Anda di halaman 1dari 137

PRESIDEN SOEKARNO

Oleh
FATHMI

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
2018
PRESIDEN SOEKARNO

A. RUANG LINGKUP:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator kemerdekaan,
dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan Presiden RI
dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa perjuangan ia lebih
dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia juga dikenal sebagai
presiden Pancasila, yang kemudian menjadi dasar Negara RI.
Kemahirannya berpidato diakui di seluruh dunia. Sukarno yang menguasai
secara aktif enam bahasa menyandang 26 gelar doctor kehormatan dari
berbagai universitas di seluruh dunia, enam di antaranya dari universitas di
Indonesia.
Sukarno lahir 6 Juni 1901 di Surabaya. Ayahnya Raden Sukeni
Sosrodiharjo, adalah seorang guru sekolah rendah. Ibunya bernama Ida
Nyoman Rai. Ketika ia lahir dinamai Kusno, tetapi karena sakit-sakitan
pada umur 5 tahun namanya diganti dengan Sukarno. Ia mempunyai
seorang kakak, Sukarmini. Nama Sukarno diilhami oleh Karna, tokoh
wayang otodidak dan pandai membalas budi. Sukarno sendiri yang sejak
kecil menggemari wayang, mengagumi tokok Werkudoro atau Bima yang
tegas dan selalu berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
Pengantar mengenai topik ini terdapat dalam sumber-sumber yang
bernomor kelas dan bertajuk seperti berikut:
Ensiklopedi nasional Indonesia. – Jakarta : Delta Pamungkas, 1997
18 jil.. : ilus. ; 19 cm.

Nomor panggil: R 031 ENS


Lokasi : Lantai 15 koleksi Perpustakaan Nasional, Jl. Merdeka Selatan No.
11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 1


Informasi mengenai Presiden Sukarno dapat dicari di:

I. KOLEKSI UMUM

1 40.000 korban Sulawesi Selatan sumbangan kepada perdjoangan


revolusi Indonesia: amanat Presiden Soekarno pada peringatan
ke-18 korban 40.000 djiwa rakjat Indonesia di Sulawesi Selatan,
pada tanggal 10 Desember 1964 di Istora Gelora "Bung Karno"
Senajan . -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1964 -- 14
hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : - 1460


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Imperialisme menurut Bung Karno selalu bekerja dengan
"kekerasan" dengan berkedok "kerjasama" dan Kesejahteraan
rakjat". Mesir, Vietnam, Indonesia telah menjadi korban
imperealisme. Oleh karena itu semangat untuk menghacurkan
imperealisme harus tetap ada di setiap dada rakyat Indonesia.

2 80 tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta : Sinar


Harapan, 1981. -- 342 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Soekarno) DEL


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Buku ini disusun pada masa proses perumusan Pancasila sedang
menjadi perbincangan umum di masyarakat. Isi buku tidak
mempersoalkan proses sejarah di masa lalu tetapi untuk
memberikan perspektif ke depan untuk merangsang pemikiran
sejauh mana wawasan Bung Karno dapat mengilhami generasi
penerus menghadapi tantangan sejarah di masa depan

3 90 tahun Bung Karno dalam kenangan / penyunting, Solichin


Salam. -- Jakarta : Yayasan Pendidikan Soekarno, 1991. -- 230
hlm. : ilus. ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) SEM

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 2


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Memaparkan sejumlah pendapat beberapa tokoh masyarakat
mengenai sosok Bung Karno. Seperti Jenderal TNI (Purn) A. H.
Nasution yang membanggakan Bung Karno dalam setiap
percakapannya dengan tokoh penting luar negeri. Soemitro,
Jenderal TNI (Purn) yang sempat kecewa saat akhir kepemimpinan
Bung Karno pun tidak ketinggalan mengenangnya sebagai kepala
negara dan pemimpin besar revolusi.

4 Abdikan hidupmu kepada Indonesia: Kuliah Umum Presiden


Soekarno di hadapan para mahasiswa.. -- Jakarta: Departemen
Penerangan R.I., 1962. -- 14 hlm. : ilus.; 20 cm.
Nomor panggil: 26: 3661
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi kuliah umum Presiden Soekarno di hadapan para mahasiswa
Jakarta Raya di Istana Olah Raga Senayan pada 10 Januari 1962.
Inti amanat adalah tentang revolusi harus dijalankan dengan rasio
yang sejalan dengan emosi.

5 Abdikan ilmu pengetahuan dan persembahan hidupmu untuk


bangsa dan tanah air : Amanat Presiden Soekarno pada Kongres
Ilmu Pengetahuan Nasional dan tjeramah di depan para
mahasiswa Gajah Mada, 22 Oktober 1962 di Yogyakarta. --
Jakarta: Deppen, 1962. -- 31 hlm. ; ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: 3662


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Terdiri dari dua bagian, yang pertama amanat disampaikan pada
Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional intinya menghimbau para
sarjana Indonesia untuk memberikan segala yang terbaik bagi

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 3


kepentingan revolusi Indonesia. Yang kedua ceramah yang
disampaikan di depan mahasiswa UGM. Intinya memberi saran
kepada para mahasiswa agar mengganggap hidup sebagai sebagai
suatu persembahan dan pengabdian kepada tanah air dan bangsa.

6 Abdikanlah hidupmu kepada Indonesia: kuliah umum Presiden


Soekarno di hadapan para mahasiswa. -- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1962. -- 30 hlm. ; 30 cm.

Nomor panggil: 50 : 8444


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Menurut Bung Karno revolusi dijalankan dengan emosi. Tidak ada
dalam sejarah dunia suatu bangsa yang besar menjalankan revulosi
tanpa emosi, namun juga revolusi tidak akan selesai tanpa rasio.

7 Agungkanlah Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa: perintah harian


Presiden/Panglima Besar Revolusi Indonesia, Dr. Ir. H.
Soekarno pada peringatan Hari Penerbangan Nasional, pada
tanggal 9 April 1964 di Senajan Djakarta. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 12 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 50 : 8444


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Di usia kemerdekaanya yang masih muda (19 tahun) Indonesia
telah mempunyai angkatan udara dan penerbangan sipil yang kuat
dan lengkap. Hal ini menurut Bung Karno disebabkan oleh dua hal,
yaitu bahwa kita sebagai bangsa mempunyai rasa kebangsaan
(national pride) dan sumber daya alam yang begitu berlimpah.

8 Aktualisasi : pidato terakhir Bung Karno / Roso Daras. -- Jakarta:


Departemen Penerangan RI, 1964. -- 12 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : - 1472


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 4


Anotasi:
Di usia kemerdekaanya yang masih muda (19 tahun) Indonesia
telah mempunyai angkatan udara dan penerbangan sipil yang kuat
dan lengkap. Hal ini menurut Bung Karno disebabkan oleh dua hal,
yaitu bahwa kita sebagai bangsa mempunyai rasa kebangsaan
(national pride) dan sumber daya alam yang begitu berlimpah.

9 Alquran membentuk manusia baru: amanat P.J.M. Presiden


Soekarno pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara pada
tanggal 6 Maret 1961. -- Jakarta: Departemen Agama RI, 1961.

Nomor panggil: 31 : - 275


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Al Quran mampu membuat revolusi yang maha hebat di dalam peri
kehidupan manusia, mendatangkan revolusi batin, ekonomi, sosial,
dan hubungan manusia dengan manusia. Oleh karena itu menurut
Bung Karno kita harus berusaha mengerti sedalam-dalamnya akan
sisi, semangat, jiwa dan kehendak Al Quran

10 Amalkan ilmu daripada kehidupan sehari-hari = The School of life:


amanat Presiden Soekarno pada peringatan Hari Sardjana ke-IV,
30 September 1963 di Istana Olahraga Bung Karno, Senajan,
Djakarta. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1963. -- 12
hlm. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 ;- 1609


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Menurut Bung Karno, kita harus terus menyempurnakan
pengetahuan yang telah kita peroleh agar pengabdian terhadap
tanah air, bangsa, cita-cita Amanat Penderitaan Rakyat dapat lebih
optimal. Bung Karno juga mengutip pendapat Presiden Ho Chi
Minh bahwa universitas sekedar memberi bahan, tetapi ilmu yang
benar-benar ilmu dalah ilmu dari kehidupan kita sehari-hari.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 5


11 Amanat dan perintah harian Presiden / Panglima Tertnggi Angkatan
Perang RI, ada pelantikan KSAU Laksamana Muda Udara Omar
Dani tanggal 22 Djanuari 1962 di Istana Merdeka./Indonesia.
Presiden, 1945-1967 (Soekarno). -- Departemen Penerangan RI,
1963. -- 12 hlm. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1230


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi amanat antara lain tentang pelaksanaan Triprogram
pemerintah, yaitu sandang, pangan, keamanan, dan Irian Barat.
Selain itu juga berisi tentang amanat harian pemberhentian
Laksamana Udara S. Suryadarma selaku Menteri/ Kepala Staf
Angkatan Udara dan menetapkan Lasmanana Udara Omar Dani
sebagai Menteri KSAU yang baru.

12 Amanat dan perintah harian Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan


Perang RI pada pelantikan KSAU Laksamana Muda Udara
Omar Dani tanggal 22 Djanuari 1962 di Istana Merdeka. --
Jakarta: Deppen, 1962. -- 7 hlm. ; 21 cm

Nomor panggil: 26: -1230


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Isi amanat antara lain pelaksanaan Triprogram pemerintah yaitu
sandang pangan, keamanan dan Irian Barat. Selain itu juga berisi
perintah harian pemberhentian Laksamana Udara S. Suryadarma
selaku Menteri/KSAU dan menetapkan Laksamana Omar Dani
sebagai Menteri/KSAU yang baru.

13 Amanat negara pada pembukaan Sidang D.P.R.-G.R. : diutjapkan


oleh Presiden Soekarno tanggal 16 Agustus 1960. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1960. -- 14 hlm. ; 21 cm

Nomor panggil: 26 : - 1069


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 6


Anotasi:
Menurut Bung Karno, MPR adalah lembaga tertinggi negara yang
menentukan Garis-garis Besar haluan Negara dan memandatkannya
kepada presiden. hal ini menepis anggapan sebagian anggota yang
menganggap bahwa MPR sekedar badan pembantu presiden

14 Amanat P.J.M. Presiden Soekarno : diudjapkan pada resepsi-


pembukaan Kongres PNI ke X tanggal 28 Agustus 1963, djam
20.08 di gedung Issora Purwokerto./Indonesia. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1960. -- 14 hlm. ; 21 cm

Nomor panggil: 26: -1420


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Amanat Presiden soekarno didepan Peserta Kongres PNI ke X.
bung Karno menganjur-kan agar persatuan nasional tetap dijunjung
karena merupakan salah satu syarat yang fundamental untuk
mempertahankan kemer-dekaan bangsa dan menjadi salah satu
bangsa yang benar-benar dihormati oleh bangsa lain.

15 Amanat P.J.M. Presiden Soekarno kepada rakjat Indonesia tentang


Sensus Pertanian. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, [196-
?]. -- 6 hlm. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26 : - 2663


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sensus pertanian sangat penting bagi pemerintah dalam menentukan
kebijak-sanaan di bidang pertanian. tanpa sensus pertanian tidak
akan diketahui dengan pasti berapa banyak petani yang
memproduksi hasil-hasil pertanian, seperti padi, kelapa, dan tebu.
Sensus pertanian dapat menjadi barometer untuk mengukur
perubahan yang terjadi pada struktur pertanian.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 7


16 Amanat pendjelasan Presiden Republik Indonesia tentang tindakan
pemerintah di bidang keuangan ekonomi.-- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, [196-?]. -- 6 hlm. ; 21 cm

Nomor panggil: 21: -1341


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Menurut Bung Karno, paham liberal telah membuat kehidupan
politik, ekonomi dan sosiaal di tanah air menyimpang dari tujuan
revolusi yang semakin memperlebar jurang pemisah antara si kaya
dan si miskin. Oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam
menurunkan nilai mata uang rupiah merupakan hal yang tidak
dapat di tunda dalam mengawasi peresaran mata uang, naiknya
harga barang, mengurangi beban kehidupan rakyat, dan
memperbaiki pengahasilan negara.

17 Amanat pendjelasan Presiden Republik Indonesia tentang tindakan-


tindakan pemerintah di bidang keuangan dan ekonomi. --
Jakarta: Kementrian Penerangan RI, 1959. -- 8 hlm. ; 20 cm

Nomor panggil: 26 : 1610


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Menurut Bung Karno, paham liberal membuat kehidupan politik,
sosial dan ekonomi di tanah air menyimpang dari tujuan revolusi
yang semakin memperlebar jurang pemisah antara yang kaya dan
miskin. Oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam menurunkan
nilai mata uang rupiah merupakan hal yang tidak dapat ditunda
dalam mengawasi peredaran uang, naiknya harga barang,
mengurangi beban kehidupan rakyat dan memperbaiki penghasilan
negara.

18 Amanat Presiden pada pelantikan Kasad Major Djenderal Achmad


Jani dan beberapa duta besar: pada tanggal 23 Djuni 1962 di
Istana Negara dan 19 Mei 1962 di Istana Merdeka./Indonesia. --
Jakarta: Deppen, 1962. -- 20 hlm. ; 21 cm.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 8


Nomor panggil: 26 : 1470
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain dikemukakan bahwa bangsa Indonesia
sedang berjuang membebaskan Irian Barat dari imperialisme
Belanda dengan cara damai. Presiden Soekarno juga menegaskan
bahwa sebelum ayam jantan berkokok pada pagi hari tanggal 1
Januari 1963, Irian Barat akan menjadi bagian dari wilayah
Indonesia.

19 Amanat Presiden Soekarno pada Konferensi pada Panglima Kodam


seluruh Indonesia : bertempat di Gedung Markas Besar Ganefo”
Senajan Djakarta pada tanggal 17 Maret 1964. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1960. -- 16 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1606


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Dalam amanatnya Presiden Soekarno mengharapkan kontribusi dari
Angkatan Darat dalam melaksanakan salah satu dari Triprogram
Pemerintah gaya baru yaitu pengganyangan Malaysia. Selain itu
juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.

20 Amanat Presiden Soekarno pada pembukaan Musyawarah Nasional


untuk Perdamaian tanggal 25 Djanuari di Bandung. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 12 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1470


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Isi amanat antara lain bahwa gerakan perdamaian timbul dari hati
nurani manusia yang cinta perdamaaina dan menghendaki seluruh
umat manusia bersahabat, sedang orang yang tidak cinta damai
adalah orang reaksioner dan cinta pada imperialisme yang nyata-
nyata ditentang rakyat Indonesia.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 9


21 Amanat Presiden Soekarno pada peringatan Hari Pahlawan 10
November 1959 di Djogjakarta.-- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1959. -- 16 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1025


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Inti amanat antara lain bahwa semangar rakyat Indonesia adalah
tenang, cinta damai, cinta keindahan, dan persahabatan. Tetapi
kalau rasa kemerdekaannya ditindas, rakyat Indonesia menjadi
pahlawan yang menentang semua musuhny. Semangat perjuangan
rakyat Indonesia yang berkobar-kobar membukti-kan bahwa bangsa
Indonesia bukan bangsa tempe atau bangsa kapuk.

22 Amanat Presiden Soekarno pada peringatan hari Sumpah Pemuda


tanggal 28 Oktober 1959 di Surabaja. -- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1959. -- 24 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1023


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain diungkapkan bahwa sumpah pemuda tidak
lepas dari kejadian penting dalam alam pergerakan nasional
sebelumnya, bahkan sebelum tahun 1928. Isi Sumpah Pemuda
telah menyala dalam dada sebagian besar bangsa Indonesia karena
diharapkan semangat pemuda dan intisari Sumpah Pemuda dapat
benar-benar menjadi kenyataan dan dasar bagi perjuangan
selanjutnya

23 Amanat proklamasi: pidato pada ulang tahun proklamasi


kemerdekaan Indonesia. – Jakarta : Idayu, 1985. -- Jil. 1

Nomor panggil: 950.8 IND a


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 10


Anotasi:
Berisi amanat-amanat Presiden Soekarno pada setiap tanggal 17
agustus sejak tahun 1945 sampai tahun 1966, yang merupakan satu
jalinan historis dari perjuangan bangsa Indonesia dalam
menegakkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaannya.

24 Amerika mengobarkan perang : 20 intervensi militer & upaya


penggulingan mulai dari Bung Karno sampai Saddam Hussein /
Pandu Setia. -- Jakarta : Mediakita, 2007. – xvii, 266 hlm. ; 24 cm

Nomor panggil: 327.73 PAN a


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Menyingkap detail yang mencengangkan, dari berbagai sumber dan
dokumen rahasi ayang sudah dideklasifikasi, tentang operasi
terselubung CIA dan serbuan militer AS di dua puluh negara,
termasuk penggunaan senjata kimia dan biologi oleh Amerika untuk
menjatuhkan pemerintahan yang sah di berbagai negara, dan upaya
pembunuhan dan penggulingan kepala-kepala Negara, dari Bung
Karno sampai Saddam Husein yang dirancangan oleh CIA dan
Amerika.

25 Angkatan perang tetaplah waspada tetaplah siap siaga!: perintah


harian diudjapkan oleh Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan
Perang RI pada upatjara peringatan Hari Angkatan Perang ke 17
tgl. 5 Oktober 1962 di Djakarta. -- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1962. -- 10 hlm. : ilus.; 21 cm

Nomor panggil: 26: -1317


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Berisi perintah harian kepada Angkatan perang Republik Indonesia
untuk memper-kuat kesatuan dan batin agar dapat menjalankan
tugas darma bhakti dengan sebaik-baiknya. Karena menurut
Presiden dunia pada saat ini adalah dunia pertentangan, dunia yang
berisi perjuangan menghancurkan kolonialisme dan imperialisme.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 11


26 Angkatan perang tetaplah waspada tetaplah siap siaga. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1962. -- 10 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1317


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Berisi amanat Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Angkatan
Perang ke 17 tanggal 5 Oktober 1962 di Jakarta. Dalam amanat
tersebut Presiden berpesan agar Angkatan Perang twtap waspada
dan tetap siaga.

27 Apa sebab negara Republik Indonesia berdasarkan Pantja-Sila? :


Amanat P.J.M. Presiden Soekarno pada tanggal 24 September
1955 di Soerabaja. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1955.
-- 26 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 47: - 320


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Inti amnaat mengungkapkan negara Indonesia berdasarkan
Pancasila dalam proses menjadi satu bangsa yang merdeka dan
dalam proses bernegara Pancasila selalu disebut secara tegas, ini
berarti bahwa sesunguhnya pancasila telah menyatu dengan jiwa
bangsa Indonesia.

28 Bangsa Indonesia jangan sampai merobek-robek dirinya sendiri :


Amanat Presiden Soekarno pada pembukaan siding ke-X
gabungan pimpinan MPRS di Istana Negara Djakarta tanggal 6
Desember 1965. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1965. --
23 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1611


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Inti amanat berisi ajakan /himbauan untuk menjaga keselamatan
dan keutuhan bangsa dan menganggapnya sebagai suatu kewajiban

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 12


diri karena persatuan dan kesatuan bangsa adalah unsur pokok dari
suatu negara.

29 Beliau pergi dengan bekas di kalbu: komentar pers mengenai wafat


Bung Karno. -- Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional
Indonesia, 1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm

Nomor panggil: 23 : - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Tidak seorangpun dalam peradapan modern ini yang menimbulkan
demikian banyak pro dan kontra seperti Bung Karno. Akan tetapi
perasaan itu sirna ketika menyaksikan jasadnya dalam peti mati di
Wisma Yaso, dan tertinggal hanyalah rasa sedih dan keharuan atas
kepergian seorang pemimpin besar. Beliau pergi dengan
meninggalkan bekas di kalbu.

30 Berikan djiwa-ragamu sepenuh-penuhnya : Amanat Presiden


Soekarno pada Penutupan Musjawarah Nasional Ganefo di
Istana Negara, Djakarta pada tanggal 12 September 1963. --
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1963. -- 16 hlm. : ilus.; 21
cm

Nomor panggil: 26: -1489


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Revolusi Indonesia mempunyai tiga kerangka, yaitu: mendirikan
satu kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah kekuasaan dari
sabang samapai Merauke, mendirikan suatu masyarakat yang adil
dan makmur, dan membanun “New World Order” yang berisi
persahabatan antara manusia, dan bangsa.

31 Berilah isi kepada hidupmu! : pidato Presiden Republik Indonesia


pada ulang tahun Republik Indonesia yang ke XI tanggal 17
Agustus 1956. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1956. --
40 hlm. : ilus.; 20 cm

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 13


Nomor panggil: 47: -440
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi amanat Presiden Soekarno pada ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke XI. Dalam amanatnya beliau
mencetuskan “Panca Dharma Baru” yang merupakan
penyempurnaan Panca Darma tahun sebelumnya. Salah satu isi
Panca Darma Baru tersebut berikan isi, arah, dan dasar hidup
Republik dalam konstitusi yang menjamin hidup gemilang bagi
republik.

32 Bersama Bung Karno menggapai jiwa merdeka / Anand Krishna. --


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1999. -- 128 hlm. ; 18 cm

Nomor panggil: 294. 54 KRI b


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Sekian puluh tahun berlalu sudah, tetapi keadaan kita sebagaimana
digambarkan oleh Sukarno masih sama. Keliaran dan ketidak-
warasan kita masih sama. Kita seolah-olah duduk di atas bom-
waktu yang bisa meledak kapan saja - dan sekarangpun sudah
meledak. Masih adakah jalan keluar dari kekacauan ini? Berisi
bimbingan praktis melalui latihan-latihan yang melengkapi paparan
dalam buku ini.

33 Bersiap-siaplah menerima tugas untuk menyelamatkan RI dan


mengganjang “Malaysia” : Amanat Presiden/ Pemimpin Besar
Revolusi pada Appel Besar sukarelawan Indnesia, bertempat di
depan Istana Merdeka Djakarta tanggal 13 April 1964Nomor
panggil: 294. 54 KRI b. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI,
1964. -- 22 hlm. : ilus.; 20 cm

Nomor panggil: 26: -1478


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 14


Anotasi:
Menurut Bung Karno Indonesia dalam konfrontasi dengan
Malaysia tidak bermaksud melakukan ekspansi ke Kalimtan Utara
tetapi lebih bertujuan untuk menumpaskan imprementasi di
Kalimatan Utara yang merupakan wilayah Malaysia.

34 Bertjita-tjita setinggi bintang di langit : amanat Presiden Soekarno


pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Olah Raga
Gelora Bung Karno, Senatjan, Djakarta tanggal 2 Mei
1964Nomor panggil: 294. 54 KRI b. – Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1964. -- 22 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -1477


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain menceritakan sedikit kisah pengalaman masa
muda Bung Karno , yang miskin hingga menjadi berguna. Semua
berkat adanya keinginan untuk membangun cita-cita dan
mewujudkannya untuk nusa bangsa.

35 Binalah kesatuan dan persatuan nasional progresif revolusioner atas


dasar pantja azimat revolusi! : Amanat Presiden Soekarno pada
sidang Pantja Tunggal seluruh Indonesia, di Istana Medeka,
Djakarta 23 Oktober 1965. – Jakarta: Departemen Penerangan
RI, 1965. -- 26 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -1617


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno mengeluarkan perintah yang berisi : seluruh kesatuan
dan kekuatan nasional progresif revolusioner, menyingkirkan
semua tindakan deskriptif, menyingkirkan segala fitnah dan balas
dendam, melarang seluruh dmonstrasi tanpa ijin yang berwajib, dan
tingkatkan terus aksi-aksi massa yang revolusioner, konstruktif dan
disiplin tinggi.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 15


36 Blitar kesempitan: komentar pers mengenai wafat Bung Karno. --
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia, 1970.
-- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm

Nomor panggil: 23 : - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Sejak hari Minggu 21 Juni 1970 telah banyak orang yang datang ke
Blitar dengan maksud memberikan penghormatan terakhir pada
pemakaman jenazah Bung karno. Kota Blitar terasa sempit karena
banyaknya rakyat Indonesia yang ingin mengantarkan kepergian
tokoh proklamator ke peristirahatan terakhir

37 Bukit-bukit perhatian : dari seniman politik, lukisan palsu sampai


kosmologi seni Bung Karno / Agus Dermawan T. -- Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama, 2004. - x, 238 hlm. : ilus. ; 23 cm

Nomor panggil: 709.598 AGU b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Memuat tulisan seni rupa dengan topik yang dianggap paling jadi
perhatian selama 3 dasawarsa terakhir bagi masyarakat umum.
Pilihan ini tentulah disengaja karena buku ini diupayakan sebagai
bagian dari penyadaran: betapa sesungguhnya masalah-masalah
seni rupa adalah milik siapa saja, dan bisa bersentuhan dengan
masyarakat bagian dan lapisan mana saja.

38 Bung Karno : korban perang dingin / Suar Suroso. -- Jakarta : Hasta


Mitra, 2008. -- xii, 470 hlm. ; 20 cm

Nomor panggil: 92 (Soekarno) SUA b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Ini adalah buku yang mendasar dan substansi mengkaji keterkaitan
perang dingin dengan penggulingan Presiden Soekarno. Menarik
dalam buku ini adalah penjabaran dari awal kekuatan dominan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 16


adikuasa USA dalam Perang Dingin semasa melawan komunisme
Uni Sovyet, berlanjut dengan uraian bagaimana histeria anti
komunis Barat cq Amerika Serikat menggunakan kendaraan badan-
badan intelligent menggerayangi urusan internal negeri-negeri
Dunia Ketiga.

