Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KONSELING
MINAT KARIR
A. Asesmen Kebutuhan
Alat Ungkap Masalah Umum SLTP F. Pelaksanaan
1. Pendahuluan : 5 Menit
B. Identitas Layanan - Guru BK/Konselor membuka dengan salam
Komponen : Layanan Dasar dan berdoa.
Bidang : Karier - Ice Breaking “Tepuk Semangat”
Fungsi : Pemahaman dan - Menyampaikan tujuan dan topik kegiatan,
Penyaluran serta menanyakan kesiapan peserta didik.
Topik : Minat Karir
Sasaran : Kelas 8 2. Tahap Inti : 30 Menit
- Memaparkan PPT materi
- Memberikan lembar kerja individu kepada
C. Materi, Metode Media
peserta didik dan Menjelaskan cara
Materi : Teori Minat Karier Holland
mengerjakannya. (Saat PJJ lembar kerja dapat
(Terlampir)
diberikan melalui Google Classroom)
Metode : Ceramah, dan Penugasan
- Mengevaluasi hasil pekerjaan peserta didik
Media : PPT, laptop, google meet
- Membuat catatan-catatan observasi selama
dan google classroom
proses layanan
D. Alokasi Waktu 3. Tahap Penutup : 5 Menit
1 x 40 Menit - Guru BK memberikan penguatan atau
merencanakan tindak lanjut.
E. Tujuan Kegiatan - Membagikan lembar evaluasi hasil. (Saat PJJ
Umum : Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan Lembar Evaluasi Hasil dapat diberikan
dan aktivitas dalam dengan kemampuan diri melalui Google Classroom)

Khusus :
1. Peserta didik menjelaskan minat pekerjaan
berdasarkan kondisi dirinya dan pentingnya
memilih pekerjaan berdasarkan minat
2. Peserta didik mampu menentukan minat pekerjaan
sesuai dirinya

G. Evaluasi
Evaluasi Proses Dilakukan dengan mengobservasi proses kegiatan (keterlaksanaan dan kesesuaian program, dan
(Terlampir) antusias/perhatian peserta didik) dan di dokumentasikan kedalam lembar evaluasi proses.
Evaluasi Hasil Dilakukan dengan memberikan siswa lembar pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
(Terlampir) dan memberikan pernyataan mengenai sikap/perasaan yang dimiliki siswa setelah menerima layanan.

Mengetahui : ………….., …………….


Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

....................................... ........................................
LAMPIRAN 1. MATERI KEGIATAN

LAMPIRAN MATERI TEORI KARIER HOLLAND


Oleh : Yunisa Asih Prasetya, M.Pd

A. Teori Kepribadian Holland


Kepribadian seseorang menurut John Holland merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh lingkungan (Osipow,
1983: 84). Dijelaskan pula bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas
(keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang
penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan
atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.
Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi ( the
model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang
memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai corak
hidup yang berbeda-beda.
Urutan orientasi yang pertama terhadap suasana lingkungan pekerjaan tertentu merupakan corak hidup yang utama
dan pertama, urutan model orientasi kedua terhadap lingkungan kerja yang lainnya dan merupakan corak hidup yang kedua
bagi seseorang untuk selanjutnya. Penempatan urutan corak hidup itu sangat bergantung dari tingkat kecerdasan serta
penilainnya terhadap diri sendiri. Makin jelas penempatan urutan corak hidupnya maka akan semakin menghasilkan pola
pilihan yang tepat bagi seseorang. Namun perlu digarisbawahi, jika model orientasi John L. Holland ini mengajukan model
orientasi berdasarkan budaya Amerika.
Winkel & Hastuti (2005 ; 634-635) menjelaskan bahwa pandangan Holland mencakup tiga ide dasar, yaitu :
1. Semua orang dapat digolongkan kedalam enam tipe kepribadian, yaitu : Tipe Realistik (The Realistic Type), Tipe
Peneliti/Pengusut (The Investigative Type), Tipe Seniman (The Artistic Type), Tipe Sosial (The Social Type), Tipe
Pengusaha (The Enterprising Type), dan Tipe Orang Rutin (Conventional Type).
Semakin mirip seseorang dengan salah satu di antara enam tipe itu, maka semakin nampak ciri-ciri dan corak
perilaku yang khas untuk tipe bersangkutan. Setiap tipe kepribadian adalah suatu tipe teoritis atau tipe ideal, yang
merupakan hasil dari interaksi antara faktor-faktor internal dan eksternal. Berdasarkan interaksi itu manusia muda belajar
lebih menyukai kegiatan/aktivitas tertentu, yang kemudian melahirkan suatu minat kuat yang pada gilirannya
menumbuhkan kemampuan dan keterampilan tertentu.
2. Berbagai lingkungan yang di dalamnya orang hidup dan bekerja, dapat digolongkan menjadi: Lingkungan Realistik ( The
Realistic Environment), Lingkungan Penelitian/Pengusutan (The Investigative Environment), Lingkungan Kesenian (The
Artistic Environment), Lingkungan Pengusaha (The Enterprising Environment), Lingkungan Pelayanan Sosial (The
Social Environment), Lingkungan Bersuasana Kegiatan Rutin (The Conventional Environment).
Semakin mirip lingkungan tertentu dengan salah satu di antara enam model lingkungan, makin tampaklah di
dalamnya corak dan suasana kehidupan yang khas untuk lingkungan bersangkutan. Masing-masing model lingkungan
hidup, didominasi oleh orang yang bertipe kepribadian tertentu.
Sebagai sebuah contoh, ingkungan kesenian didominasi oleh orang yang bertipe orang seniman, dalam arti
kebanyakan orang yang hidup dan bekerja di lingkungan itu termasuk tipe kepribadian ini. Masing-masing model
lingkungan hidup memberikan kesempatan tertentu dan menimbulkan tantangan tertentu pula.
Mengingat keenam tipe kepribadian menunjukkan pola minat dan kompetensi tertentu, maka bilamana banyak
orang dari tipe kepribadian tertentu berkumpul untuk hidup dan bekerja sama, mereka menciptakan suasana yang
mencerminkan tipe kepribadian mereka dan menarik orang lain yang bertipe sama untuk menggabungkan diri dengan
mereka. Salah satu metode yang digunakan untuk meneliti lingkungan tertentu ialah menghitung jumlah orang dari
berbagai tipe kepribadian yang hidup dan bekerja di situ. Hasil hitungan ini ditransformasi menjadi presentase. Presentase
tinggi dari tipe kepribadian tertentu menciptakan suasana yang khas.
3. Perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model lingkungan yang sesuai menghasilkan keselarasan dan kecocokan
okupasional (occupational homogeneity), sehingga seseorang dapat mengembangkan diri dalam lingkungannya dan
merasa puas.
Sebagai sebuah contoh : seseorang diketahui paling mendekati tipe sosial, akan lebih cenderung memasuki
lingkungan pelayanan sosial karena lingkungan itu diketahui paling sesuai dengan kepribadiannya sendiri dan paling
memuaskan baginya, sedangkan orang lain yang diketahui paling mendekati tipe orang rutin, akan lebih cenderung
memasuki lingkungan yang bersuasana kegiatan rutin, seperti pegawai di kantor, resepsionis, akuntan, dan pegawai
perpustakaan. Sebaliknya, orang yang memasuki lingkungan yang jauh dari tipe kepribadian yang paling khas baginya
akan mengalami konflik dan tidak akan merasa puas, sehingga cenderung untuk meninggalkan lingkungan okupasi itu
dan mencari lingkungan lain yang lebih cocok baginya.

