Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI DAN HABITAT GURITA (CEPHALOPODA) DARI PERAIRAN

SALIBABU, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

(Identification and Habitat (Cephalopoda) in the Coastal Area of Salibabu, District of


Talaud Archipelago)

Andika R. Balansada, Medy Ompi, Frans Lumuindong

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Sam Ratulangi, Manado.
e-mail : abalansada@gmail.com

ABSTRACT

The octopus in Manado language is called Boboca, while the local Talaud community is
called Urrita. Octopus is used as food and bait. Information on octopus biology needs to be
known as basic information in the management of octopus resources. This study aims to identify
and provide information on octopus habitat in the waters of Salibabu. Collecting specimens
using arrows (jubi). The morphology of the example octopus is identified as Octopus cyanea
Gray, 1849. In the arms of the octopus there are white-colored spots. On the left and right side
of the crown of the arm are two false eyes (ocellus). On the face of the ventral arm is a dark
pole pattern above the pale or creamy base color. Characteristics of female morphomes
generally have a larger size compared to males. Specimen habitats are found outside the nest
at night and in the nest during the day time.

Keywoeds: Octopus, Biology, Identify, Morphology, Morphometric, Habitat

Gurita dalam bahasa Manado disebut Boboca, sedangkan oleh masyarakat lokal
Talaud disebut Urrita. Gurita dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan umpan. Informasi
biologi gurita perlu diketahui sebagai informasi dasar dalam pengelolaan sumberdaya gurita.
Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi dan menyediakan informasi habitat gurita yang ada di
perairan Salibabu. Pengambilan spesimen menggunakan panah (jubi). Morfologi gurita contoh
diidentifikasi sebagai Octopus cyanea Gray, 1849. Pada bagian lengan gurita terdapat bintik-
bintik berwarnah putih. Pada samping kiri dan kanan mahkota lengan terdapat dua mata palsu
(ocellus). Pada muka lengan ventral terdapat pola tiang yang gelap di atas warna dasar pucat
atau krem. Karakteristik Morfomtrik betina umumnya memiliki ukuran lebih besar di bandingkan
jantan. Habitat spesimen ditemukan di luar sarang pada malam hari dan di dalam sarang pada
siang hari.

Kata kunci : Gurita, Biologi, Identifikasi, Morfologi, Morfometrik, Habitat

247
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

PENDAHULUAN sebelah Barat dan Wuuran


(3052’54”N126042’26E), Sikkata,
Indonesia memiliki luas laut 5,8 Waasana, Anneng Banua, Lawasana,
juta km2 dengan garis pantai sepanjang Lahu, Nunu Umpe, Warre, Watung
95,181 km serta memiliki potensi Asuanga (3050’52”N126041’42”E)
sumberdaya perikanan laut yang cukup disebelah timur Desa Salibabu,
besar baik dari segi kuantitas maupun Salibabu Induk/Raya dan Dalum
diversitas (Rompas, et al. 2007). Kecamatan Salibabu, Kabupaten
Daerah pantai atau daerah pasang Kepulauan Talaud. Penelitian
surut, mempunyai potensi cukup besar dilakukan pada bulan juni 2018 ± 3
dalam penyediaan bahan makanan minggu.
bagi kehidupan manusia. Salah satu
sumberdaya hayati laut yang belum
banyak diinformasikan adalah jenis-
jenis gurita (Budiyanto dan Sugiarto,
1997).
Gurita memiliki peran ekologis
penting baik sebagai predator maupun
mangsa dan tergolong komoditas
perikanan ekonomis penting karena
mengandung gizi yang cukup tinggi
dan menduduki urutan ke tiga di dalam
dunia perikanan setelah ikan dan
udang (Toha, et al. 2015).
Informasi mengenai biologi
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
gurita perlu diketahui sebagai informasi
dasar dalam pengelolaan sumberdaya Metode Pengambilan Data
gurita. Salah satu informasi biologi
yang diperlukan untuk pengelolaan Pengambilan spesimen
sumberdaya yang efektif yaitu
kepastian spesies (Begg et al. 1999). Penelitian ini menggunakan
Masalah kurangnya informasi metode Survei jelajah yaitu menjelajah
mengenai identifikasi jenis-jenis gurita sepanjang pantai Timur dan Barat Desa
dan habitat gurita yang ada di perairan Salibabu, Salibabu Induk/Raya dan
Salibabu, kecamatan Salibau, Dalum Kecamatan Salibabu,
Kebupaten Kepulauan Talaud, maka Kabupaten Kepulauan Talaud di
perlu di lakukan penelitian mengenai lakukan pada siang maupun malam
identifikasi jenis-jenis gurita dan hari dengan melakukan snorkeling dan
menyediakan informasi habitat gurita berjalan pada saat surut. Untuk
yang ada di perairan Salibabu, menangkap gurita di gunakan alat
Kabupaten Kepulauan Talaud. tangkap panah (jubi).