39 Bung Karno :bapakku-kawanku-guruku /oleh Guntur Soekarno. –


[Jakarta] : Azetta Indah, 1977

Nomor panggil: 92 (Sukarno) SUK b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Ada 26 kisah dalam buku ini, mencatat kisah-kisah humanis dari
seorang Soekarno. Guntur dengan gaya santai menuliskan betapa
sang bapak meski terkenal garang ketika melawan kolonialisme dan
imperialisme tetaplah seorang bapak yang berhati lembut dan
penyayang pada anak-anaknya. Tapi jangan main-main kalau bicara
soal penjajahan kepadanya, dia bisa berubah berapi-api kalau tahu
ada negara yang masih tunduk pada penjajahan.

40 Bung Karno bertegak gelar Doctor onoris Causa / diutjapkan oleh


Hadji Roeslan Abdulgani. -- Bandung : Universitas Padjadjaran,
1964. -- 20 hlm. ; 24 cm.

Nomor panggil: 47 :- 191


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Pemberian gelar doctor honoris causa kepada Presiden Sukarno
didasarkan atas 3 pertimbangan yaitu melihat karya karya tulis
beliau; pengalaman ilmu sejarahkhususnya ditinjau dari sudut bakti
dan pengalaman dalam berjuang; serta dedication of life yang telah
memberikan inspirasi yang menyalanyala bagi bangsa Indonesia,
dan bangsa bangsa lain pada umumnya

41 Bung Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. --


Jakarta: Pusaka, 1981. -- 273 hlm. : ilus. ; 21 cm

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 17


Nomor panggil: 92 (Sukarno) SOL b
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku ini berisi pendapat-pendapat mengenai Bung Karno sebagai
tokoh besar yang mengabdikan sebagian besar hidupnya bagi
kemerdekaan Indonesia. Penyumbang tulisan berasal dari berbagai
kalangan, mulai dari tokoh politik, bekas pengawal pribadi dan juga
keluarga.

42 Bung Karno dalam kenangan seorang sopir: Bung Karno dalam


kenangan / Moh. Arief. -- Bandung : Universitas Padjadjaran,
1964. -- 20 hlm. ; 24 cm

Nomor panggil: 47 :- 191


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Kenangan yang diperoleh selama menjadi sopir Bung Karno sangat
mengesankan. Oleh karena pada pendudukan Jepang segala sesuatu
dijatah termasuk bensin dan ban mobil, Moh. Arif sering mencuri
bensin dari mobil pembesar Jepang untuk memenuhi kebutuhan
mobil Bung Karno.

43 Bung Karno dan ABRI : kumpulan pidati Bung Karno dihadapan


ABRI tahun 1950-1966.

Nomor panggil: 353.035 IND B


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi 19 kumpulan pidato Bung Karno di hadapan ABRI pada
tahun 1950-1966. Pada umumnya isi pidato banyak memberi
pandangan jauh kedepan bagi bangsa Indonesia dalam membina
kekuatan nasional di kancah dunia intenational.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 18


44 Bung Karno dan Pancasila menuju revolusi nasional / Pamoe
Rahardjo ; penyunting Islah Gusmiarti -- Yogyakarta : Galaxy
Press, 2002. -- xx, 506 hlm. : ilus. ; 23 cm

Nomor panggil: 92 (Soekarno) PAM b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku ini memberikan wawasan baru tentang pemikiran soekarno.
Berisi kumpulan pidato dan ceramahnya dalm seminar tentang
Pancasila. Dari buku ini kita bisa melihat ideologi Bung Karno yang
sesungguhnya.

45 Bung Karno dan pemuda : Kumpulan pidato Bung Karno di


hadapan pemuda, pelajar, mahasiswa, dan sarjana 1952-1960. --
Jakarta: Haji Mas Agung, 1987. -- 223 hlm. : ilus.; 21 cm.

Nomor panggil: 362.709 598 Ind b


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi kumpulan podato Nung Karno yang ditujukan bagi pemuda,
pelajar, mahasiswa, dan sarjana. Isu pidato antara lain himbauan
kepada mereka untuk menggantungkan cita-cita mereka setinggi
bintang di langit dan untuk berusaha mewujudkan cita-citanya
dengan cara human investment, material investment, dan mental
investment dengan berlandaskan semangat.

46 Bung Karno dan wacana Islam :kenangan 100 tahun Bung Karno
/editor, Imam Toto K. Rahardjo, Herdianto WK. -- Jakarta:
Grasindo Widiasarana Indonesia, 2001. -- x, 448 hlm. , ilus. 23
cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Tentang tulisan-tulisan Bung Karno sejak tahun 1933 sampai

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 19


dengan tahun 1941. Pidato-pidato pada peringatan hari-hari besar
agama Islam. Surat-surat religius ketika Bung Karno berada di
tempat pembuangan. menarik benang merah pemikiran Bung Karno
mengenai Islam. Sekaligus, dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai wacana yang berkembang saat itu mengenai
Islam.

47 Bung Karno dibunuh tiga kali? : tragedi bapak bangsa tragedi


Indonesia / Asvi Warman Adam ; editor, Mulyawan Karim. --
Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2010. -- vii, 197 hlm. :
Ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) ASV b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Mengungkap pembengkokan dan penyesatan sejarah yang terjadi
terhadap Bapak Bangsa Indonesia. Ada tiga penyesatan yang
diungkap oleh penulis, penyesatan ini dibahasakan dalam bentuk
pembunuhan. Pembunuhan pertama, Bung Karno sengaja
ditelantarkan saat beliau sakit dengan tidak ditebusnya resep obat
yang ditulis oleh dokter. Pembunuhan kedua, adalah penyesatan
sejarah, bahwa Bung Karno bukan orang pertama yang
merumuskan Pancasila. Pembunuhan ketiga, pernyataan bahwa
presiden Soekarno merupakan dalang utama atas tragedi
G30S/1965.

48 Bung Karno penyambung lidah rakyat Indonesia. -- Jakarta:


Gunung Agung, 1946. -- 470 hlm. : ilus. ; 24 cm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) BUN


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Biografi Presiden Soekarno yang diterbitkan dalam rangka
memperingati hari ulang tahun beliau yang ke-65 ini berisi kisah
hidup Presiden pada masa muda, masa pendidikan, masa

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 20


perjuangan, perjalanan beliau, dan pendapat beliau mengenai
manusia, persahabatan, agama, dan cinta

49 Bung Karno wafat: komentar pers mengenai wafat Bung karno. --


Jakarta: Dewan Pusat Partai Nasional Indonesia, 1970. -- 49
hlm. : ilus. ; 30 cm

Nomor panggil: 23 : - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia Haji Dr. Ir.
Soekarno, Minggu pagi tanggal 20 Juni 1970 jam 7.00 telah wafat
di RSPAD Jakarta, setelah sejak tanggal 16 Juni dirawat di rumah
sakit tersebut.

50 Capitalism creates poverty : lecture by Presiden Sukarno before


student of Padjajaran University in Bandung on May 2nd 1958. --
Jakarta: Ministry of Information Republic of Indonesia, 1958. --
22 hlm. : ilus.; 20 cm

Nomor panggil: 26 : 1634


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi pidato antara lain diungkapkan bahwa sebagai anggota
masyarakat international banyak menghadapi berbagai tantangan
dari berbagai bidang, seperti politik dan sosio ekonomi. Yang pasti
dalam menghadapi tantangan tersebut harus menghindari
kapitalisme karena membawa kesengsaraan.

51 Dengan hijrah dari PBB achirnja Indonesia akan menang! : Amanat


Presiden Soekarno pada peringatan Nuzulul Qur’an pada
yanggal 20 Djanuari 1965 di Istana Negara Merdeka. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1965. -- 12 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -1459

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 21


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Masuknya wilayah Kalimantan Utara ke dalam negara Malaysia
membuat Indonesia keluar dari PBB. Menurut Bung Karno PBB
tidak adil karena berpihaknya Kalimantan Utara ke negara
Malaysia tidak di dasarkan pemilihan secara demokratis. Bung
Karno juga mengumpamakan keluarnya Indonesia dari PBB sama
dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke
Madinah.

52 Djadilah alat sedjarah! : Pidato Presiden Republik Indonesia pada


ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Ri yang ke VIII, 17
Agustus 1953. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1953. --
30 hlm. : ilus.; 30 cm.

Nomor panggil: 47 : --208


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Differensiasi adalah tanda hidup dan tumbuh, teapi antagonism
yang dipertajam akan membawa kehancuran. Demikian antara lain
yang dikatakan Bung Karno dalam pidatonya. Ada pula himbauan
bagi pemuda yang sepenuhnya belum ikut serta dalam perjalanan
sejarah agar menyadari akan tiba saatnya bagi mereka untuk turut
serta dalam sejarah.

53 Djaga keutuhan negar dan bangsa setialah kepada Proklamasi 17


agustus 1945: Amanat Presiden Soekarno. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1958. -- 12 hlm. : ilus.; 20 cm.

Nomor panggil: 47 : 566


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Inti amanat mengatakan bahwa pihak yang tidak senang akan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 22


negara RI akan selalu berusah merusak persatuan negara
Indonesia, oleh karenanya Bung Karno berpesan kepada bangsa
Indonesia agar menjaga keutuhan bangsa dan negara dan setia
kepada cita-cita bangsa Indonesia.

54 Genap setahun Trikora dan dekrit prnghapusan SOB : amanat


Presiden Soekarno pada rapat raksasa peringatan ualng tahun
pertama Trikora di Surabaja, tanggal 19 Desember 1962. --
Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1962. -- 18 hlm. : ilus.; 21
cm.

Nomor panggil: 1381


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Trikomando Rakyat akan berkumandang seputar pembebasan Irian
Barat adalah bukan Komando Bung Karno kepada rakyat, buka
Komando Pimpinan Besar Revolusi kepada rakyat, tetapi
sesungguhnya Komando Rakyat kepada rakyat yang
menggambarkan semangat rakyat Indonesia untuk membebaskan
Irian Barat dari cengkraman Imperialis.

55 Guru adalah pembangunan masjarakat : Pidato Presiden Republik


Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1963. -- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1963. -- 52 hlm. : ilus.; 21 cm.

Nomor panggil: 26: --1344


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi pidato antara lain mengungkapkan bahwa tiap-tiap bangsa
mempunyai corak pendidikan, tiap-tiap bangsa mengajar dirinya
sendiri. Guru yang diserahi oleh bangsa akan membangun “jiwa
generasi berikut” haruslah membuat dirinya sebagai tiap bangsa
Indonesia.

56 Ilmu dan amal: (geest-eil-daad) : Pidato Presiden Soekarno pada


waktu menerima gelar Doctor Honoris Causa pada University

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 23


Gadjah Mada, 19 September 1951, di Djogjakarta. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1951. -- 20 hlm. : ilus.; 20 cm

Nomor panggil: 30 : --116


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi pidato diantara lain dikatakan bahwa ilmu penetahuan hanya
akan berharga jika digunakan untuk mengabdi kepada praktek
hidup manusia, bangsa, atau dunia kemanusiaan. Pengetahuan
adalah untuk perbuatan, perbuatan dipimpin oleh pengetahuan, ilmu
dan amal harus saling menunjang.

57 Ilmu pengetahuan sekedar alat mentjapai sesuatu: Amanat Presiden


Soekarno pada pemberian gelar Doctor Kehormatan dalam Ilmu
Pengetahuan Kemasjarakatan oleh Universitas Indonesia pada
tnaggal 2 Februari 1963 di Djakarta. -- Jakarta: Departemen
Penerangan RI, 1963. -- 40 hlm. : ilus.; 24 cm

Nomor panggil: 26: --181


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Ilmu pengetahaun hanyalah berharga kalau ilmu pengetahuan itu
membantu mencapai sesuatu. Bung karno menyelami banyak ilmu
pengetahuan bukan ilmu untuk ilmu tetapi karena untuk
mendapatkan sesuatu yang berharga bagi nusa dan bangsa.

58 Indonesia berseru tiga saran dan satu kesan : Pidato dan Amanat
P.J.M. Presiden Soekarno selama kundjungan ke Amerika Utara
dan Eropa Barat. -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1951. --
20 hlm. : ilus.; 20 cm

Nomor panggil: 26 : --797


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Berisi kumpulan pidato Presiden Soekarno pada kunjungan ke

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 24


beberapa negara, pernyataan bersama dari Indonesia dengan Itali
dan Jerman Barat. Keterangan pemerintah di hadapan perlemen dan
kesan-kesan Bung Karno mengenai perkenalan keliling dunia
tersebut.
59 Indonesia keluar daari PBB kalau “Malaysia” anggota Dewan
Keamanan PBB : Amanat Presiden Soekarno pada upatjara
Proklamasi Bebas Buta Huruf seluruh Indonesia pada tanggal 31
Desember 1964 di Istora “Bung Karno” Senajan. -- Jakarta:
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 16 hlm. : ilus.; 20 cm
Nomor panggil: 26: ,-1174
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam pidato Bung Karrno menepis anggapan bahwa Indonesia
sedang “collapes”, Indonesia akan tenggelam dalam revolusinya
sendiri. Indonesia setelah 19 tahun merdeka adalah bangsa
Indonesia yang bersatu, bangsa yang telah bebas dari buta huruf,
dan bangsa yang akan menjalankan revolusi sampai akhir.

60 Indonesia menggugat : pidato pembelaan Bung Karno di depan


pengadilan kolonial, Bandung, 1930 / Sukarno. -- Djakarta :
S.K. Seno, 1956. -- 192 hlm. ; 24 cm

Nomor panggil: 325.32 SOE i


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Merupakan pledoi yang dibacakan oleh Bung Karno pada
persidangan di Landraad, Bandung pada tahun 1930. Bung Karno,
bersama tiga rekannya: Gatot Mangkupraja, Maskun, dan
Supriadinata yang tergabung dalam Perserikatan Nasional
Indonesia (PNI) dituduh hendak menggulingkan kekuasaan Hindia
Belanda. Dari balik jeruji penjara Bung Karno menyusun dan
menulis sendiri pledoinya tersebut. Isinya mengupas keadaan
politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah
penjajah.

61 Indonesia tetap tegak berdiri sampai achir djaman : Amanat


Presiden Soekaro pada peringatan peristiwa Merah Putih pada

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 25


tanggal 11 Maret 1965 di Istana Negara Djakarta Nomor
panggil: 26 : -1459 -- Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1965.
-- 15 hlm. : ilus.; 21 cm.

Nomor panggil: 26: 1495


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Peristiwa merah putih di Minahasa menurut Bung Karno
merupakan gambaran semangat perssatuan pemuda Minahasa
dalam mem-pertahankan keutuhan bangsa dari tangan koloni
Belanda, bersemangat sehingga bangsa Indonesia tetap berdiri
sampai akhir jaman.

62 Kehormatan bagi yang berhak : Bung Karno tidak terlibat G 30 S /


PKI / Manai Sophiaan. -- Jakarta : Visimedia, 2008. -- xxix, 224
hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 322.42 MAN k


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku ini mengungkapkan praktik-praktik "machiavellisme", baik
yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun kekuasaan.
Akibat kemenangan "machiavellisme" pada berbagai kasus, maka
sejarah pun mencatat terjadinya tragedi yang mengguncangkan rasa
keadilan.

63 Membongkar Supersemar ! : Dari CIA hingga kudeta merangkak


melawan Bung Karno / Baskara T. Wardaya ; penyunting, Islah
Gusmian. -- Yogyakarta : Galang Press, 2007. -- 334 hlm. :
ilus. ; 23 cm

Nomor panggil: 959.8 BAS m


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Buku ini tak lagi menyoal perihal keaslian naskah Supersemar, tapi

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 26


lebih memfokuskan pada sejarah mengenai pra-kondisi yang
melahirkan Surat Perintah itu serta berbagai dampak yang muncul
dengan membongkar dokumen-dokumen dari pemerintah Amerika
Serikat. Dokumen-dokumen tersebut berasal dari Kedutaan Besar
AS di Jakarta, Departemen Luar Negeri Amerika di Washington,
CIA (Central Intelligence Agency), Gedung Putih, Kantor National
Security Agency, dan dokumen sejumlah pejabat pemerintah di
Indonesia.

64 Nonpri dimata pribumi : pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, Pak


Harto ... Yahya A. Muhaimin / editor, H. Junus Jahja ; kata
pengantar, Sayidiman Suryohadiprojo. -- Jakarta : Yayasan
Tunas Bangsa, 1991. -- 350 hlm. ; 20 cm.
Nomor panggil: 305.895 105 98 NON
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku setebal 348 ini, H Junus Jahja yang merupakan peranakan
Tionghoa berusaha memberikan solusi yang tepat bagi
permasalahan yang terjadi antara pribumi dan non-pribumi ini, yaitu
dilakukannya asimilasi, pembauran, atau adaptasi, agar non-pribumi
benar-benar diterima oleh pribumi dengan sebenar-benarnya,
sehingga tidak terjadi lagi konflik horizontal antara pribumi dan
non-pribumi.

65 Perang tipu daya antara Bung Karno dengan tokoh-tokoh komunis /


H. Ahmad Muhsin. -- Jakarta : Golden Terayon Press, 1989. --
xiv, 199 hlm. ; 21 cm.

Nomor panggil: 322.42 MUH p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Mengupas tujuan Bung Karno di balik peristiwa G.30 S/PKI yang
menghebohkan itu dan sekaligus membeberkan tentang siasat beliau
di dalam mengalahkan PKI dan pengaruh Komunis Internasional di
Bumi Persada Nusantara ini. Dimana dengan siasat tersebut
langkah-langkah beliau di dalam mengalahkan PKI dan pengaruh

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 27


Komunis Internasional tidak diketahui baik oleh kawan ataupun
lawan.

66 Percintaan Bung Karno dengan anak SMA : biografi cinta Presiden


Sukarno dengan Yurike Sanger / Kadjat Adra'i. -- Depok :
Komunitas Bambu, 2010. -- xviii, 426 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 92 (Soekarno) KAD p


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Biografi cinta Sukarno dengan Yurike Sanger, seorang anak SMA
yang dinikahinya di masa-masa senja kekuasaannya. Meskipun
buku ini dilengkapi data sejarah penting sekitar digulingkannya
Sukarno yang langsung diceritakannya kepada si isteri yang ABG,
tetapi Sukarno sang pemimpin besar revolusi itu dalam buku ini
tidak tampil sebagai aktor politik, melainkan sebagai lelaki, suami
dan kekasih jempolan.

67 Perempuan dalam hidup Sukarno : biografi Inggit Garnasih / Reni


Nuryanti ; editor, Nursam. -- Yogyakarta : Ombak, 2007. -- xx,
386 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 92 (Inggit) REN p


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Banyak memang wanita yang ada di sekitar Presiden pertama
republik ini, namun, tanpa niat mengesampingkan peran wanita-
wanita lainnya, rasanya memang hanya Inggit Garnasihlah,
sebagaimana yang dikisahkan dalam buku ini bersumber dari
banyak buku-buku sejarah lainnya, wanita yang lebih banyak
mengalami kepahitan dan kesulitan dalam menemani Sukarno muda
sejak masih merupakan mahasiswa Technische Hooge School
(sekarang ITB), di Bandung, mendampingi saat Sukarno ditangkap
dan dipenjarakan bahkan sampai dibuang ke Ende, Palembang, dan
Padang, kembali ke Palembang sebelum akhirnya ke Jakarta dan
kembali ke Bandung.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 28


68 Perpustakaan dan museum Bung Karno / tim Roeslan Abdulgani. --
Jakarta : Pemerintah Kota Blitar, 2004. -- 38 hlm.: ilus. ; 22 cm.

Nomor panggil: 027.6 ROE p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Perpustakaan bertaraf internasional ini termasuk di Kompleks
Makam Bung Karno sebelah selatan berdampingan dengan
Museum. Di samping bangunan perpus-takaan, diisi juga dengan 2
karya seni yang berupa Patung Bung Karno serta dinding relief
berisi perjalanan hidup Bung Karno dari masa muda, masa
perjuangan diplomatis serta masa tuanya yang memben-tang di tepi
kolam dari perpustakaan ke arah makam.

69 Puisi-puisi revolusi Bung Karno / penyunting, Maman S. Tegeg. --


Jakarta : Yayasan Seni & Budaya Gema Patriot, 2002. ... jil. ; 21
cm.
Nomor panggil: 899.221 1 PUI
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Soekarno, presiden pertama kita itu, rajin menulis puisi salah satu
puisinya berjudul Aku Melihat Indonesia, adalah simbol verbal
yang tengah mengkomunikasikan ihwal gejala semangat
keindonesiaan, ketika masa-masa revolusi. Soekarno, adalah orang
yang paling gigih mengacungkan tinju ke langit, untuk meneriakkan
kata revolusi, baik dalam orasi maupun dalam berbagai tulisan.

70 Religi & religiusitas Bung Karno : keberagaman mengokohkan


keindonesian / Bambang Soorsena. -- Jakarta : Yayasan Seni &
Budaya Gema Patriot, 2002. … jil. ; 21 cm.

Nomor panggil: 899.221 1 PUI


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 29


Anotasi:
Bambang Noorsena (BN) sebagai anak bangsa yang sadar tentang
hari kemarin, tampak sadar pula bahwa sebuah keharusan sejarah,
apabila ia mau berpikir tentang masa depan, dan harus mau bicara
dengan “orang tua” yang telah turut melahirkan bangsanya. Bicara
tentang atau dengan Bung Karno sebagai roh yang hidup, tak bisa
tidak, kita akan bertemu dengan ratusan riwayat yang telah ditulis,
baik oleh orang asing maupun oleh penulis dalam negeri.

71 Sewindu dekat Bung Karno /Bambang Wijanarko. -- Jakarta :


Gramedia, 1988. -- xxviii, 302 hlm. : ilus. 18 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Wij s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bambang Widjanarko, salah seorang ajudan Bung Karno selama
1960-1967, memapar-kan Bung Karno sebagai manusia biasa,
bukan sebagai tokoh politik nasional dan internasional atau
proklamator berdasarkan apa yang dia saksikan selama
mendampingi Bung Karno.

72 Sisi lain istana : dari zaman Bung karno sampai SBY / J.Osdar ;
editor, Nur Adji. -- Jakarta : Kompas, 2014. -- x, 294 hlm. :
ilus. ; 18 cm.

Nomor panggil: 959.8 OSD s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Sebagai sebuah istana kenegaraan, tentu bukanlah tempat
sembarangan karena di dalamnya terdapat sebuah aturan serta
protokoler yang sangat ketat. Di samping itu juga, Istana Negara
mempunyai sejarah yang panjang sebagai sebuah bangunan tua
untuk para pememimpin di negara tersebut.
73 Tembak Bung Karno : rugi 30 sen : Sukarno undecover / Walentina
Waluyanti de Jonge ; penyunting, Sigit Suryan. -- Yogyakarta :

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 30


Galang Pustaka, 2013. -- 92 (Soekarno) WAL t

Nomor panggil: 92 (Soekarno) WAL t


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Penghinaan Kapten Westerling kepada Soekarno yang merupakan
tokoh yang paling dibencinya, bahwa harga peluru lebih mahal dari
nyawa Bung Karno, karena harga satu peluru 35 sen, sementara
Bung Karno tidak lebih dari 5 sen. Jadi, menembak Bung Karno
merupakan kerugian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,
menurut Westerling.

74 Tjangkul pembangunan semesta : Amanat negara Presiden


Soekarno pada pembukaan siding pertama Madjelis
Permusjawarahan Rakjat Semesta, di Bandung pada Hari
Pahlawan tanggal 10 November 1960. -- Jakarta: Deppen, 1960.
-- 23 hlm. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26: -1100


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Berisi amanat antara lain mengenai pahlawan yang telah berjuang
demi bangsa dan negara, mengenai Ampera yang diemban oleh para
anggota MPRS, mengenai pola pembangunan yang harus bersifat
sosialisme berdasarkan Pancasila dan mengenai GBHN.

75 Tokoh-tokoh dunia yang mempengaruhi pemikiran Bung Karno /


Sulaiman Effendi ; editor, Damaya. -- Jogjakarta : Palapa, 2014.
-- 250 hlm. ; 20 cm

Nomor panggil: 92 (Soekarno) SUL t


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno mewariskan pemikiran-pemikiran besar yang berguna

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 31


bagi bangsa ini hingga sekarang. Ketika berusaha mengembangkan
pemikirannya, Bung Karno banyak menyerap pemikiran tokoh-
tokoh lain. Salah satunya adalah marhaenisme yang diadopsi dari
marxisme. Kendati demikian, ia selalu mengambil bagian-bagian
yang dianggapnya relevan dalam perjuangan membebaskan
negerinya.

