BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus adalah salah satu golongan penyakit tidak menular dan
hidup sehat (Oktavera et al., 2021). Diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan secara
total, sehingga dibutuhkan kesabaran, kedisplinan, kepatuhan, dan motivasi yang kuat
dari kelurga untuk menaati program diet yang sudah ditentukan (Mudawamah, 2019).
Penatalaksanaan pasien diabetes mellitus yang dikenal empat pilar penting dalam
mengontrol gula darah bagi penderita diabetes mellitus. Dalam diet ini, penderita
diharuskan untuk mengkonsumsi berbagai makanan yang paling sehat dalam porsi
secukupnya dan mengacu pada jadwal makan rutin. Tidak hanya itu, diet ini juga
dapat mengatur berat badan dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung.
dan lemaknya tinggi, dapat memicu peningkatan kadar gula darah mereka. Hal ini
bisa menyebabkan masalah serius, seperti hiperglikemia, kerusakan saraf, ginjal dan
1
2
jantung. Disini peran dan dukungan keluarga dibutuhkan berkaitan dengan kepatuhan
diet diabetes mellitus yang diperlukan, agar kadar glukosa darah berada dalam
kisaran yang aman. Keberhasilan pengobatan pada penderita diabetes mellitus salah
dalam melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditentukan, juga dorongan dari dalam
diri seseorang untuk mematuhi atau menuruti apa yang sudah diperintahkan (Hisni et
al., 2017).
Salah satu cara untuk mengatasi akibat lanjut dari diabetes mellitus adalah
dengan cara penerapan diet DM. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh
dan dukungan tenaga kesehatan. Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang
sampai saat ini banyak ditemukan penderita yang tidak patuh dalam pelaksanaan diet
tantangan yang berat bagi pasien karena dibutuhkan perubahan dari kebiasaan dan
perilakunya. Menurut Lestari dkk dalam (Harwadi et al., 2015) menjelaskan bahwa
Menurut data WHO 2016, di seluruh dunia, jumlah penderita diabetes telah
meningkat secara substansial antara tahun 1980 dan 2014, meningkat dari 108 juta
menjadi 422 juta atau sekitar empat kali lipat. Diabetes menyebabkan 1,5 juta
kematian pada tahun 2012. Persentase kematian yang disebabkan oleh diabetes yang
3
(IDF) tahun 2019 memperkirakan bahwa sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia
20-79 tahun didunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka
prevalensi sebesar 9,3 % dari total penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis
seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur
65-79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta ditahun
2030 dan 700 juta ditahun 2045. Di Indonesia sendiri menurut Survey Riskesdas
mencapai 6,2%, yang artinya ada lebih dari 10,8 juta orang menderita diabetes
bahwa bagi penderita diabetes mellitus, melaksanakan diet yang adekuat merupakan
pengaturan makan yang wajib dipatuhi karena diet DM bertujuan untuk menjaga
kadar glukosa darah pada batas normal dan menjaga berat badan normal. Untuk itu
diet yang tepat penting bagi penderita diabetes mellitus. Diet DM berpengaruh
kepatuhan diet diabetes merupakan bentuk dari ketaatan dan kedisplinan terhadap diet
yang sedang dijalankan oleh penderita diet diabetes. Kepatuhan terhadap diet diabetes
dapat dipengaruhi oleh dukungan keluarga karena keluarga yang baik adalah keluarga
kepada penderita, sehingga penderita lebih bersemangat serta lebih termotivasi untuk
sembuh dari penyakitnya. Selain dari pandangan tersebut, Ratna dalam (Anita, 2020)
kepatuhan diet diabetes mellitus, dan jika salah satu anggota keluarga mengalami
masalah dengan kesehatan maka anggota yang lain ikut merasakan dengan demikian
Tipe II
1.3.2.2 Untuk mengetahui kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus tipe
II
6
BAB 2
METODE
keluarga dalam kepatuhan diet penderita diabetes mellitus tipe II. Protocol dan
menentukan penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan
pada bulan April-Mei 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari
sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun
literature review ini menggunakan tiga database dengan kriteria kualitas tinggi,
6
7
jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan
2.2.1 Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan dianalisis sesuai
2.2.4 Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang
2.2.5 Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan
direview
yang tidak sesuai, sehingga tersisa 494 artikel. Peneliti kemudian melakukan skrining
berdasarkan judul, abstrak dan kesesuaian dengan tema literature review. Assessment
didapatkan sebanyak 10 artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review. Hasil
seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow sebagai berikut :
Setelah pengurangan
berdasarkan tahun terbit
dan full teks (n = 1.461)
Identifikasi dan
penyaringan abstrak (n =
50)
daftar penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi.
