Tambang emas yang ada di Papua adalah lahan perekonomian dan tanpa kita
sadari bahwa tambang tersebut telah dimiliki oleh orang asing. Hal tersebut
adalah salah satu bukti dimana negara ini merupakan negara yang sangat kaya
dan banyak negara lain yang ingin menguasai kekayaan kita.
Bukan itu saja, ada beberapa warisan budaya yang di klaim oleh negara
tetangga yaitu Malaysia. Budaya merupakan Jati Diri Bangsa yang patut kita
lestarikan dan Perjuangkan karena merupakan kekayaan warisan budaya dan
nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang secara turun-temurun merupakan
sumber yang sangat kaya. Hal tersebut merupakan modal yang mendasar dalam
pembentukan jatidiri dan karakter bangsa.
Kita tau bahwa keberagaman budaya yang ada di Indonesia ini tidaklah sedikit,
mengenal budaya yang melintas dari Sabbang sampai Merauke berbagai suku
dan budaya terlahir dari nenek moyang kita, seperti Rumah adat Sumatera Utara
dinamakan Parsakitan dan Jabu Bolon yaitu tempat penyimpanan benda pusaka
dan tempat pertemuan untuk membicarakan acara adat. Tari serampang
duabelas adalah tarian melayu yang berirama joged diiringi musik dengan
pukulan gendang.
Pelestarian budaya bisa kita lakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah
mengikuti kegiatan kebudayaan seperti halnya jika kalian adalah warga
Banyumas terjun langsung sebgai anggota Kentongan. Musik ini sangat enak
jika kita rasakan dan pastinya banyak sekali warga atau daerah lain yang tertarik
dengan musik ini. Terjunlah langsung sebagai peserta tersebut sehingga setelah
kalian memahaminya bisa di tularkan kepada orang lain ataupun anak cucu kita
kelak.
Cara melestarikan kebudayaan sebagai jati diri bangsa bisa juga kita lakukan
dengan memamerkan kepada dunia tentang keberagaman kebudayaan
Indonesia, dengan contoh bisa mengikutsertakan lomba kebudayaan pada
tingkat dunia, menontonkan kebudayaan pada acara kenegaraan dan lain
sebagainya.
Pelestarian budaya kita wajib tanamkan kepada anak cucuk kita dari usia paling
dini, dimana mereka masih dalam usia berkembang. Dengan berkembangnya
usia mereka akan selalu mengembangkan budaya ini. Percayalah "Kalau
bukan kita, Siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?"