Anda di halaman 1dari 69

3

Laporan Akhir

ANALISA RENCANA

3.1. SEJARAH KOTA SURAKARTA


Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena
propaganda kolonialisme Belanda, kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua, yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan
Yogyakarta. Selanjutnya, pusat pemerintahan di Surakarta dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.
Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III (Pakubuwono II). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh HB I ( Hamengkubuwono I ).
Pembagian kerajaan tersebut tertulis dalam perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, yang sekarang disimpan di Arsip Nasional RI.

Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton
Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan
Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke
arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.

Kota Surakarta sendiri mempunyai beberapa nama lain. Bersamaan adanya pihak-pihak yang mengusulkan agar Kota Surakarta diganti
menjadi “Solo” yang didasarkan pada stempel pos, nama kota Solo dianggap lebih mudah dikenal di Mancanegara daripada nama kota
Surakarta. Yang perlu diperhatikan dari nama lain kota Solo yaitu Kota Sala, dikarenakan daerah ini dahulu banyak ditumbuhi tanaman pohon “
Sala “, seperti yang tertulis dalam “Serat Babad Sengkala“ yang disimpan di “Sana Budaya Jogjakarta“ Pemberian nama tersebut didasarkan
pada “Babon Yasan“ (semacam upacara pertemuan pejabat kerajaan), di rumah Sinuhun Sultan HB I, pada hari Senin tanggal 30 Rabiul Awal,

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
1
Laporan Akhir

tahun 1731. Sala berasal dari bahasa Jawa asli yang merupakan nama pohon sebangsa pinus yang tumbuh di daerah Sala. Sebelum menjadi
kota ataupun istana kerajaan. Berdasarkan keterangan diatas, maka kota Sala mempunyai nama lain, antara lain :
1. Solo
2. Nunggak Semi Kartasura
3. Surakarta
4. Nagari
5. Kota Gora Surakarta
Ada juga istilah :
a. Keraton Surakarta
b. Karisidenan Surakarta
c. Kota Praja Surakarta
d. Kota Madya Surakarta
e. Kota Gora Surakarta
f. Surakarta Hadiningrat
Ada juga yang menyebut Kota Sala dengan :
1. Kota Bengawan
2. Kota Budaya
3. Kota Pariwisata
4. Kota Yang Tak Pernah Tidur
5. Kota Berseri
6. Kota Walang Kekek

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
2
Laporan Akhir

Bersamaan dengan pendahnya Keraton Surakarta ke desa Sala, lalu Kota Sala diberi nama Surakarta Hadiningrat. Jadi, Surakarta Hadiningrat
dijadikan sebagai nama Ibukota Surakarta.

Surakarta berkembang dari wilayah suatu desa bernama Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Sarjana Belanda yang meneliti Naskah Bujangga
Manik, J. Noorduyn, menduga bahwa Desa Sala ini berada di dekat (kalau bukan memang di sana) salah satu tempat penyeberangan
("penambangan") di Bengawan Solo yang disebut-sebut dalam pelat tembaga "Piagam Trowulan I" (1358, dalam bahasa Inggris disebut "Ferry
Charter") sebagai "Wulayu". Naskah Perjalanan Bujangga Manik yang berasal dari sekitar akir abad ke-15 menyebutkan bahwa sang tokoh
menyeberangi "Ci Wuluyu". Pada abad ke-17 di tempat ini juga dilaporkan terdapat penyeberangan di daerah "Semanggi" (sekarang masih
menjadi nama kampung/kelurahan di Kecamatan Pasarkliwon).

3.2. LATAR BELAKANG BENDA CAGAR BUDAYA DIKOTA SURAKARTA


Sejak ditetapkannya undang-undang tentang benda cagar budaya No. 5 tahun1992 maka ada larangan untuk penguasaan, pemilikan,
penemuan, dan pencarian sumber-sumber cagar budaya. Undang-undang ini ditetapkan oleh Menteri/Sekertaris Negara Indonesia dalam
lembaran Negara RI nomor 5 tahun 1992. Undang-undang ini terdiri atas pasal 32 yang mengawal benda-benda cagar budaya untuk
diselamatkan. Pasal-pasal yang berhubungan dengan penguasaan dan pemilikan dibedakan pada asas penemuan demikian pula topik
masalah pencarian dan perburuan yang tercover ke dalam pasal 10,11,12 dibedakan dalam pasal 13 yang berbunyi perlindungan dan
pemeliharaan. Pada umumnya peraturan dalam undang-undang tentang benda cagar budaya sudah memadai unsur kepentingan perlindungan
dan pemeliharaan atas benda cagar budaya itu.

Sebagai contoh Beteng Vastenburg tahun 1768 dan bangunan situs Sriwedari dibangun awal abad ke 20, sudah cocok dengan konsep
perlindungan dan pemeliharaan. Lebih lagi bila dikaitkan dengan unsur pengelolaan dan pemanfaatan benda yang dilindungi cagar budaya itu
dianggap sudah memadai. Pada konteks situs cagar budaya dijadikan momentum perlindungan, Vastenburg sudah selayaknya menjadi milik

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
3
Laporan Akhir

publik karena artefak peninggalan jaman colonial bisa dijadikan akses periode colonial waktu menjajah bangsa ini demikian halnya ketika situs
Sriwedari di gagas oleh rajanya jaman PB X untuk sarana prasarana hiburan (public space) agaknya dijawab oleh rakyat Solo dalam konsep
yang lain yaitu Kebon Rojo. Ketika terjadi peralihan kekuasaan dari Orde Lamake Orde Baru control social masyarakat melemah terjadilah
pencaplokan atas asset-aset bersejarah itu. Di satu sisi pemerintah terlalu serius memperhatikan proses suksesi itu. Disisi lain Monumen ten
Ordonantie dilupakan orang. Itulah sebabnya mengapa kelompok taipan kota Solo hampir berlomba-lomba memanfaatkan peluang terjadinya
pergeseran kekuasaan dari Orla ke Orba. Tidak jauh berbeda dengan peralihan pengawasan dan kekuasaan manajemen museum Radya
Pustaka juga mengalami degradasi kekuasaan.

Ketika proses suksesi oral ke orba memasuki tahap pengawasan. Semula manajemen Radya Pustaka di bawah pengawasan konsep
presidium yaitu lima anggota presidium memiliki hak untuk memutuskan yang sama. Baru sesudah peristiwa manajemen konsep pengawasan
hilang presidium tidak berfungsi samasekali maka ambruk manajemen pengawasan Radya Pustaka peristiwa ini agaknya juga dibarengi oleh
lemahnya manajemen pengelolaan Sriwedari sehingga muncul ontran-ontran Sriwedari.Pada dokumen yang dimiliki seseorang untuk kategori
benda cagar budaya disinyalir terdapat 66 benda cagar budaya yang masih dilindungi keberadaanya. Dari 66 itu ada sekitar 50 % yang
kondisinya tidak terawat secara baik. Misalnya terdapat 5rumah sakit yang secara memori kolektif tidak lepas dari ingatan orang, hingga
sekarang5 rumah sakit itu tinggal 1 yang masih dilestarikan yaitu bekas rumah sakit zendingJebres. Tampaknya ada kecenderungan setiap
muncul gejala pengambil alihan kekuasaanatas ke empat rumah sakit itu ada “grand design” untuk sengaja menutupinya. Ada limalapangan
sepak bola yang dijadikan bancakan oleh penguasa lokal. Ada 25 bangunanstrategis di jalan protokoler, tampaknya juga menjadi ajang
bancakan bagi penguasanya.Kita sekarang rakyat kota Solo sedang memprihatinkan ontran-ontran bangunan beteng Vastenburg dan
Sriwedari, sebagian lagi memprihatinkan lima bangunan tower pencakar langit yang konon katanya difasilitasi oleh Pemkot sekarang (Ibis,
disampingLuwes, Solo Paragon, Gedung SE (center point), dan bekas gedung bioskop Fajar). Ini semua bermasalah untuk kota Solo.

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
4
Laporan Akhir

3.3. PENGERTIAN BENDA CAGAR BUDAYA


Pengertian benda cagar budaya dalam arti yang cukup luas yang dicakup dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya adalah :
 Benda-benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau
sisasisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya yang
sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
 Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Peraturan perundang-undangan
mengenai perlindungan peninggalan-peninggalan sejarah sudah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan, yaitu sejak dikeluarkannya
Monumenten Ordonnantie 1931 (Staatsblad Nomor 283 tahun 1931), lazimnya disingkat M.O. Pasal (1) M.O. tersebut berbunyi:
 Dengan Pengertian Monument dalam Ordonasi ini dimaksudkan
o Benda-benda bergerak maupun tak bergerak buatan tangan manusia, bagian atau kelompok benda-benda dan juga sisa-sisanya,
yang pokoknya lebih tua dari 50 tahun atau termasuk masa langgam berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan dianggap
mempunyai nilai penting bagi prasejarah, sejarah, atau kesenian:
o Benda-benda yang dianggap mempunyai nilai penting dipandang dari sudut paeleoantrhropologi.
o Situs dengan petunjuk beralaskan (gegrond) bahwa di dalamnya terdapat benda-benda yang dimaksud pada (a) dan (b) satu dan
lainnya sepanjang benda-benda tersebut, baik secara tetap maupun sementara, dicantumkan di dalam daftar yang disebut daftar
Monument Pusat yang disusun dan di olah oleh Kepala Dinas Purbakala dan yang terbuka bagi umum.
 Benda-benda bergerak atau tidak bergerak yang menurut tujuan semula atau masa kini termasuk dalam kelompok benda-benda
tersebut dan demikian pula situs yang tanamannya, bangunannya atau keadaan pada umumnya memiliki atau dapat memiliki
kepentingan langsung.
 Mengingat bahwa M.O, sudah tidak sesuai dengan alam kemerdekaan bangsa Indonesia, baik dilihat dari asas kepentingan maupun
maksud dan tujuannya, maka M.O tersebut perlu dicabut dan diganti dengan undang-undang baru yang diharapkan dapat menjadi
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
5
Laporan Akhir

dasar bagi usaha-usaha perlindungan peninggalan sejarah dan purbakala bagi masa kini dan masa mendatang dengan munculnya
Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

3.4. MAKNA BUDAYA DALAM KONSERVASI BANGUNAN DAN KAWASAN


Banyak perencanaan arsitektur dan kota yang dikerjakan tidak atas dasar cinta dan pengertian sesuai etik profesional, melainkan berdasarkan
eksploitasi yang bermotif komersial, sehingga menghasilkan karya berkualitas rendah. Dengan demikian, menghancurkan bangunan kuno
sama halnya dengan menghapuskan salah satu cermin untuk mengenali sejarah dan tradisi masa lalu. Dengan hilangnya bangunan kuno,
lenyap pula bagian sejarah dari suatu tempat yang sebenarnya telah menciptakan suatu identitas tersendiri, sehingga menimbulkan erosi
identitas budaya (Sidharta & Budhiardjo, 1989).

