Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN CNC I PADA PROGRAM STUDI


D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Reza Adi Pradana


S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : rezaadipradana@gmail.com

Triyanto
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : Ardavy_unesa@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah modul yang layak digunakan pada pembelajaran
CNC I di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang digunakan mengadopsi pada
model pengembangan 4D (Four-D Model) yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design) dan tahap pengembangan (develop). Sedangkan tahap penyebaran
(disseminate) tidak dilakukan karena penelitian ini hanya sebatas uji kelayakan dan efektivitas media
pembelajaran berupa modul.
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah 3 orang ahli media, 3 dosen/pengajar
kompetensi keahlian mesin CNC di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan 12 mahasiswa Program Studi
D3 Teknik Mesin Produksi Angkatan 2010 tahun ajaran 2012/2013 Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket dan
lembar observasi. Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efektivitas modul
pembelajaran CNC I yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan layak
digunakan dalam pembelajaran mata kuliah CNC I. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi modul oleh
dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC sebesar 94,870.% dari skor kriterium, di mana
prosentase tersebut jika diinterpretasikan pada Skala Likert, masuk dalam kriteria sangat layak. Modul
pembelajaran CNC I yang dikembangkan juga telah memenuhi kriteria efektivitas media pembelajaran.
Hal ini ditunjukkan dengan prosentase respon positif mahasiswa terhadap modul sebesar 86,343.% dari
skor kriterium, serta terdapat peningkatan aktivitas belajar mahasiswa yang dinyatakan dalam prosentase,
dari 83,333.% (kegiatan belajar tanpa menggunakan modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan)
menjadi 93,651.% (kegiatan belajar menggunakan modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan).
Kata kunci : efektivitas, pengembangan modul, CNC I, validasi

Abstract
This research aims to produce a decent module used in learning CNC I in the Department of Mechanical
Engineering Faculty of Engineering Education State University of Surabaya. This type of research is the
development of research. The method used to adopt the Four D Model development consists of four
stages : the defining phase, the design phase and stage of development. While the deployment phase
(disseminate) is not done for this study was limited to testing the feasibility and effectiveness of the
instructional media in the form of modules.
In this study, the respondents were 3 media experts, three lecturers/tutors competency skills of CNC
machines in the Department of Mechanical Engineering Education Program and 12 students D3
Mechanical Engineering Production Force 2010 the academic year 2012/2013 Faculty of Engineering,
State University of Surabaya. The research instrument used to gather the data includes a observation
sheets and a questionnaire sheets. The analysis of data was performed to determine the feasibility and
effectiveness of CNC I learning modules developed.
Based on this research, it was shown that developed the CNC I learning modules suitable for use in
teaching courses in CNC I. It can be seen from the results of the validation modules by lecturers/tutors
competency skills for CNC machine 94.870.% of the score criterion, where the percentage is when
interpreted on a Likert Scale qualifies as very feasible. The CNC I learning modules developed also have
met the criteria for the effectiveness of instructional media. This is indicated by the percentage of positive
responses to the module students at 86.343.% of the score criterion, and there is an increase in student
learning activities are expressed in percentage, from 83.333.% (Learned activities without used the
learning modules the CNC I developed) to 93.651.% (Learned activities used the learning modules the
CNC I developed).
Keywords : effectiveness, module development, CNC I, validation
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57

