Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI KONSEP LIVING


LIBRARY AND SMART RUBBISH SEBAGAI IDENTITAS WISATA
EDUKATIF DUSUN MLOKO SEWU, DESA PUPUS, KECAMATAN
NGEBEL, PONOROGO

Diusulkan Oleh:

Herlin Rosalina Febriyanti NIM. 15241043/ TA. 2015


R. Riza Setiawan NIM. 15211037/ TA. 2015
Bagus Wicaksono NIM. 15211038/ TA. 2015
Nurhuda NIM. 16241043/ TA. 2016
Silvester Laksa Yoga Arsanta NIM. 16431017/ TA. 2016
Binti Munafiah NIM. 16241047/ TA. 2016
Luluk Ardina Ayuningtyas NIM. 16141087/ TA. 2016
Firda Kusuma Wardani NIM. 16411065/ TA. 2016
Patan Aryadi NIM. 16311034/ TA. 2016
Husnun Fitria Rasyidah NIM. 16141100/ TA. 2016
Handoko Endro Seputro NIM. 16511003/ TA. 2016

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


MADIUN
2018

i
ii
IDENTITAS PENGUSUL

A. KETUA PHBD
1 Nama Lengkap Herlin Rosalina Febriyanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 15241043
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 15 Februari 1997
6 E-mail herlinfebriyanti29@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085785898240

B. ANGGOTA 1
1 Nama Lengkap R. Riza Setiawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Informatika
4 NIM 15211037
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 03 Januari 1997
6 E-mail rizasetiawan477@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089514683974

C. ANGGOTA 2
1 Nama Lengkap Bagus Wicaksono
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Ekonomi
4 NIM 15211038
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto, 03 Oktober 1997
6 E-mail cacakbagus39@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08970213363

D. ANGGOTA 3
1 Nama Lengkap Nurhuda
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 16241043
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31 Maret 1996
6 E-mail noerhuda35@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0882257611764

iii
E. ANGGOTA 4
1 Nama Lengkap Silvester Laksa Yoga Arsanta
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 16431017
5 Tempat dan Tanggal Lahir 11 Desember 1997
6 E-mail silvesteryoga87@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081233465686

F. ANGGOTA 5
1 Nama Lengkap Binti Munafi'ah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 16241.047
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 24 Februari 1998
6 E-mail bintimunafiah3@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085311523041

G. ANGGOTA 6
1 Nama Lengkap Luluk Ardina Ayuningtyas
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4 NIM 16141087
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 10 April 1998
6 E-mail lluluk64@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083845807285

H. ANGGOTA 7
1 Nama Lengkap Firda Kusuma Wardani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 16411065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 16 Desember 1997
6 E-mail firdakusuma1997@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0895397684207

I. ANGGOTA 8
1 Nama Lengkap Patan Aryadi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM 16311034
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan 14 April 1998
6 E-mail Patanatama@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083845847347

iv
J. ANGGOTA 9
1 Nama Lengkap Husnun Fitria Rasyidah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi PGSD
4 NIM 16141100
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 08 Februari 1997
6 E-mail husnunrasyidah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082193971449

K. ANGGOTA 10
1 Nama Lengkap Handoko Endro Seputro
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
4 NIM 16511003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 06 september 2018
6 E-mail handokoeess@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089691933724

v
A. JUDUL
Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Living Library and Smart Rubbish
Sebagai Identitas Wisata Edukatif Dusun Mloko Sewu, Desa Pupus, Kecamatan
Ngebel, Ponorogo.

B. LATAR BELAKANG
Ngebel adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa
Timur. Kecamatan Ngebel memiliki 8 desa yaitu Desa Talun, Ngebel, Gondowido,
Ngrogung, Pupus, Sahang, Sempu, Wagir Lor, dengan jumlah penduduk 23356
jiwa. Pupus merupakan salah satu desa dengan jumlah anak yang bersekolah di
tingkat Sekolah Dasar Negeri 2 pupus berjumlah 34 dengan jumlah laki- laki 24
dan perempuan 10 dalam rombongan belajar 6 kelas. Sekolah Dasar Negeri 1 pupus
berjumlah 63 dengan jumlah laki- laki 36 dan perempuan 27 dalam rombongan
belajar 6 kelas. Dari jumlah siswa yang berada di Desa Pupus menunjukan bahwa
sebagian masyarakat sudah sadar akan pentingnya pendidikan, namun beriringan
kurangnya sarana prasarana dan tenaga pendidik. Dari jumlah keseluruhan sekolah
di kecamatan ngebel hanya ada satu perpustakaan. Yaitu yang berada di sekolah
dasar desa sempu. Orang tua mereka mayoritas hanya mengenyam pendidikan
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Pekerjaan masyarakat setempat
mayoritas petani. Seiring berjalannya waktu banyak masyarakat yang mampu
mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas tetapi setelah lulus biasanya
mereka merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan potensi yang dimiliki oleh daerah
tersebut. Jika pendidikan berjalan dengan baik dan terbentuknya potensi sumber
daya manusia yang lebih baik pastinya mampu membuka suatu lapangan pekerjaan
bagi mereka tanpa harus merantau ke kota. Salah satu lapangan pekerjaan yang
telah ada melalui tempat wisata telaga ngebel yang berada di Desa Ngebel.
Masyarakat sekitar bekerja sebagai pedagang selain mengerjakan lahan pertanian.
Selain Desa Ngebel terdapat keindahan alam yang dapat dikelola menjadi aset
masyarakat setempat yaitu Desa Pupus dimana terdapat bukit Mloko Sewu yang
menyuguhkan keindahan pemandangan telaga ngebel dan pepohonan dengan
degradasi warna telaga yang terpantul dari pepohonan menampakkan kehijauan
yang menyegarkan. Dengan semua keindahan tersebut tempat ini sering dijadikan
tempat untuk camping bagi para pecinta alam.

