Laporan Akhir
ANALISA RENCANA
Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton
Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan
Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke
arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.
Kota Surakarta sendiri mempunyai beberapa nama lain. Bersamaan adanya pihak-pihak yang mengusulkan agar Kota Surakarta diganti
menjadi “Solo” yang didasarkan pada stempel pos, nama kota Solo dianggap lebih mudah dikenal di Mancanegara daripada nama kota
Surakarta. Yang perlu diperhatikan dari nama lain kota Solo yaitu Kota Sala, dikarenakan daerah ini dahulu banyak ditumbuhi tanaman pohon “
Sala “, seperti yang tertulis dalam “Serat Babad Sengkala“ yang disimpan di “Sana Budaya Jogjakarta“ Pemberian nama tersebut didasarkan
pada “Babon Yasan“ (semacam upacara pertemuan pejabat kerajaan), di rumah Sinuhun Sultan HB I, pada hari Senin tanggal 30 Rabiul Awal,
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
1
Laporan Akhir
tahun 1731. Sala berasal dari bahasa Jawa asli yang merupakan nama pohon sebangsa pinus yang tumbuh di daerah Sala. Sebelum menjadi
kota ataupun istana kerajaan. Berdasarkan keterangan diatas, maka kota Sala mempunyai nama lain, antara lain :
1. Solo
2. Nunggak Semi Kartasura
3. Surakarta
4. Nagari
5. Kota Gora Surakarta
Ada juga istilah :
a. Keraton Surakarta
b. Karisidenan Surakarta
c. Kota Praja Surakarta
d. Kota Madya Surakarta
e. Kota Gora Surakarta
f. Surakarta Hadiningrat
Ada juga yang menyebut Kota Sala dengan :
1. Kota Bengawan
2. Kota Budaya
3. Kota Pariwisata
4. Kota Yang Tak Pernah Tidur
5. Kota Berseri
6. Kota Walang Kekek
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
2
Laporan Akhir
Bersamaan dengan pendahnya Keraton Surakarta ke desa Sala, lalu Kota Sala diberi nama Surakarta Hadiningrat. Jadi, Surakarta Hadiningrat
dijadikan sebagai nama Ibukota Surakarta.
Surakarta berkembang dari wilayah suatu desa bernama Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Sarjana Belanda yang meneliti Naskah Bujangga
Manik, J. Noorduyn, menduga bahwa Desa Sala ini berada di dekat (kalau bukan memang di sana) salah satu tempat penyeberangan
("penambangan") di Bengawan Solo yang disebut-sebut dalam pelat tembaga "Piagam Trowulan I" (1358, dalam bahasa Inggris disebut "Ferry
Charter") sebagai "Wulayu". Naskah Perjalanan Bujangga Manik yang berasal dari sekitar akir abad ke-15 menyebutkan bahwa sang tokoh
menyeberangi "Ci Wuluyu". Pada abad ke-17 di tempat ini juga dilaporkan terdapat penyeberangan di daerah "Semanggi" (sekarang masih
menjadi nama kampung/kelurahan di Kecamatan Pasarkliwon).
Sebagai contoh Beteng Vastenburg tahun 1768 dan bangunan situs Sriwedari dibangun awal abad ke 20, sudah cocok dengan konsep
perlindungan dan pemeliharaan. Lebih lagi bila dikaitkan dengan unsur pengelolaan dan pemanfaatan benda yang dilindungi cagar budaya itu
dianggap sudah memadai. Pada konteks situs cagar budaya dijadikan momentum perlindungan, Vastenburg sudah selayaknya menjadi milik
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
3
Laporan Akhir
publik karena artefak peninggalan jaman colonial bisa dijadikan akses periode colonial waktu menjajah bangsa ini demikian halnya ketika situs
Sriwedari di gagas oleh rajanya jaman PB X untuk sarana prasarana hiburan (public space) agaknya dijawab oleh rakyat Solo dalam konsep
yang lain yaitu Kebon Rojo. Ketika terjadi peralihan kekuasaan dari Orde Lamake Orde Baru control social masyarakat melemah terjadilah
pencaplokan atas asset-aset bersejarah itu. Di satu sisi pemerintah terlalu serius memperhatikan proses suksesi itu. Disisi lain Monumen ten
Ordonantie dilupakan orang. Itulah sebabnya mengapa kelompok taipan kota Solo hampir berlomba-lomba memanfaatkan peluang terjadinya
pergeseran kekuasaan dari Orla ke Orba. Tidak jauh berbeda dengan peralihan pengawasan dan kekuasaan manajemen museum Radya
Pustaka juga mengalami degradasi kekuasaan.
Ketika proses suksesi oral ke orba memasuki tahap pengawasan. Semula manajemen Radya Pustaka di bawah pengawasan konsep
presidium yaitu lima anggota presidium memiliki hak untuk memutuskan yang sama. Baru sesudah peristiwa manajemen konsep pengawasan
hilang presidium tidak berfungsi samasekali maka ambruk manajemen pengawasan Radya Pustaka peristiwa ini agaknya juga dibarengi oleh
lemahnya manajemen pengelolaan Sriwedari sehingga muncul ontran-ontran Sriwedari.Pada dokumen yang dimiliki seseorang untuk kategori
benda cagar budaya disinyalir terdapat 66 benda cagar budaya yang masih dilindungi keberadaanya. Dari 66 itu ada sekitar 50 % yang
kondisinya tidak terawat secara baik. Misalnya terdapat 5rumah sakit yang secara memori kolektif tidak lepas dari ingatan orang, hingga
sekarang5 rumah sakit itu tinggal 1 yang masih dilestarikan yaitu bekas rumah sakit zendingJebres. Tampaknya ada kecenderungan setiap
muncul gejala pengambil alihan kekuasaanatas ke empat rumah sakit itu ada “grand design” untuk sengaja menutupinya. Ada limalapangan
sepak bola yang dijadikan bancakan oleh penguasa lokal. Ada 25 bangunanstrategis di jalan protokoler, tampaknya juga menjadi ajang
bancakan bagi penguasanya.Kita sekarang rakyat kota Solo sedang memprihatinkan ontran-ontran bangunan beteng Vastenburg dan
Sriwedari, sebagian lagi memprihatinkan lima bangunan tower pencakar langit yang konon katanya difasilitasi oleh Pemkot sekarang (Ibis,
disampingLuwes, Solo Paragon, Gedung SE (center point), dan bekas gedung bioskop Fajar). Ini semua bermasalah untuk kota Solo.
