“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WANOGARA WETAN : UPAYA
MENINGKATKAN PERAN SERTA WARGA MENUJU MASYARAKAT MADANI”
ABSTRAK Pembangunan selama ini dilakukan
dengan menempatkan masyarakat sebagai Pemberdayaan masyarakat adalah proses obyek pembangunan yang menerima pembangunan di mana masyarakat semua program dari pemerintah. berinisiatif untuk memulai proses kegiatan Paradigma lama (pembangunan) yang sosial untuk memperbaiki situasi dan lebih berorientasi pada negara dan modal kondisi diri sendiri. Pemberdayaan berubah menjadi paradigma baru masyarakat hanya bisa terjadi apabila (pemberdayaan) lebih terfokus pada masyarakat itu sendiri ikut pula masyarakat dan institusi lokal yang berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dibangun secara partisipatif. Modal dalam dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" paradigma pembangunan lama harus apabila kelompok komunitas atau dipupuk terus meski harus ditopang dengan masyarakat tersebut menjadi agen pengelolaan politik secara otoritarian pembangunan atau dikenal juga sebagai dan sentralistik, sebaliknya pemberdayaan subjek. Disini subjek merupakan motor adalah pembangunan yang dibuat secara penggerak, dan bukan penerima manfaat demokratis, desentralistik dan atau objek saja. partisipatoris. Masyarakat menempati posisi Pemberdayaan masyarakat adalah upaya utama yang memulai, mengelola dan untuk memberikan daya (empowerment) menikmati pembangunan. Negara adalah atau penguatan (strengthening) kepada fasilitator dan membuka ruang yang masyarakat. Pemberdayaan masyarakat juga kondusif bagi tumbuhnya prakarsa, diartikan sebagai kemampuan individu yang partisipasi dan institusi lokal. bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk 1. IDENTIFIKASI MASALAH menemukan alternatif- alternatif baru dalam UMUM DAN MASALAH pembangunan masyarakat. pemberdayaan KHUSUS masyarakat adalah upaya untuk MASALAH UMUM memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan dengan upaya a. Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai Wanogara Wetan Tentang Peningkatan Minat Baca PENDAHULUAN b. Pemberdayaan Masyarakatat Desa donasi ini berjalan selama kurang lebih 3 Wanogara Wetan Tentang minggu. Dari hasil donasi, buku yang Pengelolaan Sampah. terkumpul cukup banyak, meliputi buku c. Pemberdayaan Masyarakat Desa pengetahuan, buku sekolah, novel, komik, Wanogara Wetan Tentang Potensi hingga buku dongeng untuk anak usia dini. Hasil Desa 2) MEMBUAT BANK d. Pemberdayaan Masyarakat Desa SAMPAH Wanogara Wetan Tentang Potensi Desa Wisata Penjabaran program: Bank sampah yang dirintis di desa Wanogara Wetan ini MASALAH KHUSUS memiliki program untuk mensejahterakan 1) Kurangnya minat baca masyarakat masyarakat melalui pengelolaan sampah Desa Wanogara Wetan serta tidak menjadi nilai ekonomis bagi kehidupan adanya fasilitas seperti perpustakaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat desa atau taman baca lainnya dengan cara memanfaatkan sampah melalui 2) Selama ini sebagian besar program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) masyarakat masih memandang serta perubahan perilaku masyarakat menuju sampah sebagai barang sisa yang lingkungan desa Wanogara Wetan ber-BSM tidak berguna, bukan sebagai sumber (bersih, sejuk dan manfaat). daya potensial yang perlu 3) PERTANIAN BAWANG dimanfaatkan. MERAH 3) Kurangnya pemaham dan pengetahuan masyarakat desa Pemberdayaan masyarakat berupa wanoraga wetan tentang pemberdayaan petani bawang merah Desa pemberdayaan potensi hasil desa Wanogara Wetan terhadap kesejahteraan mereka. keluarga bertujuan untuk mengetahui 4) Kurangnya pemaham dan pemberdayaan petani bawang merah pengetahuan masyarakat desa wanoraga wetan tentang 4) PRODUKSI CALUNG pemberdayaan potensi desa wisata Pembinaan kepada masyarakat Desa mereka Wanogara Wetan berupa ketrampilan pembuatan cinderamata berbahan baku dari bamboo berupa calung. 2. SOLUSI MASALAH 5) GAMELAN SEBAGAI 1) MEMBUAT RUMAH DAYA TARIK BACA WISATAWAN
Penjabaran program : Pembuatan Konsep yang diberikan dalam