76 Kapitalisme menimbulkan kesengsaraan : Kuliah Umum Presiden


Soekarno didepan mahasiswa-mahasiswa Universitas Padjajaran
di Bandung pada tanggal 2 Mei 1958. -- Jakarta : Departemen
Penerangan RI, 1958. -- 24 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26: - 876


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi kuliah umum Presiden Soekarno yang intinya menyatakan
bahwa jika manusia tidak bisa meninggalkan sistem kapitalisme,
maka manusia akan tetap hidup sengsara secara sosial ekonomi,
tetapi juga karena kapitalisme melahirkan iperialisme yang identik
dengan kolonialisme, penjajahan, penghinaan, kesengsaraan, dan
peperangan.

77 Kembali kepada perdjandjian Manila atau bentuk Komisi empat


Negara A.A.: Amanat Presiden Soekarno pada rapat akbar
Kongres ke 2 Sarekat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)
pada tanggal 9 Maret 1965 di Istora “Bung Karno” Senajan
Djakarta. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1964. -- 19
hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26 : -1464


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Perjanjian Manila yang ditandatangani oleh Bung Karno,
Macapagal, dan Tengku Abdulrachman Putra merupakan kesepa-
katan jejak pendapat secara demokratis mengenai Kalimantan
Utara. Tetapi menurut Bung Karno jejak pendapat tersebut tidak

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 32


dilakukan secara demokrartis.

78 “Kibarkanlah sang merah putih di Irian Barat”! : Komando Rakjat


diutjapkan oleh Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
RI Soekarno Pemimpin Besar Revolusi Indonesia/Panglima
Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1961. -- 16 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26: - 1215


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain mengungkapkan bahwa Indonesia sama sekali
tidak setuju dengan internasionalisasi, dekolonisasi, dan
seldetermination terhadap Irian Barat yang ditawarkan pada forum
terbuka di PBB, karena pada dasarnya Indonesia yang dulu bernama
Hindia Belanda kekuasaan wilayahnya mencakup dari Sabang
sampai Merauke, berarti termasuk Irian Barat.

79 Kita tetap mengganjang “Malaysia” projek neo-kolonisiasi! :


Amanat Presiden Soekarno pada peringatan Hari Nuzulul Qur’an
di Istana Negara Djakarta tanggal 1 Februari 1964. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 12 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26 : -1476


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi
Isi pidato antara lain mengungkapkan bahwa dalam menghadapi
Malaysia harus dengan cara damai, cara musyawarah berdasarkan
Asian Problems to be solved by asian themselves, yaitu yaitu
persoalan Asia harus disepecahkan oleh orang-orang Asia sendiri
tanpa ikut campur tangan pihak asing.

80 Kita pasti menang!: Pidato Presiden Soekarno pada rapat raksasa


mengganjang Malaysia di depan Gedung Agung Djogjakarta
pada tanggal 25 September 1963. -- Jakarta : Departemen
Penerangan RI, 1963. -- 13 hlm. : ilus. ; 20 cm

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 33


Nomor panggil: 26: - 1302
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi
Saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia, Presiden Soekarno
mengatkan bahwa sesungguhnya Indonesia tidak anti dengan
Negara Malaysia atau penduduknya, tetapi anti [ada neo-
imperialisme yang diterapkan di Malysia]. Dengan semangat rakyat
Indonesia, beliau yakin Indonesia akan menang melawan
imperialisme.

81 Komando Presiden : Adakan Gerakan Sukarelawan Indonesia untuk


mempertinggi ketahanan revolusi kita! -- Jakarta : Departemen
Penerangan RI, 1964. -- 12 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26 : -1476


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Revolusi Indonesia sebagai revolusi menentang neo-kolonialisme
dan juga imperialisme, banyak menghadapi tantangan baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Untuk meningkatkan ketahanan
revolusi diperlukan tenaga sukarela, sehingga revolusi rakyat
Indonesia yang mengemban Ampera tersebut dapat terus berjalan.

82 Konsepsi sendiri- djangan menciplak!. Amanat Presideb Soekarno


pada acara ulang tahun ke IV Dekrit 5 Djuni di Istana Olah Raga
Gelora Bung Karno Senajan Djakarta tanggal 5 Juli 1953. --
Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1963. -- 15 hlm. : ilus. ; 21
cm

Nomor panggil: 26 : -1097


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 34


Isi amanat antara lain mengatakan bahwa UUD 1945 dan Piagam
Djakarta hanya terdapat sedikit perbedaan, karena intiny sama yaitu
untuk mempersatukan rakyat Indonesia, dan bahwa bangsa
Indonesia bukan hanya bangsa yang hanya mau meniru atau
menjiplak, tetapi merupakan bangsa yang hendak kembali kepada
kepribadiaanyya sendiri.

83 Masa konfrontasi : Pidato Presiden Soekarno pada konfrensi kedua


Negara-negar non blok di Kairo, 6 Oktober 1964. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 81 hlm. : ilus. ; 20 cm

Nomor panggil: 26 : -- 1496


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain mengungkapkan bahwa kemerdekaan bukan
hanya sekedar penggantian pemerintahan asing kepada
pemerintahan nasional, kebebasan berbicara, kebebasan berkumpul,
dan memperoleh hak-hak politik, akan tetapi kebebasan untuk
merdeka, menentukan politik nasional, merumuskan konsepsi-
konsepsi nasional tnpa dihalangi oleh tekanan atau campur tangan
dari luar.

84 Mentjapai moralitet yang tinggi : Amanat Presiden Soekarno pada


konferensi Dinas Departemen Kedjaksaan ke I, di Surabaja. --
Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1960. -- 20 hlm. : ilus. ; 20
cm.

Nomor panggil: 26: -- 230


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Menurut Bung karno dalam pidatonya inti dari revolusionisme
adalah moralitet. Moralitet yang tinggi menghendaki agar manusia
tidak saling mencakar dan nmenghisap tetapi manusia itu hidup
sebagai saudara. Hal ini juga merupakan inti dari kepribadian

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 35


bangsa dan UUD 1945.

85 Menuju selfsupporting di lapangan sandang pangan : Amanat


Presiden Soekarno pada peringatan Pandja warsa Departemen
Perindustrian Rakjat pada tanggal 13 Djuni 1964 di Istana
Negara Djakarta. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1964. -
- 17 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26 : -1575


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Jika ingin menjadi bangsa yang kuat, maka bangsa Indonesia harus
menolong dirinya sendiri, percaya pada diri sendiri. Seluruh
Ampera hanya dapat dilaksanakan bila kita berdikari. Demikian
pula dalam hal pemenuhan kebutuhan sandang pangan, bila sudah
percaya pada produk sendiri, maka ekonomi Indonesia bisa
dikatakan benar-benar “selfsupporting”.

86 Nasakon djiwaku – singkirkan nasakom palsu! : Amanat Presiden


Soekarno pada rapat raksasa “Marhaen Minang” peringatan hari
ulang tahun ke 38 Partai Nasional Indonesia/Marhaenisme, di
Stadion Utama Gelora “Bung Karno” senajan, Djakarta pada
tanggal 25 Djuni 1965. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI,
1965. -- 17 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26 : -1598


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Gerakan Marhaenisme adalah suatu gerakan yang memberdayakan
potensi rakyat kecil di Indonesia baik itu kaum buruh proletar,
petani, pegawai, nelayan dan kusir. Jika itu semua digabungkan
maka akan menjadi satu kekuatan yang besar dalam menghadapi
kekuatan imperialisme.

87 Nawa Aksara (Nawaksara) : Amanat presiden Soekarno di depan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 36


Sidang Umum Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara ke
IV/1966 pada tanggal 22 Djuni 1966 di Istana Olah Raga Gelora
“Bung Karno” Senajan Djakarta. -- Jakarta : Kementrian
Penerangan RI, 1966. -- 14 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26: - 1495


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Nawa Aksara atau Nawaksara merupakan judul Presiden Soekarno
di depan sidang umum MPRS ke-IV/1966 yang berisi sembilan
pokok materi yaitu: retrospeksi, landasan kerja melanjutkan
perjuangan, hubungan politik dan ekonomi, detail ke DPR, tetap
Demokrasi Terpimpin, hal melaksanakan UUD 1945, wewenamg
MPR dan MPRS, kedudukan presiden dan wakil presiden, dan
penutup.

88 Pahlawan tidak menuntut djasa! Amanat Presiden Soekarno pada


rapat raksasa peringatan Hari Pahlawan ke 19 pada tanggal 10
November 1964 Stadion Utama Gelora “Bung Karno” senajan
Djakarta. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1964. -- 27
hlm. : ilus. ; 20 cm

Nomor panggil: 26: - 675


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi amanat antara lain dikatakan bahwa tidak ada satu perjuangan
besar tanpa pahlawan dan pahlawan tidak menuntut jasa. Bahwa
terjadinya konfrontasi dengan Malaysia dikarenakan kita melawan
imperialisme yang berkembang di Malaysia. Pada bagian akhir
pidato Presiden menyatakan bahwa solidaritas rakyat Asia Afrika
Amerika latin harus tetap dibina.

89 Pantja Sila sebagai dasar Negara: kursus-kursus Presiden Soekarno


tentang Pantja Sila di Istana Negara di Djakarta tanggal 26 Mei,
5 Djuni, 16 Djuni, dan 22 Djuni dan 3 September 1958, dan
kuliah umum pada seminar Pantjasila di Djogjakarta pada

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 37


tanggal 21 Februari 1959. -- Jakarta : Departemen Penerangan
RI, 1959. -- 112 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26: -- 828


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi pidato Bung Karno pada waktu memberikan kursus
mengenai Pancasila. Dalam pidatony Bung Karno menekankan agar
semua rakyat Indonesia lebih memahami tujuan adli dan makmur
berdasarkan Pancasila dengan menyelami sedalam-dalamnya
pengertian Pancasila.

90 Pemuda : berdjoang terus melaksanakan Amanat rakjat : Amanat


Presiden Soekatno pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 24
di Istana Olah Raga Bung Karno pada tanggal 30 Oktober 1962.
Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1964. -- 15 hlm. : ilus. ; 22
cm

Nomor panggil: 26: -- 1340


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam pidatonya Bung Karno menyatakan ada tiga kerangka
revolusi Indonesia yaitu mendirikan satu Negara kesatuan yang
berwilayah kekuasaan antara Sabang sampai Merauke, mengisi
Negara kesatuan dengan satu masyarakat yang adil dan makmur,
dan menanamkan rasa persahabatan bangsa-bangsa yang kekal dan
abadi.

91 Penemuan kembali revolusi kita (the rediscovery of our revulotin) :


Pidato presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1959. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1959. -- 53 hlm. :
ilus. ; 20 cm.
Nomor panggil: 26 : -990
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 38


Anotasi:
Tahun 1959 dikatakan sebagai tahun penemuan kembali revolusi
Indonesia. Selain berarti bahwa Negara Indonesia kembali
menggunakan UUD 1945, bangsa Indonesia mencari perubahan dan
perbaikan, juga berarti bahwa bangsa Indonesia tersadar dari
penyelewengan terhadap dasar dan tujuan perjuangan.

92 Pengumpulan padi setjara gotong-royong : Amanat Presiden


Soekarno pada hari Minggu tanggal 22 April 1960 jam 20.05
dengan lampiran instuksi Presiden/Panglima Tertinggi no. 11
tahun 1961. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1961. -- 16
hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -- 1251


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pelaksanaan Gerakan Gotong Royong pengumpulan padi pada
tahun 1962 dimaksudkan untuk memperoleh persediaan padi kering
sejumlah 3,2 juta ton yang layak dikuasau pemerintah untuk dapat
diatur peredarannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan
tercukupi.

93 Pergiatlah Tri-Komando Rakjat : Amanat Presiden Soekarno


sehabis sembahjang Idul Fitri di depan Istana Djakarta 8 Maret
1962. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1965. -- 14 hlm. :
ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26: --1656


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Bung Karno mengamanatkan agar bangsa Indonesia telah bulat
tekadnya dalam memasukkan kembali Irian Barat kembali ke
wilayah kekuasaan R.I. yang sedapat mungkin dilakukan dengan
cara damai, dan bahwa Tri Komando Rakjat yang dikumandangkan
tanggal 19 Desember 1961 harus terus berjalan.

94 Pendjajalah pada benarnya Nasakom : Amanat Presiden Soekarno

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 39


pada pembukaan kursus kilat kader Nasakom tanggal 1 Djuni
1965 di Istora “Bung Karno” Senajan Djakarta . -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1965. -- 26 hlm. : ilus. ; 20

Nomor panggil: 26 : -1426


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno mengamanatkan agar perjuangan dalam
memerdekakan Indonesia dari tangan imperialisme harus
didasarkan atas persatuan dan kesatuan rakjat Indonesia dengan
tidak mengenal suku, agama, dan waktu. Untuk mencapai hal
tersebut harus percaya pada kebenaran Nasakom.

95 Pidato P.M.J. Presoden Soekarno pada upatjara pemberian gelar


Doktor Kehormatan, dalam Ilmu Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat, chusus dibidang ilmu politik hubungan antar
Negara oleh Universitas Hasanuddin di Makassar pada tanggal
29 April 1963. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1965. --
14 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26: --1656


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan bahwa tumbuhnya nasionalisme
antara lain karena adanya “selfcoscious”. “Selfcoscious“ ada akibat
adanya imperial-isme, kolonialisme, dan penjajahan. Hal inilah
yang membuat Bung Karno menjadi penyebab timbulnya gerakan
nasional di Negara-negara di Asia.

96 Politik kita adalah politik konfrontasi : Amanat Presiden Soekarno


pada rapat Raksasa Front Nasional “Mengganjang Malysia” di
Istana Olah Raga Gelora “Bung Karno” Senajan Djakarta. --
Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1963. -- 14 hlm. : ilus. ; 23
cm

Nomor panggil: 26 : -1098


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 40


Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno menyatakan bahwa politik Indonesia adalah politik
konfrontasi. Indonesia akan terus menjalankan konfrontasi untuk
menghancurkan kolonial-isme, imperialisme di Malaysia. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta kemerdekaan tetapi lebih cinta
perdamaian .

97 Pramuka agung : gerakan pramuka benar-benar menjadi pelaksana


amanat pennderitaan rakjat : amanat P.J.M. Preisden pada
tanggal 28 Oktober 1963 dan 18 Agustus 1964. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 25 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -1646


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Abad ke- 20 yang disebut sebagai abad terjadinya negara-negara
nasional, terjadinya negara-negara sosialis, dan terjadinya revolusi
atom. Dikatakan pula bahwa pramuka dibentuk agar pemuda
pemudi dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan dalam
revolusi Indonesia, karena dihimbau agar selalu bersatu dibawah
bendera revolusi.

98 Presiden kembali ketengah-tengah kita tanggal 4 Djuni 1960.


Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1960. -- 8 hlm. : ilus. ; 21
cm.

Nomor panggil: 26 : -1054


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi pidato Bung Karno setelah melakukan perjalanan keberbagai
negara di dunia selama 2 bulan 4 hari. Menurut beliau, Indonesia
dimata internasional dianggap sebuah negara yang konsekuen
dalam membangun ekonomi, menentang kolonial-isme, dan ikut

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 41


menciptakan perdamaian.

99 Presiden soekarno dihadapan konferensi Negara-negara berpolitik


bebas di Beograd 1 September 1961. -- 32 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -1305


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Politik bebas merupakan jalan terbaik kearah penciptaan dan
pemeliharaan perdamaian dunia. Timbulnya kekuasaan baru
melawan eksploitasi bangsa satu bangsa lain, yang kemudian
semakin mendesak kekuasaan lama adalah terlahir tiap-tiap bangsa
berhak atas kemerdekaan dan nasibnya sendiri.

100 Presiden Soekarno kembali ke tanah air : Pidato dan amanat setiba
kembali Presiden Soekarno dari perdjalanan muhibah, tanggal
16 April – 2 Djuni 1961. Jakarta : Departemen Penerangan RI,
1961.-- 8 hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 26 : -1054


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku ini berisi pidato/amanat Bung Karno setelah melakukan
perjalanan ke luar negeri dan kumpulan pidato/laporan pemerintah
kepada Presiden selama melakukan kunjungan. Isi kewajiban
bangsa Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945.

101 Re-so-pim (Revolusi – Sosialisme – Indonesia – Pimpinan


Nasional) 17x17 Agustus : Pidato Presiden Republik Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1961. -- Jakarta : Departemen
Penerangan RI, 1961. -- 56 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -910


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 42


Anotasi:
Konsep Tritunggal Resopim yaitu revolusi, sosialisme, dan
pimpinan nasional meru-pakan konsep yang universal.menurut
Bung Karno tidak ada satu bangsa yang bias menjalankan
perjuangan besar dalam mengubah suatu keadaan yang lapuk
menjadi baru tanpa 3 konsep tersebut.

102 Revolusi kita adalah revolusi sosialis : Amanat Presiden Soekarno


pada peringatan Hari Kepolisian 1 Djuni 1962. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1961. -- 18 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26 : - 1207


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Revolusi Indonesia adalah anti imperialism, seperti tercermin dalam
poin ketiga dari Triprogram Pemerintah yaitu membebaskan Irian
Barat dari cengkraman imperialism. Sebagai revolusi sosial yang
menjalankan Ampera untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur, revolusi sosial harus tegas kepada lawan-lawannya.

103 Setialah kepada penderitaan bangsamu : perintah harian Presiden


Soekarno/Panglima Tertinggi dan pidato-pidato Menteri
Pertahanan KSAD, KSAU,KSAL pada Hari Angkatan Perang ke
XIII pada tanggal 5 Oktober 1958. -- Jakarta : Departemen
Penerangan RI, 1958. -- 23 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -959


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno menyampaikan tidak satu negara yang dapat
berdiri kuat dan dihormati jika negara itu tidak mempunyai
Angkatan Perang yang kuat. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa
bangsa Indonesia suka berperang. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang cinta damai dan selalu ingin memelihara perdamaian dunia.

104 Sosialisme bukan benda yang djatuh dari langit! : Pidato Presiden

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 43


Bung Karno pada sidang raksasa dialun-alun Bandung pada
tanggal 20 Mei 1963. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI,
1963. -- 18 hlm. : ilus. ; 20 cm

Nomor panggil: 26 : -1449


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno mengatakan tidak ada suatu Negara yang berdiri
kuat dan langgeng jika tidak didasari oleh hukum yang berasal dari
kepribadian bangsa itu sendiri. Sosialisme menurut beliau
merupakan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang sudah
ada sejak dahulu dan telah ditemukan kembali berupa USDEK,
Pancasila, Manipol, dan Pembukaan UUD 1945.

105 Sosialisme harus dibina, dibina, dibina! : Amanat Presiden


Soekarno pada rapat raksasaa di alun-alun Purwokerto pada
tanggal 28 Agustus 1963. -- Jakarta : Departemen Penerangan
RI, 1963. -- 16 hlm. : ilus. ; 21 cm.
Nomor panggil: 26 : -1491
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Amanat Presiden Soekarno pada rapat raksasa di alun-alun
Purwekerto, berisi antara lain perasaan Bung Karno sebagai
penyambung lidah rakyat, karena merasa tidak terpisah dengan
rakyat. Diungkapkan-nya Tri Kerangka Revolusi Indonesia, yaitu
tiga tujuan revolusi Indonesia termasuk didalamnya kesatuan
wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

106 Srikandi Tjuk Nyak Dhien pahlawan Nasional : Amanat Presiden


Soekarno pada malam peringatan pahlawan kemerdekaan
nasional Tjuk Nyak Dhien, pada tanggal 8 Desember 1964, di
Istora Gelora “Bung Karno” Senajan Djakarta. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1964. -- 27 hlm. : ilus. ; 20 cm

Nomor panggil: 26 : -1168

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 44


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan Tjut Nyak Dhien selain seorang
pahlawan yang berjuang dalam mempertahankan tanah air (Aceh)
dari Belanda, juga adalah seorang pahlawan agama. Pekik
perjuangan yang berbunyi “ganyang kapeh (kafir)” membuktikan
bahwa Tjuk Nyak Dhien berjuang untuk agama.

107 Suatu tahun ketentuan (a year decision) : Pidato Presiden republic


Indonesia pada hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan yang
ke XII 17 Agustus 1957.Nomor panggil: 26 : -910. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 1957. -- 52 hlm. : ilus. ; 20 cm

Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka


Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Isi pidato Presiden Soekarno pada ulang tahun Proklamasi tahun
1957, bahwa pada usia kemerdekaan yang ke-12, Indonesia tengah
mengalami penurunan jiwa nasionalisme yang pada permulaan
revolusi begitu dinamis. Demokrasi di tandai dengan banyak bicara
dan kritik yang tidak dapat memperbaiki keadaan.

108 Tanamkan Tat Twan Asi didalam dadamu! Amanat Presiden


Soekarno di hari Ibu dan Hari Sosial di Istana Olah Raga Gelora
“Bung Karno” Senajan Djakarta pada tanggal 22 Desember
1964. -- Jakarta : Departemen Penerangan RI, 1964. -- 27 hlm. :
ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26 : -1168


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Tat Twan Asi adalah bahasa Sansekerta yang artinya “aku adalah
engkau”, merupakan semboyan yang diberikan Presiden Soekarno
kepada Departemen Sosial. Tat Twan Asi mencerminksn jiwa
sosialisme yaitu jiwa yang dapat melihat dan merasakan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 45


kesengsaraan orang lain

109 Tetaplah terbang Radjawali! : Pidato P.J.M. Presiden Republik


Indonesia pada hari ulang tahun ke-10 proklamasi kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1955. Jakarta : Departemen Penerangan
RI, 1955. 39 hlm. : ilus. ; 23 cm

Nomor panggil: 26: -- 292


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan tidak sedikit tantangan yang
dihadapi dalam mencapai 10 tahun Indonesia merdeka.
Keberhasilan dalam mencapai agresi militer dan pemberontakan
dari dalam dan luar negeri, merupakan bukti bahwa bangsa
Indonesia akan berusaha mempertahankan kemer-dekaan,
karenanya semangat perjuangan tidak akan pernah hilang, seperti
rajawali yang senantiasa terbang.

110 Tidak ada kontra revolusi dapat bertahan : Amanat Presiden


Soekarno dan Rasuna Said pada rapat Pantjasila di Bandung
pada tanggal 16 Maret 1958. Jakarta : Departemen Penerangan
RI, 1958. -- 29 hlm. : ilus. ; 20 cm.

Nomor panggil: 26: -- 48


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan setiap revolusi mengalami kontra
revolusi, tetapi jika revolusi itu dijalankan oleh seluruh kekuatan
rakyat, tidak ada kontra revolusi yang bertahan. Oleh karena itu jika
rakyat Indonesia setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945, kontra
revolusi akan lenyap.

111 Tugas dan tantangan mahasiswa dalam revolusi nasional : Amanat


Presiden Soekarno di depan mahasiswa Universitas Gadjah
Mada pada tanggal 28 Mei 1958 di Djogjakarta, (diambil setjara
stenografis). -- Departemen Penerangan RI, 1957. -- 32 hlm. :
ilus. ; 21 cm.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 46


Nomor panggil: 26 : -879
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno menyatakan mahasiswa dalam revolusi
Indonesia menghadapi tantangan nasional dan internasional. Untuk
menghadapi tantangan tersebut, diharapkan ada kerjasama,
persatuan dan pemikiran yang rasional dan tepat sehingga segala
tantangan terhadapi.

112 Bung Karno penjambung lidah raktyat Indonesia/ Cindy Adam; alih
bahasa Abdul Kadir Salim. -- Jakarta : Gunung Agung, 1946. --
470 hlm. : ilus. ; 24 cm

Nomor panggil: 23: - 219A


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Biografi Presiden Soekarno yang diterbitkan dalam rangka
memperingati hari ulang tahun beliau yang ke-65 ini berisi kisah
hidup beliau pada masa muda, masa pendidikan, masa perjuangan,
perjalanan beliau, dan pendapat beliau mengenai mengenai
manusia, persahabatan, agama dan cinta.

113 Beliau pergi dengan bekas di kalbu. Komentar pers mengenai wafat
Bung Karno. -- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional
Indonesia, 1970. -- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai
Nasional Indonesia, 1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Nomor panggil: 23: 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Tidak ada seorangpun dalam peradaban modern ini yang
menimbulkan banyak pro dan kontra seperti Bung Karno. Akan
tetapi perasaan itu sirna ketika menyaksikan jasadnya dalam peti
mati di Wisma Yaso, yang tertinggal hanya rasa sedih dan keharuan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 47


atas kepergian seorang pemimpin besar. Beliau pergi dengan
meninggalkan bekas di kalbu.

114 Bung Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. --


Jakarta : Pustaka, 1981. -- 273 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 23: - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi komentar/pendapat dari liama puluh orang mengenai Bung
Karno sebagai tokoh nasional yang besar, telah mengabdikan
sebagian besar hidupnya. Orang-orang yang memberi pendapat
tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh politik,
bekas pegawai pribadi dan juga keluarganya.

115 Blitar kesempitan. Komentar pers mengenai kepergian Bung Karno.


-- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia,
1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Nomor panggil: 26 : -910


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Sejak hari minggu telah banyak yang datang ke Blitar dengan
maksud memberikan penghormatan terakhir pada pemakaman
jenazah Bung Karno. Kota Blitar terasa sempit karena banyaknya
rakyat Indonesia yang ingin mengantarkan kepergian tokoh
proklamator ke peristi-rahatan terakhirnya.
116 Mengenang seorang Pembina bangsa/ BM Diah. Komentar pers
mengenai wafat Bung Karno. -- Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat
Partai Nasional Indonesia, 1970. -- 49hlm. : ilus. ; 30 cm.