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
4
Laporan Akhir
dasar bagi usaha-usaha perlindungan peninggalan sejarah dan purbakala bagi masa kini dan masa mendatang dengan munculnya
Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
Hal yang paling mendasar adalah, manfaat dan tujuan dari konservasi fisik dan sosial terhadap kelangsungan hidup masyarakat penghuninya.
Untuk mendukung proses tersebut ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan digunakan dalam menangani masalah konservasi, antara
lain:
(1) Teknik konservasi, banyak teknik-teknik yang digunakan dalam menangani konservasi bangunan maupun kawasan dari berbagai negara
telah dipublikasikan dan disajikan dalam berbagai pertemuan ilmiah, baik dalam konsep maupun teknis pelaksanaannya, namun belum
sepenuhnya dapat diadaptasi dan dikembangkan dengan baik;
(2) Peraturan pemerintah daerah setempat, masih banyak peraturan-peraturan yang belum banyak dipublikasikan kepada masyarakat,
terutama yang berkaitan dengan konservasi bangunan bersejarah maupun kawasan, sehingga banyak bangunan-bangunan bersejarah
yang dirobohkan atau dihancurkan untuk kemudian diganti dengan bangunan-bangunan baru; dan
(3) Peraturan perundangan Benda Cagar Budaya (Undang-Undang No 5 Tahun 1992) masih terlihat tumpang-tindih dengan peraturan
daerah, khususnya dalam melindungi masing-masing bangunan maupun kawasan bersejarah untuk tiap daerah, baik mengenai usia
bangunan, style, ornamen, bahan, dan lain sebagainya.
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
6
Laporan Akhir
Sebagai bagian yang berdiri di tengah perubahan yang terus berlangsung, tentu saja kawasan bersejarah tak bisa terhindar dari tumbuhnya
banguan baru di kawasannya. Permasalahannya adalah, bagaimana sebaiknya menempatkan bangunan baru di kawasan bersejarah agar di
antara bangunan lama dan baru ada persesuaian? Tujuan konservasi tidak semata untuk meningkatkan mutu kawasan kota secara fisik saja,
tetapi juga untuk menjaga stabilitas perkembangan kawasan atau bangunan itu sendiri. Bangunan bersejarah sebagai warisan masa lalu
menjadi sangat penting, karena dengan proses perubahan serta perkembangan kota akan terjadi secara alamiah, berurutan, tanpa harus
kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk pembangunan masa depan.
Di Indonesia peraturan yang berkaitan dengan perlindungan bangunan kuno adalah “Monumenten Ordonantie Stbl. 238/1931” selanjutnya
disebut dengasn M.O.1931. Mula-mula konsep konservasi terbatada pada pelestarian atau pengawetan monument bersejarah (biasanya
disebut preservasi), yaitu dengan mengembalikan, mengawetkan atau “membekukan” monument tersebut persisi seperti keadaan semula di
masa lampau. Dalam M.O.1931 pasal 1 disebutkan bahwa :
a. Benda-benda bergerak maupun tidak bergerak yang dibuat tangan manusia , bagian atau kelompok benda-benda dan juga sisa-sisanya
yang pokoknya berumur 50 tahun atau memiliki masa langgam yang sedikitnya berumur 50 tahun dan dianggap memiliki nilai penting bagi
presejarah, sejarah atau kesenian.
b. Benda-benda yang dianggap memiliki nilai penting dipandang dari sudut palaeoan-thropologi.
c. Situs yang memiliki petunjuk yang kuat dasarnya bahwa di dalamnya terdapat benda-benda yang dimaksud pada a dan b.
Jelas terlihat bahwa pusat perhatian lebih banyak ditekankan pada peninggalan arkeologis. Mengenai batas umur yang ditentukan lebih dari 50
tahun, sebetulnya sejalan dengan ungkapan jawa bahwa “yen wis kliwat separo abad, jwa kongsi binabad” (kalau sudah melewati separuh
abad atau 50 tahun, jangan sampai dihancurkan).
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
7
Laporan Akhir
danau
ALAM pertanian
lahan kehutanan
pariwisata alam
tari
KESENIAN karawitan
musik
dokumen
dwi matra : dokumen tertulis, lukisan, lontar
KONSERVASI
artefak
ARKEOLOGI Tri matra : patung, perabot rumah tangga, peralatan
LINGKUNGAN BINAAN
LINGKUNGAN
BERSEJARAH : pusat kota lama, kawasan kuno,tradisional, dll
TAMAN / RUANG
TERBUKA : alun-alun, lapangan, tempat rekreasi, dll.
KOTA BERSEJARAH
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
8
Laporan Akhir
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
9
Laporan Akhir
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
10
Laporan Akhir
PENILAIAN/SCORE
KONDISI FISIK BANGUNAN
KRITERIA PEMBOBOTAN DATA SURVEY
BCB - Diskripsi umum
- Deskripsi historis
1.TINJAUAN ARSITEKTURAL
- Sejarah pembangunan
2. TINJAUAN SEJARAH UNDANG-UNDANG
- Sejarah kepemilikan
- Deskripsi fisik CAGAR BUDAYA
- Korelasi kontekstual sigle
- KONSERVASI building dlm kawasan
- PRESERVASI - Deskripsi rsitektur
- RESTORASI PENGELOMPOKAN BCB
- REKONTRUKSI BAHAN DASAR
- REVITALISASI KEDBIJAKSANAAN KOTA
- DEMOLISASI DIUSULKAN SURAKARTA TENTANG BCB
SK . WALIKOTA
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
11
Laporan Akhir
Tabel 3.2.
Analisis Rencana SWOT IFAS/EFAS Dalam Penskoringan Objek BCB Kota Surakarta Tahun 2012
SWOT
KELOM
NO NAMA OBYEK BCB BOBOT DESKRIPSI ARSITEKTUR KRITERIA WT RENCANA
POK
SO
1. HOTEL HERITAGE 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin bata disemen 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
ROEMAHKOE
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Baik dilakukan renovasi
Fungsi : bangunan 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Baik maupun rehabilitasi
umum 4 5. Atap : Genting, Rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
Hotel & Gedung SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik
Pertemuan kolonial 7. Pagar Depan : Batu Kali 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi depan bangunan 9. Landscape : Baik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : ROEMAHKOE HERITAGE
Nomor Registrasi/Inv :1
Kategori Obyek : Rumah Tinggal / Bangunan umum
Alamat : Jln. Dr. Rajiman 501 Rt/Rw : 03/05 Kelurahan Bumi Kecamatan Laweyan
Status Kepemilikan : Pribadi
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Ibu. Krisnina Maharani Tanjung
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
Luas Tanah (LT) : 1950 m2
Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Toko Batik Laweyan,
U = Jln. Dr. Rajiman, S = Jln Gang kampung
Pemanfaatan Sekarang : Hotel
Riwayat Pemugaran : Renovasi menjadi Hotel th.1999
Riwayat Kepemilikan : Beli
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
12
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Bpk. Puspa Sumarto, Merupakan saudagar kaya batik laweyan (Th. 1969 -1971) Beliau meninggal
th.1969 disusul Istri th. 1989. Kemudian usaha diteruskan oleh pewarisnya karena sulitnya perkembangan usaha batik sehingga
dijual berpindah ke orang lain.
