereka
menyertakan info nutrisi dari setiap makanan dan minuman dalam menu. Mereka juga
menetapkan menu Happy Meals harus dibawah 600 kalori dengan menggunakan bahan-
Masalah kedua, tantangan dalam dunia digital. Melihat ini, McDonald mulai
para pengunjung bisa langsung memesan makanan tanpa ke meja kasir. Cara ini dipandang
efektif dalam meringkas pekerjaan serta membuat para pelanggan bisa memesan makanan
dengan cepat.
bertahan di era modern. Dengan menerapkan hal tersebut, setiap perusahaan bisa bertahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulis di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pendapat Masyarakat Dalam Menilai Suatu Produk dan Analisis
Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Customer Service Mcdonald’s”
1
B. Identifikasi Masalah
1. Apa daya Tarik yang dimiliki McDonald’s sampai dapat berkembang sampai
saat ini?
McDonald’s?
McDonald’s?
terhadap McDonald’s?
C. Batasan Masalah
1. Apa daya Tarik yang dimiliki McDonald’s sampai dapat berkembang sampai
saat ini?
McDonald’s?
1
3. Bagaimana pendapat masyarakat terhadap pelayanan yang di berikan oleh
McDonald’s?
terhadap McDonald’s?
D. Batasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai
berikut:
1. Objek yang akan diteliti tentang pendapat dan pelayanan yang diberikan oleh
Mc’Donald”s
E. Rumusan Masalah
yang telah ditetapkan oleh peneliti, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
Mcdonald’s .
F. Tujuan Penelitian
Penulis memiliki beberapa tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
1. Daya Tarik yang dimilik McDonald’s sampai dapat berkembang sampai saat ini
1
2. Pendapat dari masyarakat terhadap produk yang ditawarkan McDonald’s?
G. Manfaat Penelitian
Penulis menentukan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Manfaat
1. Bagi perusahaan
kedepannya.
2. Bagi penulis
Bagi penulis, penelitian ini dapat berguna untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. Dengan dilakukannya
3. Bagi pembaca
pengetahuan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain
1
yang mengadakan penelitian dengan bidang kajian yang sama, sebagai bahan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Produk
a. Pengertian Produk
Produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
bauran pemasaran dimulai dengan membangun penawaran yang membawa nilai bagi
Menurut Keegan dan Green (2015: 315), “Product is a good, service, or idea
with both tangible and intangible attributes that collectifely create value for a buyer or
user.”
Produk adalah barang, layanan, atau ide dengan atribut berwujud dan tidak
berwujud yang secara kolektif menciptakan nilai bagi pembeli atau pembeli. Atribut
produk berwujud dapat dinilai secara fisik, seperti berat, dimensi, atau bahan yang
1
digunakan. Atribut produk tidak berwujud termasuk status yang terkait dengan
kepemilikan produk, komitmen layanan pabrikan, dan reputasi keseluruhan merek atau
dari produk. Produk adalah apapun yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan
memuaskan kebutuhan konsumen. Produk ada yang berwujud dan tidak berwujud.
(1) Core benefit: layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli oleh pelanggan.
(2) Basic product: pemasar mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.
(3) Expected product: sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan
harapn pelanggan.
c. Klasifikasi Produk
Kotler dan Keller (2016: 391), produk diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok,
yaitu:
1
Nondurable goods adalah barang-barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti bir dan
shampoo.
digunakan untuk waktu lama: kulkas, alat-alat mesin, dan pakaian. Produk-
(c) Services
frekuensi yang sering, segera, dan dengan usaha yang rendah. Contohnya:
1
shopping goods Barang belanja heterogen berbeda dalam fitur produk dan
Material and parts adalah barang yang masuk ke produk pabrikan secara
lengkap. Dibagi menjadi dua kelas yaitu, bahan mentah, serta bahan baku
dan suku cadang manufaktur. Bahan mentah dibagi menjadi dua: produk
pertanian (gandum, kapas, dan ternak) dan produk alami (ikan, kayu, dan
minyak mentah).
atau pengelolaan produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok:
1
Supplies and business services adalah barang dan jasa jangka pendek yang
macam pasokan, yaitu: barang pemeliharaan dan perbaikan (cat, paku dan
sapu) dan pasokan operasi (pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil).
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied
customer needs.”
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau layanan yang sesuai dengan
Kualitas produk adalah salah satu alat positioning utama seorang pemasar.