Nomor panggil: 23: 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 48


Setelah beberapa lama menderita sakit, khususnya pada buah
punggungnya, Presiden Soekarno meninggal pada hari minggu 21
Juni 1970. Beliau meninggal sebagai putra Indonesia dalam Negara
yang merdeka, tetapi beliau wafat sebagai pribadi yang tidak
merdeka. Seorang Pembina bangsa Indonesia sekarang hanya dapat
dikenang.

117 Djenazah Bung Karno di makamkan di Blitar. Komentar pers


mengenai wafanya Bung Karno. -- Jakarta : Dewan Pusat Partai
Nasional Indonesia, 1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Nomor panggil: 23: 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Jenazah mantan Presiden pertama Republik Indonesia H. DR. Ir.
Sokarno telah dilepas dengan suatu upacara kenegaraan militer
bertempat di Wisma Yaso Jl. Gatot Subroto Jakarta. Selanjutnya
jenazah akan dimakamkan di Blitar di samping almarhum ibunya.

118 Dwi tunggal Soekarno-Hatta : memperingati 10 tahun wafat Bung


Karno dan 100 hari wafat Bung Hatta. Jakarta : Yayasan Idayu,
1980. -- 60 hlm. : ilus. ; 19 cm.

Nomor panggil: 23: - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno dan Bung Hatta yang pada dasarnya dua pribadi yang
berbeda, bahkan cenderung bertolak belakang, akan tetapi dapat
berjuang bersama, saling bahu membahu demi mengabdi pada
bangsa dan negara, demi kemerdekaan Indonesia. Meski pada
akhirnya “Dwi Tunggal” terpisah, namun kenangan akan
kemerdekaan di hati bangsa Indonesia selalu ada.

119 In memoriam Bung Karno. Komentar pers tentang wafat Bung


Karno. -- Jakarta : Dewan Pusat Partai Nasional Indonesia,
1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 49


Nomor panggil: 26: - 1495
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
H. DR. Ir. Soekarno mantan presiden pertama Republik Indonesia
sudah tiada lagi. Beliau telah meninggalkan bangsa Indonesia yang
dicintainya. Hanya perjuangan dan semangat beliau yang masih
tetap dikenang di hati masyarakat Indonesia. Beliau pergi setelah
merayakan hari ulang tahunnya yang ke-69.

120 Kesehatan Bung Karno ajah. Komentar pers mengenai wafat Bung
karno. Dwi tunggal Soekarno-Hatta : memperingati 10 tahun
wafat Bung Karno dan 100 hari wafat Bung Hatta. Jakarta :

Nomor panggil: 23: - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
H. DR. Ir. Soekarno dirawat di rumah sakit Angkatan Darat
Djakarta, mulai selasa malam tanggal 16 Djuni 1970 pukul 20.15,
karena penyakit batu ginjal. Kesehatan beliau agak payah, karena
sejak lama beliau menderita penyakit ginjal, gangguan peredaran
darah pada jantung, dan tekanan darah tinggi.

121 Laksana daun gugur. Komentar pers mengenai wafat Bung Karno.
-- Jakarta : Dewan Pusat Partai Nasional Indonesia, 1970. -- 49
hlm. : ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 23: 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Suasana yang mengelilingi makam Bung Karno tidak ada yang
istimewa. Hanya karena yang dimakamkan tokoh terkemuka, maka
keadan sekelilingnya menjadi istimewa, karena daun-daun gugur
ditiup angi dari pohon sekeliling makam mengingatkan pada syair
Cyrano de Bergerac tentang daun gugur ketika mati.

122 Sukarno: sebuah biografi politik/ John D. Legge. -- Jakarta : Sinar

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 50


Harapan, [198-?]. -- 572 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 26 : -910


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Prof. Legge mengkaji kebijakan dan sikap Bung Karno sebagai
pimpinan. Dengan memahami sikap kalangan masyarakat
tradisional Jawa terhadap pengusaha, Legge melontarkan
keterangan baru tentang segi-segi kepemimpinannya yang
“semarak” atau ramah.

123 Bung Karno sakit menjelang pembacaan proklamasi. Saksi Sejarah


perjuangan dwitunggal/ R. Soeharto. -- Jakarta : Purna-wiasta,
1984. -- 254 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 959.8 Suk s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Setelah diputuskan bahwa pembaca Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan diadakan pagi hari, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan
Timur 56, mendadak Bung Karno sekitar pukul 08.00 menderita
sakit panas. Dokter pribadinya memberikan suntikan Chinine
urethane dan obat broom chinine. Syukurlah Bung Karno sembuh
dan dapat membacakan teks proklamasi pada pukul 10.00 WIB.

124 Bung Karno terjebak serdadu NICA. Saksi Sejarah perjuangan


dwitunggal, 1984. -- Jakarta: Purnawiasta, 1984. -- 254 hlm. :
ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 959.8 Suk s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Ketika Bung Karno berkunjung ke rumah Dr. R. Soeharto di Jl.
Kramat 128, di dalam mobilnya beliau terjebak serdadu NICA yang
mengurungkan senjata. Pada saat itulah Tabib Sher seorang tabib

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 51


keturunan asing tetapi berjiwa patriotis Indonesia, memberi-kan
bantuan, sehingga terhindar dari insiden tersebut.

125 Ramalan dan nasehat Drs. Sosrokartono. Saksi Sejarah; mengikuti.


-- Jakarta : Purna-wiasta, 1984. -- 254 hlm. : ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 959.8 Suk s


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sosrokartono adalah ahli kebatinan, memiliki metafisik yang luar
biasa, dan mengetahui apa yang akan terjadi. Hubungan antara
Bung Karno dengan Romo Sosro seperti murid dan guru. Banyak
alam fikiran, kata-kata, dan tindakan yang diungkapkan dan
dijalankan oleh Bung Karno bersumber pada gurunya itu.

126 Salam terakhir Bung Karno. Saksi Sejarah Perjuangan dwitunggal/


R. Soharto. -- Jakarta : Purnawiasta, 1984. -- 254 hlm. : ilus. ; 21
cm

Nomor panggil: 959.8 Suk s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pertemuan mengharukan antara kakak Abdurrahim dengan Bung
Karno terjadi pada akhir bulan Januari 1967, jam 10.00 pagi di
Guest House istana. Pada pertemuan itu kakak Abdurrahim dapat
meyakinkan Bung Karno agar selalu mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan menjauhi larangannya.

127 Bung Karno selam ada di Bengkulu/ oleh Abd. Manaf Talib. Bung
Karno dalam kenangan. -- Jakarta : Pusaka, 1981. -- 374 hlm. :
ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Su-karno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 52


Selama berada di Bengkulu, Bung karno aktif sebagai Ketua
Majelis Pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu. Selain tiu juga
beliau mendirikan Monte Carlo untuk menyelenggarakan
sandiwara. Selama di Bengkulu beliau sangat anti kepada tabir
(yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan), dan soal
mensucikan taharah mensucikan najis.

128 Antara Bung Karno dan Gorbachev/ oleh Arief Budiman. – Bung
Karno dalam pergulatan pemikiran/ pengantar Mahbud
Djunaedi. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan Soekarno, 199. -- xi,
229 hlm. : ilus, : 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Secara global pemikiran Bung Karno ada paralelnya dengan upaya
Gorbachev dengan Glasnost dan Perestroihangan. Perbedaannya
pada Gorbachev terinci secara detail dengan basis pemikiran
Marxisme. Sedangkan pada Bung Karno tidak ada perincian secara
detail, misalnya tentang konsep sosialisme Indonesia yang masih
belum ajelas bentuknya.

129 Apa kata Bung Karno – Non pri di mata pribumi/ editor, H. Junus
Jahja. -- Jakarta: Yayasan Tuntas Bangsa, [1991.]. -- Tuntas
Bangsa, [1991.]. -- 350 hlm.: ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 923 APA
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Bung Karno, Presiden Pertama RI memberi-kan pedoman-pedoman
pokok bagi penyelesaian masalah pri-dan nonpri di tanah air. Ada
dua dokumen penting yang ditandatangani oleh beliau yaitu pada
tanggal 22 Februari 1963 tentang asimilasi, asli/tidak asli dan
Bhineka Tunggal Ika; dan amanat nation-building 15 Juni 1963.

130 Pengembaraan batin Bung Karno/ K. H. Arman Arrois. -- Bandung:


Remaja Rosdakarya, 1991. -- 221 hlm. : ilus, ; 14 cm.

Nomor panggil: 923 Arr p

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 53


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Pandangan mengenai perjalanan hidup Bung Karno, yaitu
keunggulan dan kejelekannya. Sebagai manusia, pembentukan
pribadi Bung Karno bukan tanpa gejolak. Itulah yang disorot dalam
kisah pertama buku ini, dikisahkan pula beberapa pejuang kemerde-
kaan yang dikagumi Bung Karno.

131 Arti Bung Karno dalam perjuangan kemerdekaan kita./oleh


Sunario. –Bung Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin
Salam. Jakarta: Pusaka, 1981. -- Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374
hlm.: ilus. ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno dan Bung Hatta tidah hanya sebagai proklamator
kemerdekaan, akan tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan yang
pernah masuk penjara, di buang di tempat pengasinggan, dan hidup
melarat, penggali Pancasila dan bersama-sama dengan tokoh lain
menghasilkan UUD 1945. Selain itu keduanya bersedia terpilih
sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

132 Beberapa kenangan sebagai dokter Bung Karno/ oleh Mahar


Mardjono. – 90 tahun Bung Karno dalam kenangan/ penyunting
Solichin Salam. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan Soekarno, 1991.
-- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sebagai dokter Bung Karno, Mahar Mardjono memiliki beberapa
kenangan, diantaranya ketika Bung Karno menjalani perawatan di
Wisma Yaso. Menurut Mahar Mardjono bung Karno merasa

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 54


tertekan karena sama sekali tidak diizinkan untuk keluar dari
Wisama Yaso.

133 Bung Karno a born leader/ Achmad Subardjo Djoyoadisuryo. –


Bung Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. --

Nomor panggil: 26 : -910


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Bung Karno mampu melihat ke depan, karena beliau mempelajari
buku-buku sejarah. Bung Karno adalah satu personality yang
mempunyai peri-kemanusaiaan yang sangat mendalam. Bung Karno
diakui oleh dunia internasional sebagai seorang pemimpin besar
Indonesia, terutama karena pada dirinya memiliki sifat-sifat
“skillfull orator”.

134 Bung Karno dalam tiga serangkai/ oleh Hamid Algadri. – Bung
Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
pusaka, 1981. -- 374 hlm. ; ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno dapat diumpamakan pembentuk motor raksasa,
berkekuatan tenaga kuda raksasa pula. Mobil yang dilengkapi motor
raksasa itu tidak mudah dikendalikan oleh sembarang supir. Dan
orang yang memenuhi syarat untuk mengendarai mobil raksasa itu
adalah Bung Hatta dan Bung Syahrir.

135 Bung Karno dalam berbagai segi/ oleh Moh. Roem. – bung Karno
dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 55


Beberapa periode kehidupan yang dilalui Bung Karno yaitu sebagai
manusia biasa, sebagai pemimpin rakyat, dan pemimpin Negara.
Menjadi pemimpin rakyat semenjak menjadi pemimpin PNI sampai
ia diasing-kan oleh Belanda. Menjadi pemimpin Negara semenjak
Jepang datang ke Indonesia sampai proklamasi dilanjutkan dengan
peristiwa pecahnya Dwitunggal.

136 Bung Karno dalam ingatan saya/ Oleh Rahmi Hatta. – Bung Karno
dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Selama masa Revolusi fisik hubungan antara Bung Karno dengan
Bung Hatta tampak sangat intim dan akrab, sehingga di kalangan
masyarakat sering kali di sebut “Dwitunggal”. Keakraban keduanya
tetap terjaga meskipun seringkali terlihat begitu tajamnya perbedaan
politik diantara kedua tokoh nasional tersebut.

137 Bung Karno dalam kenangan seorang sopir/ oleh Moh. Arief. –
Bung Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. --
Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Ketika Bung Karno mendapat mobil dari pembesar Jepang, beliau
menawarkan Moh. Arief menjadi sopirnya. Tawaran itu di terima
tanpa ragu-ragu. Pada waktu itu bensin Bung Karno di jatah,
padahal tugasnya banyak. Untuk mengatasinya, seringkali bensin
mobil Jepang disedot oleh Moh. Arief dan dimasukkan ke mobil
Bung Karno.

138 Bung Karno dan George Bush tentang tata dunia baru/ oleh H.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 56


Ridwan Saidi. – 90 tahun Bung Karno dalam kenangan/
penyunting, Solichin Salam. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan
Soekarno, 1991. -- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Asset penting yang diperoleh dunia ketiga yang merupakan hikmah
tersendiri dari Perang Teluk adalah bangkitnya kesadaran
masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa Amerika Serikat dan
Inggris sesungguhnya masih menyimpan potensi imperialism. Dan,
Bung Karno pun hidup lagi.

139 Bung Karno dan Keluarga Berencana/ R. H. Soeharto. – 90 Tahun


Bung Karno dalam kenangan/ penyunting, Solichin Salam. --
Jakarta: Yayasan Pendidikan Soekarno, 1991. -- 230 hlm. :
ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sepanjang pengetahuan R. H. Soeharto, dalam situasi yang
mendesak, Bung Karno tidak berkeberatan melaksanakan program
keluarga berencana. Hanya pada waktu itu Bung Karno belum
setuju program keluarga berencana dijadikan sebagai “population
policy”, karena berbagai pertimbangan tertentu.

140 Bung Karno dan system ekonomi nasional/ oleh Frans Seda. – 80
Tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 242 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 57


Pengetahuan Bung Karno tentang ekonomi seperti yang terbaca
dalam tulisan-tulisan, pidato-pidato dan pledoi baik dalam polemik
masyarakat maupun di depan pengadilan kolonial. Salah satu ciri
kebangkitan nasionalisme serta perjuangan kemerdekaan adalah
upaya memperbaiki nasib ekonomi rakyat jelata.

141 Bung Karno sebagai Bapak Bangsa Indonesia/ oleh H. Dewi Monik
Pramono. – 90 Tahun Bung Karno dalam kenangan /
penyunting, Solichin Salam. – Jakarta: Yayasan Pendidikan
Soekarno, 1991. -- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pengalaman perjuangan yang dilakukan oleh Bung Karno dan para
pejuang kemerdekaan lainnya dapat menjadi contoh bagi generasi
muda bahwa apapun keinginan dan cita-cita kita harus dimulai dari
langkah pertama.

142 Bung Karno sebagai orator/ oleh Soendoro. – Bung Karno dalam
kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994. -- 242 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sebagai murid politik H. Oemar Said Tjokroaminoto, dalam gaya
berpidato banyak tanaman gurunya yang berbekas dalam diri Bung
Karno. Ditampah pula kerongkongannya juga sama besar, sehingga
suara banten yang menggeledeg di mimbar menimbulakan
kekaguman yang mempesona.

143 Bung Karno selalu diskusikan kemerdekaan / oleh H. Munzir

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 58


Munir. – Bung Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin
Salam. -- Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Selama 3 tahun di Bengkulu, Bung Karno bersama kawan-kawan
seperjuangan tidak pernah diam. Beliau selalu mendiskusikan
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Selain itu beliau aktif
dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Beliau membina kerjasama
antara Muallimin Muhammadiyah dan Taman Dewasa Taman
Siswa.

144 Bung Karno seorang besar / oleh H. Oemar Seno adji. – Bung
Karno dalam kenangan/ disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno itu sebagai seorang besar dan representative untuk
dunia luar. Dalam diri Bung Karno terkumpul perasaan manusiawi,
disamping intelegensial yang tinggi, Bung Karno tidak saja sebagai
politician, tetapi juga sebagai statesman yang dengan
kepemimpinannya dapat membawa bangsa dan rakyat Indonesia
yang terpandang di dunia.

145 Bung Karno yang saya kagumi / oleh Nawawi Dusky. – Bung
Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 59


Anotasi:
Bung Karno adalah seorang pemimpin yang bernasib baik pada
mulanya, tetapi bernasib malang pada akhir hayatnya. Politik Poros
Jakarta – Hanoi – Peking adalah kesalahan besar yang tidak bisa
lenyap dengan mengagungkannya sebagai proklamator dan
penggali Pancasila.

146 Di saat-saat kritis / oleh A. H. Nasution. – 80 Tahun Bung Karno /


editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Perkenalan pertama A. H. Nasution dengan Bung Karno di
Bengkulu tahun 1983. Pada saat itu Bung Karno menganjurkan A.
H. Nasution untuk memasuki salah satu gerakan pemuda Perjalanan
sejarah berikutnya adalah dilantiknya A. H. Nasution oleh Soekarno
menjadi Mayor – Jenderal. Tetapi pada akhirnya A. H. Nasution
yang akhirnya menandatangani pemberhentian Sukarno sebagai
Presiden, yakni berupa ketetapan MPRS No. XXXIII/1966.

147 Soekarno-militer dalam demokrasi terpimpin/ Herbert Feith;


diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh tim Pustaka Sinar
Harapan./ judul asli : Dynamic of guided democracy. -- Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1995. -- 188 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 320.509.958 Fei s


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 60


Herbert Feith mengandaikan demokrasi terpimpin sebagai suatu
system politik yang dipengaruhi secara kritis terutama sekali oleh
hubungan antara Presiden Soekarno dengan Angkatan Darat, suatu
hubungan “ konflik yang mantap” yang ditandai oleh upaya
bersama dan berlangsungnya terus kompetisi dan ketegangan antara
dua mitra yang bertanding dengan lebih kurang secara setaraf.

148 Tinjauan Islam Ir. Soekarno / Hamka dan A. M. Pamuntjak ;


disusun Ghazali Hasan (Ar. Muchlis). -- Tebing Tinggi: Pustaka
Al Halbra, 1949. -- 56 hlm. : ilus, ; 20 cm

Nomor panggil: XXXII: - 3809


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pandangan Bung Karno mengenai Islam dan perkembangannya di
dunia dengan memban-dingkan antara lain keadan di India &
Jerman dengan Adolf Hitler-nya. Dilengkapi pandangan Hamka dan
A.H. Pamuntjak mengenai Bung Karno & pemikirannya tentang
Islam.
149 Cakrawala politik era Sukarno/ Ganis Harsono. -- Jakarta: Haji
Masagung, 1989. -- 188 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 320.959 8 Har c
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Strategi Bung Karno dalam mengatasi kemelut politik dalam negeri
pada masa diterapkannya sistem parlementer dan strategi
menghadapi kekuatan-kekuatan dunia, seperti saat timbulnya
konfrontasi dengan Malaysia. Disini di bicarakan juga mengenai
adanya konsep “ the New Emerging Forces” dan berbagai langkah
kebijakan Bung Karno dan lainnya.

150 Bung Karno is sole digger og Pancasila (the five Principle) / H.M.
Ridwan Indra. -- Jakarta: Haji Masagung, 1991.

Nomor panggil: 91:- 2514/4505/92

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 61


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Tanggapan atas tulusan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang
berjudul Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara dan tulisan
Prof. Mr. A.G. Priggodigdo yang berjudul sekitar Pancasila,
mengandung fakta-fakta sejarah yang penting dan membuktikan
bahwa Bung Karno adalah satu-satunya penggali Pancasila.

151 Bung Karno satu-satunya penggali Pancasila / H.M. Rhidwam. --


Jakarta: Haji Masagung, 1991.
Nomor panggil: 320.5p Ind b
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Tanggapan atas pendapat Prof. Dr. A.G. Pringgodgdo dan terutama
Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang mengatakan bahwa Bung
Karno bukanlah satu-satunya penggali Pancasila. Penulis
menyanggah tulisan tersebut dengan memberikan beberapa bukti
dan mengatakan bahwa pendapat Prof. Dr. NN, bukan bersumber
pada pemikiran historis, tetapi dilandasi motivasi politik dengan
fakta-fakta sejarah yang dianggap bahwa sikap mental
mendiskreditkan Bung Karno sekarang ini sudah tidak cocok lagi.

152 Sukarno – Hatta : persamaan dan perbedaannya / oleh Tamar Djaja.


-- Jakarta: Sastra Hudaya, 1981. -- 294 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Jay s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Perbedaan dan persamaan Soekarno dan Bung Hatta antara lain
bahwa Soekarno adalah penggempur, sedangkan Bung Hatta adalah
organisator dan piñata siasat hasil perjuangan. Sukarno bermain api
dengan komunis, sedang Bung Hatta anti komunis. Sukarno adalah
Islam, nasionalis, dan marksis, sedangkan Hatta adalah Islam,

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 62


nasioanalis, dam sosialis.
153 Jenazah Bung Karno di makamkan di Wisma Yasa. – Perang tipu
daya antara Bung Karno dengan tokoh-tokoh komunis / H.
Ahmad Muhsin. -- Jakarta: Golden Terayon, 1989. -- xii, 199
hlm, ; ilus, ; 22 cm

Nomor panggil: 322.42 Muh p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam hubungan kewafatan Bung Karno, Presiden Soeharto telah
datang menjenguk jenazah almarhum Ir. Soekarno, Presiden
Pertama RI di RSPAD Jakarta jam 7.30 jenazaah dimandikan di
RSPAD dan kemudian disemayamkan di Wisma Yasa. Pada jam
11.00 jenazah diberangkatkan dari Lanuma Halim Perdanakusuma
dengan pesawat Hercules AURI menuju Blitar.

154 Kesan-kesan dari seorang pembantu/ oleh Bu Hadi. – Bung Karno


dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Selama 17 tahun bekerja di istana, kesan yang timbul adalah Bung
Karno berbudi baik, belas kasih, dan tidak membedakan antara kaya
dan miskin, Bung Karno tidak memperbolehkan memanggil “Den”
dan “Ndoro” terhadap putra-putrinya; dan panggilan terhadap anak
perempuannya adalah “putri”, sedangkan “Mas” untuk anak laki-
lakinya.

155 Masalah pemimpin berkharisma / oleh Haryati Soebadio. – 80


Tahun Bung Karno/ editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 3442 hlm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 63


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pesona Ir. Soekarno, Presiden Pertama RI dari awal merupakan
figure yang kontroversial. Baik di pihak Belanda selaku kolonial
yang ditentangnya maupun di pihak Indonesia yang hendak
digerakkannya ke arah kemerdekaan.

156 Mengemban amanat penderitaan rakyat / oleh Ganis Harson. – 80


Tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta:
Pusaka Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
“Flashback” yang disampaikan oleh Ganis Harsono yang
melaksanakan instruksi Bung Karno selaku Presiden RI dan
Panglima Tertinggi ABRI untuk membentuk Pasukan Sukarno.
Tidak dalam bentuk fisik, melainkan dalam suatu usaha untuk
membina kesatuan dan persatuan dengan cara mengamalkan ajaran
Bung Karno seperti yang tersurat di dalam Pancasila.

157 Mengenai ajaran Bung Karno/ oleh Hardi. – Bung Karno dalam
kenangan / disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta: Pusaka,
1981. -- 374 hlm. : ilus, : 21 cm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Salah satu ajaran Bung Karno yang terbukti telah mengandung arti
strategis bagi usaha menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa
guna melawan sistem penjajahan dan untuk mengisi kemerdekaan
dengan masyarakat adil dan makmur adalah ajaran Marhaenisme.

158 Mertua pertama: Tjokrominoto. – Pengembaraan Batin Bung Karno

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 64


/ K.H. Arman Arrosi. -- Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991. --
221. : ilus, ; 14 cm

Nomor panggil: 923 Arr p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Tokoh pergerakan yang dikagumi Bung Karno dan sekaligus
menjadi gurunya dalam ilmu agama dan politik adalah H. Oemar
Said Tjokrominito. Sebaliknya, anak muda yang paling disayangi
Pak Tjokro dan diramalkan bakal menjadi pemimpin bangsanya
dikemudian hari adalah Koesno Sosro Karno. Begitu akrabnya
hubungan mereka sampai Bung Karno diambil menantu menjadi
suami Utari, putri Pak Tjokro.

159 Mewarnai perjuangan bangsa / oleh Soepeno Sumardjo. – 80 Tahun


Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. -- Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno mengalami tiga tahapan perjuangan. Pertama, adalah
tahap perjuangan pergerakan kemerdekaaan, berjuang mencapai
Indonesia merdeka (1908-1945). Kedua, tahap mempertahankan
kemerdekaan, sekaligus mencapai Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, berdasarkan UUD 1945
(1945-1959). Ketiga, tahap pembangunan bangsa dan negara,
sekaligus ikut serta dalam imperialism, membangun dunia yang
bebas dari segala bentuk penjajahan, mencapai dunia yang damai
dan sejahtera (1959-1965).

