Oleh
FATHMI
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
2018
PRESIDEN SOEKARNO
A. RUANG LINGKUP:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator kemerdekaan,
dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan Presiden RI
dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa perjuangan ia lebih
dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia juga dikenal sebagai
presiden Pancasila, yang kemudian menjadi dasar Negara RI.
Kemahirannya berpidato diakui di seluruh dunia. Sukarno yang menguasai
secara aktif enam bahasa menyandang 26 gelar doctor kehormatan dari
berbagai universitas di seluruh dunia, enam di antaranya dari universitas di
Indonesia.
Sukarno lahir 6 Juni 1901 di Surabaya. Ayahnya Raden Sukeni
Sosrodiharjo, adalah seorang guru sekolah rendah. Ibunya bernama Ida
Nyoman Rai. Ketika ia lahir dinamai Kusno, tetapi karena sakit-sakitan
pada umur 5 tahun namanya diganti dengan Sukarno. Ia mempunyai
seorang kakak, Sukarmini. Nama Sukarno diilhami oleh Karna, tokoh
wayang otodidak dan pandai membalas budi. Sukarno sendiri yang sejak
kecil menggemari wayang, mengagumi tokok Werkudoro atau Bima yang
tegas dan selalu berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
Pengantar mengenai topik ini terdapat dalam sumber-sumber yang
bernomor kelas dan bertajuk seperti berikut:
Ensiklopedi nasional Indonesia. – Jakarta : Delta Pamungkas, 1997
18 jil.. : ilus. ; 19 cm.
I. KOLEKSI UMUM
Anotasi:
Imperialisme menurut Bung Karno selalu bekerja dengan
"kekerasan" dengan berkedok "kerjasama" dan Kesejahteraan
rakjat". Mesir, Vietnam, Indonesia telah menjadi korban
imperealisme. Oleh karena itu semangat untuk menghacurkan
imperealisme harus tetap ada di setiap dada rakyat Indonesia.
Anotasi:
Memaparkan sejumlah pendapat beberapa tokoh masyarakat
mengenai sosok Bung Karno. Seperti Jenderal TNI (Purn) A. H.
Nasution yang membanggakan Bung Karno dalam setiap
percakapannya dengan tokoh penting luar negeri. Soemitro,
Jenderal TNI (Purn) yang sempat kecewa saat akhir kepemimpinan
Bung Karno pun tidak ketinggalan mengenangnya sebagai kepala
negara dan pemimpin besar revolusi.
Anotasi:
Berisi kuliah umum Presiden Soekarno di hadapan para mahasiswa
Jakarta Raya di Istana Olah Raga Senayan pada 10 Januari 1962.
Inti amanat adalah tentang revolusi harus dijalankan dengan rasio
yang sejalan dengan emosi.
Anotasi:
Terdiri dari dua bagian, yang pertama amanat disampaikan pada
Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional intinya menghimbau para
sarjana Indonesia untuk memberikan segala yang terbaik bagi
Anotasi:
Al Quran mampu membuat revolusi yang maha hebat di dalam peri
kehidupan manusia, mendatangkan revolusi batin, ekonomi, sosial,
dan hubungan manusia dengan manusia. Oleh karena itu menurut
Bung Karno kita harus berusaha mengerti sedalam-dalamnya akan
sisi, semangat, jiwa dan kehendak Al Quran
Anotasi:
Menurut Bung Karno, kita harus terus menyempurnakan
pengetahuan yang telah kita peroleh agar pengabdian terhadap
tanah air, bangsa, cita-cita Amanat Penderitaan Rakyat dapat lebih
optimal. Bung Karno juga mengutip pendapat Presiden Ho Chi
Minh bahwa universitas sekedar memberi bahan, tetapi ilmu yang
benar-benar ilmu dalah ilmu dari kehidupan kita sehari-hari.
Anotasi:
Berisi amanat antara lain tentang pelaksanaan Triprogram
pemerintah, yaitu sandang, pangan, keamanan, dan Irian Barat.
Selain itu juga berisi tentang amanat harian pemberhentian
Laksamana Udara S. Suryadarma selaku Menteri/ Kepala Staf
Angkatan Udara dan menetapkan Lasmanana Udara Omar Dani
sebagai Menteri KSAU yang baru.
Anotasi:
Amanat Presiden soekarno didepan Peserta Kongres PNI ke X.
bung Karno menganjur-kan agar persatuan nasional tetap dijunjung
karena merupakan salah satu syarat yang fundamental untuk
mempertahankan kemer-dekaan bangsa dan menjadi salah satu
bangsa yang benar-benar dihormati oleh bangsa lain.
Anotasi:
Sensus pertanian sangat penting bagi pemerintah dalam menentukan
kebijak-sanaan di bidang pertanian. tanpa sensus pertanian tidak
akan diketahui dengan pasti berapa banyak petani yang
memproduksi hasil-hasil pertanian, seperti padi, kelapa, dan tebu.
Sensus pertanian dapat menjadi barometer untuk mengukur
perubahan yang terjadi pada struktur pertanian.
Anotasi:
Menurut Bung Karno, paham liberal membuat kehidupan politik,
sosial dan ekonomi di tanah air menyimpang dari tujuan revolusi
yang semakin memperlebar jurang pemisah antara yang kaya dan
miskin. Oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam menurunkan
nilai mata uang rupiah merupakan hal yang tidak dapat ditunda
dalam mengawasi peredaran uang, naiknya harga barang,
mengurangi beban kehidupan rakyat dan memperbaiki penghasilan
negara.
Anotasi:
Isi amanat antara lain dikemukakan bahwa bangsa Indonesia
sedang berjuang membebaskan Irian Barat dari imperialisme
Belanda dengan cara damai. Presiden Soekarno juga menegaskan
bahwa sebelum ayam jantan berkokok pada pagi hari tanggal 1
Januari 1963, Irian Barat akan menjadi bagian dari wilayah
Indonesia.
Anotasi:
Inti amanat antara lain bahwa semangar rakyat Indonesia adalah
tenang, cinta damai, cinta keindahan, dan persahabatan. Tetapi
kalau rasa kemerdekaannya ditindas, rakyat Indonesia menjadi
pahlawan yang menentang semua musuhny. Semangat perjuangan
rakyat Indonesia yang berkobar-kobar membukti-kan bahwa bangsa
Indonesia bukan bangsa tempe atau bangsa kapuk.
Anotasi:
Isi amanat antara lain diungkapkan bahwa sumpah pemuda tidak
lepas dari kejadian penting dalam alam pergerakan nasional
sebelumnya, bahkan sebelum tahun 1928. Isi Sumpah Pemuda
telah menyala dalam dada sebagian besar bangsa Indonesia karena
diharapkan semangat pemuda dan intisari Sumpah Pemuda dapat
benar-benar menjadi kenyataan dan dasar bagi perjuangan
selanjutnya
Anotasi:
Menyingkap detail yang mencengangkan, dari berbagai sumber dan
dokumen rahasi ayang sudah dideklasifikasi, tentang operasi
terselubung CIA dan serbuan militer AS di dua puluh negara,
termasuk penggunaan senjata kimia dan biologi oleh Amerika untuk
menjatuhkan pemerintahan yang sah di berbagai negara, dan upaya
pembunuhan dan penggulingan kepala-kepala Negara, dari Bung
Karno sampai Saddam Husein yang dirancangan oleh CIA dan
Amerika.
Anotasi:
Inti amanat berisi ajakan /himbauan untuk menjaga keselamatan
dan keutuhan bangsa dan menganggapnya sebagai suatu kewajiban
Anotasi:
Tidak seorangpun dalam peradapan modern ini yang menimbulkan
demikian banyak pro dan kontra seperti Bung Karno. Akan tetapi
perasaan itu sirna ketika menyaksikan jasadnya dalam peti mati di
Wisma Yaso, dan tertinggal hanyalah rasa sedih dan keharuan atas
kepergian seorang pemimpin besar. Beliau pergi dengan
meninggalkan bekas di kalbu.
Anotasi:
Berisi amanat Presiden Soekarno pada ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke XI. Dalam amanatnya beliau
mencetuskan “Panca Dharma Baru” yang merupakan
penyempurnaan Panca Darma tahun sebelumnya. Salah satu isi
Panca Darma Baru tersebut berikan isi, arah, dan dasar hidup
Republik dalam konstitusi yang menjamin hidup gemilang bagi
republik.
Anotasi:
Isi amanat antara lain menceritakan sedikit kisah pengalaman masa
muda Bung Karno , yang miskin hingga menjadi berguna. Semua
berkat adanya keinginan untuk membangun cita-cita dan
mewujudkannya untuk nusa bangsa.
Anotasi:
Bung Karno mengeluarkan perintah yang berisi : seluruh kesatuan
dan kekuatan nasional progresif revolusioner, menyingkirkan
semua tindakan deskriptif, menyingkirkan segala fitnah dan balas
dendam, melarang seluruh dmonstrasi tanpa ijin yang berwajib, dan
tingkatkan terus aksi-aksi massa yang revolusioner, konstruktif dan
disiplin tinggi.
Anotasi:
Ini adalah buku yang mendasar dan substansi mengkaji keterkaitan
perang dingin dengan penggulingan Presiden Soekarno. Menarik
dalam buku ini adalah penjabaran dari awal kekuatan dominan
Anotasi:
Ada 26 kisah dalam buku ini, mencatat kisah-kisah humanis dari
seorang Soekarno. Guntur dengan gaya santai menuliskan betapa
sang bapak meski terkenal garang ketika melawan kolonialisme dan
imperialisme tetaplah seorang bapak yang berhati lembut dan
penyayang pada anak-anaknya. Tapi jangan main-main kalau bicara
soal penjajahan kepadanya, dia bisa berubah berapi-api kalau tahu
ada negara yang masih tunduk pada penjajahan.
Anotasi:
Buku ini berisi pendapat-pendapat mengenai Bung Karno sebagai
tokoh besar yang mengabdikan sebagian besar hidupnya bagi
kemerdekaan Indonesia. Penyumbang tulisan berasal dari berbagai
kalangan, mulai dari tokoh politik, bekas pengawal pribadi dan juga
keluarga.
Anotasi:
Kenangan yang diperoleh selama menjadi sopir Bung Karno sangat
mengesankan. Oleh karena pada pendudukan Jepang segala sesuatu
dijatah termasuk bensin dan ban mobil, Moh. Arif sering mencuri
bensin dari mobil pembesar Jepang untuk memenuhi kebutuhan
mobil Bung Karno.
Anotasi:
Berisi 19 kumpulan pidato Bung Karno di hadapan ABRI pada
tahun 1950-1966. Pada umumnya isi pidato banyak memberi
pandangan jauh kedepan bagi bangsa Indonesia dalam membina
kekuatan nasional di kancah dunia intenational.
Anotasi:
Buku ini memberikan wawasan baru tentang pemikiran soekarno.
Berisi kumpulan pidato dan ceramahnya dalm seminar tentang
Pancasila. Dari buku ini kita bisa melihat ideologi Bung Karno yang
sesungguhnya.
Anotasi:
Berisi kumpulan podato Nung Karno yang ditujukan bagi pemuda,
pelajar, mahasiswa, dan sarjana. Isu pidato antara lain himbauan
kepada mereka untuk menggantungkan cita-cita mereka setinggi
bintang di langit dan untuk berusaha mewujudkan cita-citanya
dengan cara human investment, material investment, dan mental
investment dengan berlandaskan semangat.