Penilaian kriteria diberi nilai ‘ya’, ‘tidak’, tidak jelas’, atau ‘tidak berlaku’, dan setiap
kriteria dengan skor ‘ya’ diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap skor
kriteria inklusi. Dari penelusuran studi yang dilakukan terdapat 10 studi mencapai
BAB 3
Proquest 174 1 0 0
Pubmed 67 0 0 1
Hasil 10 9 0 1
12
dengan kepatuhan diet sebagian besar Cross-sectional dan Narative Analysis. Jumlah
mellitus tipe II. Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita diabetes mellitus tipe II.
Penelitian studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini rata-rata dilakukan di
Indonesia (8 artikel), dan yang lainnya adalah satu studi diluar negeri (2 artikel).
Sebagian besar studi menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam variasi dari
karakteristik responden yang diteliti, diantaranya ialah meliputi usia, jenis kelamin,
menjalankan diet
dan sebanyak 5
(19%) responden
patuh dalam
menjalankan diet.
Sehingga tidak ada
hubungan yang
signifikkan antara
dukungan keluarga
dengan kepatuhan
diet diabetes
mellitus tipe II
diwilayah kerja
Puskesmas
Gamping 1.
dalam diet
sehingga pasien
dapat mengontrol
kadar gula
darahnya. Hal ini
dapat
meningkatkan
kualitas hidup
pasien dengan
diabetes mellitus
tipe II.
responeses of ≥
once a month to
“praise you for
following your
diet” and “eat at
the same time that
you do” were
46.4% and 82.7%,
respectively.
Regarding negative
feedback, men had
a significantly
higher rate of
responses of ≥
once a month to
“nag you about not
following your
diet” than women
(55.0% and 29.2%,
Ρ < 0.0001),but
there was no
significant
difference in the
responses to ≥
once a month to
“eat foods that are
not part of your
diabetes diet”
(41.4% and 50.0%,
Ρ = 0.339).
umum dan tenaga kesehatan. Dari semua studi, terdapat 8 jurnal yang menunjukkan
20
bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
diet penderita diabetes mellitus tipe II dengan mayoritas responden berjumlah lebih
dari 100 individu. Responden dalam penelitian ini rata-rata berusia antara 40-65 tahun
dan bersifat multi wilayah. Karakteristik gender pada responden sebagian besar
perempuan dan sebagian besar tingkat pendidikan di level sekolah dasar (SD) dan
sekolah menengah atas (SMA). Responden keseluruhan adalah masyarakat asia dan
Mellitus Tipe II
keluarga pada penderita diabetes mellitus tipe II adalah baik. Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aprianti et al., 2018) yang menyatakan
bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik yaitu dengan
menunjukkan hasil yang sama, yaitu sebagian besar responden memiliki dukungan
dukungan keluarga paling sedikit adalah kurang dengan jumlah 5 responden (6,2%)
responden yang memilki dukungan positif ada sebesar 77,78% (21 responden) lebih
banyak daripada responden yang memilki dukungan negative yaitu sebesar 22,22% (6
responden). Selain itu, menurut (Arifin & Damayanti, 2015) bahwa sebagian besar
kesehatan dan menjaga pola makan. Untuk dukungan informasi juga diberikan pada
keluarga dengan memberi tahu semua informasi tentang tujuan,manfaat dan efek dari
aturan makan/diet yang dijalani dan keluarga memberitahu tentang semua informasi
yang didapatkan dari dokter, perawat atau tim kesehatan yang lain kepada penderita
penderita diabetes mellitus tipe II adalah patuh. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Bangun et al., 2020) yang menyatakan bahwa dari 48%
Menurut penelitian dari (Arifin & Damayanti, 2015) juga menunjukkan hal yang
sama, yaitu sebagian besar responden memiliki kepatuhan diet DM Tipe II dalam
kategori patuh yaitu sebanyak 26 responden (53,1%) dan yang tidak patuh sebesar 23
DM sebagian besar adalah patuh dengan jumlah 76 orang (95,5%), dan yang tidak
patuh ada 4 orang (5%). Selain itu menurut (Kartika et al., 2017) yang menyatakan
bahwa sebesar 77,8% responden patuh terhadap jadwal makan sedangkan sisanya
yaitu 33,33% responden tidak patuh terhadap jumlah dan jenis makan.
