Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Analisa Sistem di Perusahaan McDonald’s dengan metode


SWOT dan Marketing Mix

Mata Kuliah Srategi Pemasaran

Dosen Pengampu Drs. Yasin, MM

Oleh :

INDAH MARETNASARI
NPM. 17113220213682
Kelas A Non Reguler
Jurusan Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PANCASETIA – BANJARMASIN
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................i
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Gambaran Umum McDonal’s....................................................................................4
B. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi Pemasaran....................................7
C. Analisis SWOT Pemasaran McDonald’s...................................................................7
D. Marketing Mix McDonald’s......................................................................................13
BAB III : PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman di abad ke-21 menuntut berbagai perubahan di

banyak aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam hal pemasaran. Dunia yang

semakin global dan persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan

untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah banyaknya perusahaan –

perusahaan lain.

Agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, setiap perusahaan

harus memiliki strategi pemasaran yang ampuh.  Untuk itu, sangat penting bagi

setiap perusahaan untuk memahami teori – teori pemasaran agar dapat

membuat suatu strategi pemasaran yang dapat membuat perusahaannya

bertahan, bersaing, dan memperoleh profit yang sebesar – besarnya.

McDonalds merupakan salah satu contoh perusahaan di bidang restoran cepat

saji yang mampu berkembang, bersaing dan memperoleh keuntungan yang

besar ditengah – tengah pasar global. Berawal dari sebuah restoran drive in

sederhana di Pasadena, McDonald’s kini dapat berkembang menjadi usaha

waralaba restoran cepat saji yang hadir di hampir setiap negara di dunia.

McDonald’s bahkan mampu menciptakan tren restoran cepat saji dan gaya hidup

baru di kalangan masyarakat global.

Berbagai kesuksesan tersebut tentu saja tidak diraih dengan mudah,

strategi pemasaran McDonald’s lah yang membuat usaha waralaba tersebut

mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Dalam tugas ini

kami menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)

1
dan marketing mix 4P untuk  membahas tentang strategi pemasaran

McDonald’s.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah perkembangan McDonald’s ?

2. Apa saja yang membuat McDonald’s dapat terus tumbuh, berkembang

dan mencapai kesuksesan (Strength) ?

3. Apa saja kelemahan yang dapat membuat McDonald’s mengalami

kemunduran (Weakness)?

4. Apa saja yang memungkinkan McDonald’s untuk dapat terus berkembang

dan mencapai kondisi yang lebih baik (Opportunities) ?

5. Apa saja ancaman yang dapat menyebabkan kemunduran bagi

McDonald’s (Threats) ?

6. Apa saja gambaran strategi pemasaran marketing mix 4P yang

digunakan agar tercapai tujuan?

C. Tujuan Karya Tulis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan karya tulis yang

hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah perkembangan McDonald’s hingga menjadi restoran

cepat saji yang sukses di dunia.

2
2. Mengetahui factor – factor yang dapat membuat McDonald’s terus

tumbuh, berkembang dan mencapai kesuksesan (Strength).

3. Mengetahui kelemahan yang dapat membuat McDonald’s mengalami

kemunduran (Weakness).

4. Mengetahui kemungkinan – kemungkinan yang dapat membuat

McDonald’s terus berkembang dan mencapai kondisi yang lebih baik

(Opportunities).

5. Mengetahui ancaman – ancaman yang dapat menyebabkan kemunduran

bagi McDonald’s (Threats).

6. Mengetahui secara umum gambaran strategi pemasaran McDonald’s.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum McDonald’s

Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald’s pada tahun

1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonald’s hanya merupakan

restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat trend Drive In.

Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan mengekspose

ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam restorannya.

Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan

restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan.

Fokus pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan

akan meningkatkan volume pembelian konsumen.

Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan

volume. Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo

ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign.

Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan

juga secara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald’s. Pada saat

itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald’s bersaudara ini

mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan

untuk mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemu dengan

seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah yang membantu McDonald’s

bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar jikaselama

ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald’s untuk

pertama kalinya. Restoran McDonald’s–nya yang pertama bukanlah McDonald’s

4
yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui

konsep fast food.

Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald’s

dan untuk pertama kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino,

California menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul

dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu sebuah

rancangan permasalahan yang disusun dengan seksama dan didokumentasikan

secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam

hal ini adalah McDonald’s dengan perusahaan yang akan berliansi.

Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger

McDonald’s yang merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan

cara penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald’s ini mulai menyebar ke

berbagai daerah dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur

operasi standar (Standart Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger

dengan spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat

1,6 ounce, diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce.

Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc juga

memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah

yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama. Untuk

itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap

operator dan pewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus

menerapkan manajemen professional.

Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan program pelatihan yang

kemudian dinamakan sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu

5
di Elk Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-

cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses dan dilatih dalam aspek-

aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai

(Quality, Service, Cleanliness, and Value).

Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh

Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham

perusahaan dari McDonald’s bersaudara dengan hampir senilai US$

3.000.000,00. Perusahaan fast food McDonald’s ini terus mengembangkan

jaringan waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald’s

Corporation bersama dengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah

lebih dari 14.000 restoran. McDonald’s melayani lebih dari 22juta orang setiap

harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal

ini menjadikan McDonald’s sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang

terbesar di dunia2. McDonald’s IndonesiaRestoran McDonald’s hadir di

Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald’s

seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA adalah warga negara

Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise

dariMcDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai

sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald’s Indonesia.

Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H.

Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di

Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut

beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling

sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial,

kemudian menerapkan semuanya di Indonesia.

6
Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald’s di Sarinah Thamrin

Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer.

Perkembangan McDonald’s Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat.

Sampai saat ini restoran McDonald’s Indonesia telah berjumlah 109 restoran

dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang

sebagian besar lulusan SLTA.

B. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi Pemasaran

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman

(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategis harus menganalisis factor – factor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang

ada saat ini.

Analisis ini berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan dapat

memenangkan persaingan atau paling tidak mempertahankan eksistensi

perusahaan dalam dunia bisnis.

C.    Analisis SWOT Pemasaran McDonald’s

Beberapa usaha dan keunggulan McDonald’s dalam mempertahankan

eksistensi dan bersaing dalam pemasaran global, dikaitkan dengan analisis

SWOT yaitu:

7
1. Strengths

McDonald’s merupakan salah satu pencetus restoran cepat saji di dunia yang

mengutamakan kecepatan dan volume dalam setiap penyajian makanannya.

Strategi penyediaan makanan yang cepat tersebut ternyata digemari oleh

pelanggan sehingga semakin banyak pelanggan yang datang untuk menikmati

makanan di McDonald’s. Umumnya restoran McDonald’s menyediakan menu

makanan yang tidak terlalu banyak dan seragam di setiap cabangnya. Hal ini

untuk memudahkan dalam kecepatan penyajian, sehingga pelanggan tidak usah

menunggu terlalu lama untuk menyantap pesanannya. Menu yang sedikit juga

memberi kemudahan bagi pelanggan untuk memilih pesanan. Pelanggan tidak

perlu pusing untuk memilih pesanan karena tidak terlalu banyak pilihan, dan

karena menu di setiap restoran McDonald’s seragam, rata – rata pelanggan

sudah pernah mencoba tiap – tiap menu sehingga pelanggan tidak perlu ragu

untuk memesan. Selain menu – menu yang diseragamkan, McDonald’s juga

membuat paket menu untuk sarapan, makan siang, makan malam dan makanan

ringan. Hal tersebut tentu saja membuat pelanggan semakin nyaman dan tidak

terbatas lagi dengan pilihan menu yang ada.

Di dunia yang serba instan, setiap orang membutuhkan hal – hal yang

serba cepat, tidak terkecuali dalam hal makanan. Banyak pekerja kantor,

mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan selebritis lebih memilih untuk makan di

McDonald’s karena kecepatannya.

Selain dari segi menu, McDonald’s juga menawarkan harga yang murah

sehingga memungkinkan pelanggan maupun keluarganya dapat menikmati

santap pagi, siang dan malam di McDonald’s secara regular. Indikasi harga ini

juga  tentu saja disesuaikan dengan negara tempat McDonald’s tersebut berdiri.

8
Di Indonesia, McDonald’s masih tergolong restoran bagi kalangan menengah ke

atas, namun di negara – negara Amerika dan Eropa McDonald’s sudah menjadi

restoran favorit berbagai kalangan.

