Triyanto
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : Ardavy_unesa@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah modul yang layak digunakan pada pembelajaran
CNC I di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang digunakan mengadopsi pada
model pengembangan 4D (Four-D Model) yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design) dan tahap pengembangan (develop). Sedangkan tahap penyebaran
(disseminate) tidak dilakukan karena penelitian ini hanya sebatas uji kelayakan dan efektivitas media
pembelajaran berupa modul.
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah 3 orang ahli media, 3 dosen/pengajar
kompetensi keahlian mesin CNC di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan 12 mahasiswa Program Studi
D3 Teknik Mesin Produksi Angkatan 2010 tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket dan
lembar observasi. Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efektivitas modul
pembelajaran CNC I yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan layak
digunakan dalam pembelajaran mata kuliah CNC I. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi modul oleh
dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC sebesar 94,870.% dari skor kriterium, di mana
prosentase tersebut jika diinterpretasikan pada Skala Likert, masuk dalam kriteria sangat layak. Modul
pembelajaran CNC I yang dikembangkan juga telah memenuhi kriteria efektivitas media pembelajaran.
Hal ini ditunjukkan dengan prosentase respon positif mahasiswa terhadap modul sebesar 86,343.% dari
skor kriterium, serta terdapat peningkatan aktivitas belajar mahasiswa yang dinyatakan dalam prosentase,
dari 83,333.% (kegiatan belajar tanpa menggunakan modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan)
menjadi 93,651.% (kegiatan belajar menggunakan modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan).
Kata kunci : efektivitas, pengembangan modul, CNC I, validasi
Abstract
This research aims to produce a decent module used in learning CNC I in the Department of Mechanical
Engineering Faculty of Engineering Education State University of Surabaya. This type of research is the
development of research. The method used to adopt the Four D Model development consists of four
stages : the defining phase, the design phase and stage of development. While the deployment phase
(disseminate) is not done for this study was limited to testing the feasibility and effectiveness of the
instructional media in the form of modules.
In this study, the respondents were 3 media experts, three lecturers/tutors competency skills of CNC
machines in the Department of Mechanical Engineering Education Program and 12 students D3
Mechanical Engineering Production Force 2010 the academic year 2012/2013 Faculty of Engineering,
State University of Surabaya. The research instrument used to gather the data includes a observation
sheets and a questionnaire sheets. The analysis of data was performed to determine the feasibility and
effectiveness of CNC I learning modules developed.
Based on this research, it was shown that developed the CNC I learning modules suitable for use in
teaching courses in CNC I. It can be seen from the results of the validation modules by lecturers/tutors
competency skills for CNC machine 94.870.% of the score criterion, where the percentage is when
interpreted on a Likert Scale qualifies as very feasible. The CNC I learning modules developed also have
met the criteria for the effectiveness of instructional media. This is indicated by the percentage of positive
responses to the module students at 86.343.% of the score criterion, and there is an increase in student
learning activities are expressed in percentage, from 83.333.% (Learned activities without used the
learning modules the CNC I developed) to 93.651.% (Learned activities used the learning modules the
CNC I developed).
Keywords : effectiveness, module development, CNC I, validation
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57
49
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I
efektivitas modul yang dikembangkan, pada kegiatan sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
pembelajaran mata kuliah CNC I. yang diharapkan sesuai dengan tingkat
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan kompleksitasnya.
dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Menurut Mulyasa (2002:43), modul adalah suatu
modul yang layak digunakan pada pembelajaran mata proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan
kuliah CNC I, sekaligus mengetahui tingkat pencapaian tertentu yang disusun secara sistematis, operasional
efektivitas modul pada pembelajaran mata kuliah CNC I. dan terarah untuk digunakan peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Harapan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan beberapa asumsi dan pernyataan di
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara
atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa modul
lain : bagi mahasiswa, modul pembelajaran CNC I yang
adalah sebuah sarana pembelajaran mandiri yang
dihasilkan, dapat dijadikan sebagai sumber belajar, terdiri dari serangkaian unit kompetensi yang disusun
sehingga mampu menumbuhkembangkan motivasi serta secara sistematis dan terstruktur, untuk dipergunakan
meningkatkan efektivitas belajar dalam mempelajari oleh pebelajar disertai pedoman operasional untuk
materi mata kuliah CNC I; bagi dosen/pengajar, pengajar, dalam rangka mencapai tujuan
ditemukannya suatu metode pengajaran dengan pembelajaran.
menggunakan modul yang diharapkan dapat Menurut Mulyasa (2002:44), sebuah modul
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran pada umumnya terdiri atas beberapa komponen, seperti :
mata kuliah CNC I; bagi lembaga, diharapkan modul (1) lembar kegiatan peserta didik; (2) lembar kerja;
pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai (3) kunci lembar kerja; (4) lembar soal; (5) lembar
pegangan untuk mata kuliah CNC I, serta diharapkan jawaban; serta (6) kunci jawaban. Berbagai
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan komponen tersebut selanjutnya dikemas dalam format
untuk penelitian yang serupa. modul, diantaranya : pendahuluan, tujuan
Kajian Teoritik pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar
Metode Penelitian Pengembangan dan tes.
