1, January 2018
Jenis-jenis udang air tawar dan karakteristik habitat di tujuh sungai Kabupaten Aceh Barat
Provinsi Aceh
(Type of freshwater shrimp and habitat characteristics in seven rivers in the district of West Aceh,
Province Aceh)
Rita OKTAVIA
Abstract
This study aims to determine the species of freshwater shrimp and habitat character in District West
Aceh. The research conducted in April - July 2014, include at seven observation site, Used purposive
sampling methode. At each station, samples were collected for 30-45 minutes with a length of 3-5 m
sampling area along the river in a direction against the current. Samples were taken to the Basic
Biology Laboratory of STKIP Bina Bangsa Meulaboh, for further identification. The identification of
shrimp based on morphological features, taxonomic characteristics and body measurements. Shrimp
habitats in each site are described and documented. There are five species of freshwater shrimp found
in West Aceh, ie: Macrobrachium rosenbergii, M.empulipke, M. equidens, M. australe, and M.
lanchesteri. There are different species of Freshwater shrimp found in different habitat characters.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis udang air tawar dan karakter habitat yang terdapat di
kabupaten Aceh Barat. Penelitian dilakukan pada bulan April – Juli 2014, meliputi Tuju Station.
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pada setiap stasiun, sampel
dikumpulkan selama 30-45 menit dengan panjang daerah sampling 3-5 m di sepanjang sungai dengan
arah melawan arus. Sampel dibawa ke Laboratorium Biologi Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,
untuk selanjutnya diidentifikasi. Identifikasi udang dilakukan berdasarkan ciri-ciri morfologi, ciri-ciri
taksonomi dan ukuran-ukuran . Habitat udang disetiap stasiun di deskripsikan dan di dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Aceh Barat terdapat lima jenis udang, yaitu :
Macrobrachium rosenbergii, M.empulipke, M equidens, M australe, dan M lanchesteri. Terdapat
perbedaan jenis udang yang ditemukan di karakter habitat yang berbeda.
37
atas 23 kabupaten, diharapkan nantinya kabupaten Aceh Barat untuk kemudian
penelitian ini akan terus dilakukan sehingga diidentifikasi. Identifikasi udang dilakukan
didapatkan data keanekaragaman jenis udang berdasarkan ciri-ciri morfologi, taksonomi dan
air tawar di Provinsi Aceh ukuran-ukuran tubuh mengikuti kunci
Hipotesis dalam penelitian ini adalah identifikasi Wowor (2004). Dengan
ditemukan variasi jenis-jenis udang air tawar rekomendasi refererensi dari Riyanto
dari tujuh stasiun yang tersebar di wilayah dkk.2015, Daryanto dkk (2015), Supriadi,A.
Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini 2012. Identifikasi difokuskan mengamati
bertujuan untuk mengetahui jenis udang air bagian morfologi pembeda terdapat pada
tawar dan karakteristik habitat yang terdapat di bagian rostrum, pereopoda dan ukuran tubuh.
kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Rostrum dari jenis udang yang ditemukan
memiliki bentuk dan jumlah gigi yang
BAHAN DAN METODE berbeda, baik pada bagian dorsal, maupun
Penelitian telah dilakukan pada bulan ventral.Habitat udang di setiap stasiun
Maret–Agustus 2014. Pengambilan sampel dideskripsisikan dan didokumentasi.
dilakukan di tujuh stasiun yang tersebar di
wilayah Aceh Barat. Identifikasi sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014 di
Laboratorium Biologi Dasar, STKIP Bina A. Spesies Udang di Sungai Aceh Barat
Bangsa Meulaboh kabupaten Aceh Barat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
Penelitian dilakukan di tujuh stasiun sebanyak Lima spesies udang air tawar di
yang telah ditetapkan. Stasiun I (di sungai Kabupaten Aceh Barat, meliputi:
Meureubo), Stasiun II (di sungai Kaway Enam Macrobrachium rosenbergii, M.empulipke, M
belas), Stasiun III (di sungai Pantondreuh), equidens, M australe, dan M lanchesteri.