Ray Kroc, pimpinan sekaligus pemilik McDonald’s menerapkan aturan

yang sangat ketat terhadap system restoran tersebut. Selain menekankan

tentang keseragaman menu, Kroc juga mengubah system penyiapan

makanannya. Pekerjaan seperti memotong kentang, memotong roti dan lain –

lain, semuanya dikerjakan di pabrik. Sehingga kentang tiba di gerai dalam

keadaan telah terpotong dan beku, roti telah dipotong, dan burger beku

dihantarkan dalam keadaan siap goreng. Semua itu demi kecepatan tersajinya

pesanan. Keberhasilan McDonald’s di Amerika tidak lepas dari usaha Ray Kroc

dalam memahami kebutuhan pelanggannya dan menyesuaikan restorannya

dengan gaya hidup orang Amerika. Bahkan, McDonald’s telah menjadi bagian

dari gaya hidup orang Amerika.

Meskipun menjunjung tinggi keseragaman menu, menu setiap restoran

McDonald’s yang berada diluar Amerika juga disesuaikan dengan selera dan

gaya hidup masyarakat setempat. Misalnya di India yang masyarakatnya

kebanyakan tidak mengkonsumsi sapi, menu yang berbahan daging sapi diganti

dengan daging domba. Hal ini tentu saja agar McDonald’s di negara tersebut

dapat bertahan dan ikut bersaing dengan restoran lainnya.

Setiap cabang McDonald’s selalu ditempatkan di tempat – tempat yang

strategis agar mudah dijangkau oleh pelanggan. Sehingga, tidak ada restoran

McDonald’s yang kurang berhasil karena lokasi yang kurang strategis. Orang –

orang yang mengelola McDonald’s merupakan tenaga – tenaga professional

(kecuali untuk bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru

9
sekalipun). Ray Kroc mendirikan suatu lembaga pelatihan yang dibuat khusus

untuk melatih calon – calon pengelola McDonald’s yang bernama Hamburger

University di Elk Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan operator dididik

dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses dan dilatih

dalam aspek-aspek operasi McDonald’s berupa mutu, pelayanan, kebersihan

dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value).

System pengoperasian internasional McDonald’s adalah waralaba. Para

pemilik waralaba harus setuju beroperasi dibawah kondisi ketat yang menjamin

mereka mencurahkan tenaga pada pengelolaan satu atau dua gerai yang

diwaralabakan kepada mereka. McDonald’s mendikte mereka dimana harus

membeli bahan bakunya, bagaimana memasaknya, bagaimana mereka beriklan,

dan berapa harga setiap menunya. Sehingga tidak terdapat perbedaan antara

satu restoran McDonald’s dengan restoran McDonald’s lainnya.

McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan

McDonald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan. Di

kalangan anak – anak, McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald

McDonald’s yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak – anak.

Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan berwarna kuning sangat

mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang paling mudah

dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat

identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi

McDonald’s di kalangan masyarakat dunia.

Untuk dapat bersaing di pasar Indonesia, McDonald’s membedakan

segmentasinya dengan restoran cepat saji lain yang ada. McDonald’s

memusatkan segmentasinya pada kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat

10
dilihat dari harga – harga menu dan eksklusifitas tempat dari restoran

McDonald’s bila dibandingkan dengan KFC yang segmentasinya adalah

kalangan menengah kebawah. Dengan begitu, McDonald’s akan memiliki pasar

nya sendiri. McDonald’s juga menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lain,

contohnya coca – cola. Kerjasama ini tentu saja memberikan kekuatan yang

lebih besar bagi McDonald’s.

2.  Weakness

Ditengah kesuksesannya dalam menjadi restoran cepat saji yang terkenal

di seluruh dunia, McDonald’s juga masih memiliki beberapa kelemahan. Salah

satu yang paling jelas yaitu masalah nilai gizi yang terdapat dalam setiap

kandungan sajian menunya. Menu makanan dan minuman yang disajikan oleh

McDonald’s dianggap memiliki nilai gizi yang sangat rendah, tinggi kolesterol dan

dapat memicu berbagai macam penyakit termasuk kegemukan dan penyakit

jantung.

