PENDAHULUAN
Semboyan ini merupakan semboyan bangsa Indonesia dan bahkan dituliskan pada
lambang negara yakni Garuda Pancasila. Kata tersebut memiliki arti “Berbeda beda tetapi tetap
satu jua”. Semboyan ini sendiri berasal dari Kitab Sutasoma yang di tulis oleh Mpu Tantular pada
masa Kerajaan Majapahit. Kita patut bersyukur karena keberagaman yang dapat ditemukan di
Indonesia dan terutama di Salatiga. Kita dapat melihat arti dari berbeda tetapi tetap satu yang
tercermin jelas di Kota Salatiga, kota ini memiliki beragam peninggalan dari berbagai macam ras
dan golongan, serta memiliki sejarah dan cerita yang menarik dibaliknya.
Kota Salatiga merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki cerita sejarah yang
menarik dan beragam untuk dibahas. Dari asal-usul kota Salatiga hingga sejarah dan peninggalan
- peninggalannya sangat menyenangkan dan menarik untuk dibahas. Namun sayang sekali
walaupun banyak tempat bersejarah serta peninggalan peninggalannya, masyarakat masih belum
mengerti atau bahkan tidak tahu tentang kejadian sejarah yang ada di baliknya. Bahkan tidak
sedikit tempat yang memiliki nilai sejarah, namun kurang diketahui oleh masyarakat dan tidak
sedikit juga peninggalan yang ada di Salatiga dihancurkan atau diganti dengan bangunan lain.
Kota Salatiga sendiri memiliki semboyan “KOTA SALATIGA HATI BERIMAN” yang
mengandung arti terciptanya suasana kota yang sehat , tertib , bersih , indah , dan aman, dan juga
memiliki banyak julukan seperti kota toleransi, kota pelari, kota pusaka, namun Kota Salatiga
juga pernah pernah dijuluki sebagai “De Schoonste Van Midden Java” atau Kota terbersih di
Jawa Tengah sehingga tidak sedikit peninggalan peninggalan Belanda yang terdapat di Salatiga
sebagai contohnya gedung yang sekarang dipakai oleh Bank BCA yang terletak di Jalan
Diponegoro No 15, bangunan tersebut sudah berusia lebih dari 100 tahun dan sekarang
merupakan salah satu bangunan cagar budaya. Selain itu banyak peninggalan lainnya seperti
Prasasti , Tugu, Dan bangunan bangunan bersejarah lainnya yang terletak di Salatiga.
wisata sejarah di Jawa Tengah. Berdasarkan informasi yang saya baca di Internet Kota Salatiga
memiliki sekitar 180-an benda dan bangunan kuno yang masuk dalam Cagar Budaya, dan
sebanyak 40 an dari mereka dinyatakan hilang kebanyakan merupakan bangunan gaya Belanda
yang diganti dengan bangunan baru. Selain itu banyak rumah serta bangunan-bangunan yang
Rumusan masalah yang didapat sesuai dengan latar belakang yang dijelaskan adalah:
Kesadaran masyarakat akan sejarah Salatiga serat peninggalan peninggalannya saat ini
masih kurang. Dalam karya tulis ini menjelaskan tentang sejarah dan cerita yang ada dibalik
banyaknya peninggalan di Salatiga dan juga apa yang terjadi dengan bangunan bangunan, tugu ,
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis sejarah ini adalah untuk menjelaskan dan menguraikan
kejadian sejarah di masa lalu yang berhubungan dengan peninggalan peninggalan serta untuk
meningkatkan minat akan sejarah dan menyadarkan untuk menjaga peninggalan dan bangunan
1.5 Manfaat
Salatiga.
peninggalan bersejarah
peninggalan.
1.6 Metode
Penelitian menggunakan Studi pustaka atau menggunakan referensi isi penelitian ilmiah
ini yang berasal dari website, buku, majalah, atau artikel yang berkaitan dengan topik ini.
BAB II
RAGAM PENINGGALAN
yang mungkin cukup tua. Selain itu Salatiga juga menjadi tempat yang ideal sebagai tempat
bersinggah dikarenakan keadaan alamnya yang nyaman. Peninggalan di Salatiga dapat dibagi
2. Peninggalan pengaruh Hindu seperti patung Dewa Hindu, prasasti, dan fragm.
5. Peninggalan zaman pengaruh budaya Barat berupa bangunan kantor, rumah tinggal,
Peninggalan zaman prasejarah kebanyak berbentuk batu batu besar atau biasa disebut
benda benda megalitik. Megalitik itu sendiri diambil dari kata mega yang berarti besar dan litos
yang berarti batu sehingga dapat disimpulkan bahwa benda benda megalitik merupakan benda
yang terdiri atas batu berukuran besar. Di Indonesia sendiri bangunan megalitik yang paling
sering dijumpai adalah menhir. Menhir merupakan batu yang diarahkan sedemikian rupa hingga
mengarah ke tempat yang sering dianggap suci. Biasanya bangunan megalitikum tersusun seperti