46 Bung Karno dan wacana Islam :kenangan 100 tahun Bung Karno
/editor, Imam Toto K. Rahardjo, Herdianto WK. -- Jakarta:
Grasindo Widiasarana Indonesia, 2001. -- x, 448 hlm. , ilus. 23
cm
Anotasi:
Mengungkap pembengkokan dan penyesatan sejarah yang terjadi
terhadap Bapak Bangsa Indonesia. Ada tiga penyesatan yang
diungkap oleh penulis, penyesatan ini dibahasakan dalam bentuk
pembunuhan. Pembunuhan pertama, Bung Karno sengaja
ditelantarkan saat beliau sakit dengan tidak ditebusnya resep obat
yang ditulis oleh dokter. Pembunuhan kedua, adalah penyesatan
sejarah, bahwa Bung Karno bukan orang pertama yang
merumuskan Pancasila. Pembunuhan ketiga, pernyataan bahwa
presiden Soekarno merupakan dalang utama atas tragedi
G30S/1965.
Anotasi:
Biografi Presiden Soekarno yang diterbitkan dalam rangka
memperingati hari ulang tahun beliau yang ke-65 ini berisi kisah
hidup Presiden pada masa muda, masa pendidikan, masa
Anotasi:
Proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia Haji Dr. Ir.
Soekarno, Minggu pagi tanggal 20 Juni 1970 jam 7.00 telah wafat
di RSPAD Jakarta, setelah sejak tanggal 16 Juni dirawat di rumah
sakit tersebut.
Anotasi:
Isi pidato antara lain diungkapkan bahwa sebagai anggota
masyarakat international banyak menghadapi berbagai tantangan
dari berbagai bidang, seperti politik dan sosio ekonomi. Yang pasti
dalam menghadapi tantangan tersebut harus menghindari
kapitalisme karena membawa kesengsaraan.
Anotasi:
Masuknya wilayah Kalimantan Utara ke dalam negara Malaysia
membuat Indonesia keluar dari PBB. Menurut Bung Karno PBB
tidak adil karena berpihaknya Kalimantan Utara ke negara
Malaysia tidak di dasarkan pemilihan secara demokratis. Bung
Karno juga mengumpamakan keluarnya Indonesia dari PBB sama
dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke
Madinah.
Anotasi:
Differensiasi adalah tanda hidup dan tumbuh, teapi antagonism
yang dipertajam akan membawa kehancuran. Demikian antara lain
yang dikatakan Bung Karno dalam pidatonya. Ada pula himbauan
bagi pemuda yang sepenuhnya belum ikut serta dalam perjalanan
sejarah agar menyadari akan tiba saatnya bagi mereka untuk turut
serta dalam sejarah.
Anotasi:
Inti amanat mengatakan bahwa pihak yang tidak senang akan
Anotasi:
Isi pidato antara lain mengungkapkan bahwa tiap-tiap bangsa
mempunyai corak pendidikan, tiap-tiap bangsa mengajar dirinya
sendiri. Guru yang diserahi oleh bangsa akan membangun “jiwa
generasi berikut” haruslah membuat dirinya sebagai tiap bangsa
Indonesia.
Anotasi:
Isi pidato diantara lain dikatakan bahwa ilmu penetahuan hanya
akan berharga jika digunakan untuk mengabdi kepada praktek
hidup manusia, bangsa, atau dunia kemanusiaan. Pengetahuan
adalah untuk perbuatan, perbuatan dipimpin oleh pengetahuan, ilmu
dan amal harus saling menunjang.
58 Indonesia berseru tiga saran dan satu kesan : Pidato dan Amanat
P.J.M. Presiden Soekarno selama kundjungan ke Amerika Utara
dan Eropa Barat. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1951. --
20 hlm. : ilus.; 20 cm
Anotasi:
Dalam pidato Bung Karrno menepis anggapan bahwa Indonesia
sedang “collapes”, Indonesia akan tenggelam dalam revolusinya
sendiri. Indonesia setelah 19 tahun merdeka adalah bangsa
Indonesia yang bersatu, bangsa yang telah bebas dari buta huruf,
dan bangsa yang akan menjalankan revolusi sampai akhir.
Anotasi:
Peristiwa merah putih di Minahasa menurut Bung Karno
merupakan gambaran semangat perssatuan pemuda Minahasa
dalam mem-pertahankan keutuhan bangsa dari tangan koloni
Belanda, bersemangat sehingga bangsa Indonesia tetap berdiri
sampai akhir jaman.
Anotasi:
Buku ini mengungkapkan praktik-praktik "machiavellisme", baik
yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun kekuasaan.
Akibat kemenangan "machiavellisme" pada berbagai kasus, maka
sejarah pun mencatat terjadinya tragedi yang mengguncangkan rasa
keadilan.
Anotasi:
Buku setebal 348 ini, H Junus Jahja yang merupakan peranakan
Tionghoa berusaha memberikan solusi yang tepat bagi
permasalahan yang terjadi antara pribumi dan non-pribumi ini, yaitu
dilakukannya asimilasi, pembauran, atau adaptasi, agar non-pribumi
benar-benar diterima oleh pribumi dengan sebenar-benarnya,
sehingga tidak terjadi lagi konflik horizontal antara pribumi dan
non-pribumi.
Anotasi:
Mengupas tujuan Bung Karno di balik peristiwa G.30 S/PKI yang
menghebohkan itu dan sekaligus membeberkan tentang siasat beliau
di dalam mengalahkan PKI dan pengaruh Komunis Internasional di
Bumi Persada Nusantara ini. Dimana dengan siasat tersebut
langkah-langkah beliau di dalam mengalahkan PKI dan pengaruh
Anotasi:
Biografi cinta Sukarno dengan Yurike Sanger, seorang anak SMA
yang dinikahinya di masa-masa senja kekuasaannya. Meskipun
buku ini dilengkapi data sejarah penting sekitar digulingkannya
Sukarno yang langsung diceritakannya kepada si isteri yang ABG,
tetapi Sukarno sang pemimpin besar revolusi itu dalam buku ini
tidak tampil sebagai aktor politik, melainkan sebagai lelaki, suami
dan kekasih jempolan.
Anotasi:
Banyak memang wanita yang ada di sekitar Presiden pertama
republik ini, namun, tanpa niat mengesampingkan peran wanita-
wanita lainnya, rasanya memang hanya Inggit Garnasihlah,
sebagaimana yang dikisahkan dalam buku ini bersumber dari
banyak buku-buku sejarah lainnya, wanita yang lebih banyak
mengalami kepahitan dan kesulitan dalam menemani Sukarno muda
sejak masih merupakan mahasiswa Technische Hooge School
(sekarang ITB), di Bandung, mendampingi saat Sukarno ditangkap
dan dipenjarakan bahkan sampai dibuang ke Ende, Palembang, dan
Padang, kembali ke Palembang sebelum akhirnya ke Jakarta dan
kembali ke Bandung.
Anotasi:
Perpustakaan bertaraf internasional ini termasuk di Kompleks
Makam Bung Karno sebelah selatan berdampingan dengan
Museum. Di samping bangunan perpus-takaan, diisi juga dengan 2
karya seni yang berupa Patung Bung Karno serta dinding relief
berisi perjalanan hidup Bung Karno dari masa muda, masa
perjuangan diplomatis serta masa tuanya yang memben-tang di tepi
kolam dari perpustakaan ke arah makam.
Anotasi:
Soekarno, presiden pertama kita itu, rajin menulis puisi salah satu
puisinya berjudul Aku Melihat Indonesia, adalah simbol verbal
yang tengah mengkomunikasikan ihwal gejala semangat
keindonesiaan, ketika masa-masa revolusi. Soekarno, adalah orang
yang paling gigih mengacungkan tinju ke langit, untuk meneriakkan
kata revolusi, baik dalam orasi maupun dalam berbagai tulisan.
Anotasi:
Bambang Widjanarko, salah seorang ajudan Bung Karno selama
1960-1967, memapar-kan Bung Karno sebagai manusia biasa,
bukan sebagai tokoh politik nasional dan internasional atau
proklamator berdasarkan apa yang dia saksikan selama
mendampingi Bung Karno.
72 Sisi lain istana : dari zaman Bung karno sampai SBY / J.Osdar ;
editor, Nur Adji. -- Jakarta : Kompas, 2014. -- x, 294 hlm. :
ilus. ; 18 cm.
Anotasi:
Penghinaan Kapten Westerling kepada Soekarno yang merupakan
tokoh yang paling dibencinya, bahwa harga peluru lebih mahal dari
nyawa Bung Karno, karena harga satu peluru 35 sen, sementara
Bung Karno tidak lebih dari 5 sen. Jadi, menembak Bung Karno
merupakan kerugian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,
menurut Westerling.
Anotasi:
Bung Karno mewariskan pemikiran-pemikiran besar yang berguna
Anotasi:
Berisi kuliah umum Presiden Soekarno yang intinya menyatakan
bahwa jika manusia tidak bisa meninggalkan sistem kapitalisme,
maka manusia akan tetap hidup sengsara secara sosial ekonomi,
tetapi juga karena kapitalisme melahirkan iperialisme yang identik
dengan kolonialisme, penjajahan, penghinaan, kesengsaraan, dan
peperangan.
Anotasi:
Perjanjian Manila yang ditandatangani oleh Bung Karno,
Macapagal, dan Tengku Abdulrachman Putra merupakan kesepa-
katan jejak pendapat secara demokratis mengenai Kalimantan
Utara. Tetapi menurut Bung Karno jejak pendapat tersebut tidak
Anotasi:
Isi amanat antara lain mengungkapkan bahwa Indonesia sama sekali
tidak setuju dengan internasionalisasi, dekolonisasi, dan
seldetermination terhadap Irian Barat yang ditawarkan pada forum
terbuka di PBB, karena pada dasarnya Indonesia yang dulu bernama
Hindia Belanda kekuasaan wilayahnya mencakup dari Sabang
sampai Merauke, berarti termasuk Irian Barat.
Anotasi
Isi pidato antara lain mengungkapkan bahwa dalam menghadapi
Malaysia harus dengan cara damai, cara musyawarah berdasarkan
Asian Problems to be solved by asian themselves, yaitu yaitu
persoalan Asia harus disepecahkan oleh orang-orang Asia sendiri
tanpa ikut campur tangan pihak asing.
Anotasi
Saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia, Presiden Soekarno
mengatkan bahwa sesungguhnya Indonesia tidak anti dengan
Negara Malaysia atau penduduknya, tetapi anti [ada neo-
imperialisme yang diterapkan di Malysia]. Dengan semangat rakyat
Indonesia, beliau yakin Indonesia akan menang melawan
imperialisme.
Anotasi:
Revolusi Indonesia sebagai revolusi menentang neo-kolonialisme
dan juga imperialisme, banyak menghadapi tantangan baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Untuk meningkatkan ketahanan
revolusi diperlukan tenaga sukarela, sehingga revolusi rakyat
Indonesia yang mengemban Ampera tersebut dapat terus berjalan.
Anotasi:
Anotasi:
Isi amanat antara lain mengungkapkan bahwa kemerdekaan bukan
hanya sekedar penggantian pemerintahan asing kepada
pemerintahan nasional, kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul,
dan memperoleh hak-hak politik, akan tetapi kebebasan untuk
merdeka, menentukan politik nasional, merumuskan konsepsi-
konsepsi nasional tnpa dihalangi oleh tekanan atau campur tangan
dari luar.
Anotasi:
Menurut Bung karno dalam pidatonya inti dari revolusionisme
adalah moralitet. Moralitet yang tinggi menghendaki agar manusia
tidak saling mencakar dan nmenghisap tetapi manusia itu hidup
sebagai saudara. Hal ini juga merupakan inti dari kepribadian
Anotasi:
Jika ingin menjadi bangsa yang kuat, maka bangsa Indonesia harus
menolong dirinya sendiri, percaya pada diri sendiri. Seluruh
Ampera hanya dapat dilaksanakan bila kita berdikari. Demikian
pula dalam hal pemenuhan kebutuhan sandang pangan, bila sudah
percaya pada produk sendiri, maka ekonomi Indonesia bisa
dikatakan benar-benar “selfsupporting”.
Anotasi:
Gerakan Marhaenisme adalah suatu gerakan yang memberdayakan
potensi rakyat kecil di Indonesia baik itu kaum buruh proletar,
petani, pegawai, nelayan dan kusir. Jika itu semua digabungkan
maka akan menjadi satu kekuatan yang besar dalam menghadapi
kekuatan imperialisme.
Anotasi:
Nawa Aksara atau Nawaksara merupakan judul Presiden Soekarno
di depan sidang umum MPRS ke-IV/1966 yang berisi sembilan
pokok materi yaitu: retrospeksi, landasan kerja melanjutkan
perjuangan, hubungan politik dan ekonomi, detail ke DPR, tetap
Demokrasi Terpimpin, hal melaksanakan UUD 1945, wewenamg
MPR dan MPRS, kedudukan presiden dan wakil presiden, dan
penutup.
Anotasi:
Isi amanat antara lain dikatakan bahwa tidak ada satu perjuangan
besar tanpa pahlawan dan pahlawan tidak menuntut jasa. Bahwa
terjadinya konfrontasi dengan Malaysia dikarenakan kita melawan
imperialisme yang berkembang di Malaysia. Pada bagian akhir
pidato Presiden menyatakan bahwa solidaritas rakyat Asia Afrika
Amerika latin harus tetap dibina.
Anotasi:
Berisi pidato Bung Karno pada waktu memberikan kursus
mengenai Pancasila. Dalam pidatony Bung Karno menekankan agar
semua rakyat Indonesia lebih memahami tujuan adli dan makmur
berdasarkan Pancasila dengan menyelami sedalam-dalamnya
pengertian Pancasila.
Anotasi:
Dalam pidatonya Bung Karno menyatakan ada tiga kerangka
revolusi Indonesia yaitu mendirikan satu Negara kesatuan yang
berwilayah kekuasaan antara Sabang sampai Merauke, mengisi
Negara kesatuan dengan satu masyarakat yang adil dan makmur,
dan menanamkan rasa persahabatan bangsa-bangsa yang kekal dan
abadi.
Anotasi:
Pelaksanaan Gerakan Gotong Royong pengumpulan padi pada
tahun 1962 dimaksudkan untuk memperoleh persediaan padi kering
sejumlah 3,2 juta ton yang layak dikuasau pemerintah untuk dapat
diatur peredarannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan
tercukupi.
Anotasi:
Presiden Soekarno mengamanatkan agar perjuangan dalam
memerdekakan Indonesia dari tangan imperialisme harus
didasarkan atas persatuan dan kesatuan rakjat Indonesia dengan
tidak mengenal suku, agama, dan waktu. Untuk mencapai hal
tersebut harus percaya pada kebenaran Nasakom.
Anotasi:
Bung Karno menyatakan bahwa politik Indonesia adalah politik
konfrontasi. Indonesia akan terus menjalankan konfrontasi untuk
menghancurkan kolonial-isme, imperialisme di Malaysia. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta kemerdekaan tetapi lebih cinta
perdamaian .
Anotasi:
Abad ke- 20 yang disebut sebagai abad terjadinya negara-negara
nasional, terjadinya negara-negara sosialis, dan terjadinya revolusi
atom. Dikatakan pula bahwa pramuka dibentuk agar pemuda
pemudi dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan dalam
revolusi Indonesia, karena dihimbau agar selalu bersatu dibawah
bendera revolusi.
Anotasi:
Berisi pidato Bung Karno setelah melakukan perjalanan keberbagai
negara di dunia selama 2 bulan 4 hari. Menurut beliau, Indonesia
dimata internasional dianggap sebuah negara yang konsekuen
dalam membangun ekonomi, menentang kolonial-isme, dan ikut
Anotasi:
Politik bebas merupakan jalan terbaik kearah penciptaan dan
pemeliharaan perdamaian dunia. Timbulnya kekuasaan baru
melawan eksploitasi bangsa satu bangsa lain, yang kemudian
semakin mendesak kekuasaan lama adalah terlahir tiap-tiap bangsa
berhak atas kemerdekaan dan nasibnya sendiri.
100 Presiden Soekarno kembali ke tanah air : Pidato dan amanat setiba
kembali Presiden Soekarno dari perdjalanan muhibah, tanggal
16 April – 2 Djuni 1961. Jakarta : Departemen Penerangan RI,
1961.-- 8 hlm. : ilus. ; 21 cm.
Anotasi:
Buku ini berisi pidato/amanat Bung Karno setelah melakukan
perjalanan ke luar negeri dan kumpulan pidato/laporan pemerintah
kepada Presiden selama melakukan kunjungan. Isi kewajiban
bangsa Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945.
Anotasi:
Revolusi Indonesia adalah anti imperialism, seperti tercermin dalam
poin ketiga dari Triprogram Pemerintah yaitu membebaskan Irian
Barat dari cengkraman imperialism. Sebagai revolusi sosial yang
menjalankan Ampera untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur, revolusi sosial harus tegas kepada lawan-lawannya.
Anotasi:
Presiden Soekarno menyampaikan tidak satu negara yang dapat
berdiri kuat dan dihormati jika negara itu tidak mempunyai
Angkatan Perang yang kuat. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa
bangsa Indonesia suka berperang. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang cinta damai dan selalu ingin memelihara perdamaian dunia.
104 Sosialisme bukan benda yang djatuh dari langit! : Pidato Presiden
Anotasi:
Presiden Soekarno mengatakan tidak ada suatu Negara yang berdiri
kuat dan langgeng jika tidak didasari oleh hukum yang berasal dari
kepribadian bangsa itu sendiri. Sosialisme menurut beliau
merupakan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang sudah
ada sejak dahulu dan telah ditemukan kembali berupa USDEK,
Pancasila, Manipol, dan Pembukaan UUD 1945.
Anotasi:
Amanat Presiden Soekarno pada rapat raksasa di alun-alun
Purwekerto, berisi antara lain perasaan Bung Karno sebagai
penyambung lidah rakyat, karena merasa tidak terpisah dengan
rakyat. Diungkapkan-nya Tri Kerangka Revolusi Indonesia, yaitu
tiga tujuan revolusi Indonesia termasuk didalamnya kesatuan
wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.
Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan Tjut Nyak Dhien selain seorang
pahlawan yang berjuang dalam mempertahankan tanah air (Aceh)
dari Belanda, juga adalah seorang pahlawan agama. Pekik
perjuangan yang berbunyi “ganyang kapeh (kafir)” membuktikan
bahwa Tjuk Nyak Dhien berjuang untuk agama.
Anotasi:
Isi pidato Presiden Soekarno pada ulang tahun Proklamasi tahun
1957, bahwa pada usia kemerdekaan yang ke-12, Indonesia tengah
mengalami penurunan jiwa nasionalisme yang pada permulaan
revolusi begitu dinamis. Demokrasi di tandai dengan banyak bicara
dan kritik yang tidak dapat memperbaiki keadaan.
Anotasi:
Tat Twan Asi adalah bahasa Sansekerta yang artinya “aku adalah
engkau”, merupakan semboyan yang diberikan Presiden Soekarno
kepada Departemen Sosial. Tat Twan Asi mencerminksn jiwa
sosialisme yaitu jiwa yang dapat melihat dan merasakan
Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan mahasiswa dalam revolusi
Indonesia menghadapi tantangan nasional dan internasional. Untuk
menghadapi tantangan tersebut, diharapkan ada kerjasama,
persatuan dan pemikiran yang rasional dan tepat sehingga segala
tantangan terhadapi.
112 Bung Karno penjambung lidah raktyat Indonesia/ Cindy Adam; alih
bahasa Abdul Kadir Salim. -- Jakarta : Gunung Agung, 1946. --
470 hlm. : ilus. ; 24 cm
Anotasi:
Biografi Presiden Soekarno yang diterbitkan dalam rangka
memperingati hari ulang tahun beliau yang ke-65 ini berisi kisah
hidup beliau pada masa muda, masa pendidikan, masa perjuangan,
perjalanan beliau, dan pendapat beliau mengenai mengenai
manusia, persahabatan, agama dan cinta.
113 Beliau pergi dengan bekas di kalbu. Komentar pers mengenai wafat
Bung Karno. -- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional
Indonesia, 1970. -- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai
Nasional Indonesia, 1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm.
Anotasi:
Tidak ada seorangpun dalam peradaban modern ini yang
menimbulkan banyak pro dan kontra seperti Bung Karno. Akan
tetapi perasaan itu sirna ketika menyaksikan jasadnya dalam peti
mati di Wisma Yaso, yang tertinggal hanya rasa sedih dan keharuan
Anotasi:
Berisi komentar/pendapat dari liama puluh orang mengenai Bung
Karno sebagai tokoh nasional yang besar, telah mengabdikan
sebagian besar hidupnya. Orang-orang yang memberi pendapat
tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh politik,
bekas pegawai pribadi dan juga keluarganya.
Anotasi:
Anotasi:
Bung Karno dan Bung Hatta yang pada dasarnya dua pribadi yang
berbeda, bahkan cenderung bertolak belakang, akan tetapi dapat
berjuang bersama, saling bahu membahu demi mengabdi pada
bangsa dan negara, demi kemerdekaan Indonesia. Meski pada
akhirnya “Dwi Tunggal” terpisah, namun kenangan akan
kemerdekaan di hati bangsa Indonesia selalu ada.
120 Kesehatan Bung Karno ajah. Komentar pers mengenai wafat Bung
karno. Dwi tunggal Soekarno-Hatta : memperingati 10 tahun
wafat Bung Karno dan 100 hari wafat Bung Hatta. Jakarta :
Anotasi:
H. DR. Ir. Soekarno dirawat di rumah sakit Angkatan Darat
Djakarta, mulai selasa malam tanggal 16 Djuni 1970 pukul 20.15,
karena penyakit batu ginjal. Kesehatan beliau agak payah, karena
sejak lama beliau menderita penyakit ginjal, gangguan peredaran
darah pada jantung, dan tekanan darah tinggi.
121 Laksana daun gugur. Komentar pers mengenai wafat Bung Karno.
-- Jakarta : Dewan Pusat Partai Nasional Indonesia, 1970. -- 49
hlm. : ilus. ; 21 cm.
Anotasi:
Prof. Legge mengkaji kebijakan dan sikap Bung Karno sebagai
pimpinan. Dengan memahami sikap kalangan masyarakat
tradisional Jawa terhadap pengusaha, Legge melontarkan
keterangan baru tentang segi-segi kepemimpinannya yang
“semarak” atau ramah.
Anotasi:
Setelah diputuskan bahwa pembaca Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan diadakan pagi hari, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan
Timur 56, mendadak Bung Karno sekitar pukul 08.00 menderita
sakit panas. Dokter pribadinya memberikan suntikan Chinine
urethane dan obat broom chinine. Syukurlah Bung Karno sembuh
dan dapat membacakan teks proklamasi pada pukul 10.00 WIB.