Sejarah Pembangunan : Th. 1969 -1971
Sejarah Kepemilikan : Bpk. Puspa Sumarto
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : sebagai hotel yang diperuntukan untuk umum
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Gedung exs.RRI(SRV) pada jaman Mangkunegoro ke III –VII, Gedung dihuni Sebagai rumdin Patih
mangkunegaran Bpk. Sarwoko & anak cucunya hingga Bupati Wonogiri . Di tahun 1943 TK Taman Putera pindah ke Gedung
tersebut.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Mangkunegoro ke III –VII, Patih mangkunegaran Bpk. Sarwoko & anak cucunya hingga Bupati
Wonogiri
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan ruang dalam
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : GEDUNG Radio Republik Indonesia (RRI) SURAKARTA
Nomor Registrasi/Inv :3
Kategori Obyek : Bangunan Umum
Alamat : Jln. Abdul Rahman Saleh No.51 Rt/Rw : 03/05 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
Status Kepemilikan : Milik Negara
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
14
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : RRI Dulunya bernama SRV(Soloche Radio Vereniging) yang dulunya menempati Monumen Pers
dengan tokoh R.Maladi. Media penyiaran awalnya bersifat budaya jawa.SRV kemudian berubah SRI ( Siaran radio Indonesia) Lahan
RRI merupakan tanah hibah seluas 5000m2 dulu senilai Rp. 15,000 dan atas jasa bantuan dari Mangkunegoro VII, dan pada tgl. 15
September 1935 gedung dibangun oleh putri Mangkunegoro VII ( BRAJ, Siti Koesoemawardani) sebagai arsitek pembangunan Ir.
FCL Van Olden )kegiatan siaran mengalami penekanan dari pihak penjajah Belanda ataupun Jepang.
Sejarah Pembangunan : 15 September 1935
Sejarah Kepemilikan : masa Mangkunegoro VII
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : sebagai radio kota solo
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM HARJONEGARAN (GO TIK SWAN)
Nomor Registrasi/Inv :4
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
15
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Go Tik Swan (umumnya dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro; lahir pada 11 Mei 1931) adalah
seorang budayawan dan sastrawan Indonesia yang menetap di Surakarta. Ia dilahirkan sebagai putra sulung keluarga Tionghoa di
kota Solo (Surakarta). Karena kedua orangtuanya sibuk dengan usaha mereka, Tik Swan diasuh oleh kakeknya dari pihak ibu, Tjan
Khay Sing, seorang pengusaha batik di Solo. Ia mempunyai empat tempat pembatikan: dua di Kratonan, satu di Ngapenan, dan satu
lagi di Kestalan, dengan karyawan sekitar 1.000 orang. Tik Swan dikirim bersekolah di Neutrale Europesche Lagere School bersama
warga kraton, anak-anak ningrat, anak-anak pemuka masyarakat, dan anak-anak pembesar Belanda. Ini disebabkan karena kedua
orangtuanya adalah keturunan pemuka masyarakat Tionghoa pada saat itu. Ayahnya adalah cucu dari Luitenant der Chinezen di
Boyolali sedangkan ibunya cucu Luitenant der Chinezen dari Surakarta. Tidak jauh dari rumah kakeknya, tinggallah Pangeran
Hamidjojo, putra Paku Buwana X, seorang indolog lulusan Universitas Leiden dan juga penari Jawa klasik. Di rumah sang pangeran
selalu diadakan latihan tari yang sejak awal sudah mempesona Tik Swan. Sementara itu Pangeran Prabuwinoto membangkitkan
minat Go Tik Swan pada karawitan Jawa. Hubungannya yang akrab dengan keluarga kraton Solo memungkinkan Tik Swan
Hardjono belajar langsung dari ibunda Susuhunan Paku Buwana XII yang memiliki pola-pola batik pusaka. Pola-pola batik langka
yang tadinya tidak dikenal umum maupun pola-pola tradisional lain digalinya dan dikembangkannya tanpa menghilangkan ciri dan
maknanya yang hakiki. Pola yang sudah dikembangkan itu diberinya warna-warna baru yang cerah, bukan hanya coklat, biru dan
putih kekuningan seperti yang lazim dijumpai pada batik Solo-Yogya. Lahirlah yang disebut "Batik Indonesia".
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
16
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Rumah merupakan hadiah Presiden RI Ir. Soekarno karena ikut perjuangan bangsa Indonesia.Beliau
merupakan pendiri Sariat dagang islam, Perkumpulan Kampung islam hingga mendirikan Koperasi dagang, Dengan memberikan
pinjaman modal dan sebagai kompensasinya apabila barang tidak laku dapat dijual ke Bpk. KH. Samanhudi, Beliau juga mendapat
hadiah dari Cokroaminoto karena turut dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
17
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
18
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dilahirkan di Matesih Solo 31`Aguts 1912,Wafat 30 April 2001 di jakarta. Dimakamkan di makam
pahlawan Kalibata. Beliau merupakan tokoh musik dan olah raga.Pernah masuk divisi X TNI AD terahir dengan pangkat Mayor. Thn
1950-1959 sebagai ketua umum PSSI, Thn 1962-1967 menjabat Menteri Olahraga. Sebelunya thn 1959-1960 menjabat Menteri
Penerangan. Beliau juga pengarang lagu seperti : Terompet berbunyi, Solo diwaktu malam, Dibawah sinar bulan purnama dll.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : R. Maladi
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi pada garasi & Teras depan
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : Makam R. SUPOMO
Nomor Registrasi/Inv :7
Kategori Obyek : Makam
Alamat : Jln. Sinuwun Ds.Yosoroto Rt/Rw : 03/08 Kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari
Status Kepemilikan : Pribadi
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
Luas Tanah (LT) : 1950 m2
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
19
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM MLOYOSUMAN
Nomor Registrasi/Inv :8
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl.
