Anda di halaman 1dari 1

Mohon izin menanggapi ibu,

1. Berdasarkan sumber dari buku modul BMP MKWU4108 Modul dua:

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Sejak dicetuskannya
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, kedudukan bahasa nasional tersebut dimiliki oleh
bahasa Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, salah satu fungsi bahasa Indonesia
yang pertama yaitu lambang kebanggaan nasional. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai
sosial budaya yang mendasari kebanggaan kita. Rasa bangga merupakan wujud sikap positif
terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif ini terungkap jika kita lebih suka menggunakan bahasa
Indonesia daripada bahasa asing ataupun bahasa daerah.

Di lingkungan domisili saya tinggal, mayoritas penduduknya adalah pendatang dari berbagai daerah,
dimana setiap daerah mempunyai bahasa asal daerahnya masing – masing. Walaupun begitu, pada
saat kami bersosialisasi bahasa yang kami gunakan adalah bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa
Indonesia ini merupakan wujud positif kami dalam hal kebanggaan kami akan bahasa Indonesia,
karena bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya dan mudah dipahami oleh semua
orang. Di lingkungan saya, mayoritas penduduknya berasal dari suku Jawa, namun teman – teman
kami yang berasal dari suku Batak, Sunda, maupun Minang tidak merasa terasingkan atau menjadi
minoritas karena kami menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.

2. Berdasarkan sumber dari :

https://edukasi.kompas.com/read/2011/11/16/08471997/bahasa.indonesia.bisa.jadi.bahasa.interna
sional,
Peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dinilai besar apabila dibandingkan dengan
berbagai bahasa di Eropa. Bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa internasional karena tidak
asing lagi di telinga forum internasional, khususnya negara – negara tetangga. Pernyataan tersebut
disampaikan oleh Ketua Harian Komisi Naional Indonesia untuk UNESCO. Beliau optimis Bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa internasional. Sementara itu, PBB telah menolak bahasa Jerman
menjadi bahasa internasional karena bahasa tersebut hanya dipakai di Jerman, berbeda dengan
bahasa Indonesia yang digunakan di banyak negara.

Berdasarkan hal – hal tersebut, kampanye gerakan cinta bahasa Indonesia memang harus
digalakkan dan dipraktekkan dalam komunikasi sehari – hari. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi
mata pelajaran pada saat sekolah maupun dunia perkuliahan, tetapi digunakan juga dalam
komunikasi sehari-hari. Anggapan nilai bahasa Indonesia yang kalah keren dibandingkan bahasa
asing juga harus disingkarkan, karena dalam masyarakat sekarang, menguasai bahasa asing dinilai
keren dan cerdas, sehingga dapat menggeser bahasa Indonesia sendiri. Bahkan, ibu ibu sekarang
lebih memilih mengajarkan bahasa Inggris kepada bayi bayi mereka. Jika hal ini terus dilakukan,
harapan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional hanyalah angan-angan belaka, bila bahasa
tersebut tidak dianggap di negaranya sendiri.

Sekian, mohon koreksinya.

Anda mungkin juga menyukai