Hal yang paling mendasar adalah, manfaat dan tujuan dari konservasi fisik dan sosial terhadap kelangsungan hidup masyarakat penghuninya.
Untuk mendukung proses tersebut ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan digunakan dalam menangani masalah konservasi, antara
lain:
(1) Teknik konservasi, banyak teknik-teknik yang digunakan dalam menangani konservasi bangunan maupun kawasan dari berbagai negara
telah dipublikasikan dan disajikan dalam berbagai pertemuan ilmiah, baik dalam konsep maupun teknis pelaksanaannya, namun belum
sepenuhnya dapat diadaptasi dan dikembangkan dengan baik;
(2) Peraturan pemerintah daerah setempat, masih banyak peraturan-peraturan yang belum banyak dipublikasikan kepada masyarakat,
terutama yang berkaitan dengan konservasi bangunan bersejarah maupun kawasan, sehingga banyak bangunan-bangunan bersejarah
yang dirobohkan atau dihancurkan untuk kemudian diganti dengan bangunan-bangunan baru; dan
(3) Peraturan perundangan Benda Cagar Budaya (Undang-Undang No 5 Tahun 1992) masih terlihat tumpang-tindih dengan peraturan
daerah, khususnya dalam melindungi masing-masing bangunan maupun kawasan bersejarah untuk tiap daerah, baik mengenai usia
bangunan, style, ornamen, bahan, dan lain sebagainya.

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
6
Laporan Akhir

Sebagai bagian yang berdiri di tengah perubahan yang terus berlangsung, tentu saja kawasan bersejarah tak bisa terhindar dari tumbuhnya
banguan baru di kawasannya. Permasalahannya adalah, bagaimana sebaiknya menempatkan bangunan baru di kawasan bersejarah agar di
antara bangunan lama dan baru ada persesuaian? Tujuan konservasi tidak semata untuk meningkatkan mutu kawasan kota secara fisik saja,
tetapi juga untuk menjaga stabilitas perkembangan kawasan atau bangunan itu sendiri. Bangunan bersejarah sebagai warisan masa lalu
menjadi sangat penting, karena dengan proses perubahan serta perkembangan kota akan terjadi secara alamiah, berurutan, tanpa harus
kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk pembangunan masa depan.

Di Indonesia peraturan yang berkaitan dengan perlindungan bangunan kuno adalah “Monumenten Ordonantie Stbl. 238/1931” selanjutnya
disebut dengasn M.O.1931. Mula-mula konsep konservasi terbatada pada pelestarian atau pengawetan monument bersejarah (biasanya
disebut preservasi), yaitu dengan mengembalikan, mengawetkan atau “membekukan” monument tersebut persisi seperti keadaan semula di
masa lampau. Dalam M.O.1931 pasal 1 disebutkan bahwa :
a. Benda-benda bergerak maupun tidak bergerak yang dibuat tangan manusia , bagian atau kelompok benda-benda dan juga sisa-sisanya
yang pokoknya berumur 50 tahun atau memiliki masa langgam yang sedikitnya berumur 50 tahun dan dianggap memiliki nilai penting bagi
presejarah, sejarah atau kesenian.
b. Benda-benda yang dianggap memiliki nilai penting dipandang dari sudut palaeoan-thropologi.
c. Situs yang memiliki petunjuk yang kuat dasarnya bahwa di dalamnya terdapat benda-benda yang dimaksud pada a dan b.
Jelas terlihat bahwa pusat perhatian lebih banyak ditekankan pada peninggalan arkeologis. Mengenai batas umur yang ditentukan lebih dari 50
tahun, sebetulnya sejalan dengan ungkapan jawa bahwa “yen wis kliwat separo abad, jwa kongsi binabad” (kalau sudah melewati separuh
abad atau 50 tahun, jangan sampai dihancurkan).

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
7
Laporan Akhir

Gb. 3.1. Cakupan Konservasi


sungai

badan air laut

danau
ALAM pertanian

lahan kehutanan

pariwisata alam

tari

KESENIAN karawitan

musik

dokumen
dwi matra : dokumen tertulis, lukisan, lontar

KONSERVASI
artefak
ARKEOLOGI Tri matra : patung, perabot rumah tangga, peralatan

arsitektur mikro : gardu, perlengkapan jalan, gerbang


pagar, tugu, dll
ARSITEKTUR

bangunan kuno : keraton, benteng, pasar, stasiun, dll

LINGKUNGAN BINAAN

LINGKUNGAN
BERSEJARAH : pusat kota lama, kawasan kuno,tradisional, dll

TAMAN / RUANG
TERBUKA : alun-alun, lapangan, tempat rekreasi, dll.

KOTA BERSEJARAH
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
8
Laporan Akhir

3.5. PENGERTIAN KONSERVASI


Konservasi merupakan istilah yang menjadi paying dari senua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan internasional yang telah
dirumuskan dalam piagam Burra Tahun 1981. Beberapa batasan pengertian tentang istilah dasar yang disepakati dalam Piagam Burra adalah:
a. Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna cultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Konservasi
dapat meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan dan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dapat pula mencakup preservasi, restorasi,
rekonstruksi, adaptasi dan revitalisasi.
b. Preservasi adalah pelestarian suatu tempat persis seperti keadaan aslinya tanpa ada perubahan, termasuk upaya pencegahan
kehancuran.
c. Restorasi/rehabilitasi adalah mengembalikan suatu tempat ke keadaan semula dengan menghilangkan tambahan-tambahan dan
memasang komponen semula tanpa menggunakan bahan baru.
d. Adaptasi/revitalisasi adalah merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi yang lebih sesuai. Yang dimaksud dengan fungsi yang
lebih sesuai adalah kegunaan yang tidak menuntut perubahan drastic atau yang hanya memerlukan sedikit dampak minimal.
e. Demolisi adalah penghancuran atau perombakan suatu bangunan yang sudah rusak atau membahayakan.
Tabel. 3.1.
Jenis Kegiatan dan Tingkat Perubahan
TINGKAT PERUBAHAN
NO KEGIATAN Tidak
sedikit banyak total
ada
1 KONSERVASI
2 PRESERVASI
3 RESTORASI
4 REKONSTRUKSI
5 ADAPTASI/REVITALISASI
6 DEMOLISI

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
9
Laporan Akhir

3.6. ANALISIS POTENSI DAN MASALAH


3.6.1. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang dicapai. Analisa SWOT akan menggali aspek-aspek kondisi yang terdapat di
suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan
wilayah tersebut.
Salah satu cara dalam menganalisis adalah dengan metode analisis SWOT, penjabarannya antara lain:
a) Kekuatan/Potensi (Strength) yang dimiliki wilayah perencanaan, yang selama ini tidak atau belum diolah secara maksimal, atau pun
terabaikan keberadaannya.
b) Kelemahan/Permasalahan (Weakness) internal yang selama ini dihadapi dalam kawasan perencanaan.
c) Kesempatan/Peluang (Opportunity) pengembangan yang lebih luas pada skala perkotaan-perdesaan/regional pada masa yang akan
datang.
d) Kendala/Hambatan/Ancaman (Threat) yang dihadapi wilayah perencanaan, terutama yang berasal dari faktor eksternal.
Definisi Faktor Eksternal dan Internal
Faktor Internal
Faktor Eksternal merujuk pada Lingkungan Internal, yaitu kondisi dalam suatu kawasan, diantaranya Strength (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan)
Faktor Eksternal
Faktor Eksternal meruju pada Lingkungan Eksternal, yaitu kekuatan yang berada di luar suatu kawasan di mana kawasan tidak mempunyai
pengaruh bahkan sama sekali, diantaranya Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman)

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
10
Laporan Akhir

3.6.2. Metode IFAS / EFAS


Pembobotan dengan metode IFAS/EFAS digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini juga
digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana pengembangan, yaitu:
1. Analisis Faktor Internal (IFAS)
Analisis faktor internal (IFAS) dilakukan dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perkembangan wilayah studi. Faktor ini
dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan perbaikan untuk waktu yang akan datang.
2. Analisis Faktor Eksternal (EFAS)
Analisis faktor eksternal (EFAS) akan mengkaji tentang peluang dan ancaman yang ada dalam perkembangannya pada waktu yang akan
datang. Analisis ini dapat menjadi masukan perbaikan secara lebih baik.
Gb. 3.2. Skema Analisa
KAK/USULAN
Rencana BCB
INVENTARISASI KAWASAN &
BANGUNAN CAGAR BUDAYA

PENILAIAN/SCORE
KONDISI FISIK BANGUNAN
KRITERIA PEMBOBOTAN DATA SURVEY
BCB - Diskripsi umum
- Deskripsi historis
1.TINJAUAN ARSITEKTURAL
- Sejarah pembangunan
2. TINJAUAN SEJARAH UNDANG-UNDANG
- Sejarah kepemilikan
- Deskripsi fisik CAGAR BUDAYA
- Korelasi kontekstual sigle
- KONSERVASI building dlm kawasan
- PRESERVASI - Deskripsi rsitektur
- RESTORASI PENGELOMPOKAN BCB
- REKONTRUKSI BAHAN DASAR
- REVITALISASI KEDBIJAKSANAAN KOTA
- DEMOLISASI DIUSULKAN SURAKARTA TENTANG BCB
SK . WALIKOTA