Anotasi:
Sosrokartono adalah ahli kebatinan, memiliki metafisik yang luar
biasa, dan mengetahui apa yang akan terjadi. Hubungan antara
Bung Karno dengan Romo Sosro seperti murid dan guru. Banyak
alam fikiran, kata-kata, dan tindakan yang diungkapkan dan
dijalankan oleh Bung Karno bersumber pada gurunya itu.
Anotasi:
Pertemuan mengharukan antara kakak Abdurrahim dengan Bung
Karno terjadi pada akhir bulan Januari 1967, jam 10.00 pagi di
Guest House istana. Pada pertemuan itu kakak Abdurrahim dapat
meyakinkan Bung Karno agar selalu mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan menjauhi larangannya.
127 Bung Karno selam ada di Bengkulu/ oleh Abd. Manaf Talib. Bung
Karno dalam kenangan. -- Jakarta : Pusaka, 1981. -- 374 hlm. :
ilus. ; 21 cm
128 Antara Bung Karno dan Gorbachev/ oleh Arief Budiman. – Bung
Karno dalam pergulatan pemikiran/ pengantar Mahbud
Djunaedi. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan Soekarno, 199. -- xi,
229 hlm. : ilus, : 21 cm
129 Apa kata Bung Karno – Non pri di mata pribumi/ editor, H. Junus
Jahja. -- Jakarta: Yayasan Tuntas Bangsa, [1991.]. -- Tuntas
Bangsa, [1991.]. -- 350 hlm.: ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 923 APA
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Bung Karno, Presiden Pertama RI memberi-kan pedoman-pedoman
pokok bagi penyelesaian masalah pri-dan nonpri di tanah air. Ada
dua dokumen penting yang ditandatangani oleh beliau yaitu pada
tanggal 22 Februari 1963 tentang asimilasi, asli/tidak asli dan
Bhineka Tunggal Ika; dan amanat nation-building 15 Juni 1963.
Anotasi:
Bung Karno dan Bung Hatta tidah hanya sebagai proklamator
kemerdekaan, akan tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan yang
pernah masuk penjara, di buang di tempat pengasinggan, dan hidup
melarat, penggali Pancasila dan bersama-sama dengan tokoh lain
menghasilkan UUD 1945. Selain itu keduanya bersedia terpilih
sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Anotasi:
Sebagai dokter Bung Karno, Mahar Mardjono memiliki beberapa
kenangan, diantaranya ketika Bung Karno menjalani perawatan di
Wisma Yaso. Menurut Mahar Mardjono bung Karno merasa
134 Bung Karno dalam tiga serangkai/ oleh Hamid Algadri. – Bung
Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
pusaka, 1981. -- 374 hlm. ; ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Bung Karno dapat diumpamakan pembentuk motor raksasa,
berkekuatan tenaga kuda raksasa pula. Mobil yang dilengkapi motor
raksasa itu tidak mudah dikendalikan oleh sembarang supir. Dan
orang yang memenuhi syarat untuk mengendarai mobil raksasa itu
adalah Bung Hatta dan Bung Syahrir.
135 Bung Karno dalam berbagai segi/ oleh Moh. Roem. – bung Karno
dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
136 Bung Karno dalam ingatan saya/ Oleh Rahmi Hatta. – Bung Karno
dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Selama masa Revolusi fisik hubungan antara Bung Karno dengan
Bung Hatta tampak sangat intim dan akrab, sehingga di kalangan
masyarakat sering kali di sebut “Dwitunggal”. Keakraban keduanya
tetap terjaga meskipun seringkali terlihat begitu tajamnya perbedaan
politik diantara kedua tokoh nasional tersebut.
137 Bung Karno dalam kenangan seorang sopir/ oleh Moh. Arief. –
Bung Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. --
Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm.
Anotasi:
Ketika Bung Karno mendapat mobil dari pembesar Jepang, beliau
menawarkan Moh. Arief menjadi sopirnya. Tawaran itu di terima
tanpa ragu-ragu. Pada waktu itu bensin Bung Karno di jatah,
padahal tugasnya banyak. Untuk mengatasinya, seringkali bensin
mobil Jepang disedot oleh Moh. Arief dan dimasukkan ke mobil
Bung Karno.
138 Bung Karno dan George Bush tentang tata dunia baru/ oleh H.
Anotasi:
Asset penting yang diperoleh dunia ketiga yang merupakan hikmah
tersendiri dari Perang Teluk adalah bangkitnya kesadaran
masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa Amerika Serikat dan
Inggris sesungguhnya masih menyimpan potensi imperialism. Dan,
Bung Karno pun hidup lagi.
Anotasi:
Sepanjang pengetahuan R. H. Soeharto, dalam situasi yang
mendesak, Bung Karno tidak berkeberatan melaksanakan program
keluarga berencana. Hanya pada waktu itu Bung Karno belum
setuju program keluarga berencana dijadikan sebagai “population
policy”, karena berbagai pertimbangan tertentu.
140 Bung Karno dan system ekonomi nasional/ oleh Frans Seda. – 80
Tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 242 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
141 Bung Karno sebagai Bapak Bangsa Indonesia/ oleh H. Dewi Monik
Pramono. – 90 Tahun Bung Karno dalam kenangan /
penyunting, Solichin Salam. – Jakarta: Yayasan Pendidikan
Soekarno, 1991. -- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Pengalaman perjuangan yang dilakukan oleh Bung Karno dan para
pejuang kemerdekaan lainnya dapat menjadi contoh bagi generasi
muda bahwa apapun keinginan dan cita-cita kita harus dimulai dari
langkah pertama.
142 Bung Karno sebagai orator/ oleh Soendoro. – Bung Karno dalam
kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994. -- 242 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Sebagai murid politik H. Oemar Said Tjokroaminoto, dalam gaya
berpidato banyak tanaman gurunya yang berbekas dalam diri Bung
Karno. Ditampah pula kerongkongannya juga sama besar, sehingga
suara banten yang menggeledeg di mimbar menimbulakan
kekaguman yang mempesona.
Anotasi:
Selama 3 tahun di Bengkulu, Bung Karno bersama kawan-kawan
seperjuangan tidak pernah diam. Beliau selalu mendiskusikan
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Selain itu beliau aktif
dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Beliau membina kerjasama
antara Muallimin Muhammadiyah dan Taman Dewasa Taman
Siswa.
144 Bung Karno seorang besar / oleh H. Oemar Seno adji. – Bung
Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Bung Karno itu sebagai seorang besar dan representative untuk
dunia luar. Dalam diri Bung Karno terkumpul perasaan manusiawi,
disamping intelegensial yang tinggi, Bung Karno tidak saja sebagai
politician, tetapi juga sebagai statesman yang dengan
kepemimpinannya dapat membawa bangsa dan rakyat Indonesia
yang terpandang di dunia.
145 Bung Karno yang saya kagumi / oleh Nawawi Dusky. – Bung
Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Perkenalan pertama A. H. Nasution dengan Bung Karno di
Bengkulu tahun 1983. Pada saat itu Bung Karno menganjurkan A.
H. Nasution untuk memasuki salah satu gerakan pemuda Perjalanan
sejarah berikutnya adalah dilantiknya A. H. Nasution oleh Soekarno
menjadi Mayor – Jenderal. Tetapi pada akhirnya A. H. Nasution
yang akhirnya menandatangani pemberhentian Sukarno sebagai
Presiden, yakni berupa ketetapan MPRS No. XXXIII/1966.
Anotasi:
Anotasi:
Pandangan Bung Karno mengenai Islam dan perkembangannya di
dunia dengan memban-dingkan antara lain keadan di India &
Jerman dengan Adolf Hitler-nya. Dilengkapi pandangan Hamka dan
A.H. Pamuntjak mengenai Bung Karno & pemikirannya tentang
Islam.
149 Cakrawala politik era Sukarno/ Ganis Harsono. -- Jakarta: Haji
Masagung, 1989. -- 188 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 320.959 8 Har c
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Strategi Bung Karno dalam mengatasi kemelut politik dalam negeri
pada masa diterapkannya sistem parlementer dan strategi
menghadapi kekuatan-kekuatan dunia, seperti saat timbulnya
konfrontasi dengan Malaysia. Disini di bicarakan juga mengenai
adanya konsep “ the New Emerging Forces” dan berbagai langkah
kebijakan Bung Karno dan lainnya.
150 Bung Karno is sole digger og Pancasila (the five Principle) / H.M.
Ridwan Indra. -- Jakarta: Haji Masagung, 1991.
Anotasi:
Tanggapan atas tulusan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang
berjudul Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara dan tulisan
Prof. Mr. A.G. Priggodigdo yang berjudul sekitar Pancasila,
mengandung fakta-fakta sejarah yang penting dan membuktikan
bahwa Bung Karno adalah satu-satunya penggali Pancasila.
Anotasi:
Tanggapan atas pendapat Prof. Dr. A.G. Pringgodgdo dan terutama
Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang mengatakan bahwa Bung
Karno bukanlah satu-satunya penggali Pancasila. Penulis
menyanggah tulisan tersebut dengan memberikan beberapa bukti
dan mengatakan bahwa pendapat Prof. Dr. NN, bukan bersumber
pada pemikiran historis, tetapi dilandasi motivasi politik dengan
fakta-fakta sejarah yang dianggap bahwa sikap mental
mendiskreditkan Bung Karno sekarang ini sudah tidak cocok lagi.
Anotasi:
Perbedaan dan persamaan Soekarno dan Bung Hatta antara lain
bahwa Soekarno adalah penggempur, sedangkan Bung Hatta adalah
organisator dan piñata siasat hasil perjuangan. Sukarno bermain api
dengan komunis, sedang Bung Hatta anti komunis. Sukarno adalah
Islam, nasionalis, dan marksis, sedangkan Hatta adalah Islam,
Anotasi:
Dalam hubungan kewafatan Bung Karno, Presiden Soeharto telah
datang menjenguk jenazah almarhum Ir. Soekarno, Presiden
Pertama RI di RSPAD Jakarta jam 7.30 jenazaah dimandikan di
RSPAD dan kemudian disemayamkan di Wisma Yasa. Pada jam
11.00 jenazah diberangkatkan dari Lanuma Halim Perdanakusuma
dengan pesawat Hercules AURI menuju Blitar.
Anotasi:
Selama 17 tahun bekerja di istana, kesan yang timbul adalah Bung
Karno berbudi baik, belas kasih, dan tidak membedakan antara kaya
dan miskin, Bung Karno tidak memperbolehkan memanggil “Den”
dan “Ndoro” terhadap putra-putrinya; dan panggilan terhadap anak
perempuannya adalah “putri”, sedangkan “Mas” untuk anak laki-
lakinya.
Anotasi:
Pesona Ir. Soekarno, Presiden Pertama RI dari awal merupakan
figure yang kontroversial. Baik di pihak Belanda selaku kolonial
yang ditentangnya maupun di pihak Indonesia yang hendak
digerakkannya ke arah kemerdekaan.
Anotasi:
“Flashback” yang disampaikan oleh Ganis Harsono yang
melaksanakan instruksi Bung Karno selaku Presiden RI dan
Panglima Tertinggi ABRI untuk membentuk Pasukan Sukarno.
Tidak dalam bentuk fisik, melainkan dalam suatu usaha untuk
membina kesatuan dan persatuan dengan cara mengamalkan ajaran
Bung Karno seperti yang tersurat di dalam Pancasila.
