Kasus :
Tn A, usia 50 tahun, dirawat dengan keluhan Luka dikaki kanan yang timbul
sejak 7 hari lalu.Tn.A mengeluh kaki kanan terasa nyeri mengeluarkan bau busuk dan
terdapat nanah,Tn A malu dengan keadaannya . Saat ini ia juga mengeluh sering BAK
bahkan pada malam haripun sering mengalami BAK ( 5 kali ), Dan ia mengatakan sudah
Tn.A mengatakan menderita penyakit DM 10 tahun yang lalu (dari status terlihat
bahwa pasien sudah menderita 10 th lalu). Tn.A. mengatakan saat ini mengkonsumsi
OHO tetapi kadang –kadang suka lupa dan dia menyalahkan kondisi ini pada istrinya.
mengatakan akhir-akhir ini sering marah –marah dan Tn A tidak patuh terhadap diet nya.
Hasil pemeriksaan terakhir kadar gula darah puasa 350 mg/dl,2jam pp : 400 mg/dl.
Pada kasus Tn. A, digunakan teori adaptasi Roy yang diawali dengan pengkajian dua
level.
1. Mode fisiologis
a. Oksigenasi : RR : 20 x/menit,
( 5 kali ).
d. Aktivitas dan Istirahat : Tn R tidak mampu berjalan, kaki terasa sakit dan
lalu.Tn.R mengeluh kaki kanan terasa nyeri mengeluarkan bau busuk dan
terdapat nanah..
b. Personal self : Harga diri terganggu karena beban finansial dan hospitalisasi
Tn.A mengatakan sudah 1 tahun ini mengalami impoten,( berarti klien mengalami
4. Mode interdependensi
Tn.A. mengatakan saat ini mengkonsumsi OHO tetapi kadang –kadang suka lupa
B. Dilanjutkan dengan pengkajian tahap dua, yaitu pengkajian stimulus yang mempengaruhi
perilaku :
1. Fokal Stimuli :
Terdapat luka pada daerah kaki kanan, ada pus dan bau menyebar,
Hasil pemeriksaan terakhir kadar gula darah puasa 350 mg/dl,2jam pp : 400 mg/dl.
Tn.A mengatakan menderita penyakit DM 10 tahun yang lalu ( dari status terlihat
2. Contextual Stimuli
Tn.A mengatakan menderita penyakit DM 10 tahun yang lalu ( dari status terlihat
bahwa pasien sudah menderita 10 thn lalu ), dan pasien mengatakan sudah 1 tahun
3. Residual Stimuli
1) Tn.A. mengatakan saat ini mengkonsumsi OHO tetapi kadang –kadang suka lupa.
2) Istri Tn.A mengatakan akhir-akhir ini sering marah –marah dan Tn A tidak patuh
1. Mode Fisiologik
penyakitnya
4. Mode Interdependency
gambaran diri
2. Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi : berikan obat OHO atau dan insulin sesuai
3. Gambaran diri pasien menjadi positif : jelaskan bahwa kondisi ini terjadi juga pada
pasien lain, suport dengan nilai- nilai moral dan spiritual yg dia miliki
4. Penerimaan pasien dan istrinya tentang penurunan fungsi peran primer : libatkan
diskusi keluarga ( istri ) tentang adanya perubahan fungsi peran primer pada pasien,
tersebut dengan mengembangkan nilai-etikal dan spiritual pada pasien dan istri.
5. Integritas keluarga tetap adekuat : sediakan waktu untuk berdialaog dengan pasien dan
keluarga, berikan kesadaran bahwa perubahan emosi yang terjadi pada pasien adalah
sesuatu yang bisa diantisipasi, kembangkan nilai kecintaan yang positif yang dimiliki
keluarga
E. Mengimplementasi intervensi yang ditujukan untuk menangani stimulus sehingga
1. Infeksi hilang : luka busuk dan bernanah hilang, integritas kulit kembali utuh
2. Gambaran diri tetap positip : pasien tidak merasa malu dengan lingkungannya
3. Pasien nampak menerima perubahan fungsi primer : lebih relaks, tidak sering marah
4. Integritas keluarga tetap adekuat : pasien tidak sering marah, istrinya tetap menjaga
pasien
system adaptasi yang holistic dan terbuka. System terbuka tersebut berdampak
dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara individu dan lingkungan dicirikan oleh
beradaptasi.
kesatuanyang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses
suatu sistem yanghidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat
unitfungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai suatu sistem
dalam diriindividu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar yang
dansubsistem kognator.
2. Keperawatan
pemenuhankebutuhan dasar dan diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit
yangmengalami gangguan fisik, psikis dan social agar dapat mencapai derajat
kesehatanyang optimal
eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping individu.Kondisi koping
karakteristik/riwayat dariseseorang yang ada dan timbul releva dengan situasi yang
3. Konsep sehat
pertumbuhandan reproduksi.
beradapatasiterhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi
4. Konsep lingkungan
berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan
kepribadian)dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari
Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi,
umum.