PENDAHULUAN serta indeks prestasi kumulatif (IPK) mata kuliah CNC I


Permasalahan Penelitian semester gasal tahun akademik 2011/2012 yang
Mata kuliah CNC I merupakan mata kuliah keilmuan mengalami penurunan dibanding IPK semester gasal
dan keterampilan (MKK) yang harus ditempuh dan tahun akademik 2010/2011, yakni dari 2,74 menjadi 2,64.
dikuasai oleh mahasiswa Program Studi D3 Teknik Media pembelajaran untuk mata kuliah CNC I yang
Mesin di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas tersedia saat ini berupa mesin CNC TU-2A Emco buatan
Teknik Universitas Negeri Surabaya, yang berkonsentrasi Austria, namun dalam penggunaannya untuk
pada bidang teknik mesin produksi dengan bobot 3 SKS. pembelajaran mata kuliah CNC I dianggap kurang efektif
Mata kuliah CNC I memberikan pemahaman dan sebab media tersebut hanya menitik beratkan pada
penguasaan tentang cara melakukan pekerjaan pada pembelajaran secara praktikum serta belum ada media
mesin CNC (Computer Numerically Controlled) yang pendukung dalam mempelajari teorinya. Sebagai
terfokus pada mesin bubut CNC, baik dalam hal pendukung kegiatan belajar mengajar CNC I diperlukan
pergertian mesin, prinsip kerja dan fungsi tiap-tiap jenis media lain yang dapat melengkapi media
komponen dari mesin, instruksi kerja dengan layanan pembelajaran yang sudah ada. Media tersebut berupa
manual maupun komputer, perencanaan dan pembuatan modul, karena dengan adanya modul pembelajaran
program, serta praktikum pengerjaan benda kerja dengan CNC I, mampu membantu kesiapan pebelajar dalam
mesin bubut CNC. Bentuk pelaksanaan pembelajaran mempelajari teori sebelum melaksanakan praktikum,
mata kuliah CNC I ini berupa teori dan praktikum. khususnya pebelajar yang belum pernah memperoleh
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata materi kompetensi mesin CNC.
kuliah CNC I selama ini, masih menggunakan metode Media pembelajaran berupa modul juga memiliki
pembelajaran konvensional, akibatnya terjadi beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut :
ketidakseimbangan tingkat pengusaan materi pebelajar, 1. Modul membuat tujuan pembelajaran jelas, spesifik
mengingat latar belakang pendidikan mahasiswa yang dan dapat dicapai oleh pebelajar lebih terarah untuk
heterogen, yaitu berlatar belakang lulusan SMK/MAK mencapai kompetensi atau kemampuan yang
dan SMA/MA. Padahal mata kuliah CNC I merupakan diajarkan dengan mudah dan langsung.
pengenalan pertama mesin CNC pada mahasiswa yang 2. Modul memberikan balikan (feedback) yang banyak
berlatar belakang pendidikan SMA/MA maupun dan langsung, sehingga pebelajar dapat mengetahui
SMK/MAK di luar jurusan teknik pemesinan, sehingga taraf ketuntasan hasil belajarnya.
diperlukan teori yang intensif mengenai mesin CNC. 3. Modul dapat digunakan sebagai perbedaan
Pengalaman yang telah terjadi membuktikan bahwa kemampuan pebelajar, antara lain mengenai
tingkat pengusaan materi pembelajaran yang tidak merata kecepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran.
pada mata kuliah CNC I ini berpengaruh pada tiap 4. Modul dapat menumbuhkembangkan motivasi
individu pebelajar, di mana pada mata kuliah ini pebelajar, sehingga efektivitas pembelajaran akan
pebelajar cenderung masih kurang memiliki motivasi mengalami peningkatan.
dalam pelaksanaannya, sehingga hal tersebut Rencana Pemecahan Masalah
mengakibatkan pembelajaran yang kurang efektif dan Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka
akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar pemecahan masalah dalam penelitian ini akan terfokus
mahasiswa. pada pengembangkan modul pembelajaran mata kuliah
Salah satu tolak ukur proses belajar dan hasil belajar CNC I sebagai upaya meningkatkan efektivitas
adalah nilai akhir dari suatu mata kuliah. Hasil belajar pembelajaran Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi
mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi di di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya yang memprogram mata
kuliah CNC I selama dua tahun akademik terakhir, yakni Rumusan Tujuan Penelitian
tahun akademik semester gasal 2010/2011 dan 2011/2012 Terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan
tersebut, menunjukkan hasil belajar yang belum optimal sesuai dengan latar belakang tersebut, yaitu
dan kurang efektif, hal itu ditunjukkan dengan masih bagaimanakah mengembangkan modul yang layak
adanya mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah digunakan pada kegiatan pembelajaran mata kuliah
standar nilai baik, yakni (B-), (C+), (C), (D) bahkan (E), CNC I, serta seberapa besar tingkat pencapaian

49
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I

efektivitas modul yang dikembangkan, pada kegiatan sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
pembelajaran mata kuliah CNC I. yang diharapkan sesuai dengan tingkat
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan kompleksitasnya.
dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Menurut Mulyasa (2002:43), modul adalah suatu
modul yang layak digunakan pada pembelajaran mata proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan
kuliah CNC I, sekaligus mengetahui tingkat pencapaian tertentu yang disusun secara sistematis, operasional
efektivitas modul pada pembelajaran mata kuliah CNC I. dan terarah untuk digunakan peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Harapan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan beberapa asumsi dan pernyataan di
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara
atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa modul
lain : bagi mahasiswa, modul pembelajaran CNC I yang
adalah sebuah sarana pembelajaran mandiri yang
dihasilkan, dapat dijadikan sebagai sumber belajar, terdiri dari serangkaian unit kompetensi yang disusun
sehingga mampu menumbuhkembangkan motivasi serta secara sistematis dan terstruktur, untuk dipergunakan
meningkatkan efektivitas belajar dalam mempelajari oleh pebelajar disertai pedoman operasional untuk
materi mata kuliah CNC I; bagi dosen/pengajar, pengajar, dalam rangka mencapai tujuan
ditemukannya suatu metode pengajaran dengan pembelajaran.
menggunakan modul yang diharapkan dapat Menurut Mulyasa (2002:44), sebuah modul
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran pada umumnya terdiri atas beberapa komponen, seperti :
mata kuliah CNC I; bagi lembaga, diharapkan modul (1) lembar kegiatan peserta didik; (2) lembar kerja;
pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai (3) kunci lembar kerja; (4) lembar soal; (5) lembar
pegangan untuk mata kuliah CNC I, serta diharapkan jawaban; serta (6) kunci jawaban. Berbagai
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan komponen tersebut selanjutnya dikemas dalam format
untuk penelitian yang serupa. modul, diantaranya : pendahuluan, tujuan
Kajian Teoritik pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar
 Metode Penelitian Pengembangan dan tes.
Metode penelitian pengembangan atau  Mesin CNC
development research adalah metode penelitian yang Mesin CNC singkatan dari Mesin Computer
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas
teruji keefektifan produk tersebut. Penelitian yang dikendalikan oleh komputer dengan bahasa
pengembangan dalam bidang pendidikan tentunya numerik. Bahasa numerik adalah perintah kerja dalam
beranjak dari identifikasi masalah pendidikan, bentuk kode huruf dan angka yang telah
khususnya pembelajaran di sekolah maupun pada distandardisasikan, di mana kode-kode tersebut akan
perguruan tinggi, dari identifikasi masalah tersebut menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai
dirumuskan upaya untuk merumuskan masalah atau dengan program benda kerja yang akan dibuat.
meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
Upaya yang dimaksud adalah pengembangan model,
pendekatan, metode serta media belajar. Agar dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut, supaya dapat berguna
dalam dunia pendidikan khususnya pada proses
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengembangan Gambar 1. Mesin CNC
digunakan metode sebagai berikut : (1) deskriptif, (Sumber : www.google.co.id/images/mesin+cnc)
merupakan penelitian awal untuk menghimpun data Menurut segi pemanfaatannya, mesin perkakas
mengenai kondisi atau masalah yang ada; (2) CNC dapat dibagi menjadi dua, antara lain : (1) mesin
evaluatif, merupakan evaluasi proses uji coba CNC Training Unit (TU), yaitu mesin yang
pengembangan produk; (3) eksperimen, merupakan digunakan sarana pendidikan maupun pelatihan; (2)
uji keampuhan produk yang dihasilkan. mesin CNC Production Unit (PU), yaitu mesin CNC
 Modul yang digunakan untuk membuat benda kerja/
Pengertian modul berdasarkan Ditjen PMPTK komponen dalam skala yang lebih besar.
Depdiknas (2008:3), adalah alat atau sarana Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat
pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan- dibagi menjadi tiga jenis, antara lain : (1) mesin CNC
batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57

hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu Sasaran Penelitian
koordinat X dan koordinat Z, atau dikenal dengan Sasaran penelitian ini adalah media pembelajaran mata
mesin bubut CNC; (2) mesin CNC 3A, yaitu mesin kuliah CNC, dalam bentuk konsep-konsep teori (uraian
CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan materi), latihan soal dan evaluasi pada materi pokok
sumbu utama ke arah sumbu koordinat X, Y dan Z, mesin CNC yang dikemas dalam sebuah media
atau dikenal dengan mesin frais CNC; serta (3) mesin pembelajaran berupa modul. Dalam penelitian ini yang
CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu bertindak sebagai responden adalah 3 orang ahli media
mengerjakan pekerjaan bubut dan frais sekaligus. pembelajaran, 3 dosen/pengajar kompetensi keahlian
Metode pemrograman pada mesin CNC ada 2, mesin CNC serta 12 mahasiswa kelas D3 Produksi
yakni metode pemrograman absolut dan inkrimental. Kelompok 2, Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi di
Metode pemrograman absolut adalah pemrograman Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
yang dalam menentukan titik koordinatnya selalu Universitas Negeri Surabaya.
mengacu pada titik nol benda kerja. Metode
Teknik Pengumpulan Data
pemrograman inkrimental adalah pemrograman yang
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
pengukuran lintasannya selalu mengacu pada titik
menggunakan beberapa metode, antara lain :
akhir dari suatu lintasan.
 Angket
Yakni suatu cara pengumpulan data dengan
METODE
memberikan selebaran yang berisi beberapa aspek
Rancangan Penelitian
penilian kepada responden secara langsung untuk
Analisis Mahasiswa diberikan penilaian, saran/pendapat maupun kritik.
Angket yang digunakan dalam proses pengumpulan
data pada penelitian ini terdapat 3 macam angket,
Analisis Kompetensi Dasar Draft I
yaitu angket telaah ahli media pembelajaran (ahli
modul), angket validasi dosen/pengajar dan angket
“Define”
Indikator Konsep Indikator respon mahasiswa. Angket yang diberikan kepada ahli
media dan dosen/pengajar digunakan untuk
mengetahui kelayakan modul CNC I sebagai media
Merumuskan Tujuan Pembelajaran pembelajaran mata kuliah CNC I, sedangkan angket
yang diberikan kepada mahasiswa, untuk mengetahui
“Design” Rancangan Pengembangan Modul respon mahasiswa terhadap modul pembelajaran CNC
I pada saat uji coba terbatas berlangsung. Hasil dari
Telaah Modul (Ahli Media) angket respon mahasiswa, merupakan salah satu aspek
penilaian efektivitas modul CNC I yang dihasilkan.
 Observasi
Revisi Draft II
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek/sampel penelitian
Validasi Modul (Dosen Mesin CNC) untuk memperoleh data primer. Observasi dilakukan
terhadap 12 orang mahasiswa yang bertindak sebagai
“Develop” Revisi Draft III sampel, bertujuan untuk mengetahui aktivitas
mahasiswa selama kegiatan uji coba terbatas
Uji Coba Terbatas berlangsung. Observasi dilakukan sebanyak dua tahap,
yakni observasi tahap pertama tanpa menggunakan
Analisis Data Skripsi modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan,
sedangkan observasi tahap kedua dengan
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang
Laporan Modul
dikembangkan.
Gambar 2. Blok diagram alur pengembangan modul yang Teknik Analisis Data
mengadopsi Model 4-D (Four-D Model) Analisis data angket meliputi analisis hasil angket I
(Sumber : Ibrahim, 2001) (lembar telaah media oleh ahli media pembelajaran),
Keterangan : angket II (lembar validasi media oleh dosen/pengajar
= Garis pelaksanaan = Jenis kegiatan kompetensi keahlian mesin CNC), serta angket III (lembar
= Garis hasil = Hasil kegiatan respon mahasiswa) serta analisis data hasil observasi.

