Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Taman Impian Jaya Ancol Bagi

Masyarakat Pademangan Dan Sunter Agung Pada


Abad 20-21

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Paraktikum


Sejarah

Oleh

Fadhlurrahman Falah

11180220000128

SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya dapat menyelesaikan
Laporan tentang "Pengaruh Taman Impian jaya Ancol Bagi Masyarakat Pademangan Dan
Sunter Agung Pada Abad 20-21" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan yang menjadi tugas Museum
dan Kearsipan dengan judul " Pengaruh Taman Impian jaya Ancol Bagi Masyarakat
Pademangan Dan Sunter Agung Pada Abad 20-21 ". Disamping itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan laporan ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga laporan ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap laporan ini
agar kedepannya bisa diperbaiki.

jakarta, 10 juni 2021


BAB 1

Latar belakang

Seperti yang kita ketahui, kota Jakarta yang sangat metropolitan ini, dari segala sudut, tengah,
pinggir Jakarta mempunya peristiwa pristiwa sejarahnya tersendiri termasuk ke lokalan dalam di
daerah tersebut, namun kali ini saya akan membahas sejarah local dalam pembagunan Jakarta,
tepatnya di Jakarta utara, yaitu pembangunan tempat hiburan, yaitu ancol. Mungkin tidak heran
lagi Ancol menjadi tempat favorit hiburan semua usia, dan apalagi anak generasi milenial, saya
sebagai masyarakat Jakarta utara sangat senag karna di daerah saya mepunyai tempat hiburan,
kali ini saya akan mebahas perkembangan sejarahnya, Taman Impian Jaya Ancol ini bertepatan
JL. Lodan Timur, Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Indonesia.

tanggal 4 Juni 1956 memperlihatkan Presiden Sukarno dan Guntur Sukarnoputra, yang saat itu
berusia 12 tahun, mengendarai Dumbo, salah satu wahana paling menarik di Disneyland,
Amerika Serikat. Selama kunjungan itu, hampir setahun setelah taman hiburan itu mulai dibuka,
Sukarno menikmati dan menunjukkan antusiasme yang sama seperti putranya.

Sukarno mengunjungi Disneyland, Hollywood, dan tempat hiburan lainnya dalam lawatan
selama kurang lebih tiga pekan di Amerika Serikat. Dari sinilah Sukarno ingin Indonesia
memiliki taman hiburan serupa. Ketika ada usulan untuk menjadikan kawasan Ancol yang
berawa-rawa dan bersemak belukar sebagai kawasan industri, Sukarno menolaknya. Dia ingin
mewujudkan mimpinya, membangun kawasan itu sebagai objek wisata.

Menurut Sugianto Sastrosoemarto dan Budiono dalam Jejak Soekardjo Hardjosoewirjo di Taman
Impian Jaya Ancol, sejak abad ke-17 Ancol sudah menjadi daerah wisata. Saat itu Ancol
merupakan kawasan pantai yang indah dan bersih. Di sana berdiri banyak rumah peristirahatan
kaum elite Belanda. Bahkan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-25 Adrian Valckenier (1737-
1741) memiliki rumah peristirahatan yang besar dengan taman luas.
Situasinya berubah ketika malaria melanda Batavia pada awal abad ke-19. Ancol tak luput dari
serangan malaria. Orang-orang Belanda pun tak berani berkunjung, apalagi tinggal, di sana.

Ahli sejarah Jakarta, Alwi Shahab menulis bahwa Ancol yang ditinggalkan menjadi hutan
belukar dan sarang monyet. Di malam hari, kawasan itu menjadi tempat indehoy lelaki hidung
belang dan pekerja seks komersial. Playboy kaya raya Oey Tambahsia dan sejumlah warga tajir
lainnya sering bersenang-senang di sana. Mereka memiliki soehian atau rumah pelesiran
bernama Bintang Mas. Di salah satu vilanya, konon, Oey membunuh seorang gadis.

Pada 14 September 1946, para korban dimakamkan-ulang secara layak di Pemakaman Ancol.
Pemakaman itu berisi lebih dari 2.000 korban, banyak dari mereka tak diketahui namanya.