Status Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
20
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Alamat : Jln. Ronggo Warsito 153 Rt/Rw : 02/02 Kelurahan Timuran Kecamatan Banjarsari
Status Kepemilikan : Pribadi
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Rt. Mangoen Dipoero
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : 1365 m2
Luas Tanah (LT) : 1950 m2
Batas-batas Tanah : B = Rumah Bpk. Padmo Susastro, T = Perumahan Bea Cukai,
U = TK. Taman Putra, S = Novotel/Ibis
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : Belum pernah direnovasi
Riwayat Kepemilikan : Beli
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Ki padmo pindah dari tahun + 1800 / masa penjajahan Belanda diIndonesia, asal rumah ini dibeli dari
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkunegoro (Adipati) dan ditempati hingga keturunan Ki Padmo dari rakyat kecil, dan pernah
pergi ke Belanda sebagai guru bahasa jawa pada tahun 1830. Menurut narasumber bahwa keturunan dari Ki Padmo Susastro rata-
rata keturunannnya menjadi orang berhasil / ternama.
Rumah itu menjadi saksi eksistensi dan laku kreatif pujangga Ki Padmasusastra (1841-1926) yang menjadi juru bicara perubahan
wacana kesusastraan Jawa pasca-Ranggawasita. Ki Padmasusastra pada masa muda berguru pada Ranggawarsita dalam olah
sastra. Modal dari proses belajar direalisasikan dengan ketekunan membuat teks-teks sastra dengan bentuk gancaran (prosa).
Bentuk ini merupakan gugatan terhadap dominasi pemakaian tembang atau puisi dalam kesusastraan (keraton) di Jawa. Gugatan
tampak eksplisit dengan pemakaian julukan Ki Padmasusastra sebagai tiyang mardika kang mersudi kasusastran Jawi (orang
merdeka yang mengurusi sastra Jawa tapi tidak masuk dalam patron keraton).
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : pujangga Ki Padmasusastra
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Belum pernah direnovasi
10. nDALEM Bangunan 3 1. Struktur : Rumah tinggal biasa 1. Struktur : Baik SO 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : ubin bata disemen 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
KANJENGAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
22
Laporan Akhir
(Kauman Ps. Legi) 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik taman terbuka
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Tidak ada 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM KANJENGAN (Kauman Ps. Legi)
Nomor Registrasi/Inv : 10
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jln. Kauman Psr.Legi gg.II No.07 Rt/Rw : 03/01 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
Status Kepemilikan : HM
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : 8 Ahli waris (anak)
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) : 2630 m2
Batas-batas Tanah : B = Kali Pepe, T = Permukiman Penduduk,
U = Permukiman Penduduk, S = Permukiman Penduduk
Pemanfaatan Sekarang : Rumah tinggal & galeri Art Glass
Riwayat Pemugaran : Renovasi atap sirap ganti Genteng
Riwayat Kepemilikan : Beli
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : ndalem Kanjengan pernah ditinggali Eyang Samber Nyawa, Raden mas Alit (Ratu I) yang pindah dari
Kartasura pada tahun 1735 / 1765 dan ditempati oleh mertua ibu Hj. Siti pada saat beliau pergi ke Jakarta. Mitosnya, ndalem
Kanjengan tidak dapat ditinggali, pada saat ditinggali, asisten rumah tangga yang bertugas mengurus rumah tersebut banyak yang
meninggal dan pernah dijual ke masyarakat umum, termasuk walikota Solo dan pemilik PT. Sritek, namun tidak ada yang mau
membeli dikarenakan rumah tersebut dinilai memiliki kekuatan magic. Hingga saat ini ndalem Kanjengan dipergunakan sebagai
galeri Art Glass and Handycraft.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
23
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
24
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM COKROSUMAN
Nomor Registrasi/Inv : 12
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jln. Bondan No. 8 Kusumodiningratan Rt/Rw : 00/06 Kelurahan Kemlayan Kecamatan
Serengan
Status Kepemilikan : Aset TNI AU
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Tanah Milik Negara
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) : 8460 m2
Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Dinas Sementara
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan : Beli :
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Pada Thn.1959 P.Cokro menjual tanah ke pihak TNI pada th. 1960 tanah resmi secara notariil
berpindah tangan ke TNI, Selanjutnya digunakan untuk rumah dinas sementara pelatih AU dan merupakan mess TNI AU. Yang
sekarang sudah dikosongkan karena kepentingan rencana lain.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : P.Cokro, TNI AU
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
25
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : EXS. CPM BELANDA
Nomor Registrasi/Inv : 13
Kategori Obyek : Bangunan Umum
Alamat : Jln. Panjaitan No.26 Rt/Rw : 02/03 Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari
Status Kepemilikan : Pribadi
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Yayasan Perguruan Tinggi Tunas
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Toko Batik Laweyan,
U = Jln. Dr. Rajiman, S = Jln Gang kampung
Pemanfaatan Sekarang : Hotel
Riwayat Pemugaran : Renovasi menjadi Hotel th.1999
Riwayat Kepemilikan : Beli
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Yayasan Perguruan Tinggi Tunas
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
26
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
14. nDALEM 1. Struktur : Rumah biasa 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Cukup Baik penataan vegetasi
SINDUSENAN
Bangunan 3. Dinding : Kayu, Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
Rumah 3 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik merubah siteplan
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM SINDUSENAN
Nomor Registrasi/Inv : 14
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jln. Sidikoro 1 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Pusdiktop
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) : 1 Ha
Batas-batas Tanah : B = Jln.Sidikoro, T = Permukiman penduduk,
U = Permukiman penduduk, S = Permukiman Penduduk
Pemanfaatan Sekarang : Lembaga pendidikan TNI AD
Riwayat Pemugaran : Renovasi Atap & lantai Ubin jadi Keramik
Riwayat Kepemilikan : Beli
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Fungsi Lama sebagai Tempat tinggal Pangeran Sindusenan (cucu Paku Buwono IX), Fungsi Baru
sebagai Pusdik Topografi TNI Angkatan Darat
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Pangeran Sindusenan (cucu Paku Buwono IX), Pusdiktop
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
27
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi Atap & lantai Ubin jadi Keramik
15. nDALEM 1. Struktur : Baik 1. Perbaikan pada
1. Struktur : Joglo 2. Lantai : Cukup Baik beberapa bagian
PRAJAPANGARSAN 2. Lantai : Keramik 3. Dinding : Kurang tembok dinding
3. Dinding : Batu Bata Baik bangunan
Bangunan 4. Plafond : mebel kayu 4. Plafond : Baik 2. Rehabilitasi pada
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik penataan vegetasi
Rumah 2,5 SO
6. Pintu Kusen : Kayu jati unik 6. Pintu Kusen : Cukup Baik pohon (public
Tradisional 7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik space) pada area
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Cukup Baik taman terbuka
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
merubah siteplan
aslinya
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM PRAJAPANGARSAN (Projo Pangarso)
Nomor Registrasi/Inv : 15
