0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan10 halaman
Laporan sementara praktikum mikrobiologi membahas tentang penanaman empat jenis mikroba yaitu metode gores, sebar, tuang, dan tusuk. Metode-metode tersebut dilakukan untuk mengisolasi dan memurnikan mikroba serta mempelajari pertumbuhannya. Laporan ini juga menjelaskan alat, bahan, dan tahapan kerja yang dilakukan selama praktikum.
Laporan sementara praktikum mikrobiologi membahas tentang penanaman empat jenis mikroba yaitu metode gores, sebar, tuang, dan tusuk. Metode-metode tersebut dilakukan untuk mengisolasi dan memurnikan mikroba serta mempelajari pertumbuhannya. Laporan ini juga menjelaskan alat, bahan, dan tahapan kerja yang dilakukan selama praktikum.
Laporan sementara praktikum mikrobiologi membahas tentang penanaman empat jenis mikroba yaitu metode gores, sebar, tuang, dan tusuk. Metode-metode tersebut dilakukan untuk mengisolasi dan memurnikan mikroba serta mempelajari pertumbuhannya. Laporan ini juga menjelaskan alat, bahan, dan tahapan kerja yang dilakukan selama praktikum.
NIM : 2011102415117 KELAS : PRAKTIKUM D DOSEN PENGAMPU : Sylvan Septian Ressandy, S.Farm.,M.Farm.,Apt
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2021 BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan penanaman mikroba metode
gorse, sebar, tuang, dan tusuk.
B. DASAR TEORI
Penanaman bakteri atau disebut juga inokulasi bakteri
adalah proses pemindahan suatu biakan bakteri dari suatu tempat berupa tabung reaksi ke tempat lain dengan tujuan untuk mengembangbiakkan. Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba, baik dalam keadaan cair maupun padat (Henny dan Seprianto, 2019) Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru harus dilakukan dengan tingkat ketelitian dan kesterilan yang sangat tinggi. Hal utama yang harus diperhatikan untuk melakukan inokulasi bakteri adalah semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril. Kesterilan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum,
dengan menginokulasi medium agar nutrien atau nutrien agar dengan metode agar tuang atau media agar sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel- sel mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).
Teknik inokulasi (penanaman) terdiri dari beberapa teknik :
Cara penggoresan merupakan cara yang ditujukan untuk memurnikan mikroba dari populasi mikroba atau dapat juga untuk subkultur isolat murni dari medium lama ke medium baru. Teknik tersebut hanya dapat dilakukan dari medium cair ke medium agar atau dari medium agar ke medium agar lainnya dan dilakukan dengan cara mengoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroba ke permukaan medium agar lain. Hal yang diperhatikan dalam cara pengoresan adalah setiap goresan yang satu harus bersambung dengan goresan berikutnya (Maryanto & Kurniawan, 2015). Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama bila digunakan medium yang basah. Pencegahan terjadinya penyebaran koloni harus digunakan lempengan agar yang benar- benar kering permukaannya (Lay, 1994).
Ada beberapa Teknik dalam metode goresan yakni goresan
T, goresan Kuadran, dan goresan Sinambung (Buckle,1987).
1. Tipe goresan T digunakan untuk mendapatkan koloni tunggal
dengan membagi wilayah goresan menjadi 3. 2. Tipe goresan kuadran hampir sama dengan goresan T namun pola goresan dibagi ke dalam 4 bagian/wilayah. Pembagian 4 wilayah diharapkan akan memisahkan koloni bakteri dengan lebih baik sehingga diperoleh koloni tunggal bakteri. Tipe goresan kuadran dapat dilakukan dengan menggores secara zig-zag maupun secara terputus. 3. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
Cara penyebaran merupakan metode inokulasi mikroba yang
dilakukan dengan cara menuangkan suspensi mikroba diatas medium agar cawan yang telah memadat (Pelczar & Chan, 2008). Tujuan dari isolasi bakteri dengan penyebaran serupa dengan isolasi bakteri cara penuangan. Hal yang membedakan kedua teknik tersebut adalah teknik penuangan suspensi sampel dan medium. Isolasi dengan cara penyebaran diawali dengan pengenceran sampel. Medium yang telah dipersiapkan dituangkan ke dalam cawan petri steril dan tunggu hingga memadat, setelah itu suspensi sampel dituangkan di atas permukaan agar. Penyebaran suspensi sampel dilakukan dengan menyebarkan suspensi dengan batang drugalsky yang telah dipanaskan terlebih dahulu (Waluyo, 2007).
Cara penuangan merupakan metode inokulasi mikroba yang
dilakukan dengan cara menuangkan suspensi mikroba kedalam cawan petri steril kosong. Tujuan dari teknik cawan tuang adalah untuk menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan medium agar saja melainkan sel terendam dalam medium (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan kandungan oksigen sedikit. Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45˚C) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat dengan cara cawan petri digerak-gerakan membentuk angka 8. (Pelczar & Chan, 2008).
Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau
menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media atau medium. Metode Tusuk ini termasuk kedalam media agar tegak dan media cair. Inokulasi agar tegak yang umumnya terbuat dari kaldu kentang kemudian bubuk agar maka jadilah media yang dimasukkan kedalam tabung reaksi menjadi media agar tegak. Inokulum bakteri yang akan ditanam pada media agar tegak tadi diambil dengan jarum ose lurus yang dilekatkan pada ujung jarum. Bakteri diinokulasikan pada media, dengan cara jarum ose ditusuk tepat pada poros tengah tabung sampai mendekati dasar tabung. Kemudian jarum ose ditarik perlahan (Winarni, 1997).