Setelah Indonesia merdeka, Jakarta mulai berbenah. Ancol, yang tadinya sering disebut tempat
“jin buang anak”, disulap menjadi kawasan wisata lewat Keputusan Presiden mengenai Panitia
Pembangunan Proyek Ancol dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1960. Sukarno menunjuk
Gubernur DKI Jakarta Soemarno Sosroatmodjo sebagai pelaksana pembangunan Proyek Ancol.
Rumusan masalah
1. Apa penyebab adanya taman hiburan Ancol?
2. Apakah Dampak adanya Taman impian jaya nacol bagi masyarakat Pademangan dan
sunter agung?
3. Bagaimana narasumber menagapi tetang adanya hiburan di daerahnya?
4. Bagaimana narasumber dapat memahami secara ekonomi dalam pengaruh hiburan di
daerahnya ?
5. Apa Dampak positif dan negatife?

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dampak positif dan negative adanya
taman Hiburan, sebgaia pusat rekreasi yang menarik bagi keluarga dan masyarakat Jakarta
di daerah tersebut.

Metode penelitian
Kajian pustaka dan metode sejarah lisan

Tinjauan pustaka

Secaraa geografis Citra hanya mengerjakan pembangunan tahap pertama: penimbunan rawa-
rawa, empang, dan hutan belukar dengan sekira 12,5 juta meter kubik material, serta pembebasan
tanah seluas 552 hektar. Pembangunan tahap pertama ini selesai pada Februari 1966.

masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama
cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas
sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22)
adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka
mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
Bab 2 Isi
Penyebab Adanya Ancol

muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak
mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah, Bung Karno ingin membangun kawasan itu
sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno
memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana
pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di
bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur
Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir.
Ciputra.

Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, nama Ancol bukan merupakan nama yang asing bagi
warga kota Jakarta. Kawasan wisata pantai yang memiliki beragam fasilitas hiburan ini juga
telah dikenal sejak lama bahkan mungkin sebelum masa penjajahan Belanda. Namun dengan
berbagai keterbatasan informasi yang ada, sejarah kawasan ini baru diketahui sejalan dengan
terbentuknya kota Batavia abad ke-17.

Secara umum posisi Ancol tidak menguntungkan karena merupakan dataran rendah yang
dipenuhi rawa. Meski demikian areal pantainya masih dianggap layak untuk dijadikan tempat
tinggal karena letaknya yang landai dan dilindungi oleh gugusan kepulauan seribu, sehingga
tidak memungkinkan dilanda amukan ombak laut Jawa.

Di lokasi pantai ini atau tepatnya diujung muara Ancol Vaart (sekarang kali Ancol), pemerintah
kolonial Belanda pernah membangun sebuah benteng guna melindungi Batavia dari serangan
musuh yang berasal dari laut (tidak ditemukan informasi mengenai tahun serta apakah lokasi
benteng yang dimaksud sama dengan sisa benteng tua yang sekarang berada dalam kawasan
wisata Taman Impian Jaya Ancol/Ancol Bay).
Selain sisa-sisa benteng, pantai Ancol juga memiliki sebuah bangunan tua bersejarah lain
bernama Kelenteng An Xu Da Bo Gong Miao (sekarang Kelenteng Toapekong Ancol/Vihara
Ancol. Letaknya didalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol). Klenteng ini diperkirakan
dibangun tahun 1650 oleh para pengikut Armada Cheng Ho saat berlabuh di kawasan Jakarta.
Setelah peristiwa kemerdekaan negara Indonesia tepatnya tahun 1965, presiden pertama
Indonesia Soekarno mencetuskan ide untuk mengangkat embali pamor Ancol dengan
menjadikannya sebagai sebuah sarana rekreasi bagi warga Jakarta. Ide ini sempat tertunda
pelaksanaannya dan baru dapat diwujudkan saat pemerintahan Jakarta dijabat oleh Ali Sadikin,
tahun 1966. Diawali dengan hadirnya kawasan pantai Bina Ria Ancol yang erkenal dengan teater
mobilnya di era 1970-an, kawasan Ancol terus menerus dibenahi.

Tahun 1984, sebuah arena permainan berteknologi tinggi bernama Dunia Fantasi mulai
diperkenalkan guna melengkapi fasilitas-fasilitas yang telah ada lebih dulu. Kini kawasan pantai
Ancol tidak lagi dikenal sebagai kawasan terbelakang. Namanya sudah berubah menjadi salah
satu kawasan wisata dan hiburan terbaik yang ada di Jakarta.

Sudut pandang masyarakat pademagan dann sunter agung


Dalam hal ini adanya tempat hiburan pastinya penerapannya untuk menghibur masyarakat,
dampak yang di nikmati masyarakat pademnagan, adanya tempat hiburan ini sangat strategis
untuk yang tinggal di daerah sana, ke antusiaasanya, dalam menyambangi wahan wahana di
ancol bagi kaum kaula muda sangat terhibur, akan kah pengaruh ini masih mendomiasi di kaula
muda pada abad 21 ya tentu saja masih di nikmatik, dan beberpapa perkembangan
perkembangan dan renovasi faselitas umum di daerah ancol sangat memuaskan.