METODE PENELITIAN Pengumpulan data morfologi

Tempat dan Waktu Penelitian Identifikasi morfologi dilakukan


dengan memperhatikan ciri-ciri
Penelitian ini dilaksanakan di eksternal yang meliputi bentuk mantel,
pantai Tiwinga (3052’33”N126039’45”E), lengan, warna, hectocotylus dan paruh
Waikka, Lakendurri, Attoaha, serta membandingkan karakteristik
Wambana, Tainatta, panooranna, morfologi spesimen dengan spesies
Pinaanga, Raddapa, Awuna, yang telah diketahui deskripsi
Matandika, Sanggelokka, Patunga, morfologinya. Morfologi gurita
Tarawatta (3050’30”N126040’29”E) di dideskripsikan mengacu pada Roper

248
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

dan Voss (1983) sedengkan Informasi Pengumpulan data morfometrik


mengenai karakteristik morfologi pada
spesies pembanding mengacu pada Pengumpulan data morfometrik
FAO Species Catalogue for Fishery dilakukan dengan melakukan
Purpose No 4, Vol 3, Cephalopods of pengukuran pada 15 karakter
The World, An Annotated and Ilustrated morfometrik gurita. Deskripsi
Catalogue of Cephalood Species morfometrik gurita mengacu pada
Known To Date, Octopods and Vampire Huffard and Hochberg (2005).
Squids (Jereb, et al. 2016) dan CSIRO
Publishing, Invertebrate Taxonomy, An Tabel 2. Karakter Morfometrik Pada
International Jurnal of Biosystematics, Gurita
The Shallow-water Octopuses
Kode Karakter Definisi
(Ceohalopoda: Octopodida) of The
ML Panjang Panjang dari
Philippines (Norman and Sweeney,
mantel titik tengah
1997).
(Mantle kedua mata
Tabel 1. Deskripsi pengamatan length) hingga ujung
morfologi gurita akhir mantel.
AL Panjang Panjang lengan
Karakter lengan (Arm yang diukur dari
NO Deskripsi Kualitatif length) mulut (paruh)
Morfologi
1. Mantel Bentuk, Ketebalan, ke ujung
Bukaan Mantel lengan.
2. Kepala Bentuk kepala dan ASe Diameter Diameter dari
bentuk mata penghisap penghisap
3. Funnel Bentuk funel, besar berukuran
bukaan funnel, (Arm sucker besar.
organ funnel diameter
4. Lengan Bentuk lengan, enlarged)
jumlah urutan ASD Diameter Diameter dari
sucker penghisap penghisap
5. Suckers/pen keberadaan normal berukuran
ghisap sucker/penghisap (Arm sucker norma.
besar diameter
6. Selaput Tipe selaput lengan normal)
lengan (Gambar 2 ) ASC Jumlah Jumlah
7. Hectocotylus Posisi, bentuk ligula penghisap penghisap di
dan calamus (Arm sucker sepanjang
8. Kulit Corak warna, count) lengan tertentu
kromatofor, yang utuh
Ocellus, tonjolan (hingga ujung
papila lengan).
CaL Panjang Panjang dari
Sumber: Roper dan Voss, (1983) calamus penghisap
(Calamus paling ujung
length) hingga ujung
akhir calamus.
EO Diameter
lubang mata Diameter
(Eye orifice bukaan mata.
Gambar 2. Tipe selaput lengan pada diameter)
gurita (Garcia, 2010) FUL Panjang Panjang corong
corong dari mulut

