Anda di halaman 1dari 15

Laporan

Praktikum Fisika

Pembuatan lampu tidur sederhana

Disusun oleh

1. Made Citra Pratiwi ( 13 )


2. Ni Ketut Murtini ( 15 )
3. Ni Luh Eka Sumiastini Dewi ( 18 )
4. Ni Putu Ari Wahyu Diantari ( 23 )

SMA NEGERI 1 SELAT

TAHUN PELAJARAN

2018/2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pembuatan Lampu Tidur
Sederhan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih yang setulus-setulusnya kepada :
1. Bapak I Ketut Wijaya, S.Pd selaku guru fisika yang telah banyak
memberikan masukan hingga terselesainya makalah ini.
2. Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi
tentang segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari makalah yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna
menyempurnakan karya-karya ke depannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya.

Selat, Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 3
2.1 Pengertian Listrik ..................................................................... 3
2.2 Listrik AC - DC .......................................................................... 5
2.3 Rangkain Seri dan Paraler .......................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................... 10
3.1 Pembuatan Lampu Tidur ........................................................... 10
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah
kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada
malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk
bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur. Pelaksanaan diluar
aturan alamiah ini akan menimbulkan suatu beban yang lebih besar dan
menghasilkan kondisi yang tidak sehat. Sebagai buktinya adalah bahwa para
penjaga malam, dan bintang-bintang sinema yang bekerja di malam hari sebagai
konsekwensinya harus tidur di siang hari, hal demikian dapat membuat suatu
pengaruh yang dapat mengganggu kesehatannya.
Tetapi pada umumnya orang-orang maupun anak-anak identik dengan
takut akan gelapnya kamar di malam hari. Sehingga ini menjadi suatu masalah
dimana kita harus mencari cara untuk mulai membiasakannya dari hal yang
sederhana yaitu dengan menggunakan lampu tidur yang hanya berkapasitas kecil
watt nya, dan tidak berwarna putih tetapi warna merah ataupun orange yang
mungkin bisa diletakkan di sudut kamar. Hal ini cukup membantu untuk
membiasakan tidur dengan suasana gelap.
Namun, saat ini memang sudah ada di jual tentang lampu tidur, yang
kapasitas wattnya memang kecil, tetapi di sediakan menggunakan baterai sebagai
sumber arusnya. Sudah khalayak tahu bahwa kekuatan dari baterai tidaklah lama,
ini mengakibatkan setiap tegangan dari baterai telah habis maka baterai harus di
ganti dengan yang baru, ini juga hal yang dapat membuat pengeluaran biaya yang
cukup lumayan bila harus terus mengganti baterai. Maka disini saya
menggunakan “Adaptor Sederhana”. Dimana adaptor bisa mengubah arus AC
menjadi DC sehingga untuk lampu yang kapasitas wattnya kecil bila di
hubungkan dengan adaptor ini dapat terhubung dengan listrik yang ada dirumah,
sehingga tak perlulah lagi untuk selalu menggonta-ganti baterai. Selain membantu
gaya tidur sehat cara ini juga menghemat biaya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat lampu tidur dengan menghubungkanya dengan
rangkaian listrik sederhana ?

1.3 Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mampu merakit suatu alat yang sederhana namun berdampak baik bagi
kesehatan saat tidur.
2. Membuka wawasan bahwa dari hal yang sepele seperti lampu tidur kecil,
dapat membiasakan diri untuk tidur dengan suasana yang lebih gelap.
3. Membantu untuk dapat membuat lampu tidur dengan hemat biaya

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Listrik


Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan
muatan negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik
apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. sedangkan muatan
yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya
muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi
gerak, energi panas dan sebagainya. perpindahan muatan negatif inilah yang
disebut dengan energi listrik. karena suatu benda akan senantiasa
mempertahankan keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan
negative. Sehingga apabila jumlah muatan positif lebih besar dari muatan
negative, maka benda tersebut mencari muatan negative untuk mencapai keadaan
seimbang.
2.1.1 Listrik Statis
` Listrik statis (dalam bahasa inggris disebutelectrostatic) adalah ilmu yang
mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika
dilihat dari asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata "statis" yang berarti
"diam". Hal ini mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan dengan gejala
kelistrikan yang diam atau tidak mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain, melainkan hanya menyala sekejap di satu tempat.
Jadi, listrik statis tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh
para ahli terdahulu. Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil
pengembangan dari listrik statis ini. Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli
matematika berkebangsaan Yunani Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala
itu, beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut dengan batu ambar.
Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa
diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan
listrik ke batu ambar melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu

3
ayam yang berada di sekitar batu ambar tertarik dan menempel pada batu ambar
tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah awal ditemukannya listrik statis.

2.1.2 Listrik Dinamis


Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan,
muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada
rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus
yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-
ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian
seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh
hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan
cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya
selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki
satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan
sebagai banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
Secara matematis dapat dituliskan:
I = arus listrik (A)
I = Q/t
Q = muatan listrik (C)
t = selang waktu
2. Tegangan Listrik
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda
potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan
volt (V). Alat yang digunakan adalah volmeter.

4
Beda potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan
satuan muatan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda
potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
V = W/ Q
Ket : V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung
penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial
listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan
hambatan (beban).

2.2 Listrik AC-DC


1. Pengertian AC-DC
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus
listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula disebut
dengan arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber
pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga
listrik. Pada umumnya listrik arus bolak-balik banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya sebagai penerangan rumah (lampu) dan keperluan rumah
tangga seperti kipas angin, setrika, dan lain-lain.
Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan
gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik
bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia
menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang
diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt.
Sementara itu, DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah
arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu, arus ini dapat
pula disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai
dan akumulator (accu). Karena itulah listrik banyak digunakan untuk alat
elektronik, control, automotive, dan lain-lain.

