Praktikum Fisika
Disusun oleh
TAHUN PELAJARAN
2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pembuatan Lampu Tidur
Sederhan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih yang setulus-setulusnya kepada :
1. Bapak I Ketut Wijaya, S.Pd selaku guru fisika yang telah banyak
memberikan masukan hingga terselesainya makalah ini.
2. Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi
tentang segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari makalah yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna
menyempurnakan karya-karya ke depannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 3
2.1 Pengertian Listrik ..................................................................... 3
2.2 Listrik AC - DC .......................................................................... 5
2.3 Rangkain Seri dan Paraler .......................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................... 10
3.1 Pembuatan Lampu Tidur ........................................................... 10
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah
kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada
malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk
bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur. Pelaksanaan diluar
aturan alamiah ini akan menimbulkan suatu beban yang lebih besar dan
menghasilkan kondisi yang tidak sehat. Sebagai buktinya adalah bahwa para
penjaga malam, dan bintang-bintang sinema yang bekerja di malam hari sebagai
konsekwensinya harus tidur di siang hari, hal demikian dapat membuat suatu
pengaruh yang dapat mengganggu kesehatannya.
Tetapi pada umumnya orang-orang maupun anak-anak identik dengan
takut akan gelapnya kamar di malam hari. Sehingga ini menjadi suatu masalah
dimana kita harus mencari cara untuk mulai membiasakannya dari hal yang
sederhana yaitu dengan menggunakan lampu tidur yang hanya berkapasitas kecil
watt nya, dan tidak berwarna putih tetapi warna merah ataupun orange yang
mungkin bisa diletakkan di sudut kamar. Hal ini cukup membantu untuk
membiasakan tidur dengan suasana gelap.
Namun, saat ini memang sudah ada di jual tentang lampu tidur, yang
kapasitas wattnya memang kecil, tetapi di sediakan menggunakan baterai sebagai
sumber arusnya. Sudah khalayak tahu bahwa kekuatan dari baterai tidaklah lama,
ini mengakibatkan setiap tegangan dari baterai telah habis maka baterai harus di
ganti dengan yang baru, ini juga hal yang dapat membuat pengeluaran biaya yang
cukup lumayan bila harus terus mengganti baterai. Maka disini saya
menggunakan “Adaptor Sederhana”. Dimana adaptor bisa mengubah arus AC
menjadi DC sehingga untuk lampu yang kapasitas wattnya kecil bila di
hubungkan dengan adaptor ini dapat terhubung dengan listrik yang ada dirumah,
sehingga tak perlulah lagi untuk selalu menggonta-ganti baterai. Selain membantu
gaya tidur sehat cara ini juga menghemat biaya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat lampu tidur dengan menghubungkanya dengan
rangkaian listrik sederhana ?
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mampu merakit suatu alat yang sederhana namun berdampak baik bagi
kesehatan saat tidur.
2. Membuka wawasan bahwa dari hal yang sepele seperti lampu tidur kecil,
dapat membiasakan diri untuk tidur dengan suasana yang lebih gelap.
3. Membantu untuk dapat membuat lampu tidur dengan hemat biaya
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
ayam yang berada di sekitar batu ambar tertarik dan menempel pada batu ambar
tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah awal ditemukannya listrik statis.
4
Beda potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan
satuan muatan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda
potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
V = W/ Q
Ket : V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung
penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial
listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan
hambatan (beban).
5
Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif
menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan
oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang
alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini
menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir
dari positif ke negatif.
Namun demikian sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik arus AC dapat
dirubah menjadi listrik arus DC, begitu juga sebaliknya. Cara mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut power supply atau adaptor. Contoh
perubahan listrik AC ke DC adalah charger handphone yang digunakan untuk
mengisi baterai handphone (DC) melalui listrik AC yang terpasang di rumah-
rumah.
2. Perbedaan Listrik Arus AC dan DC
a. Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari bentuk gelombangnya.
Bentuk gelombang ini dapat dilihat dan diteliti dengan menggunakan
osiloskop. Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
gelombang sinus yang ditimbulkan tenaga AC dan DC. Bentuk dan
lambing gelombang listrik arus AC dan DC dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
6
merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan
berfungsi.Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi ketidak
normalan fungsi. Hal ini terjadi karena kutu barus DC tidak pernah
berubah dari positif kenegatif maupun sebaliknya.
7
Keuntungan menggunakan rangkaian seri adalah dapat mengurangi biaya
pemakaian kabel listrik. Sedangkan kelemahannya, energi yang diserap masing-
masing alat listrik menjadi semakin kecil. Contoh lampu menjadi redup jika
dirangkai seri. Jika salah satu dari komponen listrik putus/rusak maka semua
komponen tidak dapat bekerja. Selain itu, hambatan listrik jika komponen
dirangkai seri akan semakin besar.
b. Gambar Rangkaian Seri
1) Rangkaian Seri Resistor
2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang
ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik
terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus
tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara
bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan
arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat
di tiap percabangan.
a. Ciri-ciri Rangkaian Paralel
Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang
secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada
8
setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub
positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen
mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi
lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat
ditulis dalam bentuk rumus matematis:
Kelebihan menggunakan rangkaian paralel adalah apabila saklar
dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang
dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika
ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat
dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai
hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan
rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik
untuk menyusun seluruh rangkaian.
b. Gambar Rangkaian Paralel
1) Rangkaian Paralel Lampu
2) RangkaianParalelBaterai
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembuatan Lampu Tidur
Untuk membuat lampu tidur sederhana ini di buat dengan dua rangkaian
listrik yang terdiri dari rangkaian listrik lampu, kemudian rangkaian listrik adaptor
sederhana tersebut, yang kemudian kedua rangkaian tersebut saling dihubungkan.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan
muatan negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik
apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan.
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus
listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula disebut
dengan arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber
pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga
listrik.
DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus listrik
yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula
disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan
akumulator (accu). rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik
yang sama.
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang.
11
DAFTAR PUSTAKA
12