249
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

(Funnel bukaan hingga observasi adalah suatu teknik


length) batas pangkal, pengumpulan data di mana peneliti
diukur di mencatat setiap informasi sesuai
sepanjang garis dengan kenyataan yang dilihat selama
tengah ventral penelitian berlangsung (Soleh, 2005).
Langkah yang dilakukan selama
HdL Panjang Diameter pengumpilan data habitat adalah
kepala lengkungan sebagai berikut:
(Head sepanjang
length) sumbu depan 1. Mencatat nama lokasi ditemukanya
hingga gurita
belakang tubuh. 2. Mengambil foto lokasi di temukanya
HdW Lebar kepala Lebar terjauh gurita
(Head width) pada kepala
pada tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
mata.
LL Panjang Panjang dari Octopus yang diperoleh 22
ligula penghisap individu terdiri dari 10 jantan dan 12
paling ujung betina.
hingga ujung
dari lengan Deskripsi morfologi spesimen
hectocotylus
MW Lebar mantel Lebar garis Deskripsi morfologi spesimen
(Mantle dorsal terjauh gurita yang ditemukan di perairan
width) pada mantel salibau memiliki mantel berbentuk oval,
PA Lebar Panjang antara otot tebal, bukaan mantel sangat besar
bukaan kedua titik dan memiliki 4 tonjolan papilia pada
mantel penempelan dorsal mantel (Gambar 8 dan Gambar
(Pallial mantel ke 10), kepala menonjol dan berukuran
Aperture kepala di sadang, terdapat struktur yang sedikit
Extent) sepanjang keras pada bagian dorsal kepala, mata
batas ventral berukuran kecil dan menonjol,
mantel mempunyai 3 ears di bagian atas mata
TL Panjang total Panjang dari (Gambar 9), funnel berbentuk huruf W,
(Total length) ujung lengan bukan funnel kecil, funnel berukuran
terpanjang besar, menempel pada bukaan
hingga ujung palial(Gambar 10), memiliki lengan
akhir mantel yang panjang dan mengecil pada
WD Lebar Ukuran sektor ujungnya dengan posisi
selaput selaput lengan penghisap/sucker 2 baris. Pada jentan
lengan (Web terdalam dari ditemukan penghisap besar (Gambar
depth) mulut (paruh) 10). Selaput lengan tipe 1A.
hingga titik Hectocotylus terletak pada lengan ke
tengah sektor tiga disisi kanan tubuh pada jantan,
ukuran ligula dan calamus yang sangat
Sumber: Huffard and Hochberg (2005) kecil (Gambar 5) dan kulit Memiliki
tekstur berkerut pada bagian dorsal dan
Habitat spesimen bertekstur halus pada bagian ventral,
mempunya warna coklat, putih, putih
Dalam penelitian ini kebiruan, coklat gelap, dan krem
Pengumpulan data mengenai habitat (Gambar 3). Memiliki sepasang
spesimen menggunakan teknik Ocellus berupa bintik hitam berbentuk
obsevasi Survey jelaja. Teknik oval yang dikelilingi cincin berwarna

250
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

pucat pada bagian dalam dan warna hitam pada lengan


coklat kehitaman (gelap) pada bagian gurita yang ditemukan
luar (Gambar 6), Pada permukaan
lateral lengan terdapat pola berupa
potongan zebra dan memiliki bintik- a b
bintik putih pada lengan (Gambar 4, .
dan Gambar 7).