Sudut pandang mahasiswa


Dalam menyikapi ini mahasiswa, menjadi tempat sarana hiburan akan tetapi yag lebih penting
lagi kesadaran dalam menyikapi lingkungan ancol, apalagi tempat ini bisa juga menjadi saranan
magang atau tempat kegiatan kampus atau yang bisa di jadikan bermanfaat tempat diskusi dan
seminar nasional.
Sudut pandang siswa pelajar
Siswa pelajar tidak lupa juga dengana adanaya study tour, tidak hanya jalan jalan, akan tetapi
menjadi Saranya mencari ilmu juga, di ancolpun ada wahana SeeWord banyak ikan ikan laut dan
ada berapa nama ikan dan juga informasinya.

Sudut pandang orang yang belum memiliki pekerjaan


Dalam sudut pandang ini bukan dalam ranah beberapa dana yang harus di keluarkan untuk ke
ancol, akan tetapi apakah ada lowongan kerajaan, karna menurut saya sendiri dari sudut pandang
ini adanya lapangan pekerjaan parttime atau fulltime ini menjadi salah satu daya Tarik dari yang
belum mendapatkan kerjaa.

Narasumber
Narasumber yang pertama Bernama Nanda Rosita, dalam mengenai pengaruh Taman Impian
Jaya Ancol, dalam menyikapi ini Wanita yang berumur 32 tahun tersebut, berpendapat
bahwasanya sama halnya saja tempat hiburan ya tempat hiburan, reakreasi Bersama keluarga
juga seru katanya.
Dan saya menanyakan, perbedaan dulu dan sekarang apa yang menjadi perbedaanya bu?, yang
menjadi perbedaannya adalaah, pengunjungnya ga semua masyarakat antusias juga dalam
Tempat hiburan itu katnya, Nanda Rosita, tapi pengarunya justru ke orang di luar kota. Lebih
antusias karna berliburan, perbedanya si duluu katanya Nanda Rosita, dulu lebih terjangkau dan
peraturan memasukinya santai, peraturanyaa di pantainya aga lebih ketat yak arna kan ada
pembangunan ke buat tempat santai jembatanyaa buat foto foto, dan menikmati suasana
pantainyaa.

Saya menanyakan ke ibu Nanda Rosita, apakah anak ibu tertarik kesana, kan deket bu, ga begitu
yaa kalo sekraag karna menurut saya tidak cuaman ancol saya yang bagus masih bnayak pantai
yang lain lebih menarik, kalo untuk wahannya bu, seperti dufan, seeword dan atlantis? Nanaya
saya”. Saya juga ga begitu teratik kesannya ya, sayas juga kan liburan yang buat keluarga aja,
kalo saya ga kesana anak saya juga ga kesansa, ngikut aja si anaknya, ucap Nanda Rosita.
Pertanyaan terakhir untuk ibu Nanda Rosita, Pengaruhnyaa gimana bu, apakah Positife atau
Negative, pengarunya jutstru kalo menurut saya lebih ke positif yaa, soalnya buat liburan.

Narasumber ke dua
Seseorang warga lokal di daerah Sunter Agung, yang berumur 50 tahun, bapak Darjo.
Sayaa mau betanya tentang bapak Darjo pengaruh Taman Impian Jaya Ancol, dulu dan sekarang
pak? Ucap saya”. Jawabnaya: kalo dulu jaman Gubernur ali sadikin, ya menjadi tempat huburan
aja menarik pengunjung, yaa Temapt senang senag lah ya, kan kalo sekarang buat wisata
keluarga ajaa. Kata Pak Darjo”.

Dalam menganani hal seperti ini juga saya menanyakan dulu kalo Ancol itu tempat apa?, tanya
pak Darjo”. Jawabanyaa: dulu tempat sawah dan rawa, saya dulu pernah making di emang dekat
sana, banyak bandit juga, bandit di palak lah dikit ikan saya, ucap pak Darjo.

Kalo untuk sekarang gimana pak, tempat hiburan ini, kalo untiuk sekarang tempat hiburanya,
jawab pak Darjo, yaa saya juga pernah kesana pengaruhnya positif atau negative pak?.
Pengaruhnya ya positif buat reakreasi keluarga, dan klao dulu juga, pengaruhnya sama kan yang
zaman belanda di jadiin tempat ke buat pantai gitu sama saja, tapi saya kalo kesana ada sedikit
perubahanya terakhir kali kesana.

