Anda di halaman 1dari 13

TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

Coco : Relasi Keluarga hingga Tradisi Budaya

Ghalif P Sadewa

Abstrak

Keluarga menjadi hal pokok dan pertama dimana relasi diajarkan. Ajaran
moral dan pedoman hidup merupakan bagian eksistensi yang nyata dalam ben-
tuk komunikasi anggota keluarga. Wajar adanya jika tema kasih sayang dalam
keluarga kerap dijumpai pada sebuah film. Kedekatan emosi, persoalan yang
sama, hingga latar cerita membuat tema ini mudah diterima penontonnya.Kon-
flik sederhana namun jika diramu dengan baik tentu akan memikat penonton.
Apalagi jika menyajikan visual yang memukau. Coco adalah perjalanan emo-
sional yang mudah dimengerti. Sebuah perjalanan singkat untuk kembali men-
genal arti keluarga dan wisata budaya Meksiko dalam Dia de los Muertos.
Coco merajut makna kehilangan dan kematian bukan dengan cara klise.
Menyuguhkan hal yang nampak lebih indah dalam memaknai sebuah kematian.
Nafas naratif tak sekedar dari dialog dan konflik antar tokohnya jauh dari hal itu,
Coco menawarkan elemen visual yang menawan. Musik yang saling mengisi
emosional tokoh dengan ujung dramatik adegan yang menguras air mata.

Kata Kunci: film, relasi keluarga, musik, kematian, budaya Meksiko

Abstract

Family becomes the first and most important thing where relationships
are taught. Moral teachings and life guidelines are a real part of existence in
the form of communication of family members. Naturally, if the theme of love in
the family is often found in a movie. The closeness of emotions, the same issues,
to the background of the story make this theme easily accepted by the audience.
Conflict is simple but if mixed well it will certainly attract the audience. Espe-
cially if it presents a stunning visuals. Coco is an easy-to-understand emotional
journey. A short trip to get back to the family and cultural culture of Mexico in
Dia de los Muertos.
Coco weaves the meaning of loss and death not by cliches. Presenting
things that look more beautiful in interpreting a death. Narrative breath is not
just from dialogue and conflict between characters far from it, Coco offers a
charming visual elements. The music that fills each other’s emotional figures
with the dramatic edge of a tear-shedding scene.
Keywords: film, family relations, music, death, Mexico culture

41
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

PENDAHULUAN
Kerja kolektif yang baik dan patut
diacungi jempol memang pantas diberikan
kepada Pixar Animation Studio dan Walt Dis-
ney Pictures. Dari Toy Story Trilogy (1995,
1999, 2010), A Bug’s Life (1998), Finding
Nemo (2003), Cars (2006), dan Up (2009).
Merupakan torehan karya Pixar dan Disney
yang melekat pada masyarakat khususnya
penikmat film bergenre animasi. Tentu ma-
sih banyak lainnya yang sukses dipasaran dan
membawa pulang Piala Oscar sebagai bentuk
capaian tertinggi dalam ranah industri film
dunia. Bukan Pixar pula kalau tidak meman-
jakan mata penggemarnya dengan karakter Gambar 1. Poster resmi film Coco (Sumber : Disney.
tokoh-tokohnya, kedetailan setiap setting, Pixar’s “Coco”)
gerakan animasi yang rapi, audio yang jernih,
Coco bercerita tentang sebuah mimpi
naratif yang baik, dan tentu cerita yang selalu
dan kebudayaan leluhur. Bagi keluarga Miguel
orisinil.Kepekaan Pixar dan Disney dalam
segala hal yang berhubungan dengan musik
menyuguhkan hal baru tanpa mengkesamp-
adalah kutukan.Takdir mereka adalah men-
ingkan isu sosial dalam masyarakat adalah
jadi pembuat sepatu turun temurun,itu yang
kunci sukses yang juga nampak pada film ter-
mereka yakini. Maka tak heran jika Miguel
barunya, Coco (2017). Film animasi dengan
yang masih berusia 12 tahun bercita-cita men-
durasi 109 menit ini terbukti berhasil mem-
jadi musisi dan mengikuti jejak idolanya, Er-
bawa dua penghargaan Oscar tahun 2018 den-
nesta de la Cruz ditentang keluarga besarnya,
gan kategori Best Animated Feature Film serta
bahkan sampai leluhurnya. Jangankan untuk
Original Song untuk salah satusoundtrack-
menggapai hal itu, bermain musik, menon-
snya, Remember Me. Lewat tangan dingin-
ton acara musik, mendengarkan musik, dan
nya, Lee Unkrich mencatatkanprestasiseb-
segala hal yang berhubungan dengan musik,
agaisutradara yang meletakkan Coco sebagai
Miguel harus sembunyi-sembunyi. Loteng
film terlaris di Meksikosepanjangmasa, den-
rumah adalah studio kecil Miguel mengenal
ganmengantongi 43,1 jutadolaratau 582 mil-
karya besar dan perjalanan sang idola serta
iar rupiah(https://www.cnnindonesia.com/
bereksplorasi dengan dunianya, musik.
hiburan/20171204103118-220-259940/coco
masihdominasipuncak box office. Diakses 12 Coco adalah film dengan tema ke-
Maret 2017, pukul 16:02 WIB). luarga. Premis film ini tentang sebuah ikatan
dalam keluarga yang kuat, nilai-nilai dalam