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
11
Laporan Akhir

Tabel 3.2.
Analisis Rencana SWOT IFAS/EFAS Dalam Penskoringan Objek BCB Kota Surakarta Tahun 2012
SWOT
KELOM
NO NAMA OBYEK BCB BOBOT DESKRIPSI ARSITEKTUR KRITERIA WT RENCANA
POK
SO
1. HOTEL HERITAGE 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
ROEMAHKOE
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik dilakukan renovasi
Fungsi : bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik maupun rehabilitasi
umum 4 5. Atap : Genting, Rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
Hotel & Gedung SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik
Pertemuan kolonial 7. Pagar Depan : Batu Kali 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi depan bangunan 9. Landscape : Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : ROEMAHKOE HERITAGE
 Nomor Registrasi/Inv :1
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal / Bangunan umum
 Alamat : Jln. Dr. Rajiman 501 Rt/Rw : 03/05 Kelurahan Bumi Kecamatan Laweyan
 Status Kepemilikan : Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Ibu. Krisnina Maharani Tanjung
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
 Luas Tanah (LT) : 1950 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Toko Batik Laweyan,
U = Jln. Dr. Rajiman, S = Jln Gang kampung
 Pemanfaatan Sekarang : Hotel
 Riwayat Pemugaran : Renovasi menjadi Hotel th.1999
 Riwayat Kepemilikan : Beli

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
12
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Bpk. Puspa Sumarto, Merupakan saudagar kaya batik laweyan (Th. 1969 -1971) Beliau meninggal
th.1969 disusul Istri th. 1989. Kemudian usaha diteruskan oleh pewarisnya karena sulitnya perkembangan usaha batik sehingga
dijual berpindah ke orang lain.
 Sejarah Pembangunan : Th. 1969 -1971
 Sejarah Kepemilikan : Bpk. Puspa Sumarto

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : sebagai hotel yang diperuntukan untuk umum
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

2. KEPATIHAN 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
MANGKUNEGARAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
(TK,TAMAN bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik space) pada area
umum 3 5. Atap : Genting, Rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik taman terbuka
PUTERA) SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
Fungsi : kolonial 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Kurang Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik aslinya
Sekolah TK
9. Landscape : Vegetasi dan Taman 9. Landscape : Kurang Baik
terbuka
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : KEPATIHAN MANGKUNEGARAN (TK,TAMAN PUTERA)
 Nomor Registrasi/Inv :2
 Kategori Obyek : Bangunan Umum
 Alamat : Jln. Ronggo Warsito 128 Rt/Rw : 04/01 Kelurahan Timuran Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : Yayasan Himpunan Kerabat Mangkunegaran
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Pura Mangkunegaran
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : 200 m2
 Luas Tanah (LT) : 11.176 m2
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Gajah Mada, T = PKU, U = Monumen Pers, S = Jl. Ronggo Warsito
 Pemanfaatan Sekarang : Sekolah Taman Kanak-kanak
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
13
Laporan Akhir

 Riwayat Pemugaran : Belum direnovasi


 Riwayat Kepemilikan : Mangkunegaran

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Gedung exs.RRI(SRV) pada jaman Mangkunegoro ke III –VII, Gedung dihuni Sebagai rumdin Patih
mangkunegaran Bpk. Sarwoko & anak cucunya hingga Bupati Wonogiri . Di tahun 1943 TK Taman Putera pindah ke Gedung
tersebut.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Mangkunegoro ke III –VII, Patih mangkunegaran Bpk. Sarwoko & anak cucunya hingga Bupati
Wonogiri

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan ruang dalam

 3. GEDUNG RRI 1. Struktur : Bangunan Modern 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka


2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik waktu dekat belum
SURAKARTA
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Fungsi : bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
Kantor Radio umum 3,5 SO
6. Pintu Kusen : Minimalis eksterior 6. Pintu Kusen : Baik
Republik Indonesia kolonial 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
Surakarta
9. Landscape : Townscape 9. Landscape : Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : GEDUNG Radio Republik Indonesia (RRI) SURAKARTA
 Nomor Registrasi/Inv :3
 Kategori Obyek : Bangunan Umum
 Alamat : Jln. Abdul Rahman Saleh No.51 Rt/Rw : 03/05 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : Milik Negara
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
14
Laporan Akhir

 Luas Bangunan (LB) :-


 Luas Tanah (LT) : 5000 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Gang Perkampungan,
 U = Jln. Abdulrahman Saleh, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Bangunan Umum
 Riwayat Pemugaran :
 Riwayat Kepemilikan : Hibah

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : RRI Dulunya bernama SRV(Soloche Radio Vereniging) yang dulunya menempati Monumen Pers
dengan tokoh R.Maladi. Media penyiaran awalnya bersifat budaya jawa.SRV kemudian berubah SRI ( Siaran radio Indonesia) Lahan
RRI merupakan tanah hibah seluas 5000m2 dulu senilai Rp. 15,000 dan atas jasa bantuan dari Mangkunegoro VII, dan pada tgl. 15
September 1935 gedung dibangun oleh putri Mangkunegoro VII ( BRAJ, Siti Koesoemawardani) sebagai arsitek pembangunan Ir.
FCL Van Olden )kegiatan siaran mengalami penekanan dari pihak penjajah Belanda ataupun Jepang.
 Sejarah Pembangunan : 15 September 1935
 Sejarah Kepemilikan : masa Mangkunegoro VII

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : sebagai radio kota solo
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

 4. nDALEM 1. Struktur : Bangunan Modern 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka


2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
HARJONEGARAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik dilakukan renovasi
(GO TIK SWAN) Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik maupun rehabilitasi
Rumah 3,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik
SO
6. Pintu Kusen : Minimalis eksterior 6. Pintu Kusen : Baik
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Townscape 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM HARJONEGARAN (GO TIK SWAN)
 Nomor Registrasi/Inv :4

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
15
Laporan Akhir

 Kategori Obyek : Rumah Tinggal


 Alamat : Jl. No. , RT/RW = 03/05
 : Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Milik Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah :B=, T=,
 U =, S =
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Go Tik Swan (umumnya dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro; lahir pada 11 Mei 1931) adalah
seorang budayawan dan sastrawan Indonesia yang menetap di Surakarta. Ia dilahirkan sebagai putra sulung keluarga Tionghoa di
kota Solo (Surakarta). Karena kedua orangtuanya sibuk dengan usaha mereka, Tik Swan diasuh oleh kakeknya dari pihak ibu, Tjan
Khay Sing, seorang pengusaha batik di Solo. Ia mempunyai empat tempat pembatikan: dua di Kratonan, satu di Ngapenan, dan satu
lagi di Kestalan, dengan karyawan sekitar 1.000 orang. Tik Swan dikirim bersekolah di Neutrale Europesche Lagere School bersama
warga kraton, anak-anak ningrat, anak-anak pemuka masyarakat, dan anak-anak pembesar Belanda. Ini disebabkan karena kedua
orangtuanya adalah keturunan pemuka masyarakat Tionghoa pada saat itu. Ayahnya adalah cucu dari Luitenant der Chinezen di
Boyolali sedangkan ibunya cucu Luitenant der Chinezen dari Surakarta. Tidak jauh dari rumah kakeknya, tinggallah Pangeran
Hamidjojo, putra Paku Buwana X, seorang indolog lulusan Universitas Leiden dan juga penari Jawa klasik. Di rumah sang pangeran
selalu diadakan latihan tari yang sejak awal sudah mempesona Tik Swan. Sementara itu Pangeran Prabuwinoto membangkitkan
minat Go Tik Swan pada karawitan Jawa. Hubungannya yang akrab dengan keluarga kraton Solo memungkinkan Tik Swan
Hardjono belajar langsung dari ibunda Susuhunan Paku Buwana XII yang memiliki pola-pola batik pusaka. Pola-pola batik langka
yang tadinya tidak dikenal umum maupun pola-pola tradisional lain digalinya dan dikembangkannya tanpa menghilangkan ciri dan
maknanya yang hakiki. Pola yang sudah dikembangkan itu diberinya warna-warna baru yang cerah, bukan hanya coklat, biru dan
putih kekuningan seperti yang lazim dijumpai pada batik Solo-Yogya. Lahirlah yang disebut "Batik Indonesia".
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
16
Laporan Akhir

 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-


 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
5. Rumah KH 1. Struktur : Rumah tinggal biasa 1. Struktur : Baik 1.Perbaikan/
2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik renovasi pada
SAMANHUDI
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pagar pembatas
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik bangunan
Bangunan
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik 2. penataan
Rumah 2,5 6. Pintu Kusen : Minimalis eksterior 6. Pintu Kusen : Cukup Baik SO vegetasi pohon
7. Pagar Depan : Batu Bata 7. Pagar Depan : Kurang Baik (public space) pada
Tradisional
8. Interior : Batu Bata 8. Interior : Cukup Baik area taman terbuka
9. Landscape : Vegetasi dan Taman 9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
terbuka merubah siteplan
aslinya
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : Rumah KH SAMANHUDI
 Nomor Registrasi/Inv :5
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Liris No.1 Pajang Rt/Rw : 01/04 Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan
 Status Kepemilikan : Hanya menempati bangunan
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : KH. SAMANHUDI
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : 200 m2
 Luas Tanah (LT) : 600 m2
 Batas-batas Tanah : B = SD.Laweyan 54, T = Jl. Liris,
U = SD. Laweyan 54, S = Jl. Liris
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Renovasi tidak distrukturnya
 Riwayat Kepemilikan : Hadiah Presiden RI. I

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Rumah merupakan hadiah Presiden RI Ir. Soekarno karena ikut perjuangan bangsa Indonesia.Beliau
merupakan pendiri Sariat dagang islam, Perkumpulan Kampung islam hingga mendirikan Koperasi dagang, Dengan memberikan
pinjaman modal dan sebagai kompensasinya apabila barang tidak laku dapat dijual ke Bpk. KH. Samanhudi, Beliau juga mendapat
hadiah dari Cokroaminoto karena turut dalam perjuangan bangsa Indonesia.