51
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I

 Angket I (lembar telaah modul oleh ahli media) Untuk menghitung prosentase kelayakan dari
Data hasil angket I dari ahli media pembelajaran, indikator, rumus yang digunakan sama seperti pada
akan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis angket II untuk dosen/pengajar kompetensi
dengan memberikan gambaran dan paparan kualitas keahlian mesin CNC, yakni :
dari media pembelajaran berdasarkan pada masukan
dan saran yang telah diberikan.
 Angket II (lembar validasi modul oleh dosen/pengajar)
Angket II untuk dosen/pengajar kompetensi
Keterangan :
keahlian mesin CNC ini diberikan pada tahap validasi,
K = Prosentase kriteria kelayakan
selanjutnya data hasil angket akan dianalisis secara
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden
deskriptif kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
N = Skor tertinggi dalam angket
prosentase berupa gambaran dan paparan terhadap
I = Jumlah pertanyaan dalam angket
media pembelajaran berupa modul CNC I yang
R = Jumlah penilai
dikembangkan. Prosentase dari data angket diperoleh
(Sumber : Ridwan, 2009)
berdasarkan perhitungan skor secara keseluruhan.
 Lembar observasi
Adapun ketentuan skor yang digunakan sebagai skala
Data yang diperoleh dari lembar observasi
penilaian validasi modul oleh dosen/pengajar
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan digunakan
kompetensi keahlian mesin CNC, dapat dilihat pada
sebagai masukan untuk mendapatkan media yang
Tabel 1. berikut ini :
lebih baik. Pendekatan deskriptif sangat tepat karena
Tabel 1. Ketentuan skor validasi
dapat menggambarkan secara sistematis, faktual dan
Kriteria Nilai/Skor
akurat mengenai fakta-fakta yang terjadi pada saat
Tidak baik 1
pelaksanaan uji coba terbatas dari media yang
Cukup baik 2
dikembangkan, yakni meliputi peningkatan aktivitas
Baik 3
Sangat baik 4 mahasiswa pada kegiatan pembelajaran mengenai
(Sumber : Laksono, 2005) keterampilan intelektual, khususnya dari ranah
Untuk menghitung prosentase kelayakan dari psikomotorik mahasiswa, selama belajar mandiri
setiap indikator, rumus perhitungan yang digunakan menggunakan modul pembajaran CNC I yang
adalah sebagai berikut : dikembangkan. Data yang diperoleh dari lembar
observasi, merupakan salah satu indikator penilaian
efektivitas modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan tersebut.

Keterangan : HASIL DAN PEMBAHASAN


K = Prosentase kriteria kelayakan Hasil
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden Dalam bagian ini, akan diuraikan mengenai hasil
N = Skor tertinggi dalam angket penelitian pada masing-masing tahap penelitian yang telah
I = Jumlah pertanyaan dalam angket dilaksanakan, yakni hasil penelitian pada tahap
R = Jumlah penilai pendefinisian (define), perancangan (design) dan
(Sumber : Ridwan, 2009) pengembangan (develop).
 Angket III (lembar respon mahasiswa)  Tahap Pendefinisian (Define)
Angket III untuk respon mahasiswa yang diberikan Pada tahap pendefinisian (define) dilakukan
pada saat uji coba terbatas berlangsung, hasilnya akan beberapa analisis mengenai mahasiswa, kompetensi
dianalisa secara deskriptif kuantitatif seperti pada dasar (indikator, konsep dan tugas), sebagai dasar
analisis angket II untuk dosen/pengajar kompetensi untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang
keahlian mesin CNC, tetapi prosentase data angket digunakan dalam pengembangan modul pembelajaran
yang diperoleh dihitung berdasarkan skala Guttman CNC I. Rumusan tujuan pembelajaran tersebut yakni :
pada Tabel 2. Berikut ini : (1) peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar
Tabel 2. Penilaian Skala Guttman mesin bubut CNC; (2) peserta didik dapat menjelaskan
Jawaban Nilai/Skor pengoperasian mesin CNC TU-2A; (3) peserta didik
Ya (Y) 1 dapat menjelaskan pemrograman mesin CNC TU-2A;
Tidak (T) 0 serta (4) peserta didik mampu memprogram dan
(Sumber : Riduwan, 2009) mengoperasikan mesin CNC TU-2A.
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57