rumah baca ini dimulai dengan melakukan pemberdayaan ini berupa bahwa gamelan penggalangan donasi buku, dengan cara dapat dijadikan sebagai daya Tarik membuat poster terkait donasi dan berbagai wisatawan. Gamelan digunakan sebagai jenis buku yang dapat didonasikan. Kegiatan sambutan selamat datang untuk wisatawan yang berkunjung ke desa Wanogara Wetan. Gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik pesona dalam kehidupan masyarakat tersendiri maupun sebagai pengiring tarian desa Wanogara Wetan. atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. 4. STRATEGI PEMBERDAYAAN 6) Pembangunan gapura desa Wanogara Wetan Pemerintah desa di dalam program pembangunan diharuskan melakukan Maksud dari pembangunan gapura ini pemberdayaan masyarakat. Apabila adalah mendirikan suatu struktur yang dapat pemerintah desa tidak melakukan program menjadi simbol bagi desa Wanogara Wetan, pemberdayaan, maka masyarakat dapat sehingga dapat menjadi ciri khas yang menyampaikan aspirasinya untuk menggambarkan keramahan dan rasa hormat mendorong terciptanya program masyarakat desa Wanogara Wetan terhadap pemberdayaan yang harus dilakukan oleh masyarakat luar atau tamu yang datang. pemerintah desa. Tujuan dari pembangunan gapura ini Adapun pemberdayaan yang dilakukan adalah untuk menandai jalur masuk utama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah baik ke dalam desa Wanogara Wetan agar Provinsi atau Kabupaten memberdayakan memudahkan masyarakat luar yang hendak masyarakat dengan: berkunjung ke desa Wanogara Wetan. Selain itu tujuannya adalah untuk memberi batasan a) menerapkan hasil pengembangan ilmu antara desa Wanogara Wetan dan desa pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat lainnya agar dapat menghindar dari konflik guna, dan temuan baru untuk kemajuan persengketaan lahan ekonomi dan pertanian masyarakat desa; b) meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat desa melalui pendidikan, 3. TUJUAN PEMBERDAYAAN pelatihan, dan penyuluhan; dan a. Meningkatkan peran dan kontribusi c) mengakui dan memfungsikan institusi asli masyarakat desa Wanogara Wetan atau yang sudah ada di masyarakat desa. dalam kegiatan wisata. b. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa 5. METODE PEMBERDAYAAN Wanogara Wetan c. Mengembangkan kepariwisataan untuk meningkatkan kesejahteraan a. Tahap persiapan, pada tahap ini Tim warga masyarakat 4. melakukan konsolidasi di dalam tim Memperkenalkan dan melestarikan untuk menyamakan persepsi tentang potensi yang ada di desa Wanogara pengembangan rumah baca dan bank Wetan sampah. Selain itu Tim juga d. Menciptakan masyarakat yang sadar mengurus izin yang berkaitan dengan wisata dan menciptakan sapta rumah baca dan bank sampah seperti ke kepala desa, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, serta calon diperlukan bantuan dari Kepala Desa pengelola rumah baca dan bank dan kelompok masyarakat, juga sampah. kerjasama antar warga. Warga desa b. Tahap pengkajian, Tim atau pemuda terlibat dalam mengidentifikasi masalah atau merenovasi rumah baca dan kebutuhan serta sumber daya dalam pembaharuan bank sampah yang pengembangan rumah baca dan bank telah ada agar menjadi lebih sampah. Masyarakat terlibat dalam menarik, melalui pengecatan dan merumuskan kebutuhan dan dekorasi mural pada rumah baca dan sumberdaya rumah baca dan bank penyegaran untuk bank sampah. sampah. Kemudian disusun prioritas Kegiatan renovasi dan dekorasi ini kegiatan yang akan dilakukan dalam berlangsung sekitar 2 pekan. pengembangan rumah baca dan bank Kemudian dilaksanakan perapihan sampah. dan penyusunan buku ke dalam rak buku (katalogisasi buku) yang c. Tahap Perencanaan alternatif, pada merupakan sumbangan dari beberapa tahap ini Tim dan masyarakat juga donatur. menyusun program alternatif apabila Setelah itu sebagai wujud dukungan program perencanaan utama tidak formal, dilaksanakanlah launching berjalan, yaitu program rumah baca dengan rangkaian pemberdayaan hasil desan dan agenda, sambutan dari beberapa pemberdayaan Desa Wanogara undangan, dilanjutkan dengan Wetan sebagai rintisan desa wisata. pemotongan pita pada peresmian rumah baca, Pembacaan SK d. Tahap Rencana aksi, pada tahap ini Pengurus rumah baca. Pelaksanaan Tim membantu kelompok kegiatan tidak berhenti sampai masyarakat yang akan mengelola dengan launching, juga dilaksanakan rumah baca dan bank sampah untuk berbagai kegiatan antara lain membayangkan dan menuliskan kegiatan Bedah Buku dan Sharing tujuan jangka pendek tentang apa Inspirasi Gemar Membaca oleh yang akan dicapai dan bagaimana Penggerak Literasi Pustaka rumah mencapainya. Misalnya bagaimana baca bersama para pemuda. Kegiatan mendapatkan tambahan koleksi berlanjut dengan pelatihan buku. penyusunan proposal kegiatan di dalam ruang rumah baca yang e. Tahap implementasi, pada tahap ini difasilitasi oleh salah satu Tim Tim serta pengelola rumah baca dan dengan tujuan pengurus rumah baca bank sampah menggalang dukungan dapat lebih mudah dalam masyarakat atau kelompok yang melaksanakan kegiatan