Anda di halaman 1dari 50

PENGUATAN KAPASITAS PROPER 2014

FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN


UDARA

Sekretariat PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
OUTLINE PRESENTASI
• Perbedaan FORM 2013-2014
• Acuan Peraturan yang digunakan
• Form SA PPU secara manual
• Form SA PPU dengan CEMs
PERBEDAAN FORM 2014
• Identifikasi sumber emisi (dipantau dan tidak dipantau)
• Input laju alir (debit) m3/dt
• Cara input data (pemilihan parameter)
• Perusahaan tidak menghitung beban pencemar
konvensional
• Beban pencemar GRK tetap dihitung
JENIS ISIAN FORM
1. Inventarisasi sumber emisi
– Sumber emisi yang dipantau
– Sumber emisi yang tidak dipantau
2. Inventarisasi Titik Penaatan
3. Ketaatan parameter dan baku mutu
(secara manual)
4. Pelaporan hasil pemantauan secara
manual
5. Pelaporan hasil pemantauan CEMS
6. Perhitungan beban emisi GRK
7. Ketentuan teknis
ACUAN
• BME Dalam Dok. Lingkungan AMDAL/UKL-UPL
• Peraturan Gubernur
• Permen LH ttg baku mutu emisi spesifik
• BME 21/2008 ttg BME STB bagi Usaha dan/atau
Keg. pembangkit Termal
• BME 13/2009 ttg BME STB bagi usaha dan/atau
Keg. Minyak dan Gas Bumi
• BME Kegiatan Tambang (termasuk genset)
• Kepmen 12/2012 ttg Pedoman Penghitungan
Beban Emisi Keg.Industri Minyak dan Gas Bumi
• Tidak ada dlm 1,2 dan 3 digunakan Kepmen No.
13/1995 Lampiran V.B., kecuali Genset mengacu
kepada PerMenLH No. 13 Tahun 2009 Lampiran 1.a.
FORM SA-PPU
(PENGUKURAN MANUAL)
1a. Inventarisasi Sumber Emisi
1b. Titik penaatan
2. Ketaatan Parameter-Pelaporan-Baku Mutu
3. Perhitungan Beban Emisi GRK
4. Ketentuan Teknis
5. Beban Pencemaran
1. INVENTARISASI SUMBER EMISI
FORM SA PPU MANUAL
• Inventarisasi seluruh cerobong emisi perusahaan dan
periksa semua sumber emisi cerobong baik dari
kegiatan proses produksi maupun utilitas (boiler dan
genset)
• Buat identifikasi masing – masing cerobong :
– bahan bakar yang dipergunakan,
– Waktu operasi
– dimensi cerobong (Diameter, Panjang, Lebar),
– posisi De/D,
– posisi lubang sampling dan sarana teknis.
– Dipantau atau tidak
INVENTARISASI & IDENTIFIKASI SELURUH SUMBER EMISI CEROBONG

 Nama Sumber Emisi


 Kode Seluruh Sumber Emisi
 Lokasi
 Titik Koordinat
 Kapasitas Sumber Emisi
 Bahan Bakar (Gas, Minyak, Batu Bara)
 Waktu Operasi (Jam/Tahun)
 Bentuk Cerobong (Kotak, Silender/Kerucut)
 Dimensi Cerobong (panjang, lebar, tinggi  satuan
meter)
 Posisi Lubang Sampling (D/De  Satuan Meter)
 Alat Pengendali
 Data pemantauan terhadap seluruh cerobong Isian Form
Inventarisasi
1a. Inventarisasi Sumber Emisi

Diisi berapa
frekuensi Termasuk
Diisi Status Data keteranga
Pemantauan kewajiban
pemantau n alasan
pada Periode tidak
PROPER Juli 2013 an
cerobong dipantau
s/d Juni 2014
apakah dilakukan
pemantauan atau
tidak

Identitas Sumber Emisi & Cerobong


1b. Titik penaatan

Daftar sumber emisi


yang wajib dipantau

Masukan sumber emisi yang dipantau dari


sheet Inventarisasi Sumber Emisi kedalam
Sheet Titik Penaatan
2. KETAATAN THD PARAMETER
DAN BAKU MUTU
2. Ketaatan Parameter-Pelaporan-Baku Mutu

baris
Angka Tidak
konsentrasi Boleh
Hasil Dihapus
pemantauan Walaupun
sesuai sertifikat Tidak
hasil uji digunakan

Otomatis berisi sumber Pilih parameter Angka Baku Mutu Emisi


emisi dipantau dari sheet Yang dipantau Satuan Baku Mutu
Titik Penaatan setiap cerobong Peraturan BME yang
diacu
2. Ketaatan Parameter-Pelaporan-Baku Mutu (lanjutan)

Ketentuan Penulisan Nilai Konsentrasi:


1. Ditulis angka sesuai yang tertera pada sertifikat
hasil uji
2. Jika nilai konsentrasi dibawah limit deteksi, maka
ditulis:
“< angka limit deteksi” (contoh: <0.005) atau “ttd”
4. PELAPORAN HASIL
PEMANTAUAN EMISI SECARA
MANUAL
KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA PER-PARAMETER YANG
DILAPORKAN

CEMs (Continous Emission


Manual
Monitoring System)
Enam bulan sekali per- Triwulan sekali per- periode
periode / cerobong
Juli – Sep 2013
Juli – Des 2013 Okt – Des 2013
Jan – Mar 2014
Jan – Jun 2014
Apr –Jun 2014
CONTOH TYPICAL SERTIFIKAT HASIL
EMISI CEROBONG SAAT INI