 Tahap Perancangan (Design) Revisi/perbaikan pada draft modul I berdasarkan


Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada saran/masukan para ahli media, menghasilkan draft
tahap pendefinisian (define) tersebut, selanjutnya modul II yang selanjutnya dilakukan validasi modul.
digunakan sebagai kerangka dalam penyusunan Pada pelaksanaan validasi modul, diperoleh
rancangan awal (draft) modul pada tahap perancangan penilaian oleh validator pada draft modul II, hasil
(design), sehingga pada tahap ini dihasilkan Draft penilaian ditunjukkan pada tabel 4 berikut ini :
Modul I. Tabel 4. Hasil validasi draft modul II
 Tahap Pengembangan (Develop)
No. Komponen Modul Penilaian Kriteria
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yakni :
1 Isi 86,111.% Sangat layak
(1) telaah modul (oleh ahli media) dilanjutkan revisi; Sangat layak
2 Teknik penyajian 93,750.%
(2) validasi modul (oleh dosen/pengajar kompetensi 3 Bahasa 98,810.% Sangat layak
keahlian mesin CNC) dilanjutkan revisi; serta (3) uji 4 Ilustrasi 93,750.% Sangat layak
coba terbatas (empiris). Berikut hasil dari pelaksanaan 5 Format 91,667.% Sangat layak
kegiatan-kegiatan tersebut. 6 Sampul (cover) 100.% Sangat layak
Dari pelaksanaan telaah modul, diperoleh beberapa 7 Tata karma & hak cipta 100.% Sangat layak
saran/masukan oleh ahli media, yang digunakan Rata-rata Penilaian 94,870.% Sangat layak
sebagai pedoman perbaikan draft modul I. Adapun (Sumber : Data olahan)
saran/masukan oleh ahli media adalah sebagai berikut : Pada pelaksanaan validasi modul juga diperoleh
Tabel 3. Hasil telaah rancangan awal saran atau masukan dari validator modul, di mana
(draft) modul I oleh ahli media saran dan masukan tersebut digunakan sebagai
pedoman untuk perbaikan/revisi modul.
Saran/ Keterang-
No. Perbaikan Perbaikan/revisi modul dilakukan guna
Masukan an
Penggunaan Penggunaan modul Saran atau menyempurnakan rancangan awal (draft) modul II.
modul diperjelas. telah diperjelas masukan Adapun hal-hal yang direvisi berdasarkan saran
1 Apakah untuk untuk mahasiswa oleh ahli
siswa atau dan peserta kursus media 1 atau masukan dari 3 orang validator modul
mahasiswa? praktik. dan 3 (dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC),
Petunjuk Petunjuk operasional ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini :
Saran atau
operasional (penggunaan) modul Tabel 5. Saran/masukan oleh validator modul
masukan
2 (penggunaan) telah diperjelas, bagi
oleh ahli
modul lebih pebelajar dan No. Saran/Masukan Perbaikan Keterangan
media 1
diperjelas. pengajar.
Alokasi waktu Alokasi waktu tiap Saran atau Gambar “Pengendali Saran atau
Gambar
tiap kegiatan kegiatan masukan Kontrol“ telah masukan
3 “Pengendali
pembelajaran pembelajaran telah oleh ahli 1 diperjelas baik dari oleh
Kontrol” supaya
harap diperjelas. diperjelas. media 1 segi kontras maupun validator 1
lebih diperjelas.
Gambar telah Saran atau kecerahan. dan 2
Sebagian gambar diperjelas dan masukan Pada daftar isi
Pada daftar isi, point
4 kurang besar dan diproporsionalkan oleh ahli sebaiknya point Saran atau
uraian materi telah
kurang jelas. ukuran maupun media 2 uraian materi masukan
dicantumkan judul
peletakannya. dan 3 2 dicantumkan judul oleh
yang akan dibahas
Pemilihan yang akan dibahas validator 1
Pemilihan gambar tiap kegiatan
gambar pada Saran atau tiap kegiatan dan 3
(ilustrasi) pada cover pembelajaran.
cover modul masukan pembelajaran.
5 modul telah Kagiatan
perlu disesuaikan oleh ahli Kagiatan
disesuaikan dengan pembelajaran telah
dengan judul media 2 pembelajaran Saran atau
judul modul. disesuaikan dengan
modul. supaya disesuaikan masukan
Seluruh kesalahan 3 GBRP/SAP sesuai
dengan GBRP/ oleh
Beberapa tulis telah diteliti dan Saran atau kurikulum yang
SAP mata kuliah validator 2
kesalahan tulis dibetulkan sesuai masukan digunakan pada mata
6 mesin CNC I.
untuk dengan tata cara oleh ahli kuliah CNC I.
dibetulkan. penulisan yang media 3 Materi “Setting Materi “Setting Saran atau
benar. Tool” supaya tidak Tool" digabung masukan
4
Tata letak isi Saran atau digabung dengan dengan materi oleh
Tata letak isi (uraian pemrograman. pengoperasian disket. validator 3
(uraian materi) masukan
7 materi) modul telah
modul terlalu oleh ahli Buat matriks
diproporsionalkan.
padat/rapat. media 3 pembagian materi Telah dibuat matriks Saran atau
Beri penomoran Penomoran dan Saran atau untuk pembagian materi masukan
5
dan keterangan keterangan pada tiap masukan mempermudah sesuai TPU dan TPK oleh
8
pada tiap gambar gambar maupun oleh ahli kegiatan mata kuliah CNC I. validator 3
maupun tabel. tabel telah diperjelas. media 3 pembelajaran.

