Kelas=XI RPL 3
Nabi Hanzhalah diutus ke kaum Rass, kaum penyembah berhala yang hidup
di sebuah desa. Menurut kisah dari al-Kisa’i, di dekat desa tersebut terdapat
sebuah gunung tinggi tempat tinggal burung raksasa bernama Anqa.
Apabila burung itu terbang, tubuhnya bisa menutupi sinar matahari. Lehernya
panjang seperti unta dan memiliki empat sayap. Burung ini suka membawa
hewan-hewan berukuran besar, seperti kuda, unta dan gajah ke gunung
tempat tinggalnya, lalu memangsanya.
Bukannya semakin yakin akan kebesaran Allah dan semua dakwah Nabi
Hanzhalah, kaum Rass malah mengingkari janji mereka dan bahkan berniat
membunuh Nabi Hanzhalah. Kaum Rass kesal dengan dakwah nabi yang
dianggap bisa merugiakan mereka.
Tidak ada seorangpun dari kaum Rass yang mau beriman kepada Allah,
kecuali seorang budak hitam. Tak lama kemudian, penduduk berhasil
menangkap Nabi Hanzhalah dan kemudian melemparkannya ke dalam
sumur, kemudian menutupnya dengan batu besar.
Budak hitam itu melihat kejadian tersebut dan hanya bisa menolong Nabi
Hanzhalah dengan memberinya makan, kemudian menutup kembali sumur
tersebut. Budak itu memberi nabi makan setiap habis mencari kayu bakar di
hutan.
Pada suatu hari, budak itu sedang mencari kayu bakar. Merasa lelah dan
ngantuk, budak itu memutuskan untuk tidur sejenak. Dalam sebuah riwayat,
budak itu tertidur selama tujuh tahun lamanya, sehingga ia tidak sempat
memberi makan Hanzhalah.
Dia menyangka kalau dirinya baru tidur sebentar. Ketika hendak memberi
makan Hanzhalah, ia tidak menemukannya di dalam sumur. Rupanya Allah
telah mencabut nyawa Nabi Hanzhalah dan kemudian membangunkan
kembali budak hitam itu.
Selama budak itu tertidur, Allah telah membinasakan kaum Rass seperti yang
dikisahkan dalam surat Al-Furqan ayat 38. Allah sengaja menidurkan budak
hitam itu agar ia tidak melihat azab mengerikan yang menimpa kaum Rass
dan juga agar dia tidak menyaksikan panutannya meninggal dunia.
Menurut hadits, Nabi Muhammad pernah menjelaskan bahwa budak hitam itu
akan jadi budak pertama yang memasuki surga