Anda di halaman 1dari 12

a.

Hukum Newton Pertama


          Yaitu suatu benda akan tetap dalam posisi istirahat atau berada dalam keadaan
gerak yang sama kecuali jika diberi gaya yang dapat manghilangkan keseimbangan.
Mendorong benda kecil dan besar arah gerakan benda akan sama dengan arah gaya yang
diberikan sehingga gaya dideskripsikan sebagai suatu vektor yang memiliki besar dan
arah. Ide ini mungkin nampak sederhana tetapi sangat penting jika kita lihat gaya-gaya
yang melawan gerakan suatu benda.
b. Hukum Newton Kedua Mengenai Gerakan
          Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda ( seberapa cepat
kecepatannya bertambah ) adalah sebanding dengan gaya yang diberikan kepadanya. Hal
ini dapat dirangkum dengan persamaan berikut : Gaya = massa x percepatan. Suatu gaya
sebesar 1 newton yang dibarikan pada benda bermassa 1 kg akan memberikan percepatan
1 m/s ( ms-1 ). Mendorong branker bayangan dimana anda harus mendorong troli atau
tempat tidur. Pada awal gerakan akan terjadi percepatan. Normalnnya, benda digerakan
dengan kecepatan yang konstan sehingga tidak lagi bertambah cepat dan gaya yang
diberikan lebih sedikit. Untuk menggerakan suatu benda kita harus mengatasi inersia
benda tersebut. Jika inersia sudah dilampaui, makagaya yang diperlukan untuk
menjaganya tetap bergerak akan lebih sedikit.
c. Hukum Newton Ketiga Mengenai Gerakan
          Hukum ketiga ini menyatakan bahwa “ untuk setiap aksi terdapat reaksi sebaiknya
yang setara dan berlawanan arah “ dan hal ini membantu menjelaskan ide keseimbangan
gaya yang telah disebutkan. Pasien berbaring ditempat tidur pasien yang berbaring diatas
tempat tidur, kita menyadari bahwa tempat tidur menyokong pasien. Tanpa tempat tidur,
pasien akan jatuh kelantai.
            Ditinjau dari segi statis dan dinamisnya tubuh manusia maka gaya yang bekerja
pada tubuh dibagi menjadi 2 tipe :
1. Gaya tubuh dalam keadaan statis
         Gaya berat dan gaya otot sebagai sistem pengumpil tubuh dalam keadaan statis
berarti tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama
dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil. Tubuh
dalam keadaan statis berarti tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen
gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem
pengumpil.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
          Ada tiga kelas sistem pengumpil :
a. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot.
Contoh : Kepala dan leher
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh : Tumit menjinjit
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tupuan dan gaya berat.
Contoh : Otot tangan

      Jenis-jenis gaya adalah sebagai berikut :


a. Gaya gravitasi 
        Menurut galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan dekat permukaan bumi akan
jatuh dengan percepatan yang sama (g) jika hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang
dapat menyebabkan percepatan disebut gaya gravitasi. Jika diterapkan hukum II newton
untuk gaya gravitasi, maka untuk percepatan a digunakan percepatan kebawah atau g
yang disebabkan oleh gravitasi.  Berat badan kita merupakan gaya gravitasi bumi
terhadap tubuh kita ; terjadinya varies pada vena merupakan gaya tarik gravitasi bumi
terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan. Dengan demikian, gaya gravitasi
FG pada sebuah benda, yang biasa disebut berat benda ( diberi lambang W dari kata
weight ) dapat ditulis sebagai :
FG = m.g, atau W = m.g
FG = w = berat benda ( N )
        m = massa benda ( kg )
         g = percepatan gravitasi bumi = 9,8 m/s2