160 Generasi Soekarno-Hatta / Mohammad Noor A.S.; penyunting,


Halida N. Hatta dan Meutia F. Swasono. -- Jakarta: UI-Press,
Lembaga Studi Pembangunan, 1990. -- xii, 181 hlm. ; ilus, ; 23
cm

Nomor panggil: 959.8 Noo g

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 65


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Generasi Sukarno-Hatta telah melahirkan gerakan berazaskan
nasionalisme Indonesia. Selain tiu generasi Sukarno-Hatta telah
membangkitkan kesadaran kaum patrot Indonesia bahwa perbaikan
nasib bangsa Indonesia tidak dapat dicapai dengan meminta-minta
kepada pihak penjajah, akan tetapi harus diusahakan dengan
kekuatan sendiri.

161 Bung Karno mentjari dan menemukan Tuhan : bukan berhala bukan
api atau matahari, bukan kayu atau batu tapi Allah Arrahman
Arrahiem Maliki Jaumiddin/ H.A. Notosaoetaedjo. -- Jakarta:
Lembaga Penggali dan Penghimpun Sejarah Revolusi Indonesia,
1963. -- 220 hlm. : ilus, ; 23 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Not b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Perjalanan Bung Karno dalam menyelami agama Islam. Ceritanya
diambil dari berbagai sumber antara lain dari pidato-pidato beliau &
dari surat-surat Islam Bung Karno yang : bukan dikirim dari
penjara di Ende. Topik cerita antara lain Bung Karno sebagai
hamba Allah, Bung Karno tentang kebesaran Nabi Muhammad dan
Bung Karno tentang masjid.

162 Bung Karno dihadapan pengadilan colonial / oleh H.A.


Notosoetardjo. -- Jakarta: Endang, 1964. -- 700 hlm. : ilus, ; 24
cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Not b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 66


Jawaban Bung Karno di hadapan pengadilan Kolonial atas tuduhan
terhadap dirinya bahwa ia tidak bertuhan, tidak mengenal agama,
bahkan dikatakan atheis atau komunis. Mengemukakan fakta-fakta
dokumen yang bersejarah sekitar perjuangan Bung Karno.

163 Pandangan jauh / oleh H. Soemarno Sosroatmodjo. – 80 Tahun


Bung Karno/ editor, Aristides Katoppl. -- Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bung Karno berusaha menghayati nasib manusia Indonesia waktu
itu, baik sebagai subjek maupun sebagai objek. Ia mendambakan
negerinya menjadi “gemah ripah kertaharja”. Perlawanannya
terhadap kolonialisme menjadi obsesi yang membadai, menjadi
kebencian sampai tulang sumsum.

164 Pandangan sekilas : Bung Karno sebagai kepala Negara dan


pemimpin besar revolusi / oleh Soemitro. – 90 Tahun Bung
Karno dalam kenangan / penyunting, solichin Salam. -- Jakarta:
Yayasan Pendidikan Sukarno, 1991. -- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Kebanggaan Soemitro terhadap Bung Karno didasari beberapa hal,
antara lain Bung Karno merupakan seorang pemimpin politik yang
mampu menggerakkan hati, mengge-tarkan jiwa, dan membakar
semangat rakyat Indonesia untuk bangkit menentang penjajahan.

165 Pemikiran Bung Karno terhadap Islam dan unsur-unsur


pembaharuannya / oleh Mohammad Ridwan Lubis. – Mahbub
Djuanaedi. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan Sukarno, 1991. -- xi,
229 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 67


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Sukarno memahami Islam sebagai suatu hal yang rasional dan
dinamis yang tersimpul dalam tiga hal, yaitu:
1. Tidak ada agama, selain Islam yang lebih mementingkan
persamaan.
2. Islam itu rasional dan simplicity
3. Islam adalah kemajuan

166 Pengalaman saya sebagai pembantu Presiden / oleh H. Tukimin S. –


Bung Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. --
Jakarta: Yayasan Pendidikan Sukarno, 1991. -- 230 hlm. : ilus, ;
21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam kehidupan sehari-hari Bung Karno amat sederhana. Dalam
hubungan dengan pegawai-pegawai rumah tangga Presiden, seolah-
olah ada ikatan batin antara Bapak dan anak-anaknya. Bung Karno
penyayang binatang dan keindahan. Selain itu Bung Karno adalah
pengagum, seseorang yang berani berbuat dan berani bertanggung
jawab, disamping Bung Karno juga kuat bertahan terhadap
penyakit.

167 Pengalaman saya sebagai Sekretaris Negara / oleh Moch. Ichsan. –


Bung Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam.--
Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pada tahun 1947 Mr. Moh. Ichsan menjabat Sekretaris Negara II
yang bertugas sebagai Sekretaris pribadi Kepala Negara dan berlaku
sedikit banyak Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Hubungan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 68


kerja saat itu adalah atasan dan bawahan. Akan tetapi ketika terjadi
agresi militer Belanda ke-1, Presiden Sukarno dan keluarga disem-
bunyikan di Madiun, keakraban dengan beliau mulai timbul bahkan
hubungan menjadi seperti kawan dan saudara kandung.

168 Percakapan di luar negeri mengenai Bung Karno/ oleh A.H.


Nasution. – 90 Tahun Bung Karno dalam kenangan/ penyunting
Solichin Salam. -- Jakarta: Yayasan Pendidikan Sukarno, 1991. -
- 230 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Tah


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pada saat kunjungan A.H. Nasution ke Moscow, banyak
kekecewaan yang dilontarkan pemerintah Rusia (USSR) terhadap
Indonesia khususnya Presiden Sukarno, padahal USSR telah
membantu RI dalam masalah pembebasan Irian Barat. Sedangkan
ketika di Kairo, A.H. Nasution banyak mendengar pujian tentang
Bung Karno seperti apa yang dikatakan oleh Presiden Anwar Sadat
(almarhum) bahwa Sukarno adalah sahabat Mesir.

169 Perjuangan kita dewasa ini / oleh adnan Buyung Nasution. – 80


Tahun Bung Karno/ editoe, Aristides Katoppo. -- Jakarta:
Pustaka SInar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sikap-sikap dan tindakan-tindakan Bung Karno selaku mepimpin
besar bangsa dan Negara Republik Indonesia dapat membantu
masyarakat untuk lebih merasa bertanggung jawab menghadapi
masalah-masalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi

170 Pidato pengantar J.M Ketua Komisi Haluan Negara Prof. Dr. H.
Roeslam Abdulgani : diucapkan pada Sidang Umum ke II, 1963
MPRS di Bandung pada tanggal 18 Mei 1963 mengenai

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 69


pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia. Bung Karno
menjadi Presiden Republik Indonesia seumur hidup. -- Jakarta :
Departemen Penerangan RI, 196. -- 15 hlm. : ilus, ; 20 cm

Nomor panggil: 47 : -1000


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl.
Merdeka Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Berisi pertimbangan MPRS mengangkat Presiden Sukarno sebagai
presiden seumur hidup. Pertimbangan tersebut antara lain bahwa
pribadi Bung Karno merupakan perwujudan perpaduan Pemimpin
Revolusi dan pemimpin Negara serta merupakan pemersatu dari
seluruh kekuatan rakyat revolusioner.

171 Salah satu dari tokoh dunia / oleh M Jusuf Ronodipuro. – Bung
Karno dalam kenangan / disusun oleh Solichin Salam. --
Jakarta: Pusaka,1981. -- 374 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 47 : -1000


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Ketika meninggalkan dunia yang fana ini untuk selama-lamanya,
Bung Karno tidak meninggalkan kekayaan duniawi bagi dirinya
maupun keluarganya. Tetapi beliau meninggalkan bangsa Indonesia
suatu kehormatan yang tak ternilai harganya yaitu: satu Negara
Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

172 Bung Karno sebagai ahli sejarah / oleh Solichin Salam. -- Jakarta:
Asli, 1966. -- 28 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Sal b


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Biografi Bung Karno sebagai seorang yang ahli dalam bidang
sejarah. Beliau dianggap sangat ahli dari keluwesan dan kedalaman
ilmu sejarah yang dimiliki dan dikuasai serta dari keahlian dan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 70


kemampuan Bung Karno dalam menguraikan dan mengupas sejarah
secara ilmiah, revolusioner.
173 Saya bangga sebagai pengawal Bung Karno / oleh H. Mangil
Marowijoyo. – Bung Karno dalam pergulatan pemikiran /
Mahbub Djunaedi. -- Jakarta: Pusaka,1981. -- 374 hlm. : ilus, ;
21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Selama 22 tahun menjadi pengawal Presiden Soekarno, H. Mangil
Wartowijoyo mendapat kepercayaan dan kehormatan yang begitu
besar untuk mengawal dan menjaga keamanan diri pribadi beserta
keluarga dalam memimpin revolusi Indonesia yang besar dan hebat.

174 Sebagian ucapannya justru relevan untuk masa kini / oleh Imam
Yudotomo. – 80 Tahun Bung Karno / editor Aristides Katoppo. -
- Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21
cm.

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Apa yang dikatakan Sukarno dulu adalah tidak benar dalam
kaitannya dengan situasi, kondisi serta motivasi yang
mendorongnya pada waktu itu. Tetapi apa yang dikatakan dahulu
itu merupakan jawaban atas persoalan-persoalan yang timbul.
Dengan kata lain apa yang diucapkan Sukarno dulu relevan dengan
keadaan sekarang.

175 Sekelumit kenangan kegiatan Bung Karno sehari-hari dengan


pembantu / olrh prihatin. – Bung Karno dalam kenangan/
disusun oleh Solichin Salam. -- Jakarta: Pusaka, 1981. -- 374
hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 71


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sebagai Presiden RI Sukarno mempunyai pembantu-pembantu.
Namun dalam konteks ini yang dimaksud adalah pembantu-
pembantu yang sehari-hari bekerja di lingkungan tempat tinggalnya.
Setiap hari setelah menyelesaikan keperluan pagi, beliau berjalan
berkeliling istana sambil mengontrol keadaan pegawai dan
keluarganya, dilanjutkan dengan berbincang-bincang dengan orang-
orang yang merasa dekat dengan Bung Karno.

176 Seorang raksasa politik / oleh B.M Diah. – 80 Tahun Bung Karno /
editor Aristides Katoppo. - Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm
Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del
Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
B.M. Diah menuturkan bahwa Bung Karno adalah seorang yang
terbuka, hidup dengan berbagai macam cita-cita yang lahir dari
pikirannya. Ia menghadapi lawan yang sangat kuat dan hebat yaitu
penjajah, Belanda. Perjuangannya untuk kemerdekaan bangsa dan
tanah air berdasarkan konsep dengan sari-sari yang diambilnya dari
pemikir-pemikir Barat dan Timur.

177 Sekularisasi Soekarno dan Mustafa Kemal dalam masalah


kenegaraan : analisa persamaan dan perbedaan sejarah / oleh
Abdulloh Shodiq. -- Pasuruan: Garoeda Buana Indah, 1992. --
128 hlm. : ilus, ; 16 cm

Nomor panggil: 211.6 Sho s


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Pandangan dua tokoh besar mengenai sekularisasi. Mustafa Kemal
yang dikenal sebagai Bapak Pembaharu Turki dan Sukarno yang
dikenal sebagai Presiden Republik Indonasia Pertama mempunyai
asas kebangsaan yang netral terhadap agama, tetapi keduanya tidak

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 72


mengahapus-kan agama dari masyarakat. Menurut mereka,
sekularisasi adalah memisahkan agama dari kegiatan politik dan
pemerintahan.

178 Soekarno : pemikiran politik dan kenyataan praktek / editor,


Nazaruddin Sjamsuddin . – Pasuruan: Garoeda Buana Indah,
1992. -- 248 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 320.959 8 Suk


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Soekarno, presiden pertama dan proklamator adalah pemikir politik
yang sekaligus berkesempatan bertindak sebagai panglima-nya
sendiri di lapangan. Ragam realitas politik yang dihadapi telah pula
mengesah-kannya menjadi ahli siasat politik ulung dan penggalang
massa yang tiada tandingannya.

179 Soekarno : sebuah tragedy? / Nazaruddin Sjamsuddin. – Soekarno :


pemikiran politik dan kenyataan praktek / editor, Nazaruddin
Sjamsuddin. -- Pasuruan: Garoeda Buana Indah, 1992. -- 128
hlm. : ilus, ; 16 cm

Nomor panggil: 211.6 Sho s


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Untuk menjawab apakah kehidupan politik Soekarno dinilai sebagai
sebuah tragedy atau bukan, harus dilihat dari apa yang telah
dilakukan atau disumbangkan oleh Sukarno kepada bangsanya.
Sumbangan-sumbangan yang telah diberikan seyogyanya berkaitan
dengan cita-cita yang diinginkannya bagi negeri ini.

180 Soekarno dan demokrasi / Chusnul Mariyah. – Soekarno :


pemikiran politik dan kenyataan praktik. -- Jakarta: Rajawali,
1988. -- Xvii, 248 hlm. : ilus, ; 21 cm. --
Nomor panggil: 320.959 8 Suk
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 73


Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Soekarno mengkritik demokrasi liberal atau parlementer. Ia melihat
demokrasi liberal sebagai sistem yang diimpor dari Barat yang
mengizinkan pemaksaan mayoritas atas minoritas. Menurut
Soekarno hal itu bukanlah cara Indonesia. Ia mengatakan bahwa
masyarakat Indonesia mencapai kata sepakat dan mengambil
keputusan dengan cara musyawarah..

181 Soekarno dan internasionalisme / Toto Pribudi. – Soekarno :


pemikiran politik dan kenyataan praktek / editor, Nazaruddin
sjamsuddin. -- Jakarta: Rajawali, 1988. -- Xvii, 248 hlm. : ilus, ;
21 cm

Nomor panggil: 320.959 8 Suk


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sisi lain dari pemikiran dan tingkah laku politik Soekarno yang
cukup menarik adalah internasionalisme. Pemiliran yang terkan-
dung dalam konsep ini adalah serangkaian gagasan yang mendasari
orientasi interna-sional yang terwujud dalam sikap dan
kebijaksanaan luar negeri Indonesia.

182 Soekarno dan Marhaenisme / Vagina Singka Subekti. – Soekarno:


pemikiran politik dan kenyataan praktek/ editor, Nazaruddin
Sjamsuddin. -- Jakarta: Rajawali, 1988. -- Xvii, 248 hlm. : ilus, ;
21 cm

Nomor panggil: 320.959 8 Suk


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam usia yang sangat muda, yakni 25 tahun, Soekarno telah
mampu menghasilkan pemikiran besar mengenai bangsa dan tanah
airnya yang masih terbelakang oleh penjajahan Belanda.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 74


Renungannya yang mendalam telah menghasilkan tiga sintesa
menjadi satu, yaitu: nasionalisme, marxisme, dan islamisme.

183 Soekarno dan masalah ekonomi / Frederika J.E. Agoes. –


Soekarno : pemikiran politik dan kenyataan praktek/ editor
Nazaruddin Sjamsuddin. -- Jakarta: Rajawali, 1988. -- Xvii, 248
hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 320.959 8 Suk


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Situasi dan kondisi yang yang dihadapi bangsa Indonesia telah
mendorong Soekarno untuk mencetuskan pemikiran-pemikiran-nya.
Ia bersama Mohammaad Hatta pada tahun 1932 memperkenalkan
istilah “Demokrasi Ekonomi”. Soekarno menjelas-kan bahwa
demokrasi ekonomi adalah “kerakyatan ekonomi atau kesama-rasa
dan kesamarataan ekonomi”.

184 Soekarno dan nasionalisme / Isbodroini Suyatno. – Soekarno:


pemikiran politik dan kenyataan praktek/ editor, Nazaruddin
Sjamsuddin. -- Jakarta: Rajawali, 1988. -- Xvii, 248 hlm. : ilus, ;
21 cm

Nomor panggil: 320. 959 8 Suk


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Bagi Soekarno, bangsa, kebangsaan atau nasionalisme dan tanah air
merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Ia memandang
semuanya sebagai “Ibu Indonesia” yang memberikan seluruh isi
alamnya buat hidup kita semua. Dalam menegakkan nasionalisme
Indonesia, PNI yang didirikan pada tahun 1927 dipakai sebagai alat
penggeraknya.

185 Seokarno versus Natsir : kemenangan barisan Megawati reinkarnasi

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 75


nasionalis sekunder / Ahmad Suhelmi ; kata pengantar, Maswadi
Rauf. -- [S.l] : Darul Falah, 1999. -- Xxiv, 144 hlm. : ilus, ; 24
cm

Nomor panggil: 297.6 Suh s


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Kajian pemikiran Soekarno dan Mohammad Natsir, khususnya
berkenan dengan polemik hubungan agama dan negara di tahun
1940. Buku ini untuk sebagian orang merupakan potret politik
pertarungan ideologi antara golongan nasionalis dengan Islam
politik sejak zaman kolonial era-reformasi saat ini.

186 Soekarno-Soeharto / Jakob Oetomo. – Komentar pers mengenai


wafat Bung Karno. -- [Djakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai
Nasional Indonesia, 1970]. -- 49 hlm. : ilus, ; 30 cm.

Nomor panggil: 23 : - 451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Kontuinitas masa lampau dan masa kini diperlukan oleh suatu
bangsa. Ia memper-tebal rasa senasib sepenanggulangan bangsa itu.
Kontuinitas memperkokoh persatuan. Bagi Presiden Soeharto,
kontuinitasnya dengan masa lampau memperkokoh kepe-
mimpinannya. Ia tidak hanya memperoleh legalisasi konstitusionil.
Tetapi juga konfirmasi historis.

187 Idayu Nyoman Rai : Bung Karno anakku / oleh Soebagjio. --


Jakarta: Pustaka Antar Kota, 1978. -- 79 hlm. : ilus, ; 22 × 32 cm

Nomor panggil: 78-437/483/91


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 76


Riwayat Bung Karno sejak lahir, masa muda, dewasa, dan
perjuangannya demi tanah air Indonesia. Di samping itu dikisahkan
pula kehidupan Ibunda Bung Karno sejak sebelum menikah dan
mempunyai anak bernama Sukarno yang kemudian di kenal sebagai
Presiden RI yang pertama.

188 Siapa menabur angin akan menuai badai : (G30 S PKI dan apa
peran Bung Karno) / Sugiarso Soerojo. -- Jakarta : Rola Sinar
Perkasa, 1988. -- 624 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 959.8 Sug


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Kudeta yang dilakukan PKI sebanyak dua kali, dengan dukungan
dari dalam dan luar negeri, di samping dukungan diam-diam dari
kepala negara yang kebetulan juga seorang Marxis konsekwen sejak
muda. Gagasan Bung Karno tahun 1926 dulu, adalah bahwa
Nasionalisme Timur harus dikawinkan dengan Marxisme,
kemudian Marxis disublimasikan.

189 Cermin kaca Soekarno / Mayon Soetrisno. -- Jakarta : Duta Buku,


1984. -- 369 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 959.8 Sut c


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Merupakan roman sejarah yang mempri-hatinkan sejarah
pergerakan Indonesia yang berputar pada diri Soekarno, pemimpin
martir dan pahlawan bangsa. Disisipkan di sini surat dari Digul, dari
Negara Belanda, dan laporan pandangan mata Inggrit Garnasih
mengenai pembebasan Soekarno dari penjara di Sukamiskin.

190 Terbaik di antara yang terbaik. – Perang tipu daya Soekarno dengan
tokoh-tokoh komunis / H. Ahmad Muchsin. -- Jakarta: Goden
Terayon, 1989. -- Xii, 199 hlm. : ilus, ; 22 cm

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 77


Nomor panggil: 322.42 Muh p
Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Strategi Bung Karno menghadapi musuh-musuh Pancasila yaitu
dengan: a) menyusun kekuatan terpadu untuk menghadapi
kolonialis Belanda; b) merangkul PKI; c) menghantam Belanda;
dan d) menyalakan api perang antara pendukung PKI dan
pendukung Pancasila.

191 Terberat diantara yang berat – Perang tipu daya antara Bung Karno
dengan tokoh-tokohh Komunis / H. Ahmad Huhsin. -- Jakarta:
Golden Terayon, 1989. -- Xi, 199 hlm. : ilus, ; 22 cm

Nomor panggil: 322.42 Muh p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Persaingan hebat antar Bung Karno dengan PKI dalam arti strategi
dan tipu daya, yang kelak akan sampai puncaknya dengan
hancurnya pendukung-pendukung PKI beserta ideologinya, dan
jatuhnya Bung Karno dari singgasana kepresidenan.

192 Tragedi Bung Karno : catatan lepas dari seorang pengagum / oleh
Y.B. Mangunwijaya. – Bung Karno dalam pergulatan pemikiran
/ pengantar Mahbub Djunaedi. -- Jakarta : Yayasan Pendidikan
Sukarno, 1991. -- Xi, 229 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Bun


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Di masa mudanya beliau begitu dielu-elukan sebagai pemimpin
pergerakan yang mendobrak tatanan kolonialisme, namun
disayangkan di masa tuanya ia harus berjalan sendirian dan mabuk
sanjungan. Akibatnya terperosok dan tenggelam bersama kesalahan
yang telah dibayar tunai dengan jasa besarnya sebagai Bapak

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 78


Bangsa dan wafat meninggalkan cita-citanya yang tercapai
seluruhnya.

193 Sewindu dekat Bung Karno / Bambang Widjanarko. -- Jakarta:


Gramedia, 1988. -- 216 hlm. : ilus, ; 18 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Wij s


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pengalaman pribadi penulis sebagai ajudan Bung Karno, antara
November 1960 sampau Juni 1967. Penulis mengisahkan
pengalaman pribadinya yang dianggapnya menarik untuk diketahui
umum sehingga orang dapat langsung mengetahui lebih banyak
mengenai Bung Karno. Dilengkapi foto-foto kegiatan Bung Karno.

194 Perang daya tipi antara Bung Karno dengan tokoh-tokoh Komunis /
H. Ahmad Muhsin. -- Jakarta : Golden Terayon, 1989. -- Xii,
199 hlm. : ilus, ; 22 cm

Nomor panggil: 322.42 Muh p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Tujuan Bung Karno di balik gerakan G 30 S/PKI yang
menghebohkan itu, dan sekaligus membeberkan tentang siasat
beliau dalam mengalahkan PKI dan pengaruh Komunis
internasional di bumi persada nusantara ini. Dengan siasat tersebut
beliau dapat mengalahkan PKI dan pengaruh komunis
internasioanal yang tidak diketahui oleh kawan maupun lawan.

195 Mencapai “Jembatan Emas” dulu, setelah itu apa? / oleh Pak
Diro. – 80 Tahun Bung Karno / editor, Aristides Katoppo. --
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994. -- 342 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 92 (Sukarno) Del


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 79


Bung Karno berpendapat, bahwa Indonesia harus merdeka dulu,
barulah bagian-bagian dan urusan-urusannya dapat disempurnakan.
Hal itu lebih cepat dilaksanakan di dalam Indonesia yang telah
merdeka, dibandingkan bila Indonesia masih dalam penjajahan.

196 Menempatkan Negara-negara adi kuasa sebagai penonton yang


baik. Perang tipu daya antara Bung Karno dengan tokoh-tokoh
komunis/ H. Ahmad Muhsin. -- Jakarta : Golden Terayon, 1989.
-- Xii, 199 hlm. : ilus, ; 22 cm

Nomor panggil: 322.42 Muh p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Siasat Bung Karno dalam rangka menghindari invertensi langsung
dari negara-negara adi kuasa, dan usaha menempatkannya menjadi
penonton yang baik, serta usah menacapai hakikat tujuan Bung
Karno yaitu menyatukan wawasan nusantara dari Sabang sampai
Merauke.

197 Natsra diantara jasa dan trauma. – Pengembaraan batin Bung Karno
/ K.H. Arman Arroisi. -- Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991. -
- 221 hlm. : ilus, ; 14 cm.

Nomor panggil: 923 Arr p


Lokasi: Lantai 22 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sebetulnya Bung Karno sangat akrab dan menghormati Natsir. Pada
masa awal kemerdekaan RI, Natsir sering diminta membuatkan
pidatonya. Akan tetapi, karena perbedaan politik menjelang akhir
kekuasaan Bung Karno, ia dijebloskan ke dalam penjara.

198 Pantjasila dasar filsafat Negara / oleh Bung Karno. -- Djakarta :


Jajasan Empu Tantular, 1960. -- 152 hlm. : ilus, ; 20 cm
Nomor panggil: 26: -1248
Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 80


Anotasi:
Berisi kumpulan kursus/kuliah umum Presiden Soekarno tentang
Pancasila yang di selenggarakan lima kali di istana negara dan satu
kali di Yogyakarta. Beliau antara lain mengungkapkan latar
belakang dan sebab mengapa Pancasila merupakan keharusan yang
objektif untuk dijadikan dasar negara, statis, dan dinamis, sesuai
dengan jiwa bangsa Indonesia sehingga dapat hidup dalam kalbu
bangsa Indonesia.

199 Pancasila sebagai dasar Negara. -- Jakarta : Inti Idayu-Yayasan


Pendidikan Soekarno, 1986. -- ix, 165 hlm. : ilus, ; 21 cm

Nomor panggil: 320.5P Suk p


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Kumpulan kursus tentang Pancasila oleh Presiden Soekarno di
Istana Negara Jakarta tanggal 26 Mei, 5 Juni, 16 juni, 22 Juni, dan 3
September 1958. Serta kuliah umum pada Seminar Pancasila di
Jogyakarta tanggal 21 Februari 1959 dan pidato lahirnya Pancasila,
1 Juni 1945.