Secara ekonomi
Kalo secara ekonomi, dalam menagapi hal seperti ini, saya memanyakan ke pak Darjo, dalam
secara ekonomi dulu dan sekarang beda aya sangat jauh sekali tentunya, kalo dulu kna hraganya
murah yaa se inget saya terakhir dua puluh lima ribu, ya ama motor, tapi saya denger motor
termasuk dan orangnnya juga masuk mahal bgt, ya paling ini bisa memjadi tempat reakreasi
setahun seklai, kalo untuk wahnyaa pak, untuk wahanyaa yaa jelasas mahaal, saya aja jugaa ke
pantai doang ama keluarga, ga mampu juga saya kesana.
Dalam menyikapi ini juga saya memasuki suasana, dalam hal ekonominya juga ini pengaruh ke
sosoialnya yang dimana memelih ke tempat stretaa yang bebeda jenjang sosialnya, kra tidak
Andaya ekonomi yang cukup, Bersama keluaga saja suduh cukup untuk memilah susanaya yang
sejuk. Dalam penerapan seperti ini juga tidak jarang hal yang di lupakan.

Pengaruh promosi
Pengaruhnya secara ekonomi anaka muda dulu dan sekarang, pada tahun 1990, antusiasnya yang
di berikan nya sama seperti anak muda lainya, dan keluarga ranha dalam keluarga lebih
menyenangkan dibandingkan sendiri,

Provinsi DKI Jakarta memiliki banyak sekali tempat- tempat Pariwisata yang bagus dan tidak
kalah menarik untuk di kunjungi dengan Provinsi lain. DKI Jakarta memiliki Objek wisata Pasar
Seni yang merupakan sarana kegiatan pelayanan dalam usaha pemasaran hasil karyaseni, melalui
promosi, penjualan, peragaan, pameran dan pertunjukan. Pendapatan Ancol Taman Impian pada
tahun 2016 850.298.55 , tahun 2017 895. 298.55 mengalami peningkatan 4.500.000 .
Peningkatan yang dialami Ancol Taman Impian tidak memengaruhi untuk Pasar Seni Ancol,
berdasarkan Observasi mengalami sepi pengunjung disebabkan animo / minat masyarakat yang
menurun, dan berdasarkan Studi pustaka ,Media social berupa instagram yang dimiliki Pasar seni
ancol memiliki sedikit followers yang dibawah 100.000 hanya berjumlah 2.

Tujuan dalam perancangan Tugas Akhir ini untuk meningkatkan kembali minat wisatawan local
maupun wisatawan mancanegara melalui promosi, sehingga PAD turut mengalami kenaikan.
penulis memperoleh data yang di butuhkan melalui metode pengamatan, Observasi, wawancara
kepada narasumber, studi pustaka, dan kuisioner kepada responden yang dapat mewakili target
khalayak sasaran.
Yang di sampaikan di atas secara ekonomi juga promosi mampu meningkatan pengaruh yang
bersar kepad masyarakat, salah satunya potongan harga masuk atau beberapa event di hari hari
tertentu.

kehadiran objek wisata Ancol Theme Park menyangkut pada kondisi sosial dan ekonomi terkait
pada pendapatan mereka yang saat ini menurun. Selain itu terlihat pula adanya perubahan pada
pola hubungan antara sesama pedagang, pedagang dengan pengunjung wisata, maupun pedagang
dengan masyarakat setempat, dan lain sebagainya dilihat dari segi positif dan negatifnya.

Ada juga dampak yang muncul yaitu pada bentuk kekuasaan pada pihak Theme Park dalam
menetapkan peraturan-peraturan yang harus dijalankan oleh para pedagang misalnya saja pada
saat hari raya besar Capgomeh yang umumnya dirayakan pada malam hari, saat-saat seperti
inilah yang dinantikan oleh para pedagang dalam memperoleh penghasilan yang besar,
sementara itu pihak Theme Park menetapkan untuk melaksanakan penutupan pintu gerbang
masuk utama menuju lokasi objek wisata yang akhirnya mematahkan harapan para pedagang
yang akan memperoleh income besar pada malam perayaan hari besar tersebut. Kehadiran
Theme Park. Tidak hanya itu, dampak yang dirasakan oleh masyarakat mendatangkan berbagai
konflik yang berbentuk protes dari masyarakat terhadap pihak-pihak yang terkait.

