4 Ungkapan Alternatif
Karena jumlah sistem dalam assembli grand kanonik bisa berubah-ubah
maka cara lain mendefinisikan fungsi grand partisi adalah dengan memperhitungkan
berbagai kemungkinan jumlah sistem pada masing-masing assembli. Dengan
pendekatan ini maka fungsi partisi grand kanonik bisa didefinsikan sebagai
Z G e
( N Ei , N ) / kT
(3.18)
N i
e
( N E i , N ) / kT
penjumlahan yang dilakukan adalah i
. Setelah itu kita jumlahkan
pV Ni Ei
k pi ln pi k pi
i i kT
pV 1
T
p T pN
i
i
i
i i pi Ei
T i
- 63 -
pV N E
(3.19)
T
di mana N adalah jumlah rata-rata sistem dalam satu assembli dan E adalah
energi rata-rata satu assembli. Nilai-nilai tersebut diperoleh setelah merata-ratakan
pada semua asssembli dalam ensembel grand kanonik.
Kita mengingat salah satu persaman termodinamika E = TS – pV + N
yang dapat ditulis dalam bentuk
pV N E
S (3.20)
T
Jika kita bandingkan persamaan (3.19) dan (3.20) kita simpulkan bahwa ungkapan
lain untuk entropi adalah
S k pi ln pi (3.21)
i
S p( x) ln p( x)
x X
- 64 -
Berdasarkah hukum I termodinamika proses reversible memiliki hubungan
dE TdS pdV dN . Dengan demikian persamaan (3.22) dapat diubah menjadi
( pV ) ( pV ) ( pV )
d ( pV ) dV dT d (3.24)
V T , T V , V ,T
( pV )
p (3.26)
V T ,
( pV )
S (3.27)
T V ,
( pV )
N (3.28)
V ,T
(kT ln Z G ) (ln Z G )
p kT (3.29)
V T , V T ,
(kT ln Z G ) (ln Z G )
S k ln Z G kT (3.30)
T V , T V ,
(kT ln ZG ) (ln ZG )
N kT (3.31)
V ,T V ,T
- 65 -
Tampak dari persamaan (3.29) sampai (3.31) bahwa untuk mendapatkan ungkapan
untuk fungsi grand partisi merupakan kunci untuk menurunkan besaran
termodinamika yang lain. Oleh karena itu, ketika membahas sejumlah assembli
terbuka para ahli akan selalu memulai dengan menurunkan fungsi grand partisi.
Begitu fungsi grand partisi dapat dibangun maka besaran termodinamika lain dapat
diturunkan melalui proses diferensial sederhana.
N i nis
s
Ei nis is
s
Dengan demikian fungsi grand partisi pada persamaan (3.14) dapat ditulis menjadi
N Ei
ZG Wi exp i (3.32)
i kT
- 66 -