1
Sayangnya sejauh ini masyarakat masih kebingungan dalam menentukan
konsep wisata seperti apa yang sesuai dengan lokasi tersebut. Luas wisata Mloko
Sewu kurang lebih 3 hektar, lahan tersebut sebagian masih lahan Perhutani dan
masyarakat untuk pengelolaan dilakukan secara bersama-sama. Berdasarkan hasil
observasi awal yang kita dapatkan adalah mengenai pembuatan desa wisata yang
dirintis melalui pariwisata Mloko Sewu. Dari hasil wawancara diketahui telah
terbentuknya organisasi atau lembaga yang mana organisasi tersebut di luar
organisasi karang taruna. Organiasi atau lembaga ini dinamakan Lembaga Mloko
Sewu, pengurus dan anggotanya berisi beberapa masyarakat dusun mloko sewu dan
pihak perhutani. Struktur organisasi lembaga sadar wisata mloko sewu terdiri dari
Bapak Sumali sebagai ketua, Bapak Mawan sebagai sekretaris, Bapak Budiono
sebagai bendahara, Bapak Samsu sebagai pelindung, Bapak Arif menjabat sebagai
kasun. Sedangkan anggota berjumlah 10 orang dari pihak Perhutani dan 24 orang
dari masyarakat sekitar.
Dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut maka kelompok
PHBD Universitas PGRI Madiun memiliki konsep pengembangan desa wisata
edukatif Living Library and Smart Rubbish yang mana nantinya diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tidak hanya terfokus pada pariwisata saja
tetapi juga akan berdampak pada peningkatan pengetahuan, peningkatan ekonomi,
dan gerakan cinta lingkungan dengan mendaur ulang sampah. Solusi yang
ditawarkan adalah perpustakaan berbentuk rumah pohon yang sekaligus eksplorasi
keindahan alam. Kedua, pembuatan photo corner untuk pemanfaatan sampah di
tempat wisata dan sekaligus menciptakan icon wisata mloko sewu. Ketiga,
pembuatan Mloko Sewu store untuk menampung hasil pertanian penduduk sekitar,
hasil kerajinan yang selagus menjadi tempat istirahat (makan-minum) pengunjung.
Ketiga objek tersebut diharapkan dapat dibangun sebagai modal bagi masyarakat
untuk mencapai kemandirian. Tim PHBD akan membantu perberdayaan berupa
transfer ilmu pengelolaan manajemen desa wisata.

Gambar 1. Kondisi Wisata Mloko Sewu

2
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membangun wisata Mloko Sewu yang mengusung tema living
library and smart rubbish dengan rumah pohon (living library), photo corner,
Mloko Sewu store?
2. Bagaimana mengelola wisata Mloko Sewu untuk menciptakan masyarakat yang
mandiri?

D. TUJUAN
1. Untuk membangun wisata Mloko Sewu yang mengusung tema living library and
smart rubbish dengan rumah pohon (living library), photo corner, Mloko Sewu
store.
2. Untuk mengelola wisata mloko sewu untuk menciptakan masyarakat yang
mandiri.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


1. Terjadi perubahan perilaku masyarakat tentang pentingnya mengelola potensi
yang dimiliki daerah tempat tinggalnya, pengelolaan yang dilakukan melalui
konsep Living Library and Smart Rubbish dan ikut andilnya masyarakat dalam
pelaksanaan desa wisata Mloko Sewu mulai dari kerja bakti hingga ikut andil
dalam pengelolaan berkelanjutan.
2. Peningkatan pengunjung tempat wisata Mloko Sewu dengan estimasi 100-150
pengunjung per minggu.
3. Membangun 2 buah rumah pohon dan terpenuhinya 50 buku pada setiap rumah
pohon.
4. Pembuatan photo corner dan icon wisata mloko sewu sesuai dengan desain pada
gambar 6.
5. Membangun 3 buah Mloko Sewu store.
6. Ada penjual olahan makanan, pupuk organik, kopi, dan kerajinan.