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jln. Sidikoro Rt/Rw : 03/12 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB (Keraton)
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Milik Kraton Kasunanan
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) : 2000 m2
Batas-batas Tanah : B = Jln. Sidikoro, T = Permukiman Penduduk,
U = Topografi, S = Jln. Tamtaman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : Renovasi lantai diganti lantai Marmer
Riwayat Kepemilikan : Waris
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dahulunya dimiliki oleh Patih Pakubuwono X, kemudian digadaikan kepada Projo Pangarso yang
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
28
Laporan Akhir
dahulunya tinggal di Boyolali. Agama Hindu masuk pertama kali di Solo dari rumah Projo Pangarso tersebut.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Patih Pakubuwono X, Projo Pangarso
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : Renovasi lantai diganti lantai Marmer
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
29
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dahulunya ditinggali oleh Gusti Suryo Kusumo yang merupakan salah satu tokoh spiritual di
lingkungan Keraton solo. Ndalem Suryokusuman merupakan pemberian dari keraton Solo dan pernah ditinggali oleh Mangku
Kusumo yang merupakan putra dari selir PB X.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Gusti Suryo Kusumo, Mangku Kusumo
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
30
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Rumah Suryaningratan dahulu dibeli dari Pujangga Yosodipuro, dimiliki oleh menantu dari PB 10 putra
dari PB 9 Suryaningratan, ditempati putra wayah dengan bangunan yang sama. Sekarang ditempati pada bagian sebelah selatan
oleh KRMH. Saptono, dan sisi sebelah utara oleh Sinto, Bambang, dan Sabarto
Sejarah Pembangunan : dibangun pada tahun 1750 dan tahun 1874 – 1993 mulai tahap rehabilitasi
Sejarah Kepemilikan : Rumah Suryaningratan dibeli dari Pujangga Yosodipuro dan sekarang ditempati secara turun temurun
oleh keluarga Suryaningratan
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : termasuk bangunan Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai bangunan seni tari karawitan keroncong
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada (masih original)
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
31
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Notonegoro lahir pada tahun 1975. Pernah menjadi salah satu dosen di UGM Jogjakarta, dan
merupakan menantu dari raja ke 10 dan juga pernah menjadi guru besar di UGM. Beliau merupakan Tokoh atau guru besar dari
Universitas Gajah Mada ( UGM ) dari thn. 1975 mengawali dari Dosen hingga menjadi Guru Besar UGM . Beliau merupakan Putra
dari Pakubuwono X.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Notonegoro
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
19. nDALEM Bangunan 1,5 1. Struktur : Rumah Tinggal biasa 1. Struktur : Baik WT 1. Perbaikan pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik beberapa bagian
SURYAPURAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang tembok dinding
Tradisional 4. Plafond : Eternit Baik bangunan
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Cukup Baik 2. Rehabilitasi pada
6. Pintu Kusen : Kayu jati 5. Atap : Cukup Baik penataan vegetasi
7. Pagar Depan : Tidak ada 6. Pintu Kusen : Cukup Baik pohon (public
8. Interior : Kayu jati 7. Pagar Depan : Kurang Baik space) pada area
9. Landscape : Vegetasi 8. Interior : Cukup Baik taman terbuka
9. Landscape : Kurang Baik dengan tidak
merubah siteplan
aslinya
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
32
Laporan Akhir
3. penyediaan
pagar pembatas
bangunan
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM SURYAPURAN
Nomor Registrasi/Inv : 19
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Sidikoro RT/RW = 02 / 07 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : penambahan ruang pada bagian luar bangunan berupa masjid
Riwayat Kepemilikan : waris
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sekarang dihuni anak dari PB X
Sejarah Pembangunan : dibangun pada masa pemerintahan PB X
Sejarah Kepemilikan : turun temurun ke anak PB X
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat permukiman disekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan bangunan masjid
A. DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Prabudiningratan meninggal pada tahun 1964 dan istrinya meninggal pada tahun 1995.
Prabudiningratan merupakan anak dari PB 9 (selir dan istrinya) dan Prabudiningratan mempunyai 6 anak. Prabudiningratan pernah
mempunyai pabrik baja yang produknya : sendok, garpu, pedang, dll.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : PB 9, Prabuwijayan, kemudian Prabudiningratan
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : termasuk bangunan Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
21. nDALEM Bangunan 3 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : cukup Baik SO 1. dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat ini
SURYANEGARAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : cukup Baik tidak diperlukan
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
34
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM SURYANEGARAN (JOYONINGRATAN)
Nomor Registrasi/Inv : 21
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Mangkubumen RT/RW = 03/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : Pribadi
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
(JOYONINGRATAN) Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Jl. Mangkubumen, U = ndalem Mangkubumen, S=
Permukiman Penduduk
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : tidak ada
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Bpk. Puspa Sumarto, Merupakan saudagar kaya batik laweyan (Th. 1969-1971) Beliau meninggal
th.1969 disusul Istri th. 1989 Kemudian usaha diteruskan oleh pewarisnya karena sulitnya perkembangan usaha batik sehingga
dijual berpindah ke orang lain.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
35
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : merupakan dari putra PB XI yaitu KGPAH Mangkoeboemi yang merupakan anak sulung (anak laki-laki
raja itu diberikan rumah). KGPAH Mangkoeboemi meninggal pada tahun 1955 diusianya yang ke 55 tahun. Ibunya bernama GKR
Kencono, Mangkoeboemi merupakan tentara pelajar, dikarenakan ketahuan membawa pistol diKota Salatiga maka dipenjarakan
oleh tentara Belanda selama 3 bulan
Sejarah Pembangunan : dibangun pada masa PB VII kemudian direnovasi pada masa PB X
Sejarah Kepemilikan : KGPH Kusumoyudho (putra PB VII), KGP Burbonegoro (putra PB IX), Widaningrat (Kepala Keuangan
PB X), KGPAH Mangkoeboemi (putra ke enam PB XI) terakhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
36
Laporan Akhir
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada, perbaikan dilakukan hanya pada beberapa
bagian yang bocor (genting)
23. nDALEM 1. Struktur : 1. Struktur :
2. Lantai : 2. Lantai :
MANGKOEYUDAN
3. Dinding : 3. Dinding :
Bangunan 4. Plafond : 4. Plafond :
Rumah - 5. Atap : 5. Atap :
- -
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
Tradisional 7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM MANGKOEYUDAN
Nomor Registrasi/Inv : 23
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Mangkubumen RT/RW = 04 / 01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : Keraton Surakarta (Hak Pakai)
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : + 500 m2
Luas Tanah (LT) : + 800 m2
Batas-batas Tanah : B = Jl. Mangkubumen, T = jl. Mangkuyudan, U = Permukiman Penduduk, S = jl.