42
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

tradisi, serta penghormatan pada budaya le- canya, maka dalam konteks pembicaraan ini
luhur. Di sisi lain, Coco juga memberikan ia tidak lagi sekedar komunikatif, tidak seke-
tambahan pemahaman nilai tentang unsur bu- dar bisa dimengerti, melainkan telah men-
daya dan tradisi di Meksiko. Penonton diajak jadi skenario ekspresif, yakni skenario yang
memahami serta mengenal perayaan Dia de mengandung muatan-muatan literer, sehingga
los Muertos yang menjadi kepercayaan ma- mampu menggerakan emosi, pikiran, dan jiwa
syarakat Meksiko. Hal ini tentu relevan bagi pembacanya (Ajidarma, 2000:62).
kebudayaan Indonesia. Di Indonesia sendiri
masih banyak kepercayaan akan relasi dunia
Seandainya Pixar adalah superhero
kematian seperti suku Toraja dengan upacara
layaknya tokoh fiksi dalam serial Marvel,
ritual Rambu Solo, suku Jawa dengan sesaji
maka kekuatan supernya pasti adalah kemam-
leluhur (kirim doa leluhur), dan juga budaya
puan untuk membuat penonton empati pada
etnis Tionghoa dengan festival Ceng Beng.
seluruh naratif yang dibangun dalam film
Dia de los Muertos adalah sebuah per- Coco. Skenario sebagai ujung tombak utama
ayaan di Meksiko setiap awal November se- dalam strategi bertutur menjadi pokok per-
bagai bentuk menghormati leluhur dan orang hatian dalam film Coco. Mengunci penonton
yang telah mati. Perayaan ini dipercaya men- menit demi menit dan mulai mempengarui
jadi reuni keluarga besar antara dua dunia, ke- emosi dan psikologi. Pemanfaatan ruang dan
hidupan dan kematian. Itu bukanlah momen waktu imajinasi penonton dibangun dalam
untuk berduka, melainkan mengingat kembali hubungan keluarga yang sederhana.Imajina-
anggota keluarga dan orang-orang yang telah si tak terbatas penonton adalah kunci dalam
berpulang, menjaganya agar tetap dekat di karya besar Pixar.
hati. Begitulah Coco mengenalkan dan men-
Coco bukan sekedar mengambil kisah
gajari relasi dalam keluarga melalui budaya
dan budaya dari Meksiko, tetapi Coco melu-
Latin, Meksiko.
kis kembali kebudayaan Meksiko dengan in-
PEMBAHASAN dah dan tetap menggugah rasa. Dari hal yang
kasat mata seperti penamaan, logat, dan busa-
A. Sederhana Namun Memikat
na hingga yang tak nampak seperti hubungan
Sebuah skenario bisa lebih dari seke-
keluarga.Orang-orang Latin dikenal punya
dar komunikatif, maksudnya lebih dari seke-
kultur keluarga yang erat. Mereka mengenang
dar bisa dimengerti dengan jelas. Lebih dari
dan mengingat masing-masing sanak saudara
sekedar dimengerti, sebuah skenario bisa
baik yang hidup maupun yang tiada. Rasa
menularkan emosi, merangsang pembacanya
hormat dan sayang pada sosok mama atau
untuk berpikir bagaikan suatu karya yang me-
ibu adalah sisi lain karakter orang Latin. Er-
mang dibuat untuk dibaca, sebagai suatu karya
atnya hubungan keluarga inilah yang dikemas
tekstual. Ketika ia mampu mengharukan dan
dalam produk budaya pada film Coco. Adrian
menggugah suatu kehendak pada pemba-
43
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