 Nama Laboratorium
 Akreditasi Laboratorium

 No Sertifikasi hasil uji


 Nama perusahaan
 Sumber emisi yg diuji
 Tanggal Pengambilan
sampling

 Parameter diuji
 Parameter Terakreditasi
 BME Diacu
 Metoda Analisa
 Hasil Pengujian
 Tanggal Pengesahan

Ada Informasi
yang kurang
Lengkap ??? •Debit
(m3/dt)
• O2 (%)
KEBUTUHAN DATA
PENGUJIAN PPU

 Sumber Emisi
 Kapasitas Produksi
 Waktu operasional
 Flow rate gas (m3/s)
 Mass Flow (kg/h)
 Dimensi cerobong
 Kelengkapan sarana
sampling
 Parameter Pengujian

 Konsentrasi Terukur
dan Terkoreksi
 Metoda Analisa
 Kec. Laju Alir Gas (m/s)
 Nilai dan Acuan Baku
mutu
• C correc = Cterukur * (21-O2 correc)/(21-O2 terukur)
PENGHITUNGAN BEBAN
PENCEMARAN
5. Beban Pencemaran

Perhitungan
Beban Pencemaran
Secara otomatis
ESTIMASI BEBAN EMISI
MENGGUNAKAN DATA SAMPLING EMISI (SAMPLING EMISI
CEROBONG)

 Penentuan Beban Emisi


 Data Cerobong
 Dimensi stack (cerobong): h (tinggi, m) , d (diameter,m)
 untuk menentukan luas penampang
 A = ¼  d2 =  r2 (penampang lingkaran)
 A = (Panjang x lebar) (penampang segi empat)
 Kecepatan laju alir gas buang di cerobong : V(m/detik)
 Laju alir gas buang : Q = V. A
= (m/detik) . (m2) = (m3/detik)
 Konsentrasi parameter gas buang : C (mg/m3)
 Beban emisi : E = C . Q
= (mg/m3) . (m3/detik) = (mg/detik)
 Beban emisi : mg / detik dikonversi ke kg/tahun
 (mg/detik) * 10-6(kg/mg)* 3600(detik/jam)*Opr (jam/tahun)
BEBAN PENCEMAR GRK
METODE PENGHITUNGAN
BEBAN EMISI
• Tier 1 : Estimasi berdasarkan data aktifitas dan faktor
emisi default IPCC.
• Tier 2 : Estimasi berdasarkan data aktifitas yang lebih
akurat dan faktor emisi default IPCC atau faktor emisi
spesifik suatu negara atau suatu pabrik (country
specific/plant specific).
• Tier 3 : Estimasi berdasarkan metoda spesifik suatu
negara dengan data aktifitas yang lebih akurat
(pengukuran langsung) dan faktor emisi spesifik suatu
negara atau suatu pabrik (country specific/plant
specific).
PROSEDUR PENENTUAN TIER
Kepmen 12/2012 ttg
Pedoman Penghitungan
Beban Emisi Keg.Industri
Minyak dan Gas Bumi
Permen 21/2008 ttg BME
PEmbangkt
Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi gasRumah Kaca
3. Perhitungan Beban Emisi GRK

Parameter Link bukti


Sumber
yang perhitungan
Emisi
dihitung
TAMBANG BAWAH
TANAH
TAMBANG TERBUKA
KETENTUAN TEKNIS
Ketentuan Teknis

manual
FORM SA PELAPORAN CEMS
FORM PL-PPU CEMS
(PENGUKURAN SECARA CEMS)

1. Inventarisasi Titik Penaatan


2. Pelaporan-Baku Mutu CEMS
3a – 3h Pelaporan CEMS SOX, Partikulat, NOX,
CS2, H2S, CL2, TRS, CLO3
4a. Perhitungan Beban Emisi Konvensional
CEMS
4b. Perhitungan Beban Emisi GRK
5. Ketentuan Teknis
1. Inventarisasi Titik Penaatan CEMS

Identitas Sumber Emisi CEMS


2. Pelaporan-Baku Mutu CEMS

Diisi jumlah data pemantauan per 3 bulanan

Jumlah data memenuhi BM CEMS

75% data
95% data memenuhi BME Min 18
jam/hari
3a. Pelaporan CEMS SOX
3b. Pelaporan CEMS Partikulat
3c. Pelaporan CEMS NOx
3d. Pelaporan CEMS CS2
3e. Pelaporan CEMS H2S
3f. Pelaporan CEMS Cl2
3g. Pelaporan CEMS TRS
3h. Pelaporan CEMS CLO3
4a. Perhitungan Beban Emisi CEMS
4b. Perhitungan Beban Emisi GRK
6. PERHITUNGAN BEBAN EMISI
GRK
3. Perhitungan Beban Emisi GRK

Parameter Link bukti


Sumber
yang perhitungan
Emisi
dihitung
7. KETENTUAN TEKNIS
Ketentuan Teknis

3
Terima Kasih
SEKRETARIAT PROPER
GEDUNG B LANTAI 4SE
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
JL. D.I. PANJAITAN KAV 24 JAKARTAS 13410
TELP: 62-21-8520886 | FAX : 62-21-8520886
PROPER.MENLH.GO.ID

Anda mungkin juga menyukai