Meskipun teori Holland memberikan perhaian pada keturunan, lingkungan an pengaruh mereka pada pemilihan karir,
penekananya adalah pada faktor-faktor yang berdampak pada pemilihan di titik waktu tertentu. Teori Holland dapat dirangkum
dalam empat pernyataan (Norman, 2014:20) :
1. Kepribadian individu dapat dideskripsikan sebagai kombinasi dari enam tipe: realistik, investigatif, artistik, sosial,
enterprising, dan konvensional
2. Lingkungan (termasuk pekerjaan, pekerjaan tertentu, program studi, dan kegiatan waktu luang) dapat dideskripsikan
sebagai kombinasi dari keenam tipe yang sama
3. Orang-orang dengan tipe tertentu dibuat tertarik oleh lingkungan dengan tipe yang sama atau mirip
4. Menempatkan diri di sebuah lingkungan dengan tipe yang sama, atau yang sangat mirip dengan dirinya sendiri
memberikan kontribusi yang signifikan pada potensi kepuasan, persitensi dan kontribusi individu di lingkungan itu.
Holland berpegang pada keyakinan, bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan okupasi adalah hasil
perpaduan dari sejarah hidup seseorang dan keseluruhan kepribadiannya, sehingga minat tertentu akhirnya menjadi suatu ciri
kepribadian yang berupa ekspresi diri dalam bidang pekerjaan, bidang studi akademik, hobi, berbagai kegiatan rekreatif dan
banyak kesukaan yang lain (Winkel & Hastuti, 2005 : 636-637). Salah satu indikasi dari minat ialah kesukaan seseorang untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, sedangkan ketidaksukaan menjadi kontraindikasi.
Holland sendiri mengembangkan beberapa tes yang dapat membantu orang untuk mengenal diri sendiri, seperti : The
Vocational Preference Inventory di tahun 1977 dan Self-directed Search di tahun 1979 (Winkel & Hastuti, 2005 : 637).
Holland juga berefleksi tentang jaringan hubungan antara tipe-tipe kepribadian dan antara model-model lingkungan, yang
dituangkan dalam bagan yang disebut Hexagonal Model dan model ini menggambarkan aneka jarak psikologis antara tipe-tipe
kepribadian dan model-model lingkungan, makin pendek jarak (menurut garis-garis dalam model) antara dua tipe kepribadian
maka makin dekat kedua tipe itu dalam makna psikologisnya dan makin panjang jarak (menurut garis-garis dalam model) maka
makin jauh kedua tipe itu dalam makna psikologisnya (Winkel & Hastuti, 2005 : 637).
Konsep-konsep lain yang mendukung aplikasi praktis keempat pernyataan ini termasuk yang disebutkan dibawah
ini”
1. Tipe Realistik
Senang bekerja dengan alat, objek, mesin, atau hewan. Mengembangkan keterampilan manual, mekanik, pertanian,
dan/atau kelistrikan. Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan membangun atau memperbaiki benda-benda.
Cenderung membumi dan praktis.
2. Tipe Investigatif
Menyukai kegiatan yang melibatkan ilmu biologis dan fisika. Mengembangkan kemampuan matematika dan sains. Lebih
menyukai pekerjaan-pekerjaan dibidang sains dan medis. Cenderung ingin tahu, rajin, dan mandiri.
3. Tipe Artistik
Lebih menyukai kegiatan-kegiatan kreatif daripada rutinitas. Mengembangkan keterampilan di bidang bahasa, seni,
musik, dan drama. Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yag mempergunakan talenta kreatif. Cenderung kreatif dan
berpikir keras.
4. Tipe Sosial
Menyukai kegiatan yang melibatkan pemberian informasi, mengajar, dan menolong orang lain. Mengembangkan
kemampuan untuk bekerja dengan orang-orang. Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan seperti mengajar, merawat, dan
konseling. Cenderung suka menolong dan ramah.
5. Tipe Enterprising
Menyukai kegiatan yang memungkinkan untuk memimpin atau mempengaruhi orang lain. Mengembangkan kemampuan
kepemimpinan, daya persuasi, dan keterampilan-kemampuan “orang penting” lainnya. Lebih menyukai pekerjaan-
pekerjaan yang melibatkan perjualan produk atau mengelola orang. Cenderung ambisius, ramah, energetik, dan percaya
diri.
6. Tipe Konvensional
Menyukai kegiatan yang memungkinkan pengorganisasian informasi secara jelas dan tertib. Mengembangkan
keterampilan organisasional, ketatausahaan, dan aritmatika. Lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
merekam, hitung-meghitung, mengetik, atau mengoperasikan komputer. Cenderung bertanggungjawab, dapat diandalkan,
dan berorientasi detail.

