Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KOMANG DANIEL PANGESTU

NPM : 10821483
KELAS : 1MA25
VCLASS

Dari 6 jenis berita feature di slide terakhir materi, silahkan pilih 2 dan cari berita yg sesuai
jenis berita yang kalian pilih, jelaskan mengapa bisa disebut jenis berita tersebut.

1. Hystorical Feature
https://regional.kompas.com/read/2022/06/29/175440478/asal-usul-dan-sejarah-
nama-parepare?_ga=2.267010060.302389671.1656507886-822472688.1656507885

ASAL USUL DAN SEJARAH NAMA PAREPARE

Lontara Kerajaan Suppa mengungkapkan bahwa kurang lebih abad ke XIV, salah
seorang anak Raja Suppa, salah satu kerajaan suku Bugis meningggalkan istana dan
pergi ke arah selatan.

Ia mendirikan wilayah sendiri karena hobinya memancing. Wilayah itu dikenal


dengan Kerajaan Soreang dan Kerajaan Bacukiki yang berdiri sekitar abad XV.Dalam
kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg Bonto Karaeng Tonapaalangga
(1547-1566) berjalan-jalan ke wilayah Kerajaan Bacukiki menuju Kerajaan Soreang.

Sebagai raja yang dikenal seorang ahli strategi dan pelopor pembangunan, raja Gowa
tertarik dengan pemandangan indah yang terhampar di depan mata. Secara
otomatis, ia menyebut “Bajiki Ni Pare” yang artinya baik dibuat pelabuhan kawasan
ini.

Sejak saat itulah melekat nama Parepare Kota Pelabuhan. Akhirnya, Parepare ramai
dikunjungi termasuk orang-orang Melayu yang berdagang di kawasan
Suppa.Parepare merupakan kota yang strategis sebagai pelabuhan, terlebih kawasan
ini dilindungi oleh tanjung yang terletak di bagian depan serta ramai dikunjungi
orang-orang.Meskipun, Parepare terletak tepi laut tetapi sebagian besar wilayahnya
berbukit-bukit.

Letak Parepare yang strategis ini menjadi alasan Belanda merebut kota ini dan
menjadikan wilayah penting di kawasan Sulawesi Selatan bagian tengah.

Pada zaman Hindia Belanda, Kota Parepare berkedudukan seorang asisten residen
dan controlur atau gezag hebber sebagai pimpinan pemerintahan.
Sementara, wilayah pemerintahan disebut afdeling (setingkat kabupaten) Parepare
yang terdiri dari Onderafdeling (setingkat kawedanan) Barru, Onderafdeling
Sidenreng Rappang, Onderafdeling Enrekang, Onderafdeling Pinrang, dan
Onderafdeling Parepare.

Pada setiap Ondereafdeling berkedudukan controlur atau gezag hebber. Struktur


pemerintah Hindia Belanda juga dibantu oleh aparat pemerintah raja-raja Bugis,
yaitu Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung
Enrekang di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sementara Parepare
berkedudukan di Arung Mallusetasi.

Saat Perang Dunia II, pemerintah Hindia Belanda terhapus pada 1942.
Pada zaman Kemerdekaan Indonesia 1945, struktur pemerintahan disesuaikan
dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945 (Komite Nasional Indonesia).

Struktur pemerintahan di Parepare berubah dengan beberapa undang-udang, mulai


Undang-undang Nomor 2 Tahun 1948 yaitu dengan sebutan kepala daerah atau
kepala pemerintahan negeri.

Kemudian, undang-undang nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan dan


pembagian daerah-daerah tingkat II dalam Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada tahun 1963, istilah kota praja diganti menjadi kotamadya. Selanjutnya setelah
keluar undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 status kotamadya diganti kota hingga
saat ini

Berita tersebut termasuk dalam jenis Hystorical Feature karena merupakan berita
masa lalu yang menarik diberitakan masa kini, Hystorical Feature berusaha untuk
melakukan rekontruksi peristiwa tidak saja dari sisi fakta benda-benda tetapi juga
mencakup aspek-aspek manusiawinya yang selalu mengundang daya simpati dan empati
khalayak.
2. Travelogue Feature
https://travel.kompas.com/read/2022/06/30/190600427/wisata-ke-galeri-seni-
taman-ismail-marzuki-yang-ciamik?page=all#page2

WISATA KE GALERI SENI TAMAN ISMAIL MARZUKI YANG CIAMIK

KOMPAS.com – Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah dibuka kembali secara bertahap
mulai 3 Juni 2022, setelah direvitalisasi sejak Juli 2019. Dua di antara berbagai
bangunan yang dirombak sudah bisa dikunjungi, yaitu tempat pameran
seni.Kompas.com berkesempatan mengunjungi dua galeri seni yang berada di
Gedung Panjang, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis
(23/06/2022). Adapun bangunan lainnya, seperti planetarium dan perpustakaan,
masih ditutup untuk umum.Saat tiba, sejumlah pengunjung juga terlihat mendatangi
Galeri Seni dan Galeri Annex, sambil berfoto-foto atau sekadar melihat-lihat.

Sebagai informasi, kedua galeri ini menampilkan karya seni rupa para seniman
secara temporer. Artinya, akan ada tema pameran dan penyelenggara yang berbeda
dalam jangka waktu tertentu.

Di Galeri Seni, terdapat dua lantai yang bisa dijelajahi oleh pengunjung.

Lantai pertama, ada pameran “Cipta! Kapita Selekta Cikini Raya 73” yang digelar oleh
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang berlangsung hingga pertengahan Juli.Memasuki
lantai satu, terlihat berbagai arsip-arsip lama yang dipajang di dinding maupun di
meja pameran. Pameran ini sendiri menampilkan koleksi lukisan dan grafis dari DKJ,
serta dokumen poster aneka kegiatan di TIM sejak tahun 1960-an hingga akhir 1980-
an.
Ada juga barang-barang disertai audio berisi cerita perkembangan seni maupun
karya seni di Jakarta pada zaman dahulu. Selain itu, tersedia buku-buku tentang seni
yang dapat dibaca gratis di tempat.

Suasana retro di dalam ruangan lantai 1 sangat terasa dan cocok untuk dijadikan
spot foto, selain untuk menambah wawasan terkait seni di Jakarta tempo dulu.
Naik ke lantai dua, ada kumpulan karya lukisan yang berasal dari beberapa seniman
berbeda. Di antaranya lukisan anak-anak penyandang disabilitas dari Kitaoneus.Asia,
lalu lukisan karya Sarnadi Adam, Padepokan Ciliwung Condet, serta Anton
Krisdyanto.

Sebagai informasi, pameran di kedua galeri TIM buka setiap hari, pukul 10.00 – 20.00
WIB. Adapun biaya masuknya hingga saat ini masih gratis, pengunjung hanya perlu
memindai kode QR menggunakan aplikasi PeduliLindungi
Berita tersebut termasuk dalam jenis Travelogue Feature karena merupakan
perpaduan jurnal perjalanan, emosi dan opini penulis, serta informasi teknis
tentang lokasi atau kegiatan wisata yang dikunjungi

Anda mungkin juga menyukai