5
Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif
menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan
oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang
alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini
menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir
dari positif ke negatif.
Namun demikian sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik arus AC dapat
dirubah menjadi listrik arus DC, begitu juga sebaliknya. Cara mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut power supply atau adaptor. Contoh
perubahan listrik AC ke DC adalah charger handphone yang digunakan untuk
mengisi baterai handphone (DC) melalui listrik AC yang terpasang di rumah-
rumah.
2. Perbedaan Listrik Arus AC dan DC
a. Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari bentuk gelombangnya.
Bentuk gelombang ini dapat dilihat dan diteliti dengan menggunakan
osiloskop. Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
gelombang sinus yang ditimbulkan tenaga AC dan DC. Bentuk dan
lambing gelombang listrik arus AC dan DC dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

a. Perbedaan yang kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya.


Arus AC memiliki besar danarah yang berubah-ubah secara bolak-
balik. Maksudnya, kutu baru sini selalu berubah-ubah dari positif ke
negartif dan negative ke positif. Karena itulah, walaupun stop kontak
(colokan listrik) dipasang bolak-balik tidak akan terjadi konslet ingat
ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah baterai yang

6
merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan
berfungsi.Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi ketidak
normalan fungsi. Hal ini terjadi karena kutu barus DC tidak pernah
berubah dari positif kenegatif maupun sebaliknya.

2.3 Rankaian Seri dan Paralel


1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian listrik yang dikenal dewasa
ini. Dalam pelajaran kelistrikan, rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang
semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri
oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal,
membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian,
dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di
setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan
semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri
nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain
juga akan mati.
a. Ciri ciri rangkaian Seri
Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang
disusun secara berderet atau berurutan. Kabel penghubung semua komponen
tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada
satu jalan yang dilalui oleh arus. Akibatnya, arus listrik (I) yang mengalir di
berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya, sedangkan beda potensialnya
berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapat arus yang
sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada
hambatan penyusunnya. Hambatan total (Rtotal) ini disebut hambatan
pengganti. Beda potensial atau tegangan total (Vtotal) dari rangkaian seri
adalah hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Semua pernyataan
ini dapat dirumuskan menjadi:

7
Keuntungan menggunakan rangkaian seri adalah dapat mengurangi biaya
pemakaian kabel listrik. Sedangkan kelemahannya, energi yang diserap masing-
masing alat listrik menjadi semakin kecil. Contoh lampu menjadi redup jika
dirangkai seri. Jika salah satu dari komponen listrik putus/rusak maka semua
komponen tidak dapat bekerja. Selain itu, hambatan listrik jika komponen
dirangkai seri akan semakin besar.
b. Gambar Rangkaian Seri
1) Rangkaian Seri Resistor

2) Rangkaian Seri pada Lampu

2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang
ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik
terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus
tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara
bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan
arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat
di tiap percabangan.
a. Ciri-ciri Rangkaian Paralel
Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang
secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada

8
setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub
positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen
mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi
lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat
ditulis dalam bentuk rumus matematis:
Kelebihan menggunakan rangkaian paralel adalah apabila saklar
dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang
dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika
ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat
dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai
hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan
rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik
untuk menyusun seluruh rangkaian.
b. Gambar Rangkaian Paralel
1) Rangkaian Paralel Lampu

2) RangkaianParalelBaterai

9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembuatan Lampu Tidur
Untuk membuat lampu tidur sederhana ini di buat dengan dua rangkaian
listrik yang terdiri dari rangkaian listrik lampu, kemudian rangkaian listrik adaptor
sederhana tersebut, yang kemudian kedua rangkaian tersebut saling dihubungkan.

3.1.1 Alat Dan Bahan


1. Sendok makan plastik bekas yang banyak
2. Kater atau silet
3. Botol plastik besar
4. Lem tembak
5. Kabel
6. Ketiping lampu
7. Lampu 2,5 watt
3.1.2 Proses Pembuatan
1. Patahkan gagang sendok
2. Potong botol sesuai bentuk yang inginkan
3. Susun bagian ujung sendok sesuai dengan gambar dan jangan lupa dilem
4. Masukkan lampu melalui lubang yang ada
5. Lampu ini siap dipakai

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan
muatan negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik
apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan.
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus
listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula disebut
dengan arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber
pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga
listrik.
DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus listrik
yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula
disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan
akumulator (accu). rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik
yang sama.
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang.

4.2 Kritik dan Saran


Kami Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan. Untuk itu, penulis membuka diri terhadap kritik maupun
saran yang sifatnya membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Teknologi, Artikel. (2015). Sistem Kelistrikan Pembangkit Tenaga Listrik.


[Online]. Tersedia : http://artikel-teknologi.com/sistem-kelistrikan-pembangkit-
tenaga-listrik/.Html. [08 Nopember 2018]

Siana, Ilmu. (2015). Listrik Statis Materi Lengkap. [online]. Tersedia :


http://www.ilmusiana.com/2015/10/listrik-statis-materi-lengkap.html. [08
Nopember 2018]

Luthfita, aziza. (2013). Listrik Ac dan Dc. [Online]. Tersedia :


http://azizaluthfita.blogspot.com/2013/06/listrik-ac-dan-dc.html. [08 Nopember
2018]

Untunge. (2009). Sumber Listrik Dc dan AC. [Online]. Tersedia :


http://untunge.blogspot.com/2009/04/sumber-listrik-dc-dan-ac.html. [08
Nopember 2018]

12

Anda mungkin juga menyukai