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
17
Laporan Akhir

 Sejarah Pembangunan : hadiah Presiden RI Ir. Soekarno


 Sejarah Kepemilikan : Bpk. KH. Samanhudi

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

6. Rumah R. MALADI 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1.Perbaikan/


2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Baik renovasi pada
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang beberapa bagian
Bangunan 4. Plafond : Eternit Baik tembok dinding
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik bangunan yang
Rumah 3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 5. Atap : Cukup Baik rusak
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu Bata 6. Pintu Kusen : Cukup Baik
8. Interior : Batu Bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : Rumah R. MALADI
 Nomor Registrasi/Inv :6
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Abdul Rahman Saleh No.2 Rt/Rw : 01/06 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : Hak Milik
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : R. Maladi
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) : 320 m2
 Batas-batas Tanah : B = Gudang Sembako(pok ING), T = Losmen Sri,
U = Tanah kosong milik pak Ranto, S = RRI (jl. Abdul Rahman Saleh)
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Renovasi pada garasi & Teras depan
 Riwayat Kepemilikan : Rumah Dinas

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
18
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dilahirkan di Matesih Solo 31`Aguts 1912,Wafat 30 April 2001 di jakarta. Dimakamkan di makam
pahlawan Kalibata. Beliau merupakan tokoh musik dan olah raga.Pernah masuk divisi X TNI AD terahir dengan pangkat Mayor. Thn
1950-1959 sebagai ketua umum PSSI, Thn 1962-1967 menjabat Menteri Olahraga. Sebelunya thn 1959-1960 menjabat Menteri
Penerangan. Beliau juga pengarang lagu seperti : Terompet berbunyi, Solo diwaktu malam, Dibawah sinar bulan purnama dll.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : R. Maladi

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi pada garasi & Teras depan

7. Makam R. SUPOMO 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik penataan vegetasi
Fungsi :
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Makam 4. Plafond : mebel kayu 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Ruang
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik taman terbuka
terbuka/tam 3,5 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik SO dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu Bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
an
8. Interior : Ukiran Bata unik 8. Interior : Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi dan Taman 9. Landscape : Kurang Baik
terbuka

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : Makam R. SUPOMO
 Nomor Registrasi/Inv :7
 Kategori Obyek : Makam
 Alamat : Jln. Sinuwun Ds.Yosoroto Rt/Rw : 03/08 Kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari
 Status Kepemilikan : Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
 Luas Tanah (LT) : 1950 m2

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
19
Laporan Akhir

 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Permukiman Penduduk,


U = Permukiman Penduduk, S = Jalan Kampung
 Pemanfaatan Sekarang : Makam
 Riwayat Pemugaran : Renovasi pada gentengnya
 Riwayat Kepemilikan :-
 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Lahir di Sukoharjo tgl 22Januari 1903 Wafat di jakarta Tgl 12 Sept 1958 dan dimakamkan disolo.
Beliau merupakan Pahlawan Nasional dikenal sebagai Arsitek UUD 1945 bersama Muhamad Yamin dan Ir. Soekarno. Pendidikan
yang dicapai ELS ( Europeesche Lagere School)di Boyolali (1917) MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo
(1920)menyelesaikan pendidikan kejuruan Hukum ( Bataviasche Rechtsschool (1920) Menjabat Menter Kehakiman Thn.1945 ,1949-
1950
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

8. nDALEM 1. Struktur : 1. Struktur :


2. Lantai : 2. Lantai :
MLOYOSUMAN
3. Dinding : 3. Dinding :
(?) bangunan 4. Plafond : 4. Plafond :
umum - 5. Atap : 5. Atap :
-
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
kolonial 7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM MLOYOSUMAN
 Nomor Registrasi/Inv :8
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
20
Laporan Akhir

 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-


 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang :-
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

9. nDALEM 1. Struktur : Baik 1.Perbaikan/


2. Lantai : Kurang Baik renovasi urgensi
PADMOSUSASTRA 1. Struktur : Rumah tinggal biasa
3. Dinding : Kurang yaitu pada bagian
2. Lantai : ubin bata disemen
N Baik atap dan rangka
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata
4. Plafond : Kurang atap, dan pagar
4. Plafond : Eternit
Rumah 1 Baik pembatas
5. Atap : Sirap jadi genting WT
5. Atap : Kurang
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati
Baik
7. Pagar Depan : Tidak ada
6. Pintu Kusen : Kurang Baik
8. Interior : Sekat antar ruang
7. Pagar Depan : Kurang Baik
9. Landscape : Vegetasi
8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM PADMOSUSASTRAN
 Nomor Registrasi/Inv :9
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
21
Laporan Akhir

 Alamat : Jln. Ronggo Warsito 153 Rt/Rw : 02/02 Kelurahan Timuran Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Rt. Mangoen Dipoero
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
 Luas Tanah (LT) : 1950 m2
 Batas-batas Tanah : B = Rumah Bpk. Padmo Susastro, T = Perumahan Bea Cukai,
U = TK. Taman Putra, S = Novotel/Ibis
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Belum pernah direnovasi
 Riwayat Kepemilikan : Beli

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Ki padmo pindah dari tahun + 1800 / masa penjajahan Belanda diIndonesia, asal rumah ini dibeli dari
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkunegoro (Adipati) dan ditempati hingga keturunan Ki Padmo dari rakyat kecil, dan pernah
pergi ke Belanda sebagai guru bahasa jawa pada tahun 1830. Menurut narasumber bahwa keturunan dari Ki Padmo Susastro rata-
rata keturunannnya menjadi orang berhasil / ternama.
Rumah itu menjadi saksi eksistensi dan laku kreatif pujangga Ki Padmasusastra (1841-1926) yang menjadi juru bicara perubahan
wacana kesusastraan Jawa pasca-Ranggawasita. Ki Padmasusastra pada masa muda berguru pada Ranggawarsita dalam olah
sastra. Modal dari proses belajar direalisasikan dengan ketekunan membuat teks-teks sastra dengan bentuk gancaran (prosa).
Bentuk ini merupakan gugatan terhadap dominasi pemakaian tembang atau puisi dalam kesusastraan (keraton) di Jawa. Gugatan
tampak eksplisit dengan pemakaian julukan Ki Padmasusastra sebagai tiyang mardika kang mersudi kasusastran Jawi (orang
merdeka yang mengurusi sastra Jawa tapi tidak masuk dalam patron keraton).
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : pujangga Ki Padmasusastra

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Belum pernah direnovasi

10. nDALEM Bangunan 3 1. Struktur : Rumah tinggal biasa 1. Struktur : Baik SO 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
KANJENGAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
22
Laporan Akhir

(Kauman Ps. Legi) 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik taman terbuka
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Tidak ada 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM KANJENGAN (Kauman Ps. Legi)
 Nomor Registrasi/Inv : 10
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Kauman Psr.Legi gg.II No.07 Rt/Rw : 03/01 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : HM
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : 8 Ahli waris (anak)
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) : 2630 m2
 Batas-batas Tanah : B = Kali Pepe, T = Permukiman Penduduk,
U = Permukiman Penduduk, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah tinggal & galeri Art Glass
 Riwayat Pemugaran : Renovasi atap sirap ganti Genteng
 Riwayat Kepemilikan : Beli

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : ndalem Kanjengan pernah ditinggali Eyang Samber Nyawa, Raden mas Alit (Ratu I) yang pindah dari
Kartasura pada tahun 1735 / 1765 dan ditempati oleh mertua ibu Hj. Siti pada saat beliau pergi ke Jakarta. Mitosnya, ndalem
Kanjengan tidak dapat ditinggali, pada saat ditinggali, asisten rumah tangga yang bertugas mengurus rumah tersebut banyak yang
meninggal dan pernah dijual ke masyarakat umum, termasuk walikota Solo dan pemilik PT. Sritek, namun tidak ada yang mau
membeli dikarenakan rumah tersebut dinilai memiliki kekuatan magic. Hingga saat ini ndalem Kanjengan dipergunakan sebagai
galeri Art Glass and Handycraft.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
23
Laporan Akhir

 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

11. The ACACIA 1. Struktur : 1. Struktur :


2. Lantai : 2. Lantai :
Fungsi :
bangunan 3. Dinding : 3. Dinding :
Sekolah TK 4. Plafond : 4. Plafond :
umum - 5. Atap : 5. Atap : - -
kolonial 6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : The ACACIA
 Nomor Registrasi/Inv : 11
 Kategori Obyek :-
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang :-
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
24
Laporan Akhir

12. nDALEM 1. Struktur : Rumah joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik 1. Rehabilitasi pada
COKROSUMAN
3. Dinding : Kayu, Batu Bata 3. Dinding : Baik penataan vegetasi
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : cukup Baik pohon (public
Rumah
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik space) pada area
3 SO
tinggal 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : cukup Baik taman terbuka
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Baik dengan tidak
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : cukup Baik merubah siteplan
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik aslinya

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM COKROSUMAN
 Nomor Registrasi/Inv : 12
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Bondan No. 8 Kusumodiningratan Rt/Rw : 00/06 Kelurahan Kemlayan Kecamatan
Serengan
 Status Kepemilikan : Aset TNI AU
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Tanah Milik Negara
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) : 8460 m2
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Dinas Sementara
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan : Beli :

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Pada Thn.1959 P.Cokro menjual tanah ke pihak TNI pada th. 1960 tanah resmi secara notariil
berpindah tangan ke TNI, Selanjutnya digunakan untuk rumah dinas sementara pelatih AU dan merupakan mess TNI AU. Yang
sekarang sudah dikosongkan karena kepentingan rencana lain.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : P.Cokro, TNI AU

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
25
Laporan Akhir

 Deskripsi Fisik : Rumah joglo


 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

13. EXS. CPM 1. Struktur : Rumah biasa 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik
BELANDA
3. Dinding : Kayu, Batu Bata 3. Dinding : cukup Baik
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : cukup Baik 1. Dalam jangka
Bangunan
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : cukup Baik waktu dekat belum
3,5 SO
umum 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : cukup Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : EXS. CPM BELANDA
 Nomor Registrasi/Inv : 13
 Kategori Obyek : Bangunan Umum
 Alamat : Jln. Panjaitan No.26 Rt/Rw : 02/03 Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan : Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Yayasan Perguruan Tinggi Tunas
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Toko Batik Laweyan,
U = Jln. Dr. Rajiman, S = Jln Gang kampung
 Pemanfaatan Sekarang : Hotel
 Riwayat Pemugaran : Renovasi menjadi Hotel th.1999
 Riwayat Kepemilikan : Beli

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Yayasan Perguruan Tinggi Tunas
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
26
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
14. nDALEM 1. Struktur : Rumah biasa 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
SINDUSENAN
Bangunan 3. Dinding : Kayu, Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Rumah 3 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM SINDUSENAN
 Nomor Registrasi/Inv : 14
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Sidikoro 1 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Pusdiktop
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) : 1 Ha
 Batas-batas Tanah : B = Jln.Sidikoro, T = Permukiman penduduk,
U = Permukiman penduduk, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Lembaga pendidikan TNI AD
 Riwayat Pemugaran : Renovasi Atap & lantai Ubin jadi Keramik
 Riwayat Kepemilikan : Beli