kedepannya, telah berkomitmen dalam rumah utamanya dalam hal mengusulkan baca dan bank sampah. Misalnya kegiatan dan dukungan pembiayaan dalam pemugaran rumah baca dan kepada pihak desa. Tim juga pembaharuan bank sampah, menginisiasi pembentukan jaringan kerjasama dengan pihak lain yang Praktik terbaik yang muncul dalam berhubungan dengan rumah baca. perencanaan partisipatif dalam mewujudkan rumah baca dan bank sampah adalah f. Tahap evaluasi, Organisasi atau peningkatan kesediaan masyarakat desa kelompok pengurus rumah baca dan terlibat secara aktif merumuskan kebutuhan bank sampah yang telah dibentuk dan memetakan sumberdaya untuk akan menjalankan dan mengawasi pengembangan rumah baca dan bank program yang telah disepakati. sampah Desa Wanogara wetan. Jadi Dalam melakukan evaluasi warga masyarakat terlibat langsung dalam desa dilibatkan agar terjadi perencanaan sampai dengan tahap evaluasi pengawasan secara internal dan kegiatan dengan membentuk kepengurusan eksternal sehingga terbentuk sistem rumah baca dan bank sampah untuk pengawasan untuk program rumah melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah baca dan bank sampah. Contohnya dirintis oleh tim mahasiswa . melalui rapat bersama pemuda dengan agenda sosialisasi rumah baca dan bank sampah, serta 7. PERAN PROGRAM DALAM pembentukan kepengurusan dan PEMBERDAYAAN sistem evaluasinya. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan g. Tahap terminasi. Meskipun program kepariwisataan di desa wanogara pengabdian masyarakat melalui wetan. pemberdayaan masyarakat di Desa Wanogara Wetan, sudah selesai Dapat menjadi motifator dan dalam arti waktu yang dialokasikan komunikator masyarakat desa untuk kegiatan sudah berakhir, wanogara wetan agar sadar wisata kelompok (rumah baca dan bank dan memanfaatkan potensi yang ada. sampah) dan pemerintah desa sepakat agar mahasiswa Tim dapat terus membantu pengembangan Menjadiwak masyarakat setempat rumah baca dan bank sampah. mau berperan aktif dalam Melalui program kerja rumah baca pembangunan kepariwisataan. 4. dan bank sampah telah berhasil Berperan aktif membantu pemerintah membentuk kader lokal (agent of dalam perwujudan sapta pesona change) yang berasal dari kalangan dalam kehidupan masyarakat desa pemuda. Keberadaan kader lokal Wanogara Wetan. sangat penting agar program rumbah baca dan bank sampah dapat terus berjalan dan berkembang. 8. HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM 6. TINJAUAN LITERATUR DAN PEMBERDAYAAN PEMBAHASAN TEORI. Dalam pemberdayaan petani bawang komitmen sebagaisebuah kelompok untuk merah: Faktor penghambat pemberdayaan membangun desa. Pendekatan petani bawang merah dalam mewujudkan pemberdayaan sebagai suatu proses sangat keluarga sejahtera yaitu , cocok dalam program Pemberdayaan Masyarakat yang diadakan oleh Universitas. 1) harga yang tidak tetap, Hal ini karena program pemberdayaan 2) kurangnya akses jalan. masyarakat yang dilakukan di Desa Wanogara Wetan menekankan pada kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi 9. KESIMPULAN dalam program pembangunan desa. Tim yang terdiri dari Mahasiswa dari beberapa Secara umum pembangunan desa dalam Prodi diharapkan memberikan landasan dan konteks pemberdayaan masyarakat kesadaran akan arti pentingnya partisipasi merupakan proses peningkatan kualitas masyarakat dalam dalam pembangunan hidup dan kesejahteraan ekonomi desa. Hal ini untuk mempercepat masyarakat desa melalui partisipasi dan keberdayaan dan kemandirian desa dalam komitmen masyarakat sebagai sebuah menghadapi tantangan global. komunitas. Pembangunan desa tersebut menekankan pada pentingnya pemberdayaan masyarakat desa. Pentingnya model pembangunan yang berbasis masyarakat (community based development) didasari oleh pengalaman bahwa model pembangunan yang bersifat top down sering gagal dalam menuntaskankan kemiskinan dan adanya ketidakmampuan masyarakat terhadap tekanan struktural yang disebabkan oleh model pembangunan pertumbuhan yang mengabaikan aspek dalam masyarakat. Pembangunan dengan model pemberdayaan ini akan mendorong terbentuknya struktur masyarakat yang lebih berdaya dan mempunyai ketahanan (resilience) terhadap setiap tekanan dengan membuat regulasi yang berpijak pada prinsip keadilan dan inklusif. Pemberdayaan itu merupakan kewajiban pemerintah desa, di sisi lain masyarakat dapat menyampaikan aspirasi yang mendorong terciptanya progam pemberdayaan serta mengawasi jalannya program tersebut. Aspirasi dan keikutsertaan masyarakat dalam program pemberdayaan ini merupakan bentuk partisipasi dan