Mangkuyudan
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : atap genting (Sirap jadi genting)
Riwayat Kepemilikan : waris
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Mangkuyudan adalah cucu dari PB 9, yang istrinya merupakan putra dari PB 10. Dahulu pernah
menjadi Bupati Kartipuro, Bupati Kadipaten, dan Bupati Keparak. Setelah pensiun beliau menjadi arsitek dan hasil karyanya yaitu
membuat kampus UGM Jogjakarta
Sejarah Pembangunan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
37
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
24. MAKAM KIAI SOLO 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik 1. Rehabilitasi pada
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik penataan vegetasi
Fungsi :
Ruang 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik pohon (public
Makam 4. Plafond : Mebel kayu 4. Plafond : Cukup Baik space) pada area
terbuka/tam 2,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO taman terbuka
an 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Cukup Baik dengan tidak
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Kurang Baik merubah siteplan
8. Interior : Ukir batu kali 8. Interior : Cukup Baik aslinya
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Kurang Baik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : MAKAM KIAI SOLO
Nomor Registrasi/Inv : 24
Kategori Obyek : Makam
Alamat : Jl. MloyoKusuman RT/RW = 01 / 01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = ndalem MloyoKusuman, T = Permukiman, U = Permukiman, S=
Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Makam
Riwayat Pemugaran : bangunan baru, 1984 sama, (pintu, lantai, tembok)
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : pada tahun 1745 pindah, keraton mengutus patih untuk meminta ijin di solo dan yang punya yaitu ki
solo
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
38
Laporan Akhir
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
39
Laporan Akhir
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH BONOKAMSI
Nomor Registrasi/Inv : 26
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Tamtaman 3 RT/RW = 02 / 11 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Jl. Tamtaman 3, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dahulu beliau adalah seorang juru music (ahli music keraton Surakarta)
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
40
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : rumah khas Eropa
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
41
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : pernah dipakai untuk batik kayu, pangsa pasar dieropa (batik pring). Usaha tersebut milik Ahmad
Dahlan
Sejarah Pembangunan : Karto Admojo, Sutomandolo, Brodiningrat
Sejarah Kepemilikan : milik Keraton Surakarta
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : bangunan Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan berupa lantai keramik
28. RUMAH JURU 1. Struktur : Rumah Tinggal 1. Struktur : Baik 1. Dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
MARTANEN
Bangunan 3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Rumah 2,5 5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik SO
Tradisional 6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi 9. Landscape : Cukup Baik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH JURU MARTANEN
Nomor Registrasi/Inv : 28
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Tamtaman 4 RT/RW = 02 / 10 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman, U = Jl. Tamtaman 4, S = Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : Lantai keramik
Riwayat Kepemilikan : waris
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
42
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : Kanjeng juru Mertanen bertugas mengurusi hasil pertanian, kemudian bangunan tersebut digadaikan
ke bondo lumekso, dan setelah dilunasi, bangunan tersebut dikontrakkan per petak. Hingga saat ini, kontrakkan per petak ada surat
pikukuh/ hak pakai
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : juru mertani, bondo lumekso, kemudian diserahkan ke keraton Surakarta
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : bangunan Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : dibuat petak-petak per lahan dan dikontrakkan
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sejarah rumah laksimintan atau disebut eyang lak. Beliau sebagai guru penari keraton Surakarta, dan
salah satu muridnya adalah guruh soekarno putra dan sari ayu martatilar. Bangunan tersebut merupakan pembelian dari penduduk,
eyang termasuk selir dari PB X yang paling disayangi dan ditakuti, setelah PB X wafat eyang lak menikah dengan bupati wonogiri
dan pada tahun 1980 eyang lak tinggal di Jakarta dengan guruh soekarno putra, sehingga rumah sekarang ditempati oleh
keponakan-keponakan yang merupakan tanah pikukuh aryogasah seno hingga masa sekarang
Sejarah Pembangunan : pada masa PB 10
Sejarah Kepemilikan : Lakmintan, keponakan-keponakan Lakmintan
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dalem sinuwun secara turun temurun merupakan penyanyi keraton, pernah diangkat menjadi opsir,
dan karena jasa beliau maka diberikan pekarangan dan rumah dinas. Kemudian pak Tirto dipercaya dalam membuat sesaji untuk
keraton Surakarta dan beliau juga dijadikan sebagai keuangan keraton Surakarta
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : PB 5, R. Panji Darmo Suoro, R. Ngabdi Wiryo supono, R. Ngabdi Tirto Pranoto, R.T, Tirtodiningrat,
keturunan Tirtodiningrat
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Joglo Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
45
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sebagai tempat penyimpanan bahan baku makanan untuk Keraton Surakarta. Sejarah eks. Lumbung /
lumbung wetan yang artinya lumbung / loji, wetan artinya wetan, loji wetan dahulu dikenal sebagai tempat yang dirancang untuk
gudang beras / bahan makanan untuk keperluan Keraton Surakarta. Perubahan bangunan gudang ini kurang jelas dikarenakan
sekarang dipergunakan sebagai sarang burung wallet
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sebagai rumah dinas skul langgen, yang dipergunakan untuk tempat saji-saji bagi keraton.
Keberadaan skul langgen lebih dahulu daripada keraton (+ raja ketiga) yang pindah dari kartasura ke Surakarta sebagai makam
prajurit dan tempat memasak untuk kebutuhan keraton Surakarta.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : milik keraton diberikan kepada skul langgen sebagai rumah dinas (hak pakai)
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : joglo
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : dinding sekarang tembok bata, pemugaran lantai cor
beton dan plafon baru
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : pangeran prabu alamsyah mempunyai permaisuri ratu kumolosari yang merupakan putri dari KGPH
Purboningratan. Pada tahun 1945 sultan katawaringin pergi ke Surakarta dan tahun 1975 terakhir menjabat sebagai wakil bupati
katawaringin
Sejarah Pembangunan : pada masa PB IX (tahun 1900)
Sejarah Kepemilikan : pada masa PB IX, KGPH Purboningratan, sultan katawaringin, Sukma Alamsah
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : pendopo Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : pada tahun 1970 dilakukan penambahan kamar, dan
2 tiang penyangga depan rumah yang terbuat dari kayu diganti beton
34. RUMAH Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
COKROWINATAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Tradisional 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : Cukup Baik
6. Pintu Kusen : Kayu jati 6. Pintu Kusen : Baik
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : Cukup Baik
8. Interior : Kayu jati unik 8. Interior : Baik
9. Landscape : Vegetasi dan taman terbuka 9. Landscape : Cukup Baik
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
48
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH COKROWINATAN
Nomor Registrasi/Inv : 34
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Wirengan no. 64 RT/RW = 02/05 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : + 200 m2
Luas Tanah (LT) : + 400 m2
Batas-batas Tanah : B = gang Wirengan, T = Permukiman, U = Permukiman, S = gang Wirengan
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : pada tahun 1975 pemugaran pada pintu kaca dan lantai
Riwayat Kepemilikan : waris
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dahulu dimiliki oleh Raden Ngabei Projopuspito (pakde dari istrinya Cokrowinoto) kemudian dijual dan
dibeli oleh Bandoro raden mas Cokrowinoto. Dahulu Cokrowinoto adalah mayor pada masa PB X
Sejarah Pembangunan : pada masa PB 7, bahan-bahan kayunya berasal dari bekas bangsal keraton Surakarta
Sejarah Kepemilikan : Raden Mas Ngabei Brojopuspito, Bandoro Raden mas Cokrowinoto (putra dari R.M.H Cokrowinoto) .
