Anda di halaman 1dari 4

TUTOR : RIEVA LAURENTINA ATOTOY, SE, MM

LEMBAGA KEUANGAN BANK


A. DEFINISI LEMBAGA KEUANGAN
 Lembaga keuangan merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menenamkannya dalam bentuk asset keungan lain, misalnya kredit, surat-surat berharga,
giro dan aktiva produktif lainnya.
 Lembaga Keuangan Menurut Keputusan Mentri Keuangan RI No.792 tahun 1990
tentang Lembaga Keuangan “Semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan”
 Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan bank
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
B. SEJARAH PERBANKAN
Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan
Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang.
Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang.
Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjemkan kembali ke masyarakat yang
membutuhkannya. Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas
dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia
bertambah maju dan berkembang lagi. Bank-bank yang ada di zaman kemerdekaan antara
lain Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Surakarta MAI, Bank Indonesia,
Bank Dagang Nasional Indonesia, Indonesia banking Corporation, NV Bank Sulawesi, dan
Bank Dagang Indonesia NV.
C. FUNGSI BANK UMUM
Pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern. Berikut fungsi-fungsi
bank umum :
1. Penciptaan Uang
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
5. Penyimpanan Barang-barang Berharga
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
D. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA
Berdasarkan undang-undang , struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan
BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya.

Gambar Lembaga Perbankan di Indonesia

E. SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA


Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-
banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia
(API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada
masyarakat Indonesia. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan
syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong
pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

A. SISTEM LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Berdasarkan jenis usahanya, LKBB dapat digolongkan menjadi :
1. Lembaga pembiayaan pembangunan (development type), yaitu lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang.
2. Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (investment type)
yaitu lembaga keuangan yang usaha utamanya bertindak sebagai perantara dan penjamin
dalam penjualan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh emiten.

B. JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yang saat ini beroperasi di Indonesia adalah :

1. Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung
dari masyarakat.
Perusahaan pembiayaan (finance cpmpany) adalah badan usaha yang didirikan khusus
untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari satu kegiatan sering pula disebut
multi finance company.
Bidang usaha lembaga pembiayaan pada awalnya, sebagaimana diatur dalam Keppres
No.61 Tahun 1988 adalah sewa guna usaha (leasing), modal ventura (venture capital),
anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance), kartu kredit (credit
card), dan perdagangan surat berharga (securities company).

2. Perusahaan Asuransi
Usaha perasuransian di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No.2 tahun 1992.
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yag diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu perostiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam undang-undang dapat digolongkan menjadi :
a. Usaha asuransi terdiri atas : asuransi kerugian (non life insurance), asuransi jiwa (life
insurance) dan reasuransi (reinsurance).
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas : pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai
kerugian, konsultan aktuaria, agen asuransi.
3. Dana Pensiun
Dana pensiun (pension fundsi) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manffat pensiun.
Pembentukan Dana Pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu :
a. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hokum pendirinya
b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
c. Asas pembinaan dan pengawasan
d. Asas penundaan manfaat

4. Reksa Dana
Menurut Undang-undang nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana atau
investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi.
Jenis-jenis reksa dana :
1. Berdasarkan sifat operasionalnya : reksa dana tertutup (closed-end investment funds)
dan reksa dana terbuka (opened-end investment fund)
2. Berdasarkan konsentrasi portofolio : reksadana pasar uang, reksadana pendapatan
tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.

5. Perusahaan Modal Ventura


Perusahaan modal ventura tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat. Perusahaan modal ventura di samping memberikan pembiayaan dalam
bentuk ekuitas juga diperkenankan melakukan pembiayaan dengan pola bagi hasil.

6. Perusahaan Penjamin
Bidang usaha perusahaan penjamin adalah melakukan kegiatan dalam bentuk pemberian
jasa penjamin untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin, apabila
terjamin tidak dapat memenuhu kewajiban perikatannya kepada penerima jaminan yang
timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan
pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian barang secara angsuran.
Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjamin adalah :
a. Terjamin adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan.
b. Penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari perusahaan
penjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya.
c. Perusahaan penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjamin.

Mekanisme penjamin dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Penjamin langsung => tanpa melalui pihak penerima jaminan
b. Penjamin tidak langsung => dengan melalui atau atas permintaan penerima jaminan.

Anda mungkin juga menyukai