Tipe seseorang paling tidak dapat diakses dengan empat cara : (1) pengadministrasian Self-Directed Search Holland,
atau Vocational Prefences Inventory: (2) pengadministrasian instrumen-instrumen yang disusun oleh penulis dan penerbit lain
yang menggunakan tipologi Holland (mungkin dengan nama-nama yang berbeda untuk keenam tipenya), termasuk Kuder
Career Interest Assessment, Strong Interest Inventory, Campbell Interest and Skill Survey, O*Shea Career Decision-Making
System, dan Career Assessment Inventory ; (3) asesmen informa, termasuk wawancara terstruktur, bagian Holland Party Game,
atau Occupational Daydream dari Self-Directed Search; atau (4) analisis pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang diminati dan
keterampilan dimiliki oleh individu.
Holland (Manrihu, 1992 : 77-78) juga menambah tiga asumsi tentang orang-orang dan lingkungan-lingkungan,
asumsi-asumsi ini adalah:
1. Konsistensi, pada diri seseorang atau lingkungan, beberapa pasangan tipe lebih dekat hubungannya daripada yang
lainnya. Misalnya, tipe-tipe realistik dan investigatif lebih banyak persamaannya daripada tipe-tipe konvensional dan
artistik. Konsistensi adalah tingkat hubungan antara tipe-tipe kepribadian atau antara model-model lingkungan. Taraf-
taraf konsistensi atau keterhubungan diasumsikan mempengaruhi preferensi vokasional. Misalnya, orang yang paling
menyerupai tipe realistik dan paling menyerupai berikutnya dengan tipe investigatif (orang yang realistikinvestigatif)
seharusnya lebih dapat diramalkan daripada orang yang realistik-sosial.
2. Diferensiasi, beberapa orang atau lingkungan lebih dibatasi secara jelas daripada yang lainnya. Misalnya, seseorang
mungkin sangat menyerupai suatu tipe dan menunjukkan sedikit kesamaan dengan tipe- tipe lainnya, atau suatu
lingkungan mungkin sebagian besar didominasi oleh suatu tipe tunggal. Sebaliknya, orang yang menyerupai banyak tipe
atau suatu lingkungan yang bercirikan kira-kira sama dengan keenam tipe tersebut tidak terdiferensiasi atau kurang
terdefinisikan. Taraf di mana seseorang atau suatu lingkungan terdefinisikan dengan baik adalah taraf diferensiasinya.
3. Kongruensi, berbagai tipe memerlukan berbagai lingkungan. Misalnya, tipe-tipe realistik tumbuh dengan subur dalam
lingkungan-lingkungan realistik karena lingkungan seperti itu memberikan kesempatan-kesempatan dan menghargai
kebutuhan-kebutuhan tipe realistik. Ketidakharmonisan (incongruence) terjadi bila suatu tipe hidup dalam suatu
lingkungan yang menyediakan kesempatan-kesempatan dan penghargaan-penghargaan yang asing bagi preferensi-
preferensi atau kemampuan-kemampuan orang itu - misalnya, tipe realistik dalam suatu lingkungan sosial.