b. Gaya normal ( N )
         Gaya gravirasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut jatuh. Ketika benda
dalam keadaan diam dibumi, gaya gravitasi pada benda tersebut tidak hilang sebagaimana
dapat diketahui jika ditimbang dengan neraca pegasdari hukum 1 newton, gaya total pada
benda yang tetap diam adalah nol. Pasti ada gaya lain dalam benda tersebut untuk
mengimbangi gaya gravitasi. Apabila kita berdiri diatas lantai, lantai tersebut
memberikan gaya keatas.
Gaya-gaya yang paling sering diterapkan untuk menstabilkan
         Ekstremis yang cedera leher, penggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat
dengan memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya
dua arah, misalnya : tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi lawan atau
gaya keduanya biasanya berasal dari berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat
lain
1. Gaya berat tubuh dan posisi duduk yang menyehatkan tulang belakang
        Traksi dalam praktik klinik, traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat lain
atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan
dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk
memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari
traksi : traksi skolotal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
           Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah
yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada
hukum ketiga ( Footner, 1992 and Dave, 1995 ). Traksi dapat dicapai melalui tangan
sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit
serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukan kedalam tulang sebagai traksi skeletal
( Taylor, 1987 dan Osmond, 1999 ). Traksi dapat dilakukan melalui kulit dan tulang.
Kulit hanya mampu menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan
lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari
pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi
tertutup, traksi sementara untuk operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg. Akibat
traksi kulit yang kelebihan beban diantaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler,
oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai. Traksi tulang dilakukan pada
dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan
jangka waktu lama. Konstraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya
dengan memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai. 
DIODA SEBAGAI PENYEARAH

Tujuan
1.Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dioda sebagai penyearah.
2.Mahasiswa mampu merancang rangkaian penyearah setengah gelombang dangelombang
penuh.
3.Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian penyearah setengah gelombang dangelombang
penuh.
4.Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombangdan
gelombang penuh.
 
DIODASEBAGAIPENYEARAH(E.1)I. TUJUAN
Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
II. DASAR TEORI2.1Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkinmemiliki saluran
ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda
yangaktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakankare
na karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat kesearahan yang dimilikisebagian besar jenis
dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan.
Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu
arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya. Karenanya, diodadapat dianggap sebagai versi elektronik dari
katup pada transmisi cairan.Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna(benar-
benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar
mundur),tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks 
yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda 
juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan

Rectifier (Penyearah Gelombang)


Rectifier (Penyearah Gelombang) adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atauPower
Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadisinyal DC
(Direct Current).Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya
menggunakan Diodasebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki
karakteristik yang hanyamelewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya.
 
3
Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akanmelewatkan
setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir/dipotong(tidak terlihat).
 

Gambar 1. Konsep Dasar Rectifier

1.3.2 Jenis-jenis Rectifier (Penyearah Gelombang)


1.3.2.1 Half Wave Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang)
Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang merupakan penyearah
yang paling sederhana karena hanya menggunakan 1 buah Dioda untuk menghambat sisi sinyaln
egatif dari gelombang AC dari Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positif-nya.

Gambar 2. Half Wave Rectifier


Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2sisi gelombang yakni sisi positif dan sisinegatif yang
bolak-balik. Sisi Positifgelombang dari arus AC yang masuk keDioda akan menyebabkan Dioda
men- jadi Bias Maju (
  Forward Bias
) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi Negatif gelombangarus AC yang masuk akan
menjadikan Dioda dalam posisi Bias Terbalik (
  Reverse Bias
)sehingga menghambat sinyal negatif tersebut.
1.3.2.2 Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh)
Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah GelombangPenuh. Kedua
cara tersebut tetap menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun
dengan jumlah Dioda yang berbeda yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah
Gelombang Penuh dengan 2 Dioda harus menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah4
Dioda tidak perlu menggunakan Transformer CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut jugadengan
Full Wave Bridge Rectifier.
1.3.2.2.1 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda (Center Tap)
Di saat Output Transformer CT pada Terminal Pertama memberikan sinyal Positif padaD1, maka
Terminal kedua pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-)
yang berbeda fasa 180° dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan sinyal Positif (+) akan 
berada dalam kondisi
  Forward  Bias
 (Bias Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut

 
4
sedangkan D2 yang mendapatkan sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi
  Reverse Bias
 (Bias Terbalik) sehingga menghambat sisi sinyal Negatifnya.
Gambar 3. Full Wave Rectifier (Center Tap)
 Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal Pertama berubah menjadi
sinyal Negatif maka D1 akan berada dalam kondisi
  Reverse Bias
 dan menghambatnya. TerminalKedua yang berbeda fasa 180° akan berubah menjadi sinyal
Positif sehingga D2 berubahmenjadi kondisi
  Forward Bias
 yang melewatkan sisi sinyal Positif tersebut.
1.3.2.2.2 Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier)
Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis Rectifier yang
paling sering digunakan dalam rangkaian Power Supply
 karena
memberikan kinerjayang lebih baik
dari jenis Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini jugasering disebut
dengan Bridge Rectifier atau Penyearah Jembatan.
Gambar 4. Full Wave Rectifier (Bridge Rectifier)
 Berdasarkan gambar 4. jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+)maka
Output maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi
  Forward  Bias
 sehingga melewatkansinyal Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi
Negatifnya.Kemudian pada saat Output Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-)
maka D3 danD4 akan berada dalam kondisi
  Forward  Bias
 sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+)tersebut sedangkan D1 dan D2 akan menghambat
sinyal Negatifnya.
Daftar Pustaka
Kho, Dickson, 2014 Pengertian Rectifier dan Jenis-
jenisnya,http://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-
rectifier/,diakses pada tanggal 7 November 2016, pukul 17:05 WIBkibogowonto, 2010 Dioda
sebagai penyearah,https://kibogowonto.wordpress.com/2010/10/14/dioda-sebagai-penyearah-
rectifier-dioda/,diakses pada tanggal 8 November 2016, pukul 21:05 WIB
ISYARAT LISTRIK TUBUH

Tujuan Percobaan

1.      Mengetahui cara kerja osiloskop secara tepat


2.      Mempelajari penggunaan dan aplikasi osiloskop dalam kehidupan
3.      Mengetahui bagian-bagian utama dari osiloskop
 Osiloskop sinar katoda adalah instrumen laboratorium yang bermanfaat untuk pengukuran dan
analisa bentuk-bentuk gelombang serta gejala lainnya dalam suatu rangkaian elektronik. Pada
dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik atau gsmbar X-Y yang sangat cepat dalam
memperlihatkan sebuah sinyal masuk terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Kecepatan
tanggap osiloskop sangat tinggi dan daerah kerja frekuensinya sangat lebar, mulai dari frekuensi
yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi dengan periodik bergerak dari kiri ke kanan
pada layar osiloskop.
            Apabila suatu isyarat memiliki volt yang tinggi maka garisan yang di tunjukkan akan
naik ke bagian atas pada screen osiloskop. Sebaliknya pada keadaan volt yang rendah
menyebabkan garisan turun ke bawah. Barisan yang di tunjukkan pada screen osiloskop
menyatakan perjalanan massa. Osiloskop memiliki dua bagian utama, yaitu display dan panel
kontrol. Display merupakan tampilan layar televisi (hanya saja tidak berwarna-warni) yang
berfungsi sebagai tempat sinyal uji di sampaikan atau di tampilkan. Panel kontrol berisi tombol-
tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
            Suatu arus bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan galvanometer, hal ini
disebabkan karena kumparan kecil dari galvanometer terlalu lambat untuk mengikuti gelombang
yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi bila diukur dengan menggunakan
osiloskop, kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang di hasilkan selalu berubah-ubah
terhadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan bentuk gelombang. Jadi dengan
menggunakan osiloskop kita dapat mengamati nilai dan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
sumber tegangan bolak-balik. Dari layar osiloskop, kita dapat melihat atau mengamati beberapa
gelombang yaitu :
1.    Gelombang Sinus
2.    Gelombang Kotak
3.    Gelombang Segitiga
Dalam kehidupan sehari-hari osiloskop sangat berguna, terutama dalam dunia
elektronika. Karena, dapat menunjukkan keadaan digital tinggi dan rendah. Selain itu, osiloskop
juga dapat digunakan untuk melihat bentuk isyarat elektronik. Misalnya paada komputer
menghasilkan isyarat berbeda dengan isyarat listrik yang pada osiloskop, maka dapat di pastikan
dapat terjadi kerusakan pada komputer tersebut. Osiloskop digunakan untuk menunjukkan ciri
operasi beberapa komponen listrik seperti transistor dan kapasitor, serta mengambil data dari
bacaan volt. Umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal berbeda yang digunakan untuk
mendeteksi dua sinyal berlainan.
Berikut fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada panel kontrol, di antaranya :
a)    Fokus, digunakan untuk mengatur titik fokus
b)   Intensity, untuk mengatur kecerahan garis sumbu “Y” di layar
c)    Traeratition, untuk mengatur kemiringan suatu garis sumbu “Y”
d)   Volt/div, untuk mengatur beberapa nilai tegangan yang di wakili oleh satu div di layar
e)    Time/div, untuk besarnya nilai waktu yang di wakili oleh satu div di layar
f)    Position, untuk mengatur posisi normal sumbu “Y” (ketika sinyal masukannya nol)
g)   AC/DC, untuk mengatur fungsi kapasitor yang lepung di terminal osiloskop (masukan
osiloskop)
h)   Ground, digunakan untuk menggerakkan posisi ground di layar
i)     Chanel 1, 2, untuk memilih saluran kanal yang digunakan
Dalam analisis rangkaian elektronik, osiloskop sangat penting bagi montir alat-alat listrik.
Dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dan gejala-gejala fisis yang
dihasilkan oleh transducer. Para teknisi otomotif juga sangat bergantung pada alat ini, untuk
mengukur getaran atau vibrasi pada sebuah transducer mesin, jadi dengan osiloskop dapat
ditampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu.
Posisi titik terang pada layar peraga osiloskop ditentukan oleh penjumlahan dua buah
vektor, pergerakan titik terang pada arah sumbu –X di pengaruhi sinyal time base, sedangkan
jaraknya terhadap sumbu –Y berubah sebagai tanggapan adanya perubahan amplitudo tegangan
masukan.
Komponen dasar osiloskop adalah tabung sinar katoda. Komponen utama dari tabung
sinar katoda (cathode ray tube) atau CRT, di antaranya :
1.    Perlengkapan senapan elektron
2.    Perlengkapan plat defleksi
3.    Layar Fronorosensi
4.    Tabung gelas dan dasar tabung
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Prinsip
kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut : elektron di pancarkan dari katoda akan
menumbuk bidang gambar yang di lapisi oleh zat bersifat Flourecent. Bidang gambar  ini
berfungsi sebagai anoda.
            Arah gerak elekron pada tabung sinar katoda dapat di pengaruhi oleh medan listrik dan
medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk
mempengaruhi gerak elektron ke arah anoda. Medan listrik di hasilkan oleh lempeng kapasitor
vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal di dinding gambar, selanjutnya jika pada
lempeng horizontal di pasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak
secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar
terbentuk grafik sinusoidal.
            Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi) yang
berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru,
berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap 
bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau
lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik
super posisi berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi periodik.
            Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan mealui
permukaan layar. Tegangan yang akan di periksa di masukan ke Y atau masukan vertikal
osiloskop menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai tegangan yang di
masukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang
menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan
berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam
pada layar.
            Besar-besaran yang dapat diukur dengan osiloskop antara lain :
1.    Amplitudo (A), ialah jarak perpindahan titik maksimum dari titik kesetimbangan dalam arah
getarannya
2.    Periode (T), waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh
3.    Frekuensi (f), ialah banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu

4.    Sudut Fase ( ), ialah simpangan partikel terhadap posisi kesetimbangan dalam radian
Pada osiloskop analog, misalnya dua kanal, ada dua cara untuk menampilkan sinyal
gelombang secara bersamaan. Mode bolak-balik (alternate) menggambarkan setiap kanal secara
bergantian. Mode ini digunakan dengan kecepatan sinyal dari medium sampai dengan kecepatan
tinggi, ketika skala times/div di setting pada 0,5 milisekon atau lebih cepat. Mode chop
menggambarkan bagan-bagian kecil pada setiap sinyal ketika terjadi pergantian kanal. Karena
pergantian kanal terlalu cepat untuk di perhatikan, sehingga bentuk gelombang tampak kontinu.
Untuk mode ini biasanya digunakan dengan sinyal lambat dengan kecepatan sweep 1 milisekon
perbagian atau kurang. Makna umum dari sebuah pola yang berulang terhadap waktu disebut
gelombang, termaksud di dalamnya gelombang suara, otak, maupun listrik. Satu siklus sebuah
gelombang merupakan bagian dari gelombang yang berulang.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai berikut:
 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron danproton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal
sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang
dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam
aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap
dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan juga dengan
frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif.
Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu
sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa
efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik danelektromagnetik.
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). 

DAFTAR PUSTAKA

Holliday, R. 1984. Fisika Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.


Hayt, William H., Kemmerly Jack E., Durbin, Steven M. 2004. Rangkaian Listrik Edisi Ke enam.
Jakarta : erlangga.
Sutrisno dan Gie, Tan IK. 1979. Fisika Dasar Listrik, Magnet dan Termofisika. Bandung : ITB.
Sears, Zemansky. 1992. Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet. Bandung : Bina Cipta.

Anda mungkin juga menyukai