Molina dan Matthew Aldrich begitu cerdas mudian menjadi konflik yang ditarik keluar
dan peka dalam menggarap naskah film ini. dan lebih luas. Miguel hanya gambaran kecil
Penempatan foto diawal scene menjadi unik bagaimana struktur masyarakat telah mem-
sekaligus penggerak cerita, sebab foto punya bangun batasan-batasan hidupnya dan me-
banyak cerita di baliknya. legetimasinya.Pengakuan sosial menjadi hal
yang penting dan terus dicari dewasa ini, dari
Coco adalah sebuah film dengan cerita
pengakuan inilah keberadaan individu sebagai
yang kaya. Tema keluarga yang diusung men-
bagian sistem masyarakat memiliki peranan.
jadi pijakan kuat dalam menyampaikan gaga-
Menonton Coco seolah melangkah ke dalam
san. Co-Director film Coco yang juga salah
suatu kehidupan yang sedang berlangsung
satu penulis naskahnya, Adrian Molina ber-
dan pengamat ditempatkan sebagai mata ka-
cerita bahwa Coco bukan sekedar film anima-
mera obyektif. Budaya, backstory para tokoh,
si yang menawarkan dunia imajinasi namun
hingga pada persoalan lingkungan diceritakan
juga membawa pesan. Perjuangan Miguel
secara ringan. Kilas balik terasa memperkuat
dalam meraih mimpinya di antara sejum-
dalam bertutur tiap scene. Film ini seperti du-
lah tekanan dari keluarga. “Tidak hanya itu,
nia yang bahkan sudah bekerja sebelum pe-
film ini juga akan menceritakan tentang pent-
nonton mengintipnya, inilah salah satu aspek
ingnya keluarga dan menghormati leluhur,”
terhebat dalam film Coco.
ujar Adrian Molina melalui siaran pers-
nya (https://www.bernas.id/62278-seperti- Semuanya menekankan pentingnya
dugaan-coco-menang-kategori-film-animasi- cara bertutur yang dramatik, demi keterikatan
terbaik-oscar-2018.html. Di akses 26 Maret penonton pada jalan cerita, dan sukses komer-
2018, pukul 15.00 WIB). sial film yang dibuat. Setiap perkemban-
gan cerita selalu dihubungkan dengan reaksi
Dalam tema besar ini, Coco menyu-
psikologis yang akan terjadi pada penonton
guhkan plot-plot yang membangun terjadinya
(Ajidarma, 2006:21).
konflik sebagai penghambat tokoh utama.
Joseph M Boggs dalam bukunya The Art of
Watching Film (1992), berpendapat bahwa
tema dalam suatu film juga berguna sebagai
pernyataan sifat manusia. Dimana film mem-
berikan fokus pada tokoh universal atau rep-
resentatif yang karakter tokohnya mewakili Gambar 2. Potongan adegan ketika Miguel meminjam
manusia secara umum, mereka digunakan gitar musisi jalanan di tengah kota
sebagai tumpangan sinematik untuk mem- ( Sumber : Disney.Pixar’s “Coco”)
berikan ilustrasi mengenai beberapa kebena-
ran tentang sifat manusia yang selama ini Sebuah cerita yang bagus adalah cerita
telah ada dan berkembang dalam masyarakat yang dituntut mampu mengikat dan mengung-
sosial. Persoalan dari ranah keluarga ini ke- kung perhatian penonton. Mulai dari kesatuan
44
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

plot, masuk akal dan benar-benar terjadi, dan disematkan dalam film ini. Dari foto yang ada
bagus. Dalam hal kebenaran, pembuat film dialtar tanpa kepala kakek bunyut Miguel. Gi-
dapat menciptakan kebenaran dengan ber- tar yang sama dengan makam Ernesto, hingga
macam-macam cara. Kebenaran yang secara lagu Remember Me. Pecahan puzzle semakin
lahiriah dapat dilihat, kebenaran batin dari si- jelas ketika Miguel terjebak dalam dunia mati
fat manusia, dan juga kemiripan artistik dari dan berjumpa Hector dengan kilas balik per-
“kebenaran” dimana seoarang pembuat film jalanan hidupnya. Nenek Imelda yang juga
membimbing penontonnya keluar dari dunia ibu Coco pun hadir sebagai penguat drama-
nyata lantas masuk ke dalam dunia imajiner tiknya. Lantas ketika semua telah menemu-
cerita. Kompleksitas yang demikian rapi dan kan titik terang, barulah puncak melankolis
terjalin dalam plot tersusun rapi dalam film film ini nampak. Adegan Coco yang semakin
Coco. lupa akan kenangan dan Miguel yang beru-
saha mengingatkan Hector padanya berujung
Meskipun tokoh utama film ini adalah
sia-sia. Hanya petikan gitar dan lantunan Re-
Miguel dengan mimpinya sebagai musisi
member Me yang mampu mengkoyak ingatan
namun justru nenek Coco yang namanya di-
rapuh Coco kembali pada fase paling dike-
jadikan label bukan Migeul atau bahkan Er-
nangnya, Papa Hector. Dari sebuah laci, Coco
nesto De La Cruz. Tampaknya Pixar sejak
memberikan potongan foto wajah Hector yang
dini ingin menunjukkan kepada penonton
sejak film dimulai sesungguhnya adalah clue
secara tersirat bahwa film ini bukan tentang
utama kemana film ini akan bergulir.
perjuangan Miguel semata atau keindahan du-
nia mati namun sebuah relasi keluarga. Mama B. Meramu Elemen Visual
Coco adalah nenek buyut kesayangan tokoh
utamanya, Miguel dan juga seluruh keluarga
besar Abuelita. Dari Cocolah lagu-lagu Er-
nesto De La Cruz dikenal yang pada akhirnya
kita semua tahu bahwa semua lagu yang dib-
awakan adalah ciptaan Hector. Coco memang
bukan tokoh utama dalam film ini namun dia Gambar 3. Potongan adegan loteng tempat Miguel
belajar musik dan bernyayi
tokoh kunci bagaimana alur cerita bergerak.
Beberapa judul tertentu mungkin dimaksud- ( Sumber : Disney.Pixar’s “Coco”)

kan untuk mengarahkan perhatian kita pada


Hal lain yang menjadi senjata dalam
sebuah adegan kunci dalam sebuah film yang
film animasi Coco adalah visual. Tak dapat
pantas untuk dikaji secara khusus, jika kita
dipungkiri, bahwa selain memperoleh cerita
menyadari bahwa judul film itu dipetik dari
yang bagus penonton juga ingin mendapatkan
adegan tersebut (Sani, 1992:75).
pengalam visual yang menggugah rasa. Maka
Mengkaji tokoh Coco maka penonton dalam menikmati sebuah film tentu ada dua
akan mengerti serpihan-serpihan konflik yang aspek besar yang membentuknya. Segi nara-
45
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

