Peran Keluarga Dalam Merawat Pasien

Dengan Resiko Bunuh Diri RESIKO BUNUH DIRI TANDA & GEJALA RESIKO
BUNUH DIRI
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk
mencederai diri sendiri yang dapat
1. Fisik
mengancam kehidupan. Bunuh diri
Penurunan berat badan, ekspresi wajah
merupakan kedaruratan psikiatri karena
kurang berseri, kontak mata kurang,
merupakan perilaku untuk mengakhiri
mencederai diri sendiri.
kehidupannya.
2. Psikologis
Status emosional (harapan, penolakan,
cemas meningkat, panic, marah dan
mengasingkan diri). Kesehatan mental
(secara klinis, klien terlihat sebagai
orang yang depresi, psikologis dan
menyalahgunakan alcohol).
3. Social
Baru berpisah, bercerai/kehilangan,
hidup sendiri, tidak bekerja,
Disusun Oleh
perubahan/kehilangan pekerjaan baru
Legianti PENYEBAB RESIKO BUNUH DIRI dialami, menarik diri dari lingkungan
social.
PO7120421019 1. Fisik
2. Psikologis
3. Social

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALU

PRODI PROFESI NERS PALU

2021
 DAMPAK & AKIBAT RESIKO
BUNUH DIRI
1. Fisik
Dapat mencederai diri dan melukai
diri sendiri. Pada kondisi ini, klien
aktif mencoba bunuh diri dengan
cara gantung diri, minum racun,
memotong urat nadi, atau
menjatuhkan diri dari tempat tinggi.
2. Psikologis
Merasa putus asa, hilangnya
kesenangan dalam hidup, depresi
berat dan kecemasan.
3. Sosial
Individu tersebut akan menarik diri
dari lingkungan sekitar.
PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT
PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
Penatalaksanaan Pasien dengan
Resiko Bunuh Diri
1. Memberikan perhatian dan rasa kasih
saying dan penghargaan social kepada
pasien.
1. Mendiskusikan tentang cara
2. Mengawasi kepatuhan pasien dalam
mengatasi keinginan bunuh diri,
minum obat.
yaitu dengan meminta bantuan dari
3. Kiat pada pasien yang menolak
keluarga atau teman
minum obat.
2. Meningkatkan harga diri klien
4. Bantu pasien untuk selalu berinteraksi
3. Meningkatkan kemampuan
dengan lingkungan
menyelesaikan masalah
5. Beri kegiatan yang positif untuk
mengisi waktu pasien dirumah