Pendidikan Agama Islam - Kisah NABI HANZHALAH AS
Pendidikan Agama Islam - Kisah NABI HANZHALAH AS
Nabi Hanzhalah adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah kepada Penduduk Rass, yang
dikisahkan sebagai kaum penyembah berhala. Mereka tinggal dekat telaga.
Dikisahkan bahwa ketika Dzul Qarnain mengelilingi berbagai negeri dan mememasuki kota
Rass, dia menemukan rajanya, penduduknya, wanitanya, anak-anaknya, hewan-hewannya,
barang-barangnya, pepohonannya, dan buah-buahnya, semuanya menjadi batu hitam.
Genealogi
Dikatakan bahwa Hanzhalah bin Shafwan seorang rasul dari BaniIsrail, keturunan
Yahuda. Menurut Ibnu Hamzi, ia meriwayatkan bahwa Qahtan memiliki 10 anak. Semua
kesepuluh putranya tak pernah memiliki pewarisnya. Dua lainnya dari anak-anaknya telah
memasuki marga Himyar. Jadi, diriwayatkan bahwa salah satu anak yang masukkalan Himyar
dikenal sebagai al-Harits bin Qahtan. Kemudian ia memiliki anak yang dikenal sebagai
al-‘Asur, kemudian ia memiliki keturunan Hanzhalah bin Safwan.
Kisah Hanzhalah
Menurut kisah dari al-Kisa’I bahwa di kota dimana Hanzhalah tinggal tersebut, ada
sebuah gunung tinggi yang bernama Gunung Falaj. Gunung tersebut dijadikan tempat
berlindung sejenis burung yang sangt besar yang bernama Anqá ‘. Apabila burung itu terbang,
ia bisa menutupi matahari seperti layaknya awan. Leherny seperti leher unta, memiliki empat
sayap, dua panjang dan dua lagi pendek. Bulunya berwarna-warni, suka mengangkat kuda, unta,
gajah yang mati, dan binatang yang lainnya dengan cakarnya dan membawanya ke gunung
tempat berdiamnya.
Sebagai orang Arab mengingkari keberadaan binatang bernama anqá ’ ini. Menurut
mereka, burung itu hanyalah sebuah cerita yang dikarang oleh orang-orang Arab terdahulu,
akan tetapi di dalam hal ini ada sebuah syair yang menyatakan keberadaannya, di mana
bangsa Arab yang selalu menceritakan segala sesuatu dengan syair. Berikut ini syair yang
pernah ditulis:
“Aku telah belajar banyak dari anak-anak zaman. Mereka tidak bisa di jadikan sahabat,
tetapi aku mesti bisa memilih-milih kesempatan. Akhirnya aku tahu bahwa yang mustahil itu
ada tiga, raksasa, anqá , dan sahabat yang sempurna.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir, ia menuliskan bahwa, menurut kisah dari Ibnu Hamid
meriwayatkan dari Salamah dari Muhammad bin Ishaq, ia meriwayatkan dari Muhammad
bin Ka’ab al Qurodli bahwa setelah Allah mengutus seorang nabi ke sebuah desa, maka tidak
ada satu pun penduduknya mau beriman, kecuali seorang budak berkulit hitam.
Budak hitam itu melihat kejadian tersebut, hanya bisa menolong Hanzhalah
dengan cara memberinya makan, kemudian menutup kembali sumur tersebut. Kejadian ini ia
lakukan setiap habis mencari kayu bakar di hutan.
Pada suatu hari budak hitam itu setelah mencari kayu bakar, ia merasakan lelah
dan mengantuk, sehingga ia pun merebahkan diri untuk melepas lelah. Dalam kisah ini
disebutkan ia tertidur selama tujuh tahun lamanya, sehingga ia tidak sempat lagi memberi makan
Hanzhalah. Budak itu hanya menyangka ia tertidur hanya sebentar. Ketika ia hendak memberi
makan Hanzhalah, ia tidak menemukannya di dalam sumur, dan sebelumnya telah tterjadi sebuah
peristiwa yang menimpa penduduk Rass, kemudian sebagian sisa yang masih hidup
mengeluarkan Hanzhalah dari sumur tersebut.
Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa budak tersebut dia
adalah budak yang pertama kali masuk surga.