53
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I

Revisi/perbaikan pada draft modul II berdasarkan Pada uji coba tahap kedua menggunakan 7 orang
saran/masukan para validator modul, menghasilkan pengamat. Hasil observasi aktivitas belajar sampel
draft modul III yang selanjutnya dilakukan uji coba (mahasiswa) oleh pengamat 1 (dosen/pengajar CNC I),
terbatas (empiris). digunakan sebagai pembanding dan penjamin tingkat
Tahap uji coba terbatas (empiris) ini dilakukan objektivitas untuk hasil observasi aktivitas belajar
untuk mengetahui efektivitas modul yang sampel (mahasiswa) oleh pengamat 2 s.d. 7. Adapun
dikembangkan, berupa peningkatan aktivitas hasil observasi aktivitas belajar pada sampel oleh 7
mahasiswa mengenai keterampilan intelektual, orang pengamat, ditampilkan pada gambar berikut ini.
khususnya dari ranah psikomotorik pada kegiatan
pembelajaran, serta respon positif mahasiswa 94,048.% 93,651.%
mengenai modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan.
Uji coba terbatas pada modul pembelajaran CNC I
yang dikembangkan, dilakukan terhadap kelas D3
Produksi Kelompok 2 (D3 P K2) sejumlah 12
mahasiswa, Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi
di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
Pelaksanaan uji coba terbatas dilaksanakan A = Rata-rata hasil observasi Pengamat 1
sebanyak dua tahap. Hal ini bertujuan untuk B = Rata-rata hasil observasi Pengamat 2 s.d. 7
membandingkan antara data hasil observasi pada uji Gambar 3. Diagram batang prosentase hasil
coba tahap pertama (kegiatan pembelajaran tanpa observasi tahap kedua
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang (Sumber : Data olahan)
dikembangkan), dengan data hasil observasi pada uji Pada akhir pelaksanaan uji coba terbatas tahap
coba tahap kedua (kegiatan pembelajaran kedua, sampel penelitian (mahasiswa) diminta
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang memberikan tanggapan terhadap modul pembelajaran
dikembangkan), sehingga dapat diambil kesimpulan CNC I yang dikembangkan. Tanggapan oleh sampel
apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar pada terhadap modul tersebut dicatat pada suatu angket
sampel (mahasiswa) setelah pembelajaran dengan tertutup yang berisi beberapa aspek yang perlu
modul atau justru sebaliknya. ditanggapi. Hasil tanggapan tersebut akan
Pada uji coba tahap pertama menggunakan 7 orang menunjukkan respon sampel terhadap ketepatan
pengamat. Hasil observasi aktivitas belajar sampel format dan kualitas modul serta ketertarikan sampel
(mahasiswa) oleh pengamat 1 (dosen/pengajar CNC I), terhadap media modul yang dikembangkan. Adapun
digunakan sebagai pembanding dan penjamin tingkat hasil angket respon mahasiswa, dapat dilihat pada
objektivitas untuk hasil observasi aktivitas belajar tabel 6 berikut ini :
sampel (mahasiswa) oleh pengamat 2 dan 3. Adapun Tabel 6. Hasil angket respon mahasiswa terhadap
hasil observasi aktivitas belajar pada sampel oleh 3 modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan
orang pengamat, ditampilkan pada gambar berikut ini. No. Komponen Modul Penilaian Kriteria
Ketepatan fomat
1 93,750.% Sangat layak
modul
2 Kualitas modul 79,167.% Layak
82,143.% 83,333.%
Identivikasi ketertarikan
3 86,111.% Sangat layak
mahasiswa
Rata-rata Respon Mahasiswa 86,343.% Sangat layak
(Sumber : Data olahan)

Pembahasan
Pada bagian pembahasan berikut, akan dijelaskan
mengenai pencapaian kelayakan dan efektivitas modul
A = Rata-rata hasil observasi Pengamat 1 pembelajaran CNC I yang dihasilkan pada penelitian ini,
B = Rata-rata hasil observasi Pengamat 2 & 3 serta penjelasan mengenai keterbatasan penelitian.
Gambar 2. Diagram batang prosentase hasil  Pencapaian Kelayakan dan Efektivitas Modul
observasi tahap pertama Penilaian yang digunakan untuk mengetahui
(Sumber : Data olahan) tingkat kelayakan modul pembelajaran CNC I sebagai
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57

