Anda di halaman 1dari 2

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.

1 Kerangka Konsep
Diabetes Melitus

Hiperglikemia kronis

Aktivitas aldolase reduktase Sorbitol intrasel mioinositol saraf

glikosilasi non enzimatik (AGEs)

stress oksidatif

Resiko tingi infeksi

AGEs

NA-K-ATPase
ROS

Disfungsi endotel

Hiperkoagulasibilitas darah Reaktivasi trombosit Kekakuan eritrosit

Hipoksia saraf

Iskemia
otonom

Neuropati diabetik

somatik Callus/deformitas

Ulkus diabetik/ gangrene

Keterangan: : Diteliti : Tidak diteliti

Diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan kondisi hiperglikemia kronis yang mengaktifkan beberapa jalur seperti aldose reduktse, advanced glycation end products (AGEs), serta stres oksidatif yang berperan pada progresivitas dan komplikasi diabetes mellitus. Peningkatan aktivitas aldolase reduktase, produksi AGEs, dan stres oksidatif meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang menyebabkan terjadinya disfungsi endotel dan dalam perjalanannya akan menyebabkan hipoksia saraf yang mengarah ke neuropati diabetik. Neuropati diabetik menyebabkan disfungsi otonom dan somatik dimana proses degenerasi akson akan terus berlangsung. Keadaan ini mengakibatkan berkurangnya sensibilitas terhadap rangsang nyeri, panas, trauma mekanis, sehingga kulit telapak kaki dapat terluka tanpa rasa. Neuropati juga berhubungan dengan gangguan neuropati otot-otot intrinsik kaki, disertai dengan destruksi tulang dan sendi. Hiperglikemia kronis juga mengakibatkan gangguan vasular seperti hiperkoagulasibilitas darah, reaktivasi trombosit dan kekakuan eritrosit yang dapat menyebabkan iskemia perifer, serta hiperglikemia kronis juga meningkatkan resiko infeksi. Semua faktor tersebut diatas berperan pada beratnya ulkus diabetic/gangrene. 3.2 Hipotesis Terdapat hubungan antara berat neuropati perifer dengan kejadian ulkus diabetik : semakin berat neuropati perifer, semakin berat derajat keparahan ulkus diabetik.

Anda mungkin juga menyukai