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Fungsi Lama sebagai Tempat tinggal Pangeran Sindusenan (cucu Paku Buwono IX), Fungsi Baru
sebagai Pusdik Topografi TNI Angkatan Darat
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Pangeran Sindusenan (cucu Paku Buwono IX), Pusdiktop
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
27
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi Atap & lantai Ubin jadi Keramik
15. nDALEM 1. Struktur : Baik 1. Perbaikan pada
1. Struktur : Joglo 2. Lantai : Cukup Baik beberapa bagian
PRAJAPANGARSAN 2. Lantai : Keramik 3. Dinding : Kurang tembok dinding
3. Dinding : Batu Bata Baik bangunan
Bangunan 4. Plafond : mebel kayu 4. Plafond : Baik 2. Rehabilitasi pada
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik penataan vegetasi
Rumah 2,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik pohon (public
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik space) pada area
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik taman terbuka
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
merubah siteplan
aslinya
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM PRAJAPANGARSAN (Projo Pangarso)
 Nomor Registrasi/Inv : 15
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Sidikoro Rt/Rw : 03/12 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB (Keraton)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Milik Kraton Kasunanan
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) : 2000 m2
 Batas-batas Tanah : B = Jln. Sidikoro, T = Permukiman Penduduk,
U = Topografi, S = Jln. Tamtaman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Renovasi lantai diganti lantai Marmer
 Riwayat Kepemilikan : Waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dahulunya dimiliki oleh Patih Pakubuwono X, kemudian digadaikan kepada Projo Pangarso yang
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
28
Laporan Akhir

dahulunya tinggal di Boyolali. Agama Hindu masuk pertama kali di Solo dari rumah Projo Pangarso tersebut.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Patih Pakubuwono X, Projo Pangarso

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi lantai diganti lantai Marmer

16. nDALEM 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Renovasi/


2. Lantai : ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik Perbaikan pada
SURYAKUSUMAN
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pagar pembatas
4. Plafond : mebel kayu, tanpa Eternit 4. Plafond : Baik depan bangunan
Rumah 3 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Kurang Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM SURYAKUSUMAN
 Nomor Registrasi/Inv : 16
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln. Tamtaman No.04 Rt/Rw : 03/10 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB (Keraton)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Milik Kraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Permukiman Penduduk,
U = Permukiman Penduduk, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Kosong sepeninggal Gusti Suryo wafat
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan : Waris

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
29
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dahulunya ditinggali oleh Gusti Suryo Kusumo yang merupakan salah satu tokoh spiritual di
lingkungan Keraton solo. Ndalem Suryokusuman merupakan pemberian dari keraton Solo dan pernah ditinggali oleh Mangku
Kusumo yang merupakan putra dari selir PB X.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Gusti Suryo Kusumo, Mangku Kusumo

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

17. nDALEM 1. Struktur : Baik 1. Perbaikan pada


1. Struktur : Joglo 2. Lantai : Baik beberapa bagian
SURYANINGRATAN 2. Lantai : Keramik 3. Dinding : Kurang tembok dinding
3. Dinding : Batu Bata Baik bangunan
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik 2. Rehabilitasi pada
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik penataan vegetasi
Rumah 3 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik pohon (public
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik space) pada area
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik taman terbuka
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
merubah siteplan
aslinya
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM SURYANINGRATAN
 Nomor Registrasi/Inv : 17
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Tamtaman IV No. 164 No. 164, RT/RW = 10/01 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar
Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB (Keraton)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Milik Kraton Kasunanan
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 1500 m2
 Luas Tanah (LT) : + 3700 m2

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
30
Laporan Akhir

 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Tembok Beteng,


U = nDalem Suryosuman, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : genting (bagian selatan), sirap (bagian utara menjadi genting)
 Riwayat Kepemilikan : Beli (dari Pujangga Yosodipuro)

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Rumah Suryaningratan dahulu dibeli dari Pujangga Yosodipuro, dimiliki oleh menantu dari PB 10 putra
dari PB 9 Suryaningratan, ditempati putra wayah dengan bangunan yang sama. Sekarang ditempati pada bagian sebelah selatan
oleh KRMH. Saptono, dan sisi sebelah utara oleh Sinto, Bambang, dan Sabarto
 Sejarah Pembangunan : dibangun pada tahun 1750 dan tahun 1874 – 1993 mulai tahap rehabilitasi
 Sejarah Kepemilikan : Rumah Suryaningratan dibeli dari Pujangga Yosodipuro dan sekarang ditempati secara turun temurun
oleh keluarga Suryaningratan

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : termasuk bangunan Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai bangunan seni tari karawitan keroncong
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada (masih original)

18. nDALEM 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Renovasi/


2. Lantai : ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik Perbaikan pada
NATANEGARAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang beberapa bagian
Bangunan 4. Plafond : Eternit Baik tembok dinding
Rumah 1,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Baik bangunan, pintu
WT
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 5. Atap : Cukup Baik kusen
Tradisional 7. Pagar Depan : Tidak ada 6. Pintu Kusen : Kurang Baik 2. penyediaan
8. Interior : Kayu jati unik 7. Pagar Depan : Kurang Baik pagar pembatas
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Baik bangunan
9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM NATANEGARAN
 Nomor Registrasi/Inv : 18
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jln.Tamtaman No.05 (Pakuningratan) Rt/Rw : 02/10 Kelurahan Bumi Kecamatan Psr.Kliwon
 Status Kepemilikan : Hak Pakai

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
31
Laporan Akhir

 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Milik Kraton kasunanan


 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 500 m2
 Luas Tanah (LT) : + 1000 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Permukiman Penduduk,
U = Jln. Tamtaman 05, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Belum pernah
 Riwayat Kepemilikan : Waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Notonegoro lahir pada tahun 1975. Pernah menjadi salah satu dosen di UGM Jogjakarta, dan
merupakan menantu dari raja ke 10 dan juga pernah menjadi guru besar di UGM. Beliau merupakan Tokoh atau guru besar dari
Universitas Gajah Mada ( UGM ) dari thn. 1975 mengawali dari Dosen hingga menjadi Guru Besar UGM . Beliau merupakan Putra
dari Pakubuwono X.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Notonegoro

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

19. nDALEM Bangunan 1,5 1. Struktur : Rumah Tinggal biasa 1. Struktur : Baik WT 1. Perbaikan pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik beberapa bagian
SURYAPURAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang tembok dinding
Tradisional 4. Plafond : Eternit Baik bangunan
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik 2. Rehabilitasi pada
6. Pintu Kusen : Kayu jati 5. Atap : Cukup Baik penataan vegetasi
7. Pagar Depan : Tidak ada 6. Pintu Kusen : Cukup Baik pohon (public
8. Interior : Kayu jati 7. Pagar Depan : Kurang Baik space) pada area
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Cukup Baik taman terbuka
9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
merubah siteplan
aslinya

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
32
Laporan Akhir

3. penyediaan
pagar pembatas
bangunan

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM SURYAPURAN
 Nomor Registrasi/Inv : 19
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Sidikoro RT/RW = 02 / 07 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : penambahan ruang pada bagian luar bangunan berupa masjid
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : sekarang dihuni anak dari PB X
 Sejarah Pembangunan : dibangun pada masa pemerintahan PB X
 Sejarah Kepemilikan : turun temurun ke anak PB X

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat permukiman disekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan bangunan masjid

20. nDALEM Bangunan 3 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Renovasi/


2. Lantai : ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik Perbaikan pada
PRABUDININGRAT Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang beberapa bagian
AN Tradisional 4. Plafond : Eternit Baik tembok dinding
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik bangunan
6. Pintu Kusen : Kayu 5. Atap : Cukup Baik
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
33
Laporan Akhir

6. Pintu Kusen : Baik


7. Pagar Depan : Batu bata
7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik
8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi
9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM PRABUDININGRATAN
 Nomor Registrasi/Inv : 20
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Sontosuman RT/RW = 03 / 03 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Hak Pakai
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = jl. Sontosuman, U = Permukiman Penduduk, S=
Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : penambahan ruangan dan penggantian genting
 Riwayat Kepemilikan : waris

A. DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Prabudiningratan meninggal pada tahun 1964 dan istrinya meninggal pada tahun 1995.
Prabudiningratan merupakan anak dari PB 9 (selir dan istrinya) dan Prabudiningratan mempunyai 6 anak. Prabudiningratan pernah
mempunyai pabrik baja yang produknya : sendok, garpu, pedang, dll.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : PB 9, Prabuwijayan, kemudian Prabudiningratan

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : termasuk bangunan Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

21. nDALEM Bangunan 3 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : cukup Baik SO 1. dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat ini
SURYANEGARAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : cukup Baik tidak diperlukan
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
34
Laporan Akhir

4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik


5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik
6. Pintu Kusen : Kayu 6. Pintu Kusen : cukup Baik
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Baik renovasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM SURYANEGARAN (JOYONINGRATAN)
 Nomor Registrasi/Inv : 21
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Mangkubumen RT/RW = 03/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Pribadi
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
(JOYONINGRATAN)  Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Jl. Mangkubumen, U = ndalem Mangkubumen, S=
Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : tidak ada
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Bpk. Puspa Sumarto, Merupakan saudagar kaya batik laweyan (Th. 1969-1971) Beliau meninggal
th.1969 disusul Istri th. 1989 Kemudian usaha diteruskan oleh pewarisnya karena sulitnya perkembangan usaha batik sehingga
dijual berpindah ke orang lain.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
35
Laporan Akhir