157 Mengenai ajaran Bung Karno/ oleh Hardi. – Bung Karno dalam
kenangan / disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta: Pusaka,
1981. -- 374 hlm. : ilus, : 21 cm.
Anotasi:
Bung Karno mengalami tiga tahapan perjuangan. Pertama, adalah
tahap perjuangan pergerakan kemerdekaaan, berjuang mencapai
Indonesia merdeka (1908-1945). Kedua, tahap mempertahankan
kemerdekaan, sekaligus mencapai Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, berdasarkan UUD 1945
(1945-1959). Ketiga, tahap pembangunan bangsa dan negara,
sekaligus ikut serta dalam imperialism, membangun dunia yang
bebas dari segala bentuk penjajahan, mencapai dunia yang damai
dan sejahtera (1959-1965).
Anotasi:
Generasi Sukarno-Hatta telah melahirkan gerakan berazaskan
nasionalisme Indonesia. Selain tiu generasi Sukarno-Hatta telah
membangkitkan kesadaran kaum patrot Indonesia bahwa perbaikan
nasib bangsa Indonesia tidak dapat dicapai dengan meminta-minta
kepada pihak penjajah, akan tetapi harus diusahakan dengan
kekuatan sendiri.
161 Bung Karno mentjari dan menemukan Tuhan : bukan berhala bukan
api atau matahari, bukan kayu atau batu tapi Allah Arrahman
Arrahiem Maliki Jaumiddin/ H.A. Notosaoetaedjo. -- Jakarta:
Lembaga Penggali dan Penghimpun Sejarah Revolusi Indonesia,
1963. -- 220 hlm. : ilus, ; 23 cm
Anotasi:
Perjalanan Bung Karno dalam menyelami agama Islam. Ceritanya
diambil dari berbagai sumber antara lain dari pidato-pidato beliau &
dari surat-surat Islam Bung Karno yang : bukan dikirim dari
penjara di Ende. Topik cerita antara lain Bung Karno sebagai
hamba Allah, Bung Karno tentang kebesaran Nabi Muhammad dan
Bung Karno tentang masjid.
Anotasi:
Anotasi:
Bung Karno berusaha menghayati nasib manusia Indonesia waktu
itu, baik sebagai subjek maupun sebagai objek. Ia mendambakan
negerinya menjadi “gemah ripah kertaharja”. Perlawanannya
terhadap kolonialisme menjadi obsesi yang membadai, menjadi
kebencian sampai tulang sumsum.
Anotasi:
Dalam kehidupan sehari-hari Bung Karno amat sederhana. Dalam
hubungan dengan pegawai-pegawai rumah tangga Presiden, seolah-
olah ada ikatan batin antara Bapak dan anak-anaknya. Bung Karno
penyayang binatang dan keindahan. Selain itu Bung Karno adalah
pengagum, seseorang yang berani berbuat dan berani bertanggung
jawab, disamping Bung Karno juga kuat bertahan terhadap
penyakit.
Anotasi:
Pada tahun 1947 Mr. Moh. Ichsan menjabat Sekretaris Negara II
yang bertugas sebagai Sekretaris pribadi Kepala Negara dan berlaku
sedikit banyak Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Hubungan
Anotasi:
Pada saat kunjungan A.H. Nasution ke Moscow, banyak
kekecewaan yang dilontarkan pemerintah Rusia (USSR) terhadap
Indonesia khususnya Presiden Sukarno, padahal USSR telah
membantu RI dalam masalah pembebasan Irian Barat. Sedangkan
ketika di Kairo, A.H. Nasution banyak mendengar pujian tentang
Bung Karno seperti apa yang dikatakan oleh Presiden Anwar Sadat
(almarhum) bahwa Sukarno adalah sahabat Mesir.
Anotasi:
Sikap-sikap dan tindakan-tindakan Bung Karno selaku mepimpin
besar bangsa dan Negara Republik Indonesia dapat membantu
masyarakat untuk lebih merasa bertanggung jawab menghadapi
masalah-masalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi
170 Pidato pengantar J.M Ketua Komisi Haluan Negara Prof. Dr. H.
Roeslam Abdulgani : diucapkan pada Sidang Umum ke II, 1963
MPRS di Bandung pada tanggal 18 Mei 1963 mengenai
Anotasi:
Berisi pertimbangan MPRS mengangkat Presiden Sukarno sebagai
presiden seumur hidup. Pertimbangan tersebut antara lain bahwa
pribadi Bung Karno merupakan perwujudan perpaduan Pemimpin
Revolusi dan pemimpin Negara serta merupakan pemersatu dari
seluruh kekuatan rakyat revolusioner.
171 Salah satu dari tokoh dunia / oleh M Jusuf Ronodipuro. – Bung
Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. --
Jakarta: Pusaka,1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
172 Bung Karno sebagai ahli sejarah / oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Asli, 1966. -- 28 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Biografi Bung Karno sebagai seorang yang ahli dalam bidang
sejarah. Beliau dianggap sangat ahli dari keluwesan dan kedalaman
ilmu sejarah yang dimiliki dan dikuasai serta dari keahlian dan
Anotasi:
Selama 22 tahun menjadi pengawal Presiden Soekarno, H. Mangil
Wartowijoyo mendapat kepercayaan dan kehormatan yang begitu
besar untuk mengawal dan menjaga keamanan diri pribadi beserta
keluarga dalam memimpin revolusi Indonesia yang besar dan hebat.
174 Sebagian ucapannya justru relevan untuk masa kini / oleh Imam
Yudotomo. – 80 Tahun Bung Karno / editor Aristides Katoppo. -
- Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21
cm.
Anotasi:
Apa yang dikatakan Sukarno dulu adalah tidak benar dalam
kaitannya dengan situasi, kondisi serta motivasi yang
mendorongnya pada waktu itu. Tetapi apa yang dikatakan dahulu
itu merupakan jawaban atas persoalan-persoalan yang timbul.
Dengan kata lain apa yang diucapkan Sukarno dulu relevan dengan
keadaan sekarang.
Anotasi:
Sebagai Presiden RI Sukarno mempunyai pembantu-pembantu.
Namun dalam konteks ini yang dimaksud adalah pembantu-
pembantu yang sehari-hari bekerja di lingkungan tempat tinggalnya.
Setiap hari setelah menyelesaikan keperluan pagi, beliau berjalan
berkeliling istana sambil mengontrol keadaan pegawai dan
keluarganya, dilanjutkan dengan berbincang-bincang dengan orang-
orang yang merasa dekat dengan Bung Karno.
176 Seorang raksasa politik / oleh B.M Diah. – 80 Tahun Bung Karno /
editor Aristides Katoppo. - Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
B.M. Diah menuturkan bahwa Bung Karno adalah seorang yang
terbuka, hidup dengan berbagai macam cita-cita yang lahir dari
pikirannya. Ia menghadapi lawan yang sangat kuat dan hebat yaitu
penjajah, Belanda. Perjuangannya untuk kemerdekaan bangsa dan
tanah air berdasarkan konsep dengan sari-sari yang diambilnya dari
pemikir-pemikir Barat dan Timur.
Anotasi:
Soekarno, presiden pertama dan proklamator adalah pemikir politik
yang sekaligus berkesempatan bertindak sebagai panglima-nya
sendiri di lapangan. Ragam realitas politik yang dihadapi telah pula
mengesah-kannya menjadi ahli siasat politik ulung dan penggalang
massa yang tiada tandingannya.
Anotasi:
Untuk menjawab apakah kehidupan politik Soekarno dinilai sebagai
sebuah tragedy atau bukan, harus dilihat dari apa yang telah
dilakukan atau disumbangkan oleh Sukarno kepada bangsanya.
Sumbangan-sumbangan yang telah diberikan seyogyanya berkaitan
dengan cita-cita yang diinginkannya bagi negeri ini.
Anotasi:
Soekarno mengkritik demokrasi liberal atau parlementer. Ia melihat
demokrasi liberal sebagai sistem yang diimpor dari Barat yang
mengizinkan pemaksaan mayoritas atas minoritas. Menurut
Soekarno hal itu bukanlah cara Indonesia. Ia mengatakan bahwa
masyarakat Indonesia mencapai kata sepakat dan mengambil
keputusan dengan cara musyawarah..
Anotasi:
Sisi lain dari pemikiran dan tingkah laku politik Soekarno yang
cukup menarik adalah internasionalisme. Pemiliran yang terkan-
dung dalam konsep ini adalah serangkaian gagasan yang mendasari
orientasi interna-sional yang terwujud dalam sikap dan
kebijaksanaan luar negeri Indonesia.
Anotasi:
Dalam usia yang sangat muda, yakni 25 tahun, Soekarno telah
mampu menghasilkan pemikiran besar mengenai bangsa dan tanah
airnya yang masih terbelakang oleh penjajahan Belanda.
Anotasi:
Situasi dan kondisi yang yang dihadapi bangsa Indonesia telah
mendorong Soekarno untuk mencetuskan pemikiran-pemikiran-nya.
Ia bersama Mohammaad Hatta pada tahun 1932 memperkenalkan
istilah “Demokrasi Ekonomi”. Soekarno menjelas-kan bahwa
demokrasi ekonomi adalah “kerakyatan ekonomi atau kesama-rasa
dan kesamarataan ekonomi”.
Anotasi:
Bagi Soekarno, bangsa, kebangsaan atau nasionalisme dan tanah air
merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Ia memandang
semuanya sebagai “Ibu Indonesia” yang memberikan seluruh isi
alamnya buat hidup kita semua. Dalam menegakkan nasionalisme
Indonesia, PNI yang didirikan pada tahun 1927 dipakai sebagai alat
penggeraknya.
Anotasi:
Kajian pemikiran Soekarno dan Mohammad Natsir, khususnya
berkenan dengan polemik hubungan agama dan negara di tahun
1940. Buku ini untuk sebagian orang merupakan potret politik
pertarungan ideologi antara golongan nasionalis dengan Islam
politik sejak zaman kolonial era-reformasi saat ini.
Anotasi:
Kontuinitas masa lampau dan masa kini diperlukan oleh suatu
bangsa. Ia memper-tebal rasa senasib sepenanggulangan bangsa itu.
Kontuinitas memperkokoh persatuan. Bagi Presiden Soeharto,
kontuinitasnya dengan masa lampau memperkokoh kepe-
mimpinannya. Ia tidak hanya memperoleh legalisasi konstitusionil.
Tetapi juga konfirmasi historis.
Anotasi:
188 Siapa menabur angin akan menuai badai : (G30 S PKI dan apa
peran Bung Karno) / Sugiarso Soerojo. -- Jakarta : Rola Sinar
Perkasa, 1988. -- 624 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Kudeta yang dilakukan PKI sebanyak dua kali, dengan dukungan
dari dalam dan luar negeri, di samping dukungan diam-diam dari
kepala negara yang kebetulan juga seorang Marxis konsekwen sejak
muda. Gagasan Bung Karno tahun 1926 dulu, adalah bahwa
Nasionalisme Timur harus dikawinkan dengan Marxisme,
kemudian Marxis disublimasikan.
190 Terbaik di antara yang terbaik. – Perang tipu daya Soekarno dengan
tokoh-tokoh komunis / H. Ahmad Muchsin. -- Jakarta: Goden
Terayon, 1989. -- Xii, 199 hlm. : ilus, ; 22 cm
Anotasi:
Strategi Bung Karno menghadapi musuh-musuh Pancasila yaitu
dengan: a) menyusun kekuatan terpadu untuk menghadapi
kolonialis Belanda; b) merangkul PKI; c) menghantam Belanda;
dan d) menyalakan api perang antara pendukung PKI dan
pendukung Pancasila.