Stasiun IV (di sungai PanteCeureumen), Adaun karakter dari setiap species di jelaskan
Stasiun V (di sungai Woyla Induk), Stasiun VI sebagai berikut:
(di sungai Woyla Timur), Stasiun VII (di
sungai Woyla Barat). 1. Macrobrachium rosenbergii
Metode yang digunakan dalam Udang memiliki warna dorsal hitam
pengambilan sampel udang adalah purposive gelap, punggung bercorakf, rostrum dan gigi
sampling, dengan melibatkan beberapa rostrum jelas terlihat. Bagian cangkang atau
mahasiswa. Pengambilan sampel kulit terluar keras. Memiliki sepasang capit
menggunakan alat tangkap jaring. Dan yang membesar agak melebar. Gigi rostrum
menggunakan Hand collecting (Tangkap sebanyak 13-14 gigi. Ukuran panjang total
tangan) Pada setiap stasiun, sampel tubuh sekitar 8-8, 3 cm (gambar 1). Memiliki
dikumpulkan selama 30-45 menit dengan karpus periopoda kedua lebih pendek dari
panjang daerah sampling 3-5 m di sepanjang chela, karpus berbentuk langsing. Gigi
sungai dengan arah melawan arus. rostrum tidak dapat diamati dengan jelas,
Pengambilan sampel pada tiap stasiun hampir tersebar merata. Panjang carapace
dilakukan hanya sekali. Sampel yang berkisar 15- 20 mm. Diduga secara morfologi
tertangkap dimasukkan kedalam botol sampel adalah jenis Macrobrachium rosenbergii,
dan diawetkan dalam alkohol 70% serta diberi berdasarkan Daryanto, dkk (2015) dan
label. Sampel dibawa ke Laboratorium Biologi Wowor (2004).
Dasar STKIP Bina Bangsa Meulaboh
Gambar 1 M.rosenbergii
38
Gambar 2 M.rosenbergii (Daryanto, dkk 2015)
39
Gambar 5 Macrobrachium equidens
6
. Macrobrachium cf lanchesteri panjang. Tidak memiliki capit. Ukuran total
Ciri morfologi udang ini memiliki panjang tubuh udang ini sekitar 5-5,3 cm
warna tubuh putih transparan dengan warna (Gambar 10 dan 11). Pada spesies ini Rostrum
oranyge pada ujung ekor dan bagian kepala giginya tidak tersebar merata dan pada ujung
hingga antena. Bentuk tubuh kurus ramping rostrum ada bagian yang tidak bergigi. Pada
kecil atau tidak ditemukan ukuran yang lebih spesies ini morfologi tubuh panjang langsing.
besar dan panjang dari ini. Memiliki garis Karpusnya lebih panjang dari chela. Ciri ini
berwarna putih ditengah bagian dorsal merupakan ciri dari jenis Macrobrachium
punggung. Memiliki rostrum yang gigi- lanchesteri (Wowor 2004), dan (Supriadi,A.
giginya begitu halus. Rostrum halus hingga 2012).
melewati mulut. Semua antena cenderung
41
7. Macrobrachium cf empulipke. punggung ini hanya putih tanpa dipenuhi
Spesies udang ini memiliki warna corak tersebut. Memiliki ukuran tubuh 4,5 cm
tubuh putih transparan dengan corak hingga 5,3 cm. udang ini dilengkapi sepasang
berwarna merah. Corak ini ditemukan hingga capit yang kurus atau ramping kecil dan
kesemua bagian tubuh dengan formasi yang cendrung transparan (gambar 12).
dibagian pinggir dorsal. Dibagian tengah
Udang ini berciri karpus periopoda kedua sungai banyak terdapat tumbuhan eceng
lebih pendek dari chela. Berbentuk langsing. gondok (Eichornia craasipes). Air keruh atau
Sedangkan gigi rostrum tersebar merata dan tidak jernih karena dasar sungai atau substrat
tidak ada bagian yang tidak bergigi. Menurut adalah tanah berlumpur. Pada lokasi ini sering
supriadi, A (2012) jenis udang ini termasuk dilakukan penangkapan udang menggunakan
dalam Macrobrachium empulipke. tangguk atau jaring udang oleh warga
setempat. Penangkapan dilakukan dari pinggir
B. Karakteristik Habitat sungai menyusuri tepi jembatan hingga ke
Stasiun I rangka besi (Gambar 14). Penangkapan
Pada stasiun I air mengalir namun arus sampel udang dilakukan pada pukul 08.55
cukup tenang atau tidak berarus. Dipinggir sampai pukul 09. 45.
