Chapter 4 Section 3-4
Chapter 4 Section 3-4
𝑃𝑉 𝐵 𝐶 𝐷
𝑍 ≡ 𝑅𝑇 = 1 + 𝑉 + 𝑉 2 + 𝑉 3 + ⋯ (3-11)
𝑑𝑍
∥𝑃=0 ≡ 𝐵′ + 2𝐶 ′ 𝑃 + 3𝐷′ 𝑃2 + ⋯ = 𝐵′
𝑑𝑃
Z = 1 + B’P
November 28, 2019 KHAMDAN C, JTK UII
Compressibility factor (Z) lanjutan
Pada persamaan virial berlaku, B’=B/RT dapat dimasukkan ke
persamaan di atas:
𝐵𝑃
𝑍 =1+ (3-27)
𝑅𝑇
𝐵
𝑍 =1+ (3-28)
𝑉
𝒂
𝑷+ 𝑽 − 𝒃 = 𝑹𝑻 (3-30)
𝑽𝟐
Dimana a dan b adalah konstanta positif yang unik untuk setiap jenis gas,
𝑎
Suku 𝑉 2 dimaksudkan untuk mengakomodir adanya gaya-gaya tarik menarik
diantara molekul yang menyebabkan tekanan lebih rendah dibandingkan
pada gas ideal,
Konstanta b dimaksudkan untuk mengakomodir ukuran tertentu dari setiap
molekul yang menyebabkan volumenya lebih besar dari volume gas ideal,
Jika a dan b sama dengan nol, persamaan di atas menjadi persamaan gas
ideal.
𝑹𝑻 𝒂
𝑷= − 𝟏Τ𝟐 (3-31)
𝑽−𝒃 𝑻 𝑽 𝑽+𝒃
𝜕𝑃 𝜕2𝑃
= =0
𝜕𝑉 𝑇,𝑐𝑟
𝜕𝑉 2 𝑇,𝑐𝑟
◦ Redlich Kwong
0,4278𝑅2 𝑇𝑐 2,5 0,0867𝑅𝑇𝑐
𝑎= ;𝑏 =
𝑃𝑐 𝑃𝑐
𝑏 𝐵𝑃
ℎ= = (3-32B)
𝑉 𝑍
Dimana
B = b/RT dan A/B = a/(bRT1,5)
Persamaan van der Waals dan Redlich Kwong juga berbentuk persamaan
kubik dalam volume: P = aV3 + bV2+ cV + d sehingga memiliki akar-akar
persamaan V1, V2 dan V3
Jika V1 > V2 > V3, maka volume terbesar (V1 ) adalah volume uap, volume
terkecil (V3) adalah volume cairan dan volume ditengah (V2) tidak memiliki
makna apa-apa
𝟎,𝟎𝟖𝟔𝟕𝑷𝒓
𝒉= (3-33B)
𝒁𝑻𝒓
𝒃 𝟎,𝟎𝟖𝟔𝟕𝑹𝑻𝒄
𝒉= = (3-33C)
𝑽 𝑽𝑷𝒄
dimana A0, B0, C0, a, b, c, α, dan ϒ merupakan konstanta unik untuk satu jenis
fluida tertentu
Walaupun pers. (3-34) relatif kompleks, persamaan tersebut sudah digunakan
pada berbagai aplikasi di dunia nyata
November 28, 2019 KHAMDAN C, JTK UII
Generalized Correlation and Acentric Factor
Persamaan generalized correlations memiliki kelebihan dari persamaan
gas ideal karena dapat memprediksikan propertis suatu fluida dengan
sedikit data eksperimen yang dimiliki,
𝑏
log 𝑃𝑟 𝑠𝑎𝑡 = 𝑎 −
𝑇𝑟
0 = a – b atau a = b
𝑠𝑎𝑡 1
log 𝑃𝑟 =𝑎 1−
𝑇𝑟
Jika dibuat grafik log Prsat vs 1/Tr maka a adalah slope negatifnya
Sehingga ω dapat ditentukan untuk sembarang fluida dari Tc, Pc dan satu
pengukuran tekanan uap yang diukur pada Tr = 0,7.
Nilai ω, Tc, Pc, Vc dan Zc untuk beberapa fluida dirangkum di appendix B.
𝐵𝑃 𝐵𝑃𝑐 𝑃𝑟
𝑍 =1+ =1+ (3-35)
𝑅𝑇 𝑅𝑇𝑐 𝑇𝑟
𝐵𝑃
Dimana 𝑐 merupakan suku tak berdimensi dan dapat disebut
𝑅𝑇𝑐
reduced second virial coefficient.
𝐵𝑃𝑐
= 𝐵0 + 𝜔𝐵1 (3-36)
𝑅𝑇𝑐
Dimana:
0,422
𝐵0 = 0,083 − (3-37)
𝑇𝑟 1,6
0,172
𝐵1 = 0,139 − (3-38)
𝑇𝑟 4,2
Korelasi pitzer akurat untuk gas nonpolar, dan kurang akurat pada molekul
yang sangat polar.