tif dan segi sinematografi. Oleh karena unsur tos sebagai settingnya.Lima hal itu antara lain:
visual adalah alat dasar film dalam berkomu-
1. Papel Picado
nikasi, maka ia merupakan faktor yang sangat
Papel Picado adalah sebutan orang Me-
penting. Dalam urusan sinematografi, detil-
ksiko untuk seni papercutting. Sebuah
detil gambar pada Coco dikerjakan tidak den-
seni dari lembaran kertas yang dipotong
gan asal. Hal ini ditunjukan dengan shot land-
menurut pola tertentu membentuk gambar
scape kota, jalanan, hingga pada shot-shot
dan dimaknai berbeda setiap kultur serta
close updalam menciptakan arti-arti simbo-
negara. Papel Picado merupakan salah satu
lik. Semuanya dipikirkan dengan matang dan
karya seni tradisional Meksiko dipergu-
perhitungan. Gambar yang hidup dan seakan
nakan sebagai umbul-umbul atau hiasan
nyata. Bahkan saat masuk kedunia kematian
di jalan-jalan dalam acara tertentu. Papel
dan perayaan dalam dua alam yang berbeda,
Picado atau seni papercutting sering dijadi-
Coco memberikan sentuhan yang berbeda
kan dekorasi pada saat perayaan hari orang
baik. Kematian yang identik dengan sesuatu
mati.Penggunaan Papel Picado pada film
yang kelam justru divisualkan sebaliknya,
Coco justru ditempatkan dimenit pertama
disuguhkan dengan cara Pixar. Penampakan
sebagai eksposisi keluarga Miguel serta
yang berwarna-warni meskipun tak mengu-
persoalan yang nampak dari luar dalam
rangi emosional dalam segi bertutur.
keluarganya. Selain sebagai urutan silsilah
Georges Melies seorang pembuat keluarga sebetulnya diawal film dengan
film dari Perancis yang mengawali debutnya penggunaan Papel Picado penonton sudah
dengan film fantasi memiliki pandangan lain dibawa secara perlahan dalam pembahasan
dalam pemanfaatan sinematografis sebuah tema keluarga serta Coco yang kehilangan
film. Salah satunya, sudut pandang sinema- sosok Ayahnya yang diakhir cerita diketa-
togafi fantastik. Yakni sudut pandang yang hui bahwa Hector adalah ayah Coco yang
meramu dan mengakali segala bahan menjadi tak lain kakek buyut Miguel.
fantasi, menajubkan. Di dalamnya termasuk
2. Anjing Xolo
segala siasat untuk menciptakan ilusi, seper-
ti: penataan cahaya, trik foto, gerak kamera, Dante, anjing jalanan yang mengikuti Mi-
warna, dan juga unsur pendukung dalam suatu geul kemanapun dia melangkah. Bahkan
mise en scene. Sebagai suatu seni baru, film saat Miguel diam-diam belajar musik,
memiliki kemampuan menciptakan ilusi atau Dante adalah teman yang selalu menden-
fantasi (Sugiharto, 2013:318). garkannya. Hal ini terlihat saat dalam per-
cakapan, dimana Miguel telah memberi
Dalam hal ini, ada lima hal yang di-
nama untuk anjing liar dan diperingatkan
visualkan dengan kuat pada film Coco dan
oleh neneknya (Abuelita). Dante pula yang
mewarnai ceritanya. Lima elemen ini sangat
mengikuti Miguel ke dunia kematian dan
mendukung dan mempengaruhi jalan cerita
menyelamatkannya dari kekejaman Er-
Coco serta Meksiko dengan Dia de los Muer-
46
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