Menurut Kotler dan Keller (2016: 393), dimensi produk adalah sebagi berikut:
1
(3) Performance quality (kualitas kinerja)
Sebagian besar produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja: rendah,
yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi
Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan,
Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat
mengalami malfungsi atau gagal. Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi jika
pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan
waktu.
1
Menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli dan
tahu apa yang diinginkan dan tidak diinginkan orang dan disampaikan
kepadany
2. Kualitas layanan
a. Pengertian Layanan
Menurut Kotler dan Amstrong (2015: 230), “An activity, benefit, or satisfaction
offered for sale that is essentially intangible and does not result in the ownership of
anything.”
untuk dijual yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan
apapun.
ekonomi oleh satu pihak ke pihak lain, yang paling sering menggunakan pertunjukan
1
berbasis waktu untuk menghasilkan hasil yang diinginkan pada penerima sendiri atau
dari layanan. Layanan adalah kegiatan yang menguntungkan bagi konsumen. Layanan
f. Karakteristik Layanan
antara lain:
Layanan tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli.
peralatan, dan komunikasi yang dapat mereka lihat. Oleh karena itu, tugas
penyedia layanan adalah membuat layanan menjadi nyata dalam satu atau
beberapa cara dan mengirim sinyal yang benar tentang kualitas. Layanan
pertama kali dijual dan kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat
1
Layanan diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan dan tidak dapat
atau mesin. Jika pegawai servis memberikan layanan, maka karyawan tersebut
Layanan tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan nanti. Kegagalan
peralatan yang jauh lebih banyak daripada yang mereka inginkan jika
g. Pengertian Kualitas
Menurut Kotler dan Keller (2016: 156), “Quality is the totality of features and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied
needs.”
Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
tersirat.
1
Menurut Kotler dan Amstrong (2015: 236), “Quality affects product or service
Kualitas mempengaruhi kinerja produk atau layanan. Dengan demikian, hal ini
Berdasarkan definisi para ahli, kualitas adalah totalitas fitur yang bergantung
pada kemampuan suatu produk untuk memuaskan kebutuhan yang dipengaruhi oleh
akurat.
1
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi.
3. Kepuasan Pelanggan
dihasilkan dari membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan oleh suatu produk
atau layanan terhadap harapan. Apabila kinerja atau pengalaman yang diterima tidak
sesuai harapan, maka pelanggan merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila kinerja yang
diterima sesuai harapan, maka pelanggan merasa puas. Jika kinerja melebihi harapan,
product or service in terms of whether that product or service has met the customer's
Kepuasan adalah evaluasi pelanggan terhadap suatu produk atau layanan dalam
hal apakah produk atau layanan tersebut telah memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan.
dari kepuasan. Kepuasan adalah perasaan seseorang akan suatu produk atau layanan
1
Menurut Ali Hasan (2013: 106), terdapat empat metode pengukuran kepuasan
pelanggan, yaitu:
yang dipeoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan
keluhan pelanggan.
Metode ini sangat efektif jika para manajer perusahaan bersedia sebagai ghost
pemasok. Hasil ini dapat digunakan untuk mengambil kebijakan perbaikan atau
memuaskan pelanggan.
1
j. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut Zeithmal, Bitner, dan Gremler (2013: 81), terdapat 5 faktor yang
(3) Attributions for Service Success or Failure (atribut untuk kesuksesan atau
kegagalan layanan)
mereka.
bertanya pada diri sendiri: apakah saya telah diperlakukan secara adil
dibandingkan dengan pelanggan lain? Apakah saya membayar harga yang adil
1
konsumen terhadap produk dan layanan, terutama dalam situasi pemulihan
layanan.
Selain fitur produk dan layanan serta perasaan dan kepercayaan diri sendiri,
Menurut Kotler dan Keller (2016: 155), terdapat lima dimensi kepuasan
(2) Membeli lebih banyak saat perusahaan memperkenalkan produk baru dan
(3) Berbicara dengan baik kepada orang lain mengenai perusahaan dan produknya.
(4) Kurang memperhatikan merek pesaing dan kurang sensitive terhadap harga.
(6) Membutuhkan biaya lebih sedikit untuk dilayani daripada pelanggan baru
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
1
Pusparani dan Ni Made dan brand image berpengaruh siginifikan
Denpasar 2014.
Hamad Saleem, Naintara The Impact of Service Kualitas layanan dan
variable kepuasan
pelanggan sebagai
variable intervening
1
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
memiliki pengaruh
terhadap variabel
kepuasan konsumen.
