Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HANA IKRIMATUZ ZAHRO’

NIM : 10220030
PRODI : S1 Keperawatan A
RESUME HEPATITIS E
A. Pengertian
Hepatitis E adalah penyakit liver yang disebabkan oleh infeksi virus HEV. Virus HEV
menyerang hati dan mengakibatkan peradangan serta kerusakan hati yang juga
berpotensi merusak organ lainnya. Virus ini menyerang sel sehat dalam tubuh dan
terdiri dari berbagai jenis yang berbeda sesuai dengan cara penularannya. Sebagai
contoh, penularan penyakit hepatitis ini dapat terjadi melalui konsumsi air yang
terkontaminasi virus.

Sementara itu, beberapa kasus juga dilaporkan terjadi akibat memakan daging yang
kurang matang atau hewan liar, seperti rusa. Hepatitis tipe ini biasanya menyebabkan
infeksi akut atau jangka pendek. Namun, tidak menutup kemungkinan virus akan
berkembang menjadi hepatitis kronis yang berpotensi menimbulkan komplikasi.

B. Masa Inkubasi
Etiologi virus Hepatitis E termasuk virus RNA. Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan
melalui fecal oral seperti Hepatitis A. • Diagnosis dengan didapatkannya IgM dan IgG
antiHEV pada penderita yang terinfeksi.
C. Tanda dan Gejala
Umumnya, gejala HEV dapat muncul sekitar 2 – 7 minggu setelah terinfeksi virus.
Gejala juga biasanya berlangsung selama sekitar 2 bulan dan memicu kondisi seperti:
 kulit dan selaput mata menguning (penyakit kuning),
 warna urine gelap seperti teh,
 nyeri sendi,
 kehilangan nafsu makan,
 nyeri perut,
 pembengkakan hati,
 gagal hati akut,
 mual dan muntah,
 kelelahan, serta
 demam.
Pada dasarnya gejala hepatitis E mirip dengan tanda-tanda hepatitis pada umumnya.
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala di atas untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
D. Patogenesis

Patogenesis hepatitis E kurang dipahami. Karena HEV mungkin


ditularkan melalui rute fekal-oral, tidak jelas bagaimana virus mencapai hati.
Mungkin ada tempat replikasi virus di luar hepar. Virus bisa bereplikasi
di saluran usus sebelum mencapai hati. Untaian negatif RNA HEV,
menunjukkan replikasi virus, telah terdeteksi di usus kecil, kelenjar getah
bening, usus besar, dan hati babi, menunjukkan replikasi HEV ekstra-
hepatik. HEV kemudian bereplikasi di sitoplasma hepatosit dan dilepaskan
ke dalam darah dan empedu. Kerusakan hati yang diinduksi oleh infeksi
HEV mungkin diperantarai oleh kekebalan oleh sel T sitotoksik dan sel
pembunuh alami (NK) karena HEV tidak sitopatik. Virus ditumpahkan
dalam tinja.

E. Jenis Hepatitis E
Hepatitis E dibagi menjadi dua bagian berdasarkan lama waktu infeksinya, yaitu
sebagai berikut.

1. HEV akut

Hepatitis E akut adalah infeksi virus jangka pendek. Infeksi ini biasanya dapat
sembuh dengan sendirinya karena tubuh dapat melawan virus dengan sistem
kekebalan tubuh.
Itu sebabnya, penderita HEV akut dapat membaik tanpa pengobatan setelah beberapa
minggu.

2. HEV kronis
Bila infeksi HEV terjadi dalam waktu yang lama dan tidak kunjung membaik, artinya
Anda mengalami hepatitis kronis. Kondisi ini cukup langka dan hanya terjadi pada
orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Sebagai contoh, hepatitis E kronis lebih mungkin terjadi pada orang yang
menggunakan obat-obatan yang melemahkan sistem imun, atau penderita HIV/AIDS.