Identifikasi spesimen secara


morfologi

Perbandingan morfologi
menunjukkan spesies gurita yang telah
di temukankan di pantai Desa Dalum
Gambar 5. a. Hectocotylus Octopus
memiliki banyak ke cocokan
cyanea yang suda di
karakteristik dengan spesies Octopus
ketahui (Norman,
cyanea Gray, 1849. Kecocokan
1991), b Hectocotylus
karakteristik antara gurita contoh
gurita yang ditemukan
dengan spesies Octopus cyanea
terdapat pada karakter morfologi
mantel, kepala, funnel, lengan, a b
suckers, selaput lengan, hectocotylus, . .
dan kulit (Gambar 3 sampai Gambar
11)

a b
Gambar 6. a. Ocellus Octopus cyanea
. .
yang suda di ketahui
(Norman, 1991), b.
Ocellus Octopus yang di
temukan dalam
penelitian

a b
Gambar 3. a. Octopus cyanea yang . .
suda di ketahui (Norman,
1991), b. Octopus yang di
temukan dalam penelitian

a b
Gambar 7. a. Bintik-bintik putih pada
. .
lengan Octopus cyanea
yang suda di ketahui
(Norman, 1991), b.
bintik-bintik putihpada
lengan Octopus yang di
Gambar 4. a. Pola garis hitam pada temukan dalam
lengan Octopus penelitian
cyanea yang suda di
ketahui (Norman,
1991), b. Pola garis

251
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

betina serta urutan 2


b
a baris penghisap.
.
Data karakter morfometrik

Gurita yang di temukan


umumnya betina memiliki ukuran tubeh
lebi besar dibandingkan dengan jantan.
Gurita paling besar ditemukan memiliki
panjang total (TL) mencapai 86,0 cm
dan ukuran terkecil memiliki panjang
Gambar 8 . a. 4 tonjolan papilia total (TL) 67,0 cm untuk ukuran jantan,
Octopus cyanea di sedangkan pada betina ukuran terbesar
ketahui (Jereb, et al. memiliki panjang total (TL) 133,0 cm
2016), b. 4 tonjolan dan 91,0 cm untuk pananjang total (TL)
papilia Octopus yang di ukuran terkecil. Panjang mantel (ML)
temukan dalam mencapai 11,0 cm pada jantan dan
penelitian 18,0 cm pada betina. Lebar mantel
(MW) mencapai 8,5 cm pada jantan
dan 11,5 cm pada betina. Lebar
a b bukaan mantel (PA) mencapai 14,0 cm
pada jantan dan 17,7 pada betina.
Panjang kepala (HdL) mencapai 4,4 cm
pada jantan dan 6,0 cm pada betina.
Lebar kepala (HdW) mencapai 6,9 cm
pada jantan dan 8,3 cm pada betina.
kepala Diameter lubang mata (EO) mencapai
0,7 cm pada jantan dan 1,1 cm pada
Gambar 9 . a. 4 tonjolan papilia betina. Panjang sifon 6,0 cm pada
Octopus cyanea di jantan dan 8,0 cm pada betina.
ketahui (Jereb, et al.
Panjang lengan (AL) jantan 73,3
2016), b. 4 tonjolan
cm dan 112,0 cm untuk betina. Pada
papilia Octopus yang di
lengan ketiga jantan di temukan
temukan dalam
Hectocotylus terdiridari ligula dengan
penelitian
ukuran terpanjang 0,3 cm dan calamus
0,1 cm (semua jantan memiliki ukuran
calamus sama). Selaput lengan tipe 1A
a b dengan lebar selaput lengan (WD)
. funnel mencapai 10,0 cm untuk jantan dan
jantan 13,5 cm untuk betina. Penghisap
jumlahnya mencapai 293 buah pada
lengan terpanjang (ASC) untuk jantan
dan 464 untuk betina. Penghisap besar
berdiameter (ASe) 1,1 cm pada jantan.