200 Komentar pers mengenai wafat Bung Karno. -- Dewan Pimpinan


Pusat Partai Nasional Indonesia;, 1970. -- 49 hlm. : ilus. ; 31 cm

Nomor panggil: 23: -451


Lokasi: Lantai 14 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Buku yang diterbitkan dalam rangka peringatan 40 hari wafat Bung
Karno ini berisi komentar pers seputar Bung Karno, antara lain
mengenai kondisi kesehatan sebelum wafat, mengenai
pemakamannya, dan pendapat pers luar negeri mengenai karir
politiknya di ujung kekuasaannya sebagai presiden.

201 Polemik Harian Merdeka dan Harian Rakjat. -- Djakarta: Harian


Rakyat, 1964. -- 213 hlm.: ilus. ; 21 cm.

Nomor panggil: 017 Pol

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 81


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Kumpulan polemik antara “Harian “Merdeka” dengan “Harian
Rakyat”sekitar bulan Juni-Juli 1964 mengenai sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya pembicaraan
Manipol, demokrasi terpimpin dan Pancasila. Bung Karno berkenan
memberikan kata penutup dalam buku ini.

202 Kepemimpinan dan kepengikutan dalam lokus politik Indonesia


"era Soekarno - Soeharto - Habibie dan Abdurrahman Wahid :
suatu pendekatan psikologi politik dan psikologi organisasi /
Sahlan Asnawi. -- Jakarta : Studia Press, 2001. -- 159 hlm. ; 17
cm.

Nomor panggil: 158.4 SAH k


Lokasi: Lantai 21 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Mengemukakan alternative pemikiran sebagai upaya pembaharuan
terhadap sistem kepemimpinan nasional yang selama ini berakhir
dengan kegagalan dan ketragisannya masing-masing, dengan
mengetengahkan terutama masa kepemim-pinan Presiden Soekarno,
Soeharto, dan KH. Abdurrahman Wahid. Untuk Presiden B.J.
Habibie mengingat masanya yang begitu singkat, maka sulit untuk
menyimaknya.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 82


II. KOLEKSI REFERENSI

1 Ensiklopedi nasional Indonesia. -- Jakarta : Delta Pamungkas, 1997


. -- 18 jil. : ilus. ; 19 cm.

Nomor panggil: 158.4 SAH k


Lokasi: Lantai 15 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator
kemerdekaan, dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan
Presiden RI dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa
perjuangan ia lebih dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia
juga dikenal sebagai presiden Pancasila, yang kemudian menjadi
dasar Negara RI.

2 Profil lengkap : pahlawan bangsa, pencipta lagu nasional, tarian &


lagu daerah, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik
tradisional / Vincent. -- Jakarta : Niaga Swadaya, 2010. -- x, 213
hlm. : ilus. ; 23 cm

Nomor panggil: R 031 ENS


Lokasi: Lantai 15 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Jasmerah (jangan sekali-sekali melupakan sejarah). Demikian
dikatakan Bung Karno dalam pidatonya. Kalimat singkat ini
mengingatkan kita akan perjuanan para pahlawan bangsa ini dalam
usaha merebut kemerdekaan dari penjajah. Mengenang para
pahlawan adalah mengenang keberanian, kebulatan tekad dan
kesetiaan mereka yang tak terkira pada bangsa kita.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 83


3 Abu Rafiq Islam policy Orde Sukarno. -- Jakarta : Delta
Pamungkas, 1997. -- 18 jil. : ilus. ; 19 cm

Nomor panggil: R 031 ENS


Lokasi: Lantai 15 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sukarno (1901-1970) bapak bangsa Indonesia, proklamator
kemerdekaan, dan presiden pertama Republik Indonesia. Jabatan
Presiden RI dipegangnya sejak 1945 sampai 1967. Sejak masa
perjuangan ia lebih dikenal dengan nama panggilan Bung Karno. Ia
juga dikenal sebagai presiden Pancasila, yang kemudian menjadi
dasar Negara RI.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 84


III. KOLEKSI SERIAL

1 5 Granat gagal membunuh Presiden: Tuhan melindung Bung Karno.


-- Jakarta : Suluh Indonesia; 2 Desember 1957. --

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Ketika Presiden Soekarno bersama putra dan putrinya akan
menghadiri perayaan di SR. Perguruan Cikini pada tanggal 30
November 1957, terjadi percobaan pembunuhan terhadap beliau
ketika akan kembali ke istana. Percobaan pembunuhan tersebut
dilakukan dengan melemparkan 5 buah granat tangan. Tetapi berkat
lindungan Allah SWT beliau dan putra putrinya selamat.

2 Ajunan tjangkul pertama sebagai permulaan pembangunan semesta.


-- Jakarta : Bintang Timur; 2 Djanuari 1961.

Nomor panggil: 91/PN/94


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Pada upacara pembangunan Nasional I, Presiden Soekarno
mengrmukakan tiga himbauan dan komando kepada seluruh rakyat.
Pertama agar seluruh rakyat membantu presiden pada Pelaksanaan
Pencana Pembangunan Nasional, kedua semua peraturan
Landreform dijalankan, ketiga presiden berseru agar gerombolan
yang masih ada di hutan sadar dan kembali ke pangkuan ibu
pertiwi.

3 Bung Karno: Hatta tetap kawanku. -- Suluh Indonesia; 3 Desember


1956

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 85


Anotasi:
Presiden Soekarno merasa tidak pernah ada konflik diantara beliau
dan Bung Hatta. Tetapi perbedaan pendapat sudah sejak jaman
pergerakan kebangsaan di jaman kolonial. Sebenarnya Presiden
Soekarno merasa keberatan atas berhentinya Bung Hatta sebagai
Wakil Presiden.

4 Colonel Lubis mau djumpai Presiden Soekarno. -- Jakarta : Suluh


Indonesia; 2 Desember 1957

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Seorang Kurir Lubis berpangkat Letnan, telah berusaha memasuki
istana Negara. Maksud kedatangannya untuk berjumpa dengan
Presiden Soekarno guna menyampaikan permohonan agar Kolonel
lubis bias menghadap Presiden, dan minta minta agar Presiden
Soekarno mengkon-fontir dengan KASAD Jenderal Nasution
tentang hukuman yang diberikan kepada Kolonel Lubis karena
dengan sengaja tidak menaati perintah jabatan.

5 Czecholovakia and Indonesia: Treaty of Friendship and co-


operation, Sigened at Praque on 29 Mei 1961. -- Treaty Series:
497 (6962), 1963. -- Hlm. 337-343. –

Nomor panggil: U.N.: -127 No. 479 1963


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Perjanjian persahabat dan kerjasama antara Republik Indonesia dan
Republik Sosialis Czecholovakia. Perjanjian ini ditanda- tangani di
Praha oleh Presiden Soekarno dari Indonesia dan Presiden Sosialis
Czechoslovakia Antoniin Novothny.

6 Detik-detik menjelang “Supersemar 1966”. -- Jakarta : Yayasan


Pembela Tanah Aira (Yapeta), 1987. -- Peta. – Maret 1998 :
16-24.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 86


Nomor panggil: B: - 4593
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Jasa-jasa Hasin Ning di saat meyakinkan Bung Karno agar
menyerahkan kekuasaan-nya kepada Jenderal Soeharto, hingga
Presiden Soekarno ditahan di Wisma Yaso dan diisolasi dan terkena
larangan menerima tamu. Hasim Ning tidak menyesal membujuk
Soekarno agar mau memberikan kekuasaannya pada Jenderal
Soeharto, tapi dia malu pada Bung Karno karena menyampaikan
“bujuk ular” tersebut.

7 Dewan Banten tolak Bung Karno!: Keinginan massa diabaikan. --


Jakarta : Suluh Indonesia; 2 Februari 1957. -- hlm 1.

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Kepala Jawatan Penerangan Sumatera Tengah, Decha menerangkan
bahwa sebenarnya masyarkat Sumatera Tengah ingin mengundang
Presiden Soekarno untuk menyaksikan dan memberikan amanat di
daerah tersebut, tetapi dewan banten menolak dan mengabaikan
keinginan massa.

8 Di kalangan anti Indonesia: Prestise Presiden Soekarno naik. --


Terompet Masjarakat; 27 Februari 1958. -- hlm. 1

Nomor panggil: R 031 ENS


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Prestise Presiden Soekarno naik setelah beliau memberikan
amanatnya yang tegas menghadapi kaum pemberontak di Padang
yang disusul tindakan tegas dari Angkatan Laut dan Udara
Indonesia. Demikian suara pers antu Indonesia di Hongkong.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 87


9 Djalan telah siap untuk persaudaraan Asia-Africa, beban delegasi
konferensi tidak ringan. -- Harian Umum; 19 April 1955 ; hlm. 1
dan 2.
Nomor panggil: Q: 625
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno membuka konferensi Asia Africa dengan pidato
ucapan selamat datang atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia
kepada degelasi dari berbagai Negara. Beliau berharap agar
semangat persaudaraan bangsa Indonesia dapat mengganti segala
kekurangan material dalam penyelenggaraan konferensi.

10 For Fighting Moeslem Hero There is No Journey’s End.-- Suara


Penerbit Indonesia. Th. XV, no. 6, 6 Apr. 1965; hlm. 14-18

Nomor panggil: 050 Sua


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Berisi pidato Prof. Dra. Baroroh Baried yang diucapkan selaku
promoter pada upacara penganugerahan gelar Doctor Honoris cause
dalam Filsafat Ilmu Tauhid kepada Dr. Ir. H Soekarno, Presiden
Republik Indonesia/Pimpinan Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan
Kemerdekaan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara pada hari selasa
tanggal 3 Agustus 1965.

11 Hukuman mati bagi teroris di S.R. Cikini, tahanan-tahanan akui


segala kesalahan, modal asing suap 750 juta dollar. -- Suluh
Indonesia; 15 Desember 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 88


Anotasi:
Menteri Kehakiman G.A. Maengkom mengatakan bahwa mereka
yang melakukan dan merencanakan terjadinya usaha pembunuhan
terhadap Presiden Soekarno dapat dijatuhi hukuman mati.
Dipertanyakan adany berita bahwa ada modal asing sebanyak 750
juta dollar dalam percobaan pembunuhan tersebut.

12 Indonesia dan Soekarno dibawah sorotan majalah Time. --


Terompet Masjarakat; 11 Maret 1958; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Majalah Time edisi 10 Maret 1958 memasang gambar Bung Karno
di cover depan. Selain itu tidak kurang dari 5 halaman mengupas
sekitar Bung Karno dan Indonesia, peta Indonesia, gambar
eksponen-eksponen pemberontak seperti Zulkifli Lubis Cs dan tak
lupa Bung Hatta dan Ny. Hartini Soekarno.

13 Kesan senator Singh: Soekarno bukan komunis. -- Suluh


Indonesia ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Senator Dalep Singh Saund dari USA mengatakan pendapatnya
yang berbeda setelah melihat sendiri orang Indonesia sebenarnya.
Beliau juga mengatkan kesannya kepada Presiden soekarno antara
lain bahwa beliau adalah seorang pemimpin besar di dunia
sekarang. Beliau mempunyai kemampuan untuk memimpin rakyat
Indonesia. Beliau seorang dinamis bukan komunis.

14 Konstituante Bandung djangan durhakai rakjat!. -- Suluh Indonesia;


12 November 1956 ; hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 644

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 89


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Prosiding Konstitusional dibuka pada tanggal 10 November 1956 di
Gedung Merdeka Bandung. Presiden Soekarno dalam pidatonya
mengatakan agar Sidang Konstituante menyusun konstitusi yang
menjamin keselamatan, kesejahteraan rakyat, dan kebebasan
beragama. Beliau menginginkan agar membuat konstituante untuk
Indonesia, bukan untuk Negara lain dan jangan mendurhakai
rakyat.

15 Korean Republik: Jepang harus yakinkan Presiden Soekarno untuk


merubah pendiriannja jang “prokomunis”. Terompet Masjarakat;
15 Februari 1958 ; hlm. 3

Nomor panggil: Q: 636Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan


Nasional RI Jl. Salemba Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Harian resmi Korea Selatan (Korean Republik) dalam tajuk
rencananya menulis, bahwa jika Jepang benar-benar anti komunis,
maka Jepang harus dapat menyaksikan Presiden Soekarno yang
kini sedang berkunjung ke Jepang untuk merubah pendiriannya
yang prokomunis.

16 Menurut anggapan Sulindo: Pidato Presiden mempunyai dua arti. --


Suluh Indonesia; 9 Djuni 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Surat kabar Suluh Indonesia menganggap bahwa pidato Presiden
Soekarno pada peringatan Hari lahirnya Panjasila mempunyai dua
arti. Yang pertama, Pancasila sebagai falsafah Negara dan tidak
boleh diganti. Yang kedua Pancasila sebagai satu komando bagi
mereka yang mendukung Pancasila sebagai falsafah Negara.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 90


17 Napak tilas dua pemimpin bangsa.-- Jakarta : Yayasan Keadilan,
1990. -- Forum Keadilan. – Ed. Khusus, Juni 1997 : 34-36

Nomor panggil: B: 4620


Lokasi: Lantai VII B Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl.
Salemba Raya No. 11 Jakpus

Anotasi:
Sejarah kebangsaan Indonesia sudah tentu mencatat nama Soekarno
dan Soeharto dalam tinta emas. Keduanya mempunyai karakter
kepemimpinan yang berbeda.

18 Pendjagaan atas keselatan Presiden Soekarno diperketat. --


Terompet Masjarakat; 11 Februari 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Penjagaan terhadap keselamatan Presiden Soekarno dilipat-
gandakan oleh pemerintah Jepang ketika beliau tiba di Kyoto.
Karena menurut berita, Vence Samuel salah seorang opsir
pemberontak dari Sulawesi Utara sedang berada di Tokyo,
yangkabarnya akan mengadakan perundingan dengan Presiden
Soekarno dan pembelian senjata.

19 Peradilan “Peristiwa Tjikini” : Keterangan Preiden Soekarno setjara


tertulis. -- Terompet Masjarakat; 7 Mei 1958 ; hlm. 3

Nomor panggil: R 031 ENS


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Sembilan orang saksi hadir dalam pengadilan peristiwa Cikini.
Mereka adalah Ajudan Presiden Soekarno, Mayor Sudarto dan
Sudiyo, polisi Adi Inso, pengawal Presiden Kawinoto dan Memed
Sudarsono, sopir Presiden Oding Suhendar, polisi seksi V suroto,
penjaga malam gedung SR Perguruan Cikini Sumowijoyo, dan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 91


yang kesembilan adalah Presiden Soekarno. Presiden Soekarno
telah memberikan keterangan tertulis.

20 Presiden: “Revolusi belum selesai”, suatu revolusi tak bisa


dilompati. Suluh Indonesia; 21 Desember 1956 ; hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno mendapat sambutan hangat ketika beliau
menegaskan dihadapan para mahasiswa Universitas Gadjah Mada,
bahwa revolusi nasional Indonesia belum selesai. Presiden
menerangkan juga bahwa perbedaan pendapat antara beluai dengan
Bung Hatta karena adalah atas sebutan “revolusi nasional Indonesia
belum selesai”

21 Presiden Soekarno: tiap pemerintahan di dalam tiap revolusi selalu


alami kesulitan. -- Harian Umum; 12 Februari 1955 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno menghadiri acara Dies Natalis ke-5 Universitas
Indonesia. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa setiap
revolusi adalah usaha besar untuk mengatakan kesulitan yang
timbul karena revolusi, memerlukan banyak anggaran sementara
pemasukan kurang.

22 Presiden tiba kembali. -- Harian Umum; 6 Agustus 1955 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno tiba kembali ke Indonesia pada tanggal 5
Agustus 1955, setelah melakukan ibadah haji melaksanakan rukun

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 92


Islam yang ke-5. Beliau disambut oleh para pembesar di Bandara
Kemayoran. Untuk mempersiapkan perayaan Proklamasi 17
Agustus, beliau merasa perlu mengambil cuti sampai tanggal 5
Agustus, segala persoalan pemerintahan dan ketatanegaraan secara
resmi diserahkan kepada Wakil Presiden Hatta.

23 Reaksi Presiden Soekarno: Radio Hilversum banjak isap djempol ,


Djuanda- Nasution tempu djalan jang sama dengan saja. -- Suluh
Indonesia; 14 Desember 1957 ; hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Berita sensasional tentang Presiden Soekarno ditawan oleh Militer
Jepang dan beliau berangkat ke luar Negara mencari perlindungan
politik, disiarkan oleh radio Hilversum di Amsterdam. Berita ini
dikutip oleh UP, AFP, Reuter, dan disebarluaskan di seluruh dunia.
Presiden Soekarno menyatakan sanggahannya, dan hanya isapan
jempol karena pada saat berita itu beredar, beliau sedang
memimpin sidang ke-8 Dewan Nasional.

24 “Saja tidak mau mendjadi dictator” Kata presiden. -- Suluh


Indonesia; 1 November 1956 ; hlm. 1 dan 2
Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam sambutannya pada malam penutupan
kongres PGRI ke-8 pada tanggal 30 Oktober 1956, menegaskan
kembali apa yang diucapkannya dalam pidato sumpah pemuda di
Istana yaitu anjuran untuk membubarkan partai-partai. Karena
anjuran tersebut beliau dituduh mau menjadi dictator,, beliau
menolak, karena beliau tetap seorang democrat, tetapi bukan
Demokrat Liberal melainkan Demokrat Terpimpin.

25 Soekarno-Hatta tetap “rudjak sentul”: Hatta tak mau jadi wakil


presiden. -- Suluh Indonesia; 18 Desember 1957 ; hlm. 1 dan 3

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 93


Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Usaha untuk mempersatukan Soekarno-Hattadalam kerjasama,
sampai tanggal 16 Desember 1957 tidak menunjukkan tanda-tanda
yang menggembirakan. Kedua tokoh masih belum mendapatkan
titik pertemuan, karena masing-masing masih berpegang teguh
pada konsepnya.

26 Sultan Djogja: Presiden Soekarno tetap dibutuhkan Hussein Cs


tidak akan mundur. -- Suluh Indonesia; 14 Februari 1958 ; hlm.
1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Sultan Hamengku Buwono menerarangkan pada pers ketika beliau
tiba di Chicago, USA, bahwa Presiden Soekarno harus tetap duduk
dalam pemerintahan Indonesia. Menurut pendapat Sultan
Hamengku Buwono, seluruh anggota pemerintahan dan maupun
seluruh rakyat Indonesia masih membutuhkan Presiden Soekarno.

27 Tjita-tjita kemerdekaan datangnja “tidak tiba-tiba”: Presiden dalam


memperingati 20 Mei. -- Harian Umum; 21 Mei 1955 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang yang diperingati di
Istana Negara, mengenang kembali bagaimana Bung Utomo telah
mendirikannya 47 tahun yang lalu. Sebagai perjuangan pertama
yang teratur. Presiden Soekarno dalam sambutannya menandaskan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 94


pentingnya persatuan, karena hanya persatuan bangsa Indonesia
yang dapat menyelesaikan revolusi nasional.

28 Tanggal 15 Desember Presiden adakan pertemuan dengan beberapa


golongan. -- Suluh Indonesia; 26 November 1956 ; hlm. 1-2

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Di hadapan mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya, Presiden
Soekarno menyatakan di Surabaya bahwa masyarakat Indonesia
sedang sakit disebabkan adanya kejadian pada Angkatan Darat dan
masyarakat sekitar yang menggoncang kestabilan politik dan
ekonomi. Harapan beliau agar penyakit tersebut dapat
disembuhkan, Untuk mengatasi masalah tersebut Presiden
Soekarno mengadakan pertemuan dengan beberapa golongan pada
tanggal 15 Desember 1956.

29 Ir. Soekarno: Himpunan Kebaktian Rakyat ialah organisasi perang:


Moral “Botoh Adoe Djago” haroes dilenyapkan. -- Soera Asia;
27 Maret 2004 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Pada tanggal 25 Maret 2004 diadakan pertemuan antara utusan
kantor Besar Himpunan Kebaktian Rakyat Jakarta, yaitu
Ir. Soekarno, Tuan H. Shimizu dan Mr. Sumanang, tujuannya untuk
membentuk Himpunan Kebaktian Rakyat di Surabaya. Terjadi
karena bertambahnya gencar peperangan di Asia ini. Dalam
sambutannya Ir. Soekarno menjanjikan agar semangat kesatria
bangsa Indonesia dipupuk dan ditonjolkan agar dapat bekerjasama
dengan bangsa Jepang yang telah bersifat kesatria, untuk
mempertahankan Asia Timur Raya.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 95


30 Ir. Soekarno: saya akan berdiri di tengah-tengah rakyat. -- Soera
Asia; 23 September 2003 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somubu-Sanyo, masyarakat
bertanya tentang kedudukannya dalam “PUTERA” dan juga
“Tyunoo Sargi-in”. beliau menjawab bahwa pekerjaannya
memimpin PUTERA akan terus dilakukannya. Sedangkan
pekerjaan sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan sama
sekali. Beliau juga meminta Taufik dan Hidayah kepada Tuhan
agar bias menjalankan tugasnya dan mengabdi kepada bangsa dan
tanah air sebaik-baiknya.

31 Djanji Presiden: lain dari pada Fatmawati tak akan di[perkenalkan


sebagai isteri presiden. -- Indonesia Raja; 25 Desember 1954 ;
hlm. 1

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Perkawinan Bung Karno kedua bersama Ny. Hartini merupakan
keributan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama dari para istri
yang tergabung dalam organisasi wanita. Ada lebih 20 organisasi
wanita yang protes kepada Bung Karno. Tetapi Presiden Soekarno
menjanjikan bahwa hanya Ibu Fatmawati yang akan dipekenankan
sebagai isterri presiden.

32 Kemenangan akhir adalah pintoe gerbang kemoeliaan kita, kata Ir.


Soekarno dalam rapat raksasa Djawa Hookookai. -- Soera Asia;
27 Djuni 1964 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 96


Anotasi:
Rapat raksasa Djawa Kookookai de Hookoo Hiroba (lapangan
Ikada) Jakarta diselenggarakan secara besar-besaran oleh kantor
Besar Jawa, Hookookai, pada tanggal 25 Juli 1964. Hadir dalam
rapat ini, pimpinan-pimpinan bangsa Jepang dan Indonesia,
masyarakat dari berbagai bangsa, barisan Heiho, Keibodan dan
Seinendan. Ir. Soekarno sebagai pembicara terakhir pidato berapi-
api membakar semangat dan menyerukan kepada rakyat agar
membulatkan segenap tenaga membantu pemerintah dalam
perjuangan ini.

33 Nasehat Ir. Soekarno kepada wanita Indonesia “Kembali ke


Timur!”. -- Soera Asia; 22 Desember 1963 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Tanggal 21 Desember 1963 mulai pukul 20.00 rapat besar
PUTERA bagian wanita yang dihadiri kaum wanita Indonesia
maupun Asia serta wakil dari pemerintahan Jepang. Rapat dipimpin
oleh Ny. Sunaryo, yang menerangkan kedudukan wanita sebagai
kekuatan moral digaris belakang. Demikian pula nasehat Ir.
Soekarno yang mendukung kedudukan wanita Timur yang
mencurahkan tenaganya untuk menjalankan rumah tangga, karena
itu merupakan kekuatan awal dalam keluarga maupun suatu
Negara.

34 Pidato Ir. Soekarno (dimuka radio 6 Maret 1963). -- Soera Asia; 9


Maret 1963 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam pidato ini Ir. Soekarno menerangkan mengenai lahirnya
sebuah organisasi baru yang bernama “ Pusat Tenaga Rakyat” atau

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 97


“PuTeRa”. Pusat ini akan menampung semua tenaga rakyat yang
ingin turut membangun Indonesia dan memperta-hankan diri dari
serangan imperialism. Di samping itu, beliau mengajak masyarakat
berkumpul di lapangan Ikada pada tanggal 9 Maret 1942 untuk
rapat besar.

35 Pidato Presiden Soekarno: Soal Irian Barat sudah diminta


dibitjarakan dalam sidang PBB. -- Indonesia Raja; 19 Agustus
1954 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Pidato Presiden mengharapkan agar pemuda sekarang sekolah dan
menjadi ahli-ahlinya yang dibutuhkan dalam pembangunan
Indonesia ini. Setiap orang daerah hendaknya pulang kedaerahnya
masing-masing setelah selesai menuntut ilmu dan membangun
daerahnya masing-masing. Beliau juga mengingatkan soal Irian
Barat yang hanya dapat kembali ke bumi pertiwi Indonesia jika
Indonesia kuat dan bersatu.

36 Pidato-pidato yang diucapkan dalam rapat pelantikan “Putera”


pidato Ir. Soekarno Pimpinan Besar “Putera”. -- Sorea Asia; 13
Maret 1963 ; hlm. 3

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Ir. Soekarno menerangkan dalam pidatonya bahwa Jepang datang
ke Indonesia menaklukkan Belanda, tetapi tidak menaklukan
Indonesia. Pergerakan ini ialah pergerakan tempat bekerja, untuk
ikut serta dalam pekerjaan raksasa yang sedang dikerjakan oleh
Jepang di Indonesia.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 98


37 Presiden: Setialah pada naskah Proklamasi Kemerdekaan 1945. --
Indonesia Raya; 29 Oktober 1953; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Pada perayaan peringatan 25 tahun usia lagu Indonesia Raya”
Presiden Soekarno menyerukan kepada rakyat Indonesia agar setia
pada naskah Proklamasi Kemerdekaan 1945. Beliau juga
mengatakan tentang golongn-golongan yang mau robohkan
Pancasila dan mengadakan proklamasi baru. Golongan-golongan
tersebut adalah golongan yang tidak setia kepada Pancasila dan
Proklamasi 1945.