R.M.H Cokrowinoto membeli rumah tersebut dari R.M.Ng. Brojo Puspito
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya,
dan sebagai Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada
35. RUMAH WIRENGAN Bangunan 1,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : KurangBaik perbaikan yaitu
Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : KurangBaik pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada 4. Plafond : KurangBaik bagian lantai,
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 5. Atap : KurangBaik tembok dinding,
6. Pintu Kusen : Kayu biasa 6. Pintu Kusen : Baik atap, plafond,
7. Pagar Depan : Batu bata 7. Pagar Depan : KurangBaik pagar depan, dan
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
49
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : usia bangunan berumur 100 tahun lebih, rumah tersebut dibangun ketika tanggul pengaman banjir
sebelah selatan kota Solo belum ada, maka pondasi rumah tersebut dibuat tinggi. Dan diwariskan secara turun temurun kepada ahli
warisnya secara keturunan.
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan : Pada tahun 1979, rumah beserta tanah pekarangan tersebut secara resmi menjadi hak milik R.T.
Sastronagoro alias Soenardi.
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Joglo Jawa
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada
36. RUMAH Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Keramik 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
KOESOEMO Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Tradisional 4. Plafond : Eternit 4. Plafond : Cukup Baik maupun rehabilitasi
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
50
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : sebagai empu dari keraton PB X, Kusumo Koesowo (gelar raden tumenggung) rumah tersebut
digunakan sebagai rumah dinas, juga berfungsi sebagai tempat latihan menari. Kusumo Koesowo pernah mendapatkan anugerah
seni pada tanggal 7 mei 1976 sebagai koreografer prambanan yaitu koreografer utama sendra tari ramaya prambanan (pengubah
dan penyusun bahan pelajaran)
Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
Sejarah Kepemilikan : pada masa PB X diberikan kepada Kusumo Koesowo dan sekarang diwariskan secara turun temurun
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : joglo
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan garasi dan ruang kamar
37. RUMAH Bangunan 1 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Kurang Baik perbaikan yaitu
SONTOSAYANAN Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada Baik bagian lantai,
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
51
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
Sejarah Kepemilikan : admowimono (arsitek keraton), joyodipuro, R.A.Mendyo Pratoto, R. Ngabei Suyono, Projo Sayono
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
38. WONGSO Bangunan 3,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik waktu dekat belum
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
52
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : KRT.Joyodipuran dahulu menjabat sebagai kepala DPU sewaktu jaman PB X dan kakek buyut dari Bp.
Sisyadi merupakan arsitek keraton dengan kondisi rumah masih asli dengan peninggalan dari objek benda sebelumnya
Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
Sejarah Kepemilikan : Admowimono, eyang Joyodipuro, budhe Setyo Rukmi, Bp. Sisyadi
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : joglo
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada (masih asli)
3. Dinding : 3. Dinding :
4. Plafond : 4. Plafond :
Rumah 5. Atap : 5. Atap :
6. Pintu Kusen : 6. Pintu Kusen :
Tradisional
7. Pagar Depan : 7. Pagar Depan :
8. Interior : 8. Interior :
9. Landscape : 9. Landscape :
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH ATMOESASANAN
Nomor Registrasi/Inv : 39
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl.
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
ATMOESASANAN SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
40. ATMO SUPARMAN Bangunan 1 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Cukup Baik WT 1.Renovasi/
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Cukup Baik perbaikan yaitu
Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Kurang pada beberapa
Tradisional 4. Plafond : Tidak ada Baik bagian tembok
5. Atap : Genting, rangka atap kayu 4. Plafond : Kurang dinding, plafond,
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
54
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : admo suparman dahulu sebagai prajurit keraton, beliau juga membuat kerajinan topeng, alat tulis
jaman dahulu, kecap untuk keraton. Orang tua admo suparman juga pernah menjadi tumenggung keraton
Sejarah Pembangunan : pada masa PB X
Sejarah Kepemilikan : admo wijoyo 7, admo suparman, ibu srimuningsih, ibu yuli sulistianingsih
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : Limasan
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : halaman rumah sebagai sarana olahraga masyarakat sekitar
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
42. RUMAH Bangunan 2,5 1. Struktur : Joglo 1. Struktur : Baik SO 1. Dalam jangka
2. Lantai : Ubin Bata diplester 2. Lantai : Baik waktu dekat belum
PRABUWINOTO 1 Rumah
3. Dinding : Batu Bata 3. Dinding : Cukup Baik dilakukan renovasi
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
56
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH PRABUWINOTO 1
Nomor Registrasi/Inv : 42
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Sasano Mulyo (Langensari) RT/RW = 02/01 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : HGB
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = dalem ratu, U = Jl. Sasano Mulyo, S = kampong
Langensari
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal (kosong)
Riwayat Pemugaran : tidak ada
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : prabu winoto adalah salah satu abdi yang memprakarsai pindahnya keraton dari kartasura ke
Surakarta. Beliau merupakan putra dari PB X dan juga sebagai dalang keraton kasunanan yang konon sejarahnya prabu winoto
pernah dipanggil oleh nyi roro kidul untuk mendalang dilaut selatan
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : tidak ada
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
57
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM HADIWIDJAYAN (EXS. SARASWATI)
Nomor Registrasi/Inv : 43
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl.