diabetes seperti gula jagung saat ingin mengkonsumsi makanan dan minuman manis,
responden dapat memilih makanan yang terbaik untuk kesehatan, dan responden
setiap hari selalu makan sayur dan buah sesuai anjuran dokter. Namun demikian
masih ada beberapa responden yang tidak patuh terhadap diet diabetes mellitus, hal
itu dapat dilihat bahwa masih ada beberapa responden yang tidak patuh terhadap diet
saat menghadiri pesta dengan makan makanan dan minuman sesuka hati dan sering
mellitus tipe II. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari (Jamaludin & Choirunisa,
2019) yang menyatakan sebagian besar responden dengan dukungan keluarga cukup
dan patuh terhadap diet DM sebanyak 64 responden (80,0%) dan sebagian kecil
responden dengan dukungan keluarga baik dan tidak patuh terhadap diet DM
sebanyak 0 responden (0%) sedangkan hasil uji hubungan dengan korelasi rank
spearman didapatkan hasil Ρ value 0,001 (Ρ < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada
penderita DM di IRJA RSI Sunan Kudus. Menurut penelitian (Irawati & Firmansyah,
2020) juga menunjukkan hasil yang sama yaitu nilai Ρ value = 0,01 dengan nilai
normal α < (0,05) sehingga Ho diterima yang artinya terdapat hubungan dukungan
Tangerang.
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet dengan Ρ
value sebesar 0,038. Hal ini dikarenakan apabila dukungan keluarga baik maka
kepatuhan diet pun akan baik, dan sebaliknya jika dukungan keluarga buruk
kepatuhan diet pun akan buruk. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Arifin & Damayanti, 2015) yang menunjukkan adanya hubungan
24
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet diabetes mellitus tipe II di poliklinik
nilai Ρ-value = 0,020 pada tingkat signifikansi 0,05, artinya bahwa terdapat hubungan
(Solekhah & Sondang R. Sianturi, 2020) juga menunjukkan hasil bahwa dukungan
keluarga yang negative meningkatkan kepatuhan diet pasien DM tipe II sebesar 10%,
tipe II sebesar 44,3%. Analisis statistik dengan uji Kendal tau b didapatkan hasil Ρ
value 0,000 (Ρ < 0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
menciptakan lingkungan yang terhindar dari stress akibat dari pengobatan yang
dijalani. Dukungan social keluarga sebagai pelindung dalam faktor pencetus stress
dan menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga dapat menjaga control gula
pada penderita diabetes mellitus, penderita akan termotivasi untuk mematuhi diet
yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan kebosanan pada pasien DM terutama
pada pasien lansia. Oleh karena itu selain memperhatikan masalah fisik maka perlu
jasmani dan pengisian waktu luang yang positif. Keluarga merupakan bentuk peran
serta aktif bagi kebershasilan penatalaksanaan diet diabetes mellitus (Jamaludin &
Choirunisa, 2019)
BAB 4
PEMBAHASAN
baik pada penderita diabetes mellitus II. Sedangkan 2 jurnal lainnya mempunyai
dukungan keluarga yang kurang pada penderita diabetes mellitus tipe II. Hal ini
ekonomi, lingkungan dan lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Bangun
et al., 2020) bahwa dukungan keluarga yang kurang disebabkan karena anggota
responden dan anggota keluarga juga tidak memaksakan responden untuk melakukan
diet DM dengan alas an adanya rasa kasihan terhadap responden yang telah
melakukannya kembali.
sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA). Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian (Susanti, 2016) bahwa terdapat 37% responden yang berpendidikan SD,
maka pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki sangatlah kurang karena
26
27
pada pasien diabetes mellitus tipe II karena tanpa dukungan dari keluarga
melaksanakan program diet yang dianjurkan oleh dokter atau tenaga kesehatan
lainnya. Semakin baik dukungan yang keluarga berikan pada penderita diabetes
mellitus maka penderita akan semakin termotivasi untuk mematuhi diet diabetes
oleh beberapa faktor sehingga mengakibatkan tingkat kepatuhan diet pada penderita
untuk mematuhi program diet yang bertujuan untuk menjaga kestabilan kadar gula
darah pada keluarga yang mengalami diabetes mellitus, hal ini merupakan salah satu
tindakan yang dapat mengurangi tingkat kematian akibat diabetes mellitus (Irawati &
Firmansyah, 2020). Dampak positif dari dukungan keluarga dalam menjalankan diet
bagi penderita DM yaitu dapat mengontrol apa yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan
dalam menjalankan dietnya, dapat saling mengingatkan, serta saling memotivasi antar
anggota keluarga terutama bagi keluarga yang sedang menjalankan diet sehingga
diet penderita diabetes mellitus tipe II. Sedangkan 2 jurnal lainnya mempunyai
tingkat kepatuhan diet yang kurang patuh karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Irawati & Firmansyah, 2020)
bahwa sebanyak 66 orang (68,8%) yang tidak patuh terhadap diet, hal ini sesuai
mellitus.