nilah objek wisata Ancol milik investor asing yang menurut masyarakat yang merupakan
pedagang berpengaruh terhadap kondisi sosial dan ekonomi mereka yang mengalami penurunan
pendapatan, padahal baru beberapa tahun saja hadir di sana. Selain itu sarana jalan yang juga
sangat mendukung. Letak objek wisata ini sangat strategis dan mudah.
Hasil perhitungan dari tingkat kepuasan pengunjung terhadap layanan rekreasi Dunia Fantasi
berdasarkan dari kelima indikator menunjukan bahwa indikator Tangible pengunjung sangat
puas terhadap fasilitas yang menarik dan sarana prasarana yang nyaman bagi pengunjung,
sedangkan pengunjung merasa kurang puas terhadap keamanan wahana permainan dan
penampilan karyawan Dunia Fantasi. Indikator Reliability pengunjung sangat puas terhadap
sistem antrian yang sudah tertib dan karyawan yang tidak mengharapkan sesuatu atas jasa yang
telah diberikan, sedangkan pengunjung kurang puas terhadap pelayanan karyawan yang tidak
cepat dan masih berbelit-belit. Indikator Responsiveness pengunjung sangat puas terhadap
karyawan yang cepat tanggap terhadap kebutuhan pengunjung, informasi yang jelas dan mudah
dipahami oleh pengunjung, sedangkan pengunjung kurang puas terhadap karyawan yang tidak
sigap dalam kebutuhan pengunjung.

Dunia Fantasi sebagai salah satu unit rekreasi unggulan yang dimiliki oleh Taman Impian Jaya
Ancol adalah salah satu destinasi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat baik dari daerah
Jakarta maupun di luar Jakarta, dari segala golongan usia dari anak-anak hingga dewasa, baik
keluarga maupun muda-mudi.

Dengan karakteristiknya sebagai theme park, Dunia Fantasi yang sering disebutDufan, berhasil
menjadi salah satu ikon wisata dan rekreasi penting di Jakarta.
Dari segi bisnis, untuk dapat bertahan dan unggul dalam persaingan kompetitif di tengah
kemunculan-kemunculan pemain baru, dan kebutuhan pelanggan yang terus berubah, diperlukan
langkah dan strategi pemasaran yang efektif.
Dampak positif dan negatif

1) Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan industri padat karya
dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal atau peralatan.

2) Sebagai sumber devisa asing.

3) Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar cenderung
mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah desa yang belum berkembang,
bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional. Struktur perekonomian
regional sangat penting untuk menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata


meliputi :

1) Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka,
pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka (vulnerability), khususnya kalau negara
tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.

2) Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek pariwisata
berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang impor, biaya promosi
keluar negeri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan
percontohan dari pariwisata dan lainnya.

3) Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai kemampuan
untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga
keuangan lain. Sedangkan perusahaan kecil harus tergantung dari pinjaman atau subsidi dari
pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan dimana terjadi konflik aspasial
antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.
4) Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah, menjadi
pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.

5) Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini dapat
menaikkan harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat menimbulkan kesulitan bagi
penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja disektor pariwisata yang ingin membangun rumah
atau mendirikan bisnis disini.

6) Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air, keramaian
lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional.
Kesimpulan
Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada
Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman
Impian Jaya Ancol. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah
pimpinan Ir. Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, nama Ancol bukan merupakan nama yang
asing bagi warga kota Jakarta. Secara umum posisi Ancol tidak menguntungkan karena
merupakan dataran rendah yang dipenuhi rawa.

Di lokasi pantai ini atau tepatnya diujung muara Ancol Vaart , pemerintah kolonial Belanda
pernah membangun sebuah benteng guna melindungi Batavia dari serangan musuh yang berasal
dari laut . Selain sisa-sisa benteng, pantai Ancol juga memiliki sebuah bangunan tua bersejarah
lain bernama Kelenteng An Xu Da Bo Gong Miao . Setelah peristiwa kemerdekaan negara
Indonesia tepatnya tahun 1965, presiden pertama Indonesia Soekarno mencetuskan ide untuk
mengangkat embali pamor Ancol dengan menjadikannya sebagai sebuah sarana rekreasi bagi
warga Jakarta. Diawali dengan hadirnya kawasan pantai Bina Ria Ancol yang erkenal dengan
teater mobilnya di era 1970-an, kawasan Ancol terus menerus dibenahi.

Kini kawasan pantai Ancol tidak lagi dikenal sebagai kawasan terbelakang.

Anda mungkin juga menyukai