Metode penelitian pengembangan atau Mesin CNC
development research adalah metode penelitian yang Mesin CNC singkatan dari Mesin Computer
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas
teruji keefektifan produk tersebut. Penelitian yang dikendalikan oleh komputer dengan bahasa
pengembangan dalam bidang pendidikan tentunya numerik. Bahasa numerik adalah perintah kerja dalam
beranjak dari identifikasi masalah pendidikan, bentuk kode huruf dan angka yang telah
khususnya pembelajaran di sekolah maupun pada distandardisasikan, di mana kode-kode tersebut akan
perguruan tinggi, dari identifikasi masalah tersebut menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai
dirumuskan upaya untuk merumuskan masalah atau dengan program benda kerja yang akan dibuat.
meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
Upaya yang dimaksud adalah pengembangan model,
pendekatan, metode serta media belajar. Agar dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut, supaya dapat berguna
dalam dunia pendidikan khususnya pada proses
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengembangan Gambar 1. Mesin CNC
digunakan metode sebagai berikut : (1) deskriptif, (Sumber : www.google.co.id/images/mesin+cnc)
merupakan penelitian awal untuk menghimpun data Menurut segi pemanfaatannya, mesin perkakas
mengenai kondisi atau masalah yang ada; (2) CNC dapat dibagi menjadi dua, antara lain : (1) mesin
evaluatif, merupakan evaluasi proses uji coba CNC Training Unit (TU), yaitu mesin yang
pengembangan produk; (3) eksperimen, merupakan digunakan sarana pendidikan maupun pelatihan; (2)
uji keampuhan produk yang dihasilkan. mesin CNC Production Unit (PU), yaitu mesin CNC
Modul yang digunakan untuk membuat benda kerja/
Pengertian modul berdasarkan Ditjen PMPTK komponen dalam skala yang lebih besar.
Depdiknas (2008:3), adalah alat atau sarana Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat
pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan- dibagi menjadi tiga jenis, antara lain : (1) mesin CNC
batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57
hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu Sasaran Penelitian
koordinat X dan koordinat Z, atau dikenal dengan Sasaran penelitian ini adalah media pembelajaran mata
mesin bubut CNC; (2) mesin CNC 3A, yaitu mesin kuliah CNC, dalam bentuk konsep-konsep teori (uraian
CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan materi), latihan soal dan evaluasi pada materi pokok
sumbu utama ke arah sumbu koordinat X, Y dan Z, mesin CNC yang dikemas dalam sebuah media
atau dikenal dengan mesin frais CNC; serta (3) mesin pembelajaran berupa modul. Dalam penelitian ini yang
CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu bertindak sebagai responden adalah 3 orang ahli media
mengerjakan pekerjaan bubut dan frais sekaligus. pembelajaran, 3 dosen/pengajar kompetensi keahlian
Metode pemrograman pada mesin CNC ada 2, mesin CNC serta 12 mahasiswa kelas D3 Produksi
yakni metode pemrograman absolut dan inkrimental. Kelompok 2, Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi di
Metode pemrograman absolut adalah pemrograman Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
yang dalam menentukan titik koordinatnya selalu Universitas Negeri Surabaya.
mengacu pada titik nol benda kerja. Metode
Teknik Pengumpulan Data
pemrograman inkrimental adalah pemrograman yang
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
pengukuran lintasannya selalu mengacu pada titik
menggunakan beberapa metode, antara lain :
akhir dari suatu lintasan.
Angket
Yakni suatu cara pengumpulan data dengan
METODE
memberikan selebaran yang berisi beberapa aspek
Rancangan Penelitian
penilian kepada responden secara langsung untuk
Analisis Mahasiswa diberikan penilaian, saran/pendapat maupun kritik.