nesto De La Cruz.Dante merupakan jenis warna jingga menyala. Nama ilmiahnya


anjing Xoloitzcuintli khas Meksiko yang Tagetes erecta atau orang Meksiko sering
tidak memiliki bulu. Nama Xoloitzcuintli menyebutnya flor de muertos (bunga orang
berasal dari dua suku kata dalam bahasa mati).Dalam era Aztec, bunga berwarna
Aztec, yaitu “xolotl” yang berarti dewa jingga terang dimaknai sebagai simbol
petir dan kematian, serta “itzcuintli” atau dari matahari (http://hiburan.metrotvnews.
anjing. Menurut kepercayaan Aztec, anjing com/film. Diakses 20 Maret 2018, pukul
Xolo diciptakan oleh dewa sebagai pen- 08.00 WIB).
jaga yang hidup dan penuntun arwah yang Dalam film Coco, bunga Marigold mun-
hendak menuju dunia bawah lewat Mict- cul di sepanjang jalan menuju tempat pe-
lan (http://hiburan.metrotvnews.com/film/ makaman dari rumah-rumah penduduk.
GbmJB39k-lima-elemen-visual-meksiko- Marigold juga ada saat Miguel memetik
dalam-film-coco. Diakses 20 Maret 2018, gitar miliki Ernesto, jembatan penghubung
pukul 08.00 WIB). dunia kematian juga merupakan susunan
3. Ofrendas Marigold yang tertumpuk menyala-nyala.
Ofreda atau persembahan seperti sesaji Kelopak bunga ini pula yang membawa
dari sekumpulan benda, makanan, dan juga Miguel kembali kedunia orang hidup.
foto leluhur yang diletakkan di altar ritual 5. Calaveras
selama perayaan Dia de los Muertos. Foto Jika Papel Picado adalah seni papercutting
leluhur dipasang secara tersusun dari pal- ala Meksiko, maka Calaveras adalah seni
ing buyut hingga paling muda. Kenangan lukis mereka untuk menggambrakan teng-
tentang mereka diceritakan secara turun korak leluhurnya. Gambar tengkorak ini
temurun oleh anggota keluarga yang leb- menjadi simbol perayaan Dia de los Muer-
ih tua, dalam kisah Coco nenek Abuelita tos dan muncul dalam berbagai hiasan,
memiliki adil besar dalam susunan cerita. kostum, make-up, hingga bentuk makanan.
Coco menunjukkan Ofreda sama sep- Desain visual karakter arwah dunia orang
erti seni papercutting, diawal film. Tokoh mati dalam film Coco mengadaptasi ikon
Miguel dikenalkan kepada penonton saat khas tengkorak ini dengan memberikan
ia memandangi Ofreda di altar rumahn- sentuhan pada mata, susunan tulang, dan
ya. Ofreda menjadi elemen penting cerita baju yang dikenakan supaya dapat mem-
karena persembahan ini berkaitan dengan berikan penekanan emosi serta strata sosial
kenangan akan sosok yang telah mati. meskipun mereka sudah menjadi arwah.
Kenangan dan relasi keluarga inilah yang
Kelima elemen visual diatas adalah ha-
akan menjadi alur dan tema besar Coco.
sil yang ditemukan dalam riset dan diterapkan
4. Marigold pada film Coco baik sebagai identitas maupun
Meksiko punya jenis bunga Marigold ber- simbolik. Film mendekontruksi ulang pen-

47
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

galaman yang didapat dan memang terjadi di Coco yang berkisah tentang musik dan relasi
budaya Meksiko. Dari sebuah realitas objektif dalam keluarga.
diubah menjadi gerak akal subyektif. Aspek Pada saat orang dapat menyajikan
rekayasa ulang pada film Coco bukan sekedar suara realistik dengan menambahkan dialog
proses imitasi atau jiplakan semata, melain- dan efek suara yang direkam, musik sudah
kan membentuk ulang kenyataan yang kre- membuktikan bahwa ia adalah pengiring yang
atif.Melalui film sebagai metabahasa, identi- sangat efektif untuk emosi dan irama yang di-
tas subjek dan cara film memaknai peristiwa padukan dengan gambar yang dibentuk di atas
dibentuk agar menciptakan hasrat baru dan layar putih (Sani, 1992:159).
cara pandang baru dalam suatu keadaan. Me-
Musik dan lagu dalam sebuah sinema
lalui elemen visual, Coco mendobrak identik
terbukti memiliki peranan yang saling mem-
dunia kematian yang suram dan cenderung
butuhkan dan mengisi. Tak terkecuali dalam
dengan kontras tajam, warna gelap, atau per-
film “Coco”. Lagu Remember Me dijadikan
mainan cahaya yang memiliki perbandingan
salah satu original soundtrack yang terbukti
tinggi (low key). Hal inilah yang membuat vi-
menyentuh rasa penonton dan mendapat apr-
sual Coco merupakan bentuk subversi terha-
esiasi pada perhelatan Academy Award 2018.
dap tendesi naratif dominan dalam masyara-
Remember Me ditulis oleh Kristen Anderson-
kat. Pada titik ini, film berfungsi sebagai kritik
Lopez dan Robert Lopez. Scoring musik di-
atas ideologi yang dominan. Konsekuensinya
lakukan oleh Michael Giacchino. Di samping
dari siasat itu, karakter-karakter dalam film
itu, Remember Me juga dihadirkan dalam
itu tak bisa diidentifikasi secara pasti dan final
empat versi yang memiliki unsur harmoni
(Sugiharto, 2013: 324).
berbeda dengan tujuan berbeda pula. Versi
pertama dinyanyikan oleh Ernesto de la Cruz,
C. Kekuatan Musik Dalam Film
penyanyi legendaris yang di idolakan oleh
Musik adalah sebuah elemen penting tokoh utama, Miguel. Irama pada musik ini
dalam sinema, sebuah alunan nada-nada dina- menghentak keras, enerjik khas musik latin.
mis mampu mempengaruhi emosional dalam Ada dominasi permainan gitar dan terompet
film. Musik adalah bahasa yang universal dan sama persis dengan visualisasi tokoh Ernesto.
paling mudah dimengerti oleh setiap awam, Memiliki kekuasaan, seorang bintang, leg-
maka tak heran jika dalam musik tak luput enda, dan juga penggerak musik di Meksiko
suatu pesan khusus yang disematkan. Baik itu dalam film Coco. Versi kedua dinyanyikan
gagasan ide maupun perspektif lain. Seiring oleh Hector yang tak lain adalah kakek Mi-
berkembangnya teknologi film, maka musik geul. Pada versi ini, Remember Me jauh dari
memiliki peranan besar didalamnya. Musik kesan keras namun justru melankolis dengan
menjadi bagian primer bagi sebuah sinema. iringan gitar akustik. Nuansa serupa ditunju-
Perlahan musik mulai berevolusi menjadi un- kan dalam versi ketiga yang dibawakan oleh
sur pembangun naratif. Begitu pula pada film Miguel saat film hampir selesai dengan ne-
48
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

