Break Event Point (BEP) atau titik impas adalah suatu kondisi dimana biaya atau
pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian
ataupun keuntungan.
Pada kondisi Break Event Point, jumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk biaya
produksi sama dengan pendapatan yang diterima dari hasil penjualan. Disebut titik
impas karena penghitungan break event point akan membuat perusahaan tidak
mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian.
Dengan penentuan BEP dapat diketahui jumlah barang dan harga pada penjualan.
Analisis BEP juga dapat digunakan untuk hal yang lain seperti analisis laporan
keuangan.
Dalam menghitung besarnya BEP diperlukan komponen-komponen sebagai berikut :
Penghitungan BEP :
Rumusnya adalah :
FC
BEP -
P – VC
Keterangan :
- BEP = Break Event Point/Titik Impas per Unit
- FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
- P = Price / Harga per Unit
- VC = Variable Cost / Biaya Variabel
Atas dasar biaya tersebut, penghitungan BEP dasar unit adalah sebagai berikut :
FC
BEP =
P – VC
Artinya titik impas dapat diperoleh jika Café Nusantara mampu menjual 1000 unit
barang
Rumusnya adalah :
FC
BEP =
1 – VC
P
Keterangan :
- BEP = Break Event Point/Titik Impas dalam Rupiah
- FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
- VC = Variable Cost / Biaya Variabel
- P = Price / Harga per Unit
Contoh Studi Kasus 2
Penghitungan BEP Dasar Penjualan
FC
BEP =
1 – VC
P
Rp. 40.000.000,00
BEP =
1 – Rp. 40.000,00
Rp. 80.000,00
Artinya titik impas dapat diperoleh jika Café Nusantara mampu melakukan
penjualan sebesar Rp. 80.000,00