Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

SEBUAH. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan

Latar Belakang Perjuangan Kemerdekaan

Perang Pasifik semakin berkecamuk. Tentara sekutu di bawah pimpinan Amerika serikat mantap
mantap, sementara Jepang mengalami kekalahan di mana-mana. Pasukan Jepang yang berada di
Indonesia bersiap-siap mempertahankan diri.

Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia dibagi dalam dua
wilayah kekuasaan berikut.

sebuah. Wilayah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi:Kalimantan,Sulawesi,


Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.

B. Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra dan
Malaya. Pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di Dalat (Vietnam).

Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke Indonesia. Setelah menguasai Pulau Irian dan Pulau
Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober 1944. Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima
armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan leyte (Filipina). Penyerbuan ini
adalah penyerbuan terbesar dalam Perang Pasifik. Pada tanggal 25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac
Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang menghadirkan bendera
pengibaran Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh
dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang Kimigayo.

Persiapan Proklamasi

Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat terdesak. Angkatan
perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah Jepang sendiri dan secara teratur mengebom kota-kota
utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh dikatakan sudah hancur menjadi tumpukan puing. Dalam
keadaan terjepit, pemerintah memberikan “kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang merupakan
terdepan terdepan, yakni Birma dan Filipina. Tetapi kemudian kedua bangsa itu memproklamasikan lagi
kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun kepada Indonesia baru diberikan janji “kemerdekaan” di
kelak kemudian hari. Dengan cara demikian Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia
menghadapi Amerika Serikat, jika mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan
tahun 1945 ketika tentara Serikat mendarat di pelabuhan minyak Balikpapan. Dalam keadaan yang
gawat ini, pemimpin pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan tokoh-tokoh utama
Pergerakan Nasional Indonesia dari daerah dan aliran dan meliputi pula Soekarno-Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat seorang nasionalis tua, dengan dua wakil ketua,
yang seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang. Pada tanggal 28 Mei 1945 dilakukan upacara
pelantikan anggota Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan persidangan pertama berlangsung pada tanggal
29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945.

B. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI

Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan di rumah Ir.
Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia. lebih kurang
1000 orang telah hadir untuk menyaksikan peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima
menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke
ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan ditandatangani bersama dengan
Moh. Hatta.

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka menghasilkan beberapa keputusan penting berikut.

1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (yang sekarang
dikenal dengan nama UUD 1945)

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.

3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa anggota PPKI
beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite Nasional Indonesia Pusat”
(KNPI). KNPI akan bekerja sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil
pilihan rakyat. Sejak hari itu sampai awal September, Presiden dan wakil Presiden membentuk kabinet
yang sesuai dengan UUD 1945 yang dipimpin oleh Presiden sendiri dan memiliki 12 departemen serta
menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang dibagi menjadi 8 provinsi yang masing-masing
dipimpin oleh seorang Gubernur. Provinsi-propinsi itu adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).

C. Peristiwa-Peristiwa Heroik Pasca Kemerdekaan

sebuah. pertempuran Lima Hari di Semarang

pertempuran 5 Hari atau pertempuran 5 Hari di Semarang adalah pertempuran antara rakyat
Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. pertempuran ini adalah perlawanan dalam rakyat
Indonesia terhadap masa transisi Jepang pada peristiwa 10 November – perlawanan rakyat Indonesia
melawan sekutu dan Belanda). Pertempuran ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau
sebenarnya suasana mulai memanas sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945.
B. pertempuran Surabaya

pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan
pasukan Belanda . Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya , Jawa
Timur . pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran pertama dan terberat dalam sejarah Revolusi
Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan
bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh
wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut semakin meluas untuk mewujudkan pelosok
kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran flag di Surabaya terjadi pada insiden perobekan flag di
Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang
bernama Hotel Majapahit ) di Jl. Tunjungan no. 65Surabaya.

C. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda tercapai
suatu persetujuan yang terkenal dengan nama Civil Affairs Agreement. Dalam persetujuan ini disebutkan
bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama
pemerintah Belanda.

Dalam melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintah sipil, pelaksanaannya


dilaksanakan oleh NICA di bawah pengawasan komando Inggris. Kekuasaan itu kelak di kemudian hari
akan dikembalikan kepada Belanda. Inggris dan Belanda membangun rencana untuk memasuki berbagai
kota strategis di Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu kota yang akan didatangi Inggris dengan
“menyelundupkan” NICA Belanda adalah Medan.

D. Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api Adalah Peristiwa Kebakaran gede Yang Terjadi di kota Bandung , provinsi
Jawa Barat , Indonesia PADA 24 Maret 1946 . Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk
Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan
kota Bandung sebagai markas strategi militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia .

e. Pertempuran Laut Aru

pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Aru , Maluku , pada tanggal 15
Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda . Insiden ini terjadi sewaktu dua jenis kapal perusak, pesawat
jenis Neptune dan Frely milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650) , RI Matjan Kumbang (653) dan
RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135 ,02° BT. Komodor
Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah mengikuti pesan terakhirnya yang terkenal, “Kobarkan
semangat pertempuran”.
D. Sejarah Pada Masa Orde Lama ( 1945 – 1966 )

Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia. Ir.
Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang dimiliki pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan
peran penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia
Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17
1945. Soekarno Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang berisi konten – berdasarkan versi yang
dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat – menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk menjaga dan
menjaga Agustus keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan
Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-
anggotanya yang duduk di parlemen.

Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia
menggunakan secara bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.Di saat
menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
Presiden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.

Pemerintahan Soekarno pada era 1960-an, masa ekonomi surut di Indonesia. Saat itu harga-
harga melambung tinggi, sehingga pada tahun 1966 mahasiswa turun ke jalan untuk mencegah rakyat
yang turun. Mereka menuntut Tritura. Jika saat itu rakyat yang turun, mungkin akan terjadi people
power seperti yang terjadi di Philipina.

Pemerintahan Rezim Militer (Orba) cukup baik pada era 1970-an dan 1980-an, namun akhirnya kandas
di penghujung 1990-an karena berharap dari pemerintah itu sendiri. Di pemerintahan Soekarno malah
terjadi perubahan sistem pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dan sebagainya politik Orde
Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut. Pemberontakan PKI sebagian disebabkan oleh kebijakan
Orde Lama. PKI berhaluan sosialisme/komunisme (Bisa disebut Marxisme atau Leninisme) yang
berdasarkan asas sama rata, jadi faktor pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari pemerintah
Orde Lama.

Penerapan demokrasi orde lama

Pada masa Orde lama, Pancasila dilihat berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi
dunia yang diliput oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan keamanan dalam
negeri diliput oleh pengungkapan dan kondisi sosial budaya berada dalam suasana transisional dari
masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian
bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam
bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang
berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.
Orde Lama telah dikenal prestasinya dalam memberi identitas, kebanggaan nasional dan
mempersatukan bangsa Indonesia. Namun demikian, Orde Lama pula yang memberikan peluang bagi
kemungkinan kaburnya identitas tersebut (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945). Beberapa
peristiwa pada Orde Lama yang menemukan identitas nasional kita adalah; Pemberontakan PKI pada
tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950, Nasakom dan Pemberontakan
PKI 1965.

Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno (1950-1959)

Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo besar-
besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara
bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, & Negara Sumatera Timur dihasilkan
perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950. Sejak 17 Agustus 1950, Negara
Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950
yg menganut sistem kabinet parlementer.Era 1950-1959 adalah di mana presiden Soekarno memerintah
menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini
berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

E. Sejarah Pada Masa Orde Baru (1966 – 1998)

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde
Baru didirikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan
semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Orde
Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di
negara ini. Selain itu, terdapat antara rakyat yang kaya dan miskin juga diperbesar.

Masa Jabatan Presiden Suharto

Pada tahun 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai
presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988,
1993, dan 1998. Politik Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” di dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah luar negeri dan dalam negeri dari jalan kebijakan yang ditempuh Soekarno pada
akhir masa jabatannya.

Salah satu kebijakan yang pertama adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia
pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk melanjutkan
kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota
PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kali.

Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru. Pengucilan
politik – di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan terhadap orang-orang yang terkait dengan
Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa
untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan digelar dan
sebagian dari mereka yang terlibat “dibuang” ke Pulau Buru.

Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melalui pembuatan aturan administratif.
Instrumen penelitian khusus diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikut dalam gerbong Orde Baru.
KTP bertanda ET (eks tapol). Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan
utamanya dan melalui kebijakannya melalui administrasi yang didominasi militer namun dengan nasihat
dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan sering
dipilih dari kalangan militer, yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat sering
kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi harus
disetor ke Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.

Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966 dan
konsep akselerasi pembangunan II yang diusung Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasi politik dan
ekonomi dengan tujuan, dapat dicapainya politik pada satu sisi dan pertumbuhan ekonomi di pihak
lain.Dengan kekuatan kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga pemikir serta dukungan kapital internasional,
Soeharto mampu menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi. Eksploitasi
sumber daya Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber
daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata
di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Perkembangan Kekuasaan Orde Baru

Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan kehidupan seluruh rakyat, bangsa dan negara yang
dilaksanakan pada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan
penyelewengan yang terjadi pada masa lalu

Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan


bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Penjelasan dari itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai
berikut :

1. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP
MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966

2. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS


No . XXV / MPRS / 1966 )

3. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No
. XX / MPRS / 1966 )

Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang berpartisipasi kepada Soeharto untuk melaksanakan
Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada
Soeharto. Tahap selanjutnya adalah :Penyederhanaan Partai, Memurnikan kembali politik luar negeri,
Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEAN , Kembali menjadi
anggota PBB.
F. Sejarah Pada Masa Era Reformasi (1998 – sekarang)

Sejarah Reformasi 1998 - Banyak hal yang mendorong munculnya reformasi pada masa
pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum.
Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan, muncul suatu
keinginan untuk terus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan akses-
akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan
penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.

Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan menimbulkan permasalahan


politik. Ada kesan rakyat berada di tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh
para penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa “Kedaulatan adalah ditangan rakyat
dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya secara de jo (secara hukum) kepemilikan
rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil dari rakyat, tetapi secara de facto (dalam
kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa, sehingga besar anggota MPR itu didasarkan
atas dasar (nepotisme) .