Anneke Wangkar Pengaruh kualitas Kualitas layanan
terhadap kepuasan
1
pelanggan (studi pada
PT.WILLIAM
MAKMUR PERKASA
MANADO 2013)
Tetty Yuliaty Pengaruh kualitas Hipotesis pertama
pengaruh terhadap
kepuasan nasabah.
I. Kerangka Pemikiran
pelanggan.
Menurut Dewi Kurniawati dan teman-teman (2014), hubungan antar kualitas produk
dengan kepuasan pelanggan memiliki kaitan yang sangat erat. Biasanya jika produk yang
1
langsung dan produk tersebut melebihi ekspektasi dari konsumen, maka dapat dikatakan
mereka puas terhadap produk tersebut. Sebaliknya pun begitu, jika saat mengkonsumsi
mereka cenderung kecewa maka mereka akan beralih pada produk yang lain. Kepuasan
konsumen sendiri ditimbulkan dari kualitas yang diberikan oleh perusahaan, semakin baik
mempertahankan kualitas yang sudah di miliki atau menambah kualitas yang lebih baik agar
konsumen tidak terpengaruh oleh pesaing yang lain dan tetap setia pada merek tersebut.
Menurut Lukman Khakim dan teman-teman (2015), agar dapat bersaing, bertahan
hidup, dan berkembang perusahaan dituntut agar mampu memberikan pekayanan berkualitas
yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk dan jasa yang tidak
memenuhi kualitas dengan sangat mudah ditinggalkan dan akhirnya pelanggan beralih ke
swalayan lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut tentunya akan mengutamakan perluasan
produk dan pelayanan yang berorientasi pada pelayanan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan.
Berdasarkan kajian atas masing-masing variabel, yaitu produk, kualitas layanan, dan
kepuasan pelanggan maka perlu dikembangkan suatu kerangka pemikiran bahwa kaitan
antara dua variabel independen yaitu produk dan kualitas produk terhadap kepuasan
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
1
Kualitas
Produk
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Layanan
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah konsumen Mcdonald’s. Penelitian ini dilakukan
J. Desain Penelitian
Menurut Cooper dan Schindler (2017: 148-152), di awal penelitian apapun, peneliti
perumusan masalah, studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah formal. Studi
formal dimulai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian dan melibatkan prosedur
yang tepat serta spesifikasi sumber data. Tujuan dari desain formal adalah untuk
1
Berdasarkan metode pengumpulan data, penelitian ini menggunakan studi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain ex post facto. Dimana peneliti
4. Tujuan Studi
Penelitian ini memiliki tujuan kausal. Dalam studi kausal, penulis berusaha untuk
menjelaskan hubungan antar variabel, yaitu bagaimana pengaruh kualitas produk dan
5. Dimensi Waktu
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi cross sectional. Penelitian hanya
dilakukan satu kali dan menyajikan potret suatu kejadian dalam satu waktu.
6. Cakupan Topik
Penelitian ini menggunakan studi statistik. Studi statistik didesain untuk cakupan
yang lebih luas dan bukan lebih mendalam. Studi ini berusaha menangkap karakteristik
7. Lingkungan Penelitian
Dilihat dari lingkungan penelitian, penelitian ini termasuk dalam kondisi lapangan.
Mcdonald’s.
1
8. Kesadaran Persepsi Partisipan
merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Persepsi yang baik adalah
K. Variabel Penelitian
Tabel 3.1
paket
lainnya
Repairability Mcdonald’s memberikan jaminan Interval
remaja
yang unik
1
2. Variabel Kualitas Layanan dengan dimensi-dimensi yang terdiri dari:
Tabel 3.2
pelanggan
Responsivenes a. Karyawan selalu bersedia dalam Interval
s membantu konsumen
konsumen
Assurance a. Karyawan memiliki pengetahuan Interval
diajukan konsumen
konsumen
Empathy a. Karyawan memahami keinginan Interval
(empati) konsumen
1
b. Karyawan memberikan perhatian
modern
Tabel 3.3
diperkenalkannya produk
diperbaharui
Merekomendasikan Pelanggan yang puas akan Interval
1
kepada orang lain
Tidak memperhatikan Pelanggan yang puas Interval
memperhatikan merek
terhadap harga
Memberikan ide Pelanggan akan menawarkan Interval
kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan. Jenis kuesioner yang digunakan
adalah pertanyan tertutup. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala likert, yaitu
dengan meminta persetujuan pada suatu pernyataan dengan kriteria STS = Sangat Tidak
Setuju, TS = Tidak Setuju, N = Netral, S = Setuju, dan SS = Sangat Setuju. Kemudian setiap
Sugiyono (2017 : 84), non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik judgement sampling.