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Terciptanya masyarakat yang mandiri dan kreatif dalam mengelola dan
mengembangkan desa wisata edukatif mloko sewu.

3
2. Terwujudnya perpustakaan rumah pohon, photo corner dari pemanfaatan
sampah botol, mloko sewu store sebagai tempat menjual oleh-oleh daerah
tersebut.
3. Poster PHBD Living Library and Smart Rubbish.
4. Terciptanya media promosi baik melalui blog tidak berbayar, instagram,
youtube, facebook.
5. Diterima pada jurnal ilmiah Abdimas LPPM Universitas PGRI Madiun (P-ISSN:
2502-2806, E-ISSN: 2502-2784) dan ASSETS: Jurnal Akuntansi & Pendidikan
Universitas PGRI Madiun (P-ISSN:2302-6251, E-ISSN:2477-4995).
6. Presentasi seminar nasional dan diterbitkan dalam bentuk prosiding ber-ISSN.
7. Smart branding berupa poster, banner, dan katalog wisata.
8. Publikasi dalam media Jawa Pos.

G. MANFAAT PROGRAM
1. Bagi masyarakat yaitu terciptanya modal dan cara mengelola wisata mloko
sewu, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat selain itu menekan angka
urbanisasi bagi pemuda desa setempat.
2. Bagi pengunjung yaitu memperoleh objek wisata alam edukatif yang
menyuguhkan keasrian wisata alam pegunungan, ikut mengolah sampah, dan
merasakan membaca buku di ketinggian (rumah pohon).
3. Bagi pihak Perhutani sebagai salah satu bantuan pengembangan dan pelestarian
potensi alam yang dilestarikan masyarakat setempat.
4. Bagi mahasiswa pelaksana program bermanfaat sebagai bentuk implementasi Tri
Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, sekaligus
sebagai salah satu bentuk responsibilitas terhadap permasalahan yang ada dalam
masyarakat.

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Daerah yang menjadi sasaran adalah Dusun Mloko Sewu, Desa Pupus,
Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya tidak
begitu jauh dari tempat wisata telaga Ngebel, kurang lebih berjarak 5 km.
Sedangkan jarak antara kota Ponorogo dengan wisata telaga Ngebel kurang lebih
20 km. Desa Pupus terdiri dari 4 RT dan 2 RW. Dusun Mloko terletak di RT
02/RW 01. Dusun Mloko Sewu memiliki jumlah penduduk 456 jiwa. Sedangkan

4
jumlah penduduk Desa Pupus sebanyak 1875 jiwa. Terdapat banyak potensi di
dusun Mloko Sewu selain pemandangan dan kesejukan udaranya. Wisata mloko
sewu sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi pecinta alam, mereka sering menyebut
tempat tersebut bukit sunset view point. Wisata Mloko Sewu terdapat beberapa
jenis tanaman antara lain pohon pinus, pohon karet, pohon mloko, pohon wungu,
pakis haji. Potensi lainnya yaitu kopi dan jeruk lemon yang memiliki jumlah
banyak, kopi yang ditanam antara lain kopi arabika dan kopi robusta. Masyarakat
selain memperoleh penghasilan dari kopi, jeruk lemon, jamur kuping, jagung,
ketela, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan. Selain memanfaatkan lahan
perkebunan masyarakat juga beternak dan hasil kotoran ternak dibuat pupuk
organik yang mana nantinyaakan dijual. Di Dusun Mloko Sewu sendiri untuk
wisata alam mloko sewu masih dalam tahap pembangunan, biasanya dilakukan
kerja bakti pada hari minggu oleh masyarakat sekitar yang tergabung dalam suatu
organisasi atau lembaga masyarakat yang sadar wisata. Luas lahan wisata kurang
lebih 3 hektar. Pembangunan pertama diawali dengan pembangunan fasilitas toilet
umum. Selanjutnya dilakukan penataan berupa tanaman dan membangun gubuk-
gubuk yang digunakan untuk meletakkan kotak sumbangan suka rela untuk
memperoleh dana pengembangan selain itu juga berfungsi sebagai tempat
beristirahat pengunjung. Untuk pengawasan tiket masuk memang belum tersedia
karena pihak pengelola masih membebaskan dan masih bersifat suka rela untuk
pembayaran masuk.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkait sumber daya manusia dan
sumber dana. Masyarakat tidak sepenuhnya mengelola wisata Mloko Sewu dengan
baik karena masyarakat harus bekerja ke ladang/ kebun untuk memenuhi
kehidupan. Sehingga pengelolaan wisata Mloko Sewu tidak berkembang dengan
cepat. Masyarakat hanya bisa melakukan kerja bakti sebagai bentuk pengelolaan
saat hari minggu saja. Masyarakat yang melakukan kerja bakti hanya masyarakat
yang tergabung dalam organisasi wisata Mloko Sewu. Selain itu masalah yang
dihadapi adalah sumber pendanaan. Masyarakat memperoleh dana dari iuran
masyarakat dan uang mandiri dari ketua organisasi wisata Mloko Sewu. Dana yang
terkumpul diwujudkan dalam pembangunan sarana umum yaitu toilet dan
pembangunan pos penjagaan untuk kotak amal sukarela sebagai pengganti loket
tiket masuk wisata. Masalah selanjutnya mengenai pengelolaan dan pemasaran
potensi masyarakat berupa kopi (robusta dan arabika), jamur kuping, jeruk lemon,