nek Coco yang duduk termenung. Disinilah tapi pada akhirnya musik ini disalahartikan.
kekuatan dan romantis dari Remember Me Karena salah kaprah, musik membawa mer-
begitu mengikat pendengar dan penonton. eka kepada hasrat kebebasan individu yang-
Versi keempat nerupakan soundtrack resmi menghasilkan sebuah pengkhianatan dalam
yang muncul pada akhir film. Irama terkesan struktur keluarga.Pengingkaran ini dilakukan
lebih pop serta modern ketimbang lainnya. oleh Miguel dengan memuja musik sebagai
Kesan riang, gembira, dan sukacita nampak jalan hidupnya. Mengumpulkan artefak idol-
dalam harmonisasinya. Hal ini dikuatkan den- anya, bermain gitar butut kesayangannya,
gan visual dimana Coco bertemu kedua orang dan berulang-ulang menonton video musik
tuanya pada dunia kematian dan Miguel kini Erneto.Musik pun jadi pematik utama untuk
telah bebas memainkan musik dirumahnya. memperjuangkan sebuah revolusi dalam skala
kecil, diri Miguel. Tanpa disadari, musik turut
Musik, sebagai hiburan harus berdiri
berperan vital dalam menyatukan potongan-
sendiri, tetapi sebagai musik latar belakang
potongan tangga dramatik. Film ini memiliki
film tidak boleh menarik perhatian sebagai
tipe lagu-lagu melankolis tentang kehilangan
musik sendiri. Musik itu harus membantu
yang selalu efektif menyayat hati, terutama
dalam membimbing keadaan jiwa (mood) pe-
pada lagu Remember Me. Dari lagu inilah
nonton, tetapi tidak boleh sedemikian kuat,
kebenaran mulai terungkap perlahan-lahan
sehingga menggangu perhatian untuk gam-
hingga pada klimaks dan penyelesaian.
barannya. Musik harus dipergunakan sebagai
introduksi, untuk membimbing, dan menandai Aliran fikiran modern beranggapan,
emosional cerita (Livingstone, 1969: 127). bahwa musik boleh, pada kesempatan-kesem-
patan yang tepat, bukan sekedar menuntut per-
Miguel yang lahir dan besar di kelu-
hatian kita secara sadar, tapi ia bahkan boleh
arga pengrajin sepatu bernama Rivera (Mek-
menguasai gambar, selama ia pada dasarnya
siko) memiliki impian lain, musisi. Rivera
tetap merupakan satu perpaduan dengan un-
adalah perusahan sepatu yang produktif,
sur-unsur visual, dramatik, dan irama sebuah
konservatif, tradisional, dan legenda karena
film sebagai keseluruhan (Sani, 1992:161).
diteruskan turun-temurun. Bila masyarakat
Meksiko memiliki ikatan erat pada seni musik Musik didalam film digunakanuntuk-
maka tidak pada keluarga besar Rivera. Musik menambahkandramatisasidalamsebuahcerita.
adalah hal kelam, kutukan, bencana, dan hal Karenadenganmenggunakanmusik, pem-
yang harus dijauhi. Nada, ketukan, alat musik buat film dapatmengendalikanemosipenon-
terutama gitar sangat mereka membenci. tondalammengikuticerita. Musikdalam film
Kebencian pada musik yang sangat menga- dapatdigunakanuntukmenaikanataumenu-
kar ini membuat keluarga Rivera memisah- runkanemosipenonton, sesuaidengankebu-
kan diri dari kegiatan sosial bertema musik. tuhancerita. Kehadiranmusikdigunakanun-
Musik, pada adegan pembuka adalah sesuatu tukmerangsangdanmengarahkanperasaa-
yang sangat dielukan oleh keluarga Rivera, nsesuaidenganapa yang dilihatsecaravisual
49
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