78% responden masuk dalam kategori tidak patuh. Responden dalam kategori tidak
patuh ketika mengkonsumsi energy dan karbohidrat diluar 90-110% dari kebutuhan
energy. Jumlah energy dan karbohidrat dalam kategori <90% adalah 22,22% dan
14,81%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden tidak patuh dengan jumlah
diet yang dianjurkan, hal ini dikarenakan responden tidak nafsu makan sehingga
asupan energy dan karbohidrat kurang. Asupan energy dan karbohidrat dalam
patuh terhadap jumlah diet yang dianjurkan karena responden tidak membatasi
jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga asupan energy dan karbohidrat berlebih.
kebutuhan gizinya masing-masing. Selain itu, sebanyak 33% responden tidak patuh
bahan makanan. Sedangkan 78% responden (21 responden) masih belum patuh dalam
pengaturan jadwal makan karena sebagian besar responden tidak terbiasa makan pagi
(diatas 08.30 WIB). Selain itu responden juga jarang mengkonsumsi snack, terutama
untuk snack pagi dan malam karena responden tidak terbiasa mengkonsumsi snack.
DM Tipe II dan dukungan dari keluarga. Dukungan dari keluarga sangat berperan
penting dalam proses penyembuhan DM karena keluarga yang baik adalah keluarga
kepatuhan diet untuk mengontrol kadar gula darahnya. Kepatuhan diet DM dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
dengan pasien, faktor lingkungan dan dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangat
mengalami masalah kesehatan, anggota yang lain berperan sangat penting dalam
masalah keperawatan. Maka dari itu dukungan keluarga sangat penting untuk
penderita DM dalam menjalani kepatuhannya terhadap diet, Rafani & Ben dalam
Mellitus Tipe II
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita diabetes mellitus tipe II.
penderita diabetes mellitus tipe II, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh (Irawati & Firmansyah, 2020) bahwa nilai Ρ value = 0,01 dengan nilai
normal α < (0,05) sehingga Ho diterima yang artinya terdapat hubungan dukungan
berpeluang 5,055 x untuk mematuhi diet dibandingkan pasien yang tidak memiliki
dukungan..
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita diabetes mellitus II. Hal
dan tingkat kepatuhan diet seperti pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, usia, jenis
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Priyoto dalam
(Kartika et al., 2017) bahwa tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan diet dalam penelitian ini dimungkinkan karena faktor lain yang dapat
31
pengetahuan dan sikap individu serta sarana dan prasarana yang mendukung.
Presentase kepatuhan diet yang sangat rendah pada penelitian ini menunjukkan bahwa
mellitus dalam menjalankan diet yaitu masalah social ekonomi karena diabetes
mellitus itu sendiri adalah salah satu penyakit yang sangat membutuhkan biaya,
sehingga apabila dalam penghasilan yang rendah pasien tidak dapat melakukan
pengobatan dan pemeriksaan secara rutin, sedsngkan pasien diabetes mellitus itu
responden rata-rata berusia antara 40-65 tahun dan sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan serta sebagian besar tingkat pendidikannya dilevel sekolah dasar
(SD) dan sekolah menengah atas (SMA). Menurut penelitian (Aprianti et al., 2018)
usia juga sangat berpengaruh, hal ini ditunjukkan seiring bertambahnya usia maka
tubuh kurang maksimal sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah diatas rentang
normal tersebut serta adanya riwayat obesitas, dan adanya faktor keturunan. Selain
responden laki-laki terhadap penyakit diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan aktivitas
32
dibandingkan perempuan. Oleh sebab itu sudah jelas bahwa lemak pada perempuan
banyak dan itu merupakan salah satu faktor resiko DM. Sedangkan dilihat tingkat
mellitus hal itu terjadi dikarenakan mereka tidak memperhatikan kesehatan dalam
dirinya, orang yang dengan pendidikan rendah cenderung kurang memiliki kesadaran
dari 48 responden yang tidak patuh dalam menjalankan diet, 27 responden (56,2%)
analisis diperoleh nilai Prevalence Ratio = 1,44 sehingga dapat disimpulkanm bahwa
responden yang memilki pendidikan rendah mempunyai resiko 1,44 kali tidak patuh
tinggi.
lemak dan tekanan darah. Keberhasilan perencanaan makan tergantung pada perilaku
33
dalam pengobatan DM Tipe II, Dewi dalam (Arifin & Damayanti, 2015).
pasien dalam mengikuti terapi diet yang sangat diperlukan untuk mencapai
atau keyakinan bahwa seseorang merupakan peserta aktif dalam kegiatan sehari-hari.