Angket yang digunakan dalam proses pengumpulan
data pada penelitian ini terdapat 3 macam angket,
Analisis Kompetensi Dasar Draft I
yaitu angket telaah ahli media pembelajaran (ahli
modul), angket validasi dosen/pengajar dan angket
“Define”
Indikator Konsep Indikator respon mahasiswa. Angket yang diberikan kepada ahli
media dan dosen/pengajar digunakan untuk
mengetahui kelayakan modul CNC I sebagai media
Merumuskan Tujuan Pembelajaran pembelajaran mata kuliah CNC I, sedangkan angket
yang diberikan kepada mahasiswa, untuk mengetahui
“Design” Rancangan Pengembangan Modul respon mahasiswa terhadap modul pembelajaran CNC
I pada saat uji coba terbatas berlangsung. Hasil dari
Telaah Modul (Ahli Media) angket respon mahasiswa, merupakan salah satu aspek
penilaian efektivitas modul CNC I yang dihasilkan.
Observasi
Revisi Draft II
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek/sampel penelitian
Validasi Modul (Dosen Mesin CNC) untuk memperoleh data primer. Observasi dilakukan
terhadap 12 orang mahasiswa yang bertindak sebagai
“Develop” Revisi Draft III sampel, bertujuan untuk mengetahui aktivitas
mahasiswa selama kegiatan uji coba terbatas
Uji Coba Terbatas berlangsung. Observasi dilakukan sebanyak dua tahap,
yakni observasi tahap pertama tanpa menggunakan
Analisis Data Skripsi modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan,
sedangkan observasi tahap kedua dengan
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang
Laporan Modul
dikembangkan.
Gambar 2. Blok diagram alur pengembangan modul yang Teknik Analisis Data
mengadopsi Model 4-D (Four-D Model) Analisis data angket meliputi analisis hasil angket I
(Sumber : Ibrahim, 2001) (lembar telaah media oleh ahli media pembelajaran),
Keterangan : angket II (lembar validasi media oleh dosen/pengajar
= Garis pelaksanaan = Jenis kegiatan kompetensi keahlian mesin CNC), serta angket III (lembar
= Garis hasil = Hasil kegiatan respon mahasiswa) serta analisis data hasil observasi.
51
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I
Angket I (lembar telaah modul oleh ahli media) Untuk menghitung prosentase kelayakan dari
Data hasil angket I dari ahli media pembelajaran, indikator, rumus yang digunakan sama seperti pada
akan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis angket II untuk dosen/pengajar kompetensi
dengan memberikan gambaran dan paparan kualitas keahlian mesin CNC, yakni :
dari media pembelajaran berdasarkan pada masukan
dan saran yang telah diberikan.
Angket II (lembar validasi modul oleh dosen/pengajar)
Angket II untuk dosen/pengajar kompetensi
Keterangan :
keahlian mesin CNC ini diberikan pada tahap validasi,
K = Prosentase kriteria kelayakan
selanjutnya data hasil angket akan dianalisis secara
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden
deskriptif kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
N = Skor tertinggi dalam angket
prosentase berupa gambaran dan paparan terhadap
I = Jumlah pertanyaan dalam angket
media pembelajaran berupa modul CNC I yang
R = Jumlah penilai
dikembangkan. Prosentase dari data angket diperoleh
(Sumber : Ridwan, 2009)
berdasarkan perhitungan skor secara keseluruhan.
Lembar observasi
Adapun ketentuan skor yang digunakan sebagai skala
Data yang diperoleh dari lembar observasi
penilaian validasi modul oleh dosen/pengajar
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan digunakan
kompetensi keahlian mesin CNC, dapat dilihat pada
sebagai masukan untuk mendapatkan media yang
Tabel 1. berikut ini :
lebih baik. Pendekatan deskriptif sangat tepat karena
Tabel 1. Ketentuan skor validasi
dapat menggambarkan secara sistematis, faktual dan
Kriteria Nilai/Skor
akurat mengenai fakta-fakta yang terjadi pada saat
Tidak baik 1
pelaksanaan uji coba terbatas dari media yang
Cukup baik 2
dikembangkan, yakni meliputi peningkatan aktivitas
Baik 3
Sangat baik 4 mahasiswa pada kegiatan pembelajaran mengenai
(Sumber : Laksono, 2005) keterampilan intelektual, khususnya dari ranah
Untuk menghitung prosentase kelayakan dari psikomotorik mahasiswa, selama belajar mandiri
setiap indikator, rumus perhitungan yang digunakan menggunakan modul pembajaran CNC I yang
adalah sebagai berikut : dikembangkan. Data yang diperoleh dari lembar
observasi, merupakan salah satu indikator penilaian
efektivitas modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan tersebut.