Habitat

bukaan Gurita paling banyak di temukan


betina di pantai warre yaitu 4 individu terdiri
funnel
dari 3 betina dan 1 jantan (3051’11”N,
Gambar 10. a. Funel b. perbedaan 126041’26”E),(3051’10”N, 126041’26”E),
penghisap jantan dan (3051’09”N, 126041’27”E) dan

252
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

(3051’07”N, 126041’27”E) di temukan


pada ke dalaman 2 m, 3 m dan 3,5 m di
dalam lubang/sarang. Gurita terbesar di Gurita
temukkan di pantai Sanggelokka
(3051’17”N, 126040’31”) berjenis
kelamin betina ditemukan pada ke
dalaman 2 m di dalam lubang dan
(3051’14”N, 126040’32”E) berjenis
kelamin jantan ditemukan pada ke
dalaman 3,5 m di dalam lubang
(Gambar 12). Ada beberapa pantai
tidak di temukanya gurita yaitu panta
Attoaha, Awuna, Pantai Raddapa,
Gambar 11. Gurita di dalam lubang di
Patunga di sebelah barat dan Wuuran,
pantai Lahu.
Sikkata, Nunu Umpe di sebela timur
desa salibabu.

a Gurita

Gurita

Gambar 12. Gurita ditemukan didalam


lubang di pantai Warre
pada siang hari
b Gurita saat ditemukan pada
malam hari di luar sarang/lubang
memilki corak warna sama dengan
lingkunganya (kamuflase) dengan
Gurita posisi tubuh merangkak dan berdiri
dengan menggunakan lengannya
(gambar 10). Pada siang hari gurita
ditemukan di dalam lubang/sarang dan
memiliki corak warna putih pada lengan
bercampur warna coklat muda dengan
Gambar 10. Gurita ditemukan pada posisi tubuh lengan membungkus
malam hari a. Gurita kepala tanpa menutupi mata. Ketika di
ditemukan di luar sarang panah (jubi) gurita akan mengeluarkan
pada malam hari di tintah dan berubah warna coklat dan
pantai Anneng Banua, b. coklat kehitaman dengan pola yang
Gurita ditemukan di luar tidak jelas pada bagian dorsal sampai
sarang pada malam hari ke ujung mantel tetapi wana Ocellus,
di pantai waasana. garis-garis belang dan bintik putih
tampak sangat jelas.

253
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

Species: Octopus
Paruh atas
cyanea

Octopus cyanea memiliki


ocellus yang hampir sama dengan O.
exannulatus dan Octopus ocellate.
Perbedaannya adalah ocellus O.
Paruh bawah exannulatus berbentuk oval datar
berupa bintik hitam dan tanpa cincin. O.
Gambar 11. Paruh Octopus cyanea ocellate memiliki ocellus dengan cincin
berwarna merah muda, biru gelap atau
Paruh Octopus cyanea dibagi ungu, sedangkan ocellus O. cyanea
atas dua begian yaitu paru atas dan berupa bintik hitam oval yang dikelilingi
paru bawah (gambar 11). Paruh atas oleh cincin berwarna pucat dibagian
memiliki rostrum yang pendek, berliku, dalam dan cincin berwarna gelap di
tumpul dan berwarnah hitam dengan bagian luar (Nateewathana 1997 dalam
sudut pengait agak besar. Kerudung Paruntu, et al. 2009).
kepala (hood) agak sempit dengan
pinggiran belakang berlekuk. Puncak KESIMPULAN DAN SARAN
kepala (crest) melengkung agak
panjang. Memiliki dinding lateral yang Octopus yang ditemukan di
agak besar dengan tepi belakang pesisir salibabu adalah Octopus cyanea
berlekuk. Paruh bawah memiliki Gray, 1849. Octopus betina memiliki
rostrum yang pendek dan tumpul. ukuran tubuh yang lebih besar dari
Kerudung kepala (hood) sempit serta jantan. Jenis ini di temukan pada
puncak kepala (crest) melengkung. habitat di luar sarang malam hari dan
Dinding lateralnya kecil dan sempit habitat di dalam sarang pada siang hari
serta sayap mengembang dan melebar
DAFTAR PUSTAKA
pada bagian ujungnya.
Begg, G.A., K.D. Friedland and J.B.
World Register of Marine Preace. 1999. Stock Identification
Species (WoRMS), 2018 and its Role in Stock Assessment
mengklasifikasikan Octopus cyanea and fisheries Management: an
Gray, 1849 sebagai berikut: Overview. Fish Res. 43(1):1-8. doi:
Kingdom: Animalia 10.1016/S0165-7836(99)00062-4.