F. Penyebab dan Faktor Resiko Hepatitis E

 Penyebab Hepatitis E
Virus hepatitis E (HEV) adalah virus penyebab dari penyakit ini. Virus ini
biasanya dapat menyebar melalui air minum yang tercemar. Di beberapa
negara maju, seperti Amerika Serikat, HEV dapat menular dari hewan ke
manusia, seperti konsumsi daging babi setengah matang atau hewan buruan.
 Faktor yang Meningkatkan Resiko Terkena Hepatitis E
Semua orang bisa mengalami hepatitis E. Namun, ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini, meliputi:
 tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk,
 berhubungan seks dengan penderita HEV tanpa kontrasepsi,
 tinggal dengan pasien HEV kronis,
 bepergian ke wilayah dengan tingkat infeksi HEV yang tinggi, dan
 bekerja sebagai pawang hewan, terutama di peternakan babi.
Tingkat risiko terpapar infeksi virus nantinya juga akan meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Selain itu, beberapa ahli menyebutkan bahwa pria terlihat lebih
berpotensi mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.

G. Komplikasi Hepatitis E

 gagal hati akut,


 komplikasi kehamilan, seperti kelahiran bayi prematur dan kelahiran mati,
 sirosis hati, serta
 gagal hati permanen.
Komplikasi HEV kronis biasanya lebih sering terjadi pada pasien dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah.

H. Diagnosis Hepatitis E

Kebanyakan kasus hepatitis E tidak dapat dibedakan lewat gejala dari jenis hepatitis
lainnya. Namun, dokter biasanya bisa mendiagnosis penyakit ini lewat jumlah kasus
yang terjadi di lingkungan sekitar.
Selain itu, ada sejumlah pemeriksaan yang mesti dijalani untuk mendeteksi penyakit
ini, seperti:
 tes antibodi RNA,
 tes serologi, dan
 RT-PCR (transcriptase-polymerase chain reaction).
Ketiga pemeriksaan di atas membutuhkan laboratorium khusus dan diperlukan di
wilayah yang memiliki jumlah kasus HEV yang cukup sedikit.

I. Pengobatan Hepatitis E
Berikut ini beberapa pilihan obat dan pengobatan untuk mengatasi hepatitis E yang
dianjurkan oleh dokter.
 Obat hepatitis
Langkah pertama sebagai cara mengatasi hepatitis E adalah meresepkan obat-obatan
dan terapi imunosupresi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah virus di dalam
darah hingga 30% pada pasien.
Bila tidak kunjung membuahkan hasil, pilihan pengobatan tambahan adalah
memanfaatkan obat antivirus, seperti monoterapi ribavirin.
Sebelum menggunakan obat hepatitis, seperti obat imunosupresan, beritahu dokter
terkait semua obat yang digunakan, termasuk obat herbal. Jangan pernah memulai
atau menghentikan obat apapun tanpa konsultasi dari dokter.
 Transplantasi hati
Bila hepatitis E kronis menyebabkan kerusakan hati permanen, artinya Anda
memerlukan transplantasi hati. Setelah menjalani transplantasi, dokter mungkin
merekomendasikan terapi interferon alfa pegilasi untuk 3 – 12 bulan.
Di lain sisi, pengobatan ini dapat menimbulkan efek samping yang serius dan
penolakan organ pada penerima donor.

Kabar baiknya, pasien HEV dengan sistem imun yang baik biasanya hanya
membutuhkan pengobatan sederhana untuk menghilangkan virus ini, seperti:
 lebih banyak beristirahat di rumah,
 tidak terburu-buru kembali menjalani aktivitas harian yang berat,
 penuhi kebutuhan cairan untuk menghindari dehidrasi,
 jalani diet sehat dan pengidap hepatitis harus menghindari makanan tertentu,
seperti produk hewani, serta
 hentikan konsumsi alkohol yang dapat merusak kesehatan hati.

J. Pencegahan Hepatitis E

Sejauh ini baru ada satu vaksin yang dikembangkan oleh peneliti di Tiongkok dan
digunakan di negara tersebut.
Namun, vaksin hepatitis E belum tersedia dan menerima izin secara luas, sehingga
Anda perlu menjalani gaya hidup bersih dan sehat untuk mencegah hepatitis ini, yaitu:
 konsumsi air yang bersih, seperti air kemasan,
 hindari makan makanan mentah atau tidak dikupas,
 selalu cuci buah dan sayur dengan air sebelum dimasak atau dikonsumsi, serta
 selalu mencuci tangan, terutama setelah dari toilet atau sebelum makan

DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/pencernaan/hati/hepatitis-e/
https://www.halodoc.com/artikel/pengobatan-dan-pencegahan-hepatitis-e
https://www.idntimes.com/health/medical/garnis-sukma-devi/hepatitis-e-c1c2
https://www.alodokter.com/hepatitis

Anda mungkin juga menyukai