Anda di halaman 1dari 20

KRITERIA PENGENDALIAN

PENCEMARAN UDARA
PROPER 2018

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara


Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Gedung B Lantai 3” 1
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410
EVALUASI KETIDAKTAATAN DALAM
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
 Tidak semua emisi dikelola/dikendalikan serta dibuang melalui cerobong.
 Tidak memiliki lubang pengambilan sampel emisi
 Pengambilan sampel dilakukan ditempat yang tidak sesuai aturan (“mulut
cerobong”)
 Posisi lubang sampling tidak sesuai aturan
 Cerobong emisi tidak dilengkapi sarana pengendalian pencemaran udara
 Tidak semua cerobong emisi dilakukan pemantauan
 Periode pemantauan yang tidak rutin ( 1 x per semester);
 Parameter yang dipantau tidak sesuai dengan parameter baku mutu atau
tidak semua parameter di pantau
 Tidak melaporkan kejadian darurat
HASIL EVALUASI LAPORAN PENGUJIAN
LABORATORIUM
• Partikulat : Hasil pengujian oleh laboratorium tidak dilakukan secara
isokinetik (waktu pengambilan sampel singkat)
• Terdapat kemiripan data hasil analisis yang dilaporkan perusahaan
dengan tahun – tahun sebelumnya
• Penulisan hasil lab.
– BME 0.1 penulisan dibawah 0.1 ?? LOD (level of Detection limit)
– Belum sesuai BME (ppm ke mg/m3)
– Konsentrasi terukur dan terkoreksi
• Tidak ada data laju alir (kecepatan x luas diameter)
• Waktu pengambilan sampel
– BMUA 24 jam
– 1 jam utk parameter O3
Memenuhi Hasil Pengu-
BML uran

Periodik /
Usaha / Kegiatan Pelaporan
kontinyu

Alat Pengendali Lokasi Sampling


(Ketentuan
Teknis
Membuang/ Peman- Pemenuhan
Mengeluar- tauan BM
kan Emsisi
PENGELOLAAN EMISI PERUSAHAAN
01 02

Struktur Perencanaan
organisasi Pemantauan
PENGELOAAN
memiliki personel yang EMISI Penyusunan rencana kerja
berkompeten dalam pemantauan terhadap
pengelolaan emisi seluruh sumber emisi

04 03

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pemantauan


Pemantauan
• tingkat pemenuhan baku • Pemantauan manual oleh lab
mutu emisi terakreditasi dan terregristrasi
• perhitungan beban emisi • pengoperasian pemantauan terus
menerus (CEMS)
• parameter yang dipantau
Manual

• oleh laboratorium
eksternal
• data pemantaun : jam
operasi produksi, nama
lab, tgl sampling, petugas
lab, tgl dilakukan analisis,  oleh pihak internal
metoda analisis, hasil perusahaan
analisis  Data pemantauan meliputi
 data rata-rata 1 jam paling
• frekwensi pemantuan sedikit terdiri dari 75%
setiap 6 (enam) bulan per hasil pembacaan data
Semester bagi setiap menit yang sah
 data rata2 harian paling
cerobong emisi
sedikit terdiri dari 75% dari
hasil pembacaan rata - rata
1 jam
 BME dapat terlampau 5%
dengan jumlah 90 data (3
bulan)
 memiliki Quality Assurance
dan Quality Control
Frekwensi Pemantauan Emisi
•Pemantauan Manual 6 (enam) Semester I Semester II
bulan sekali ke laboratorium
eksternal terakreditasi atau rujukan
gubernur Januari Juli

•CEM dilakukan pengukuran setiap Februari Agustus


hari/ aktual data
Maret September

Batas aman pengukuran dan


pengajuan sampling emisi April Oktober

Mei November

Juni Desember
Sumber Emisi :
• Proses Produksi
• Utilitas

Cerobong Emisi Udara

Fugitive Emisi
Persyaratan Peralatan
Teknis Pengendali
Pencemaran
Udara Ambien
Jumlah Parameter

Pelaporan Setiap
Manual Hasil
6 bulan
Pemantauan
Data Series
3 Bulan
Pelaporan Setiap 3
CEM Hasil
bulan

Jumlah Data
Series 3 bulan

Operasi Normal 75% Data Harian (18 jam) % Pemenuhan BM


PERSYARATAN CEROBONG & LUBANG
SAMPLING
 Harus mempunyai lubang
sampling 1 atau lebih
 Lubang sampling harus
terletak di Posisi antara 8 D
dan 2 D
 Ukuran diameter lubang
sampling 3 – 3,5 inchi
 Tersedia tangga untuk naik
 Tersedia platform (tempat
kerja),
 Tersedia alat pengangkut
peralatan
 Tersedia pagar pengamanan
 Tersedia sumber listrik
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
TITIK PENAATAN
(CEROBONG EMISI)
Pengendalian Pencemaran
Udara
PP No.41 / 99 KETENTUAN TEKNIS
CEROBONG
KepMen No.13 thn 1995
Permen No. 7 thn 2007
Permen No. 21 thn 2008 PARAMETER EMISI UDARA
Permen No. 13 thn 2009
Permen 19 tahun 2017