5
sayur-sayuran, buah-buahan, dan pupuk kandang. Pengelolaan dan pemasaran
potensi yang dimiliki masih lemah atau kurang sehingga potensi yang begitu
melimpah belum bisa optimal. Masalah lainnya disebabkan oleh efek adanya
aktivitas pengunjung yaitu berupa sampah botol. Biasanya pengunjung yang
camping meninggalkan sampah dan pemanfaatan sampah sendiri belum dilakukan
oleh pihak pengelola wisata. Diharapkan dengan adanya pengelolaan dan
pengembangan wisata Mloko Sewu dapat berguna sebagai sarana promosi atau
untuk menjual potensi alam setempat.

Gambar 2. Lokasi Wisata Mloko Sewu

I. METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Survei awal
Tahap awal yang dilakukan adalah survei ke tempat sasaran. Tim menemui
pihak-pihak terkait antara lain ketua organisasi wisata Mloko Sewu dan
kepala desa Pupus. Wawancara dilakukan kepada dua narasumber di atas
untuk mengetahui potensi dan apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam
pengembangan wisata mloko sewu serta mengetahui masalah apa saja yang
dihadapi masyarakat selama ini. Observasi juga dilakukan di tempat wisata
Mloko Sewu yang mana dapat diketahui bahwasanya wisata tersebut baru
dalam tahap perintisan dengan proses seadanya baik dari segi dana maupun
dari segi sumber daya manusia. Fasilitas wisata yang baru ada adalah toilet
umum. Tarif atau tiket masuk dalam wisata juga belum ada. Masyarakat
hanya memasang kotak amal saja sehingga tergantung kesadaran dari
masing-masing pengunjung.

6
b. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah menunjukan bahwa masyarakat dusun mloko sewu
sangat membutuhkan sumbang saran terkait dengan konsep wisata yang akan
dikembangkan di lokasi tersebut. Selain itu masyarakat membutuhkan sarana
atau wadah untuk menjual potensi atau hasil alam dari wilayah tersebut.
c. Analisis kebutuhan
Berdasarkan hasil observasi terdapat tiga kebutuhan yaitu eksplorasi
keindahan alam, pengelolaan sampah, dan sarana menjual hasil bumi. Maka
dalam program ini akan mengacu pada analisis kebutuhan sehingga akan
adanya pembuatan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan selanjutnya akan
diimbangi oleh manajemen pengembangan berkelanjutan.
d. Konsultasi dosen pembimbing
Konsultasi dengan dosen pembimbing terkait dengan program yang akan
diberikan kepada masyarakat.
e. Membuat MoU
MoU digunakan sebagai bentuk wujud kerjasama antara tim PHBD dengan
pemerintah desa dan masyarakat dusun Mloko Sewu untuk pelaksanaan
program.
2. Tahap pelaksanaan
a. Sosialisasi
Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan pihak mitra yaitu perangkat
desa, masyarakat dusun Mloko Sewu, dan pihak perhutani yang ikut serta
dalam lembaga sadar wisata Mloko Sewu. Sosialisasi berupa penjelasan
mengenai konsep desa wisata edukatif Living Library and Smart Rubbish,
selain itu diadakan musyawarah bersama pihak lembaga sadar wisata dan
pihak Perhutani mengenai pematangan konsep, manajemen pengelolaan
wisata, struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang. Tahap ini
bertujuan untuk memperkenalkan konsep wisata kepada masyarakat mitra.
Selain itu pada tahap sosialisasi juga akan dijelaskan mengenai cara promosi
wisata Mloko Sewu, pencarian dan pemerimaan donasi buku-buku. Tahapan
ini akan diukur sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat dan
keterserapan materi yang diberikan.