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap
hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang adanya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting di dalam mengendalikan pertumbuhan mikroba. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba meliputi suplai energi, suhu atau temperatur, keasaman atau kebasaan yang dinyatakan dengan pH, serta ketersediaan oksigen (Suriawiria, 2005).
Ruangan tempat inokulasi bakteri harus disiapkan dan
dipastikan bersih serta dalam keadaan yang steril sebelum melakukan inokulasi. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca atau encast, dimana udara dilewatkan dalam saringan melalui suatu jalan dengan tujuan agar terkena sinar ultraviolet. Suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme, dalam hal ini bakteri, yang telah diinokulasikan pada media (padat atau cair) disebut juga inkubasi. Inkubasi dapat didefinisikan sebagai proses memelihara kultur mikroba dalam suhu tertentu selama jangka waktu tertentu guna memantau pertumbuhan yang terjadi pada bakteri (Pelczar, 1986). BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. ALAT dan BAHAN
➢ Alat 1. Jarum ose 2. Bunsen 3. Cawan petri 4. Micro pipet 5. Batang L 6. Erlenmeyer 7. Tabung reaksi 8. Kapas 9. Inkubator ➢ Bahan 1. Media Na steril 2. Bakteri murni MSA 3. Media NB 4. Air kamar mandi 5. Bakteri E-Coli B. PERHITUNGAN - C. METODE KERJA ➢ PENANAMAN BAKTERI METODE GORES a. Disiapkan Alat dan Bahan (ose, bunsen, media NA steril yang telah padat dalam cawan petri, bakteri murni MSA pada cawan petri) b. Diberi Label media NA steril (nama bakteri dan kelompok) c. Diambil biakan bakteri, panaskan ujung cawan petri yang berisi bakteri d. Dipegang jarum ose dan bakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar. Perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar, sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat! e. Dibuka sedikit penutup cawan petri dengan jari telunjuk dan jempol, ambil 1 ose biakan bakteri. f. Dibakar ujung cawan petri dan tutup cawan petri kembali. g. Diinokulasikan biakan bakteri pada cawan petri yang berisi media NA dengan cara goresan zigzag 4 bidang pada permukaan NA ( goresan kuadran: perhatikan video metode gores kuadran) h. Ditutup dan bakar ujung cawan petri, kemudian bakar ose. i. Diinkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya. ➢ PENANAMAN BAKTERI METODE SEBAR 1. Disiapkan Alat dan Bahan (micro pipet, batang L, bunsen, media NA steril yang telah padat dalam cawan petri, bakteri murni pada media NB) 2. Diberi Label media NA steril (nama bakteri dan kelompok) 3. Diambil micropipet, pasang corong micropipet tanpa memegangnya. 4. Diambil biakan bakteri, panaskan ujung tabung reaksi yang berisi bakteri, tarik kapas dengan menggunakan kelingking. 5. Dengan menggunakan micropipet, ambil biakan bakteri. 6. Ditutup biakan bakteri dengan kapas 7. Diambil media NA steril, panaskan ujungnya, buka sedikit penutup cawan, lalu tuangkan bakteri yang ada di micro pipet. 8. Diambil tongkat L, panaskan di api bunsen, dinginkan, lalu sebarkan bakteri dengan merata. 9. Ditutup cawan petri, panaskan ujungnya. 10. Dimasukkan ke dalam inukbator amati pertumbuhannya setelah 24 jam ➢ PENANAMAN BAKTERI METODE TUANG 1. Disiapkan Alat dan Bahan (micro pipet, bunsen, media NA steril yang cair, air kamar mandi) 2. Dipanaskan media NA padat yang steril hingga menjadi cair di erlenmeyer 3. Diberi Label pada cawan kosong (nama bakteri dan kelompok) 4. Diambil micropipet, pasang corong micropipet tanpa memegangnya. 5. Diambil air kamar mandi dengan menggunakan mikropipet 6. Diambil media NA steril, panaskan ujungnya, buka sedikit penutup cawan, lalu tuangkan bakteri yang ada di micro pipet. 7. Didinginkan media NA, dinginkan, sebelum padat, tuangkan ke cawan petri yang telah berisi air kamar mandi 8. Diaduk dengan cara menggerakan cawan petri seperti angka 8. 9. Dimasukkan ke dalam inkubator amati pertumbuhannya setelah 24 jam ➢ PENANAMAN BAKTERI METODE GORES 1. Disiapkan Alat dan Bahan (ose, bunsen, media NA steril miring dalam tabung reaksi, bakteri murni dalam media NB) 2. Diberi Label media NA steril miring (nama bakteri dan kelompok) 3. Diambil biakan bakteri, buka penutup tabung dengan kelingking, panaskan ujung tabung yang berisi bakteri 4. Dipegang jarum ose dan bakar di atas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar. Perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal ke ujung sampai memijar, sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat! 5. Diambil 1 ose biakan bakteri. 6. Diambil media NA steril miring, tusukkan ose hingga ke dasar tabung, keluarkan perlahan, saat sampai permukaan agar miring, lakukan gerakan zig-zag hingga ujung. 7. Dibakar ose, ujung tabung, dan tutup kembali. 8. Diinkubasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya. DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wootton, 1987. Ilmu