Anda di halaman 1dari 17

ASKEP PADA KLIEN DENGAN

PENYALAHGUNAAN NAPZA

PRIA ANGGA N 191FK03007


NENENG ANDINI F 191FK03009
S I N TA B E L A 191FK03015
R E G I B AY U A 191FK03018
FA R A H N A B I L A N 191FK03023
TIKA SARI S 191FK03031
K A M A L I YA H 191FK03136
S I N TA N U R S A R I 191FK03038

K E L A S 3 A K E P E R AWATA N
DEFINISI NAPZA

 Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika,


dan bahan adiktif lainnya
 Napza adalah zat yang memepengaruhi struktur atau
fungsi beberapa bagian tubuh orang yang
mengonsumsinya dan akan mempengaruhi system
saraf pusat sehingga menimbulkan mental,
emosional, dan perilaku penggunanya
ETIOLOGI NAPZA

Terdapat beberapa faktor yang dapat dikatakan sebagai pemicu


seseorang dalam penyalahgunaan narkotika :
1. Faktor Individu
Kebanyakan penyalahgunaan napza dimulai pada masa remaja, sebab
sedang mengalami perubahan biologik, psikologik, maupun sosial
yang pesat
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga, lingkungan pergaulan
baik sekitar sekolah, rumah, teman sebaya atau masyarakat
3. Faktor Napza
Mudahnya mendapatkan napza dengan harga terjangkau, dan banyak
iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik tuk dicoba
GOLONGAN-GOLONGAN NAPZA

1. Narkotika
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan psikotropika) yang
sangat berat, juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya
habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi , dimana ketiga sifat inilah
yang menyebabkan pemakai narkotika sulit untuk melepaskan
ketergantungan nyab
2. Narkotika semi sentesis
Narkotika jenis ini yaitu alami yang diolah dan diambil zat adiktif
agar memiliki khasiat yang lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan kedokteran. Adapun jenis narkotika semi sintesis
yaitu : kodein, morfin, petidin, methadon, naltrezon, buprenordin
dan lain sebagainya
Lanjutan golongan Napza

3. Psikotropika
Obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati
gangguan jiwa
4. Bahan adiktif
Zat ini tidak termasuk dalam narkotika dan psikotropika,
tetapi zat adiktif ini dapat menimbulkan ketergantungan.
Adapun contoh yang termasuk zat adiktif yaitu rokok,
kelompok alkohol, thiner, dan zat-zat lainnya
FAKTOR RESIKO PENYALAHGUNAAN NAPZA

Napza berpengaruh buruk pada manusia seperti gangguan


daya ingat (mudah lupa), gangguan persepsi (menimbulkan
halusinasi), gangguan motivasi (malas belajar dan bekerja)
dan gangguan perasaan, kemampuan otak untuk menerima,
memilah dan mengolah informasi
Keadaan diatas dapat terjadi karena gejala intoksikasi
(keracunan) dan pasien akan menunjukan tingkah laku
menyimpang (mal adaptif) yang terjadi sesudah
menggunakan napza
PENANGGULANGAN NAPZA

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba


dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Preventif (Pencegahan)
2. Tindakan hukum
3. Rehabilitas
4. Dukungan keluarga
MANIFESTASI KLINIS

1. Perubahan fisik
• Pada saat menggunakan napza : jalan sempoyongan,
bicara pelo, mengantuk, dan agresif
• Bila terjadi kelebihan dosis : akan mengalami sesak
napas, denyut jantung dan nadi lambat, bahkan
meninggal
• Saat sedang ketagihan : mata merah, hidung berair,
menguap terus, diare, dan lain sebagainya
• Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat,
tidak perduli terhadap kesehatan, dan gigi keropos
Lanjutan manifestasi klinis

2. Perubahan sikap dan perilaku


• Prestasi disekolah menurun
• Pola tidur berubah
• Sering mengurung diri
• Sering berbohong
• Sering bersikap emosional, mudah tersinggung,
pemarah, kasar, tertutup, dan penuh rahasia
Pemeriksaan pada klien dengan
penyalahgunaan napza

1. Fisik
• Adanya bekas suntikan sepanjang vena
• pemeriksaan fisik ditujukan menemukan gejala
intoksitasi/overdosis, dan komplikasi medik
• Perhatikan terutama : kesadaran, pernapasan,
tekanan darah, nadi, pupil, cara jalan, sklera ikterik,
conjungtiva anemis, caries gigi, aritmia jantung,
edema paru, pembesaran hepar dan lain sebagainya
Lanjutan pemeriksaan pada klien

2. Psikis 3. Penunjang

• Derajat kesadaran • Analisa urine bertujuan


• Daya nilai realistis untuk mendeteksi
• Gangguan pada alam adanya napza dalam
perasaan tubuh
• Gangguan proses pikir • Penunjang lain seperti

• Gangguan pada
EKG,EEG, foto thorax,
dan lain sebagainya
psikomotor
KOMPLIKASI NAPZA

1. Komplikasi psikiatri : seperti gangguan tidur, paranoid


(perasaan curiga berlebihan),depresi, gangguan psikotik
dan cemas
2. Komplikasi fisik : seperti HIV/AIDS, hepatitis B dan C,
Kemampuan kognitif menurun, gangguan pada hati,
gangguan jiwa, dan infeksi menular seksual
3. Komplikasi pada kehamilan
• Pada ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS
• pada kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi
lahir mati
• Janin : pertumbuhan terhambat, premature, BB rendah
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas klien
2. Alasan masuk dan faktor presipitasi
3. Faktor predisposisi
4. Pemeriksaan fisik : Meliputi keadaan umum, dan tanda-tanda vital
5. Psikososial : Meliputi genogram, Konsep diri, Hubungan sosial, Status mental,
aktivitas motorik, afek dan emosi, interaksi selama wawancara, persepsi, proses
pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung,
kemampuan penilaian, dan daya titik diri
6. sumber koping
7. Mekanisme koping
8. Mekanisme pertahan ego
B. Diagnosa
Diagnosa yang muncul adalah : Ketidakefektifan
koping individu b.d tidak mampu mengatasi keinginan
menggunakan zat
Intervensi keperawatan
1. Ketidakefektifan koping individu

Nic: Noc:
1. penegakangan diri terhadap 1. Bantuan kontrol marah
perilaku kekerasan 2.Dukungan emosional
2.menahan diri dari agresifitas 3. Manajemen perilaku: menyakiti
diri
3. kontrol resiko: penggunaan
4.Peningkatan peran
obat terlarang
5. Peningkatan tidur
4. pengaturan psikososial:
6. Pencegahan pengunaan zat
perubahan kehidupan
terlarang
5. perilaku penghentian 7. Pemberian obat
penyalahgunaan obat terlarang
8. Peningkatan harga diri
6. menahan diri dari kemarahan 9. Relaksasi otot progresif
7. dukungan sosial 10. Fasilitasi meditasi
D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tahap kegiatan ketika perawat
mengaplikasikan asuhan keperawatan kedalam bentuk
intervensi keperawatan guna membantu pasien mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
yang merupakan perbandingan bdan sistematik dan
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai