Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mahdum Afdha Sakhi

NIM : 7100190145

Kelas : 03

Pengolahann Bahan Galiam

1. Pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan pengolahan bahan galian


adalah :

Pengolahan bahan galian adalah pengolahan mineral dengan dengan tujuan untuk
memisahkan mineral berharga dengan gangguenya dilakukan secara meknis,
menghasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan yang kadarnnya
rendah (tailing). proseses pemisahan ini berdasarkan perbedaan sifat fisik mineral
maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan menguntungkan.

Keuntungan dari pengolahan bahan galian

1. Mengurangi ongkos transportasi.


2. Mengurangi ongkos peleburan.
3. Pengurangi kehilangan (looses) logam berharga pada saat peleburan.

Proses pemisahan secara fisik jauh lebih menguntungkan dibandingkan


secara kimia

Tahap-tahap pengolahan bahan galian


A.Preparasi
1.Kominusi (Reduksi ukuran).
Tujuan dari kominusi :

• Membebaskan mineral berharga dari material pengotornya.


• Menghasilkan bentuk dan ukuran partikel yang sesuai dengan pada proses
berikutnya.
• Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat
lain, misalnnya reaksi flotasi.

Macam-macam kominusi :

• Crushing (Permukan/Pemecahan)
• Grinding ( Penggerusan/Penghalusan)

2.Sizing (Pemisahan berdasarkan ukuran


Proses sizing

• Screening (Pengayakan/Penyaringan)
• Classification(Klasifikasi)
B. Konsentrasi (Peningkatan kadar)

1. Sorting (Pemilahan)
2. Konsentrasi gravitasi
3. Konsentasi dengan media berat
4. Konsentrasi elektrostatic
5. Konsentrasi magnetik
6. Secara flotasi

C. Watering (Pengurangan kadar air)

1. Thickening (Pengentalan)
2. Filtration (Penapisan)
3. Drying (Pengeringan)

D.Penanganan material

1. Penanganan material padat kering (Dry solit handling)


2. Penanganan lumpur (Slurry handling)
3. Penanganan/Pembuangan ampas (Tailing disposal)
2. keterkaitan antara kegiattan pengolahan bahan galian dalam hal teknis
ekonomi-lingkungan dan pengaruh terhadap operasional penambangan adalah :

Keterkaitan antara pengelolaan dalam hal lingkungan dan ekonomi sangat


erat kaitannya sebagaimana di atur dalam UU no 32 tahun 2009 tentang
pengelolaan sumber daya bertujuan memberikan jaminan bagi terwujudnya
pembangunan berkelanjutan dan memastikan lingkungan hidup dapat terlindungi
dari usaha atau kegiatan yang menimbulkan kerusakan atau pencemaran
lingkungan hidup. Serta di dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yg berbunyi “bumi,
air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.Yang mengandung
makna bahwa Kekayaan sumber daya alam di Indonesia mempunyai peranan
penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya
harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi
perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat secara berkeadilan.

Pengelolaan sumber daya alam dilakukan dan dikelola dengan berasaskan


keberpihakan pada kepentingan bangsa dan keseimbangan (kesatuan ekonomi),
selain dengan asas manfaat, efisiensi berkeadilan, partisipatif, transparansi,
akuntabilitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Kominusi dan Sizing

1. Material (batuan) hasil penambangan yang dilakukan pembongkaran


(loosening) dengan kombinasi peledakan dan rock breaker , batuan
memiliki ukuran lebih kecil dari 90 cm, untuk produk harus memiliki
ukuran 0,015 mm.
a. Hitunglah berapa tahap yang harus dilalui batuan tersebut untuk
memperoleh ukuran yang diinginkan.
b. Pilihlah alat peremuk batuan yang digunakan di masing-masing tahap.
Jawab :
Reduction ratio : 900 mm – 0,015 mm

: 60.000 mm
2. Produk crusher memiliki 80% undersize dan 20% oversize,jika asumsi
efisiensi screen 100%, dengan umpan baru 100 ton per jam.
a. Berapakah beban pengayak pada keadaan steady?
b. Berapakah beban sirkulasi (CLR)?
Gunakan tabel perhitungan dan rumus untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Jawab :
S = T/1-Ri

= 100/1-0.20

= 125 ton/jam

CLR = 125-100/100

= 0.25 atau 25%

Umpan Oversize Oversize Undersize


Tahap Total Umpan
Baru Sebelum 25% 75%

1 100 - 100 22.5 67.5

2 100 22.5 112.5 28.1 84.4

3 100 28.1 140.6 35.2 105.5

4 100 35.2 175.8 43.9 131.8

Konsentrasi
• Jelaskan metode konsentrasi yang digunakan untuk mengolah bahan galian,
berikan contohnya.
Jawab :

Metode Konsentrasi
Bagan alir tahapan pengolahan bahan galian

Metode konsentrasi adalah pemanfaatan sifat fisik mineral diantaranya :

a. Perbedaan warna, kilap dan bentuk kristal.


b. Perbedaan berat jenis atau kerapatan (konsentrasi gravitasi dan
mediaberat)
c. Perbedaan sifat kemagnetan (Konsentrasi magnetik)
d. Perbedaan sifat kelistrikan (konsentrasi elektrostatik)
e. Perbedaan sifat permukaan partikel (Flotasi)

Dewatering
• Jelaskan tahapan dewatering, berikan contohnya.
Merupakan proses pemishan antara cairan dengan pedatan. Proses ini dilakukan
dalam beberapa tahapan yaitu:

1. Thickening

Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan berdasarkan atas


kecepatan mengendap partikel atu mineral dalam suatu pulp. Alat yang biasanya
digunakan adalah thickener.