191 Terberat diantara yang berat – Perang tipu daya antara Bung Karno
dengan tokoh-tokohh Komunis / H. Ahmad Huhsin. -- Jakarta:
Golden Terayon, 1989. -- Xi, 199 hlm. : ilus, ; 22 cm
Anotasi:
Persaingan hebat antar Bung Karno dengan PKI dalam arti strategi
dan tipu daya, yang kelak akan sampai puncaknya dengan
hancurnya pendukung-pendukung PKI beserta ideologinya, dan
jatuhnya Bung Karno dari singgasana kepresidenan.
192 Tragedi Bung Karno : catatan lepas dari seorang pengagum / oleh
Y.B. Mangunwijaya. – Bung Karno dalam pergulatan pemikiran
/ pengantar Mahbub Djunaedi. -- Jakarta : Yayasan Pendidikan
Sukarno, 1991. -- Xi, 229 hlm. : ilus, ; 21 cm
Anotasi:
Di masa mudanya beliau begitu dielu-elukan sebagai pemimpin
pergerakan yang mendobrak tatanan kolonialisme, namun
disayangkan di masa tuanya ia harus berjalan sendirian dan mabuk
sanjungan. Akibatnya terperosok dan tenggelam bersama kesalahan
yang telah dibayar tunai dengan jasa besarnya sebagai Bapak
Anotasi:
Pengalaman pribadi penulis sebagai ajudan Bung Karno, antara
November 1960 sampau Juni 1967. Penulis mengisahkan
pengalaman pribadinya yang dianggapnya menarik untuk diketahui
umum sehingga orang dapat langsung mengetahui lebih banyak
mengenai Bung Karno. Dilengkapi foto-foto kegiatan Bung Karno.
194 Perang daya tipi antara Bung Karno dengan tokoh-tokoh Komunis /
H. Ahmad Muhsin. -- Jakarta : Golden Terayon, 1989. -- Xii,
199 hlm. : ilus, ; 22 cm
195 Mencapai “Jembatan Emas” dulu, setelah itu apa? / oleh Pak
Diro. – 80 Tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. --
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm
197 Natsra diantara jasa dan trauma. – Pengembaraan batin Bung Karno
/ K.H. Arman Arroisi. -- Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991. -
- 221 hlm. : ilus, ; 14 cm.
Anotasi:
Sebetulnya Bung Karno sangat akrab dan menghormati Natsir. Pada
masa awal kemerdekaan RI, Natsir sering diminta membuatkan
pidatonya. Akan tetapi, karena perbedaan politik menjelang akhir
kekuasaan Bung Karno, ia dijebloskan ke dalam penjara.
Anotasi:
Buku yang diterbitkan dalam rangka peringatan 40 hari wafat Bung
Karno ini berisi komentar pers seputar Bung Karno, antara lain
mengenai kondisi kesehatan sebelum wafat, mengenai
pemakamannya, dan pendapat pers luar negeri mengenai karir
politiknya di ujung kekuasaannya sebagai presiden.
Anotasi:
Kumpulan polemik antara “Harian “Merdeka” dengan “Harian
Rakyat”sekitar bulan Juni-Juli 1964 mengenai sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya pembicaraan
Manipol, demokrasi terpimpin dan Pancasila. Bung Karno berkenan
memberikan kata penutup dalam buku ini.
Anotasi:
Mengemukakan alternative pemikiran sebagai upaya pembaharuan
terhadap sistem kepemimpinan nasional yang selama ini berakhir
dengan kegagalan dan ketragisannya masing-masing, dengan
mengetengahkan terutama masa kepemim-pinan Presiden Soekarno,
Soeharto, dan KH. Abdurrahman Wahid. Untuk Presiden B.J.
Habibie mengingat masanya yang begitu singkat, maka sulit untuk
menyimaknya.
Anotasi:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator
kemerdekaan, dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan
Presiden RI dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa
perjuangan ia lebih dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia
juga dikenal sebagai presiden Pancasila, yang kemudian menjadi
dasar Negara RI.
Anotasi:
Jasmerah (jangan sekali-sekali melupakan sejarah). Demikian
dikatakan Bung Karno dalam pidatonya. Kalimat singkat ini
mengingatkan kita akan perjuanan para pahlawan bangsa ini dalam
usaha merebut kemerdekaan dari penjajah. Mengenang para
pahlawan adalah mengenang keberanian, kebulatan tekad dan
kesetiaan mereka yang tak terkira pada bangsa kita.
Anotasi:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator
kemerdekaan, dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan
Presiden RI dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa
perjuangan ia lebih dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia
juga dikenal sebagai presiden Pancasila, yang kemudian menjadi
dasar Negara RI.
Anotasi:
Ketika Presiden Soekarno bersama putra dan putrinya akan
menghadiri perayaan di SR. Perguruan Cikini pada tanggal 30
November 1957, terjadi percobaan pembunuhan terhadap beliau
ketika akan kembali ke istana. Percobaan pembunuhan tersebut
dilakukan dengan melemparkan 5 buah granat tangan. Tetapi berkat
lindungan Allah SWT beliau dan putra putrinya selamat.
Anotasi:
Pada upacara pembangunan Nasional I, Presiden Soekarno
mengrmukakan tiga himbauan dan komando kepada seluruh rakyat.
Pertama agar seluruh rakyat membantu presiden pada Pelaksanaan
Pencana Pembangunan Nasional, kedua semua peraturan
Landreform dijalankan, ketiga presiden berseru agar gerombolan
yang masih ada di hutan sadar dan kembali ke pangkuan ibu
pertiwi.
Anotasi:
Jasa-jasa Hasin Ning di saat meyakinkan Bung Karno agar
menyerahkan kekuasaan-nya kepada Jenderal Soeharto, hingga
Presiden Soekarno ditahan di Wisma Yaso dan diisolasi dan terkena
larangan menerima tamu. Hasim Ning tidak menyesal membujuk
Soekarno agar mau memberikan kekuasaannya pada Jenderal
Soeharto, tapi dia malu pada Bung Karno karena menyampaikan
“bujuk ular” tersebut.
Anotasi:
Kepala Jawatan Penerangan Sumatera Tengah, Decha menerangkan
bahwa sebenarnya masyarkat Sumatera Tengah ingin mengundang
Presiden Soekarno untuk menyaksikan dan memberikan amanat di
daerah tersebut, tetapi dewan banten menolak dan mengabaikan
keinginan massa.
Anotasi:
Prestise Presiden Soekarno naik setelah beliau memberikan
amanatnya yang tegas menghadapi kaum pemberontak di Padang
yang disusul tindakan tegas dari Angkatan Laut dan Udara
Indonesia. Demikian suara pers antu Indonesia di Hongkong.
Anotasi:
Presiden Soekarno membuka konferensi Asia Africa dengan pidato
ucapan selamat datang atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia
kepada degelasi dari berbagai Negara. Beliau berharap agar
semangat persaudaraan bangsa Indonesia dapat mengganti segala
kekurangan material dalam penyelenggaraan konferensi.
Anotasi:
Berisi pidato Prof. Dra. Baroroh Baried yang diucapkan selaku
promoter pada upacara penganugerahan gelar Doctor Honoris cause
dalam Filsafat Ilmu Tauhid kepada Dr. Ir. H Soekarno, Presiden
Republik Indonesia/Pimpinan Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan
Kemerdekaan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara pada hari selasa
tanggal 3 Agustus 1965.
Anotasi:
Senator Dalep Singh Saund dari USA mengatakan pendapatnya
yang berbeda setelah melihat sendiri orang Indonesia sebenarnya.
Beliau juga mengatkan kesannya kepada Presiden soekarno antara
lain bahwa beliau adalah seorang pemimpin besar di dunia
sekarang. Beliau mempunyai kemampuan untuk memimpin rakyat
Indonesia. Beliau seorang dinamis bukan komunis.
Anotasi:
Prosiding Konstitusional dibuka pada tanggal 10 November 1956 di
Gedung Merdeka Bandung. Presiden Soekarno dalam pidatonya
mengatakan agar Sidang Konstituante menyusun konstitusi yang
menjamin keselamatan, kesejahteraan rakyat, dan kebebasan
beragama. Beliau menginginkan agar membuat konstituante untuk
Indonesia, bukan untuk Negara lain dan jangan mendurhakai
rakyat.
Anotasi:
Harian resmi Korea Selatan (Korean Republik) dalam tajuk
rencananya menulis, bahwa jika Jepang benar-benar anti komunis,
maka Jepang harus dapat menyaksikan Presiden Soekarno yang
kini sedang berkunjung ke Jepang untuk merubah pendiriannya
yang prokomunis.
Anotasi:
Surat kabar Suluh Indonesia menganggap bahwa pidato Presiden
Soekarno pada peringatan Hari lahirnya Panjasila mempunyai dua
arti. Yang pertama, Pancasila sebagai falsafah Negara dan tidak
boleh diganti. Yang kedua Pancasila sebagai satu komando bagi
mereka yang mendukung Pancasila sebagai falsafah Negara.
Anotasi:
Sejarah kebangsaan Indonesia sudah tentu mencatat nama Soekarno
dan Soeharto dalam tinta emas. Keduanya mempunyai karakter
kepemimpinan yang berbeda.
Anotasi:
Penjagaan terhadap keselamatan Presiden Soekarno dilipat-
gandakan oleh pemerintah Jepang ketika beliau tiba di Kyoto.
Karena menurut berita, Vence Samuel salah seorang opsir
pemberontak dari Sulawesi Utara sedang berada di Tokyo,
yangkabarnya akan mengadakan perundingan dengan Presiden
Soekarno dan pembelian senjata.
Anotasi:
Sembilan orang saksi hadir dalam pengadilan peristiwa Cikini.
Mereka adalah Ajudan Presiden Soekarno, Mayor Sudarto dan
Sudiyo, polisi Adi Inso, pengawal Presiden Kawinoto dan Memed
Sudarsono, sopir Presiden Oding Suhendar, polisi seksi V suroto,
penjaga malam gedung SR Perguruan Cikini Sumowijoyo, dan
Anotasi:
Presiden Soekarno menghadiri acara Dies Natalis ke-5 Universitas
Indonesia. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa setiap
revolusi adalah usaha besar untuk mengatakan kesulitan yang
timbul karena revolusi, memerlukan banyak anggaran sementara
pemasukan kurang.
Anotasi:
Presiden Soekarno tiba kembali ke Indonesia pada tanggal 5
Agustus 1955, setelah melakukan ibadah haji melaksanakan rukun
Anotasi:
Berita sensasional tentang Presiden Soekarno ditawan oleh Militer
Jepang dan beliau berangkat ke luar Negara mencari perlindungan
politik, disiarkan oleh radio Hilversum di Amsterdam. Berita ini
dikutip oleh UP, AFP, Reuter, dan disebarluaskan di seluruh dunia.
Presiden Soekarno menyatakan sanggahannya, dan hanya isapan
jempol karena pada saat berita itu beredar, beliau sedang
memimpin sidang ke-8 Dewan Nasional.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam sambutannya pada malam penutupan
kongres PGRI ke-8 pada tanggal 30 Oktober 1956, menegaskan
kembali apa yang diucapkannya dalam pidato sumpah pemuda di
Istana yaitu anjuran untuk membubarkan partai-partai. Karena
anjuran tersebut beliau dituduh mau menjadi dictator,, beliau
menolak, karena beliau tetap seorang democrat, tetapi bukan
Demokrat Liberal melainkan Demokrat Terpimpin.