7
b. Persiapan material
Tahapan ini bertujuan untuk mempersiapkan berbagai macam keperluan
untuk merealisasikan konsep wisata yang meliputi rumah pohon, photo
corner, Mloko Sewu store, dan keperluan lain-lain. Persiapan dilakukan oleh
pihak mahasiswa dan masyarakat. Mulai dari mencatat keperluan, membuat
jadwal pelaksanaan pembuatan sarana (gotong royong kerja bakti),
pembelanjaan bahan baku untuk pembuatan rumah pohon, photo corner,
Mloko Sewu store yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa dan masyarakat.
c. Realisasi Konsep Living Library and Smart Rubbish
1) Rumah pohon
Konsep yang ditawarkan adalah sensasi membaca buku di teinggian.
Proses diawali dengan pembuatan perpustakaan rumah pohon dengan
menggerakan warga dusun Mloko Sewu, sekaligus mencari donatur buku
melalui pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh mahasiswa.
Rumah pohon dibuat secara sederhana karena agar terlihat
ketradisionalannya. Rumah pohon yang dibuat berjumlah 2. Lokasi rumah
pohon didesain menghadap ke telaga sehingga diharapkan dengan desain
tersebut dapat menyuguhkan pemandangan telaga dan keindahan ketika
sunset bagi pemikmat alam. Di dalam rumah pohon yang berfungsi
sebagai perpustakaan terdapat rak untuk menaruh buku, buku dalam satu
rumah pohon berisikan 50 buku. Tahap kedua adalah tahap ketika pasca
program berjalan yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat.
Pengelolaan rumah pohon terdiri dari dua kegiatan yaitu kebersihan dan
perawatan buku. Sistem kebersihan dan perawatan buku akan dilakukan
dengan cara piket sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama
dengan masayarakat nantinya saat proses sosialisasi. Indikator pencapaian
keberhasilan setelah pasca program PHBD adalah dengan terwujudnya
sistem pengawasan perpustakaan dengan sarana CCTV sehingga akan
mengurangi tugas sumber daya manusia yang bisa dialihkan untuk tugas
lainnya.
2) Photo corner
Photo corner berupa logo wisata yang akan menjadi icon Mloko Sewu
sekaligus media promosi yang diharapkan dapat menarik wisatawan
supaya berkunjung ke Mloko Sewu. Photo Corner ini berasal dari bahan

8
fiber dan pemanfaatan botol bekas dijadikan media tanam dan disusun
sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan nilai estetika tersendiri
(konsep smart rubbish). Tahap awal pembuatan media tanam dengan
sistem bank sampah berbasis sosial tanpa memberi timbal balik uang
kepada masyarakat. Bank sampah akan disosialisasikan saat proses
sosialisasi dan dilanjutkan saat proses persiapan material, mahasiswa
harus mampu memberikan wawasan mengenai pentingnya pemanfaatan
sampah demi menjaga kelestarian lingkungan. Penyusunan media tanam
tidak berpatok pada masa PHBD berlangsung saja, tetapi proses
pemanfaatan sampah botol sebagai media tanam akan berkelanjutan
seebagai aktivitas pengunjung saat berkunjung ke Mloko Sewu. Sehingga
nilai edukatifnya tersampaikan dengan memanfaatkan sampah botol yang
diwarna semenarik mungkin untuk menanam tumbuhan diharapkan dari
aktivitas ini sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan.
3) Mloko Sewu store
Mloko Sewu store berkonsep toko tradisional dengan memanfaatkan ijuk
yang difungsikan sebagai atap dan kombinasi dengan bambu kerangka
rumah. Jumlah Mloko Sewu store akan dibangun sebanyak 3 rumah yang
masing-masing memiliki fungsi untuk menjual produk jadi berupa
makanan dan minuman, hasil bumi Dusun Mloko Sewu berupa olahan
kopi, olahan jamur kuping, jeruk lemon, sayuran dan buah-buahan, pupuk
organik, dan kerajinan. Dari hasil penjualan beberapa persen sesuai
kesepakatan pihak pengelola wisata dan masyarakat pengguna Mloko
Sewu store akan digunakan untuk biaya maintenance (perbaikan kios) dan
biaya operasional listrik dan air. Untuk sementara Mloko Sewu store juga
berfungsi sebagai tempat tiket karena keterbatasan dana untuk
membangunnya.