1
Pendekatan yang digunakan adalah judgement sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan tertentu.
Dalam hal ini responden yang dipilih yaitu orang-orang yang telah memakan dan
mengunjungi Mcdonald’s.
1. Uji Validitas
Menurut Imam Ghozali (2016: 52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Jadi validitas ingin mengukur ingin mengukur apakah pernyataan dalam kuisioner yang
perhitungan Pearson Product Moment dengan r tabel sebesar 0,361. Peneliti menggunakan
n(ΣXY)–(ΣX)(ΣY)
r=
√ ¿ ¿2-(Σx)2][n(ΣY2)-(ΣY)2
Keterangan:
r = korelasi
y = skor total
n = jumlah responden
4. Uji Reliabilitas
1
Menurut Imam Ghozali (2016: 47), suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal
apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
K 1- Σsb2
r11 =
k-1 Σst2
Keterangan :
k = jumlah
5. Analisis Deskriptif
b. Rata-Rata Hitung
Fi . Xi
X =∑
n
Keterangan:
X: Skor rata-rata
1
Analisis persentase digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden
yang tertulis dalam profil responden dalam kuisioner. Profil responden dalam kuisioner
adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan gaji/uang jajan per bulan. Rumus yang
P. Rentang Skala
m–p
Range =
b
Keterangan:
STS TS N S SS
Keterangan:
1
3,41 – 4,20 = Setuju (S)
c. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2016: 154), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Uji statistik dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan
independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal/mendekati normal.
Q. Uji Multikolinieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independent). Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi
antar sesama variabel independent sama dengan nol. Dasar pengambilan keputusannya
a. Jika VIF < 10 dan TOL > 0.1 maka bebas multikolinieritas.
b. Jika VIF > 10 dan TOL < 0.1 maka terdapat multikolinieritas.
R. Uji Heteroskedastisitas
1
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah:
b. Jika koefisien parameter sign > 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Imam Ghozali (2016: 94), dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
β0 = konstanta
e = Error
Pada uji f dapat dilihat signifikasi model regresi, apakah model regresi penelitian
tersebut layak atau tidak untuk digunakan. Dalam analisisnya menggunakan hipotesis
1
Ho: β1 = β2 = 0
Keterangan: ί = 1,2
a. Jika nilai Sig< 0,05 atau F hitung > F table maka tolak Ho, yang berarti regresi
b. Jika nilai Sig> 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak tolak Ho, yang berarti model
Menurut Imam Ghozali (2016: 97), uji statistic t pada dasarnya menunjukkan
Ho: βi = 0
Ha: βi > 0
Keterangan: ί = 1,2
a. Jika sig< 0.05 maka tolak H0 artinya variabel independen mempengaruhi variabel
dependen.
b. Jika sig> 0.05 maka tidak tolak H0 artinya variabel independen tidak
1
Menurut Imam Ghozali (2016: 95), koefisien determinasi (R 2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/McDonald%27s
https://www.paper.id/blog/bisnis/waralaba-fnb/
buku marketing manajemen tahun 1967 by phillip Kotler dan kevin lanekeller
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Produk
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-produk/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kualitas/
Goleman. Daniel. 2002 Emotional Intelegention. PT. gramedia Pustaka Tama: Jakarta Irawan,
Handi, 2003. Membedah strategi Kepuasan pelanggan.
Gramedia: Jakarta
Irawan, Handi, 2004. Membedah strategi Kepuasan pelanggan. Cetakan pertama: PT.
Gramedia: Jakarta
Irawan, Handi, 2008. Membedah strategi Kepuasan pelanggan. Cetakan pertama: PT.
Gramedia: Jakarta
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta.
Suhaji dan Haris Sunandar. 2010. Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
dan Harga terhadap Loyalitas Pelanggan Flexi dengan Intervening Kepuasan
pelanggan. Jurnal Aset Volume 12 No.1 edisi Maret 2010
Y eti, Desmiati. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap kepuasan
pelanggan Esia di Wilayah Jakarta Selatan. Jurnal Manajemen Publik dan Bisnis.
Volume 1 No.1 edisi Februari 2010