1 Kerangka Konsep
Diabetes Melitus
Hiperglikemia kronis
stress oksidatif
AGEs
NA-K-ATPase
ROS
Disfungsi endotel
Hipoksia saraf
Iskemia
otonom
Neuropati diabetik
somatik Callus/deformitas
Diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan kondisi hiperglikemia kronis yang mengaktifkan beberapa jalur seperti aldose reduktse, advanced glycation end products (AGEs), serta stres oksidatif yang berperan pada progresivitas dan komplikasi diabetes mellitus. Peningkatan aktivitas aldolase reduktase, produksi AGEs, dan stres oksidatif meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang menyebabkan terjadinya disfungsi endotel dan dalam perjalanannya akan menyebabkan hipoksia saraf yang mengarah ke neuropati diabetik. Neuropati diabetik menyebabkan disfungsi otonom dan somatik dimana proses degenerasi akson akan terus berlangsung. Keadaan ini mengakibatkan berkurangnya sensibilitas terhadap rangsang nyeri, panas, trauma mekanis, sehingga kulit telapak kaki dapat terluka tanpa rasa. Neuropati juga berhubungan dengan gangguan neuropati otot-otot intrinsik kaki, disertai dengan destruksi tulang dan sendi. Hiperglikemia kronis juga mengakibatkan gangguan vasular seperti hiperkoagulasibilitas darah, reaktivasi trombosit dan kekakuan eritrosit yang dapat menyebabkan iskemia perifer, serta hiperglikemia kronis juga meningkatkan resiko infeksi. Semua faktor tersebut diatas berperan pada beratnya ulkus diabetic/gangrene. 3.2 Hipotesis Terdapat hubungan antara berat neuropati perifer dengan kejadian ulkus diabetik : semakin berat neuropati perifer, semakin berat derajat keparahan ulkus diabetik.