Gambar 3. Kerangka Berpikir Gambar 4. Pemetaan Lokasi Wisata Mloko Sew

9
Gambar 5. Living Library Gambar 6. Photo Corner Gambar 7. Mloko Sewo Store

3. Tahap pendampingan
Proses pendampingan dilakukan dengan cara, Tim PHBD terjun langsung ke
lokasi dan memberikan pengawasan mengenai sejauh mana proses realisasi
konsep wisata yang sudah direncanakan sampai rumah pohon, photo corner, dan
Mloko Sewu store terwujud. Selain terwujudnya tiga point tersebut juga
diadakan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari bunga pinus yang nantinya
akan menjadi identik souvenir wisata Mloko Sewu.
4. Tahap monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mendapatkan temuan di lapangan dan
cara mengatasinya. Tim PHBD akan memberikan solusi apabila terdapat kendala
saat berjalannya proses. Tahap pelaporan dilakukan untuk mengecek
ketercapaian luaran dan bentuk akuntabilitas publik terkait program PHBD.
5. Tahap berkelanjutan program
Keberlanjutan PHBD ini adalah terbentuknya pengelola wisata Mloko Sewu
yang mandiri dan kreatif. Tim PHBD berperan dalam transfer ilmu pengelolaan
dalam hal pembagian tugas dan dana. Tahap berkelanjutan program akan dibagi
ke dalam dua tahap tahun pertama dan tahun kedua yang mana ketercapaian
keberlanjutan program akan dijelaskan lampiran 3. Pembagian tugas yang
melibatkan pihak mitra akan dijelaskan dalam lampiran 4. Estimasi dana terkait
pendapatan dan biaya wisata Mloko Sewu dalam tahap pembangunan ditahun
pertama yang bersifat swadaya masyarakat hingga estimasi peningkatan tahun
kedua akan dijelaskan lebih detail dalam lampiran 5.

10
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Adapun estimasi waktu pelaksananakan program yang akan kami lakukan
terdapat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jangka waktu pelaksanaan PHBD


No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Konsultasi dosen pembimbing
2 Membuatan MoU
3 Sosialisasi
4 Persiapan material
Pembuatan rumah pohon, photo corner,
5 mloko sewu store
6 Pendampingan
7 Monitoring dan evaluasi
8 Publikasi jurnal ilmiah
9 Publikasi media jawa pos
10 Pembuatan laporan akhir

K. RANCANGAN BIAYA
Adapun estimasi dana pelaksananakan program yang akan kami lakukan
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2. Rancangan biaya
NO URAIAN QNT SATUAN BIAYA JUMLAH
(Rp) (Rp)
BAHAN HABIS PAKAI
a. Pembuatan rumah pohon
1 Kayu balok 30 Buah 80.000 2.400.000
2 Papan kayu 40 Buah 60.000 2.400.000
3 Triplek 10 Buah 100.000 1.000.000
4 Kaca polos 4 Buah 150.000 600.000
5 Bambu 10 Buah 20.000 200.000
6 Paku (campur) 5 Kg 25.000 125.000
7 Mur & baut (10&20 cm) 50 Buah 7.000 350.000

11
9 Kawat (campur) 5 Roll 25.000 125.000
10 Tali tambang 8 Roll 150.000 1.200.000
11 Plitur 7 Liter 40.000 280.000
12 Pernis 7 Liter 60.000 420.000
13 Kuas 5 Buah 15.000 75.000
14 Ijuk 8 Roll 30.000 240.000
15 Terpal 2 Buah 130.000 260.000
16 Tiner 3 Liter 8.000 24.000
Sub jumlah 8.499.000
b. Pembuatan photo corner
1 Fiber glass (pembuatan - - 2.000.000 2.000.000
tugu wisata)
2 Cat air 5 Liter 40.000 200.000
4 Kawat (campur) 10 Roll 25.000 250.000
5 Bambu 7 Buah 20.000 140.000
6 Ijuk 4 Roll 30.000 120.000
Sub jumlah 2.710.000
c. Mloko sewu store
1 Kayu balok 60 Buah 80.000 4.800.000
2 Bambu 30 Buah 20.000 600.000
3 Ijuk 30 Roll 30.000 90.000
4 Bilik/tikar bambu 20 Roll 73.600 1.472.000
5 Terpal 3 Buah 130.000 390.000
6 Paku (campur) 5 Kg 25.000 125.000
7 Kawat (campur) 5 Roll 25.000 125.000
8 Plitur 3 Liter 40.000 120.000
9 Papan kayu (tebal 2 cm/ 6 Ikat 40.000 240.000
3 cm/ 15 cm)
10 Tiner 3 Liter 8.000 24.000
Sub jumlah 7.986.000
PERALATAN PENUNJANG
Gergaji 2 Buah 50.000 100.000
Palu 2 Buah 45.000 90.000