42
Gambar 14 Habitat stasiun I
43
Gambar 16 Habitat Stasiun III
44
Gambar 18 Habitat Stasiun V
45
Gambar 20 Habitat Stasiun VII
Pada penelitian ini terdapat lima jenis spesies berbatu dan berkerikil. Berdasarkan karakter
udang yang ditemukan pada tujuh sungai di habitat dapat diketahui bahwa udang menyukai
Aceh Barat; yaitu Macrobrachium sungai yang berarus tenang, terdapat
rosenbergii, M empulipke, M equidens, M tumbuhan atau kayu-kayuan baik ditepi atau
australe, dan M lanchesteri. Dari ditengah sungai. Selain itu kejernihan air
tujuh stasiun pengamatan terdapat dua stasiun belum bisa menjadi tolak ukur bayak tidak
yang paling sedikit dijumpai jenis udang yaitu spesies udang. Waktu penangkapan juga
satu jenis. Stasiun ini adalah stasiun tiga dan menjadi hal yang perlu dipertimbangkan
stasiun tujuh. Kondisi sungai stasiun 3 dalam mengkoleksi data atau sampel.
diketahui bahwa di kedua sungai ini kondisi Aspek perairan yang diukur atau
air jernih. Selain itu juga tidak terdapat dideskripsikan meliputi kedalaman, kondisi
tanaman atau tumbuhan dipinggir sungai. Arus arus, dasar sungai dan suhu. Berikut data
air sedang hingga kuat. Substrat dasar sungai kondisi fisika perairan (Tabel 1):
Data kondisi fisika dan kimia yang diukur yaitu suhu perairan, kedalaman, dan kondisi arus perairan.
Suhu tertinggi yang ditemukan yaitu 30 oC dan terendah 28,5 oC . Kedalaman sungai terdalam yang
ditemukan yaitu 560 cm dan kedalaman terendah yaitu 85 cm. Kondisi arus pada sungai yang
ditemukan bervariasi yaitu arus tenang, sedang dan kuat
46
DAFTAR PUSTAKA Provinsi Sulawesi Tengah. Online
journal of Natural Science. 5(2): 199-
Castro P, Huber ME. 2003. Marine Biology. 208.
Fourth edition. The MCGraw-Hill Rustiyawatie A, Dharmono, dan Hardiansyah
Companies. H. 2009. Identtifikasi dan kerapatan
Daryanto, Hamidah A, dan Kartika WD. 2015. udang di bawah tumbuhan nipah
Keanekaragaman Jenis Udang Air kawasan mangrove desa Swarangan
Tawar di Danau Teluk Jambi City. Kecamatan Jorong Kabuptaen Tanah
Jurnal Biospesies 8(1): 13-19. Laut. Jurnal Wahana-Bio 1: 51-60.
Hasashy MM, Sharshar KM, dan Hassan Riyanto I. dkk. 2015. Keragaman Jenis udang
MMS. 2012. Morphological and di laguna Baros, Kabupaten Bantul,
histologcal studies on the embryonic Yogyakarta. PROSiding SEMinar
development of the freshwater prawn, NASsional MASYarakat
Macrobrachium rosenbergii BIODIVersitas INDONsia. Volume 1,
(Crustacea, Decapoda). The Journal of (3):438-443.
Basic & applied Zoology 65: 157-165. Sugiarto T. 2010. Budidaya Udang. Bandung.
Holthuis LB. 1980. Shrimps and prawns of the Sinergi Pustaka Indonesia.
world an annotated catalog of species Supriadi A. 2012. Keanekaragaman Jenis
of interest to fisheres. FAO Fish udang air tawar di sungai-sungai yang
Synop 125: 340-350. berasal dari gunung salak. [Skripsi].
Martin JW, and Davis GE. 2001. An update Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu
classification of recent Crustacea. Los Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Angeles, California: Nat History Mus Bogor.
of Los Angeles Country 39: 1-115. Taufik. 2011. Biodiversitas udang air tawar di
Mulyadi, Wowor D. 2004. Pengumpulan danau Kerinci Provinsi Jambi. Tesis.
Lapangan Krustacea. LIPI: Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu
Mulyati T, Fahri dan Annawaty.2016. Pengatahuan Alam. Institut Pertanian
Iventarisasi udang air tawar Gebus Bogor. Bogor.
Caridina di sungai Poboya Palu, Wowor D, Cai Y, Ng PKL. 2004. Crustacea:
Sulawesi Tengah. Online Jurnal of Decapoda, Caridea. Di dalam: Yule
Natural Science 5(1):83-96. CM, Sen YH, editor. Freshwater
Rahmi, Annawaty, dan Fahri. 2016. Invertebrata Of The Malaysian
Keanekaragaman jenis udang air tawar Region. Kuala Lumpur: Akademi
di sungai Tinombo Kecamatan Sains Malaysia: 337-357 . Kuala
Tinombo Kabupaten Perigi Moutong Lumpur.
47