Phylum: Mollusca Budiyanto, A., dan H. Sugiarto. 1997.


Catatan Mengenai Si Tangan
Class: Cephalopoda Delapan (Gurita/Octopus spp.)
Balibang Biologi laut, Puslitbang
Subclss: Celeoidea Oseanologi LIPI, Jakarta. Oseana,
Superorder: Octopodiformes Volume XXII, No 3: 25-33.

Order: Octopoda Garcia A. 2010. Comparative Study of


The Morphology and Anatomy of
Suborder: Incirrata Octopuses of The Family
Octopodidae. Tesis Auckland (NZ):
Superfamily: Octopodoidea Auckland University of Technology.
266 hal.
Famil: Octopodidae
Huffard, C.L and F.G. Hochberg. 2005.
Genus: Octopus Description of a New Species of
The Genus Amphioctopus

254
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

(Mollusca: Octopodidae) from the Roper C.F.E and G.L Voss. 1983.
Hawai’ian Islands. Malacological Guidelines for Taxonomic
Society of Australasia. Molluscan Descriptions of Cephalopod
Res 25(3):113–128 Species. Musem of The National
http://www.mapress.com/mr/ Museum Victoria. Miami. No 44
(44): 49–63.
Jereb P, Roper CFE, Norman MD, Finn
J. 2016. Cephalopods of the World Soleh, Z. A. 2005. Ilmu statistika:
– An Annotated and Illustrated Pendekatan teoritis dan aplikasi
Catalogue of Cephalopod Species disertai contoh Penggunaan
Known to Date. Volume ke-3. Roma SPSS. Rekayasa sains, Bandung,
(IT): FAO. doi: 303 hlm.
10.1017/CBO9781107415324.004.
Toha, A.H.A., Jeni. Widodo, N. Hakim,
Norman, M.D. 1998. Octopodidae L. dan Sumirto, S.B. 2015. Gurita
Benthic Octopus. In FAO species of Octopus cyanea Raja Ampa. Kons.
Identification Guide of Fishery Biod Raja Ampat 4(8): 4-8.
Purpose. The Living Marine https://id.wikipedia.org/wiki/Gurit
Resources of The Westem Central a. 2018.
Pacific. Vol 2. Cephalopods,
Crustaceans, Holothurian, and
Sahark, Hal. 812.

Norman, M.D. 1991. Octopus cyanea


Gray, 1894 (Mollisca:
Cephalopoda) in Australian Waters:
Description, Distribution and
Taxonomy. Bulletin of Marine
Science.

Norman, M.D and M.J. Sweeny. 1997.


The Shallow-water Octopuses
(Cephalopoda: Octopodidae) of the
Philippines. An International Journal
of Biosystematics. CSIRO
Publishing, Invertebrate Taxonomy,
An International Jurnal of
Biosystematics, The Shallow-water
Octopuses (Ceohalopoda:
Octopodida) of The Philippines
Vol.1

Paruntu, C.P., F.B. Boneka dan S.L.


Talare. 2009. Gurita (Cephalopoda)
Dari Perairan Sangihe, Sulawesi
Utara. Jurnal EKOTON Vol.9,
No.2:13-27. ISSN 1412-3487.

Rompas, R.M., S. Hutabarat dan J.S.


Rompas. 2007. Pengantar Ilmu
Kelutan. Departemen Kelautan dan
Perikanan, Jakarta

255

Anda mungkin juga menyukai