Status Kepemilikan :-
nDALEM
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
43. HADIWIDJAYAN SK Cagar Budaya :-
(EXS. SARASWATI) Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
58
Laporan Akhir
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : bangunan joglo dahulu dikota semarang dipindah kesurakarta dan dahulu dibeli oleh pemborong. Pada
tahun 1969 berdiri rumah gun/ Harjonegaran. Harjonegaran adalah seorang penari istana merdeka jaman Ir. Soekarno. Beliau
berprofesi sebagai seniman, pengrajin batik, ahli keris, ahli sastra jawa, dan beliau adalah seorang guru besar ISI. Beliau pernah
menyandang predikat sebagai bintang kebudayaan pertama kali.
Sejarah Pembangunan : pada tahun 1960
Sejarah Kepemilikan : Bp. Gudyam IX, Bp. Gudikwan dihibahkan ke KRAR Harjo Suwarno dan ibu Supiyah Angriyani
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik : berbentuk loji dan rumah joglo
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
59
Laporan Akhir
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan ruang/tempat bagi karyawan batik
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH PADMONEGARAN
Nomor Registrasi/Inv : 45
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl.
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
60
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : nDALEM REKSO HADIPR0J0 (Exs. Kantor KEPRABON)
Nomor Registrasi/Inv : 46
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl.
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = -, T = -, U = -, S = -
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
61
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : MASJID TEGALSARI (Takmirul Islam)
Nomor Registrasi/Inv : 47
Kategori Obyek : Tempat Ibadah
Alamat : Jl. Dr. Wahidin No. 36 RT/RW = 01/02 Kelurahan Bumi Kecamatan Laweyan
Status Kepemilikan : tanah wakaf
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : yayasan ta”mirul masjid tegalasri
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) : + 450 m2
Luas Tanah (LT) : + 450 m2
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = kapung Tegalasri, U = Bp. H.Idris, S = Sabar Motor
Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
Riwayat Pemugaran : sebagian kecil pada bagian atap diganti seng
Riwayat Kepemilikan : wakaf
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : kiblat masjid arahnya pas/tidak pernah meleset, terdapat jam alami dari sinar matahari yang bernama
lubux, yang dibuat oleh kyai ashari dan ulama setempat.
Sejarah Pembangunan : lantai marmer dan tegel (bagian luar), plafon dan tiang terbuat dari kayu,
Sejarah Kepemilikan : warisan dan diwakafkan, kemudian dikelola oleh yayasan Ta”mirul masjid Tegalasri
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
62
Laporan Akhir
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : MASJID SURONATAN
Nomor Registrasi/Inv : 48
Kategori Obyek : Tempat Ibadah
Alamat : Jl. Sasono Mulyo RT/RW = 01/02 Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan : Keraton Surakarta
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Keraton Surakarta
SK Cagar Budaya : Sudah (SK Menteri Budaya dan Pariwisata)
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Permukiman Penduduk, T = Jl. Sasono Mulyo, U = Permukiman Penduduk, S = Jl.
Sasono Mulyo
Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan : hibah
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : didirikan pada jaman PB ke II
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
63
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH Bp. RICKY
Nomor Registrasi/Inv : 49
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Juanda No. 57 Kelurahan Gadean Kecamatan Jebres
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) : + 2000 m2
Luas Tanah (LT) : + 1400 m2
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Permukiman Penduduk, U = Jl. Juanda, S = Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
64
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH Dr. OEN
Nomor Registrasi/Inv : 50
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. S. Parman No. 48 RT/RW = 03/03 Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya : Belum
Luas Bangunan (LB) :-
Luas Tanah (LT) :-
Batas-batas Tanah : B = Jl. Pasar Legi, T = Permukiman, U = Permukiman, S = Permukiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : dahulu Dr. Mangkunegaran mendapatkan gelar oleh keraton Surakarta
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
65
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : RUMAH PRIYOMARTANAN
Nomor Registrasi/Inv : 51
Kategori Obyek : Rumah Tinggal
Alamat : Jl. Dr. Rajiman No. 360 RT/RW = 02/06 Kelurahan Penumping Kecamatan Laweyan
Status Kepemilikan : HM
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) : Budi Santoso
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : + 1500 m2
Luas Tanah (LT) : + 3750 m2
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Cucian mobil, U = Permukiman, S = Jl. Dr. Rajiman
Pemanfaatan Sekarang : Rumah Tinggal
Riwayat Pemugaran : bagian dalam (lantai tegel diganti keramik)
Riwayat Kepemilikan : beli
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah : bangunan ini dahulu berfungsi sebagai pabrik batik Surakarta. Pada tahun 2002 eyang priyo martanan
meninggal dan bangunan tersebut tidak berfungsi aktif lagi pada tahun 2007.
Sejarah Pembangunan : dibangun pada tahun 1950 oleh eyang priyo martanan
Sejarah Kepemilikan : eyang priyo martanan, budi santoso (putra ragil eyang priyo martanan)
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
66
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
.Deskripsi Fisik : Loji (gaya jawa-eropa)
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat dari permukiman sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) : penambahan kamar pada bagian dalam bangunan
untuk kamar karyawan
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
67
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan :-
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
DESKRIPSI UMUM
Nama Obyek : MASJID RIYADH
Nomor Registrasi/Inv : 53
Kategori Obyek : Tempat Ibadah
Alamat : Jl. Kapt. Mulyadi Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon
Status Kepemilikan :-
Nama Pemilik (sesuai sertifikat) :-
SK Cagar Budaya :-
Luas Bangunan (LB) : + 350 m2
Luas Tanah (LT) : + 500 m2
Batas-batas Tanah : B = Permukiman, T = Jl. Kapt. Mulyadi, U = Permukiman, S = Jl. Ibu Pertiwi
Pemanfaatan Sekarang : Tempat Ibadah
Riwayat Pemugaran :-
Riwayat Kepemilikan :-
DESKRIPSI HISTORIS
Latar Belakang Sejarah :-
Sejarah Pembangunan :-
Sejarah Kepemilikan :-
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
68
Laporan Akhir
DESKRIPSI ARKEOLOGI
Deskripsi Fisik :-
Korelasi Konstektual Single Building dalam Kawasan : berfungsi sebagai sentral / pusat islam dari permukiman
sekitarnya
Sejarah Pengembangan Ruang (Penambahan/Pengurangan Ruang) :-
Keterangan Tabel :
Angka yang terdapat pada bobot mulai dari 4 (sangat penting) sampai 0 (tidak penting)
Pemberian angka pada bobot sesuai dengan kondisi yang ada, jika kekuatan dan peluang (SO) yang ada semakin besar maka bobot yang diberikan
juga semakin besar begitu pula sebaliknya.
Angka yang terdapat pada bobot rating mulai dari 4 sampai dengan 1.
Bobot Rating pada faktor SWOT jika besar nilainya 4, jika sedikit nilainya 1.
Pekerjaan Inventarisasi Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Dan Pembuatan Peta Digital Di Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012
69