TK184301 – 3 SKS
Line 2-3
Kurva Peleburan
F=1
Line 2-C
Kurva Penguapan
F=1
(3.5)
Contoh 3.1
Bila V = RT/P,
(3.24) (3.25)
Bila T = PV/R,
(3.26)
Proses Isotermal
=
atau (3.27)
Kuswandi - Chem. Eng. Dept. ITS 14
Proses Isobarik
= dan
dan )
(3.28)
Proses Isokhorik
= dan
dan
(3.29)
dan
CV konst (3.32)
Bila
(3.33)
Pers. (3.32) dan (3.33) berlaku untuk proses adiabatik,
reversibel atau tidak. Untuk proses reversibel,
(3.34)
(3.36)
(3.37)
Contoh 3.2
Contoh 3.3
Kuswandi - Chem. Eng. Dept. ITS 19
APLIKASI PERSAMAAN VIRIAL
Dua bentuk persamaan virial merupakan deret tak berhingga.
Untuk tujuan teknis, secara praktis cukup digunakan 2 atau 3
suku saja. Dapat diterapkan untuk gas dan uap pada tekanan
rendah sampai sedang.
= (3.38)
= (3.39)
Untuk pers virial dengan dua suku lebih baik digunakan Pers (3.38)
B = tergantung jenis zat dan fungsi T
Pada P >> dan < Pc digunakan pers virial dengan tiga suku:
(3.40)
Contoh 3.8
(3.42)
(3.43) (3.44)
Diferensiasi Pers. (3.42) 2 pers turunan (= 0, pada Pc, Tc, dan Vc)
EoS sendiri dapat dituliskan pada kondisi kritisnya ketiga pers
mengandung 5 konstanta: Pc, Vc, Tc, a(Tc) dan b.
Ilustrasi untuk pers vdW, V = Vc untuk ketiga akarnya pada titik kritis:
(A)
Pers. (3.41) dalam bentuk polynomial, pada Tc dan Pc, ditulis:
(B)
Kuswandi - Chem. Eng. Dept. ITS 26
Dengan membandingkan pers. (A) dan (B), maka:
(3.45)
(3.47)
/
dimana a(T) dari Pers (3.45) dengan =
Kuswandi - Chem. Eng. Dept. ITS 28
Corresponding State; Faktor Asentrik
Nilai Z untuk fluida yang berbeda memiliki kelakuan hampir sama bila
dikorelasi sebgai fungsi Tr dan Pr
(3.49)
(3.50) (3.51)
(3.52)
(3.53) (3.54)
( )
(3.55)
dimana T dalam K
(3.62)
,
(3.65) ,
(3.66)
, (3.70)
, ,
(3.71)
(3.74)
(3.75)