Makanan cepat saji yang merupakan sajian utama McDonald’s sangat

identik dengan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga banyak pelanggan yang

membatasi konsumsi makanan di McDonald’s atau bahkan menjauhi makanan

dari restoran cepat saji tersebut. Selain persoalan kandungan gizi makanannya,

yang menjadi kelemahan McDonald’s adalah persoalan harga yang tidak dapat

dijangkau oleh semua kalangan, terutama di Indonesia yang pendapatan per

penduduknya tergolong masih rendah. Selain itu, motto keseragaman menu

yang dijunjung tinggi oleh McDonald’s juga menyebabkan terbatasnya inovasi

terhadap menu – menu baru. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan merasa

bosan dan beralih ke restoran lainnya.

11
3. Opportunities

 Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan

kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam

pelayanan.

 Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.

 Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk

generasi muda dan kelompok yang telah berumur

 Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari

strategi pemasaran dan periklanan.

 Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi

untuk mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan

singkat untuk mengantarkan pesanan khusus.

 4. Threats

 Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.

  Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif

sehingga persaingan juga semakin ketat.

  Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji

dengan masalah obesitas.

 Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan

makanan yang kurang sehat.

  Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.

  Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat

mengalami kejenuhan.

12
 

D. Marketing Mix McDonald’s

Rahasia kesuksesan McDonald’s terletak pada strategi 4P Marketing Mix

yang meliputi Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion

(promosi).

1. Product

Produk McDonald’s sebisa mungkin diseragamkan dan disesuaikan

dengan budaya dan selera masyaraka setempat, sehingga McDonald’s dapat

bersaing dengan restoran lainnya di seluruh dunia. Produk – produk McDonald’s

juga sudah sangat terkenal di seluruh dunia berkat keseragaman menu yang

dijunjung tinggi oleh McDonald’s.

2. Price

Dalam memasarkan produknya, McDonald’s mengutamakan harga.

Harga yang dimaksudkan terkait dengan value (nilai). Di Indonesia, produk Big

Mac kurang dapat bersaing karena termasuk mahal, namun karena McDonald’s

jeli melihat kesukaan orang Indonesia terhadap ayam, maka diciptakan lah menu

chicken burger yang lebih murah.

3. Place

Setiap restoran McDonald’s baik di Amerika maupun di negara lain selalu

ditempatkan di tempat yang strategis. Baik itu di dekat jalanan utama, mall

maupun pusat perkantoran. Lokasi yang strategis sangat mempengaruhi minat

pelanggan untuk singgah di McDonald’s.

13
4. Promotion

Promosi juga memegang peranan penting dalam kesuksesan

McDonald’s. Logo golden arches, tokoh Ronald McDonald’s, dan slogan “I’m

Lovin’ It” sukses membawa McDonald’s dikenal oleh seluruh masyarakat di

seluruh dunia.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

McDonald’s merupakan salah satu contoh brand yang dapat

mengaplikasikan strategi pemasaran yang cukup baik sehingga dapat

membawanya menjadi market leader di bidang restoran  cepat saji.

McDonald’s sangat memperhatikan setiap detail strategi pemasaran produknya.

McDonald’s mampu memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan (weakness)

dan ancaman (threats). Marketing mix pun dapat diterapkan dengan baik oleh

McDonald’s.

B. Saran

Untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman, McDonald’s sebaiknya

melakukan beberapa pembaruan dan inovasi. Pembaruan dapat dilakukan

terhadap proses pengolahan makanan untuk memperbaiki citra McDonald’s

sebagai penyedia makanan yang tidak sehat. Sedangkan inovasi dibutuhkan

untuk menjaga loyalitas konsumen.

15
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Handi. (2003). Winning Strategy: Startegi Efektif Merebut dan

Mempertahankan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kartajaya, Hermawan. (2008). New Wave Marketing: The World Is Still Round

The Market Is Already Flat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sunarya, PO Abbas, Sudaryono dan Asep Saefullah. (2011). Kewirausahaan.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Trinity. (2011). The Naked Traveller 3. Yogyakarta: B-First

http%3A%2F%2Fwww.commucorner.com

%2F2013%2F05%2Fanalisis-swot-strategipemasaran.html&h=UAQEyv6QI

http%3A%2F%2Framadhaniansyah.blogspot.com

%2F2011%2F01%2Fstudi-kasus-restorant-cepat-saji.html&h=UAQEyv6QI

Sumber : https://www.spocjournal.com/ekonomi/marketing/452-marketing-

pemasaran-analisa-swot-marketing-mix-4p-mc-donald%E2%80%99s.html

16

Anda mungkin juga menyukai