Anotasi:
Usaha untuk mempersatukan Soekarno-Hattadalam kerjasama,
sampai tanggal 16 Desember 1957 tidak menunjukkan tanda-tanda
yang menggembirakan. Kedua tokoh masih belum mendapatkan
titik pertemuan, karena masing-masing masih berpegang teguh
pada konsepnya.
Anotasi:
Sultan Hamengku Buwono menerarangkan pada pers ketika beliau
tiba di Chicago, USA, bahwa Presiden Soekarno harus tetap duduk
dalam pemerintahan Indonesia. Menurut pendapat Sultan
Hamengku Buwono, seluruh anggota pemerintahan dan maupun
seluruh rakyat Indonesia masih membutuhkan Presiden Soekarno.
Anotasi:
Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang yang diperingati di
Istana Negara, mengenang kembali bagaimana Bung Utomo telah
mendirikannya 47 tahun yang lalu. Sebagai perjuangan pertama
yang teratur. Presiden Soekarno dalam sambutannya menandaskan
Anotasi:
Di hadapan mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya, Presiden
Soekarno menyatakan di Surabaya bahwa masyarakat Indonesia
sedang sakit disebabkan adanya kejadian pada Angkatan Darat dan
masyarakat sekitar yang menggoncang kestabilan politik dan
ekonomi. Harapan beliau agar penyakit tersebut dapat
disembuhkan, Untuk mengatasi masalah tersebut Presiden
Soekarno mengadakan pertemuan dengan beberapa golongan pada
tanggal 15 Desember 1956.
Anotasi:
Pada tanggal 25 Maret 2004 diadakan pertemuan antara utusan
kantor Besar Himpunan Kebaktian Rakyat Jakarta, yaitu
Ir. Soekarno, Tuan H. Shimizu dan Mr. Sumanang, tujuannya untuk
membentuk Himpunan Kebaktian Rakyat di Surabaya. Terjadi
karena bertambahnya gencar peperangan di Asia ini. Dalam
sambutannya Ir. Soekarno menjanjikan agar semangat kesatria
bangsa Indonesia dipupuk dan ditonjolkan agar dapat bekerjasama
dengan bangsa Jepang yang telah bersifat kesatria, untuk
mempertahankan Asia Timur Raya.
Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somubu-Sanyo, masyarakat
bertanya tentang kedudukannya dalam “PUTERA” dan juga
“Tyunoo Sargi-in”. beliau menjawab bahwa pekerjaannya
memimpin PUTERA akan terus dilakukannya. Sedangkan
pekerjaan sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan sama
sekali. Beliau juga meminta Taufik dan Hidayah kepada Tuhan
agar bias menjalankan tugasnya dan mengabdi kepada bangsa dan
tanah air sebaik-baiknya.
Anotasi:
Tanggal 21 Desember 1963 mulai pukul 20.00 rapat besar
PUTERA bagian wanita yang dihadiri kaum wanita Indonesia
maupun Asia serta wakil dari pemerintahan Jepang. Rapat dipimpin
oleh Ny. Sunaryo, yang menerangkan kedudukan wanita sebagai
kekuatan moral digaris belakang. Demikian pula nasehat Ir.
Soekarno yang mendukung kedudukan wanita Timur yang
mencurahkan tenaganya untuk menjalankan rumah tangga, karena
itu merupakan kekuatan awal dalam keluarga maupun suatu
Negara.
Anotasi:
Dalam pidato ini Ir. Soekarno menerangkan mengenai lahirnya
sebuah organisasi baru yang bernama “ Pusat Tenaga Rakyat” atau
Anotasi:
Pidato Presiden mengharapkan agar pemuda sekarang sekolah dan
menjadi ahli-ahlinya yang dibutuhkan dalam pembangunan
Indonesia ini. Setiap orang daerah hendaknya pulang kedaerahnya
masing-masing setelah selesai menuntut ilmu dan membangun
daerahnya masing-masing. Beliau juga mengingatkan soal Irian
Barat yang hanya dapat kembali ke bumi pertiwi Indonesia jika
Indonesia kuat dan bersatu.
Anotasi:
Ir. Soekarno menerangkan dalam pidatonya bahwa Jepang datang
ke Indonesia menaklukkan Belanda, tetapi tidak menaklukan
Indonesia. Pergerakan ini ialah pergerakan tempat bekerja, untuk
ikut serta dalam pekerjaan raksasa yang sedang dikerjakan oleh
Jepang di Indonesia.
Anotasi:
Pada perayaan peringatan 25 tahun usia lagu Indonesia Raya”
Presiden Soekarno menyerukan kepada rakyat Indonesia agar setia
pada naskah Proklamasi Kemerdekaan 1945. Beliau juga
mengatakan tentang golongn-golongan yang mau robohkan
Pancasila dan mengadakan proklamasi baru. Golongan-golongan
tersebut adalah golongan yang tidak setia kepada Pancasila dan
Proklamasi 1945.
38 Presiden dan wakil Presiden akan anaik mobil Buck 1938 : dari
istana sampai ke gedung Pegangsaan Timur. -- Indonesia Raya;
14 Agustus 1954 ; hlm. 2
Anotasi:
Dalam persiapan peringatan hari proklamasi ke XI, Walikota
Jakarta Raya Sudiro merencanakan mempergunakan mobil Buick
1938mbagi Presiden dan Wakil Presiden dalam perjalanan dari
istana Negara sampai gedung proklamasi no. 56. Mobil tersebut
ialah mobil yang dipergunakan oleh presiden sejak proklamasi
1945 , masa pergolakan Jogja sampai kembali lagi ke Jakarta. Pesta
perayaan kemerdekaan juga direncanakan oleh rakyat disepanjang
sungai ciliwung, mulai dari pintu air hamoni sampai ke Jakarta
Kota.
Anotasi:
Dalam pidatonya selama dua jam yang diucapkan tidak teks
didepan ± 300 mahasiswa Jakarta, para mahaguru, menteri-menteri,
alim ulama dan tamu-tamu lainnya. Presiden Soekarno memberikan
kuliah umum tentang berbagai hal soal “Negara Nasional dan Tjita-
tjita Islam”
Anotasi:
Artikel merupakan sanggahan terhadap pidato presiden di Surabaya
yang menyatakan “tidak ada angkatan 45” organisasi ini
menyatakan tidak aka nada Presiden Soekarno dan Proklamasi 45,
jika tak ada “angkatan 45” yang lebih banyak mengalir darah, air
mata dan jiwa.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam wejangannya yang diucapkannya di
hadapan seluruh anggota Pamongpraja Jakarta yang beranggotakan
950 orang., dengan ditemani oleh walikota Sudira dan anggota-
Anotasi:
Dalam pertemuan pertama P{erdana Menteri Jepang Kishi
menyatakan kegembiraannya karena masalah rampasan perang
dapat terselesaikan, berkat keputusan Presiden Soekarno.
Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang pasti akan
bertambah kuat. Presiden Soekarno menyatakan harapannya agar
pemerintah Jepang memberikan bantuankepada Menteri Pelayanan
Indonesia Natsir dalam mempelajari situasi perkapalan dan
kesejahteraan sosial di Jepang.
Anotasi:
Indonesia dan Mesir sedang dalam kancah revolusi, satu perubahab
revolusioner tidak harus berhasil sekaligus. Bagi satu bangsa yang
revolusioner, revolusi itu adalah satu proses yang berlaku terus
menerus. Demikian antara lain pidato Presiden Soekarno dalam
acara jamuan makan di Istana Koubbeh dalam kunjungannya ke
Mesir.
Anotasi:
Presiden Soekarno telah menetukan dasar-dasar hubungan ekonomi
laur negeri umumny dan dalam lapangan perdagangan khususnya.
Kebijaksanaan tersebut diambil agar Indonesia lebih aktif
menjalankan peranan perdagangan sehingga tidaj mudah
dipermainkan oleh pedagang asing.
Anotasi:
Presiden Soekarno dan rekannya Presiden Tito telah membicarakan
masalah Irian Barat, Aljazair, kolonialisme dan terusan Suez yang
sedang meruncing. Kedua belah pihak setuju menyelesaikan
Anotasi:
Rakyat Mesir bertekad bulad membela hak daulat mereka atas
teusan Suez. Dalam kunjungannya ke Mesir, Presiden Soekarno
berkenaan dengan “Hand og Egypt”nya menjadi buah bibir di
kalangan Negara-negara Arab. Mereka berkata hanya ada dua
Negara yang jantan yaitu Nasser dari Timur Tengah dan Soekarno
dari Timur Jauh.
Anotasi:
Ucapan dari Ir. Soekarno pada Jepang yang mempertaanyakan
diman beliau ketiak Singapur jatuh ketangan Jepang. Selain itu juga
beliau mengucap terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah
merebut Singapur dari tangan Inggris/imperialisme.
Anotasi:
Presiden Soekarno memimpin Dewan Nasional yang anggotanya
terdiri dari para fungsionaris di dalam masyarakat Indonesia.
Tanggal 21 Februari 1957 Presiden Soekarno dihadapan pemuka
masyarakat mengemukakan konsepsinya secara resmi.
Anotasi:
Berisi pidato Prof. Dra. Baroroh Baried yang diucapkan selaku
promoter pada upacara penganugerahan gelar Doctor Honoris cause
dalam Filsafat Ilmu Tauhid kepada Dr. Ir. H Soekarno, Presiden
Republik Indonesia/Pimpinan Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan
Kemerdekaan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara pada hari selasa
tanggal 3 Agustus 1965.
Anotasi:
Majalah Time edisi 10 Maret 1958 memasang gambar Bung Karno
di cover depan. Selain itu tidak kurang 5 halaman mengupas sekitar
Indonesia dan Bung Karno, Peta Indonesia, gambar eksponen-
eksponen pembrontak seperti Zulkifli Lubis Cs dan tak lupa Bung
Hatta dan Ny. Hartini Soekarno.
Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somobu-Sanyo, masyarakat
bertanya kepadanya mengenai kedudukannya dalam "PUTERA"
dan juga "Tyunoo Sargi-in". Beliau menjawab bahwa pekerjaanya
memimpin Putera terus akan dilakukannya . Sedangkan pekerjaan
sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan satu sama lain.
Beliau juga meminta Taufik dan Hidayat kepada Tuhan agar bisa
menjalankan tugasnya dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air
sebaik-baiknya
Anotasi:
Soekarno suka melancarkan kecaman kepada PNI karena beliau
menganggap PNI adalah tempatnya sendiri. Beliau merasa keluarga
Marhaaenisme dan bahwa pimpinan PNI adalah adiknya.
Marhaenisme adalah ideology dari PNI. Doktrin ini telah
ditetapkan pada tetapi isi doktrin harus mendapat penjelasan.
Semua kecaman. Bung Karno menjadi pertimbangan dalam
penjelasan doktrin Marhaenisme.
Anotasi:
Konsepsi Presiden Soekarno berisi bentuk demokrasi yang benar-
benar bersendi musyawarah dan cocok bagi Indonesia. Demokrasi
yang di Indonesia selama ini adalah demokrasi yang diterapkan di
Eropa., yang tidak sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dasar
inilah yang dijadikan pegangan beliau dengan tidak menyalahi
konstituante.