media belajar adalah hasil penilaian validator modul ini terkait dengan penelitian yang sebatas
(dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC) pengembangan serta uji kelayakan dan uji efektivitas
pada tahap validasi. Adapun prosentase rata-rata hasil modul, disamping itu juga dikarenakan keterbatasan
penilaian dari 3 orang validator modul sebesar waktu, biaya dan tenaga untuk menyebarkan modul
94,870.%. Prosentase yang diperoleh tersebut jika pembelajaran CNC I yang telah dikembangkan, pada
diinterpretasikan ke dalam Skala Likert, menunjukkan instansi lain.
bahwa modul pembelajaran CNC I yang
dikembangkan, masuk pada kriteria sangat layak. KUTIPAN DAN ACUAN
Pencapaian efektivitas modul pembelajaran CNC I Menurut Satyasa (2009), penelitian pengembangan
yang dikembangkan, ditentukan oleh hasil respon dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran memiliki
mahasiswa terhadap modul, serta hasil karakteristik sebagai berikut : (1) masalah yang ingin
pengamatan/observasi aktivitas belajar mahasiswa dipecahkan adalah masalah yang berkaitan dengan upaya
mengenai keterampilan intelektual, khususnya dari inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
ranah psikomotorik pada kegiatan pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan
menggunakan modul tersebut. Adapun prosentase data komitmennya terhadap perolehan kualitas pembelajaran;
yang diperoleh dari hasil angket respon mahasiswa (2) pengembangan model, pendekatan atau metode
terhadap modul pembelajaran CNC I yang pembelajaran serta media belajar yang menunjang
dikembangkan, yakni sebesar 86,343.%. Prosentase keefektifan pencapaian kompetensi siswa; (3) proses
yang diperoleh tersebut jika diinterpretasikan ke dalam pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui
Skala Likert, menunjukkan bahwa modul uji ahli dan uji coba lapangan secara terbatas perlu
pembelajaran CNC I yang dikembangkan masuk pada dilakukan, sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat
kriteria sangat layak, sehingga dapat dinyatakan untuk peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
bahwa modul yeng dihasilkan pada penelitian ini Proses pengembangan, validasi dan uji coba lapangan
mendapat respon positif dari mahasiswa. Hasil tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga
pengamatan aktivitas belajar mahasiswa pada uji coba dapat dipertanggung jawabkan secara akademik; (3)
terbatas tahap pertama (tanpa menggunakan modul proses pengembangan model, pendekatan, modul,
pembelajaran CNC I yang dikembangkan), diperoleh metode dan media pembelajaran perlu didokumentasikan
prosentase penilaian dari pengamat/observer sebesar secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan
83,333.%, sedangkan hasil pengamatan aktivitas kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
belajar mahasiswa pada uji coba terbatas tahap kedua Suaidinmath (2010), mengemukakan bahwa modul
(dengan menggunakan modul pembelajaran CNC I merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas
yang dikembangkan), diperoleh prosentase penilaian secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat
dari pengamat/observer sebesar 93,651.%. Hal ini seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan
membuktikan bahwa terdapat peningkatan aktivitas didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan
belajar mahasiswa setelah menggunakan modul belajar yang spesifik.
pembelajaran CNC I yang dikembangkan, sebesar Tujuan utama pembelajaran sistem modul adalah
10,318.%. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
 Keterbatasan Penelitian belajar mengajar di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas
Penelitian yang dilaksanakan ini mengadopsi maupun tenaga, guna mencapai tujuan secara optimal
model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D (Mulyasa, 2002:43).
(Four-D Model), yang terdiri dari 4 tahap, yakni tahap Sukirno (2009:5), berpendapat bahwa keefektifan
pendefinisian (define), desain (design), pengembangan modul pembelajaran bermaksud apakah dengan
(develop) dan penyebaran (disseminate). Tetapi dalam menggunakan modul, peserta didik dapat menyerap
pelaksanaan penelitian, hanya tiga tahap yang diadopsi informasi yang diberikan oleh pengajar baik guru maupun
dan dilaksanakan, yaitu tahap pendefinisian (define), dosen secara optimal sehingga akan terjadi perubahan
desain (design) dan pengembangan (develop). Tahap tingkah laku peserta didik. Keefektifan modul
ke-4, yakni tahap penyebaran (disseminate), yang pembelajaran ditinjau dari respon peserta didik yang
merupakan tahap penggunaan modul pembelajaran berupa tanggapan atau pendapat selama menggunakan
CNC I yang dikembangkan dengan skala yang lebih modul ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
luas pada instansi lain, serta bertujuan untuk menguji Sukirno (2009:26), mengemukakan bahwa modul
efektivitas penggunaan modul pada kegiatan belajar dikatakan layak apabila rata-rata semua aspek dalam
mengajar secara riil dalam jangka waktu yang relatif angka, mendapat prosentase sebesar 61% dari skor
lama, tidak diadopsi sekaligus tidak dilaksanakan. Hal kriterium, dengan kriteria layak dan sangat layak.