:senang, sedih, takut, tertekan, dan lain-lain. yang menggunakan peranan musik dan lagu
Sumber dramatis darimusikdalamsebuaha- dengan baik selain pada adegan ending adalah
degandapatbersifatberkaitandenganadegan, saat Miguel dan Hector meminjam gitar pada
ataufungsionaldanrealitas. temannya di tepi pantai. Saat itulah Miguel
baru tahu bahwa kemampuan Hector dalam
memainkan alat musik dan bernyanyi. Lagu
yang dibawakanpun merupakan ucapan teri-
makasih sekaligus kata perpisahan untuk te-
mannya. Sebuah kematian yang sebenarnya,
tanpa kenangan dan dikenang. Seiring bergu-
Gambar 4. Potongan adegan konser Ernesto di dunia
kematian ( Sumber : Disney.Pixar’s “Coco”) lirnya waktu, musik bukan lagi latar dalam
sinema untuk mengisi ruang kosong, musik
Musikfungsional, yaitumusik yang
bukan lagi berbicara aspek bunyi dalam ben-
digunakanuntukmenambahkandramatisasi-
tuk seni pertunjukan semata. Lebih dari itu,
didalam film, yang berasal dari luar ruanga-
musik bahkan mengandung pesan kuat yang
degan cerita, biasa disebut musik ilustrasi.
mampu membangkitkan jiwa dan membentuk
Musik yang didengar oleh penonton tidak be-
perspektif baru dalam satu kesatuan sinema.
rasal dari sumber suara dalam adegan maupun
didengar oleh karakter dalam adegan.Sedang- Terkadang musik juga membentuk
kan musik realitas, yaitu musik yang berasal kombinasi-kombinasi yang unik dengan citra
dari dalam ruang adegan cerita. Fungsinya visual untuk menciptakan tataran tambahan
untuk menciptakan kesan realita, contohnya yang lebih hidup, seperti beberapa potongan
musik ketika tokoh Miguel menyanyi dipang- adegan festival musik di dunia kematian atau
gung dalam dunia kematian dengan lagu Un juga pada malam puncak Ernesto tampil di
Poco Loco. Dalam hal ini, musik yang diden- depan jutaan penggemarnya. Tingkat atau
gar oleh penonton juga didengar oleh karakter lapisan ironis yang tinggi sekali dapat di-
dalam film. capai dengan mempergunakan musik yang
mengingatkan pada suatu rasa yang bertolak
Seringkali musik juga berfungsi me-
belakang dengan rasa yang dikesankan oleh
lebihi peranannya sebagai sesuatu yang bersi-
peristiwa yang nampak (adegan Ernesto duet
fat saling mengisi dan melayani serta men-
dengan Imelda dan Hector mengiringi dengan
duduki fungsi “bercerita” yang penting. Hal
gitar akustik). Lapisan musik dalam visual ini
ini khusus kita temui pada hal-hal dimana
bukan disuguhkan sebagai pemanis semata
keadaan fikiran seorang tokoh mengalami pe-
namun adalah kisah panjang yang mengi-
rubahan cepat dan radikal yang tidak dapat
kutinya. Bagaimana awal mula karis Ernesto,
diutarakan melalui gambar dan kata-kata den-
bagaimana kehidupan Hector dan Imelda jauh
gan cara yang memadai (Sani, 1992: 165).
sebelum ia meninggalkan Coco ketika kecil
Salah satu contoh dalam film Coco hingga pada rasa membenci yang tertanam
50
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

dalam hati Imelda. Visual dan musik saling dengan baik. Budaya ziarah pada saat peray-
tumpang tindih dalam melakukan peranannya. aan Dia de los Muertos dipercaya memberi
harapan agar arwah sanak saudara yang telah
D. Kematian Tak Melulu Menyeram- mati bisa berkunjung kembali ke dunia orang
kan hidup.
Secara mudah setting adalah waktu
Dia de los Muertos adalah hari raya di
dan tempat dimana cerita dalam film berlang-
sung. Semakin detail penggambaran setting Meksiko untuk mengenang orang yang sudah
maka semakin mudah penonton memahami tiada. Pada hari itu (tepatnya tanggal 1 dan 2
latar belakang ceritanya.Dalam memilih set- November) dipercaya leluhur yang sudah me-
ting ada empat faktor yang perlu dipertim-
ninggal akan mendatangi rumah kerabat yang
bangkan menurut Boggs (1992) dalam The
Art of Watching Film, yaitu : faktor temporal, masih hidup, selama mereka masih diingat.
faktor sosial ekonomi yang berlaku, faktor Hal tersebut dijadikan stake dalam film ini,
adat istiadat, dan faktor geografik. Keempat sebuah tradisi yang telah mengakar di sosial
faktor ini mempunyai efek yang penting ter-
masyarakat Meksiko. Masyarakat Meksiko
hadap konflik dan karakter tokohnya. Begitu
pula yang dilakukan oleh Pixar ketika memil- meyakini, orang yang sudah mati tidak akan
ih Meksiko dengan Dia de los Muertos seb- benar-benar pergi, mereka tetap ada secara
agai setting penting dalam film Coco. rohani, sampai tidakada lagi yang mengenang
mereka. Kenangan yang membuat mereka
seakan masih hidup dan tinggal dalam hati
melalui cinta.Kegiatan dalam perayaan Dia
de Muertos antara lain membersihkan makam
leluhur dan menghiasinya dengan berbagai
ofrenda (persembahan), dan tentu saja seluruh
Gambar 5. Potongan adegan saat Miguel bertemu elemen keluarga menghiasi rumah mereka
dengan keluarga besarnya di dunia kematian dengan membuat altar.Detail-detail benda-
( Sumber : Disney.Pixar’s “Coco”) benda seperti sesaji, foto, makanan kesukaan
yang ditata rapi disetiap meja rumah hingga
Selain memiliki cerita yang kaya, Coco kelopak bunga marigold dan arwah binatang
punya tokoh yang bisa dengan mudah di apr- sebagai binatang penuntun di alam baka.
esiasi sebagai figur masyarakat sendiri. Film
Setting pada film Coco adalah pantu-
ini bicara tentang sebuah keabadian diri lewat
lan karakter orang Meksiko yang ingin dibi-
seni, dengan karya, dengan menciptakan ses-
carakan oleh pembuatnya. Orang Meksiko
uatu, dan dimiliki oleh cinta maka orang akan
divisualkan memiliki relasi yang kuat dalam
terus membicarakan sekalipun telah mati. Ad-
nilai-nilai keluarga. Keluarga sebagai pusat
egan yang menunjukan orang Meksiko ber-
dari struktural sosial, maka menghormati ke-
ziarah kepemakaman pada film Coco adalah
luarga adalah hal yang penting dan terutama.
salah satu hasil riset yang diimplementasikan
Lingkungan dimana Miguel hidup dapat mem-
51
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