PEMENUHAN BMUE
Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran
Udara Sumber Tidak Bergerak
Kepdal No. 205/1996 PELAPORAN
MANUAL/CEMS
KRITERIA PENILAIAN
5 PENGENDALIAN
KETAATAN PENCEMARAN UDARA
TERHADAP
KETENTUAN
TEKNIS
4
KETAATAN
TERHADAP KETAATAN
PEMENUHAN TERHADAP
BAKU MUTU SUMBER EMISI
EMISI UDARA
KETAATAN 1
TERHADAP KETAATAN
JUMLAH DATA TERHADAP
PERPARAMETER PARAMETER
3 YANG BAKU MUTU
DILAPORKAN
2
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI
CATATAN
Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi,
pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara bergantian
Memantau 100%
yang diwakili satu cerobong dari tiap unit produksi sehingga
seluruh cerobong emisi semua sumber emisi dapat dipantau

Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
Memantau < 100% 2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi
seluruh cerobong emisi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
Sumber emisi tidak wajib pantau
1. Cerobong yang mengalirkan udara masuk, udara keluar dan
kegiatan yang mengeluarkan uap air
2. Genset yang berkapasitas kurang dari <100 HP (76,5 KVA),
--- beroperasi <1000 jam/tahun, yang digunakan untuk kegiatan
darurat yang beroperasi kurang 200 jam/tahun dan yang
digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
3. Cerobong gas buang pada laboratorium
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PARAMETER
BAKU MUTU CATATAN
1. Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu
AMDAL atau UKL-UPL
2. Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-
Memantau 100% UPL menggunakan baku mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun
parameter sesuai
1995
3. Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun
peraturan 2009
4. Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain
yang setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur
parameter SO2 dan total partikulat jika kandungan sulfur dalam bahan
Memantau < 100% bakar ≤ 0,5% berat.
5. Wajib mengukur laju alir dari setiap sumber emisi yang dipantau #kriteria
parameter sesuai baru 2017
peraturan Khusus Untuk Industri Agro
1. Sumber emisi pengering (dryer) dan kamar asap pada industri karet,
pembakaran langsung parameter SO2, NO2, Partikulat, NH3, sedangkan
pembakaran tidak langsung parameter partikulat dan NH3, dengan baku
mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
--- 2. Sumber emisi pengering (dryer) pada industri selain industri karet,
pembakaran langsung parameter SO2, NO2, dan Partikulat, sedangkan
pembakaran tidak langsung parameter partikulat dengan baku mutu emisi
mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
3. Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur SO2, NO2, dan
Partikulat dengan BME mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13
Tahun 1995.
a. Melaporkan data secara periodik:
BIRU KRITERIA KETAATAN TERHADAP
1) Melaporkan pengukuran dengan terus menerus / kontinyu (CEMS):
i. Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data paling sedikit JUMLAH DATA PERPARAMETER
75% dari seluruh data pemantauan rata-rata harian (100%)
ii.Data CEMs rata-rata harian dianggap valid apabila dalam sehari
YANG DILAPORKAN
minimal tersedia 18 jam pengukuran, (data pemantauan
dilampirkan).
1. Melaporkan Secara Periodik :
MERAH
2) Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit dilakukan 1
a. Data pemantauan CEMS setiap 3 bulan tersedia
(satu) kali dalam 6 (enam) bulan, kecuali proses pembakaran
data < 75% dari seluruh data pemantauan,
dengan: dengan pengukuran harian minimal 18 jam.
i. kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling sedikit b. Data pemantauan manual <100% selama
1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; periode penilaian.
ii.kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan 2. Tidak melaporkan hasil perhitungan beban emisi
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; #kriteria baru 2017
iii.kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 3. Tidak Menghitung parameter SO2 dengan neraca
massa bagi kegiatan nikel mate #kriteria baru 2017
(satu) kali dalam 6 (enam) bulan;
4. Tidak melaporkan perhitungan beban emisi sesuai
iv.Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian dengan Baku Mutu Emisi (BME) yang dinyatakan
paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun. dalam beban emisi (industri carbon black dan
b. Melaporkan seluruh parameter sesuai dalam izin pemanfaatan rayon) #kriteria baru 2017
dan/atau pengolahan 5. Tidak melaporkan perhitungan gas rumah kaca
c. Melaporkan perhitungan beban emisi udara #kriteria baru 2017 bagi industri sesuai dengan peraturan yang
berlaku #kriteria baru 2017
d. Melaporkan perhitungan neraca massa bagi kegiatan pengolahan
nikel mate #kriteria baru 2017
e. Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai dengan Baku Mutu
Emisi (BME) yang dinyatakan dalam beban emisi (industri carbon Melaporkan data palsu dan menyebabkan
pencemaran lingkungan
HITAM
black dan rayon). #kriteria baru 2017
f. Melaporkan perhitungan gas rumah kaca yang dihasilkan bagi # Kriteria baru 2017 (revisi Kriteria PROPER
industri sesuai dengan peraturan yang berlaku. #kriteria baru 2017 Permen LH No. 3/2014)
# Mulai berlaku untuk penilaian PROPER 2018
RUMUS PERHITUNGAN BEBAN PENCEMARAN

a) Kriteria existing: mengukur konsentrasi parameter (baku mutu)


b) Kriteria terbaru: mengukur laju alir dan menghitung beban
E = C x Q x [Op.Hrs] x 0,0036
(21  O 2 b m)
C = Cterukur  (21  O 2 )
teru ku r
Q=vxA

dimana:
E = Beban pencemaran (kg/tahun)
C = konsentrasi terkoreksi (mg/Nm3)
Q = laju alir emisi volumetric (m3/detik)
Op.Hrs = waktu operasi sumber emisi (jam/tahun)
0,0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam
Cterukur = konsentrasi emisi sebelum dikoreksi dengan O2 (mg/Nm3)
O2bm = koreksi O2 yang ditetapkan dalam baku mutu (%)
O2terukur = oksigen hasil pengukuran emisi (%)
v = laju alir (m/detik)
A = luas penampang cerobong (m2)
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

1. Melaporkan data secara periodik hasil pemantauan CEMS memenuhi ≥ 95% ketaatan
dari data rata-rata harian yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi
a. Pemantauan manual memenuhi baku mutu 100% tiap sumber emisi
2. Memenuhi BM beban emisi sesuai peraturan.

1. Memenuhi BME Konsentrasi untuk:


a. Data hasil pemantauan CEMS memenuhi <95% ketaatan dari data rata-rata harian
yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi
b. Pemantauan manual memenuhi baku mutu <100% tiap sumber emisi
2. Tidak memenuhi BM beban emisi sesuai peraturan.

---
1. Menaati semua persyaratan teknis cerobong
KRITERIA KETAATAN TERHADAP
2. Bagi industri yang wajib memasang CEMS, peralatan CEMS
BIRU
3.
beroperasi normal
Semua sumber emisi non fugitive emisi harus dibuang
KETENTUAN TEKNIS
melalui cerobong
4. Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi atau
1. Tidak menaati persyaratan teknis cerobong
5.
yang ditunjuk oleh gubernur
Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu yang
2. Tidak memasang CEMS bagi industri yang MERAH
wajib memasang CEMS
ditentukan 3. Tidak memiliki sistem jaminan mutu (Quality
6. Jika CEMS rusak wajib melaksanakan pemantauan manual Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality
setiap 3 bulan sekali selama 1 tahun periode penilaian Control) pada peralatan CEMS #kriteria baru
7. Peralatan CEMS wajib memiliki sistem jaminan mutu 2017
(Quality Assurance) dan Pengendalian Mutu (Quality 4. Pengukuran emisi tidak dilakukan sesuai # Kriteria baru
Control) #kriteria baru 2017 dengan peraturan yang berlaku (isokinetik) 2017 (revisi
8. Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS #kriteria baru #kriteria baru 2017 Kriteria PROPER
2017 5. Tidak mencatat penggunaan genset
Permen LH No.
9. Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi dan jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan
teregritrasi di KLHK atau yang ditunjuk oleh gubernur (back up) #kriteria baru 2017 3/2014)
#kriteria baru 2017 6. Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan # Mulai berlaku
10. Pengukuran emisi dilakukan sesuai dengan peraturan yang yang berfungsi sebagai cadangan #kriteria untuk penilaian
baru 2017
berlaku (isokinetik) #kriteria baru 2017 PROPER 2018
7. Tidak melakukan audit energi #kriteria baru
11. melakukan pencatatan penggunaan genset jam/bulan
2017
yang berfungsi sebagai cadangan (back up) #kriteria baru
2017
12. Melakukan pencatatan penggunaan boiler jam/bulan yang
Membuang emisi gas buang tidak melalui
berfungsi sebagai cadangan #kriteria baru 2017
13. Melakukan audit energi bagi perusahaan dengan konsumsi cerobong dan menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan
HITAM
energi ≥6000 TOE/tahun #penapisan biru ke hijau
CATATAN
1. Industri yang wajib memasang CEMS yaitu unit regenerator katalis, unit pentawaran
sulfur, proses pembakaran dengan kapasitas >25 NW dan apabila kadungan sulfur > 2%,
peleburan baja, pulp dan kertas, pupuk, semen dan karbon hitam
2. Sumber emisi yang mengukur parameter partikulat wajib memenuhi kaidah 2D dan 8D
3. Cerobong unit genset dengan diameter cerobong < 10 cm tidak diwajibkan memiliki
lubang sampling
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN

Memantau seluruh Memantau seluruh


lokasi sesuai dengan parameter sesuai dengan
dokumen lingkungan dokumen lingkungan

Tidak memantau seluruh Tidak memantau seluruh


lokasi pematauan sesuai parameter sesuai dengan
dengan dokumen dokumen lingkungan
lingkungan

--- ---

# Kriteria baru 2017 (revisi Kriteria PROPER Permen LH No. 3/2014)


# Mulai berlaku untuk penilaian PROPER 2018
TERIMA KASIH

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara


Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
“Gedung B Lantai 3”
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410

Anda mungkin juga menyukai