Anotasi:
Perjalanan kunjungan Presiden Soekarno ke Malang untuk
mengadakan inspeksi militer pada kader yang dilatih S.K.I. beliau
juga akan mengadakan inspeksi militer ke Makassar. Amanat
beliau disampaikan oleh RRI Surabaya yang isinya mengingatkan
fungsi Angkatan Perang Indonesia, terutama dalam kondisi
pembangunan Indonesia dan juga terhadap pemberontakan militer
daerah yang telah terjadi.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam kunjungannya ke Madiun menjelaskan
panjang lebar mengapa beliau membentuk Dewan Nasional,
disamping Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Djuanda. Kunjungan
yang disambut oleh para pejabat Sipil, Militer, pemuka partai ini
bertepat di Gedung Kabupaten Madiun pada tanggal 19 Juni 1957.
Anotasi:
Pada tanggal 30 Agustus 1957, Presiden Soekarno untuk pertama
kali mengadakan kunjungan ke Irian Barat. Beliau disambut
antusias oleh 20.000 orang penduduk Irian Barat. Di muka rapat
umum Presiden Soekarno menyatakan bahwa perjuangan
mengembalikan Irian Barat ke wilayah Indonesia karena Irian Barat
merupakan satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.
Anotasi:
Amanat Presiden Soekarno pada kunjungan di Makassar pada
umumnya tidak berbeda dengan apa yang diamanatkannya di
Malang. Perbedaannya, di Makassar banyak yang mengenal
Samuel, maka beliau menceritakan aktivitas petualangan Samuel di
Tokyo.
Anotasi:
Kunjungan Presiden Soekarno ke Moscow menjadi salah satu topic
berita di surat kabar New York Herald Tribune. USA
merencanakan mengundang Presiden Soekarno, dalam rangka
menghilangkan image Indonesia tentang USA. Yang penting bagi
Presiden Soekarno kunjungannya ke USA ingin mengajak kongres
dan pemerintah USA memisahkan diri dari usaha kolonialisme
dalam bentuk apapun.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam perjalanan kunjungan selama 2 minggu di
Uni Soviet, singgah di Teheran bersilaturrahmi dan disambut oleh
Syah Iran Pahlevi. Perjalanan dilanjutkan dengan pesawat URSR,
tiba di Moscoe di sambut Presiden Jenderal Besar Kliment
Voroshilov. Beliau mengucapkan pidatonya di Universitas Moscow
dan akan mendapat gelar kehormatan di depan rapat raksasa di
Leningrad.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam pidato sambutannya pada malam
penutupan Kongres PGRI ke-8 pada tanggal 30 Oktober 1956,
mempertegas kembali apa apa yang diucapkan dalam pidato
Sumpah Pemuda di Istana yaitu anjuran untuk membubarkan partai-
partai. Karena anjuran tersebut beliau dituduh mau menjadi
diktator. Beliau menolak, karena beliau tetap seorang demokrat,
tetapi bukan Demokrat Liberal melainkan Demokrat Terpimpin.
Anotasi:
Dalam pertemuan pertama Perdana MenteriJepang Kishi
menyatakan kegembiraannya karena masalah pampasan perang
akhirnya dapat diselesaikan, berkat keputusan Presiden Soekarno.
Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang pasti akan
bertambah kuat. Presiden Soekarno menyatakan harapannya agar
pemerintah Jepang memberikan bantuan pada Menteri Pelayaran
Indonesia Natsir dalam mempelajari situasi perkapalan dan
kesejahteraan di Jepang.
Anotasi:
Indonesia dan Mesir sedang dalam kancah revolusi, satu perubahan
revolusioner tidak harus berhasil sekaligus. Bagi satu bangsa yang
revolusioner, revolusi itu adalah suatu proses yang berlaku terus
menerus. Demikian antara lain pidato Presiden Soekarno dalam
acara jamuan makan di Istana Koubbeh dalam kunjungannya ke
Mesir.
Anotasi:
Kepala Jawatan Penerangan Sumatera Tengah, Decha menerangkan
bahwa sebenarnya masyarakat Sumatera Tengah ingin mengundang
Presiden Soekarno untuk menyaksikan dan memberikan amanat di
daerah tersebut, tetapi dewan banteng menolak dan tidak
mengabaikan massa.
Anotasi:
Perkawinan Bung Karno kedua bersama Ny. Hartini merupakan
keributan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama para isteri yang
tergabung dalam organisasi wanita. Ada 20 lebih organisasi wanita
protes terhadap Bung Karno. Tetapi Presiden Soekarno menjanjikan
bahwa hanya ibu Fatmawati yang akan diperkenankan sebagai Isteri
Presiden.
Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somobu-Sanyo, masyarakat
bertanya kepadanya mengenai kedudukannya dalam "PUTERA"
dan juga "Tyunoo Sargi-in". Beliau menjawab bahwa pekerjaanya
memimpin Putera terus akan dilakukannya . Sedangkan pekerjaan
sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan satu sama lain.
Beliau juga meminta Taufik dan Hidayat kepada Tuhan agar bisa
Anotasi:
Soekarno di tengah berkecamuknya situasi politik waktu itu
menyatakan bahwa dirinya tetap memegang tampuk pimpinan
Negara dan tampuk pimpinan Pemerintahan dan Revolusi
Indonesia. Pada tanggal 2 Oktober 1965, ia telah memanggil semua
Panglima angkatan bersenjata bersama wakil Perdana Menteri
kedua Dr. Leimena dan para pejabat penting lainnya dengan
maksud untuk segera menyelesaikan persoalan yang disebut
peristiwa 30 September.
Anotasi:
Dalam persoalan integrasi Irian Barat dalam wilayah kesatuan
Republik Indonesia, Soekarno tidak ingin berneghoisasi lagi dengan
Belanda, jika Belanda terus mengirimkan angkatan bersenjatanya.
JIka harus dihadapi dengan kekuatan bersenjata Indonesia siap.
Meskipun demikian ia tetap menerima usulan perundingan damai
dengan mediator beberapa negara sahabat, diungkapkan Soekarno
pada waktu pelantikan dutabesar RI untuk negara Polandia, Ghana
dan Austria.
97 Kita tidak mau berunding lagi dengan Belanda, kalau Belanda terus
mengirimkan bala bantuan ke Irian Barat: Pidato Presiden
Sukarno: Amanat pada rapat raksasa di Medan pada hari Kamis,
26 April 1962
Anotasi:
Dalam pidatonya Soekarno merasa kecewa atas penyelesaian dama
Irian Barat melalui pihak ketiga, PBB. Selain penyelesaian Irian
Barat dipandang terlalu berlarut-larut, kekesalannya bertambah
melihat Belanda mencuri kesempatan itu untuk mengirim pasukan
marinir, berikut sejumlah kapal perusak, kapal induk Karel
Doorman dengan t jet tempurnya. Meskipun Indonesia prinsipnya
menerima penyelesaian damai namun ia tetap menggelorakan
semangat Trikora di depan hadirin rapat raksasa di Medan, Kamis,
26 April 1962.
Anotasi:
Soekarno di depan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa, mengemukakan konsep Pancasila yang merupakan intisari
dari peradaban Indonesia. Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,
kedua Nasionalisme, ketiga Internasionalisme, ke-empat Demokrasi
dan kelima Keadilan Sosial. Soekarno menawarkan pada sidang
konsep itu untuk memperkuat piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
dengan merujuk keberhasilannya menggalang Konferensi Asia-
Afrika.
Anotasi:
Soekarno dalam pidato dimulainya pekerjaan pembangunan
jembatan Musi yang direncanakan dibuka pada 10 April 1964,
setelah tertunda 2 tahun sejak tahun 1960, mengemukakan bahwa
penundaan itu terkait dengan revolusi Indonesia yang bersifat
serentak, bersama-sama dan bermacam-macam. Revolusi Indonesia
itu adalah revolusi pancamuka. Panca artinya lima, muka artinya
muka.
101 The door is still open for a peaceful solution for west Irian problem:
Address by President Soekarno on Idul Fitri Day, March 8th
1962
102 The door is still open for a peaceful solution for west Irian problem:
Address by President Soekarno on Idul Fitri Day, March 8th
1962
Anotasi:
Di depan anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai Soekarno
mengeluarkan pendapatnya. Menurut Soekarno Indonesia Merdeka
harus memiliki Philosofische grondslag, sebagai pundamen,
filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di
atasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. 5
Prinsip dikemukakan oleh Soekarno yaitu: 1. Kebangsaan
Indonesia; 2. Interna-sionalisme, - atau peri-kemanusiaan; 3.
Mufakat atau demokrasi; 4. Kesejahteraan sosial; 5. Bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
Anotasi:
Pada hari minggu tanggal 11 Januari 1959, Presiden Soekarno
mengadakan dengar pendapat dengan tiga partai besar. Acara yang
Anotasi:
Pertemuan Presiden Soekarno dan Presiden Macapagai telah
mencapai kesepakatan untuk melanjutkan usaha-usaha persiapan
bagi konferensi tingkat tinggi antar kepala pemerintah Indonesia
dan Filipina. Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan masalah
perkembangan Asia Tenggara.
Anotasi:
Presiden Soekarno dan Presiden Modiba Keita dari Mali tiba di
Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden
Kennedy. Pembicaraan yang berlangsung selama 50 menit tersebut
antara lain tentang usaha menyelamatkan dunia dari mala petaka
dan kehancuran.
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam sebuah resepsi jamuan makan yang
diadakan untuk menyanbut Presiden Czechoslovakia Antonin
Novothny mengatakan bahwa konferensi Negara-negara Non Blok
yang diselenggarakan nanti akan dilakukan usaha-usaha yang
ditujukan untuk memperkuat perdamaian dunia.
Anotasi:
Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Indonesia Soekarno,
memerintahkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk
melaksanakan Tri Komando Rakyat. Pertama gagalkan
pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda. Kedua
kibarkan sang saka Merah Putih di Irian Barat. Ketiga bersiaplah
untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.
17 Tak lama tahun ini djuga Merah Putih berkibar di Iraian Barat. –
[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Senin, 8 Djanuari 1962 ; hlm.
1
Anotasi:
Dalam kunjungan ke Pare-pare, Sulawesi untuk menghadiri rapat
raksasa di stadion Pare-pare, Presiden soekarno menyatakan telah
cukup lama kita bersikap sabar menghadapi imperialism Belanda.
Anotasi:
Presiden Soekarno ketika mengadakan kunjungan ke Kairo
mendapat perhatian besar dari segala kalangan politik, khususnya
kalangan Asia-Africa. Kalangan tersebut berpendapat bahwa
dengan selesainya perundingan atara Presiden Soekarno dengan
Presiden Nassir, maka hubungan tentang konferensi para pemimpin
politik bebas telah lengkap.
Anotasi:
Presiden Soekarno pada hari rabu petang pada tanggal 19 April
1961 kembali ke Bangkok, sore harinya beliau akan mengadakan
jamuan balasan kepada Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit sambil
menyampaikan bintang kehormatan RI, kapada Raja dan Ratu, serta
para pemimpin tertinggi di Thailand. Pada hari kamis tanggal 20
April 1961 beliau meninggalkan Bangkok.
Anotasi:
Presiden/Panglima Tertinggi Soekarno telah memerintahkan untuk
mempertinggi kesiapsiagaan sejauh mungkin dalam menghadapi
segala kemungkinan, dalam rangka konfrontasi terhadap Malaysia
khususnya dengan meningkatnya insiden-insiden di daerah
perbatasan Indonesia-Kalimantan Utara.