berikan gambaran pemahaman karakternya Coco. Tergantung bagaimana si kaya dalam


kepada penonton, terutama dalam hubungan hal ini Ernesto ingin menjupai dan memilih
dengan efek yang dimiliki manusia terhadap siapa melalui regulasi yang ia mainkan.
lingkungan yang dia kuasai.Dengan memotret de- PENUTUP
tail-detail tertentu yang terdapat dalam sebuah setting,
Coco adalah film yang mengajarkan
sutradara dapat menekankan aspek kasar dan jorok atau arti kematian dengan cara yang menyenang-
ciri –ciri romantis dan ideal dari sebuah lingkungan kan sekaligus membangun arti relasi keluarga
(Sani, 1992:195). yang sederhana namun kokoh. Dalam kasus
ini, Coco mengajarkan kita tentang sudut pan-
Pada dunia kematian yang digambar-
dang moralitas, sosial, dan pedoman hidup.
kan dalam film Coco penonton seakan meli- Hal ini tentu membantu kita memperoleh
hat bahwa sosial ekonomi seakan mengikuti pengertian yang lebih jelas tentang aspek ke-
kemana manusia itu pergi. Misalnya, hanya hidupan, fitrah manusia, pengalaman hidup,
dan kondisi manusia. Coco memiliki kekuatan
dengan pemilihan busana saja penonton den-
gagasan yang membicarakan hal yang kasat
gan mudah mengidentifikasi golongan manu- mata hingga tak nampak oleh mata, relasi
sia dalam film Coco. Pemusik selalu dengan dan cinta. Sosial, kultural, hingga intelektual
setelan jas dan alat musiknya, orang biasa disuguhkan tanpa menggurui sedikitpun pada
penonton. Namun memberi dorongan kepada
dengan busana sehari-harinya, publik figur
kita bagaimana memposisikan keluarga dalam
dengan busana mewah dan warna megah yang hidup. Baik melalui naratif, penokohan, sin-
disandangnya, sedangkan kaum marginal dan ematografi, tata cahaya, setting, suara dan
terpinggir disematkan busana yang terkoyak. editing semuanya memiliki sumbangan yang
efektif dalam mengkomunikasikan pesan po-
Belum lagi berbicara soal tempat tinggal yang
kok film ini.
memiliki kesenjangan cukup jelas antara si
Kebenaran tetaplah kebenaran, sejauh
kaya dan si miskin. Untuk bisa menikmati dan
mana Hector menyimpannya maka akan ada
melihat pentas seorang superstar masyarakat waktu yang tepat bagi Imelda dan juga Miguel
harus berlomba agar mendapatkan tiket gratis mengetahui hal itu. Maka tak heran jika pada
berjumpa dengannya. ending film, rumah kediaman Miguel menjadi
perpustakaan bagi artefak Hector. Perjalanan
Tingkat sosial dan ekonomi yang musisi dan tulisan lagunya terpampang dis-
menjadi pusat perhatian dalam dunia kema- ana. Miguel memainkan gitar dengan riang
dan sukacita ditengah keluarga besarnya (du-
tian seakan mengingatkan kita bahwa betapa
nia nyata dan dunia orang mati, tampak pula
manusia telah terkotak-kotak dalam konteks arwah Hector dan mama Coco). Film Coco
yang paling nyata, harta dan kekuasan. Un- memiliki unsur kuat sekaligus efektif untuk
tuk mampu menuju lingkaran yang terpan- masuk keruang bawah sadar penonton dalam
menyampaikan pesan untuk mencintai kelu-
dang maka masyarakat harus siap memasuki
arga kita masing-masing. Sebuah pesan uni-
sebuah arena besar dengan segala bentuk versal yang disematkan dalam hubungan yang
permainan dan aturan yang telah ada. Sosial relevan saat ini.
ekonomi layaknya sebuah permainan yang
dengan mudah bisa dibolak-balik dalam film

52
TEROB VOLUME VIII NOMOR 1 OKTOBER 2017

DAFTAR PUSTAKA
Ajidarma, Seno Gumira. 2000. Layar Kata.
Yogyakarta : Yayasan Bentang
Budaya.
Boggs, M Joseph. 1992. The Art of Watching
Film atau Cara Menilai Sebuah
Film. Terjemahan Drs.
Asrul Sani. Jakarta : Yayasan Citra.
Livingstone, Don. 1969. Film and The Direc-
tor. New York : Capricorn Book.
Sugiharto, Bambang. 2013. Untuk Apa Seni?.
Bandung : Matahari.
Pustaka Laman
https://www.bernas.id/62278-seperti-dugaan-
coco-menang-kategori-film-animasi-terbaik-
oscar 2018.

http://www.cnnindonesia.com/hi-
buran/20171204103118-220-259904/coco
masih dominasi puncak box
office.

http://hiburan.metrotvnews.com/film/Gbm-
JB39k lima elemen visual meksiko dalam
filmcoco.

53

Anda mungkin juga menyukai