Anda di halaman 1dari 5

Test Benedict

Larutan Hasil Pengamatan Kesimpulan


Glukosa 1% Endapan merah bata (+)
Fruktosa 1% Endapan merah bata (+)
Laktosa 1% Endapan merah bata (+)
Amilum 1% Larutan biru tidak terbentuk endapan (-)
merah bata
Sukrosa 1% Larutan biru tidak terbentuk endapan (-)
merah bata
Hasil Pengamatan:

Setelah dipanaskan 5 menit secara bersamaan, didapatkan hasil seperti pada tabel pengamatan
di bawah ini :

Test Benedict
(dari kiri ke kanan, sukrosa, amilum, laktosa, fruktosa, glukosa)

Persamaan Reaksi

O O

|| ||

R C H + Cu2+ [o] R C OH + Cu2O (merah bata)

OH-

Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid
dengan kuprooksida yang berwarna merah bata.

Dari percobaan dengan larutan Benedict ini diperoleh hasil positif pada larutan
glukosa, laktosa dan fruktosa. Sedangkan amilum dan sukrosa memberikan hasil
negatif terhadap uji ini, karena amilum merupakan polisakarida dan juga karena gugus
aldehidnya terikat kuat satu sama lain dan panjang sehingga tidak dapat bereaksi
dengan pereaksi. Sukrosa tidak dapat mereduksi sebab tidak mempunyai OH-laktol
(OH yang terikat pada atom C pertama), sehingga gugus O-nya sudah terikat pada
atom C glukosa dan fruktosa dan membentuk sukrosa yang bergugus keton.

Pembahasan:

Tes benedict digunakan untuk membedakan antara gula pereduksi (gula terbuka) dan
gula non pereduksi (gula tertutup). Tes Benedict positif akan menghasilkan merah
bata karena tembaga sulfat (CuSO4) yang terkandung dalam larutan Benedict bereaksi
dengan elektron dari kelompok aldehida atau keton dari gula pereduksi untuk
membentuk oksida tembaga (Cu2O), sebuah endapan merah-coklat.

Semua monosakarida adalah gula pereduksi karena memiliki gugus karbonil bebas
reaktif, maka itu glukosa dan fruktosa memberikan hasil positif terhadap tes ini.
Beberapa disakarida yang mengandung gugus karbonil juga termasuk ke dalam gula
pereduksi, contohnya laktosa, yang bila dipanaskan akan tereduksi menjadi glukosa
dan galaktosa sehingga laktosa memberikan efek positif. Amilum negatif terhadap uji
Benedict karena gugus aldehidnya terikat kuat satu sama lain dan panjang sehingga
tidak dapat bereaksi dengan pereaksi. Sedangkan sukrosa tidak dapat mereduksi sebab
tidak mempunyai gugus OH laktol (OH yang terikat pada atom C pertama) sehingga
gugus O-nya sudah terikat pada atom C glukosa dan fruktosa; dan membentuk
sukrosa yang bergugus keton.

Jawaban pertanyaan :

Persamaan Reaksi

++ --
CuSO4 Cu + SO4

2 Cu++ + Gula Pereduksi Cu+


(elektron donor)

Cu+ Cu2O (endapan)

Tes Barfoed

Setelah dipanaskan selama 1 menit, didapatkan hasil seperti tabel di bawah ini :

Larutan Pengamatan Kesimpulan

Glukosa 1% Endapan merah bata (+)

Galaktosa 1% Endapan merah bata (+)

Laktosa 1% Tidak terbentuk endapan (-)

Sukrosa 1% Tidak terbentuk endapan (-)

1) Larutan gula yang dioksidasi adalah larutan glukosa 1% dan galaktosa 1%.
2) Bila larutan dipanaskan terlalu lama akan menyebabkan disakarida terhidrolisis
menjadi monosakarida, maka akan memberikan hasil uji positif terhadap test
Barfoed. Test ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Hasil positif
ditandai dengan larutan biru dan bagian bawah terdapat endapan kemerahan.
Tes Barfoed

(dari kiri ke kanan: glukosa, galaktosa, laktosa, sukrosa)

Pembahasan:

Tes Barfoed adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya monosakarida. Hal ini
didasarkan pada reduksi tembaga (II) asetat untuk tembaga (I) oksida (Cu 2O), yang
membentuk endapan merah bata.

Persamaan reaksinya:

RCOH + 2Cu +2 + 2H 2 O RCOOH + Cu 2 O + 4H +

Glukosa dan galaktosa memberikan hasil positif karena merupakan monosakarida. Sedangkan
laktosa dan sukrosa memberikan hasil negatif karena merupakan disakarida. Akan tetapi
disakarida dengan pemanasan lama dapat pula memberikan hasil positif.

Jawaban pertanyaan :

1. Larutan gula yang dioksidasi adalah larutan 1 % glukosa dan 1 % galaktosa.


2. Bila larutan dipanaskan terlalu lama akan menyebabkan disakarida terhidrolisis
menjadi monosakarida.
Laktosa galaktosa + glukosa

Sukrosa fruktosa + glukosa


Dengan terbentuknya monosakarida maka akan memberikan hasil uji positif
palsu terhadap test Barfoed.

Anda mungkin juga menyukai