Tahapan yang dilakukan dalam thickening adalah:

a. Flocculating
Didalam pengendap partikel-partikel yang halus seringkali mengalami
kesukaran karena partikel sangat kecil. Untuk itu dilakukan penggumpalan
terlebih dahulu, dengan demikian partikel akan membentuk gumpalan yang
relative akan lebih cepat mengendap. Untuk menggumpalkan perlu
ditambahkan reagent yaitu “flocculation agent”.

b. Sedimentasi

Merupakan tahap pengendapan dari gumpalan-gumpalan yang terbentuk.


Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk, densitas dan jenis
partikel. Padatan yang mempunyai densitas yang lebih tinggi akan lebih cepat
mengendap karena gaya berat (gravitasi) lebih besar. Untuk yang memiliki
ukuran bahan yang kecil dan memiliki densitas yang rendah, cara
pengendapannya dilakukan dengan mengelompokan partikel-partikel yang
terlarut menjadi satu kesatuan (flokulasi) sehingga mempunyai densitas yang
lebih besar baru kemudian diendapkan. Flokulasi dapat dilakukan dengan
menambahkan bahan-bahan kimia seperti tawas atau dengan cara melakukan
pengadukan secara perlahan-lahan.

c. Compaction

Merupakan tahap pemadatan dari gumpalan-gumpalan yang telah


mengendap pada dasar thickener.

d. Elemination

Merupakan tahap pengeluaran hasil pemisahan cairan yang telah jernih


karena telah bebas dari solid dan dikeluarkan sebagai overflow melalui bagian
atas dan underflow dikeluarkan melalui bagian bawah

2. Filtarsi

Proses filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari campuran fasa cair.
Pada filtrasi secara garis besar pemisahannya adalah material ditampung dalam
suatu filter maka material tersebut akan tetap berada di atas filter sedangkan air
akan lolos meninggalkan filter. Lolosnya air ini disebabkan adanya gaya
dorong. Gaya dorong ini dapat berupa gaya gravitasi, gaya tekan dan gaya
sentrifugal. Proses filtrasi akan memerlukan perlakukan khusus bila padatan
yang akan dipisahkan mulai terdeformasi dan akan sukar tertahan pada medium
penyaringnya.

Dalam setiap filtrasi, filter medium selalu menahan partikel solid yang
dihasilkan sebagai “porous cake” dan ini dapat dipisahkan secara kontinyu
maupun diskontinyu.

Jadi bila tekanan diberikan pada pulp yang akan melalui porous media maka
air pulp akan mengalir melalui pori media dengan kecepatan yang tergantung
pada perbedaan tekanan dari kedua bagian yang tergantung pada gesekan
selama mengalir. Pori-pori dari filter lebih besar daripada butir partikel dan
akan membentuk jembatan sehingga akan membentuk pori-pori baru yang
merupakan “cake”. Akibatnya semakin lama jalannya filtrasi akan semakin
lambat.

Kapasitas filter tergantung pada:

- Area filter

- Perbedaan tekanan antara kedua bagian filter

- Penampang rata-rata dari pori

- Jumlah pori tiap unit area filter

- Tebal filter cake area

Bedasarkan gaya dorongnya, filter terbagi menjadi:

- Gravity filter

- Suction Filter

- Batch Vacum filter


- Centrifugal filter

- Pressure filter

Campuran-campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur atau larutan-


larutan tertentu (produk bioproses) sulit difiltrasi secara langsung. Hal ini
disebabkan campuran tersebut merupakan fluida yang sangat non-newtonian
dimana cake yang terbentuj sangat compressible, sehingga cake dapat dengan
mudah terdeformasi menjadi lapisan yang tidak permiabel. Oleh sebab itu
umpan yang akan dimasukkan dalam proses filtrasi perlu mendapat perlakuan
awal seperti dipanaskan, koagulasi dan flokulasi ataupun diadsorpsi terlebih
dahulu

3. Drying

Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan


sehingga padatan benar-benar bebas dari cairan. Pada drying pemisahannya
dilakukan dengan cara penguapan (evaporasi. Dalam hal ini jumlah energi yang
digunakan per unit massa dari liquid besar karena “specific heat” dan “laten
heat” penguapan air besar sehingga sering membuat kesulitan dalam
pengolahan bahan galian dan memperbesar biaya operasi.

Metode drying terbagia atas tiga hal,yaitu:

a. Flash Drying
b. Rotary drying
c. Rubble-hearth drying

Anda mungkin juga menyukai