12
Tatah 2 Buah 20.000 40.000
Mesin bor 1 Buah 250.000 250.000
Amplas 10 Buah 10.000 100.000
Konsumsi (6x) 200 Buah 8.500 1.700.000
Burning laporan akhir 3 Buah 45.000 135.000
(CD/DVD)
Kaos kepanitiaan (BEM 52 Buah 80.000 4.160.000
& organisasi Mloko
Sewu)
Sub jumlah 6.575.000
PERJALANAN
1 Perjalan ke Desa Pupus- 12 Kali 100.000 1.200.000
Madiun (Mou-
Monitoring dan evaluasi)
2 Perjalanan belanja 2 Kali 25.000 50.000
keperluan material
3 Perjalanan ke seminar 1 Kali 300.000 1.500.000
dan publikasi (5 orang)
Sub jumlah 2.750.000
PUBLIKASI JURNAL DAN SEMINAR NASIONAL
1 Cetak poster PHBD 3 Eks 75.000 225.000
2 Dokumentasi 2 Kali 60.000 120.000
3 Film pendek 2 Kali 75.000 150.000
4 Biaya submit jurnal 2 Paket 750.000 1.500.000
5 Biaya pendaftaran 5 Orang 500.000 1.000.000
seminar
6 Cetak poster smart 3 Eks 75.000 225.000
branding
7 Cetak x-banner smart 3 Eks 120.000 360.000
branding
8 Cetak katalog wisata 3 Eks 350.000 1.050.000
9 Liputan Jawa Pos 1 Kali 500.000 500.000
10 Laporan akhir 10 Eks 15.000 150.000

13
Sub jumlah 5.280.000
Jumlah 35.000.000

L. INSTRUMEN PENDUKUNG
Instrumen adalah alat untuk mengukur ketercapaian suatu program. Instrumen
yang digunakan dalam PHBD ini adalah sebagai berikut :
1. Instrumen ketercapaian program keseluruhan
Tabel 3. Instrumen ketercapaian program keseluruhan.
Kondisi pra Kondisi
No. Luaran Bukti Fisik
PHBD pasca PHBD
Terciptanya masyarakat yang
kreatif dan mandiri dalam
1 mengelola dan
mengembangkan desa wisata
edukatif Mloko Sewu
Peningkatan jumlah
2 pengunjung desa wisata
edukatif Mloko Sewu
Terwujudnya perpustakaan
3
rumah pohon
Terciptanya spot foto dari
4
pemanfaatan botol bekas
Terwujudnya stand atau toko
5
oleh-oleh daerah setempat
6 Poster PHBD
Tercipta sebuah media promosi
7
(Instagram, Facebook, blog)
Publikasi Ilmiah pada jurnal
8 Abdimas LPPM Universitas
PGRI Madiun.

2. Instrumen ketercapaian masyarakat yang mandiri dan kreatif dalam mengelola


dan mengembangkan Desa Wisata Mloko Sewu
Tabel 4. Instrumen ketercapaian masyarakat yang mandiri dan kreatif.
No Aspek Ya Tidak Deskripsi
Masyarakat mampu menyusun tata
1
letak tempat wisata
Masyarakat sudah mampu mengelola
2
keuangan wisata Mloko Sewu
Masyarakat mampu mengelola
3
administrasi pengunjung (Ticketing)
Masyarakat dapat membuat dan
4 menjual aksesoris atau cindera mata
khas wisata Mloko Sewu

14
Masyarakat mampu mengelola media
5
sosial secara mandiri
Pedagang didominasi oleh
6
masyarakat Dusun Mloko Sewu
Masyarakat menggunakan tiket
7 berupa stiker sebagai salah satu
sarana promosi kreatif

3. Instrumen ketercapaian konsep Living Library and Smart Rubbish


Tabel 5. Instrumen ketercapaian konsep Living Library and Smart Rubbish.
No Fasilitas Ada Tidak Deskripsi
1 Rumah Pohon
2 Perpustakaan pohon
3 Photo Corner
4 Mloko Sewu store

4. Instrumen ketercapaian media promosi, poster PHBD, Publikasi media dan


Publikasi Ilmiah
Tabel 6. Instrumen ketercapaian media promosi, poster PHBD, Publikasi media
dan Publikasi Ilmiah.
No Aspek Ya Tidak Deskripsi
1 Instagram
2 Facebook
3 Blog
4 Youtube
5 Poster
6 Diterima di Jurnal Abdimas
LPPM P-ISSN : 2502-2806,
E-ISSN : 2502-2784
Universitas PGRI Madiun
7 Publikasi media di Jawa Pos

5. Instrumen jurnal harian


Tabel 7. Instrumen jurnal harian
No Kegiatan Tempat dan Hasil/ bukti
sasaran kendala/solusi
1
2
3

15
Lampiran 1
BIODATA KETUA, ANGGOTA, DAN DOSEN PENDAMPING TIM PHBD

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Elana Era Yusdita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIK/ NIDN 110767/ 0714048904
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 14 April 1989
6 E-mail elaradita@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085233891414
8 Alamat Kantor Jl. Setia Budi No. 85 Kota Madiun 63118
9 Nomor Telepon/Faks 0351-462986/ Faks. 0351-459400

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Universitas Negeri Malang Universitas Brawijaya -
Bidang Ilmu Akuntansi Ilmu Akuntansi -
Tahun Masuk-Lulus 2007-2011 2014-2016 -