22. nDALEM 1. Struktur : Baik 1. Renovasi/


1. Struktur : Joglo
2. Lantai : Baik Perbaikan pada
MANKOEBOEMEN 2. Lantai : Keramik
3. Dinding : Kurang beberapa bagian
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata
Baik tembok dinding
4. Plafond : Eternit
Rumah 2,5 4. Plafond : Cukup Baik bangunan
5. Atap : Genting, rangka atap kayu SO
5. Atap : Cukup Baik 2. perbaikan
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu
6. Pintu Kusen : Cukup Baik tembok dinding
7. Pagar Depan : Batu bata
7. Pagar Depan : Kurang Baik pagar pembatas
8. Interior : Kayu jati unik
8. Interior : Baik bangunan
9. Landscape : Vegetasi
9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM MANKOEBOEMEN
 Nomor Registrasi/Inv : 22
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Mangkubumen No. 14 RT/RW = 03 / 03 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : KGPAH Mangkoeboemi
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 2400 m2
 Luas Tanah (LT) : + 4800 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Jl. Mangkubumen, U = Permukiman Penduduk, S=
ndalem Joyodiningratan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : sejak PB VII kemudian dibangun oleh PB X (Kusumoyudho)
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : merupakan dari putra PB XI yaitu KGPAH Mangkoeboemi yang merupakan anak sulung (anak laki-laki
raja itu diberikan rumah). KGPAH Mangkoeboemi meninggal pada tahun 1955 diusianya yang ke 55 tahun. Ibunya bernama GKR
Kencono, Mangkoeboemi merupakan tentara pelajar, dikarenakan ketahuan membawa pistol diKota Salatiga maka dipenjarakan
oleh tentara Belanda selama 3 bulan
 Sejarah Pembangunan : dibangun pada masa PB VII kemudian direnovasi pada masa PB X
 Sejarah Kepemilikan : KGPH Kusumoyudho (putra PB VII), KGP Burbonegoro (putra PB IX), Widaningrat (Kepala Keuangan
PB X), KGPAH Mangkoeboemi (putra ke enam PB XI) terakhir
 DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
36
Laporan Akhir

 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada, perbaikan dilakukan hanya pada beberapa
bagian yang bocor (genting)
23. nDALEM 1. Struktur : 1. Struktur :
2. Lantai : 2. Lantai :
MANGKOEYUDAN
3. Dinding : 3. Dinding :
Bangunan 4. Plafond : 4. Plafond :
Rumah - 5. Atap : 5. Atap :
- -
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
Tradisional 7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM MANGKOEYUDAN
 Nomor Registrasi/Inv : 23
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Mangkubumen RT/RW = 04 / 01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Keraton Surakarta (Hak Pakai)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 500 m2
 Luas Tanah (LT) : + 800 m2
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Mangkubumen, T = jl. Mangkuyudan, U = Permukiman Penduduk, S = jl.
Mangkuyudan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : atap genting (Sirap jadi genting)
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Mangkuyudan adalah cucu dari PB 9, yang istrinya merupakan putra dari PB 10. Dahulu pernah
menjadi Bupati Kartipuro, Bupati Kadipaten, dan Bupati Keparak. Setelah pensiun beliau menjadi arsitek dan hasil karyanya yaitu
membuat kampus UGM Jogjakarta
 Sejarah Pembangunan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
37
Laporan Akhir

 Sejarah Kepemilikan : Mangkuyudan, Wiryodiningrat, Dr. Gatot umam mahdi

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

24. MAKAM KIAI SOLO 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik penataan vegetasi
Fungsi :
Ruang 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Makam 4. Plafond : Mebel kayu 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
terbuka/tam 2,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
an 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Kurang Baik merubah siteplan
8. Interior : Ukir batu kali 8. Interior : Cukup Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : MAKAM KIAI SOLO
 Nomor Registrasi/Inv : 24
 Kategori Obyek : Makam
 Alamat : Jl. MloyoKusuman RT/RW = 01 / 01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = ndalem MloyoKusuman, T = Permukiman, U = Permukiman, S=
Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Makam
 Riwayat Pemugaran : bangunan baru, 1984 sama, (pintu, lantai, tembok)
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : pada tahun 1745 pindah, keraton mengutus patih untuk meminta ijin di solo dan yang punya yaitu ki
solo
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
38
Laporan Akhir

 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

25. MAKAM KIAI 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
BATANG (RADEN
Ruang 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
PABELAN) 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik maupun rehabilitasi
terbuka/tam 3,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO
Fungsi :
an 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik
Makam 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : MAKAM KIAI BATANG (RADEN PABELAN)
 Nomor Registrasi/Inv : 25
 Kategori Obyek : Makam
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Makam
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
39
Laporan Akhir

 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

26. RUMAH 1. Struktur : Rumah Tinggal 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
BONOKAMSI
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Rumah 3,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH BONOKAMSI
 Nomor Registrasi/Inv : 26
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Tamtaman 3 RT/RW = 02 / 11 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Tamtaman 3, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dahulu beliau adalah seorang juru music (ahli music keraton Surakarta)
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
40
Laporan Akhir

 Sejarah Pembangunan : Pada masa PB X


 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : rumah khas Eropa
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

27. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik penataan vegetasi
SOETAMANDALAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang pohon (public
4. Plafond : Eternit Baik space) pada area
Bangunan 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik taman terbuka
Rumah 1,5 6. Pintu Kusen : Kayu jati 5. Atap : Cukup Baik dengan tidak
WT
7. Pagar Depan : Batu bata 6. Pintu Kusen : Baik merubah siteplan
Tradisional 8. Interior : Kayu jati unik 7. Pagar Depan : Kurang Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Baik 2. perbaikan pada
9. Landscape : Kurang Baik dinding tembok
pagar depan
bangunan
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH SOETAMANDALAN
 Nomor Registrasi/Inv : 27
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Pakuneratan RT/RW = 01 / 09 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 800 m2
 Luas Tanah (LT) : + 800 m2
 Batas-batas Tanah : B = ndalem Suryopuro, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : penambahan berupa lantai menjadi keramik
 Riwayat Kepemilikan : waris

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
41
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : pernah dipakai untuk batik kayu, pangsa pasar dieropa (batik pring). Usaha tersebut milik Ahmad
Dahlan
 Sejarah Pembangunan : Karto Admojo, Sutomandolo, Brodiningrat
 Sejarah Kepemilikan : milik Keraton Surakarta

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : bangunan Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan berupa lantai keramik

28. RUMAH JURU 1. Struktur : Rumah Tinggal 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
MARTANEN
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Rumah 2,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH JURU MARTANEN
 Nomor Registrasi/Inv : 28
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Tamtaman 4 RT/RW = 02 / 10 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Jl. Tamtaman 4, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : Lantai keramik
 Riwayat Kepemilikan : waris

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
42
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : Kanjeng juru Mertanen bertugas mengurusi hasil pertanian, kemudian bangunan tersebut digadaikan
ke bondo lumekso, dan setelah dilunasi, bangunan tersebut dikontrakkan per petak. Hingga saat ini, kontrakkan per petak ada surat
pikukuh/ hak pakai
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : juru mertani, bondo lumekso, kemudian diserahkan ke keraton Surakarta

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : bangunan Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : dibuat petak-petak per lahan dan dikontrakkan

29. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka


2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
LAKSMINTAN
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik dilakukan renovasi
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Rumah 3,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi dan taman terbuka 9. Landscape : Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH LAKSMINTAN
 Nomor Registrasi/Inv : 29
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Tamtaman No. 139 RT/RW = 02 / 10 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : pikukuh / hak pakai
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 849 m2
 Luas Tanah (LT) : + 849 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan : waris
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
43
Laporan Akhir

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : sejarah rumah laksimintan atau disebut eyang lak. Beliau sebagai guru penari keraton Surakarta, dan
salah satu muridnya adalah guruh soekarno putra dan sari ayu martatilar. Bangunan tersebut merupakan pembelian dari penduduk,
eyang termasuk selir dari PB X yang paling disayangi dan ditakuti, setelah PB X wafat eyang lak menikah dengan bupati wonogiri
dan pada tahun 1980 eyang lak tinggal di Jakarta dengan guruh soekarno putra, sehingga rumah sekarang ditempati oleh
keponakan-keponakan yang merupakan tanah pikukuh aryogasah seno hingga masa sekarang
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB 10
 Sejarah Kepemilikan : Lakmintan, keponakan-keponakan Lakmintan

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

30. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik penataan vegetasi
TIRTADININGRATA
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
N 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Rumah 2,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH TIRTADININGRATAN
 Nomor Registrasi/Inv : 30
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Carangan RT/RW = 03 / 09 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : hak pakai
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 500 m2
 Luas Tanah (LT) : + 550 m2
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Carangan Tengah, T = Permukiman, U = Jl. Pakuningratan, S = Permukiman
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
44
Laporan Akhir

 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal


 Riwayat Pemugaran : pada tahun 1960, penambahan tembok bangunan dan lantai dipendopo
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dalem sinuwun secara turun temurun merupakan penyanyi keraton, pernah diangkat menjadi opsir,
dan karena jasa beliau maka diberikan pekarangan dan rumah dinas. Kemudian pak Tirto dipercaya dalam membuat sesaji untuk
keraton Surakarta dan beliau juga dijadikan sebagai keuangan keraton Surakarta
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : PB 5, R. Panji Darmo Suoro, R. Ngabdi Wiryo supono, R. Ngabdi Tirto Pranoto, R.T, Tirtodiningrat,
keturunan Tirtodiningrat

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Joglo Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

31. RUMAH EXS. 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1.Renovasi/


2. Lantai : Ubin bata diplester 2. Lantai : Kurang Baik perbaikan pada
LUMBUNG
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang atap dan rangka
Fungsi : bangunan 4. Plafond : Tidak ada Baik atap, lantai, dinding
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik tembok, pintu
Gudang umum 1
6. Pintu Kusen : Kayu biasa 5. Atap : Cukup Baik WT kusen, pagar
kolonial 7. Pagar Depan : Batu bata 6. Pintu Kusen : Kurang Baik tembok pembatas
8. Interior : Tidak ada 7. Pagar Depan : Kurang Baik depan bangunan,
9. Landscape : Tidak ada 8. Interior : Kurang tata letak interior,
Baik dan vegetasi
9. Landscape : Kurang Baik tanaman
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH EXS. LUMBUNG (Lumbung Wetan)
 Nomor Registrasi/Inv : 31
 Kategori Obyek : Bangunan Umum
 Alamat : Jl. Lumbung Wetan RT/RW = 01/ 07 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HM Keraton Surakarta
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
45
Laporan Akhir

 SK Cagar Budaya : Belum


 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Lumbung Wetan, T = SD Carangan, U = SD Carangan, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Kosong
 Riwayat Pemugaran : belum ada
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : sebagai tempat penyimpanan bahan baku makanan untuk Keraton Surakarta. Sejarah eks. Lumbung /
lumbung wetan yang artinya lumbung / loji, wetan artinya wetan, loji wetan dahulu dikenal sebagai tempat yang dirancang untuk
gudang beras / bahan makanan untuk keperluan Keraton Surakarta. Perubahan bangunan gudang ini kurang jelas dikarenakan
sekarang dipergunakan sebagai sarang burung wallet
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada

32. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
SEKULANGGEN
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Rumah 2 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu biasa 6. Pintu Kusen : Kurang Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu biasa 8. Interior : Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH SEKULANGGEN
 Nomor Registrasi/Inv : 32
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan 7 RT/RW = 02/06 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
46
Laporan Akhir

 Status Kepemilikan : hak pakai


 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Jl. Wirengan 7, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : pemugaran lantai cor beton dan plafon baru
 Riwayat Kepemilikan : hak pakai

 DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sebagai rumah dinas skul langgen, yang dipergunakan untuk tempat saji-saji bagi keraton.
Keberadaan skul langgen lebih dahulu daripada keraton (+ raja ketiga) yang pindah dari kartasura ke Surakarta sebagai makam
prajurit dan tempat memasak untuk kebutuhan keraton Surakarta.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : milik keraton diberikan kepada skul langgen sebagai rumah dinas (hak pakai)
 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : joglo
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : dinding sekarang tembok bata, pemugaran lantai cor
beton dan plafon baru

33. RUMAH 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada


1. Struktur : Joglo
2. Lantai : Baik penataan vegetasi
KOTAWARINGIN 2. Lantai : Ubin Bata diplester
3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata
4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
4. Plafond : Eternit
Rumah 2,5 5. Atap : Kurang taman terbuka
5. Atap : Genting, rangka atap kayu SO
Baik dengan tidak
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati
6. Pintu Kusen : Baik merubah siteplan
7. Pagar Depan : Batu bata
7. Pagar Depan : Cukup Baik aslinya
8. Interior : Kayu jati unik
8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi
9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH KOTAWARINGIN
 Nomor Registrasi/Inv : 33
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
47
Laporan Akhir

 Kategori Obyek : Rumah Tinggal


 Alamat : Jl. Wirengan No. 38 RT/RW = 02/06 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Magersari (turun temurun)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 700 m2
 Luas Tanah (LT) : + 1000 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = gang Wirengan, U = jl. Baluwarti, S = Permukiman Penduduk
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : pada tahun 1970 dilakukan penambahan kamar, dan 2 tiang penyangga depan rumah yang
terbuat dari kayu diganti beton
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : pangeran prabu alamsyah mempunyai permaisuri ratu kumolosari yang merupakan putri dari KGPH
Purboningratan. Pada tahun 1945 sultan katawaringin pergi ke Surakarta dan tahun 1975 terakhir menjabat sebagai wakil bupati
katawaringin
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB IX (tahun 1900)
 Sejarah Kepemilikan : pada masa PB IX, KGPH Purboningratan, sultan katawaringin, Sukma Alamsah

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : pendopo Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : pada tahun 1970 dilakukan penambahan kamar, dan
2 tiang penyangga depan rumah yang terbuat dari kayu diganti beton

34. RUMAH Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
COKROWINATAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Tradisional 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi dan taman terbuka 9. Landscape : Cukup Baik
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
48
Laporan Akhir

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH COKROWINATAN
 Nomor Registrasi/Inv : 34
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan no. 64 RT/RW = 02/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 200 m2
 Luas Tanah (LT) : + 400 m2
 Batas-batas Tanah : B = gang Wirengan, T = Permukiman, U = Permukiman, S = gang Wirengan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : pada tahun 1975 pemugaran pada pintu kaca dan lantai
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dahulu dimiliki oleh Raden Ngabei Projopuspito (pakde dari istrinya Cokrowinoto) kemudian dijual dan
dibeli oleh Bandoro raden mas Cokrowinoto. Dahulu Cokrowinoto adalah mayor pada masa PB X
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB 7, bahan-bahan kayunya berasal dari bekas bangsal keraton Surakarta
 Sejarah Kepemilikan : Raden Mas Ngabei Brojopuspito, Bandoro Raden mas Cokrowinoto (putra dari R.M.H Cokrowinoto) .
R.M.H Cokrowinoto membeli rumah tersebut dari R.M.Ng. Brojo Puspito

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya,
dan sebagai Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada

35. RUMAH WIRENGAN Bangunan 1,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : KurangBaik perbaikan yaitu
Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : KurangBaik pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada 4. Plafond : KurangBaik bagian lantai,
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : KurangBaik tembok dinding,
6. Pintu Kusen : Kayu biasa 6. Pintu Kusen : Baik atap, plafond,
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : KurangBaik pagar depan, dan
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
49
Laporan Akhir

8. Interior : Kayu biasa 8. Interior : Baik


vegetasi
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : KurangBaik
pepohonan
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH WIRENGAN / Kusumodilagan
 Nomor Registrasi/Inv : 35
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Joyosuran RT/RW = 01/11Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HM
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Bp. Indrawan Sastronagoro
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal (kosong)
 Riwayat Pemugaran : tidak ada
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : usia bangunan berumur 100 tahun lebih, rumah tersebut dibangun ketika tanggul pengaman banjir
sebelah selatan kota Solo belum ada, maka pondasi rumah tersebut dibuat tinggi. Dan diwariskan secara turun temurun kepada ahli
warisnya secara keturunan.
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan : Pada tahun 1979, rumah beserta tanah pekarangan tersebut secara resmi menjadi hak milik R.T.
Sastronagoro alias Soenardi.

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada

36. RUMAH Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
KOESOEMO Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Tradisional 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
50
Laporan Akhir

5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik


6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH KOESOEMO KESAWAN
 Nomor Registrasi/Inv : 36
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan 02 no. 93 RT/RW = 02/04 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Kusumo Koesowo
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 450 m2
 Luas Tanah (LT) : + 900 m2
KESAWAN  Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Jl. Wirengan, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : tidak ada
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : sebagai empu dari keraton PB X, Kusumo Koesowo (gelar raden tumenggung) rumah tersebut
digunakan sebagai rumah dinas, juga berfungsi sebagai tempat latihan menari. Kusumo Koesowo pernah mendapatkan anugerah
seni pada tanggal 7 mei 1976 sebagai koreografer prambanan yaitu koreografer utama sendra tari ramaya prambanan (pengubah
dan penyusun bahan pelajaran)
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
 Sejarah Kepemilikan : pada masa PB X diberikan kepada Kusumo Koesowo dan sekarang diwariskan secara turun temurun
 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : joglo
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan garasi dan ruang kamar
37. RUMAH Bangunan 1 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Kurang Baik perbaikan yaitu
SONTOSAYANAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada Baik bagian lantai,
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
51
Laporan Akhir

4. Plafond : Kurang tembok dinding,


5. Atap : Genting, rangka atap kayu Baik plafond, pintu
6. Pintu Kusen : Kayu biasa 5. Atap : Cukup Baik kusen, tata letak
7. Pagar Depan : Batu bata 6. Pintu Kusen : Kurang Baik interior, dan
8. Interior : Kayu biasa 7. Pagar Depan : Cukup Baik vegetasi
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Kurang pepohonan
Baik
9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH SONTOSAYANAN (Susuno Projo Sasono)
 Nomor Registrasi/Inv : 37
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan No. 3 RT/RW = 01/04 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : hanggaduh turun temurun
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 600 m2
 Luas Tanah (LT) : + 1300 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = gang Wirengan, U = Jl. Wirengan, S = gang Wirengan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : pada tahun 1955 dipugar menjadi tembok bata
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
 Sejarah Kepemilikan : admowimono (arsitek keraton), joyodipuro, R.A.Mendyo Pratoto, R. Ngabei Suyono, Projo Sayono

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

38. WONGSO Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik waktu dekat belum
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
52
Laporan Akhir

3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi


4. Plafond : Tidak ada 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
Tradisional
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi dan taman terbuka 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : WONGSO SUDIRDJAN (R.Ng. Projo Sudirjo)
 Nomor Registrasi/Inv : 38
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan no. 41 RT/RW = 01/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 126 m2
SUDIRDJAN  Luas Tanah (LT) : + 960 m2
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Wirengan, T = Permukiman, U = Jl. Wirengan, S = Jl. Wirengan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : pada tahun 1980 dipugar menjadi lantai tegel
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : KRT.Joyodipuran dahulu menjabat sebagai kepala DPU sewaktu jaman PB X dan kakek buyut dari Bp.
Sisyadi merupakan arsitek keraton dengan kondisi rumah masih asli dengan peninggalan dari objek benda sebelumnya
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
 Sejarah Kepemilikan : Admowimono, eyang Joyodipuro, budhe Setyo Rukmi, Bp. Sisyadi

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : joglo
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada (masih asli)

39. RUMAH Bangunan - 1. Struktur : 1. Struktur : - -


2. Lantai : 2. Lantai :
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
53
Laporan Akhir

3. Dinding : 3. Dinding :
4. Plafond : 4. Plafond :
Rumah 5. Atap : 5. Atap :
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
Tradisional
7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH ATMOESASANAN
 Nomor Registrasi/Inv : 39
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
ATMOESASANAN  SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-
 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
40. ATMO SUPARMAN Bangunan 1 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Cukup Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik perbaikan yaitu
Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada Baik bagian tembok
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Kurang dinding, plafond,
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
54
Laporan Akhir

Baik tata letak interior,


6. Pintu Kusen : Kayu biasa 5. Atap : Cukup Baik dan vegetasi
7. Pagar Depan : Tidak ada 6. Pintu Kusen : Cukup Baik pepohonan dalam
8. Interior : Kayu biasa 7. Pagar Depan : Cukup Baik area taman terbuka
9. Landscape : Vegetasi pohon 8. Interior : Kurang
Baik
9. Landscape : Kurang Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : ATMO SUPARMAN
 Nomor Registrasi/Inv : 40
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan No. 05 RT/RW = 03/04 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Pikukuh (HGB)
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 48 m2
 Luas Tanah (LT) : + 436 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = gang Wirengan, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : tidak ada
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : admo suparman dahulu sebagai prajurit keraton, beliau juga membuat kerajinan topeng, alat tulis
jaman dahulu, kecap untuk keraton. Orang tua admo suparman juga pernah menjadi tumenggung keraton
 Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
 Sejarah Kepemilikan : admo wijoyo 7, admo suparman, ibu srimuningsih, ibu yuli sulistianingsih

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : Limasan
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : halaman rumah sebagai sarana olahraga masyarakat sekitar
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada

41. RUMAH Bangunan 3 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik waktu dekat belum
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
55
Laporan Akhir

