Anda di halaman 1dari 4

A.

Mekanisme koping
1. Jangka pendek

a. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis: pemakaian


obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus menerus.
b. Kegiatan mengganti identitas sementara (ikut kelompok sosial,
keagaman, politik).
c. Kegiatan yang memberi dukungan sementara (kompetisi olahraga kontes
popularitas).
d. Kegiatan mencoba menghilangkan identitas sementara (penyalahgunaan
obat).

2. Jangka panjang
a. Menutup identitas
b. Identitas negatif: asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat (Febrina, 2018)

B. Penatalaksanaan
Strategi pelaksanaan tindakan dan komunikasi (SP/SK) merupakan suatu
metoda bimbingan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang berdasarkan
kebutuhan pasien dan mengacu pada standar dengan mengimplementasikan
komunikasi yang efektif. Penatalaksanaan harga diri rendah tindakan
keperawatan pada pasien diantaranya:

1. Tujuan keperawatan: pasien mampu:

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

c. Menilai kemampuan yang dapat digunakan

d. Menetapkan atau memilih kegiatan yang telah dipilih sesuai

kemampuan

e. Merencanakan kegiatan yang telah dilatih


2. Tindakan keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara:

1) Ucapkan setiap kali berinteraksi dengan pasien

2) Perkenalkan diri dengan pasien

3) Tanyakan perasaan dan keluhan saat ini

4) Buat kontrak asuhan

5) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh


untuk kepentingan terapi
6) Tunjukkan sikap empati terhadap klien

7) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki


pasien:
1) Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
(buat daftar kegiatan)
2) Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang
negatif setiap kali bertemu dengan pasien
c. Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

1) Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini
2) Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien
d. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan berdasarkan
kegiatan yang dilakukan
1) Diskusikan kegiatan yang dipilih untuk dilatih saat pertemuan.

2) Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.

e. Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan


1) Latih kegiatan yang dipilih (alat atau cara melakukannnya).

2) Bantu pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua


kali perhari.
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang
diperlihatkan pasien.
4) Bantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
menyusun rencana kegiatan.
5) Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
6) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari

7) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan


setiap aktivitas.
8) Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan
keluarga.
9) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan

C. Peran perawat
Peran perawat untuk mengatasi masalah klien dengan harga diri rendah
adalah mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu klien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih dan
melatih kemampuan yang dipilih klien serta membantu pasien menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang dilatih.
1. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care giver)
Merupakan tindakan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien serta
membantu pasien dalam proses penyembuhan
2. Peran perawat sebagai advocator
Sebagai advocator, perawat bertanggung jawab membantu pasien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
3. Peran perawat sebagai kolaborator
Dalam memberikan kesejahteraan pasien, perawat tidak bekerja sendirian.
Melainkan bekerja sama dengan team kesehatan yang lain. Dan kerjasama
ini merupukan kerja sama yang menguntungkan bagi perawat dan juga
pasien
perawat jiwa memiliki peran penting dalam berbagai teknik kognitif terapi
dirumah sakit jiwa. Peran tersebut terutama adalah bertindak sebagai leader,
fasilitator, evaluator, dan motivator dengan tujuan sebagai berikut :

a) Meningkatkan aktivitas yang diharapkan (increasing activity).


b) Menurunkan perilaku yang tidak dikehendaki (Reducing unwanted
behavior).
c) Meningkatkan rekreasi (Increasing pleasure).
d) Meningkatkan dan memberi kesempatan dalam kemampuan sosial
(Enchancing social skill) (Dylan, 2017)

Dapus

Dylan. (2017). Keperawatan harga diri rendah. Journal of Chemical Information and
Modeling, 110(9), 1689–1699.

Febrina, R. (2018). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Keluarga Dengan Harga Diri
Rendah Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Karya Tulis
Ilmiah. Program Studi D III Keperawatan Padang. Politeknik Kemenkes Padang.

Anda mungkin juga menyukai