Perasaan saling terikat dengan orang lain dilingkungan menimbulkan kekuatan dan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
keluarga sangat berhubungan dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus
tipe II, karena tanpa dukungan dari keluarga maka kepatuhan diet tidak akan berhasil
untuk melaksanakan dan mematuhi diet sesuai anjuran dokter atau tenaga kesehatan
lainnya. Penderita dengan dukungan keluarga berpeluang lebih besar untuk mematuhi
Hal ini dibuktikan dari 10 jurnal, sekitar 8 jurnal terkait yang memiliki
hubungan erat antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita diabetes
Rangkuman menyeluruh atau literature review ini adalah penulisan secara mandiri,
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Albanese, A. M., Huffman, J. C., Celano, C. M., Malloy, M., Wexler, D. J.,
Freedman, M. E., Rachel, A., & Ph, D. (2020). The Role Of Spousal
Support For Dietarry Adherence Among Type 2 Diabetes Patients A
Narrtive Review. HHS Public Access Author Manuscript Soc Work Health
Care, 58(3), 1–17. https://doi.org/10.1080/00981389.2018.1563846.The
Anita, E. (2020). Literatur Review Dukungan Keluarga Dalam Kepatuhan Diet
Penderita Diabetes Melitus.
Aprianti, R., Diani, N., & Seyiawan, H. (2018). Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus. Nerspedia, 1(April), 93–100.
Arifin, & Damayanti, S. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poli Penyakit Dalam RSUP
Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jurnal Keperawatan Respati, II(2), 1–18.
Bangun, A. V., Jatnika, G., & Herlina. (2020). Hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 3(1), 66–76.
Harwadi, H., Ibrahim, K., & Hayaty, H. (2015). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien DM tipe 2 Di Irna Non
Bedah Penyakit Dalam RSUP DR.M.Djamil Padang Thun 2014. Jurnal
Ilmu-Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Kuningan, 4(2).
Hisni, D., Widowati, R., & Wahidin, N. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Wilayah Puskesmas Limo Depok. Jurnal Ilmu Dan Budaya, Edisi Khusus
Fakultas Ilmu Kesehatan, 40(57), 6659–6668.
Horikawa, C., Hatta, M., Morikawa, S. Y., Takeda, Y., Takeuchi, M., Fujihara,
K., Kato, N., Yokoyama, H., Kurihara, Y., Iwasaki, K., Tanaka, S.,
Maegawa, H., & Sone, H. (2020). Family Support for Medical Nutritional
Therapy and Dietary Intake among Japanese with Type 2 Diabetes (JDDM
56). Nutrients, 12(Jddm 56).
Irawati, P., & Firmansyah, A. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas Cipondoh
Kota Tangerang. Jurnal JKTF Universitas Muhammadiyah Tangerang,
36
5(2), 62–67.
Jamaludin, & Choirunisa, A. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Diet Pada Penderita DM Di Ruang Poliklinik RSI Sunan
Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan Akademi Keperawatan Krida Husada
Kudus, 6(1), 45–60.
Kartika, K., Suryani, I., & Sari, T. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga
Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Gamping 1. Jurnal Nutrisia, 19(1), 17–24.
Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi.2018
Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi.2020
Marengke, A., Dewi, I., & Mato, R. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan
Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Menjalankan Diet 3J Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di RSUD Salewangan Maros. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15, 148–153.
Mudawamah, M. (2019). Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Dalam Kepatuhan Diet. Digital Repository Universitas
Jember.
Oktavera, A., Mardison, L., & Dewi, R. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. REAL In
Nursing Journal (RNJ), 4(1).
Solekhah, & Sondang R. Sianturi. (2020). Dukungan Keluarga Meningkatkan
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Family Support Increase
Diet Compliance of Type 2 Diabetes Melitus Patients. Idea Nursing
Journa, XI(1), 17–23.
Sudiana, A. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet
Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Puskesmas Kasihan II Bantul
Yogyakarta.
Susanti. (2016). Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Diet Penderita Diabetes
Mellitus. Adi Husada Nursing Journal, 2(2).
Yulia, S. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Dalam
Menjalankan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. 2.
37