3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi


4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik maupun rehabilitasi
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik
Tradisional
7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH PRAJAPUSPITAN
 Nomor Registrasi/Inv : 41
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Wirengan RT/RW = 01/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
PRAJAPUSPITAN  Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = gang Wirengan
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : bagian lantai, bentuk bangunan/fasad, atap, dll
 Riwayat Kepemilikan : waris

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

42. RUMAH Bangunan 2,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
PRABUWINOTO 1 Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
56
Laporan Akhir

4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik


5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Cukup Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH PRABUWINOTO 1
 Nomor Registrasi/Inv : 42
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Sasano Mulyo (Langensari) RT/RW = 02/01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : HGB
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = dalem ratu, U = Jl. Sasano Mulyo, S = kampong
Langensari
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal (kosong)
 Riwayat Pemugaran : tidak ada
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : prabu winoto adalah salah satu abdi yang memprakarsai pindahnya keraton dari kartasura ke
Surakarta. Beliau merupakan putra dari PB X dan juga sebagai dalang keraton kasunanan yang konon sejarahnya prabu winoto
pernah dipanggil oleh nyi roro kidul untuk mendalang dilaut selatan
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
57
Laporan Akhir

1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Cukup Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Rumah 3 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik waktu dekat belum
SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Cukup Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM HADIWIDJAYAN (EXS. SARASWATI)
 Nomor Registrasi/Inv : 43
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
nDALEM
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
43. HADIWIDJAYAN  SK Cagar Budaya :-
(EXS. SARASWATI)  Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
58
Laporan Akhir

44. nDALEM 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
DARYONEGARAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik
(Rmh. CARIKAN) Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Kurang 1. Dalam jangka
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu Baik waktu dekat belum
2,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 5. Atap : Baik dilakukan renovasi
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 6. Pintu Kusen : Cukup Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 7. Pagar Depan : Baik
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Baik
9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM DARYONEGARAN (Rmh. CARIKAN)
 Nomor Registrasi/Inv : 44
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Yos Sudarso no. 176 RT/RW = 06/09 Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan
 Status Kepemilikan : HM
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : KRAR Harjo Suwarno dan ibu Supiyah Angriyani
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 2200 m2
 Luas Tanah (LT) : + 2200 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan : hibah

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : bangunan joglo dahulu dikota semarang dipindah kesurakarta dan dahulu dibeli oleh pemborong. Pada
tahun 1969 berdiri rumah gun/ Harjonegaran. Harjonegaran adalah seorang penari istana merdeka jaman Ir. Soekarno. Beliau
berprofesi sebagai seniman, pengrajin batik, ahli keris, ahli sastra jawa, dan beliau adalah seorang guru besar ISI. Beliau pernah
menyandang predikat sebagai bintang kebudayaan pertama kali.
 Sejarah Pembangunan : pada tahun 1960
 Sejarah Kepemilikan : Bp. Gudyam IX, Bp. Gudikwan dihibahkan ke KRAR Harjo Suwarno dan ibu Supiyah Angriyani

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik : berbentuk loji dan rumah joglo
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
59
Laporan Akhir

 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan ruang/tempat bagi karyawan batik

45. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
PADMONEGARAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : kurang Baik 1. perbaikan pada
3 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik atap bangunan
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH PADMONEGARAN
 Nomor Registrasi/Inv : 45
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
60
Laporan Akhir

 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-


 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

46. nDALEM REKSO 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
HADIPR0J0 (Exs.
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : KurangBaik
Kantor KEPRABON) Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : KurangBaik
1. perbaikan pada
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : cukup baik
2 SO dinding dan plafond
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
Tradisional bangunan
7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : cukup baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : cukup baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : nDALEM REKSO HADIPR0J0 (Exs. Kantor KEPRABON)
 Nomor Registrasi/Inv : 46
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
61
Laporan Akhir

 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-


 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

47. MASJID TEGALSARI 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
(Takmirul Islam)
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Peribadata 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik waktu dekat belum
3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
n 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : MASJID TEGALSARI (Takmirul Islam)
 Nomor Registrasi/Inv : 47
 Kategori Obyek : Tempat Ibadah
 Alamat : Jl. Dr. Wahidin No. 36 RT/RW = 01/02 Kelurahan Bumi Kecamatan Laweyan
 Status Kepemilikan : tanah wakaf
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : yayasan ta”mirul masjid tegalasri
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 450 m2
 Luas Tanah (LT) : + 450 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = kapung Tegalasri, U = Bp. H.Idris, S = Sabar Motor
 Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
 Riwayat Pemugaran : sebagian kecil pada bagian atap diganti seng
 Riwayat Kepemilikan : wakaf

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : kiblat masjid arahnya pas/tidak pernah meleset, terdapat jam alami dari sinar matahari yang bernama
lubux, yang dibuat oleh kyai ashari dan ulama setempat.
 Sejarah Pembangunan : lantai marmer dan tegel (bagian luar), plafon dan tiang terbuat dari kayu,
 Sejarah Kepemilikan : warisan dan diwakafkan, kemudian dikelola oleh yayasan Ta”mirul masjid Tegalasri

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
62
Laporan Akhir

 Deskripsi Fisik : bangunan eropa jawa / semi eropa


 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

48. MASJID 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
SURONATAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Peribadata 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik waktu dekat belum
3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dilakukan renovasi
n 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : MASJID SURONATAN
 Nomor Registrasi/Inv : 48
 Kategori Obyek : Tempat Ibadah
 Alamat : Jl. Sasono Mulyo RT/RW = 01/02 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan : Keraton Surakarta
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
 SK Cagar Budaya : Sudah (SK Menteri Budaya dan Pariwisata)
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Jl. Sasono Mulyo, U = Permukiman Penduduk, S = Jl.
Sasono Mulyo
 Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan : hibah

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : didirikan pada jaman PB ke II
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
63
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

49. RUMAH Bp. RICKY 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik waktu dekat belum
3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH Bp. RICKY
 Nomor Registrasi/Inv : 49
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Juanda No. 57 Kelurahan Gadean Kecamatan Jebres
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) : + 2000 m2
 Luas Tanah (LT) : + 1400 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman Penduduk, U = Jl. Juanda, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
64
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

50. RUMAH Dr. OEN 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik 1. Dalam jangka
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik waktu dekat belum
3 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH Dr. OEN
 Nomor Registrasi/Inv : 50
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. S. Parman No. 48 RT/RW = 03/03 Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya : Belum
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = Jl. Pasar Legi, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : dahulu Dr. Mangkunegaran mendapatkan gelar oleh keraton Surakarta
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
65
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

51. RUMAH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik
PRIYOMARTANAN
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Rumah 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik waktu dekat belum
3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
Tradisional 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : RUMAH PRIYOMARTANAN
 Nomor Registrasi/Inv : 51
 Kategori Obyek : Rumah Tinggal
 Alamat : Jl. Dr. Rajiman No. 360 RT/RW = 02/06 Kelurahan Penumping Kecamatan Laweyan
 Status Kepemilikan : HM
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Budi Santoso
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 1500 m2
 Luas Tanah (LT) : + 3750 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Cucian mobil, U = Permukiman, S = Jl. Dr. Rajiman
 Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
 Riwayat Pemugaran : bagian dalam (lantai tegel diganti keramik)
 Riwayat Kepemilikan : beli

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah : bangunan ini dahulu berfungsi sebagai pabrik batik Surakarta. Pada tahun 2002 eyang priyo martanan
meninggal dan bangunan tersebut tidak berfungsi aktif lagi pada tahun 2007.
 Sejarah Pembangunan : dibangun pada tahun 1950 oleh eyang priyo martanan
 Sejarah Kepemilikan : eyang priyo martanan, budi santoso (putra ragil eyang priyo martanan)
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
66
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 .Deskripsi Fisik : Loji (gaya jawa-eropa)
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan kamar pada bagian dalam bangunan
untuk kamar karyawan

52. JEMBATAN JURUG gapura, 1. Struktur : 1. Struktur : Baik


2. Lantai : 2. Lantai :-
LAMA tugu,
3. Dinding : 3. Dinding :-
1. Dalam jangka
monumen 4. Plafond : 4. Plafond :-
waktu dekat belum
3,5 5. Atap : 5. Atap :- SO
dan dilakukan renovasi
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :-
maupun rehabilitasi
perabot 7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :-
8. Interior : 8. Interior :-
jalan
9. Landscape : 9. Landscape : Cukup Baik
 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : JEMBATAN JURUG LAMA
 Nomor Registrasi/Inv : 52
 Kategori Obyek : gapura, tugu, monumen dan perabot jalan
 Alamat : Jl.
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) :-
 Luas Tanah (LT) :-
 Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
 Pemanfaatan Sekarang : perabot jalan
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
67
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

53. MASJID RIYADH 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik


2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik
Bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik 1. Dalam jangka
Peribadata 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Baik waktu dekat belum
3,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik dilakukan renovasi
n 7. Pagar Depan : Pagar besi 7. Pagar Depan : Baik maupun rehabilitasi
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi pohon 9. Landscape : Cukup Baik

 DESKRIPSI UMUM
 Nama Obyek : MASJID RIYADH
 Nomor Registrasi/Inv : 53
 Kategori Obyek : Tempat Ibadah
 Alamat : Jl. Kapt. Mulyadi Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
 Status Kepemilikan :-
 Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
 SK Cagar Budaya :-
 Luas Bangunan (LB) : + 350 m2
 Luas Tanah (LT) : + 500 m2
 Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Jl. Kapt. Mulyadi, U = Permukiman, S = Jl. Ibu Pertiwi
 Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
 Riwayat Pemugaran :-
 Riwayat Kepemilikan :-

 DESKRIPSI HISTORIS
 Latar Belakang Sejarah :-
 Sejarah Pembangunan :-
 Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
68
Laporan Akhir

 DESKRIPSI ARKEOLOGI
 Deskripsi Fisik :-
 Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat islam dari permukiman
sekitarnya
 Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-

Sumber : Analisis, 2012

Keterangan Tabel :
 Angka yang terdapat pada bobot mulai dari 4 (sangat penting) sampai 0 (tidak penting)
 Pemberian angka pada bobot sesuai dengan kondisi yang ada, jika kekuatan dan peluang (SO) yang ada semakin besar maka bobot yang diberikan
juga semakin besar begitu pula sebaliknya.
 Angka yang terdapat pada bobot rating mulai dari 4 sampai dengan 1.
 Bobot Rating pada faktor SWOT jika besar nilainya 4, jika sedikit nilainya 1.

Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
69

Anda mungkin juga menyukai