53
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I
Revisi/perbaikan pada draft modul II berdasarkan Pada uji coba tahap kedua menggunakan 7 orang
saran/masukan para validator modul, menghasilkan pengamat. Hasil observasi aktivitas belajar sampel
draft modul III yang selanjutnya dilakukan uji coba (mahasiswa) oleh pengamat 1 (dosen/pengajar CNC I),
terbatas (empiris). digunakan sebagai pembanding dan penjamin tingkat
Tahap uji coba terbatas (empiris) ini dilakukan objektivitas untuk hasil observasi aktivitas belajar
untuk mengetahui efektivitas modul yang sampel (mahasiswa) oleh pengamat 2 s.d. 7. Adapun
dikembangkan, berupa peningkatan aktivitas hasil observasi aktivitas belajar pada sampel oleh 7
mahasiswa mengenai keterampilan intelektual, orang pengamat, ditampilkan pada gambar berikut ini.
khususnya dari ranah psikomotorik pada kegiatan
pembelajaran, serta respon positif mahasiswa 94,048.% 93,651.%
mengenai modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan.
Uji coba terbatas pada modul pembelajaran CNC I
yang dikembangkan, dilakukan terhadap kelas D3
Produksi Kelompok 2 (D3 P K2) sejumlah 12
mahasiswa, Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi
di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
Pelaksanaan uji coba terbatas dilaksanakan A = Rata-rata hasil observasi Pengamat 1
sebanyak dua tahap. Hal ini bertujuan untuk B = Rata-rata hasil observasi Pengamat 2 s.d. 7
membandingkan antara data hasil observasi pada uji Gambar 3. Diagram batang prosentase hasil
coba tahap pertama (kegiatan pembelajaran tanpa observasi tahap kedua
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang (Sumber : Data olahan)
dikembangkan), dengan data hasil observasi pada uji Pada akhir pelaksanaan uji coba terbatas tahap
coba tahap kedua (kegiatan pembelajaran kedua, sampel penelitian (mahasiswa) diminta
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang memberikan tanggapan terhadap modul pembelajaran
dikembangkan), sehingga dapat diambil kesimpulan CNC I yang dikembangkan. Tanggapan oleh sampel
apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar pada terhadap modul tersebut dicatat pada suatu angket
sampel (mahasiswa) setelah pembelajaran dengan tertutup yang berisi beberapa aspek yang perlu
modul atau justru sebaliknya. ditanggapi. Hasil tanggapan tersebut akan
Pada uji coba tahap pertama menggunakan 7 orang menunjukkan respon sampel terhadap ketepatan
pengamat. Hasil observasi aktivitas belajar sampel format dan kualitas modul serta ketertarikan sampel
(mahasiswa) oleh pengamat 1 (dosen/pengajar CNC I), terhadap media modul yang dikembangkan. Adapun
digunakan sebagai pembanding dan penjamin tingkat hasil angket respon mahasiswa, dapat dilihat pada
objektivitas untuk hasil observasi aktivitas belajar tabel 6 berikut ini :
sampel (mahasiswa) oleh pengamat 2 dan 3. Adapun Tabel 6. Hasil angket respon mahasiswa terhadap
hasil observasi aktivitas belajar pada sampel oleh 3 modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan
orang pengamat, ditampilkan pada gambar berikut ini. No. Komponen Modul Penilaian Kriteria
Ketepatan fomat
1 93,750.% Sangat layak
modul
2 Kualitas modul 79,167.% Layak
82,143.% 83,333.%
Identivikasi ketertarikan
3 86,111.% Sangat layak
mahasiswa
Rata-rata Respon Mahasiswa 86,343.% Sangat layak
(Sumber : Data olahan)
Pembahasan
Pada bagian pembahasan berikut, akan dijelaskan
mengenai pencapaian kelayakan dan efektivitas modul
A = Rata-rata hasil observasi Pengamat 1 pembelajaran CNC I yang dihasilkan pada penelitian ini,
B = Rata-rata hasil observasi Pengamat 2 & 3 serta penjelasan mengenai keterbatasan penelitian.
