Anda di halaman 1dari 2

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Tua adalah cikal bakal kota Jakarta. Bukti-bukti sejarah menunjuk

pada wilayah kota -kota tua- di kedua sisi sungai Ciliwung, sebelah selatan Pasar

Ikan. Disinilah awal mula kota yang kini berpenduduk lebih dari enam juta jiwa.1

Tidak diketahui dengan pasti kapan tepatnya kota Jakarta bermula. Bukti sejarah

yang tersisa menunjuk wilayah Sunda Kalapa yang direbut oleh Fatahillah

sebagai asal mula kota bernama Jayakarta.2 Pada tahun 1629, kota ini

dihancurkan dan dibangun kembali oleh Jan Pieterszoon Coen. Kota ini diberi

nama Batavia. Wilayah Batavia mencakup wilayah Jayakarta dan meluas kearah

tenggara Sungai Ciliwung. Wilayah yang membentang dari paling utara Luar

Batang dan Pelabuhan Sunda Kelapa hingga paling selatan Jalan Gajahmada di

lokasi bangunan Candranaya, dibatasi oleh sungai di sisi barat dan timur inilah

yang disebut Kota Tua.3 Seiring dengan perjalanan waktu, kota Batavia diperluas

hingga menjadi wilayah Jakarta saat ini.

Museum-museum yang terdapat di kawasan Kota Tua adalah Museum

Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum

Wayang, Museum Senirupa dan Keramik dan Museum Bahari.

1
Heuken A., Historical Sites of Jakarta, Jakarta 1982, H.15
2
Jayakarta yang berarti “Kemenangan Sempurna” diperkirakan sebagai cikal bakal nama Jakarta.
3
S.K. Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 34 / 2006

1
2

Museum-museum ini menyimpan pengetahuan, baik mengenai sejarah

awal kota Jakarta maupun peninggalan bersejarahnya. Sebagai kota metropolitan,

Jakarta mengawali sejarahnya dari kawasan Kota Tua. Kota Tua merupakan

bukti keragaman budaya bangsa Indonesia yang terlihat hingga saat ini. Perlunya

ditanamkan rasa cinta dan memiliki sejak dini kepada generasi penerus melalui

pengalaman belajar yang kelak akan berguna bagi kehidupan (learn and grow

from their experiences), sebagai cara untuk mengingat dan melestarikan warisan

budaya Indonesia (dalam lingkup ini, di Jakarta).1

1.1 Lingkup Proyek Tugas Akhir

Berdasarkan teori-teori dan konsep serta pengetahuan yang telah

dipelajari dan diperoleh selama mengenyam pendidikan di bidang Desain

Komunikasi Visual, proyek Tugas Akhir yang akan dikerjakan dibatasi pada hal-

hal yang dapat ditangani melalui pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi

Visual, yaitu penciptaan solusi kreatif dalam visual promosi event “Jelajah

Museum” yang dapat menarik perhatian, mengajak dan menumbuhkan minat

untuk mengenal museum secara khusus dan kawasan Kota Tua secara umum

dalam bentuk wisata yang menghibur dan sebagai alternatif edukasi bagi anak-

anak.

1
Dikutip dari pernyataan MR Manik, Kepala Museum Sejarah Jakarta dalam artikel dari Agnes Wiranti
untuk IndonesiaLogue.

Anda mungkin juga menyukai