Keadaan seperti ini memunculkan rasa tidak percaya kepada institusi pemerintah, DPR, dan MPR.
Ketidakpercayaan itulah yang memunculkan gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk
dilakukan reformasi total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dan MPR yang dipandang sarat
dengan nuansa KKN.

Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah mengkhawatirkan ekonomi yang
lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi, tidak menghapuskan
kemiskinan pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi dan situasi politik di tanah air meningkat
setelah terjadinya peristiwa pada tanggal 27 Juli 1996. Peristiwa ini muncul sebagai akibat terjadinya
pertikaian di internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi
perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu menghadapi krisis
global tersebut. Krisis ekonomi Indonesia berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat.

Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0%
dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin bertambah lesu. Kondisi moneter Indonesia mengalami
keterpurukan yaitu dengan jumlah bank pada akhir tahun 1997. Sementara itu untuk membantu bank-
bank yang bermasalah, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (KLBI). Ternyata
yang telah dilakukan pemerintah ini tidak dapat memberikan, karena kredit bank-bank mengalami
peningkatan besar dan tidak dapat kembalikan begitu saja.
Krisis moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan keuangan Negara, tetapi juga telah menghancurkan
keuangan nasional.Memasuki tahun anggaran 1998/1999, krisis moneter telah mempengaruhi aktivitas
ekonomi yang lainnya. Kondisi perekonomian memburuk, karena pada akhir tahun 1997 persedian
sembilan bahan pokok sembako di pasaran mulai menipis. Hal ini menyebabkan harga-harga barang naik
tidak terkendali. Kelaparan dan kekurangan makanan mulai melanda masyarakat. Untuk mengatasi
kesulitan moneter, pemerintah meminta bantuan IMF. Namun, kucuran dana dari IMF yang sangat
diharapkan oleh pemerintah belum terelisasi, walaupun pada 15 januari 1998 Indonesia telah
menemukan 50 butir kesepakatan (letter of intent atau Lol) dengan IMF.

Pengangkatan BJ Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia

Setelah BJ Habiblantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Tugas
Habibie menjadi Presiden Soeharto di latihan berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang
mkelanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.

Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga BJ Habibie membentuk kabinet baru
yang akan dibentuk Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan
para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI. Dalam bidang Ekonomi,
Pemerintahan Habibie berusaha keras untuk melakukan perbaikan. Ada beberapa hal yang dilakukan
oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki perekonomian Indonesia diantaranya :

a.Merekapitulasi perbankan

b.Merekonstruksi perekonomian Indonesia

c.Melikuidasi beberapa bank bermasalah

d.Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga di bawah Rp. 10.000,-

e.Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF

BAB III

PENUTUP

SEBUAH. Kesimpulan

Berdasarkan bahasan “Sejarah Bangsa Indonesia” dapat dikatakan bahwa :

1. Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, di antaranya Rengasdengklok,


penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda
membawakan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
2. Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah laksamana Maeda yang
terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan Ahmad Soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan diketik oleh Sayuti
Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan
pada hari Jum'at, di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi).

3. Sesuai dengan pernyataan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda Wilhelmina pada tanggal 6
Desember 1942, maka Belanda berniat kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis Perang Dunia
II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama dengan Inggris
mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.

4. Orde Baru adalah era pemerintahan Soeharto dari tahun 1966-1998 yang menggantikan Orde Lama
yaitu pada masa pemerintahan Soekarno.

5. Era reformasi adalah era pemerintahan dari turunnya Soeharto yaitu BJ Habibie sampai
pemerintahan ini dari tahun 1998 sampai sekarang

6. Pada era reformasi ini diberlakukan pemilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil dibawah pemerintahan BJ Habibie (pertama kali)

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan: 2004, Pendidikan Pancasila , Paradigma Offset, Yogyakarta

http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-kemerdekaan-indonesia-
457876.html

http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/02/peristiwa-peristiwa-heroik-setelah.html

http://urfidiaz.blogspot.com/2013/01/sejarah-orde-lama.html

https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/team-announcements/sejarahmasareformasi

www.wikipedia.com

http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sejarah-orde-baru.html

http://history1978.wordpress.com/

http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/indonesia-pada-era-orde-baru.html

BAB I
SEBUAH. Latar belakang

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu sajaratun yang berarti pohon, artinya sebuah pohon
yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau lebih maju.

Dalam bahasa Inggris, kata sejarah ( history ) berarti masa akhir umat manusia. Dalam bahasa
Jerman, kata sejarah ( geschicht ) berarti sesuatu yang telah terjadi.

B. Rumusan masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sejarah Bangsa Indonesia, maka diperlukan subpokok
bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pra kemerdekaan ?

Peristiwa – peristiwa heroik apa saja pasca kemerdekaan?

Bagaimana sejarah pada masa orde lama (1945 – 1966) ?

Bagaimana sejarah masa orde baru (1966 – 1998) ?

Bagaimana sejarah pada masa era reformasi (1998 – sekarang) ?

Anda mungkin juga menyukai