Gambar 2. Diagram batang prosentase hasil Pencapaian Kelayakan dan Efektivitas Modul
observasi tahap pertama Penilaian yang digunakan untuk mengetahui
(Sumber : Data olahan) tingkat kelayakan modul pembelajaran CNC I sebagai
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57
media belajar adalah hasil penilaian validator modul ini terkait dengan penelitian yang sebatas
(dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC) pengembangan serta uji kelayakan dan uji efektivitas
pada tahap validasi. Adapun prosentase rata-rata hasil modul, disamping itu juga dikarenakan keterbatasan
penilaian dari 3 orang validator modul sebesar waktu, biaya dan tenaga untuk menyebarkan modul
94,870.%. Prosentase yang diperoleh tersebut jika pembelajaran CNC I yang telah dikembangkan, pada
diinterpretasikan ke dalam Skala Likert, menunjukkan instansi lain.
bahwa modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan, masuk pada kriteria sangat layak. KUTIPAN DAN ACUAN
Pencapaian efektivitas modul pembelajaran CNC I Menurut Satyasa (2009), penelitian pengembangan
yang dikembangkan, ditentukan oleh hasil respon dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran memiliki
mahasiswa terhadap modul, serta hasil karakteristik sebagai berikut : (1) masalah yang ingin
pengamatan/observasi aktivitas belajar mahasiswa dipecahkan adalah masalah yang berkaitan dengan upaya
mengenai keterampilan intelektual, khususnya dari inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
ranah psikomotorik pada kegiatan pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan
menggunakan modul tersebut. Adapun prosentase data komitmennya terhadap perolehan kualitas pembelajaran;
yang diperoleh dari hasil angket respon mahasiswa (2) pengembangan model, pendekatan atau metode
terhadap modul pembelajaran CNC I yang pembelajaran serta media belajar yang menunjang
dikembangkan, yakni sebesar 86,343.%. Prosentase keefektifan pencapaian kompetensi siswa; (3) proses
yang diperoleh tersebut jika diinterpretasikan ke dalam pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui
Skala Likert, menunjukkan bahwa modul uji ahli dan uji coba lapangan secara terbatas perlu
pembelajaran CNC I yang dikembangkan masuk pada dilakukan, sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat
kriteria sangat layak, sehingga dapat dinyatakan untuk peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
bahwa modul yeng dihasilkan pada penelitian ini Proses pengembangan, validasi dan uji coba lapangan
mendapat respon positif dari mahasiswa. Hasil tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga
pengamatan aktivitas belajar mahasiswa pada uji coba dapat dipertanggung jawabkan secara akademik; (3)
terbatas tahap pertama (tanpa menggunakan modul proses pengembangan model, pendekatan, modul,
pembelajaran CNC I yang dikembangkan), diperoleh metode dan media pembelajaran perlu didokumentasikan
prosentase penilaian dari pengamat/observer sebesar secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan
83,333.%, sedangkan hasil pengamatan aktivitas kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
belajar mahasiswa pada uji coba terbatas tahap kedua Suaidinmath (2010), mengemukakan bahwa modul
(dengan menggunakan modul pembelajaran CNC I merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas
yang dikembangkan), diperoleh prosentase penilaian secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat
dari pengamat/observer sebesar 93,651.%. Hal ini seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan
membuktikan bahwa terdapat peningkatan aktivitas didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan
belajar mahasiswa setelah menggunakan modul belajar yang spesifik.
pembelajaran CNC I yang dikembangkan, sebesar Tujuan utama pembelajaran sistem modul adalah
10,318.%. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
Keterbatasan Penelitian belajar mengajar di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas
Penelitian yang dilaksanakan ini mengadopsi maupun tenaga, guna mencapai tujuan secara optimal
model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D (Mulyasa, 2002:43).
(Four-D Model), yang terdiri dari 4 tahap, yakni tahap Sukirno (2009:5), berpendapat bahwa keefektifan
pendefinisian (define), desain (design), pengembangan modul pembelajaran bermaksud apakah dengan
(develop) dan penyebaran (disseminate). Tetapi dalam menggunakan modul, peserta didik dapat menyerap
pelaksanaan penelitian, hanya tiga tahap yang diadopsi informasi yang diberikan oleh pengajar baik guru maupun
dan dilaksanakan, yaitu tahap pendefinisian (define), dosen secara optimal sehingga akan terjadi perubahan
desain (design) dan pengembangan (develop). Tahap tingkah laku peserta didik. Keefektifan modul
ke-4, yakni tahap penyebaran (disseminate), yang pembelajaran ditinjau dari respon peserta didik yang
merupakan tahap penggunaan modul pembelajaran berupa tanggapan atau pendapat selama menggunakan
CNC I yang dikembangkan dengan skala yang lebih modul ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
luas pada instansi lain, serta bertujuan untuk menguji Sukirno (2009:26), mengemukakan bahwa modul
efektivitas penggunaan modul pada kegiatan belajar dikatakan layak apabila rata-rata semua aspek dalam
mengajar secara riil dalam jangka waktu yang relatif angka, mendapat prosentase sebesar 61% dari skor
lama, tidak diadopsi sekaligus tidak dilaksanakan. Hal kriterium, dengan kriteria layak dan sangat layak.
55
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I
57