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2017 Konstruksi Sosial harga Pokok LPPM 4.880.000
Penjualan dan Strategi Bisnis pada Universitas
Akuntansi Burung PGRI Madiun

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 - - - -

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/ Nomor/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Tahun
1 Pendebetan Etika Dalam Jiwa Akuntan Media Mahardika 12/3/2014
Indonesia: Pemupukan Nilai Pancasila
Oleh Pendidik
2 Periklanan Dalam Implementasi ASSETS: Jurnal 5/1/2016
Strategi dan Implikasinya Pada Kinerja Akuntansi dan
Keuangan Perusahaan Consumer Pendidikan
Goods di Indonesia
3 Meningkatkan Kepatuhan dan InFestasi 12/2/2017
Penerimaan Pajak Melalui Withholding
Tax System
4 Studi Interpretif Untuk Memahami ASSETS: Jurnal 6/1/2017
Perilaku Keengganan Menggunakan E- Akuntansi dan
Billing Pendidikan
5 Peran Persepsi Wajib Pajak Atas EKUITAS: Jurnal 1/3/2017
Keadilan Sistem Perpajakan Dalam Ekonomi dan
Meningkatkan Kepatuhan Pajak Keuangan

27
28
Lampiran 2
GAMBARAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN

KONDISI AWAL ANALISIS SITUASI

1. Kondisi geografis Dusun Mloko Sewu yang sangat berpotensi untuk pengembangan
desa wisata.
2. Adanya kesadaran masyarakat untuk mengelola lokasi menjadi tempat wisata akan
tetapi masyarakat masih bingung dan membutuhkan sumbang saran untuk mengelola
lokasi menjadi obyek wisata yang berkonsep seperti apa.
3. Perlunya konsep wisata yang sesuai dengan kondisi geografis dusun Mloko Sewu
serta mempunyai identitas wisata yang berbeda dengan wisata pada umumnya.

PROGRAM PHBD

Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Living Library And Smart


Rubbish Sebagai Identitas Wisata Edukatif Dusun Mloko Sewu, Desa Pupus,
Kecamatan Ngebel, Ponorogo

Persiapan Pelaksanaan Pendampingan

Identifikasi Sosialisasi Monitoring,


Masalah
Evaluasi dan
Pelaporan
Analisis Persiapan
Kebutuhan Material
Keberlanjutan
Program
Konsultasi Realisasi
Dosen Konsep
Pembimbing Living
Library and
Smart
Membuat Rubbish
MoU

Rumah Pohon Photo Corner Mloko Sewu Store


29
Lampiran 3. Ketercapaian Keberlanjutan Program
Tabel 8. Ketercapaian Keberlanjutan Program
Ketercapaian Program Tahun Pertama Tahun Kedua
Sarana dan fasilitas Rumah pohon 2 buah, Tempat tiket, mushola,
photo corner 1 buah dan meteran listrik, adanya
beberapa media tanam, CCTV.
mloko sewu store 3
buah.
Tata kelola administrasi Manajemen belum Manajemen sudah
dan umum tertata rapi karena tarif berjalan tarif tiket
pengunjung bersifat pengunjung, pengelolaan
sukarela, bagi hasil pendapatan, anggaran
untuk gaji sesuai biaya operasional,
kesepakatan (berbasis penggajian karyawan.
sosial/suka rela).
Sumber daya manusia Pengurus dan anggota Perekrutan masyarakat
yang dipekerjakan organisasi mloko sewu dari luar dusun mloko
34 orang. sewu dalam lingkup
masyarakat desa pupus.

30
Lampiran 4. Pembagian Tugas
Tabel 9. Pembagian Tugas
Ketua Sumali
Sekertaris Mawan
Bendahara Budiono
Pelindung Samsu
Penjaga tiket 14 masyarakat (anggota Sistem piket setiap hari 2
organisasi mloko sewu) orang yang menjaga.
Penanggung jawab rumah 5 masyarakat 5 pihak Bergantian sesuai
pohon perhutani (anggota kesepakatan bersama.
organisasi mloko sewu)
Penanggung jawab photo 5 masyarakat 5 pihak Bergantian sesuai
corner perhutani (anggota kesepakatan bersama.
organisasi mloko sewu)
Penanggung jawab mloko Sumali, Budiono, Samsu Mengawasi para penjual
sewu store terkait ketaatan dan
pembayaran biaya sewa.

31
Lampiran 5. Estimasi Pembagian Laba

Gambar 8. Estimasi laba tahun I semester I

Gambar 9. Estimasi laba tahun I semester II

Gambar 10. Estimasi laba tahun I semester II

32
Lampiran 6

33
Lampiran 7

34
Lampiran 8

Gambar 8. Denah Lokasi PHBD

35
Lampiran 9

36

Anda mungkin juga menyukai