38 Presiden dan wakil Presiden akan anaik mobil Buck 1938 : dari
istana sampai ke gedung Pegangsaan Timur. -- Indonesia Raya;
14 Agustus 1954 ; hlm. 2

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam persiapan peringatan hari proklamasi ke XI, Walikota
Jakarta Raya Sudiro merencanakan mempergunakan mobil Buick
1938mbagi Presiden dan Wakil Presiden dalam perjalanan dari
istana Negara sampai gedung proklamasi no. 56. Mobil tersebut
ialah mobil yang dipergunakan oleh presiden sejak proklamasi
1945 , masa pergolakan Jogja sampai kembali lagi ke Jakarta. Pesta
perayaan kemerdekaan juga direncanakan oleh rakyat disepanjang
sungai ciliwung, mulai dari pintu air hamoni sampai ke Jakarta
Kota.

39 Presiden Soekarno tentang “Negara-negara Islam dan Tjita-tjita


Islam” dalam Negara nasional hak W.W. tidak dikurangi
memprogandakan pahamnya. -- Indonesia Raja; 8 Mei 1953 ;
hlm. 1

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 99


Nomor panggil: Q: 628
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam pidatonya selama dua jam yang diucapkan tidak teks
didepan ± 300 mahasiswa Jakarta, para mahaguru, menteri-menteri,
alim ulama dan tamu-tamu lainnya. Presiden Soekarno memberikan
kuliah umum tentang berbagai hal soal “Negara Nasional dan Tjita-
tjita Islam”

40 Rapat “Raksasa” menggelora : 200.000 orang membanjiri di


lapangan IKADA. -- Soeara Asia; 5 November 1963 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Artikel merupakan sanggahan terhadap pidato presiden di Surabaya
yang menyatakan “tidak ada angkatan 45” organisasi ini
menyatakan tidak aka nada Presiden Soekarno dan Proklamasi 45,
jika tak ada “angkatan 45” yang lebih banyak mengalir darah, air
mata dan jiwa.

41 Wedjangan Presiden : Djadikan Djakarta sebagai kota jang patut di


tjontoh kota-kota lain, berusahalah dalam pembersihan kota. --
Indonesia Raja; 21 April 1954 ; hlm. 2. -- Indonesia Raja; 21
April 1954 ; hlm. 2

Nomor panggil: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam wejangannya yang diucapkannya di
hadapan seluruh anggota Pamongpraja Jakarta yang beranggotakan
950 orang., dengan ditemani oleh walikota Sudira dan anggota-

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 100


anggota Badan Pemerintah Harian Kotapraja Jakarta, diistana
Negara menganjurkan supaya seluruh anggota Pamongpraja
menjadikan kota Jakarta sebagai contoh untuk kota-kota lainnya di
Indonesia.

42 Apa jang dibidjarakan Soekarno-Kishi. -- Terompet Masjarakat; 1


Februari 1958 ; hlm. 3

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam pertemuan pertama P{erdana Menteri Jepang Kishi
menyatakan kegembiraannya karena masalah rampasan perang
dapat terselesaikan, berkat keputusan Presiden Soekarno.
Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang pasti akan
bertambah kuat. Presiden Soekarno menyatakan harapannya agar
pemerintah Jepang memberikan bantuankepada Menteri Pelayanan
Indonesia Natsir dalam mempelajari situasi perkapalan dan
kesejahteraan sosial di Jepang.

43 Bangsa jang bangun tidak akan pernah mati: Pidato Presiden


Soekarno di Mesir. -- Harian Umum; 26 Djuni 1955 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Indonesia dan Mesir sedang dalam kancah revolusi, satu perubahab
revolusioner tidak harus berhasil sekaligus. Bagi satu bangsa yang
revolusioner, revolusi itu adalah satu proses yang berlaku terus
menerus. Demikian antara lain pidato Presiden Soekarno dalam
acara jamuan makan di Istana Koubbeh dalam kunjungannya ke
Mesir.

44 Kita buta kalau antara Philipina-Indonesia dibilang tidak ada apa-


apa: Presiden Soekarno kepada rakjat Philipina. -- Terompet
Masjarakat; 27 Mei 1957 ; hlm. 1

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 101


Nomor panggil: Q: 636
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Menanggapi sikap pemerintah Philiphina yang kelihatannya
memberikan bantuan kepada pemberontakan yang terjadi di
Sulawesi, maka Presiden Soekarno memberikan pesannya yang
ditulis oleh harian “Manila Chronicle”.

45 Pernjataan bersama: Soekarno-Uwu. -- Terompet Masjarakat; 28


Djanuari 1958 ; hlm. 3

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Dalam kundjungan Presiden Soekarno ke Birma (Mianmar), beliau
dan Perdana Menteri Uwu menandatangani pernyataan bersama
yang isinya Pemerintah Birma mendukung Indonesai sepenuhnya
atas perjuangan memasukkan Irian Barat ke wilayah Indonesia.

46 Presiden mentjapai sukses diplomatik. -- Terompet Masjarakat; 11


Djuni 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Kunjungan Presiden Soekarno ke kota Bombay India telah
mencapai sukses diplomatik dalam pertemuan dengan Perdana
Menteri Inggris Mac Millan. Perdana Menteri India Nehru telah
mengatur pertemuan tersebut, terutama menyangkut dukungan
untuk memperoleh Irian Barat.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 102


47 Presiden Soekarno-Presiden Tito: merundingkan masalah Irian
Barat. -- Terompet Masjarkat,; 20 Djanuari 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Duta Besar USA di Kairo menanyakan pendapat pemerintah Mesir
mengenai sengketa antara Indonesia dan Belanda tentang masalah
Irian Barat. Negara-negara Arab mendukung Insonesia. Presiden
Soekarno dan Presiden Tito berusaha mendapatkan dukungan untuk
menyelenggarakan sebuah konferensi khusus tingkat tinggi antara
Negara yang tidak bergabung dalam blok Barat maupun Soviet.

48 Presiden Soekarno tentukan dasar-dasar hubungan dengan luar


negeri. -- Bintang Timur; Senin, 16 Februari 1963 ; hlm. 1

Nomor panggil: 95/PN/94


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno telah menetukan dasar-dasar hubungan ekonomi
laur negeri umumny dan dalam lapangan perdagangan khususnya.
Kebijaksanaan tersebut diambil agar Indonesia lebih aktif
menjalankan peranan perdagangan sehingga tidaj mudah
dipermainkan oleh pedagang asing.

49 Selesaikan semua masalah setjara damai. -- Suluh Indonesia; 15


September 1956 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dan rekannya Presiden Tito telah membicarakan
masalah Irian Barat, Aljazair, kolonialisme dan terusan Suez yang
sedang meruncing. Kedua belah pihak setuju menyelesaikan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 103


masalah internasional secara damai dan didasarkan pada lima
prinsip konstitusi serta dasa sila Bandung.

50 Suez dari dekat: rakjat Mesir bergelora. -- Suluh Indonesia; 18


September 1956 ; hlm. 1.

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Rakyat Mesir bertekad bulad membela hak daulat mereka atas
teusan Suez. Dalam kunjungannya ke Mesir, Presiden Soekarno
berkenaan dengan “Hand og Egypt”nya menjadi buah bibir di
kalangan Negara-negara Arab. Mereka berkata hanya ada dua
Negara yang jantan yaitu Nasser dari Timur Tengah dan Soekarno
dari Timur Jauh.

51 15 Februari oleh Ir. Soekarno. -- Soeara Asia; 16 Februari 1963 ;


hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Ucapan dari Ir. Soekarno pada Jepang yang mempertaanyakan
diman beliau ketiak Singapur jatuh ketangan Jepang. Selain itu juga
beliau mengucap terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah
merebut Singapur dari tangan Inggris/imperialisme.

52 Bicara tentang konsepsi Presiden: “Kabinet Revolusioner dengan


24 anggota Dewan Nasional Revolusioner”. -- Suluh Indonesia;
18 Februari 1957 ; hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 104


Anotasi:
Sejak Presiden Soekarno menyatakan dengan resmi konsepsinya
kepada wakil-wakil partai pemerintah di Istana Bogor, maka
kesibukannya memuncak dikalangan politisi ibukota
membicarakannya. Di samping cabinet, menurut konsepsi Presiden
akan diadakan juga Dewan Nasional Revolusioner yang berfungsi
sebagai penasehat dan pengawas.

53 Dewan Banteng tolak Bung Karno!: keinginan massa diabaikan. --


Suluh Indonesia; 2 Februari 1957: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno merasa tidak pernah ada konflik di antara beliau
dan Bung Hatta. Tetapi perbedaan pendapat sudah sejak jaman
pergerakan kebangsaan di jaman colonial. Sebenarnya Presiden
Soekarno merasa keberatan dengan pemberhentian Bung Hatta
sebagai Wakil Presiden.

54 Djalan telah siap untuk persatuan Asia-Afrika, beban para delegasi


konperensi tidak ringan. -- Harian Umum; 19 April 1955: hlm. 1
dan 2

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno memimpin Dewan Nasional yang anggotanya
terdiri dari para fungsionaris di dalam masyarakat Indonesia.
Tanggal 21 Februari 1957 Presiden Soekarno dihadapan pemuka
masyarakat mengemukakan konsepsinya secara resmi.

55 For Fighting Moeslem Hero There is No Journey’s End. -- Harian


Umum; 19 April 1955 ; hlm. 1 dan 2

Nomor panggil: Q: 625

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 105


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Berisi pidato Prof. Dra. Baroroh Baried yang diucapkan selaku
promoter pada upacara penganugerahan gelar Doctor Honoris cause
dalam Filsafat Ilmu Tauhid kepada Dr. Ir. H Soekarno, Presiden
Republik Indonesia/Pimpinan Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan
Kemerdekaan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara pada hari selasa
tanggal 3 Agustus 1965.

56 Hukuman mati bagi teroris di S.R. Cikini, tahanan-tahanan akui


segala kesalahan, modal asing suap 750 juta dollar? -- Suluh
Indonesia; 15 Desember 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi: Menteri Kehakiman G.A. Maengkom mengatakan bahwa


mereka yang melakukan dan merencanakan terjadinya usaha
pembunuhan terhadap Presiden Soekarno dapat dijatuhi hukuman
mati. Dipertanyakan adany berita bahwa ada modal asing sebanyak
750 juta dollar dalam percobaan pembunuhan tersebut

57 Djandji Presiden : lain dari pada Fatmawati tak akan diperkenalkan


sebagai Istri Presiden. -- Indonesia Raja; 25 September 1954

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Perkawinan Bung Karno kedua bersama Ny. Hartini merupakan
keributan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama para isteri yang
tergabung dalam organisasi wanita. Ada 20 lebih organisasi wanita
protes terhadap Bung Karno. Tetapi Presiden Soekarno menjanjikan
bahwa hanya ibu Fatmawati yang akan diperkenankan sebagai Isteri
Presiden.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 106


58 Indonesia dan Soekarno dibawah sorotan majalah Time. --
Terompet Masjarakat; 11 Maret 1958: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Majalah Time edisi 10 Maret 1958 memasang gambar Bung Karno
di cover depan. Selain itu tidak kurang 5 halaman mengupas sekitar
Indonesia dan Bung Karno, Peta Indonesia, gambar eksponen-
eksponen pembrontak seperti Zulkifli Lubis Cs dan tak lupa Bung
Hatta dan Ny. Hartini Soekarno.

59 Ir. Soekarno : saya akan tetap berdiri ditengah-tengah rakjat. --


Soeara Asia: 23 September 2603: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somobu-Sanyo, masyarakat
bertanya kepadanya mengenai kedudukannya dalam "PUTERA"
dan juga "Tyunoo Sargi-in". Beliau menjawab bahwa pekerjaanya
memimpin Putera terus akan dilakukannya . Sedangkan pekerjaan
sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan satu sama lain.
Beliau juga meminta Taufik dan Hidayat kepada Tuhan agar bisa
menjalankan tugasnya dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air
sebaik-baiknya

60 Presiden belum pernah setudjui pengiriman kurir pada DI. -- Suluh


Indonesia; 18 Februari 1956 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522. -


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 107


Anotasi:
Perdana Menteri Burhanuddin menyatakan bahwa pengiriman kurir
pemerintah kepada gerombolan DI telah setujui dwi tunggal
(Soekarno-Hatta). Padahal kenyataannya Presiden Soekarno baru
mengetahui setelah menerima laporan bahwa alat Negara di Garut
telah menangkap kurir Burhanuddin Harahap yang sedang
melaksanakan tugas menemui “imam DI” Kartosuwirjo.

61 Presiden Soekarno: Parlemen dari dunia barat tidak sesuai dengan


keadaan kita. -- Suluh Indonesia; 5 Juli 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Pada malam peringatan 30 tahun PNI yang diadakan di Gedung
Varia Bandung tanggal 3 dan 4 Juni 1957, presiden Soekarno
memberikan ceramah tentang alas an beliau mendirikan PNI dan
lahirnya Marhaenisme. PNI didirikan karena demokrasi
parlementer dari barat tidak sesuai dengan keadaan di Indonesia.

62 Presiden Soekarno: Kesulitan sekarang hanja “penyakit anak-anak”.


-- Suluh Indonesia; 22 Oktober 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno menegaskan dalam wejangannya kepad
Pengurus Pusat dan Wakil-wakil Baperke, bahwa dari dulu beliau
memperjuangkan suatu bangsa yang tidak lagi mengenal perbedaan
asal keturunan. Mengenai kesulitan yang dihadapi bangsa
Indonesia. Beliau menganggap seperti “penyakit anak-anak” yang
kapan saja dapat muncul dan hilang.

63 Presiden Soekarno pada Kongres PPPRI. -- Suluh Indonesia; 7


agustus 1957 ; hlm. 1
Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 108


Anotasi:
Presiden Soekarno berpesan kepada utusan Panitai Kongres PPPRI,
agar senantiasa ingat dan tetap setia kepada ikrar bersama yang
mendasari gerakan nasional Indonesia. Jangan ada “mental
separatisme”, karena di Negara kesatuan Indonesia sekarang di
ganggu gejala sukuisme.

64 Sekitar doktrin Marhaenisme dan ketjaman Bung Karno. -- Suluh


Indonesia; 6, 7, dan 9 Agustus 1956 ; hlm. 1
Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Soekarno suka melancarkan kecaman kepada PNI karena beliau
menganggap PNI adalah tempatnya sendiri. Beliau merasa keluarga
Marhaaenisme dan bahwa pimpinan PNI adalah adiknya.
Marhaenisme adalah ideology dari PNI. Doktrin ini telah
ditetapkan pada tetapi isi doktrin harus mendapat penjelasan.
Semua kecaman. Bung Karno menjadi pertimbangan dalam
penjelasan doktrin Marhaenisme.

65 Sistem demokrasi baru sendi musjawarah: dasar dari Konsepsi


Presiden Soekarno. -- Suluh Indonesia; 16 Januari 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Konsepsi Presiden Soekarno berisi bentuk demokrasi yang benar-
benar bersendi musyawarah dan cocok bagi Indonesia. Demokrasi
yang di Indonesia selama ini adalah demokrasi yang diterapkan di
Eropa., yang tidak sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dasar
inilah yang dijadikan pegangan beliau dengan tidak menyalahi
konstituante.

66 Amanat Presiden Soekarno di S.K.I. Malang. -- Terompet


Masjarakat; 13 Maret 1958 ; hlm. 1
Nomor panggil: Q: 636

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 109


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Perjalanan kunjungan Presiden Soekarno ke Malang untuk
mengadakan inspeksi militer pada kader yang dilatih S.K.I. beliau
juga akan mengadakan inspeksi militer ke Makassar. Amanat
beliau disampaikan oleh RRI Surabaya yang isinya mengingatkan
fungsi Angkatan Perang Indonesia, terutama dalam kondisi
pembangunan Indonesia dan juga terhadap pemberontakan militer
daerah yang telah terjadi.

67 Dengan Presiden ke Kalimanta/oleh Satja Graha. -- Suluh


Indonesia; 22 Djuni 1957 ; hlm. 3

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Perjalanan kunjungan Presiden Soekarno ke Kalimantansangat
mendapat perhatian masyarakat. Masyarakat Kalimantan sangat
gembira dapat bertemu dengan tokoh yang selama ini hanya dapat
dilihar gambarnya di mata uang, surat kabar, dan selebaran Jawatan
Penerangan.

68 Petualangan Djepang buka rahasia Sumual: Sumual beli sendjata


untuk gempur R.I. -- Terompet Masjarakat; 17 Maret 1858 ;
hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Dalam rapat raksasa Pancasila di Bandung yang di selenggarakan
oleh empat partai besar, Presiden soekarno menyatakan bahwa
rakyat Bandung ikut dalam rapat raksasa menandakan kesetiaan
masyarakat kepada cita-cita Proklamasi. Selanjutnya beliau
menceritakan tentang petualangan Sumual seorang opsir
pemberontak Negara Indonesia di Jepang.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 110


69 Presiden di Madiun: satu eksperimen besar Dewan Nasional adalah
hasil pemikiran jang telah lama. -- Suluh Indonesia; 20 Djuni
1957; hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam kunjungannya ke Madiun menjelaskan
panjang lebar mengapa beliau membentuk Dewan Nasional,
disamping Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Djuanda. Kunjungan
yang disambut oleh para pejabat Sipil, Militer, pemuka partai ini
bertepat di Gedung Kabupaten Madiun pada tanggal 19 Juni 1957.

70 Presiden disambut hebat di Irian Barat. -- Suluh Indonesia; 3


september 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Pada tanggal 30 Agustus 1957, Presiden Soekarno untuk pertama
kali mengadakan kunjungan ke Irian Barat. Beliau disambut
antusias oleh 20.000 orang penduduk Irian Barat. Di muka rapat
umum Presiden Soekarno menyatakan bahwa perjuangan
mengembalikan Irian Barat ke wilayah Indonesia karena Irian Barat
merupakan satu bangsa dan satu tanah air Indonesia.

71 Presiden pada pembukaan AMNI: pemting untuk pembangunan


bangsa, usahakan didjalankan disiplin dengan sungguh-sungguh

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Dalam pembukaaan acara Akademi Militer Nasional Presiden bagi
pembangunan pentin Soekarno menyatakan ASNI sangat penting

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 111


dalam pembangunan bangsa Indonesia dan pembangunan Negara
pada umumnya. Kana itu kedisiplinan harus diterapkan dengan
sungguh-sungguh di AMNI.

72 Presiden resmikan Universitas Padjajaran: “Universitas harus


revolusioner” katanja. -- Suluh Indonesia; 25 September 1957 ;
hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno pada tanggal 24 September 1957 meresmikan
pembukaan Universitas Padjajaran, Bandung. Dalam amanatnya
beliau menyatakan bahwa peresmian universitas itu merupakan
kejadian penting, sebab bangsa Indonesia sekarang ini dalam tahap
usaha pembangunan bangsa “ Nation building”, oleh karenanya
universitas harus revolusioner agar cita-cita proklamasi 17 Agustus
1945 dapat tercapai.

73 Presiden Soekarno buka tabir: Golongan asing gunakan petualang-


petualang. -- Terompet Masajarakat; 15 Maret 1958; hlm. 3
Nomor panggil: Q: 636
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Amanat Presiden Soekarno pada kunjungan di Makassar pada
umumnya tidak berbeda dengan apa yang diamanatkannya di
Malang. Perbedaannya, di Makassar banyak yang mengenal
Samuel, maka beliau menceritakan aktivitas petualangan Samuel di
Tokyo.

74 Presiden Soekarno di Surakarta: Kabinet untuk bekerdja bukan


untuk foja-foja. -- Suluh Indonesia; 17 April 1957 ; hlm. 1 dan 3
Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 112


Anotasi:
Kunjungan Presiden Soekarno dalam rapat raksasa yang diadakan
di Alun-alun Utara Surakarta. Dalam rapat yang dihadiri 1.500.000
peserta ini Presiden Soekarno mengatakan bahwa Kabinet Karya
yang dibentuknya adalah Kabinet untuk bekerja. Program kerja
yang harus diselesaikan oleh Kabinet Karya adalah membentuk
Dewan Nasional, normalisasi Republik, pelaksa-naan KMB, dan
perjuangan Irian Barat.

75 Presiden Soekarno: tidak ada perpetjahan Soekarno-Hatta. -- Suluh


Indonesia; 25 Maret 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 6 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden soekarno dalam kunjungan acara rapat raksasa “Bhineka
Tunggal Ika” di Tanjung Karang 24 Maret 1957 menyerukan
kepada seluruh golongan dan partai untuk bersatu menegakkan
suatu bangsa yang addil dan makmur. Beliau juga menandaskan
tidak benar bahwa adda perpecahan antara beliau dan Muhammad
Hatta seperti yang diberitakan akhir-akhir ini.

76 “Grand Jugoslav star” untuk Bung Karno. -- Suluh Indonesia; 14


September 1956 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam kunjungannya ke Yogoslavia telah
dianugrahi bintang “Grand Jugoslav star” oleh Menteri Josef Broz
Tito dalam suatu upacar di istana Putih. Bintang diberikan sebagai
penghargaan dalam usahanya memasukkan dan memperkuat
kerjasama secara damai.

77 Kunjungan Presiden Soekarno di Belgrado: akan diberi gelar


kehormatan lagi. -- Suluh Indonesia; 10 September 1956 ; hlm.
1

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 113


Nomor panggil: Q: 644
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Berita dari Belgrado mengatakan bahwa Presiden Soekarno secara
resmi sampai di ibukota Jugoslavia pada tanggal 12 September
untuk kunjungan selama 6 hari atas undangan Presiden Jugoslavia
Josef Broz Tito. Universitas Belgardo akan memberikan gelar
Doctor Honoris Causa Ilmu Hukum kepada Presiden Soekarno.

78 Kundjungan Presiden Soekarno: Uraian New York Herald


Tribune.. – Suluh Indonesia; 6 September 1956 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Kunjungan Presiden Soekarno ke Moscow menjadi salah satu topic
berita di surat kabar New York Herald Tribune. USA
merencanakan mengundang Presiden Soekarno, dalam rangka
menghilangkan image Indonesia tentang USA. Yang penting bagi
Presiden Soekarno kunjungannya ke USA ingin mengajak kongres
dan pemerintah USA memisahkan diri dari usaha kolonialisme
dalam bentuk apapun.

79 Kunjungan Presiden Soekarno di India menambah pengertian dunia


luar. -- Terompet Masjarakat; 27 Mei 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 638


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Kunjungan Presiden Soekarno ke India beberapa hari, telah
memberikan pengertian lebih baik pada duni luar mengenai
perjuangan rakyar Indonesia dewasa ini. Dengan demikian dapat
mengurangi kampanyenya anti Indonesia yang saat ini merajalela di
Barat.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 114


80 Presiden di muka 15.000 buruh pabrik di daerah Ural: sambutan-
sambutan “Soekarno anak Indonesia jang mashur”. -- Suluh
Indonesia; 3 September 1957 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Pidato Presiden didepan 15.000 buruh pabrik besar di Sverdlovsk di
daerah Ural isinya mangatakan tujuan mereka sama dalam hal
pembangunan. Beliau juga singgah ke Museum Geologi Ural, adan
disambut hangat dengan tulisan “Soekarno anak Indonesia yang
termashur”.

81 Presiden tiba di Moscow dengan selamat.. – Suluh Indonesia; 24


Agustus 1956 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam perjalanan kunjungan selama 2 minggu di
Uni Soviet, singgah di Teheran bersilaturrahmi dan disambut oleh
Syah Iran Pahlevi. Perjalanan dilanjutkan dengan pesawat URSR,
tiba di Moscoe di sambut Presiden Jenderal Besar Kliment
Voroshilov. Beliau mengucapkan pidatonya di Universitas Moscow
dan akan mendapat gelar kehormatan di depan rapat raksasa di
Leningrad.

82 Pidato Presiden Soekarno di Palembang harus dipertanggungjawab-


kan oleh pemerintah/AA. Achsun (NU). -- Indonesia Raja; 15
November 1954 ; hlm. 1

Nomor panggil: Q: 628


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 115


Anotasi:
AA. Achsun dari NU mengatakan ketidakmengertiannya, mengapa
sifat dan isi pidato Soekarno berubah-ubah akhir-akhir ini. Arti dan
pengaruh pidato Presiden di Palembang tidak boleh dilewatkan
begitu saja. Menurut beliau seolah-olah Presiden menuduh partai-
partai menerima uang dari laur negeri untuk membeli informasi
piutang tentang Indonesia. Beliau juga mengatakan bahwa isi
pidato tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh kabinet.