55
Efektivitas Pengembangan Modul Pembelajaran CNC I

Tabel 7.  Modul pembelajaran CNC I yang dihasilkan pada


Prosentase nilai tingkat kelayakan modul pembelajaran penelitian ini sebaiknya digunakan dalam perkuliahan
Interval Kriteria CNC I pada program studi D3 Teknik Mesin pada
20% - 20% Sangat tidak layak semester-semester selanjutnya untuk meningkatkan
21% - 40% Tidak layak efektivitas belajar peserta didik.
41% - 60% Cukup layak  Modul pembelajaran CNC I yang dihasilkan pada
61% - 80% Layak penelitian ini dapat digunakan sebagai penunjang mata
81% - 100% Sangat layak
kuliah Mesin CNC pada program studi S1 Pendidikan
(Sumber : Riduwan, 2009:15)
Teknik Mesin, di mana jumlah beban SKS dan muatan
Sardiman (2001:93), menyatakan bahwa aktivitas
materi yang disampaikan pada peserta didik, sama
belajar merupakan seluruh aktivitas siswa dalam proses
dengan mata kuliah CNC I.
belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis,
 Instruktur/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC
kegiatan fisik berupa keterampilan dasar, sedangkan
(dasar), hendaknya memiliki modul pembelajaran
kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi.
CNC I yang dihasilkan pada penelitian ini, sehingga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran maupun
PENUTUP
rujukan materi yang disampaikan dalam kegiatan
Simpulan pembelajaran mesin CNC (dasar).
Berdasarkan serangkaian kegiatan yang telah  Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada tahap
dilakukan, serta mengacu pada hasil penelitian dan penyebaran (disseminate), dengan menerapkan modul
pembahasan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan pembelajaran CNC I yang telah dikembangkan, dalam
sebagai berikut : kegiatan belajar mengajar di kelas dengan jumlah
 Telah berhasil disusun modul pembelajaran CNC I
peserta didik yang sebenarnya, serta menerapkan pada
yang layak digunakan untuk meningkatkan efektivitas lembaga lain di luar program studi D3 Teknik Mesin
belajar mata kuliah CNC I pada program studi D3 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Teknik Mesin di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
 Modul pembelajaran CNC I yang dikembangkan telah
DAFTAR PUSTAKA
teruji dalam aspek kelayakan (validasi), serta teruji
dalam aspek empiris (lapangan). Hal ini ditunjukkan Arif, Saiful. 2010. Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbasis Computer Interactive Learning pada Mata
dengan : (1) hasil validasi modul oleh validator modul
Diklat Mesin CNC di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Skripsi
(dosen/pengajar kompetensi keahlian mesin CNC), tidak diterbitkan. Surabaya : JPTM FT Unesa.
diperoleh prosentase rata-rata sebesar 94,870.% dari
Buku Pedoman Universitas Negeri Surabaya Tahun
skor kriterium; (2) hasil respon mahasiswa terhadap
Akademik 2012/2013 Fakultas Teknik. 2012.
modul pembelajaran CNC I menunjukkan respon yang Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
positif, yaitu mencapai 86,343.% dari skor kriterium;
(3) hasil pengamatan/observasi pada sampel (12 Emrizal. 2007. CNC Bubut Teknologi dan Industri.
Bogor : Yudhistira.
mahasiswa) saat uji coba terbatas tahap pertama (tanpa
menggunakan modul pembelajaran CNC I yang Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran.
dikembangkan), diperoleh prosentase aktivitas belajar Jakarta : Bumi Aksara.
mahasiswa sebesar 83,333.%, sedangkan hasil Hartono, Dedi. 2011. Format Penulisan Daftar Pustaka.
pengamatan/observasi saat uji coba terbatas tahap (http//www.id.creativity. blogspot.com/2011/06/
kedua (dengan menggunakan modul pembelajaran format-penulisan-daftar pustaka.html?m=1, diakses
CNC I yang dikembangkan), diperoleh prosentase 16 Oktober 2012).
aktivitas belajar mahasiswa sebesar 93,651.%. Hal ini Iswahyudi, Febri. 2010. Pengembangan Modul Praktik
membuktikan bahwa terdapat peningkatan aktivitas Kerja Pelat dan Tempa untuk Meningkatkan Kualitas
belajar mahasiswa setelah menggunakan modul Proses dan Hasil Pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya :
pembelajaran CNC I yang dikembangkan, sebesar
JPTM FT Unesa..
10,318.%.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Saran Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, serta
Muslimin, Ibrahim. 2001. Model Pengembangan
kondisi nyata di lapangan, maka peneliti dapat Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp
memberikan saran sebagai berikut : dan Thiagarajan. Surabaya : FMIPA-Unesa.
JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 48 - 57

Purwanto. dkk. 2007. Pengembangan Modul.


(http://issuu.com/download-bse/docs/buku
pengembangan-modul-full, diakses 7 September
2012).
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sardiman. A.S., Rahardjo R., Haryono, A., et al. 2009.
Media Pendidikan, Pengertian Penmgembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sistem Informasi Akademik Unesa. 2012. Pengumunan
Nilai CNC I (Semester Gasal 2010-2011).
(http://www.akademik.ac.id/mirror/akademik/pub_nil
ai-kelas.php, diakses 7 September 2012)
Sistem Informasi Akademik Unesa. 2012. Pengumunan
Nilai CNC I (Semester Gasal 2011-2012).
(http://www.akademik.ac.id/mirror/akademik/pub_nil
ai-kelas.php, diakses 7 September 2012)
Suaidinmath. 2010. Teknik Penyusunan Modul.
(http://suaidinmath.wordpress.com, diakses 7
September 2012).
Sumarno, Alim. 2012. Penelitian Pengembangan,
Elearning Unesa, (Online),
(http//www.blog.elearningunesa.ac.id/alim-
sumarno/penelitian-pengembangan-adalah, diakses 15
Oktober 2012).
Supadi. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi
Universitas Negeri Surabaya. 2010. Surabaya : Unesa
University Press.

57

Anda mungkin juga menyukai