𝑍 = 𝑍 0 + 𝜔𝑍1 (3-39)
Untuk gas yang merefleksikan efek quantum, He dan H2, korelasi Pitzer tidak
sesuai, namun beruntungnya data percobaan tersedia untuk kedua gas ini,
a. Generalized correlation
(see Appendix B for values ω = 0,193, Tc = 425 K dan Pc = 37,5)
𝑇 460
𝑇𝑟 = 𝑇 = = 1,08
𝑐 425
𝑃 15
𝑃𝑟 = 𝑃 = = 0,40
𝑐 37,5
Posisi Tr, Pr berada di atas garis batas pada Fig. 3-11 sehingga digunakan
second virial coefficient (pers. 3-37 dan 3-38)
Pers. 3-35
𝐵𝑃 𝐵𝑃𝑐 𝑃𝑟 0,40
𝑍 = 1 + 𝑅𝑇 = 1 + 𝑅𝑇𝑐 𝑇𝑟
= 1 − 0,287 1,08
= 0,894
c. A generalized correlation
𝑅𝑇 0,7302 122+460
𝑃= = = 212 𝑎𝑡𝑚
𝑉 2
𝑇 582
𝑇𝑟 = 𝑇 = 190,6 𝑥 1,8
= 1,70
𝑐
Sehingga
𝑍𝑅𝑇
𝑃= = 𝑍 𝑃𝑔𝑎𝑠 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 0,883 212 = 188 𝑎𝑡𝑚
𝑉
c. A generalized correlations:
Karena nilai P tidak diketahui, kita tidak dapat menghitung nilai Pr sehingga
tidak dapat menggunakan Fig. 3-11 untuk menentukan korelasi mana yang
sesuai, namun ada prasyarat 𝑉𝑟 ≥ 2 untuk persamaan virial dapat
diaplikasikan
Sehingga,
𝑍𝑅𝑇
𝑃= = 𝑍𝑃𝑔𝑎𝑠 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 0,876 212 = 186 𝑎𝑡𝑚
𝑉
c. A generalized correlation
Sehingga :
𝑅𝑇 83,14 65+273
𝑃= = = 27,5 𝑏𝑎𝑟𝑠
𝑉 1.021
Persamaan (3-33C)
𝒃 𝟎,𝟎𝟖𝟔𝟕𝑹𝑻𝒄 𝟎,𝟎𝟖𝟔𝟕 𝟖𝟐,𝟎𝟓 𝟒𝟎𝟓,𝟔
𝒉= = = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟓𝟏
𝑽 𝑽𝑷𝒄 𝟏,𝟎𝟐𝟏 𝟏𝟏𝟏,𝟑
Pers. (3-33A)
𝑇 338
= = 0,833
𝑇𝑐 405,6
𝟏 𝟒,𝟗𝟑𝟒 𝒉
𝒁= − = 𝟎, 𝟖𝟔𝟕
𝟏−𝒉 𝑻𝒓 𝟏,𝟓 𝟏+𝒉
Sehingga
𝑍𝑅𝑇
𝑃= = 𝑍𝑃𝑔𝑎𝑠 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 0,867 27,5 = 23,86 𝑏𝑎𝑟
𝑉
Karena nilai Vr > 2 maka lebih sesuai menggunakan persamaan virial dengan
generalized correlation untuk B. Nilai B0 dan B1 ditentukan berdasarkan pers. (3-37)
dan (3-38)
0,422
𝐵0 = 0,083 − = −0,482
𝑇𝑟 1,6
0,172
𝐵1 = 0,139 − = −0,232
𝑇𝑟 4,2
Substitusi ke pers. (3-36) dengan ω = 0,250
𝐵𝑃𝑐
𝑅𝑇𝑐
= 𝐵0 + 𝜔𝐵1 = −0,482 + 0,250 0,232 = −0,540
𝑃+𝐸
𝑉 = 𝑉0 − 𝐷 ln 𝑃0 +𝐸
(3-40)
Dimana:
D, E adalah konstanta pada suhu tertentu
Vo, Po adalah nilai volume dan tekanan untuk kondisi referensi cairan pada
suhu tertentu
1−𝑇𝑟 0,2857
𝑉 𝑠𝑎𝑡 = 𝑉𝑐 𝑍𝑐 (3-41)
Data yang dibutuhkan adalah konstanta titik kritis dan hasilnya cukup
akurat dengan eror 1-2% saja.
Dimana:
ρc adalah density pada titik kritis.
𝜌
𝑉2 = 𝑉1 𝜌𝑟1 (3-43)
𝑟2
Dimana:
V2 = volume yang ingin dicari
V1 = volume yang diketahui
𝜌𝑟1 , 𝜌𝑟2 = 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 yang dibaca pada Fig. 3-14 untuk
kondisi 1 dan 2
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan pers. Rackett, reduced temperature, Tr:
310
𝑇𝑟 = = 0,7643
405,6
Nilai ini dibandingkan dengan data percobaan 29,14 (cm)3/(gmol) dan erornya 2,7%.
b. Reduced condition:
Tr = 0,764 dan Pr = 0,90; Vc = 72,5 (cm)3/(gmol) (appx. B)
Dari Fig. 3-14 diperoleh ρr = 2,38
Substitusi ke pers. (3-42)
𝑉 = 𝑉𝑐 𝜌𝑟 = 72,5 2,38 =172,55 (cm)3/(gmol)
Data percobaan volume = 28,6 (cm)3/(gmol) sehingga eror 6,6%.