83 "Korean Republic": Djepang harus jakinkan Presiden Soekarno


untuk merubah pendiriannja jang "prokomunis". -- Terompet
Masjarakat; 15 Februari 1958: hlm. 3

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Harian resmi Korea Selatan (Korean Republik) dalam tajuk
rencananya menulis, bahwa jika Jepang memang betul-betul anti
komunis, maka Jepang harus dapat meyakinkan Presiden Soekarno
yang kini sedang berkunjung ke Jepang untuk merubah
pendiriannya yang prokomunis.

84 "Saja tidak mau menjadi diktator" kata presiden. -- Suluh Indonesia;


1 November 1956: hlm. 1 dan 2

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam pidato sambutannya pada malam
penutupan Kongres PGRI ke-8 pada tanggal 30 Oktober 1956,
mempertegas kembali apa apa yang diucapkan dalam pidato
Sumpah Pemuda di Istana yaitu anjuran untuk membubarkan partai-
partai. Karena anjuran tersebut beliau dituduh mau menjadi
diktator. Beliau menolak, karena beliau tetap seorang demokrat,
tetapi bukan Demokrat Liberal melainkan Demokrat Terpimpin.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 116


85 Apa jang dibitjarakan Soekarno - Kishi. -- Terompet Masjarakat, 1
Februari, 1958: hlm. 3

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam pertemuan pertama Perdana MenteriJepang Kishi
menyatakan kegembiraannya karena masalah pampasan perang
akhirnya dapat diselesaikan, berkat keputusan Presiden Soekarno.
Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang pasti akan
bertambah kuat. Presiden Soekarno menyatakan harapannya agar
pemerintah Jepang memberikan bantuan pada Menteri Pelayaran
Indonesia Natsir dalam mempelajari situasi perkapalan dan
kesejahteraan di Jepang.

86 Bangsa jang bangun tidak akan pernah mati : pidato Presiden


Soekarno di Mesir. -- Harian Umum, 26 Djuli 1955

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Indonesia dan Mesir sedang dalam kancah revolusi, satu perubahan
revolusioner tidak harus berhasil sekaligus. Bagi satu bangsa yang
revolusioner, revolusi itu adalah suatu proses yang berlaku terus
menerus. Demikian antara lain pidato Presiden Soekarno dalam
acara jamuan makan di Istana Koubbeh dalam kunjungannya ke
Mesir.

87 Bicara tentang konsepsi Presiden: "Kabinet Revolosioner dengan 24


anggota Dewan Nasional Revolosioner". -- Suluh Indonesia; 18
Februari 1957: hlm. 1 dan 3

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 117


Anotasi:
Sejak Presiden Soekarno menyatakan dengan resmi konsepsinya
kepada wakil-wakil partai pemerintah di Istana Bogor, maka
kesibukan memuncak di kalangan politisi ibukota
membicarakannya. Di samping kabinet menurut konsepsi Presiden
akan diadakan juga Dewan Nasional Revolosioner yang berfungsi
sebagai penasehat dan pengawas.

88 Dewan Banteng tolak Bung Karno!: keinginan massa diabaikan. --


Suluh Indonesia; 2 Februari 1957: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Kepala Jawatan Penerangan Sumatera Tengah, Decha menerangkan
bahwa sebenarnya masyarakat Sumatera Tengah ingin mengundang
Presiden Soekarno untuk menyaksikan dan memberikan amanat di
daerah tersebut, tetapi dewan banteng menolak dan tidak
mengabaikan massa.

89 Djalan telah siap untuk persatuan Asia-Afrika, beban para delegasi


konperensi tidak ringan. -- Harian Umum; 19 April 1955: hlm. 1
dan 2

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno membuka Konferensi Asia Afrika dengan pidato
ucapan selamat datang atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia
kepada delegasi dari berbagai negara. Beliau berharap agar
semangat persaudaraan bangsa Indonesia dapat mengganti segala
kekurangan material dalam penyelenggaraan konferensi.

90 Djandji Presiden : lain dari pada Fatmawati tak akan diperkenalkan


sebagai istri Presiden. -- Indonesia Raja; 25 September 1954

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 118


Nomor panggil: Q: 628
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Perkawinan Bung Karno kedua bersama Ny. Hartini merupakan
keributan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama para isteri yang
tergabung dalam organisasi wanita. Ada 20 lebih organisasi wanita
protes terhadap Bung Karno. Tetapi Presiden Soekarno menjanjikan
bahwa hanya ibu Fatmawati yang akan diperkenankan sebagai Isteri
Presiden.

91 Indonesia dan Soekarno dibawah sorotan majalah Time. --


Terompet Masjarakat; 11 Maret 1958: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 636


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Majalah Time edisi 10 Maret 1958 memasang gambar Bung Karno
di cover depan. Selain itu tidak kurang 5 halaman mengupas sekitar
Indonesia dan Bung Karno, Peta Indonesia, gambar eksponen-
eksponen pembrontak seperti Zulkifli Lubis Cs dan tak lupa Bung
Hatta dan Ny. Hartini Soekarno.

92 Ir. Soekarno : saya akan tetap berdiri ditengah-tengah rakjat. --


Soeara Asia: 23 September 2603: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 625


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Sesudah Ir. Soekarno diangkat menjadi Somobu-Sanyo, masyarakat
bertanya kepadanya mengenai kedudukannya dalam "PUTERA"
dan juga "Tyunoo Sargi-in". Beliau menjawab bahwa pekerjaanya
memimpin Putera terus akan dilakukannya . Sedangkan pekerjaan
sebagai Sanyo maupun Gi-in tidak berlawanan satu sama lain.
Beliau juga meminta Taufik dan Hidayat kepada Tuhan agar bisa

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 119


menjalankan tugasnya dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air
sebaik-baiknya.

93 Kemenangan akhir adalah pintu gerbang kemoeliaan kita, kata Ir.


Soekarno dalam rapat raksasa Djawa Hookookai. -- Soeara Asia;
27 Djuli 2604: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 522


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Rapat raksasa Djawa Kookookai de Hookoo Hiroba (lapangan
Ikada) Jakarta diselenggarakan secara besar-besaran oleh Kantor
Besar Jawa. Hookookai, pada tanggal 25 Juli 2604. Hadir dalam
rapat ini pimpinan-pimpinan bangsa Jepang dan Indonesia,
masyarakat dari berbagai bangsa, barisan Heiho, Keibodan dan
Seinendan. Ir. Soekarno sebagai pembicara terakhir berpidato ber-
api-api membakar semangat dan menyerukan kepada rakyat agar
membulatkan segenap tenaga membantu pemerintah dalam
perjuangan ini.

94 Kolonel Lubis mau djumpai Presiden Soekarno. -- Suluh Indonesia,


27 November 1956: hlm. 1. -- Suluh Indonesia, 27 November
1956: hlm. 1

Nomor panggil: Q: 644


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Seorang kurir Kolonel Lubis berpangkat Letnan, telah berusaha
memasuki Istana Negara, Maksud kedatangannya untuk berjumpa
dengan Presiden Soekarno guna menyampaikan permohonan agar
Kolonel Lubis bisa menghadap Presiden, dan minta agar Presiden
Soekarno mengkonfrontir dengan KASAD Jenderal Nasution
tentang hukuman yang diberikan kepada Kolonel Lubis karena
sengaja tidak mentaati perintah jabatan.

95 Amanat P.J..M. Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/ Pemimpin


Besar Revolusi Bung Karno Jang Diutjapkan Melalui RRI Pada
Tgl. 3 Oktober 1965 Djam 01.30.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 120


Nomor panggil: http://kepustakaan-
presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Soekarno di tengah berkecamuknya situasi politik waktu itu
menyatakan bahwa dirinya tetap memegang tampuk pimpinan
Negara dan tampuk pimpinan Pemerintahan dan Revolusi
Indonesia. Pada tanggal 2 Oktober 1965, ia telah memanggil semua
Panglima angkatan bersenjata bersama wakil Perdana Menteri
kedua Dr. Leimena dan para pejabat penting lainnya dengan
maksud untuk segera menyelesaikan persoalan yang disebut
peristiwa 30 September.

96 Dutch Public Acceptance Conditio Sine Quanon for Resumption of


Negotiations. -- Department of Information of Republic of
Indonesia, 1962.
Nomor panggil: http://kepustakaan-
presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam persoalan integrasi Irian Barat dalam wilayah kesatuan
Republik Indonesia, Soekarno tidak ingin berneghoisasi lagi dengan
Belanda, jika Belanda terus mengirimkan angkatan bersenjatanya.
JIka harus dihadapi dengan kekuatan bersenjata Indonesia siap.
Meskipun demikian ia tetap menerima usulan perundingan damai
dengan mediator beberapa negara sahabat, diungkapkan Soekarno
pada waktu pelantikan dutabesar RI untuk negara Polandia, Ghana
dan Austria.
97 Kita tidak mau berunding lagi dengan Belanda, kalau Belanda terus
mengirimkan bala bantuan ke Irian Barat: Pidato Presiden
Sukarno: Amanat pada rapat raksasa di Medan pada hari Kamis,
26 April 1962

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 121


Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Dalam pidatonya Soekarno merasa kecewa atas penyelesaian dama
Irian Barat melalui pihak ketiga, PBB. Selain penyelesaian Irian
Barat dipandang terlalu berlarut-larut, kekesalannya bertambah
melihat Belanda mencuri kesempatan itu untuk mengirim pasukan
marinir, berikut sejumlah kapal perusak, kapal induk Karel
Doorman dengan t jet tempurnya. Meskipun Indonesia prinsipnya
menerima penyelesaian damai namun ia tetap menggelorakan
semangat Trikora di depan hadirin rapat raksasa di Medan, Kamis,
26 April 1962.

98 Membangun Dunia Kembali (To Build The World a New):: Pidato


Presiden Republik Indonesia di muka Sidang Umum P B.B. ke-
XV tanggal 30 September 1960

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Soekarno di depan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa, mengemukakan konsep Pancasila yang merupakan intisari
dari peradaban Indonesia. Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,
kedua Nasionalisme, ketiga Internasionalisme, ke-empat Demokrasi
dan kelima Keadilan Sosial. Soekarno menawarkan pada sidang
konsep itu untuk memperkuat piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
dengan merujuk keberhasilannya menggalang Konferensi Asia-
Afrika.

99 Pidato Soekarno: lahirnya Pancasila

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl.
Salemba Raya No. 20A Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 122


AnotasiDi depan anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai Soekarno
mengeluarkan pendapatnya. Menurut Soekarno Indonesia
Merdeka harus memiliki Philosofische grondslag, sebagai
pundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya
untuk di atasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan
abadi. 5 Prinsip dikemukakan oleh Soekarno yaitu: 1.
Kebangsaan Indonesia; 2. Interna-sionalisme, - atau peri-
kemanusiaan; 3. Mufakat atau demokrasi; 4. Kesejahteraan
sosial; 5. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

100 Seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke bertekad


membebaskan Irian Barat dalam tahun ini juga: Pidato Presiden
Soekarno di Palembang, 10 April 1962

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Soekarno dalam pidato dimulainya pekerjaan pembangunan
jembatan Musi yang direncanakan dibuka pada 10 April 1964,
setelah tertunda 2 tahun sejak tahun 1960, mengemukakan bahwa
penundaan itu terkait dengan revolusi Indonesia yang bersifat
serentak, bersama-sama dan bermacam-macam. Revolusi Indonesia
itu adalah revolusi pancamuka. Panca artinya lima, muka artinya
muka.

101 The door is still open for a peaceful solution for west Irian problem:
Address by President Soekarno on Idul Fitri Day, March 8th
1962

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus
Anotasi:
Presiden dalam sambutan peringatan Idul Fitri di Kebun raya,
Bogor, sesuai dengan amanat Nuzulul Qur`an menyampaikan pesan

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 123


damai kepada kolonial Belanda tentang pembebasan Irian Barat
dengan cara pelimpahan kewenangan kepada pemerintah Indonesia.
namun, di lain pihak Soekarno menegaskan pula sikapnya dalam
Tri Komando Rakyat (Trikora), yakni akhiri negara Papua, kibarkan
bendera merah puti di Irian Barat dan siapkan mobilisasi umum.

102 The door is still open for a peaceful solution for west Irian problem:
Address by President Soekarno on Idul Fitri Day, March 8th
1962

Nomor panggil: http://kepustakaan-


presiden.perpusnas.go.id/speech/?box=detail&id
Lokasi: Lantai 7 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba
Raya No. 20A Jakpus

Anotasi:
Di depan anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai Soekarno
mengeluarkan pendapatnya. Menurut Soekarno Indonesia Merdeka
harus memiliki Philosofische grondslag, sebagai pundamen,
filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di
atasnya didirikan Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. 5
Prinsip dikemukakan oleh Soekarno yaitu: 1. Kebangsaan
Indonesia; 2. Interna-sionalisme, - atau peri-kemanusiaan; 3.
Mufakat atau demokrasi; 4. Kesejahteraan sosial; 5. Bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 124


IV. BENTUK MIKRO

1 Besok pagi Presiden adakan pertemuan dengan 3 partai besar: NU,


PNI, dan PKI. – [bentuk mikro]. -- Jakarta : Duta Masjarakat,
Sabtu 10 Djanuari 1959.

Nomor panggil: 109/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Berisi berita tentang rencana Presiden untuk mengadakan
pertemuan dengan 3 partai besar yairu NU, PNI, dan PKI pada
tanggal 11 Djanuari 1959. Dalam pertemuan tersebut Presiden
minta pendapat dari ketiga partai tentang konsep Demokrasi
Terpimpin.

2 Malam ini Hasil Tampak Siring disampaikan Kabinet. – [bentuk


mikro]. -- Bintang Timur; 22 Maret 1960 ; hlm. 1

Nomor panggil: 85/PN/M/94


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Menteri Pertama Djuanda memberikan keterangan atas pernyataan
pers bahwa kemungkinan akan menemiu Presiden Soekarno untuk
mendengarkan keterangan Presiden Soekarno tentang hasil
perundingan Tampak Siring yang telah dilakukan Presiden dengan
tokoh-tokoh dari tiga partai besar.

3 Minggu jang tjerah menjoroti hearing Presiden dengan 3 partai


besar. – [bentuk mikro]. -- Duta Masjarakat; Senin, 12 Djanuari
1959 ; hlm. 1

Nomor panggil: 109/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pada hari minggu tanggal 11 Januari 1959, Presiden Soekarno
mengadakan dengar pendapat dengan tiga partai besar. Acara yang

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 125


bertujuan memperlancar pelaksanaan demokrasi terpimpin yang
berazazkan kedaulatan rakyat tersebut berjalan baik dan lancar.

4 Pertjobaan bunuh Bung Karno. – [bentuk mikro]. -- Bintang Timur;


Selasa, 9 Djanuari 1958 ; hlm. 1

Nomor panggil: 91/PN/M/94


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Panglima Kodam XIV, Kolonel Yusuf mengumumkan telah terjadi
suatu usaha pembunuhan tehadap kepala negara, dengan
melemparkan granat ketika Presiden Soekarno menuju gedung olah
raga Makassar untuk member amanat yang berhubungan dengan
Trikomando pembebasan Irian Barat.

5 Presiden: Kita semua terlibat dalam revolusi kemanusiaan. –


[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; senin 8 Mei 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/94


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden soekarno menerima gelar Honoris Causa dalam bidang
Ilmu Sosial Politik dar Universitas Lapaz. Pemberian tersebut
diberikan atas jasa Presiden Soekarno sebagai Pemimpin Rakyat
Indonesia yang telah mempersatukan rakyat sehingga mempunyai
kesatuan bangsa, kebudayaan, dan ekonomi, dan sebagainya. Dalam
pidatonya beliau mengatakan bahwa kita semua rakyat Indonesia
terlibat dalam revolusi kemanusiaan.

6 Presiden adakan pembitjaraan dengan tokoh PNI-NU-PKI. –


[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; jumat, 27 Djanuari 1961; hlm.
1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 126


Anotasi:
Pada tanggal 26 Januari 1961 jam 10.00 di Istana Negara, Presiden
Soekarno berturut-turut menerima pimpinan PNI Mr. Ali
Sastroamidjojo, Pimpinan NU Idhnam Cholid, dam pimpinan PKI
DN Aidit, M.H. Dalam pertemuan pertemuan tersebut dibicarakan
mengenai cara bagaimana menggerakkan Front Nasional dan
keanggotaannya.

7 Presiden Soekarno tetap tenang. – [bentuk mikro]. -- Bintang


Timur; minggu, 13 Maret 1960 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Pada hari Rabu tanggal 9 Maret 1960 jam 12.20 waktu setempat,
Istana Merdeka di Jakarta ditembaki sebuah pesawat MIG 17 milik
AURI. Pada saat kejadian tersebut di Istana sedang dilangsungkan
Sidang Dewan Pertimbangan Agung. Presiden Soekarno tetap tnang
menghadapi situasi tersebut.

8 Soekarno-Hatta hari ini kembali ke Djogjakarta. – [bentuk mikro]. -


- Merdeka; 6 Juni 1964 ; hlm. 1

Nomor panggil: 255/PN/M/94


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Hari ini pesawat terbang komisi PBB untuk Indonesia terbang ke
Bangka. Setelah 6 bulan Presiden Soekarno dan pemimpin-
pemimpin rakyat Indonesia berada di Pulau Bangka sebagai tawana,
akhirnya pada tanggal 6 Juni 1949 Presiden Soekarno dan Wakil
Presiden Muhammad Hatta dibebaskan dan kembali ke Jogjakarta.

9 Tiang pertama dipantjangkan Presiden. – [bentuk mikro]. -- Bintang


Timur; Selasa, 22 Agustus 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 127


Anotasi:
Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961, akan
memancangkan tiang pertama masjid Istiqlal di Jakarta bertepatan
dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Masjid Istiqlal
akan merupakan masjid terindah dan terbesar si Asia Tenggara,
bahkan mungkin juga di dunia.

10 Pertemuan Presiden Soekarno dan Presiden Manjapagal. – [bentuk


mikro]. -- Bintang Timur; sabtu, 25 Mei 1963 ; hlm. 1

Nomor panggil: 95/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Pertemuan Presiden Soekarno dan Presiden Macapagai telah
mencapai kesepakatan untuk melanjutkan usaha-usaha persiapan
bagi konferensi tingkat tinggi antar kepala pemerintah Indonesia
dan Filipina. Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan masalah
perkembangan Asia Tenggara.

11 Pertemuan Soekarno-Keita dan Kennedy. – [bentuk mikro]. --


Bintang Timur; kamis, 14 September 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dan Presiden Modiba Keita dari Mali tiba di
Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden
Kennedy. Pembicaraan yang berlangsung selama 50 menit tersebut
antara lain tentang usaha menyelamatkan dunia dari mala petaka
dan kehancuran.

12 Presiden Soekarno : Usaha-usaha KTT Negara-negara Non Blok


ditdjukan untuk memperkuat perdamaian dunia. – [bentuk
mikro]. -- Bintang Timur; Rabu, 31 Mei 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 128


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno dalam sebuah resepsi jamuan makan yang
diadakan untuk menyanbut Presiden Czechoslovakia Antonin
Novothny mengatakan bahwa konferensi Negara-negara Non Blok
yang diselenggarakan nanti akan dilakukan usaha-usaha yang
ditujukan untuk memperkuat perdamaian dunia.

13 Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda. –


[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Rabu, 20 Desember 1961;
hlm. 1

Nomor panggil: 91/PN/M/94


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Indonesia Soekarno,
memerintahkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk
melaksanakan Tri Komando Rakyat. Pertama gagalkan
pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda. Kedua
kibarkan sang saka Merah Putih di Irian Barat. Ketiga bersiaplah
untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.

14 Reaksi Presiden Soekarno. – [bentuk mikro]. -- Bintang Timur; 28


September 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 91/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno mengatakan jalan terbaik bagi Negara Belanda
adalah segera menyerahkan secara langsung kepada Indonesia.tetapi
bila Negara Belanda untuk sebab lain lebih menyukai PBB sebagai
medium untuk penyerahan, maka Indonesia bersedia mempelajari
usul ini dengan seksama.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 129


15 Rumuskan hukum nasioanal jang tjojok dengan tudjuan revolusi. –
[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Kamis, 14 Maret 1963 ; hlm.
1

Nomor panggil: 109/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam acara pembukaan Seminar hokum
nasioanl menginstruksikan agar para sarjana hukum Indonesia
mencari dan merumuskan hokum Indonesia yang cocok dengan
tujuan cita-cita revolusi. Karena sampai saat ini supremasi hokum
di Indonesia belum dapat diandalkan.
16 Hanja iblis dan imperialism sadja tidak mengerti tuntutan rakjat
Indonesia. – [bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Sabtu, 28 April
1962 ; hlm. 1

Nomor panggil: 91/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Dalam kunjungannya ke Kotaraja Presiden Soekarno mengatakan
bahwa perjuangan kita untuk membebaskan Irian Barat pasti
berhasil tahun dalam ini, karena perjuangan itu selain didukung
oleh sebagian besar bangsa di dunia ini, juga sesuai dengan jalannya
sejarah manusia dalam menumpas penjajahan.

17 Tak lama tahun ini djuga Merah Putih berkibar di Iraian Barat. –
[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Senin, 8 Djanuari 1962 ; hlm.
1

Nomor panggil: 91/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Dalam kunjungan ke Pare-pare, Sulawesi untuk menghadiri rapat
raksasa di stadion Pare-pare, Presiden soekarno menyatakan telah
cukup lama kita bersikap sabar menghadapi imperialism Belanda.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 130


Beliau menyatakan juga bahwa dalam tahun ini juga Merah Putih
akan berkibar di Irian Barat.

18 Bung Karno menaklukan kaum imperialism. – [bentuk mikro]. --


Bintang Timur; 4 April 1960 ; hlm. 1

Nomor panggil: 85/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Presiden Soekarno dalam rangka kundjungannya ke Baghdad satu
malam, disambut hangat rakyat dalam pesta besar di Amana Hall
dan diterima oleh seluruh anggota Dewan Kedaulatan Irak dan para
revolusi Irak. Mereka mengakui Bung Karno sebagai penakluk
imperialisme.

19 Kundjungan Presiden Soekarno ke Kairo sangat penting bagi KTT


Pemimpin-pemimpin politik. – [bentuk mikro]. -- Bintang
Timur; Sabtu, 27 Mei 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno ketika mengadakan kunjungan ke Kairo
mendapat perhatian besar dari segala kalangan politik, khususnya
kalangan Asia-Africa. Kalangan tersebut berpendapat bahwa
dengan selesainya perundingan atara Presiden Soekarno dengan
Presiden Nassir, maka hubungan tentang konferensi para pemimpin
politik bebas telah lengkap.

20 Presiden Soekarno di sambut rakjat Equador dengan spontan. –


[bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Kamis, 4 Mei 1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 131


Anotasi:
Presiden Soekarno pada hari Senin tanggal 1 Mei 1961, mendapat
sambutan hangat dari rakyat Equador. Presiden menyatakan kalau
di Amerika ada 4 macam kemerdekaan yaitu bebas berbicara, bebas
beragama, bebas dari kemiskinan, dan bebas dari ketakutan, maka
di Indonesia ada kemerdekaan yang kelima yaitu bebas untuk
merdeka.

21 Presiden hari ini tinggalkan Bangkok. – [bentuk mikro]. -- Bintang


Timur; Kamis, 20 April 1960 ; hlm. 1

Nomor panggil: 88/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden Soekarno pada hari rabu petang pada tanggal 19 April
1961 kembali ke Bangkok, sore harinya beliau akan mengadakan
jamuan balasan kepada Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit sambil
menyampaikan bintang kehormatan RI, kapada Raja dan Ratu, serta
para pemimpin tertinggi di Thailand. Pada hari kamis tanggal 20
April 1961 beliau meninggalkan Bangkok.

22 Presiden minta tjalon-tjalon untuk gagalkan pembentukan Negara


Papua. – [bentuk mikro]. -- Bintang Timur; Sabtu, 24 Desember
1961 ; hlm. 1

Nomor panggil: 91/PN/M/9 4


Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus
Anotasi:
Dalam pidatonya memperingati Hari Ibu di Istana Negara, Presiden
meminta kepada perempuan dan laki-laki dari PNI, NU, SOBSI,
dan semua Serikat Buruh, Serikat Tani, dan semua golongan Karya
untuk diseleksi di Pusat Pelatihan dan dilatih perang untuk
menggagalkan pembentukan Negara Papua.

23 Presiden perintahkan petinggi siap siaga sedjauh mungkin. –


[bentuk mikro]. - Bintang Timur; Kamis, 12 September 1963 ;
hlm. 1

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 132


Nomor panggil: 95/PN/M/9 4
Lokasi: Lantai 8 Koleksi Perpustakaan Nasional RI Jl. Merdeka
Selatan No. 11 Jakpus

Anotasi:
Presiden/Panglima Tertinggi Soekarno telah memerintahkan untuk
mempertinggi kesiapsiagaan sejauh mungkin dalam menghadapi
segala kemungkinan, dalam rangka konfrontasi terhadap Malaysia
khususnya dengan meningkatnya insiden-insiden di daerah
perbatasan Indonesia-Kalimantan Utara.

Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 133


Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 134
Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 135
Panduan Pustaka Presiden Soekarno Page 136

Anda mungkin juga menyukai