Derajat Konsistensi Pola kepribadian


Tinggi RI, RC, IR, IA, AI, AS
SA, SE, ES, EC, CE
Sedang RA, RE, IS, IC, AR, AE
SI, SC, EA, ER, CS, CI
Rendah RE, IE, AC, SR, EI, CA

1.1 Hubungan di antara tipe-tipe Holland

Ada hubungan berbasis penelitian di antara keenam kelompok Holland, yang menghasilkan urutan R,I,A,S,E dan
C (yang dimulai dari titik manapun) pad asegi-enamnya yang terkenal, yang ditunjukkan pada gamabr 1.1 konsep ini disebut
konsistensi. Individu-individu mungkin memiliki kode-kode yang sangat kosistensi (dua huruf pertama di dalam kode personal
terletak berdekatan pada segi enam), kode-kode yang cukup konsisten (dua huruf pertama pada kode personal berjarak satu
poin atu sama lain pada segi-enam). Derajat konsistensi memberikan informasi tentang kesamaan atau ketidaksamaan (dalam
kaitannya dengan tugas pekerjaan sehari-hari dari sebuah pekerjaan) minat-minat individu dan tentang potensi untuk
mengombinasikan minat-minat individu sebuah pekerjaan.
RI (dan semua kode lain di mana kedua lingkungannya saling bersebelahan) kode yang sangat konsisten karena
kedua hurufnya bersebelahan pada segi enam. Ini berarti bahwa mungkin ada banyak pekerjaan yang menggabungkan keua
jenis kegiatan dan bahwa dua bidang minat utama individu tersebut sangat kompatibel dan membutuhkan keterampilan yang
serupa dan menawarkan lingungan yang agak mirip.
RA, RE, IS (dan semua kode lain dimana kedua lingkungannya saling terpisah satu titik pada segi enam) kode
dengan konsistensi sedang karena kedua hurufnya terpisah satu titik pada segi enam. Mungkin lebih sulit, meskipun bukan
berarti tidak mungkin, untuk menemukan pekerjaan-pekerjaan yang mengombinasikan dua bidang ini, meskipun mereka
merepresentasikan dua lingkungan yang cukup berbeda.
RS,IE (dan semua kode yang saling bersebrangan pada segi enam) kode dengan inkonsistensi tinggi karena kedua
lingkungannya bersebrangan satu dengan yang lain pada segi enam. Dengan kata lain, dua bidang minat tertinggi orang itu
membutuhkan jenis-jenis keterampilan dan kegiatan yang sangat berbeda.

Daftar Pustaka :
Hutama, Praditya. 2015. Pengembangan Modul Informasi Karir untuk Peserta Didik Kelas X SMK Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan (TKR). Skripsi Universitas Negeri Jakarta
Manrihu, Muhammad Thayeb . 1992 . Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier . Jakarta . Bumi Aksara
Mundson, E Norman .2014. Elemen-Elemen Penting Dalam Konseling Karir ; Berbagai Proses Dan Teknik. Yogyakarta: Pustaka
pelajar
Winkel, W.S & Sri Hastuti . 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan . Jakarta: PT. Grasindo
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA

Nama :
Kelas :
Kerjakanlah kuesioner sederhana ini untuk membantu kamu mendapatkan gambaran mengenai karakter/keterampilan manakah yang
paling menonjol dalam dirimu.
Petunjuk pengerjaan :
1. Tuliskan identitas anda terlebih dahulu
2. Baca setiap butir pernyataan
3. Berikan tanda silang (X) atau ceklist pada kolom jawaban untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan diri kamu
No. Pernyataan (X)
1. Saya menyukai olahraga dan kegiatan fisik lain
2. Saya menyukai alam/menikmati berada diluar ruangan
3. Saya realistis dan praktis
4. Saya memiliki jiwa petualang dan berani
5. Saya memiliki tangan yang terampil
6. Saya mampu melakukan perbaikan kecil pada alat
7. Saya suka Matematika, IPA dan Komputer
8. Saya mampu menginterpretasikan rumus kimia sederhana
9. Saya memiliki rasa penasaran yang tinggi
10. Saya suka mencoba untuk memahami mengapa suatu hal terjadi
11. Saya suka belajar di Laboratorium
12. Saya suka membaca buku ilmiah atau majalah ilmiah
13. Saya kreatif dan imajinatif
14. Saya suka menonton film, pertunjukan dan teater
15. Saya suka membuat orang lain tertawa
16. Saya suka membuat sketsa, menggambar, atau melukis
17. Saya suka menjadi pemain dalam kelompok musik, orkestra, atau teater
18. Saya suka membaca dan menulis cerita ataupun puisi
19. Saya suka menolong dan peduli terhadap orang lain
20. Saya suka berpartisipasi dalam pencarian dana atau amal
21. Saya mudah akrab dengan orang lain
22. Saya mampu dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain
23. Saya adalah pendengar yang baik dan dapat memahami perasaan orang lain
24. Saya mampu memimpin diskusi kelompok
25. Saya tahu bagaimana menjadi pemimpin yang berkualitas
26. Saya sangat percaya diri
27. Saya mampu mengelola usaha kecil
28. Saya suka membujuk dan meyakinkan orang lain
29. Saya tidak bisa diam dan penuh semangat
30. Saya dikenal dapat berbicara dengan orang yang sulit/keras kepala
31. Saya mampu mengarsip tugas dan berkas-berkas lain
32. Saya suka keteraturan dan kejelasan
33. Saya sangat berhati-hati dan disiplin
34. Saya orang yang sangat teliti
35. Saya suka membuat catatan pengeluaran yang terperinci
36. Saya hanya mengerjakan sesuatu jika instruksinya jelas

Sekarang ayo kita lihat hasilnya!


Untuk mengetahui hasilnya, kamu tinggal menjumlahkan pernyataan yang kamu beri tanda silang berdasarkan nomor
berikut:

Realistis Investigatif Artistik Social Enterprising Conventional


1 7 13 19 25 31
2 8 14 20 26 32
3 9 15 21 27 33
4 10 16 22 28 34
5 11 17 23 29 35
6 12 18 24 30 36
Hasilnya adalah....
Realistis =
Investigatif =
Artistik =
Sosial =
Enterprising =
Conventional =
LAMPIRAN 3. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL

INSTRUMEN

PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Berapa jumlah tipe kepribadian menurut Holland?
a. 5 c. 4
b. 6 d. 7

2. Dibawah ini yang merupakan tipe kepribadian yang benar yaitu, kecuali…
a. Humanis c. Artistik
b. Investigatif d. Konvensional

3. Tipe kepribadian yang menyukai kegiatan yang memungkinkan pengorganisasian informasi secara jelas dan tertib. Cocok
bekerja menjadi…
a. Pilot c. Psikolog
b. Sekretaris d. Artis

4. RIASEC merupakan singkatan dari ….


a. Realistis, Investigatif, Arsitek, Sosiolog, Enterprising, Convensional
b. Realistis, Insert, Artis, Sosiolog, Enterprising, Convensional
c. Realistis, Investigatif, Artistik, Sosial, Enterprising, Convensional
d. Realistis, Investasi, Artistik, Sosial, Entertain, Convensional

5. Menurut Holland dalam memilih pekerjaan dapat berdasarkan…


a. Kemampuan c. minat
b. Pendidikan d. takdir

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom
TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU

1. Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Minat Karir

Setelah menerima materi layanan BK tentang Minat Karir, timbul kesadaran saya untuk
2. mengenali potensi diri

Setelah menerima materi layanan BK tentang Minat Karir, saya mengetahui pengaruh
3. minat dengan pilihan karir

Materi layanan BK tentang Minat Karir, memberikan saya kesadaran bahwa memilih
4. karir harus sesuai dengan keadaan diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai